Anda di halaman 1dari 16

Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan e-issn 2614-0578

Vol. 22 No. 2 Tahun 2022 p-issn 1412-5889

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI MATERI TATA SURYA KELAS VI


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI MI MUHAMMADIYAH 2
KEDUNGBANTENG

Rizal Hasan Hulqi1, Moch. Bahak Udin by Arifin2


Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
1barunew699@gmail.com, 2bahak.udin@umsida.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan video animasi yang dapat membantu
dalam memproyeksikan gambaran tentang planet-planet atau benda-benda yang ada di luar
angkasa. Media video animasi dapat membantu menyelesaikan masalah dalam belajar yang
berdampak pada menurunya nilai dan prestasi peserta didik disebabkan minimnya penggunaan
media inovatif yang membuat semangat peserta didik untuk belajar menurun, dalam era
berkembangnya zaman digital, teknologi salah satu alat untuk membantu siswa dalam
mengalami kesulitan belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
R&D dengan menggunakan model penelitian ADDIE. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah kuesioner dan test, berupa data kuantitatif deskriptif. Model penelitian ADDIE
mengcangkup lima tahapan (analyze, design, development, implementation,evaluation). Media
yang akan digunakan untuk pembelajaran di katakan valid oleh ketiga ahli dibuktikan dengan
adanya hasil (1) ahli konten memiliki presentasi kevalidan sebesar 80% (2) ahli media sebesar
83,3% (3) ahli design 80%, setelah di nyatakan valid media ujikan pada siswa kelas VI di MI
Muhammadiyah 2 Kedungbanteng. Berdasarkan hasil analisis uji-t terhadap pretes nilai rata-rata
54,5 dan postest 81,9. Karena nilai sig. (2-tailed) atau uji 1 sebesar 0,00 yang artinya <0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa ho ditolak ha di terima. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil
penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh video animasi yang signifikan terhadap hasil
belajar siswa kelas VI MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng.
Katakunci : video animasi, tata surya, hasil belajar

ABSTRACT
This study aims to develop animated videos that can assist in projecting images of planets
or objects in outer space. Animated video media can help solve problems in learning that have an
impact on the decline in students' grades and achievements due to the lack of use of innovative
media that makes students' enthusiasm for learning decline. The method used in this research is
the R&D method using the ADDIE research model. Data collection methods used are
questionnaires and tests, in the form of descriptive quantitative data. The ADDIE research model
includes five stages (analyze, design, development, implementation, evaluation). The media that
will be used for learning are said to be valid by the three experts as evidenced by the results of
(1) content experts having a presentation of 80% validity (2) media experts at 83.3% (3) design
experts 80%, after being declared valid media test it on class VI students at MI Muhammadiyah 2
Kedungbanteng. Based on the results of the t-test analysis of the pretest the average value is
54.5 and the posttest is 81.9. Because the value of sig. (2-tailed) or test 1 of 0.00, which means
<0.05, it can be concluded that ho is rejected and ha is accepted. The conclusions that can be
drawn from the results of this study indicate that there is a significant effect of animated videos
on the learning outcomes of class VI students of MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng.
Keywords : animated videos, solar system, learning outcomes

237
e-issn 2614-0578 Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
p-issn 1412-5889 Vol. 22 No. 2 Tahun 2022

PENDAHULUAN pembelajaran (Elianur, 2020).


Pendidikan memiliki investasi Menurut pendapat (Arsyad, 2011)
yang penting untuk meningkatkan Media pembelajaran itu tidak bisa
kualitas dari seluruh sumber daya terpisahkan oleh suatu proses
manusia yang memiliki peranan pembelajaran untuk mencapai
dalam mengembangkan mutu indikator pendidikan. Senada
pendidikan (Qomariyah, 2012). dengan (Johari et al., 2014) bahwa
Suatu pendidikan dinyatakan baik media sangat bermanfaat untuk
jika saling berkorelasi untuk menambah pengetahuan dan
mencapai tingginya kualitas dari samangat belajar peserta didik.
sumber daya manusia itu sendiri Media pembelajaran merupakan alat
(Krismiyati, 2017). Saling berinovasi yang dapat membantu proses
dalam mengembangkan suatu pembelajaran untuk menyampaikan
pembelajaran merukapan sikap yang suatu informasi yang akan di
harus pendidik terapkan (Asyhari & terangkan pendidik dan mendukung
Diani, 2017). Pengetahuan tentang keberhasilan pembelajaran
teknologi merukapan ilmu yang berlangsung contoh media yaitu
harus dikuasai pendidik untuk video, buku, radio, foto (khairani,
mencapai suatu keberhasilan dari 2016).
indikator yang akan menciptakan Video dapat diterapkan
suatu keberhasilan dalam dalam suatu pembelajaran di kelas
meningkatkan mutu dari sumber karena kondisi peserta didik yang
daya pendidikan (Ngafifi, 2014). terbiasa dengan berkembangnya
Pendidikan itu sendiri bertujuan zaman digital, jadi video
harus dapat berkembang dengan pembelajaran tepat untuk
mengggunakan kecerdasan belajar digunakan untuk memovitasi dan
secara pribadi dan dapat diterapkan menstimulus siswa agar tidak jenuh
di dalam proses pembelajaran dalam mengikuti pembelajaran yang
secara positif yang mengcangkup berdampak pada menurunnya hasil
perluasan ilmu pengetahuan belajar siswa (Sutarjo et al., 2014).
(Ernawati, 2017). Video pembelajaran memiliki
Dalam era digital dan kelebihan, menurut (Busyaeri et al.,
mewabahnya pandemi covid-19 2016). kebelebihan dari video
yang mewajibkan untuk animasi dapat diputar berulang-
melaksanakan pembelajaran secara ulang dan mempersingkat waktu,
digital atau daring yang memperjelas sesuatu yang rumit.
memanfaatkan jaringan internet Video dapat meningkatkan kualitas
untuk peserta didik mengakses dari pembelajaran sehingga dapat

