Anda di halaman 1dari 11

Nama : Ricky Arun Saxena

NIM : 1811102441118
Prodi : Teknik Informatika
Matkul : Parallel & Distributed Computing

Ujian Tengah Semester

1. a. Jelaskan Pengertian dari system terdistribusi ?


b. Sebutkan dan Jelaskan Alasan untuk membangun system terdistribusi ?
c. Jelaskan jaringan dalam system terdistribusi ?
2. a. Sebutkan dan Jelaskan kesulitan dan ancaman dalam membangun system terdistribusi ?
b. Sebutkan dan berikan contoh model system terdistribusi ? ( 4 model system terdistribusi )
3. Didalam membangun suatu system terdistribusi diperlukan jaringan computer. Jelaskan
mengapa jaringan computer sangat penting dalam mempengaruhi system terdistribusi ?
4. Jelaskan Arsitektur Whatsapp !
5. Jelaskan Algoritma Routing !

Jawaban
1. Jelaskan Pengertian dari system terdistribusi ?.
a. Sistem Terdistribusi terdiri dari dua kata yaitu “ Sistem” dan “Terdistribusi”. Sistem
terdistribusi merupakan sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya dan membentuk satu kesatuan untuk menyelesaikan satu tujuan yang spesifik
atau menjalankan seperangkat fungsi. Adapun terdistribusi berasal dari kata “distribusi”
yang merupakan lawan kata “sentralisasi” yang artinya penyebaran, sirkulasi,
penyerahan, pembagian menjadi bagian-bagian kecil. Berawal dari pengertian kata-kata
pembentuknya, Sistem Terdistribusi dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan dari
elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk
mendistribusikan data (Maseleno, 2003). Sistem terdistribusi adalah sekumpulan
prosesor yang tidak saling berbagi memori atau clock dan terhubung melalui jaringan
komunikasi yang bervariasi, yaitu melalui Local Area Network ataupun melalui Wide
Area Network dan dilengkapi dengan sistem software tedistribusi untuk membentuk
fasilitas komputer terintegrasi.
b. Sebutkan dan Jelaskan Alasan untuk membangun system terdistribusi ?

1) Resource Sharing
Dalam sistem terdistribusi, situs-situs yang berbeda saling terhubung satu sama lain
melalui jaringan sehingga situs yang satu dapat mengakses dan menggunakan sumber
daya yang terdapat dalam situs lain. Misalnya, user di situs A dapat menggunakan
laser printer yang dimiliki situs B dan sebaliknya user di situs B dapat mengakses file
yang terdapat di situs A.

2) Computation Speedup
Apabila sebuah komputasi dapat dipartisi menjadi beberapa subkomputasi yang
berjalan bersamaan, maka sistem terdistribusi akan mendistribusikan subkomputasi
tersebut ke situs-situs dalam sistem. Dengan demikian, hal ini meningkatkan
kecepatan komputasi (computation speedup)

3) Reliability
Dalam sistem terdistribusi, apabila sebuah situs mengalami kegagalan, maka situs
yang tersisa dapat melanjutkan operasi yang sedang berjalan. Hal ini menyebabkan
reliabilitas sistem menjadi lebih baik

4) Communication
Ketika banyak situs saling terhubung melalui jaringan komunikasi, user dari situs-
situs yang berbeda mempunyai kesempatan untuk dapat bertukar informasi.

c. Jelaskan jaringan dalam system terdistribusi ?

1) No Global Clock ( Keterbatasan dalam Global Clock )


 Setiap komputer memiliki clock yang berbeda dalam sistem terdistribusi.
 Terdapat batasan pada ketepatan proses sinkronisasi clock pada sistem
terdistribusi, oleh karena asyncronous message passing.
 Pada sistem terdistribusi, tidak ada satu proses tunggal yang mengetahui global
state sistem saat ini (disebabkan oleh concurrency dan message passing).

