Anda di halaman 1dari 6

Efektifitas Media Video Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat Belajar Dan Kreatifitas Siswa

EFEKTIFITAS MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN DALAM


MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN KREATIFITAS SISWA
Ricky A. Saxena1), Muhammad R. Ilhami 2), Muhammad N. Fadjri 3), dan Rifky Ramadhan4)
1, 2, 3, 4)
Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Jl. Ir. H. Juanda No.15, Sidodadi, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75124

e-mail: 1811102441118@umkt.ac.id1), 1811102441113@ umkt.ac.id2),


1811102441112@umkt.ac.id3), 1811102441119@umkt.ac.id4)

ABSTRAK
Maaf Pak, abstrak belum sempat selesai

Kata Kunci: Kreativitas, Media Pembelajaran, Motivasi, Video.

ABSTRACT
Maaf Pak, abstrak belum sempat selesai

Keywords: Creativity, Learning Media, Motivation, Video

I. PENDAHULUAN

P endidikan menjadi salah satu pondasi dalam kemajuan suatu bangsa, dengan pendidikan yang berkualitas dapat menc-
erminkan bangsa yang maju. Berbagai negara berlomba-lomba dalam memajukan pendidikannya dengan selalu
memunculkan ide-ide baru yang kreatif dan inovatif, salah satunya dengan selalu melibatkan teknologi informasi dida-
lamnya. Berdasarkan laporan (World Population Review, 2022) pada tahun 2021 Indonesia menduduki peringkat ke-54 dari
total 78 negara yang masuk dalam peringkatan dunia pada sector pendidikan. Peringkat Indonesia tersebut dapat dikatakan
cukup tertinggal, bahkan tertinggal dengan sesama negara asia tenggara, seperti Singapura diperingkat 21, Malaysia di per-
ingkat 38, dan Thailand di peringkat 46. Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikannya dengan selalu men-
coba berbagai strategi, dengan bantuan pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran.
Di Indonesia terdapat beberapa hal utama yang perlu diperbaiki dan mendapatkan perubahan besar, yang pertama ialah
dari segi kualitas guru pengajar dan sistem pendidikan itu sendiri, yang mana dua hal tersebut dirasa masih terlalu mem-
belenggu dengan paham lama atau kurangnya inovasi baru yang mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan
peluang revolusi industri 4.0. Sistem pembelajaran menggunakan metode ceramah di Indonesia masih sering ditemui,
mayoritas guru di Indonesia masih belum cakap dalam mengikuti perkembangan zaman bahkan terdapat contoh kasus yang
dimana biasanya pengajar tidak pernah menerapkan media pembelajaran dalam proses belajar dan hanya sekedar mem-
berikan tugas kepada siswa. Dengan sistem pembelajaran seperti ini akan berdampak pada kualitas peserta didik yang lebih
cenderung pasif atau hanya menunggu ilmu dari pengajar saja. Secara luas pendidikan di Indonesia tidak dapat luput dari
teknologi dan internet, contohnya mengenai pelaporan dana BOS serta administrasi sekolah. Namun jika dilihat secara lebih
dekat ke setiap sekolah-sekolah di Indonesia, masih belum terlihat penggunaan teknologi dan internet yang menyeluruh pada
setiap kelas di sekolah seluruh Indonesia, khususnya pada jenjang sekolah dasar dan menengah pertama.
Permasalahan pada sistem pendidikan yang dirasa masih bersifat baku dan membelenggu seperti ini mengakibatkan
terbatasnya kreatifitas dan perluasan wawasan pada siswa, serta menyebabkan menurunnya minat siswa dalam belajar karena
sistem yang monoton dan membosankan akibat kurangnya pemanfaatan teknologi seperti media pembelajaran. Terdapat 5
jenis media pembelajaran yang bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk menunjang proses belajar, diantaranya (1) media
audio, (2) media visual, (3) media audio visual, (4) media serbaneka dan (5) media fotografi. Media pembelajaran merupa-
kan alat bantu dalam proses belajar mengajar, fungsi media pembelajaran ialah untuk menarik minat siswa terhadap materi
disekolah maupun diluar sekolah. Media pembelajaran sangat baik apabila diterapkan pada anak sekolah sedini mungkin,
karena media pembelajaran dapat merangsang pola pikir anak menjadi lebih kreatif dan aktif salama proses pembelajaran
berlangsung (Kumparan.com, 2021). Jenis media audio visual menjadi media yang cukup digemari, karena media ini meng-
gabungkan dua jenis media menjadi satu jenis media yang biasa kita kenal video. (1) Video merupakan media yang me-
nyenangkan bagi siswa sehingga dipercaya mampu meningkatkan rasa ingin tahu dan semangat dalam proses pembelajaran
(Irfan et al., 2016). (2) Di dalam sebuah video terdapat audio atau suara yang diambil dari kondisi nyata seperti suara alunan
musik, narrator penjelas, ataupun suara dari alam (Suryansyah & Suwarjo, 2016), hal tersebut lah yang menjadi daya tarik
tersendiri bagi siswa, (3) video juga mampu menjelaskan kepada siswa terhadap sesuatu yang abstrak menjadi terkesan
nyata, hal ini juga menjadikan video sangat efektif bagi siswa sekolah dasar karena masih berada pada tahap operasional
konkret (Pebriani, 2017). Ketiga kelebihan tersebut menjadikan pondasi awal dari efektifitas pemanfaatan media video pem-
belajaran dalam proses belajar mengajar di sekolah maupun di luar sekolah.
Berdasarkan dari berbagai kegunaan media video pembelajaran diharapkan media tersebut dapat menumbuhkan kemam-
puan siswa dalam berfikir lebih kreatif dan inovatif, meningkatkan motivasi dalam belajar, menumbuhkan rasa ingin tahu