238
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan e-issn 2614-0578
Vol. 22 No.2 Tahun 2022 p-issn 1412-5889

meningkatkan hasil belajar siswa yang ada di tata surya dan di


(Zainal, 2013). terapkan kepada pembelajaran dan
Hasil belajar merupakan dampaknya kurang maksimal karena
output yang berfungsi untuk kurangnya interaksi yang
menjadi acuan tolak ukur menyenagkan dari peserta didik
keberhasilan dari suatu proses sehingga materi yang di sampaikan
pembelajaran yang mencangkup 3 belum maksimal. Penyebab utama
aspek yaitu aspek kognitif, afektif dari menurunnya standar kriteria
dan psikomotorik. Dari ketiga aspek ketuntasan minimal (KKM) saat
tersebut aspek kognitif dapat diukur pembelajaran tatap muka sekarang
dari hasil postest yang menunjukan menjadi meningkat yang dulunya
hasil belajar siswa dan kemampuan nilai rata-rata peserta didik saat
siswa untuk menguasai suatu melakukan pembelajaran di kelas
materi, Oleh sebab itu untuk menurun tetapi setelah menerapkan
meningkatkan hasil belajar siswa media yang inovatif dan interaktif
pendidik harus menggunakan media banyak nilai di atas KKM (Khurriyati
yang inovatif dan interkatif sebagai et al., 2021).
alat menyampaikan materi agar Melihat dari penelitian
tujuan dari pemebalajaran tercapai sebelumnya, memperlihatkan hasil
(Hartanti et al., 2020). penelitian yang menerapkan tentang
Menurut hasil data implementasi dan monoton kepada
observasi di kelas VI MI teori yang membuat peserta didik
Muhammadiyah 2 Kedungbanteng itu bosan di butuhkan ragam inovasi
siswa kelas IV kesulitan untuk belajar model pembelajaran supaya peserta
tentang tata surya yaitu minimnya didik tidak jenuh. (Ulfah Hamidatus
alat peraga yang digunakan dalam Shofiah, 2020) bedasarkan hasil
memproyeksikan gambaran tentang tersebut siswa memerlukan media
planet-planet atau benda yang ada yang menarik dan inovatif agar
di luar angkasa, jadi siswa kesulitan mudah di pahami oleh siswa dan
untuk mengetahui fungsi, ciri-ciri, materi yang tersampaikan baik
karakteristik, nama-nama dari benda secara visual dan audio dapat
luar angkasa. Hasil belajar siswa mudah dipahami sebagai acuan
dapat dilihat dari data rata-rata nilai dalam belajar siswa (Khairani, 2016).
postest yaitu 54,5 dari 21 siswa, Bedasarkan dari latar
sebelumnya guru di kelas belakang permasalahan tersebut
menyajikan media buku LKS yang perlunya uapaya untuk
digunakan untuk menjelaskan meningkatkan hasil belajar siswa
bentuk dan fungsi-fungsi dari benda dan media yang digunakan dalam

239
e-issn 2614-0578 Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
p-issn 1412-5889 Vol. 22 No. 2 Tahun 2022

pembelajaran maka peneliti


menggunakan metode video animasi
pada pembelajaran bertujuan untuk
menginovasikan media
pembelajaran supaya lebih menarik
dan meningkatkan hasil belajar
siswa agar materi yang di sampaikan
dapat tercerna baik dan Gambar 1: Bagan rancangan
menstimulus siswa untuk pengembangan model ADDIE
menghasilkan pembelajaran yang (Sumber: Branch, 2009)
maksimal. Model dari ADDIE memiliki 5 tahap
METODE PENELITIAN (1) Tahap anlyze pada tahap yang
Jenis penelitian yang pertama ini peneliti menganalisis
digunakan adalah penelitian Reserch permasalahan berdasarkan studi
And Development (R&D) Rancangan lapangan yang terdiri dari analisis
model penelitian ini menggunakan kompetensi dasar, analisis
model ADDIE yang dikembangkan kebutuhan dan analisis karakteristik
oleh Dick And Carry untuk menyusun (2) Tahap Design peneliti merancang
sistem pembelajaran di kelas semua yang di perlukan untuk
(Mulyatiningsih, 2012). yang melakukan penelitian seperti,
digunakan untuk menghasilkan menyusun instrument, membuat
produk dan menguji produk tersebut design video animasi, membuat soal
(Sugiyono, 2015) yang memiliki 5 pretest dan postest, dan menyusun
tahapan yaitu: Analyze, Design, segala apa yang akan di persiapkan
Development, Implementation, untuk melakukan penelitian (3)
Evaluation (Tegeh Made Dkk, 2014). Tahap Development pada tahap ini
Berdasarkan penjelasan tersebut pembuatan video animasi tata surya
peneliti mengembangkan media disusun dengan menggunakan
video animasi untuk pembelajaran aplikasi seperti: adobe premier pro,
tata surya kelas VI di MI blender, flipaclip, dan audio
Muhammadiyah 2 Kedungbanteng. audacity, video yang telah di buat
Langkah-langkah rancangan dan telah sesauai dengan rancangan
pengembangan yang berdasarkan awal permasalahan kemudian
model ADDIE dapat dilihat pada divalidasi oleh ahli konten,media
gambar dibawah ini: dan design untuk mengetahui
kelayakan dari keseluruhan produk.
(4) tahap Implementation Pada
tahap ini produk di uji coba ke siswa

240
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan e-issn 2614-0578
Vol. 22 No.2 Tahun 2022 p-issn 1412-5889

kelas VI MI Muhammadiyah 2 merukapan orang yang paham


Kedungbanteng, kemudian materi tentang tata surya dan apa
dilakukan pemberian angket untuk saja yang akan di terapkan pada
siswa dan guru unuk mendapatkan media tersebut. Validasi ata tersebut
data respon terhadap produk yang berisi berbagai pertanyaan yang
diujikan (5) Tahap evaluasi yaitu berisi beberapa pertanyaan dengan
pemberian soal pretest dan post test skala likert. Masing-masing
untuk mendapatkan data apakah mempunyai kriteria skor interpretasi
video animasi efektif untuk pada tabel dibawah:
meningkatkan hasil belajar siswa Tabel 1. Skor penilaian angket
dan memperbaiki video Kriteria Interpretasi
pembalajaran sesuai dengan Sangat 5
layak
masukan peserta didik.
Layak 4
Teknik pengumpulan data Cukup 3
dalam penelitian pengembangan ini Layak
berupa data kuantitatif dan kualitatif Kurang 2
diambil dari hasil tes, Layak
angket/kuisioner, observasi dan Sangat 1
Tidak Layak
dokumentasi. Dalam melakukan
(Sumber: Sugiyono, 2015)
observasi setelah ditemukan suatu
masalah pembelajaran, peneliti
Perolehan Skor dapat dihitung
membuat design pembelajaran
dengan rumus:
(video animasi) lalu melakukan uji
validasi kepada uji ahli
Percentage= ∑Skor x bobot komponen
X100%
menggunakan angket untuk menilai 𝑛𝑛 𝑥𝑥 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖

kualitas media pembalajaran apabila


terdapat kekurangan atau saran dari Setelah mendapatkan nilai
ahli maka media yang akan skor nya kemudian video animasi
digunakan harus di revisi dan di dapat di kategorikan kelayakannya
design ulang. jika memenuhi kategori kelayakan
di bawah ini:
(a) Hasil Validasi Ahli Terhadap Tabel 2. Kategori Kelayakan Validasi Ahli
Produk Video Animasi Tingkat Kualifik Keter
Dari ketiga ahli itu yang menjadi Pencap asi anga
(1)ahli konten adalah guru kelas, aian n
(2)ahli design orang yang paham 81% - Sangat Tidak
100% baik Perlu
terhadap design animasi
direvi
pembelajaran, (3)ahli media

241
e-issn 2614-0578 Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
p-issn 1412-5889 Vol. 22 No. 2 Tahun 2022

si data yang akan di dapat dari hasil


61% - Baik Tidak soal pretest dan post test akan di uji
80% Perlu T untuk mencari rata-tata hasil dari
direvi test tersebut untuk mengetahui
si
efektifitas dan besarnya pengaruh
41% - Cukup Direvi
60% si
video animasi dalam suatu
21% - Kurang Direvi pembelajaran. Penelitian ini
40% si dilaksanakan pada bulan januari
0 – Kurang Direvi 2022 di MI Muhammadiyah 2
20% sekali si Kedungbanteng.
(Sumber: Riduwan, 2015)

HASIL PENELITIAN DAN


media pembelajaran yang
PEMBAHASAN
dinyatakan layak apabila media
tersebut mempunyai nilai ≥61
Analyze
dengan kualifikasi layak atau sangat
Tahap Analis merupakan tahap
layak dari hasil validasi ahli atau
awal peneliti menganalisis perlunya
peserta didik.
pengembangan media pembelajaran
dan menganalisis kelayakan
(b) Hasil Angket Peserta Didik
pengembangan media
Setelah melakukan revisi maka
pembelajaran. Tahapan yang
media diujikan ke peserta didik.
dilakukan penulis dalam analisis
Subjek penelitian yaitu 21 siswa
mencakup analisis kompetensi,
kelas VI (15 laki-laki dan 6
analisis kebutuhan dan analisis
perempuan) di MI Muhammadiyah 2
karakteristik peserta didik. Secara
Kedungbanteng,
garis besar tahapan analisis yang
Berikut ini analisis penilaian angket
dilakukan penulis adalah sebagai
dari respon peserta didik:
Tabel 3. Skor Penilaian Skala Guttman
berikut:
Skor Keterangan a) Analisis Kompetensi
Skor 1 Ya Terdapat pada kompetensi dasar
Skor 0 Tidak dan indikator pencapaian yang akan
(Sumber: Sugiyono, 2015) menjadi dasar sebuah pembelajaran
akan berlangsung, kedua komponen
Hasil angket tersebut dapat di hitung tersebut terdapat pada tabel di
dengan rumus berikut: bawah:
𝑛𝑛
NP= X100% (Riduwan, 2009)
𝑁𝑁
Tabel 4. Hasil Analisis kompetensi dasar dan
indikator

242
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan e-issn 2614-0578
Vol. 22 No.2 Tahun 2022 p-issn 1412-5889

Kompetensi
Dasar
Indikator Penyampaian
Kompetensi
didik Selain menganalisis kebutuhan
3.7 Menjelaskan Sistem 3.7.1 Mengidentifikasi planet- peserta didik, hal penting yang perlu
tata surya dan planet susunan tata
karakteristik surya dilakukan yaitu analisis karakteristik
anggota tata
surya
3.7.2 Menjelaskan karakteristik
planet pada tata
peserta didik. Analisis ini meliputi
surya kemampuan actual yang dimiliki
4.7 Membuat 4.7.1 Membuat laporan model peserta didik dan gaya belajar
model tata surya
system 4.7.2
peserta didik
tata Mempresen
surya tasikan
model tata Design
surya
Tahap kedua dari model ADDIE ini
yaitu tahap design atau
b) Analisis Kebutuhan
perancangan. Pada tahap ini peneliti
Tahap pertama pada
mulai mengumpulkan data yang
langkah ini yaitu melakukan analisis
meliputi pengumpulan materi,
kebutuhan yang meliputi identifikasi
pengumpulan bahan, instrumen
masalah. Dalam melakukan analisis
penelitian dan pemograman media
kebutuhan penulis terlebih dahulu
pembelajaran yang menggunakan
mengidentifikasi masalah yang ada
video animasi dan akan
dalam pembelajaran khususnya
dikembangkan sesuai hasil analisis
pada materi tata surya menganalisis
yang dilakukan sebelumnya. Media
media pembelajaran yang
dirancang sebaik mungkin agar
digunakan. Masalah yang ada pada
peserta didik tidak bosan dalam
materi ini yaitu peserta didik kurang
suatu pembelajaran khususnya
memahami pengertian dan ciri- ciri
materi tata surya. Penggunaan alat
planet planet di runag angkasa dan
dan bahan untuk membuat video
benda lain yang berada di luar
animasi yaitu adobe premier pro
angkasa serta pendidik hanya
sebagai alat untuk memotong video
menjelaskan secara konvensional
dan menjadi peran utama untuk
dengan metode berceramah dan
menyatukan semua unsur yang di
menerangkan dipapan tulis.
butuhkan untuk membuat media
Sehingga pada tahap ini peneliti
video animasi, aplikasi
dapat menentukan media yang perlu
flipaclip/blender yang gunanya
dikembangkan sesuai dengan
untuk mendesaign gambar 3d yang
karakteristik peserta didik untuk
akan disajikan dalam video animasi
membantu proses belajar peserta
dan flipaclip yang akan menjadikan
didik.
canvas atau alat penggambar dan
c) Analisis karakteristik
menjadikan animasi text itu
Analisis karakteristik peserta
bergerak layaknya video transition di

243
e-issn 2614-0578 Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
p-issn 1412-5889 Vol. 22 No. 2 Tahun 2022

bantu dengan adobe premier untuk Development


mengedit dan menambahkan sound a. Uji ahli konten
effect, jika perlu karakter lain bisa Tahap pertama data di
menggunkan aplikasi loome untuk peroleh dari pengajuan prototype 1
menambahkan karakter statis yang ahli konten (guru kelas VI MI
berbicara. Pada tahap ini peneliti Muhammadiyah 2 Kedungbanteng)
merumuskan tujuan pembelajaran data tersebut diperoleh melalui
dan mengembangkan butir-butir tes konsultasi, hasil wawancara, dan
atau soal untuk mengukur tingkat angket dengan ahli konten. Data
kemajuan peserta didik dan tingkat berikut berupa ringkasan materi dan
pencapaian tujuan yang telah masukan pendapat dan saran yang
dirumuskan dan pengembangan didapat dari ahli konten untuk
strategi pembelajaran untuk menyempurnakan pengembangan
meningkatkan efektifitas video animasi tata surya.
pembelajaran.
Tabel 5. Instrument Uji Ahli Konten
No. Uji Validitas Percentage
Ahli
Konten
1 Tahap I 60 %
2 Tahap II 80 %
Gambar 2. Tampilan design
pendahuluan video animasi Berdasarkan tabel diatas
dapat diketahui hasil konsultasi
dengan ahli konten dan peneliti
kepda ahli konten, tahap pertama
dan kedua, media video animasi
materi tata surya untuk
meningkatkan hasil belajar siswa,
Gambar 3. Tampilan design materi
sebagaimana telah dicantumkan
video animasi tata surya
pada tabel 3. Pada tahap pertama
prosentase ahli konten sebesar 60%
sedangkan tahap kedua yang
mendapatkan 80%. Hasil prosentase
tersebut diperoleh dari jumlah skor
diperoleh dikali bobot komponen
Gambar 4. Tampilan Design evaluasi
tertinggi dibagi hasil kali pertanyaan
dan rangkuman
dengan bobot komponen yang

244
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan e-issn 2614-0578
Vol. 22 No.2 Tahun 2022 p-issn 1412-5889

tertinggi dikali 100% sebagaimana


dirumuskan dibawah ini: Berdasarkan tabel diatas
dapat diketahui terdapat perbedaan
Percentage= ∑Skor x bobot komponen
𝑛𝑛 𝑥𝑥 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖
X100% hasil konsultasi dengan ahli media
Percentage= 10𝑥𝑥5
4𝑥𝑥5
X100%=80% dan peneliti kepada ahli media tahap
pertama dan kedua, media video
Dikarenakan bobot tertinggi animasi materi tata surya untuk
setiap pilihan yaitu 5 dan peneliti meningkatkan hasil belajar siswa,
mendapatkan bobot validasi 4 pada sebagaimana telah dicantumkan
setiap item maka prosentase pilihan pada tabel 4. Pada tahap pertama
uji konten 80% setelah dikonversikan prosentase ahli konten sebesar 50%
dengan tabel konfeksi. Prosentase harus melakukan revisi, karena
tingkat mencapai 80% berada validitas tidak mencapai kriteria yang
kualifikasi yang terbaik sesuai media baik. Revisi dilakukan agar media
pembelajaran pada materi tata pembelajaran layak digunakan.
surya, sehingga dapat dilanjutkan uji Komentar dan saran oleh ahli media
lapangan. Komentar saran oleh ahli “tambahkan judul materi dengan
konten dapat dijadikan subtema berapa dan untuk kelas
pertimbangan untuk revisi media berapa, perbaiki disisi evaluasi
pembelajaran. pembelajaran dari video, di
2. Uji ahli media tambahkan rangkuman dari materi
Tahap kedua yaitu uji ahli pembelajaran” sedangkan tahap
media yang berupa video animasi kedua yang mendapatkan 83,3%.
materi tata surya yang dilakukan Hasil prosentase tersebut diperoleh
untuk menguji apakah media yang dari jumlah skor diperoleh dikali
akan dipakai sesuai dan dapat bobot komponen tertinggi dibagi
diujikan di lapangan. Berikut ini hasil kali pertanyaan dengan bobot
disajikan paparan deskriptif hasil komponen yang tertinggi dikali 100%
penelitian ahli desain terhadap sebagaimana dirumuskan dibawah
produk pengembangan Video ini:
animasi dengan menggunakkan
angket. Percentage= ∑Skor x bobot komponen
𝑛𝑛 𝑥𝑥 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖
X100%
5𝑥𝑥5
Percentage= X100%=83,3%
6𝑥𝑥5
Tabel 6. Instrumen uji ahli media
No. Uji Validitas Ahli Percentage
Dikarenakan bobot tertinggi
Media
1 Tahap I 50 % setiap pilihan yaitu 5 setiap item dan
2 Tahap II 83,3 % jumlah statement hanya 6 maka

245
e-issn 2614-0578 Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
p-issn 1412-5889 Vol. 22 No. 2 Tahun 2022

prosentase pilihan uji konten 83,3% melakukan revisi, karena validitas


setelah dikonversikan dengan tabel tidak mencapai kriteria yang baik.
konfeksi. Prosentase tingkat Revisi dilakukan agar media
mencapai 83,3% berada kualifikasi pembelajaran layak digunakan.
yang terbaik sesuai media sedangkan tahap kedua yang
pembelajaran pada materi tata mendapatkan 80%. Hasil prosentase
surya, sehingga dapat dilanjutkan uji tersebut diperoleh dari jumlah skor
lapangan. diperoleh dikali bobot komponen
3. Uji ahli design tertinggi dibagi hasil kali pertanyaan
Tahap kedua yaitu uji ahli dengan bobot komponen yang
design yang berupa video animasi tertinggi dikali 100% sebagaimana
materi tata surya yang dilakukan dirumuskan dibawah ini:
untuk menguji apakah design yang
akan dipakai sesuai dan dapat Percentage= ∑Skor x bobot komponen
𝑛𝑛 𝑥𝑥 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖
X100%
diujikan di lapangan. Berikut ini 4𝑥𝑥5
Percentage= 10𝑥𝑥5 X100%=80%
disajikan paparan deskriptif hasil
penelitian ahli desain terhadap
Dikarenakan bobot tertinggi
produk pengembangan Video
setiap pilihan yaitu 4 setiap item dan
animasi dengan menggunakkan
jumlah statement hanya 6 maka
angket.
prosentase pilihan uji konten 80%
setelah dikonversikan dengan tabel
Tabel 7. Instrumen Uji Ahli Design
konfeksi. Prosentase tingkat
No. Uji Validitas Ahli Percentage
Design mencapai 80% berada kualifikasi
1 Tahap I 67 % yang terbaik sesuai media
2 Tahap II 80 % pembelajaran pada materi tata
surya, sehingga dapat dilanjutkan uji
Berdasarkan tabel diatas dapat lapangan.
diketahui terdapat perbedaan hasil
konsultasi dengan ahli design dan Implementation
peneliti kepada ahli design tahap a. Uji Coba Perseorangan
pertama dan tahap kedua, design Berdasarkan hasil uji coba
video animasi materi tata surya perseorangan terhadap instrument
untuk meningkatkan hasil belajar angket yang diberikan kepada
siswa, sebagaimana telah siswa terhadap video animasi
dicantumkan pada tabel 5. Pada materi tata surya kelas VI dapat
tahap pertama prosentase ahli dihitung percentage tingkat
konten sebesar 67% harus

246
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan e-issn 2614-0578
Vol. 22 No.2 Tahun 2022 p-issn 1412-5889

pencapaian media ajar sebagai Tabel 9. Data angket uji kelompok


berikut: kecil
Table 8. Data angket uji Jumlah Jumlah skor Total soal
perserorangan pesert peserta didik keselur
a didik setiap uhan
Jumlah Jumlah skor Total soal
indikator
pesert peserta keseluruhan
6 60 60
a didik
didik setiap
𝑛𝑛
indikator NP = X100%
𝑁𝑁
1 10 10 60
𝑛𝑛 NP = X100% = 100%
NP = X100% 60
𝑁𝑁
10
NP = X100% = 100%
10
Berdasarkan angket uji Dalam uji lapangannya ada bebrapa
perseorangan di atas terdapat siswa yang tidak mengerti tentang
respon positif, dalam uji urutan planet-planet, nama satelit
lapangannya anak sangat tertarik senuah planet, lapisan matahari dan
dengan media pembelajaran ini sebagainya, tetapi pendidik
namun peserta didik belum menjelaskan dengan secara verbal
mengeksplorasi tetapi dalam untuk menstimulus gambar yang
angket siswa memberikan disajikan. Setelah dikonversikan
penilaian yang baik. Setelah dengan tabel konversi, prosentase
dikonversikan dengan tabel tingkat pencapaían 100% berada
konversi, prosentase tingkat pada kualifikasi baik dan sesuai
pencapaían 100% berada pada sehingga media pembelajaran dapat
kualifikasi baik dan sesuai dilanjutkan dalam uji coba kelompok
sehingga media pembelajaran besar. Komentar dan saran dari
dapat dilanjutkan dalam uji coba siswa dijadikan bahan pertimbangan
kelompok kecil. untuk merevisi media pembelajaran
mengunakan video animasi.
b. Uji Coba Kelompok Kecil
Berdasarkan hasil penelitian uji c. Uji Coba Kelompok Besar
coba kelompok kecil (6 siswa) Berdasarkan hasil penelitian uji
terhadap video animasi dapat coba kelompok besar (21 siswa)
dihitung percentage tingkat terhadap video animasi dapat
pencapaian media ajar sebagai dihitung percentage tingkat
berikut: pencapaian media video animasi
sebagai berikut:

247
e-issn 2614-0578 Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
p-issn 1412-5889 Vol. 22 No. 2 Tahun 2022

Tabel 10. Data angket uji kelompok Evaluation


besar Pada tahap terakhir ini
Jumlah Jumlah skor Peserta Total soal peneliti memberikan pretest dan
peserta didik setiap indikator keseluruhan postest pada siswa kelas VI Mi
didik
Muhammadiyah 2 Kedungbanteng,
21 200 210
𝑛𝑛 candi, sidorjo dalam tahap ini
NP = X100%
𝑁𝑁 peserta didik dapat meningkatkan
200
NP = X100%=95% hasil belajarnya melalui hasil postest
210
prosentase uji coba kelompok dan pretest.
besar= 95%. Dalam uji lapangannya
ada bebrapa siswa yang tidak Tabel 11. Paired Samples Statistic
mengerti tentang urutan planet- Std.
Error
planet, nama satelit sebuah planet, Mean N Std. Deviation Mean
Pair 1 PRE TEST 54.5238 21 9.34141 2.03846
lapisan matahari dan sebagainya,
tetapi pendidik menjelaskan dengan
secara verbal untuk menstimulus POST TEST 81.9048 21 6.41798 1.40052

gambar yang disajikan. Setelah


dikonversikan dengan tabel
Tabel 12. Paired Samples Test
konversi, prosentase tingkat Paired Differences

pencapaían 95% berada pada Std. Std.


95% Confidence
Interval of the
Difference
Sig.
(2-
Deviatio Error tailed

kualifikasi baik dan sesuai sehingga Pai PRE


Mean
-
n
7.84523
Mean
1.7119
Lower
-
Upper
-
t
-
df
2
)
.000

media pembelajaran dapat diuji


r1 TEST 27.3809 7 30.9520 23.8098 15.99 0
- 5 6 5 4
POS

dalam uji coba kelompok besar.


T
TEST

Komentar dan saran dari siswa


Berdasarkan nilai mean atau
dijadikan bahan pertimbangan untuk
nilai rata-rata pada tabel diatas
merevisi media pembelajaran
dapat diketahui perbedaan antara
mengunakan video animasi
hasil belajar pretest dan postest,
yaitu hasil pretest menunjukkan nilai
rata-rata 54,5 dan hasil posttest
menunjukkan nilai rata-rata 81,9.
Oleh karena itu nilai p-value atau
sig.(2-tailed) sebesar 0,00 yang
berarti (< 0,05), maka dapat
Gambar 5. Implementasi Video
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
Animasi
Ha diterima. Hal tersebut berarti
terdapat pengaruh yang signifikan
pada rata nilai pretest dan postest.

248
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan e-issn 2614-0578
Vol. 22 No.2 Tahun 2022 p-issn 1412-5889

Data ini menunjukkan terjadi hasil produk peneliti melakukan


peningkatan yang signifikan pada kepada para ahli. Berikut hasil yang
rata-rata hasil belajar peserta didik diperoleh untuk menguji kelayakan
setelah mendapat perlakuan yang media pembelajaran mengunakan
berbeda yaitu menggunakan media video animasi: a. Hasil dari validasi
pembelajaran menggunakan video ahli konten memiliki prosentase
animasi. Karena salah satu kriteria kevalidan sebesar 80% yang artinya
pembelajaran dikatakan efektif materi tata surya yang disajikan
apabila nilai atau hasil belajar dengan video animasi bersifat valid
peserta didik dibawah KKM, namun atau dapat diuji cobakan dilapangan.
setelah menggunakan media b. Hasil validasi ahli media memiliki
pembelajaran video animasi prosentase kevalidan sebesar 83,3%
menjadikan hasil belajar peserta yang artinya media pembelajaran
didik diatas KKM yang sudah yang mengunakan video animasi
ditentukan. dalam materi tata surya dapat diuji
Dari penjelasan diatas media cobakan. c. Hasil validasi ahli desain
pembelajaran menggunakan Video mempunyai kevalidan sebesar 80%
animasi ini efektif digunakkan dalam yang artinya desain pada media
pembelajaran, karena dengan pembelajaran yang mengunakkan
menggunakan media pembelajaran video animasi dalam materi tata
peserta didik mudah memahami surya ini valid.
pelajaran yang disampaikan oleh Tingkat Keefektifan media
pendidik menggunakan video pembelajaran yang mengunakan
animasi materi tata surya untuk video animasi ini diperoleh dari hasil
meningkatkan hasil belajar peserta belajar peserta didik mengunakan uji
didik. coba lapangan dengan analisis SPSS
SIMPULAN 25. Hasil analisis uji t terhadap pretes
Berdasarkan proses nilai rata-rata 54,5 dan posttest 81,9.
penelitihan dan pengembangan Karena nilai sig. (2- tailed) atau p-
terhadap video animasi materi tata value uji 1 sebesar 0,00 yang artinya
surya kelas VI di MI Muhammadiyah < 0,05 maka dapat disimpulkan
Kedungbanteng dapat diuraikan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
sebagai berikut: 1. Tingkat kelayakan Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
media pembelajaran mengunakkan pengaruh yang signifikan terhadap
media video animasi ini dikatakan media pembelajaran. Dengan
layak untuk digunakan, karena dapat demikian media pembelajaran yang
dibuktikan dengan adanya hasil uji mengunakan video animasi ini dapat
coba produk. Untuk mengetahui dikatakan layak untuk digunakan dan

