KELAS/NIM : 2C/205108
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Rumah sakit merupakan salah satu jaringan pelayanan kesehatan yang penting.
Kegiatan utama dari suatu rumah sakit adalah memberikan pelayanan kesehatan yang
maksimal kepada pasien. Menurut WHO (World Organization), rumah sakit adalah
bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan menyediakan
pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan
pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan
pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.
Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain :
Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan kesehatan sekurang-
kurangnya memuat :
a. Identitas pasien
b. Tanggal dan waktu
c. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
g. Pengobatan dan tindakan
h. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
i. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik
j. Persetujuan tindakan bila diperlukan.
2.1.4 Filling
a. Pengertian Filing
Filing adalah sistem penataan rekam medis dalam suatu tempat yang khusus
agar penyimpanan dan pengambilan ( Retrieval ) menjadi lebih mudah dan cepat.
Kegiatan penyimpanan rekam medis bertujuan untuk melindunginya dari
kerusakan fisik dan isinya itu sendiri. Rekam medis harus dilindungi dan dirawat
karena merupakan benda yang sangat berharga bagi rumah sakit.
Bagian Filing adalah salah satu bagian dalam unit rekam medis yang
mempunyai tugas pokok, yaitu :
Selain tugas pokok, filing juga mempunyai peran dan fungsi dalam pelayanan
rekam medis, yaitu :
1. Sentralisasi
Sentralisasi adalah penyimpanan rekam medis pasien dalam satu kesatuan baik
catatan kunjungan poliklinik maupun catatan selama seorang pasiendirawat,
disimpan pada satu tempat yaitu bagian rekam medis.
Kelebihan :
Kekurangan :
2. Desentralisasi
Kelebihan :
Kekurangan :
Secara teoritis sistem sentralisasi lebih baik dari pada sistem desentralisasi,
tetapi tergantung pada kondisi rumah sakit antara lain :
1. Alfabetis
Alfabetis adalah sistem penyimpanan rekam medis berdasarkan abjad dari
nama pasien. Sistem ini lebih mudah dipelajari namun sukar dalam praktek
terutama di RS besar. Sistem ini praktis dapat dijalankan di unit pelayanan yang
pasiennya sedikit seperti praktek dokter, puskesmas, dan BP.
2. Nomor
Penyimpanan berkas rekam medis yang baik merupakan suatu kunci keberhasilan
manajemen dari suatu pelayanan maka, cara penyimpanan berkas rekam medis harus
diatur dengan baik agar memudahkan petugas dalam mencari kembali berkas yang
diperlukan. Namun, sistem penyimpanan di rumah sakit belum terlaksana dengan
baik, di bagian rak penyimpanan berkas rekam medis masih sering terjadi kesalahan
misalnya kesalahan penempatan berkas rekam medis, salah simpan berkas rekam
medis, ataupun tidak ditemukannya berkas rekam medis di rak penyimpanan. Hal ini
yang disebut sebagai missfile.
REKAM MEDIS
1. Berkas 1. Ketepatan 1.
Rekam Medis Penyimpanan Ketidaktepat
Rawat Jalan Berkas Rekam an
Medis Rawat Penyimpana
2. Petugas Jalan n Berkas RM
Rekam Medis Rawat Jalan
2. Adanya (Missfile)
3. Ruang Filling tracer pada rak
filling
4. Sarana dan
Prasarana
Penyimpanan
Berkas RM
2.3 Alur Penelitian
Langkah Hasil
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA
Survei Pendahuluan MISSFILE BERKAS REKAM MEDIS RAWAT
JALAN DI RUMAH SAKIT X
Telaah Dokumen (D) Telaah Dokumen (D) : Jurnal, Permenkes, Situs Internet dan
UU.
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian