Anda di halaman 1dari 5

GAMBARAN UMUM PENYIMPANAN

DOKUMEN REKAM MEDIS DI RSU LUKAS


BANGKALAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi Perpanjangan Kontrak


Kerja di Rumah Sakit Umum Lukas Bangkalan

HRD :
Farida Indri Utami, S.H., M.H.

Dibuat oleh :
Mira Prissilya, S.ST
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil alamin, Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT,
karena atas rahmat, karunia serta kasih sayangNya saya dapat dapat menyelesaikan
makalah mengenai “Kendala Selama Bekerja di Rumah Sakit Umum Lukas Bangkalan”.
Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari masih banyak kesalahan dan
kekeliuran, baik yang berkenaan dengan pembahasan kerja maupun dengan pengetikannya,
walau demikian, inilah usaha maksimal saya selaku penulis.
Semoga dalam makalah ini, Ibu Farida selaku HRD Rumah Sakit Umum Lukas
Bangkalan dapat memakluminya.

Bangkalan, 20 Januari 2022

Mira Prissilya S. ST
I. Pendahuluan
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009). Dalam rangka
meningkatkan upaya peningkatan mutu serta efisiensi pelayanan kesehatan di rumah sakit, perlu
adanya dukungan dari berbagai faktor yang terkait. Salah satu faktor yang ikut mendukung
keberhasilan upaya tersebut adalah terlaksanannya penyelenggaraan rekam medis yang sesuai
dengan standar yang berlaku (Firdaus, 2008).

Rekam medis adalah dokumen milik rumah sakit berisi tentang catatan pelayanan tindakan
medis yang dilakukan terhadap pasien. Proses kegiatan penyelenggaran rekam medis dimulai pada
saat diterimanya pasien- pasien di rumah sakit, dilanjutkan dengan kegiatan pencatatan data medis
pasien oleh dokter atau tenaga kesehatan lain yang memberikan pelayanan kegiatan langsung
kepada pasien (Depkes, 2006).Penyelanggaran rekam medis mencakup penerimaan pasien,
pencatatan, pengelohaan rekam medis, pengambilan kembali rekam medis dan penyimpanan
kembali rekam medis.

Sistem penyimpanan berdasarkan lokasi penyimpanan terdiri dari 2 (dua) cara yaitu
sentralisasi dan desentralisasi. Penyimpanan desentralisasi adalah terjadi pemisahan antara rekam
medis rawat inap dan rawat jalan. Rekam medis disimpan di suatu tempat penyimpanan yang
berbeda. Sedangkan sentralisasi yaitu penggabungan penyimpanan antara rekam medis rawat jalan
dan rawat inap. Prosedur penyimpanan dokumen rekam medis yang baik yaitu dokumen rekam
medis yang telah selesai proses disimpan pada rak penyimpanan, 3 dilakukan penyortiran untuk
mencegah kesalahan letak (missfile), ketetapan penyimpanan dengan petunjuk tracer yang
tersimpan, tracer dikeluarkan setelah dokumen rekam medis kembali, ketetapan penyimpanan
dimulai dari grup warna pada masing-masing rak dan posisi urutan nomor (Dirjen Yanmed, 2006).

Berkas rekam medis berisi data individual yang bersifat rahasia, maka setiap lembar
formulir berkas rekam medis harus dilindungi dengan cara dimasukkan ke dalam folder atau map
sehingga setiap folder berisi data dan informasi hasil pelayanan yang diperoleh pasien secara
individu (bukan kelompok atau keluarga). Penyimpanan berkas rekam medis bertujuan
mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali berkas rekam medis yang disimpan dalam
rak penyimpanan, mudah mengambil dari tempat penyimpanan, mudah pengembaliannya, dan
melindungi berkas rekam medis dari bahaya pencurian, bahaya kerusakan fisik, kimiawi dan
biologi. Dengan demikian maka 5 diperlukan sistem penyimpanan dengan mempertimbangkan
jenis sarana dan peralatan yang digunakan, tersedianya tenaga ahli dan kondisi organisasi.Syarat
berkas rekam medis dapat disimpan yaitu apabila pengisian data hasil pelayanan pada lembar
formulir rekam medis telah terisi dengan lengkap sedemikian rupa sehingga riwayat penyakit
seorang pasien urut secara kronologis (Budi Savitri Citra.M.PH ,2011).

II. Latar Belakang

Rumah Sakit Umum (RSU) Lukas Bangkalan adalah salah satu rumah sakit swasta yang ada
di Kabupaten Bangkalan, Madura. Keberadaan RSU. Lukas Bangkalan menjadi salah satu sarana
kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam rangka mempercepat
peningkatan derajat kesehatan masyarakat, khususnya di Kabupaten Bangkalan. Selama
beroperasi, RSU. Lukas Bangkalan mendapat respon yang baik di kalangan masyarakat. Hal ini
ditunjukkan dari banyaknya jumlah dan kunjungan maupun jenis pelayananannya yang dapat
diberikan kepada masyarakat. Fungsi utama rekam medis/rekam kesehatan baik dalam bentuk
kertas maupun elektronik adalah untuk menyimpan data dan informasi pelayanan pasien.
Kegunaan rekam medis meliputi beberapa aspek dengan akronim mnemonik ALFRED yang
mempunyai nilai kepentingan Administratif, Hukum (legal), Finansial, Riset, Edukasi, dan
Dokumentasi (Hatta, 1985). Begitu pentingnya rekam medis bagi rumah sakit dan pasien sehingga
penyimpanannya harus diperhatikan dengan baik dan benar. Penyimpanan dokumen rekam medis
sesuai dengan ketentuan penyimpanan yang ditetapkan. Penyimpanan dokumen rekam medis
terletak pada rak- rak yang ergonomis tidak merusak nilai guna dokumen rekam medis. Tersusun
sesuai penomoran yang sesuai tidak menghambat proses pelayanan pasien. Menyediakan tempat
yang memadai untuk menunjang penyimpanan dokumen rekam medis.

III. Rumusan Masalah


Bagaimana penyimpanan dokumen rekam medis di RSU Lukas Bangkalan?

IV. Pembahasan Dan Saran


Rumah Sakit Lukas Bangkalan merupakan salah satu instansi rumah sakit yang saat ini
sedang berusaha melakukan transformasi pelayanan untuk meningkatkan kepuasaan pasien. Salah
satu upayanya yaitu penyediaan dokumen rekam medis yang cepat, tepat dan akurat.

Penyimpanan dokumen rekam medis di RSU Lukas sudah tersentralisasi tersimpan dalam
satu dokumen antara pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Namun untuk peletakan masih
terpisah- pisah antara pasien umum dengan pasien BPJS. Pasien umum tersimpan di lantai 1
sedangkan pasien BPJS tersimpan di lantai 2. Hal ini mempersulit petugas rekam medis dalam
penyimpanan dokumen, sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam pendistribusian rekam
medis pasien. Dokumen rekam medis tidak tertata dengan urutan yang sesuai, rak yang tidak
memadai lalu diletakkan pada dus yang menyebabkan dokumen rekam medis menjadi lembab,
basah dan robek. Petugas rekam medis harus naik turun tangga untuk pendistribusian dokumen
rekam medis.

Kesimpulan

1. Pelaksanaan rekam medis sudah sesuai dengan standar yang terdapat pada kebijakan rumah
sakit. Pelaksaan rekam medis berjalan sesuai SOP yang berlaku pada umumnya.

Saran

1. Perlu adanya ruang penyimpanan yang khusus dijadikan tempat terpadu penyimpanan
dokumen rekam medis dekat dengan tempat pelayanan pasien
2. Perlu adanya rak- rak dokumen penyimpanan rekam medis yang memadai

Anda mungkin juga menyukai