2) Independent Failure
 Komputer/sistem dapat mengalami kegagalan atau kerusakan. Akan sangat
merepotkan apabila kerusakan pada 1 komputer atau 1 sistem akan mempengaruhi
semua komputer/sistem. Oleh karena itu apabila terdapat komponen yang rusak
atau gagal, kerusakan tidak meyebar ke komponen lainnya. Hal ini juga
menyebabkan adanya kegagalan proses tunggal yang bisa tidak diketahui.

3) Sistem Terdistribusi adalah sistem concurrent (serentak)


 Yang dimaksud dengan concurrency (sistem atau program yang berjalan bersama-
sama) disini adalah suatu karakteristik yang dimiliki oleh sistem terdistribusi
dimana sifatnya setiap komputer/aplikasi dapat melakukan pekerjaan masing-
masing tanpa terjadi konflik diantaranya. Hal yang wajar apabila proses eksekusi
program harus berjalan secara konkuren. Melakukan koordinasi konkurensi
terkadang diperlukan juga untuk mengatur layanan seperti file sharing.
 Setiap komponen hardware/software bersifat otonom (kita akan menyebut
komponen otonom adalah "proses").

2. .
a. Sebutkan dan Jelaskan kesulitan dan ancaman dalam membangun system terdistribusi

1) Kesulitan dalam membangun perangkat lunak. kesulitan yang akan dihadapi


antara lain :bahasa pemrograman yang harus dipakai, sistem operasi, dll.
2) Masalah jaringan : karena sistem terdistribusi di implementasikan dalam jaringan
komputer.maka isu-isu yang berkaitan dengan jaringan komputer akan menjadi
pertimbangan utama dalam merancang, dan mengimplementasikan sistem.
3) Masalah keamanan: karena pada sistem terdistribusi berbagi dala/sumber daya
merupakan hal yang mutlak, maka muncul masalah-masalah yang berkaitan
dengan keamanan data dan lain-lain.
4) Model pemakaian variasi yang beragam terhadap karakteristik pemakaian. Contoh
nya berapa banyak halaman yang di kunjungi.
5) Masalah Internal, yaitu masalah concurrency, masalah clock, mode kegagalan.
6) Lingkungan Sistem, yaitu sistem terdisribusi harus mengakomodasi heterogenitas
hardware, sistem operasi dan jaringan. contoh nya berapa banyak versi SO?
7) Ancaman Eksternal yaitu serangan terhadap kesatuan data dan keamanannya.

b. Sebutkan dan berikan contoh model system terdistribusi ? ( 4 model system


terdistribusi )

1) Model Client Server


Sistem Client-server mempunyai satu atau lebih proses client dan satu atau lebih
proses server, dan sebuah proses client dapat mengirim query ke sembarang
proses server. Client bertanggung jawab pada antar muka untuk user, sedangkan
server mengatur data dan mengeksekusi transaaksi. Sehingga suatu proses client
berjalan pada sebuah personal computer dan mengirim query ke sebuah server
yang berjalan pada mainframe.

2) Model Multiple Server


 Service disediakan oleh beberapa server
Contoh:
- Sebuah situs yang jalankan dibeberapa server
- Server menggunakan replikasi atau database

3) Model Proxy Server


Proxy server menyediakan hasil copy (replikasi) dari resource yang di atur oleh
server lain. Biasa nya proxy server di pakai untuk menyimpan hasil copy web
resources. Ketika client melakukan request ke server, hal yang pertama dilakukan
adalah memeriksa proxy server apakah yang diminta oleh client terdapat pada
proxy server. Proxy server dapat diletakkan pada setiap client atau dapat di pakai
bersama oleh beberapa client. Tujuannya adalah meningkatkan performance dan
availibity dengan mencegah frekwensi akses ke server.

4) Model Peer To Peer


Bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi
sebagai client maupun server. Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin
khusus yang melayani suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam
jaringan dan semua kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai
peer. Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan.
Peer-to-peer merupakan model yang paling general dan fleksible.

5) Model Mobile Code


 Kode yang berpindah dan dijalankan pada pc yang berbeda
Contoh:
- Applet

6) Model Mobile Agent


 Sebuah program yang berpindah dari satu komputer ke komputer yang lain
 Melakukan perkerjaan otomatis
Contoh:
- Untuk install dan pemeliharan software pada komputer sebuah organisasi

3. Didalam membangun suatu system terdistribusi diperlukan jaringan computer. Jelaskan


mengapa jaringan computer sangat penting dalam mempengaruhi system terdistribusi ?

Penerapan sistem informasi terdistribusi menyediakan kinerja yang lebih tinggi daripada
komputer yang terpusat, Sharing data dalam sistem informasi terdistribusi dapat
digunakan secara bersama yang terhubung dalam jaringan komputer, meliputi hardware
(printer, scanner) dan juga software (berkas, basis data, dan objek data).

Sistem terdistribusi dapat dikatakan sebagai suatu keberadaan beberapa komputer yang
bersifat transparan dan secara normal, setiap sistem terdistribusi mengandalkan layanan
yang disediakan oleh jaringan komputer. Dalam penggunaanya sistem terdistribusi sangat
diperlukan karena :

a. Performance
Sekumpulan prosesor dapat menyediakan kinerja yang lebih tinggi daripada komputer
yang terpusat
b. Distribution
Banyak aplikasi yang terlibat, sehingga lebih baik jika dipisah dalam mesin yang
berbeda (contoh: aplikasi perbankan, komersial)
c. Reliability
Jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin, tidak akan mempengaruhi kinerja
system secara keseluruhan
d. Incremental Growth
Mesin baru dapat ditambahkan jika kebutuhan proses meningkat
e. Sharing Data/Resource
Resource adalah:
- Segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer.
- Meliputi hardware (e.g. disk, printer, scanner), juga software (berkas, basis data,
obyek data).
f. Communication
Menyediakan fasilitas komunikasi antar manusia.

4. Jelaskan Arsitektur Whatsapp !

a. Host Infrastructure Middleware = BEAM


BEAM merupakan virtual machine untuk bahasa pemrograman Erlang. Sifat yang
dimiliki oleh BEAM adalah ringan dengan konkurensi yang besar, komunikasi
asynchronous, isolasi pres, eror handling, evolusi sistem yang terus berkembang, soft
real-time. BEAM juga mendukung beberapa hal meliputi penjadwalan, proses,
manajemen memori, pengoperan pesan.
b. Distribution Middleware = XMPP
XMPP (Extensible Messaging and Presence Protocol) adalah protokol komunikasi
untuk middleware yang berorientasi pesan berbasis XML (Extensible Markup
Language). XMPP memungkinkan pertukaran data terstruktur pada ekstensi data
antara dua atau lebih entitas jaringan. Dulunya bernama Jabber, protokol ini
dikembangkan oleh komunitas open source Jabber pada tahun 1999 untuk pesan
instan yang bersifat real-time. Dirancang untuk bisa disebarluaskan, protokol ini juga
digunakan untuk sistem publish dan subscribe, peersinyalan untuk VoIP, video,
transfer file, gaming, aplikasi Internet of Things, dan servis internet.

c. Common middleware services = Mnesia (Database)


Mnesia merupakan database manajemen sistem yang bersifat soft real-time
terdistribusi yang ditulis dlam bahasa pemrograman erlang. Mnesia dikembangkan
oleh Ericsson untuk sistem soft real-time terdistribusi dan pemakaian tingkat tinggi
untuk pekerjaan komputasi yang berhubungan dengan telekomunikasi. Mnesia
mendukung bahasa pemrograman erlang apabila menggunakan DBMS.

d. Domain-specific middleware services = OTP (Open Telecom Platform)


OTP merupakan bagian penting dari distribusi open source bahasa pemrograman
erlang. OTP merupakan kumpulan middleware, library, tool dan aplikasi server yang
ditulis dalam bahasa pemrograman erlang. OTP pada erlang terdiri dari :
 Interpreter Erlang
 Compiler Erlang
 Protokol untuk komunikasi antar server (node)
 Corba Object Request Broker
 Tool analisis static bernama Dialyzer
 Database server terdistribusi (Mnesia)
 dan masih banyak libray lainnya.

e. Software Distribution System Architecture


Software distribusi yang digunakan WhatsApp adalah bundle software stack LYME
(Linux, Yaws, Mnesia, Erlang). Linux digunakan sebagai kernel, Yaws digunakan
sebagai web-server, Mnesia digunakan sebagai database, Erlang digunakan sebagai
bahasa pemrograman dasar.

f. System Distribution System Architectue


Pesan jenis Multimedia Message Service (MMS) seperti audio, video dan gambar
menggunakan arsitektur sistem distribusi yang berbeda dengan sistem distribusi
dasar. Secara singkat, arsitektur untuk pesan MMS.

Jumlah distribusi hardware yang dimiliki WhatsApp hingga saat ini adalah sebagai
berikut: 550 server, 150 untuk chat server (1 juta user per server), 250 untuk mms
server, 2x296-v2 Ivy Bridge 10-core (total 40 thread), 64 sampai 512 GB RAM, SSD
(kecuali video), Dual-link GigE x2 (public dan private).

5. Jelaskan Algoritma Routing !

Routing selalu digunakan dalam dunia jaringan komputer. Sebelum kita melangkah lebih
jauh mari kita bahas arti routing terlebih dahulu. Routing berasal dari kata route atau bisa
berarti rute atau jalur, sehingga arti routing adalah perutean atau teknik memilih rute atau
jalur yang akan ditempuh. Dalam dunia jaringan, routing berarti sebuah proses dalam
memilih jalur terbaik dalam suatu jaringan.

Sedangkan Routing Protocol adalah suatu kebijakan untuk menentukan bagaimana router
dapat saling berhubungan atau lebih mudahnya adalah bagaimana sebuah router
menentukan path atau jalur menuju alamat yang dituju. Setiap routing protocol,
mempunyai algoritma masing-masing yang digunakan untuk menentukan jalur yang akan
terbentuk, dimana jalur itu akan digunakan untuk mengirimkan informasi/ paket.

Setiap router memiliki database yang berisi informasi tentang jalur mana saja yang bisa
ditempuh, lengkap dengan cost, distance, ataupun metricnya. Ini disebut dengan Routing
Table. Pada umumnya, protokol routing menggunakan salah satu dari algoritma sebagai
berikut :

a. Distance Vector, menggunakan Algoritma Bellman Ford


Prinsip kerjanya adalah sebuah router mengirimkan informasi ke router tetangga
secara periodik. Jadi sebuah router menghitung jalur dan jarak ke setiap router
tetangga (terdekat), dan saling bertukar informasi dengan router tetangga kemudian
memasukkannya ke dalam routing table. Jalur ke router selanjutnya disebut dengan
next hop, sedangkan jarak bisa disebut dengan cost. Jalur dengan cost terendahlah
yang akan digunakan sebagai next hop.

b. Link State, menggunakan Algoritma Djikstra


Prinsip kerjanya adalah setiap router mempunyai gambaran, tentang informasi setiap
router yang terhubung satu sama lain pada suatu jaringan. Jadi setiap router
mempunyai jalur terbaik (dengan cost terendah) menuju setiap kemungkinan tujuan
yang bisa ditempuh. Kemungkinan-kemungkinan jalur terbaik itulah yang akan
dibentuk sebagai routing table.

Secara garis besar, protokol routing dapat dibagi menjadi 2, yaitu IRP dan ERP.

c. Interior Routing Protocol (IRP) atau Interior Gateway Protocol (IGP)


Protokol routing yang digunakan untuk bertukar informasi antar router, yang masih
berada dalam satu AS (Autonomous System). Contoh : RIP, OSPF, IS-IS
d. Exterior Routing Protocol (ERP) atau Exterior Gateway Protocol (EGP)
Protokol routing yang digunakan untuk saling bertukar informasi antar AS
(Autonomous System). AS (Autonomous System) adalah kumpulan dari beberapa
node, router, device yang memiliki IP address dan saling terhubung, yang masih di
bawah pengawasan satu administrasi atau domain dalam sebuah Internet. Contoh :
BGP, EIGRP

e. Interior Routing Protocol

a) RIP (Routing Information Protocol)


RIP menggunakan teknik Distance Vector Routing dimana menerapkan jumlah hop
sebagai routing metric. RIP melindungi suatu jaringan dari adanya looping dengan
membatasi jumlah hop dari source ke destination. Jumlah maksimal hop count dari
RIP adalah 15. Sehingga pada hop ke 16, akan didefinisikan sebagai destination
unreachable.

b) OSPF (Open Shortest Path First)


OSPF menggunakan teknik Link State Routing dimana akan dibuat sebuah tree, lalu
akan diisikan ke dalam tree tersebut jarak-jarak terpendek yang bisa ditempuh ke
setiap tujuan yang memungkinkan, kemudian routing table akan diisi dengan jalur-
jalur terbaik yang dihasilkan dari tree tersebut. Jadi jika dalam sebuah jaringan
terdapat jalur yang fail, maka dengan cepat router akan mencari jalur lain terpendek
dengan melihat pada routing table. OSPF dibentuk untuk merutekan IP yang bekerja
pada Layer 3 OSI. Pada OSPFv2 didesain untuk IPv4, sedangkan untuk IPv6 OSPF
harus direbuild dalam bentuk OSPFv3. Dalam jaringan OSPF skala besar, bisa dibagi
menjadi beberapa area. Misal area 0, area 1, dst. Hanya router ABR (Area Border
Router) saja yang bisa bertukar informasi dengan ABR dari area lain.

c) IS-IS (Intermediate System to Intermediate System)


IS-IS menggunakan teknik yang sama dengan OSPF, keduanya menggunakan Link
State Routing, dan algoritma Djikstra untuk melakukan pencarian rute terpendek,
sehingga hasil dari kedua protokol routing ini tidak akan jauh berbeda. Akan tetapi
IS-IS bekerja pada Layer 2 OSI, sehingga IS-IS tidak menggunakan IP untuk
membawa routing information messages. Dikarenakan hal tersebut, maka IS-IS
dengan mudah dioperasikan menggunakan IPv6 tanpa harus merebuild seperti OSPF.
IS-IS router dibagi menjadi 3 tipe area : Level 1 (Intra area), Level 2 (inter area), dan
Level 1-2 (intra dan inter). Router L1 bisa saling bertukar informasi dengan router
L1 (keduanya dalam satu area), sedangkan router L2 bisa bertukar informasi hanya
dengan router L2 (keduanya bisa dalam area yang berbeda), dan router L1-2 bisa
bertukar informasi dengan router L1 dan L2.

f. Exterior Routing Protocol


a) BGP (Border Gateway Protocol)
BGP adalah protokol routing yang bisa dioperasikan untuk AS yang berbeda,
sehingga suatu jaringan komputer bisa berkomunikasi dengan jaringan lain yang
berbeda AS/ berbeda administrasi. Dua buah router yang dalam satu AS bisa
dioperasikan menggunakan BGP, pada kasus ini dinamakan iBGP (Interior
Border Gateway Protocol). Sedangkan yang digunakan untuk berhubungan
dengan AS lain adalah eBGP (Exterior Border Gateway Protocol). BGP
menggunakan teknik Distance Vector Routing, yaitu membentuk suatu jalur dari
router tetangga dan saling mengirimkan keep-alive-messages secara periodik
untuk memantain suatu hubungan, dikarenakan peran BGP ini sangat penting
dalam menghubungkan dua jaringan yang berbeda AS.

Anda mungkin juga menyukai