1
yang kuat serta menjadikan siswa lebih aktif dalam proses belajar. Beralaskan permasalahan yang telah diuraikan sebe-
lumnya, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini ialah “bagaimana efektifitas media video untuk mening-
katkan minat belajar dan kreatifitas pada siswa sekolah ?”.

II. METODE PENELITIAN


A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperi-
men merupakan metode yang digunakan untuk mencari tahu dampak terhadap perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2015). Pada penelitian ini, metode penelitian eksperimen digunakan untuk meneliti
pembelajaran mengidentifikasi keefektifan pembelajaran dalam menggunakan media video pembelajaran pada siswa SMK 3
Muhammadiyah di Samarinda.
B. Desain Penelitian
Pada penelitian ini desain penelitain yang digunakan ialah penelitian kuantitatif dan deskriptif dengan menggali dan me-
mahami serta menjelaskan bagaimana efektifitas media video pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar dan kreatifitas
siswa. Dengan menggunakan metode pre-experimental design tipe one group pretest-posttest (tes awal dan tes akhir pada
kelompok tunggal). One group pretest-posttest design merupakan penelitian yang dilakukan dengan memberikan tes awal
(pre-test) sebelum diberikan sebuah perlakuan, setelah diberikan perlakuan tahap selanjutnya ialah memberikan tes pada
akhir untuk mendapatkan hasil (post-test) (Arikunto, 2010).
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini akan mendapatkan hasil perlakuan yang lebih akurat
karena dapat membandingkan keadaan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Desain penelitian ini disesuaikan dengan
tujuan yang ingin dicapai, yaitu agar dapat mengetahui keefektifan sebelum dan sesudah diberikan media video pembelaja-
ran pada siswa SMK 3 Muhammdiyah di Samarinda.
C. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket/kusioner atau seperangkat pertanyaan yang diberikan
kepada responden atau siswa untuk mendapatkan informasi seputar pendapat terhadap sistem pembelajaran yang sedang dil-
aksanakan pada 100 siswa SMK 3 Muhammadiyah di Samarinda.
Untuk mengukur perndapat responden, penelitian ini menggunakan skala Likert, dengan Skala Likert maka variabel yang
yang akan diukur akan dipecah menjadi indikator variabel yang dijadikan patokan untuk menyusun item-item instrumen,
berupa pertanyaan maupun pernyataan. Pada penelitian kuantitatif, jawaban akan diberi skor sebagai berikut :

