Anda di halaman 1dari 10

KOMPONEN SISTEM INFORMASI

&
ARSITEKTUR INFORMASI

Miftahul Hasanah (200101137)


SI 20A3
Perencanaan Strategi SI/TI
Komponen Sistem Informasi
Dilansir dari Britannica sistem informasi adalah serangkaian komponen yang terintegrasi untuk mengumpulkan,
memproses, dan juga menyimpan data. Nantinya, komponen ini akan menghasilkan berbagai informasi,
pengetahuan dan produk-produk digital yang bisa kita jumpai sehari-hari. Berikut adalah komponen sistem
informasi :

 Hardware : Perangkat computer yang dipakai oleh seorang operator ataupun brainware.
 Software : Membantu mengoptimalkan fungsi hardware dengan mengartikan berbagai
instruksi yang diberi oleh operator.
 Basis data : Tempat dimana semua informasi dan data-data dikumpulkan.
 Network : Jaringan nirkabel yang menghubungkan hardware untuk mencari dan
mengumpulkan informasi.
 Prosedur : Tahapan dalam menjalankan sistem informasi
 Brainware : Orang-orang yang memiliki ilmu khusus dalam bidang teknologi dan dapat
mengembangkannya.
Arsitektur Informasi

Arsitektur informasi adalah suatu pemetaan atau rencana kebutuhan-kebutuhan informasi di


dalam suatu organisasi (Turban, McLean, Wetherbe, 1999). Arsitektur ini berguna sebagai
penuntun bagi operasi sekarang atau menjadi cetakbiru (blueprint) untuk arahan di masa
mendatang.

Tujuan dari arsitektur ini adalah agar bagian teknologi informasi memenuhi kebutuhan-
kebutuhan bisnis strategis organisasi. Oleh karena itu, arsitektur informasi memadukan
kebutuhan informasi, komponen sistem informasi, dan teknologi pendukung

Arsitektur informasi terbagi menjadi 3 bentuk, yaitu tersentralisasi, desentralisasi, dan


client/server.
Arsitektur Tersentralisasi
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, dominasi
mainframe pada lingkungan dengan komputasi terpusat menjadi
berkurang karena kehadiran minikomputer dan mikrokomputer (PC)
yang berkemampuan lebih kecil tetapi dengan harga yang jauh lebih
murah.

Implementasi dari arsitektur terpusat adalah pemrosesan data yang


terpusat (biasa disebut komputasi terpusat). Semua pemrosesan data
dilakukan oleh komputer yang ditempatkan di dalam suatu lokasi
yang ditujukan untuk melayani semua pemakai dalam organisasi.
Kebanyakan perusahaan yang tidak memiliki cabang menggunakan
model seperti ini.
Arsitektur
Tersentralisasi
Kelebihan Kekurangan
● Penurunan risiko bentrokan teknologi ● Sistem software harus kompleks dan banyak
dengan memberikan pengawasan untuk sumber daya
memastikan software dan hardware yang
kompatibel dalam organisasi ● Biaya kontrol yang mahal

● Menurunkan redudansi dalam akuisisi dan ● Jika Master mengalami kegagalan, berefek
pengembangan. pada semua sistem.

● Kontrol mudah dari pusat langsung ● Tidak Kerahasiaan

● Pemanfaatan lengkap dalam kemampuan ● Keterlambatan dalam pekerjaan


pemrosesan data

● Peningkatan kualitas kerja


Arsitektur Desentralisasi
Arsitektur desentralisasi merupakan konsep dari pemrosesan data
tersebar atau distribusi. Sistem pemrosesan data distribusi dibagi
menjadi sistem pemrosesan dan terpusat ke dalam
subsistem-subsistem yang lebih kecil, dimana dalam masing-masing
subsistem yang kecil ini berlaku juga pemrosesan data terpusat.

Model sederhana sistem pemrosesan terdistribusi terdapat pada


sejumlah komputer yang terhubung dalam jaringan yang
menggunakan arsitekstur peer-to-peer, masing-masing komputer
memiliki kontrol terhadap resource (misalnya data, printer, atau
CDROM), tetapi memungkinkan komputer lain menggunakan
satu sumber (resource) tersebut.
Arsitektur
Desentralisasi
Kelebihan Kekurangan
● Database berada pada sebuah departemen ● Keamanan basis data jauh harus dijamin,
yang saling berhubungan dan mereka tidak terpusat sehingga situs
remote harus diamankan juga. Infrastruktur
● Perlindungan data berharga jika ada juga harus dijamin
peristiwa seperti bencana, data dapat
didistribusikan. ● Meningkatnya kompleksitas dan
infrastruktur yang lebih luas menambah
● Peningkatan kinerja biaya operasional
● Biaya lebih sedikit untuk membuat sebuah ● Lebih sering mengalami kerusakan dan
jaringan komputer yang lebih kecil dengan kendala.
kekuatan sebuah komputer tunggal yang
besar. ● Kurangnya ruang pengalamatan, adanya
ketidak kompatibilitas.
● Sistem dapat dimodifikasi, ditambahkan dan
dihapus dari database didistribusikan tanpa ● Adanya sumber daya yang tidak terpakai
mempengaruhi modul lain (sistem). dan kemungkinan pembengkakan biaya.
Arsitektur Client/Server
Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri.
Ketika
sebuah client meminta suatu data ke server, server akan segera
nenanggapinya dengan memberikan data yang diminta ke client
bersangkutan. Setelah data diterima, client segera melakukan
pemrosesan.

Model komputasi yang berbasis client/server mulai banyak diterapian


pada sistem informasi . Jika pada awalnya sistem informasi
dibangun dengan menggunakan perangkat lunak X, maka untuk
pengembangan aplikasi baru dapat menggunakan perangkat lunak Y.
Tidak perlu ada migrasi sistem.
Arsitektur
Client / Server
Kelebihan Kekurangan
● Pada mesin server, modul perangkat lunak ● Kurangnya Skalabilitas, karena
yang dikembangkan untuk komunikasi membutuhkan jaringan yang sangat kuat.
antara klien dan server juga dapat
digunakan untuk komunikasi ● Biaya: Hal ini sangat mahal untuk menginstal
dan mengelola jenis komputasi.
● Setiap komputer bisa mengakses database
dan mengolahnya secara langsung ● Server mati, client tidak bisa berbuat apa
apa
● Aksesibilitas Tinggi - Server dapat diakses
dari jarak jauh dan di beberapa platform ● Lalu lintas jaringan akan sangat padat

● Server bisa menjalankan tugas berbeda ● Membutuhkan seseorang yang ahli dalam
untuk client yang beda mengelola dan memelihara server

● Back-up dan pemulihan data


Thanks
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai