Anda di halaman 1dari 5

PENGAJUAN JUDUL

KARYA TULIS ILMIAH (KTI)


APIKES YAYASAN SIHAT BEURATA BANDA ACEH
TAHUN 2021

Nama Mahasiswa/i : Risky Sariyulis


NIM : 134047 018036
Judul Yang Di Angkat : Hambatan pelaksanaan retrival berkas rekam
medis di Rumah sakit umum mufid sigli tahun 2021

A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan maka pemerintah menyediakan
sarana pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan adalah rumah
sakit. Rumah sakit menurut Peraturan Menteri Kesehatan nomor 147 tahun 2010
tentang Perijinan Rumah Sakitadalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.Dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan di rumah sakit, setiap tenaga kesehatan wajib
mendokumentasikan pelayanan yang telah diberikan kepada pasien.
Pendokumentasian tersebut dilakukan dengan melakukan pencatatan terhadap pelayanan
yang telah diberikan di rekam medis.Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk
menjaga mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada
pasien.Sehingga ketersediaan rekam medis merupakan bagian terpenting dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan,karena digunakan sebagai pedoman tenaga kesehatan
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan.
Rekam medis digunakan sebagai pedoman tenaga kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan, karena di dalamnya memuat hasil pemeriksaan, tindakan
dan pengobatan yang telah diberikan tenaga kesehatan pada pasien. Hal tersebut
seperti yang telah disebutkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 269 tahun
2008 tentang rekam medis, yang menerangkan bahwa rekam medis merupakan berkas
yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan,
pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
Ketersediaan rekam medis pada saat dibutuhkan dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan sangat penting, salah satunya sebagai dasar dan petunjuk untuk
merencanakan dan menganalisis penyakit, merencanakan pengobatan, perawatan
dan tindakan medis yang harus diberikan oleh tenaga kesehatan kepada pasien
Ketersediaan rekam medis saat dibutuhkan dipengaruhi oleh pelaksanaan
penyimpanan pada rumah sakit tersebut. Pelaksanaan penyimpanan berkaitan
dengan sistem penjajaran, cara penemuan kembali (retrieval) dan pengembalian
(filing), fasilitas dan kondisi ruang penyimpanan, sumber daya manusia dan faktor-
faktor lain yang adadi bagian penyimpanan rekam medis. Jika pelaksanaan
penyimpanan rekam medis berjalan dengan baik maka tingkat ketersediaan berkas
rekam medis di tempat penyimpanan juga akan baik
Menurut Budi (2011) Penyimpanan berkas rekam medis bertujuan
mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali berkas rekam medis yang
disimpan dalam rak penyimpanan, mudah dalam pengambilan dari tempat
penyimpanan, mudah pengembaliannya, melindungi berkas rekam medis dari bahaya
pencurian,bahaya kerusakan fisik, kimiawi, dan biologi.Dengan demikian maka
diperlukan sistem penyimpanan dengan mempertimbangkan jenis sarana dan
peralatan yang digunakan, tersedianya tenaga ahli dan kondisi organisasi.Pengambilan
berkas rekammedis yang cepat dan tepat merupakan salah satu indikator pelayanan
rekam medis yang baik. Rekam medis merupakan sumber data dan informasi
rumah sakit yang penting dalam menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu.
Di rumah sakit umum mufid sigli penemuan kembali (retrieval)rekam medis
pasien lama yang akan berobat sering mengalami kesulitan. disebabkan rekam
medis belum berada di rak penyimpanan rekam medis. Petugas penyimpanan
menyatakan bahwa sekitar 30% rekam medis saat dibutuhkan tidak dapat
ditemukan di rak penyimpanan. Misalnya 145 rekam medis yang diambil saat
dibutuhkan, sebanyak 96
rekam medis ada di tempat penyimpanan dan 49 rekam medis tidak ada di tempat
penyimpanan.
Hal tersebut menghambat proses pelayanan kesehatan di rumah sakit dan
bahkan membuat pasien menunggu karena rekam medisnya belum didistribusikan ke
tempat tujuan. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan mengambil judul “Hambatan Pelaksanaan Retrieval Rekam Medis di
Rumah sakit umum mufid sigli"

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan diteliti dalam
penelitian ini adalah berapakah presentase berkas rekam medis yang tidak ditemukan di
tempat penyimpanandan apa sajakah hambatan pelaksanaan retrieval rekam medis di
Rumah sakit umum mufid sigli ?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah mengetahui hambatan pelaksanaan
retrieval berkas rekam medis di Rumah sakit umum mufid sigli
2. .Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah
Mengetahui presentase berkas rekam medis yang tidak ditemukan di tempat
penyimpanan Rumah sakit umum mufid sigli Mengetahui hambatan pelaksanaan
retrieval berkas rekam medis di Rumah sakit umum mufid sigli
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Rumah Sakit
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan evaluasi dalam
pelaksanaan retrievalrekam medis, sehingga dapat meningkatkan pelayanan rekam
medis.
2. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan, pengalaman dan dapat menerapkan ilmu yang didapat dari
institusi pendidikan.
3. Bagi akademik
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan terkait
retrieval rekam medis.
E. Landasan Teori
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien (Kementrian Kesehatan, 2013).Rekam medis adalah siapa, apa, dimana,
dan bagaimana hambatan pelaksanaan retrival berkas reka medis di Rumah sakit umum
mufid sigli.
1. Penyimpanan adalah tempat menyimpan (mengumpulkan), proses cara perbuatan
menyimpan.Ruang penyimpanan yaitu ruang yang menyimpan rekam medis, agar
rekam medis dapat dijaga keutuhan fisiknya dan kerahasiaan informasi yang
terkandung dalam rekam medis tersebut. Dalam pembangunan ruangan untuk
menyimpan rekam medis harus memperhatikan konstruksi dan kelengkapannya,
pengendalian iklim (suhu dan kelembaban), penerangan, pencegahan debu, dan
pencegahan bahaya kebakaran sehingga kertas rekam medis dapat tersimpan dengan
baik.
Penyimpanan rekam medis ada dua cara,yaitu sentalisasi dan desentralisasi.
Sentralisasi adalah penyimpanan rekam medis seorang pasien dalam satu kesatuan baik
catatan-catatan kunjungan poliklinik maupun catatan-catatan selama seorang pasien
dirawat. Sedangkan desentralisasi adalah terjadi pemisahan antara rekam medis poliklinik
dengan rekam medis penderita dirawat. Rekam medis disimpan di satu tempat
penyimpanan, sedangkan rekam medis.
2. Pengambilan Kembali Rekam Medis (Retrieval) dan Penyimpanan Rekam Medis
Permintaan-permintaan rutin terhadap rekam medis yang datang dari poliklinik,
dari dokter yang melakukan riset, harus diajukan ke Bagian Rekam Medis, setiap hari
pada jam yang telah ditentukan. Poliklinik yang meminta rekam medis untuk
melayani pasien perjanjian yang datang pada hari tertentu bertugas membuat
(mengisi) “Kartu Permintaan”. Petugas harus menulis dengan benar dan jelas nama
penderita dan nomor rekam medisnya. Untuk permintaan-permintaan langsung dari
dokter dan bagian administrasi, surat permintaan dapat berisi langsung oleh petugas
bagian rekam medis sendiri. Permintatan-permintaan rekam medis yang tidak rutin,
seperti untuk pertolongan gawat darurat, harus dipenuhi segera mungkin. Permintaan
lewat telpon dapat juga dilayani dan petugas bagian rekam medis harus mengisi surat
permintaan. Petugas dari bagian dapat diambil dari laporan, penelitian atau sumber
catatan medis

F. Refensi
https://studylibid.com/doc/664482/1-bab-i-pendahuluan-a.-latar-belakang-setiap
http://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/81792
https://publikasi.aptirmik.or.id/index.php/procinovasiTI/article/view/72/74

G. Usulan Pembimbing
1) …………….
2) …………….
3) …………….

Banda Aceh, 12 Maret 2021

Mahasiswa/i Yang Bersangkutan

Risky Saryulis
134047018036

Anda mungkin juga menyukai