Tabel 1 Skor Skala Likert

Skor Skor
Pertanyaan Pertnyaan Pertnyaan
Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Netral (N) 3 3

Kurang Setuju (KS) 2 4

Tidak Setuju (TS) 1 5


Sumber: Sari, 2015
D. Analisis Data
Setelah seluruh kegiatan telah selesai dan mendapatkan data dari responden dan data lain terkumpul. Maka tahap selanjut-
nya ialah tahap analisis data atau mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data ber-
dasarkan variabel yang didapat, menyajikan setiap variabel dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang sudah
ditentukan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis efektivitas.
Alat analisis digunakan sebagai pengukur efektivitas media video pembelajaran dengan formulasi yang menekankan kes-
esuaian antara tujuan dan hasil pada minat belajar siswa. Tingkat efektifitas dapat dihitung menggunakan rumus efektifitas
sebagai berikut :
Efektivitas = x 100%
Keterangan:
R = Realisasi
T = Target

Data yang diperoleh dari responden dengan menggunakan skala likert dapat di analisis dengan analisis efektivitas untuk
menguji variabel input, process, dan output. Teknik analisis ini dilakukan dengan cara perhitungan sesuai rumus yang
digunakan. Menentukan presentasi terhadap keseluruhan pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner kemudian menentukan
2
Efektifitas Media Video Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat Belajar Dan Kreatifitas Siswa

efektifitas media video pembelajaran dengan cara menjumlah skor total yang diperoleh dibagi dengan skor ideal setelah itu
dikali 100%. Pengelolaan data ini dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Office Excel 2010. Rumus efektivitas
secara matematik menurut Yulistiana (2008) dalam (Safitri, 2011) adalah sebagai berikut:
Efektivitas = x 100%
Keterangan:
Skor Harapan = ∑ Responden x Skor Tertinggi x Jumlah Item.
Skor Rill = ∑ Frekuensi Jawaban Responden x Skor Nilai Jawaban.

Skor yang diperoleh nantinya akan dikonversikan melalui standar ukuran efektivitas menurut Litbang Depdagri untuk
melihat tingkat pencapaian efektivitas, sebagai berikut:

Tabel 2 Standar Ukuran Efektivitas

Rasio Efektivitas Tingkat Capain

Dibawah 40% Sangat Tidak Efektif

40% - 59,9% Tidak Efektif

60% - 79,9% Cukup Efektif

Diatas 79,99% Sangat Efektif


Sumber: Litbang Depdagri (1991) dalam (Marchat, 2011)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pre-test
Dalam melakukan penelitian eksperimen dalam penelitian ini, didapati hasil yang diperoleh dari hasil pre-test dan post-
test yang dilakukan dengan 100 siswa SMK 3 Muhammdiyah di Samarinda. Pre-test yang diberikan kepada siswa untuk
mengetahui tanggapan siswa terhadap sistem pembelajaran yang sedang dilakukan dan media video pembelajaran yang nant-
inya akan mereka gunakan. Sedangkan post-test dilakukan setelah siswa melakukan pembelajaran menggunakan media vid-
eo pembelajaran. Kedua tes tersebut digunakan untuk mengukur sampai mana efektifitas sistem pembelajaran menggunakan
media video pembelajaran. Hasil dari Pre-test yang dilakukan dengan menyebarkan angket kuesioner ialah sebagai berikut :

Tabel 3 Hasil tanggapan siswa sebelum perlakuan (pre-test)

Sangat Setuju Setuju Netral Kurang Setuju Tidak Setuju

P1 8 17 17 58 0

P2 17 8 8 67 0

P3 25 50 17 8 0

P4 58 42 0 0 0

P5 8 58 17 17 0

P6 8 50 42 0 0

P7 25 67 8 0 0

P8 33 67 0 0 0

P9 42 58 0 0 0

P10 34 25 8 33 0

3
Berdasarkan tabel tanggapan siswa SMK 3 Muhammadiyah pada tahap pre-test dapat digambarkan dalam histogram se-
bagai berikut:
80
70
60 Sangat Setuju
50 Setuju
40
Netral
30
Kurang Setuju
20
10 Tidak Setuju
0
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10

Gambar 1 Histogram dari tanggapan siswa dari hasil pre-test

Setelah mendapatkan tanggapan kuesioner terhadap setiap butir pertanyaan, maka hasil tersebut di jumlahkan dengan skor
setiap jawaban menggunakan skor skala likert. Didapati hasil sebagai berikut:

Tabel 4 Skor dari tanggapan siswa menggunakan skala likert (pre-test)

Pertanyaan Skor
P1 275
P2 275
P3 392
P4 458
P5 357
P6 366
P7 417
P8 433
P9 442
P10 360
Jumlah 3775
Dari hasil perhitungan skor menggunakan skala likert, tahap selanjutnya ialah melakukan perhitungan menggunakan ru-
mus keefektifan pada tes sebelum perlakuan (pre-test), hasilnya sebagai berikut:

Efektivitas = x 100%

Efektivitas = x 100%

Efektivitas = 0.755 x 100%


Efektivitas = 76% (Cukup Efektif)
Hasil perhitungan menggunakan rumus keefektifan diatas didapati bahwa dari 100 siswa SMK 3 Muhammdiyah di Sa-
marinda menyatakan 76% pembelajaran menggunakan metode ceramah atau metode konvensional sebelum menggunakan
video pembelajaran masih dalam kategori cukup efektif.
B. Hasil post-test
Setelah melakukan tahap pre-test tahap selanjutnya adalah tahap post-test yaitu tahap yang dilakukan setelah menerapkan
perlakuan atau setelah diberikan media video pembelajaran pada saat proses pembelajaran dilakukan. Pada tahap post-test
siswa akan diberikan angket kuesioner seperti tahap pre-test sebelumnya, dengan hasil kuesoner tersebut akan digunakan
untuk membandingkan dari hasil pre-test dan post-test apakah terdapat peningkatan keefektifan media video pembelajaran
sebelum dan sesudah digunakan. Berikut hasil kuesioner beserta hasil perhitungan skor menggunakan skala likert.

4
Efektifitas Media Video Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat Belajar Dan Kreatifitas Siswa

Tabel 5 Hasil tanggapan siswa setelah perlakuan (post-test)


Sangat Setuju Setuju Netral Kurang Setuju Tidak Setuju
P1 58 42 0 0 0
P2 33 67 0 0 0
P3 50 50 0 0 0
P4 34 58 8 0 0
P5 25 50 25 0 0
P6 25 58 17 0 0
P7 25 75 0 0 0
P8 50 50 0 0 0
P9 42 50 8 0 0
P10 50 50 0 0 0

Tabel 6 Skor dari tanggapan siswa menggunakan skala likert (post-test)

Pertanyaan Skor
P1 458
P2 433
P3 450
P4 426
P5 400
P6 408
P7 425
P8 450
P9 434
P10 450
Jumlah 4334

Berdasarkan tabel tanggapan siswa SMK 3 Muhammadiyah pada tahap post-test dapat digambarkan dalam histogram se-
bagai berikut:
80
70
60
Sangat Setuju
50
Setuju
40
Netral
30
Kurang Setuju
20 Tidak Setuju
10
0
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10

Gambar 2 Histogram dari tanggapan siswa dari hasil post-test

5
Dari hasil perhitungan skor pada data post-test atau setelah menerapkan media video pembelajaran menggunakan skala
likert. Maka tahap akhir adalah perhitungan keefektifan media video pembelajaran setelah perlakuan (post-test) hasil tersebut
akan memperlihatkan perbandingan dari hasil pre-test sebelumnya, hasil dari perhitungan post-test dapat dilihat sebagai
berikut:

Efektivitas = x 100%

Efektivitas = x 100%

Efektivitas = 0.866 x 100%


Efektivitas = 87% (Sangat Efektif)
Hasil perhitungan menggunakan rumus keefektifan diatas didapati bahwa dari 100 siswa SMK 3 Muhammdiyah di Sa-
marinda menyatakan 87% pembelajaran yang menggunakan media video pembelajaran masuk dalam kategori sangat efektif.
Dari hasil tersebut memperlihatkan adanya peningkatakan terhadap sistem pembelajaran konvensional yang biasanya dil-
aksanakan oleh siswa diganti dengan menerapkan media video pembelajaran dalam proses pembelajaran. Terdapat
penigkatan 11% selisih dari hasil sebelum memberikan perlakuan (pre-test) dengan hasil setelah memberikan perlakuan atau
pembelajaran yang dilakukan menerapkan media video pembelajaran (post-test).

IV. KESIMPULAN
Penelitian yang telah dilakukan untuk memperoleh tanggapan siswa SMK 3 Muhammdiyah terhadap efektivitas media
video pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar dan kreatifitas siswa pada proses pembelajaran memperoleh hasil
yang baik, dimana dari hasil pre-test siswa menyatakan bahwa sistem pembelajaran konvensionel yang mereka lakukan pada
saat sebelum diberi perlakuan masih memperoleh 76% yang termasuk dalam kategori cukup efektif. Sedangkan hasil dari
tahap post-test atau setelah menerapkan media video pembelajaran didapati skor 87% yang termasuk dalam kategori sangat
efektif. Hal tersebut menandakan terjadinya peningkatan 11% dari hasil pre-test dan post-test. Dari hasil penelitian yang te-
lah didapatkan tersebut dapat mencerminkan bahwa penggunaan media video pembelajaran pada siswa SMK 3 Muham-
madiyah sangat efektif untuk meningkatkan minat belajar serta kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian : suatu pendekatan praktik / Suharsimi Arikunto | OPAC Perpustakaan Nasional RI. In Rineka Cipta.
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=801361
Irfan, A., Mashudi, T., & Murtiningsih. (2016). Perbedaan Media Audio Visual dan bukan Audio Visual terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPS Siswa
Kelas IV. Wahana Sekolah Dasar (Kajian Teori dan Praktik Pendidikan). Wahana Sekolah Dasar, 24(1), 1–8. https://docplayer.info/71068274-
Perbedaan-media-audio-visual-dan-bukan-audio-visual-terhadap-motivasi-dan-hasil-belajar-ips-siswa-kelas-iv.html
Kumparan.com. (2021, Juni 22). 5 Jenis Media Pembelajaran Beserta Contohnya | kumparan.com. https://kumparan.com/berita-update/5-jenis-media-
pembelajaran-beserta-contohnya-1vzY4vK5xfI/full
Pebriani, C. (2017). Pengaruh penggunaan media video terhadap motivasi dan hasil belajar kognitif pembelajaran IPA kelas V. Jurnal Prima Edukasia,
5(1), 11–21. https://doi.org/10.21831/jpe.v5i1.8461
Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan : Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D / Sugiyono | Perpustakaan UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
http://inlislite.uin-suska.ac.id/opac/detail-opac?id=20670
Suryansyah, T., & Suwarjo. (2016). PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
KOGNITIF SISWA KELAS IV SD | Suryansah | Jurnal Prima Edukasia. Jurnal Prima Edukasia.
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpe/article/view/8393/pdf
World Population Review. (2022). Education Rankings by Country 2022. Https://Worldpopulationreview.Com/Country-Rankings/Education-Rankings-By-
Country. https://worldpopulationreview.com/country-rankings/education-rankings-by-country

Anda mungkin juga menyukai