249
e-issn 2614-0578 Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
p-issn 1412-5889 Vol. 22 No. 2 Tahun 2022

mempunyai kualitas yang baik. da.snj.v3i1.584


Dikarenakan penerapan media Elianur, C. (2020). Pilihan Media
pembelajaran yang mengunakkan Pembelajaran Daring Oleh Guru
video animasi dapat mempemudah Pai Di Bengkulu Tengah. Jurnal
peserta didik untuk memproyeksikan As-Salam, 4(1), 37–45.
gambaran tentang planet-planet https://doi.org/10.37249/as-
atau benda-benda yang ada di luar salam.v4i1.142
angkasa sehingga dapat Ernawati. (2017). Menumbuhkan
meningkatkan hasil belajar di kelas VI nilai Pendidikan Karakter Anak
MI Muhammadiyah 2 Melalui Dongeng Fabel dalam
Kedungbanteng. Pembelajaran. Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA Dasar, 4, 120–133.
Arsyad. (2011). Media Pembelajaran Hartanti, F. D., Hariyani, S., &
(PT Raja Grafindo Persada Fayeldi, T. (2020).
(ed.)). Pengembangan media
Asyhari, A., & Diani, R. (2017). pembelajaran matematika
Pembelajaran fisika berbasis sigeru buku pop-up berbasis
web enhanced course: etnomatematika materi kubus
mengembangkan web-logs dan balok. JP2M (Jurnal
pembelajaran fisika dasar I. Pendidikan Dan Pembelajaran
Jurnal Inovasi Teknologi Matematika), 6(1), 31.
Pendidikan, 4(1), 13. https://doi.org/10.29100/jp2m.
https://doi.org/10.21831/jitp.v v6i1.1740
4i1.13435 Johari, A., Hasan, S., & Rakhman, M.
(2014). Penerapan Media Video
Branch. (2009). Instructional Design: Dan Animasi Pada Materi
The ADDIE Approach. pinger Memvakum Dan Mengisi
Science & Business Media. Refrigeran Terhadap Hasil
Busyaeri, A., Udin, T., & Zaenudin, A. Belajar Siswa. Journal of
(2016). Pengaruh Penggunaan Mechanical Engineering
Video Pembelajaran Terhadap Education, 1(1), 8.
Peningkatan Hasil Belajar https://doi.org/10.17509/jmee.
Mapel Ipa Di Min Kroya v1i1.3731
Cirebon. Al Ibtida: Jurnal Khairani, majidah. (2016).
Pendidikan Guru MI, 3(1), 116– Pengembangan Media
137. Pembelajaran Dalam Bentuk
https://doi.org/10.24235/al.ibti Macromedia Flash Materi

250
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan e-issn 2614-0578
Vol. 22 No.2 Tahun 2022 p-issn 1412-5889

Tabung Untuk Smp Kelas Ix. Institusi terhadap Kepuasan


Jurnal Iptek Terapan, 10(2), 95– dan Loyalitas Pelanggan. In
102. Jurnal Aplikasi Manajemen (Vol.
https://doi.org/10.22216/jit.20 10, Issue 1, pp. 177–187).
16.v10i2.422 Riduwan. (2009). Skala Pengukuran
Khurriyati, Y., Setiawan, F., & Variabel-Variabel Penelitian.
Mirnawati, L. B. (2021). Alfabeta.
Dampak Pembelajaran Daring Riduwan. (2015). Dasar-Dasar
Terhadap Hasil Belajar Siswa Mi Statistika. Bandung. Alfabeta.
Muhammadiyah 5 Surabaya. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, Pendidikan Pendekatan
8(1), 91. Kuantitaif, Kualitatif dan RnD.
https://doi.org/10.30659/pend Alfabeta.
as.8.1.91-104 Sutarjo, Ip. E., Arum, D. W., & Suarni,
Krismiyati. (2017). Pengembangan N. K. (2014). Efektivitas Teori
Sumber Daya Manusia dalam Behavioral Teknik Relaksasi dan
Meningkatkan Kualitas Brain Gym Untuk Menurunkan
Pendidikan di SD Negeri Inpres Burnout Belajar Pada Siswa
Angkasa Biak (Human Resource Kelas VIII SMP Laboratorium
Development in Improving The UNDIKSHA SINGARAJA Tahun
Quality of Education at SD Pelajaran 2013/2014. E-Journal
Negeri Inpres Angkasa Biak). Undiksa Jurusan Bimbingan
Jurnal Office, 3(1), 43–50. Konseling, 2(1).
Mulyatiningsih, E. (2012). Riset Tegeh Made Dkk. (2014). Model
Terapan Bidang Pendidikan dan Penelitian Pengembangan.
Teknik. UNY Press. Graha Ilmu.
Ngafifi, M. (2014). Kemajuan Ulfah Hamidatus Shofiah. (2020).
Teknologi Dan Pola Hidup PENERAPAN METODE
Manusia Dalam Perspektif PEMBELAJARAN DARING
Sosial Budaya. Jurnal DALAM MIFTAHUL HUDA Oleh :
Pembangunan Pendidikan: ULFAH HAMIDATUS SHOFIAH
Fondasi Dan Aplikasi, 2(1), 33– Jurusan Pendidikan Guru
47. Madrasah Ibtidaiyah Fakultas
https://doi.org/10.21831/jppfa. Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
v2i1.2616 NSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
( IAIN ) METRO. Metode
Qomariyah, N. (2012). Pengaruh Pembelajaran Daring, 7, 11–16.
Kualitas Layanan dan Citra

251
e-issn 2614-0578 Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
p-issn 1412-5889 Vol. 22 No. 2 Tahun 2022

Zainal, A. (2013). Model-model,


Media, dan Strategi
Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif). Yrama Widya.

252

Anda mungkin juga menyukai