TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
4
5
Sakit).
3. Klasifikasi Rumah Sakit
Menurut Permenkes RI No. 56 tahun 2014 berdasarkan jenis
diklasifikasikan menjadi :
a. Rumah Sakit Umum Kelas A;
b. Rumah Sakit Umum Kelas B;
c. Rumah Sakit Umum Kelas C; dan
d. Rumah Sakit Umum Kelas D.
Pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Kelas A
kesehatan dan bahan medis habis pakai, dan pelayanan farmasi klinik.
c. Pelayanan keperawatan dan kebidanan meliputi asuhan keperawatan
intensif untuk semua golongan umur dan jenis penyakit, gizi, sterilisasi,
puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk rumah sakit milik
pemerintah.
2) Jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 20% (dua
puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk rumah sakit milik
swasta.
3) Jumlah tempat tidur perawatan intensif sebanyak 5% (lima persen)
dari seluruh tempat tidur untuk rumah sakit milik pemerintah dan
B. Rekam Medis
(hlm. 7).
Menurut Huffman (1994 ), tujuan utama rekam medis adalah
pelayanan kesehatan.
b. Aspek Hukum (Legal)
aspek keuangan.
d. Aspek Penelitian (Riset)
Suatu berkas rekam medis mempunayai nilai penelitian karena
kesehatan.
e. Aspek Pendidikan (Education)
Suatu berkas rekam medis yang mempunyai nilai pendidikan karena
atas keakuratan kode dari suatu diagnosis yang sudah ditetapkan oleh
tenaga medis. Oleh karena itu untuk hal yang kurang jelas atau yang tidak
pelayanan baik rawat jalan maupun rawat inap, maka dokter harus segera
Medis di unit rawat jalan dan di unit rawat inap atas kerja sama tenaga
medis dan tenaga kesehatan lain yang ada di masing-masing unit kerja
tersebut. Hal ini seperti yang dijelaskan pada pasal 3 dan 4 Permenkes RI
rekam medis harus membuat koding sesuai dengan klasifikasi yang tepat
penyakit dan prosedur-prosedur yang sejenis ke dalam satu grup nomor kode
Diseases and Related Health Problems (ICD) dari WHO, adalah sistem
Depkes, sistem klasifikasi yang harus digunakan sejak tahun 1996 sampai saat
Sepuluh).
D. Diagnosa
1. Pengertian Diagnosa
2. Jenis Diagnosa
11
pada saat pasien masuk atau yang terjadi selama episode pelayanan.
disebabkan oleh kondisi yang ada atau muncul sebagai akibat dari
E. ICD-10
1. Pengertian ICD-10
Problems (ICD) dari WHO, adalah sistem klasifikasi statistik penyakit yang
12
131).
a. Volume 1
1) Pengantar
2) Pernyataan
empat karakter
9) Definisi-definisi
1) Pengantar
5) Presentasi statistik
1) Pengantar
mortalitas.
untuk:
kesehatan
pelayanan medis
14
3. Penggunaan ICD-10
atau cedera atau kondisi lain yang terdapat pada Bab I-XIX dan XXI
panduan menelusuri istilah yang dicari pada seksi 1 indeks (volume 3).
(bukan nama penyakit yang ada di Bab XX (vol. 1), lihat dan cari
beberapa kondisi ada yang diekspresikan sebagai kata sifat atau eponim
15
lead term.
c. Baca dengan saksama dan ikuti petunjuk catatan yang muncul dibawah
d. Baca istilah yang terdapat dalam tanda kurung ( ) sesudah lead term
Istilah lain yang ada di bawah lead term (dengan tanda (-) minus = idem
f. Lihat daftar tabulasi (volume 1) untuk mencari nomor kode yang paling
tepat. Lihat kode tiga karakter di indeks dengan tanda minus pada posisi
keempat yang berarti bahwa isian untuk karakter keempat itu ada di
dalam volume 1 dan merupakan posisi tambahan yang tidak ada dalam
g. Ikuti pedoman inclusion dan exclusion pada kode yang dipilih atau
1. Pengertian Koding
atau angka atau kombinasi huruf dalam angka yang mewakili komponen
data. Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada di dalam rekam medis
2. Tujuan Koding
gejala dan faktor yang mempengaruhi kesehatan (Depkes RI, 1997 : 60).
yang diterima pasien. Rekam medis harus memuat dokumen yang akan
dikode, seperti pada lembar depan (RMI, lembar operasi dan laporan
a. Peran dokter
tanggung jawab dokter (tenaga medis) yang terkait tidak boleh diubah
oleh karenanya diagnosis yang ada dalam rekam medis diisi dengan
lengkap dan jelas sesuai dengan arahan yang ada pada buku ICD-10.
atas keakuratan kode dari suatu diagnosis yang sudah ditetapkan oleh
G. Neoplasma
18
1. Pengertian Neoplasma
dalam tubuh timbul dan berkembang biak sel sel baru yang
Sel yang baru itu pertumbuhannya liar, terlepas dari system kendali
yang terkena.
2. Jenis Neoplasma
1) Neoplasma ganas
kanker.
2) Neoplasma In Situ
Neoplasma ganas yang sel selnya masih terbatas letak intra- epithelial,
3) Neoplasma Jinak
3. Kode Neoplasma
a. Kode Diagnosis
C69 C72 Neoplasma ganas mata, otak dan susunan saraf pusat
lainnya.
terkait
2013 : 31).
b. Kode Morfologi
Nomor kode morfologi terdiri dari lima digit, empat digit pertama
/0 Jinak
Borderline keganasan
/2 Intraepitelial
Noninfiltrating
Noninvasif
21
Behaviour Chapter II
Code Categories
/0 Benign neoplasma D10- D36
/1 Neoplasma of Uncertain and unknown D37- D48
behavior
/2 In situ neoplasma D00- D09
/3 Malignant neoplasma, stated or presumed to C00- C76
be primary C80- C97
/6 Malignant neoplasma, stated or presumed to C77- C79
be secondary
(Rahayu, 2013 : 201 - 202).
H. Carcinoma Mammae
mirip pada tumor jinak, masa lunak, batas tegas, mobile, bentuk
bulat dan elips. Gejala carcinoma kadang tak nyeri, kadang nyeri,
asimetik, infersi, gejala lain nyeri tulang, berat badan turun dapat
a. Stadium 0
Kanker tidak atau belum menyebar keluar dari pembuluh dan saluran
b. Stadium I
Tumor masih sangat kecil dan tidak menyebar serta tidak ada titik pada
ketiak.
c. Stadium II a
1) Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm, tapi tidak lebih dari 5 cm.
e. Stadium III a
f. Stadium III b
24
dan lengan atas, tetapi tidak menyebar ke bagian tubuh lain dari organ
tubuh.
g. Stadium III c
Pada stadium ini, kondisinya hamper sama dengan stadium III b, tetapi
dalam group N3. Dengan kata lain, kanker telah menyebar lebih dari 10
h. Stadium IV
Pada tahap ini, kondisi pasien tentu sudah mencapai tahap parah yang
tumor sudah tidak bisa ditentukan lagi dan telah menyebar atau
D48.6 Breast
tetapi mayoritas terjadi pada kuadran atas terluar di mana sebagian besar
Keterangan:
I. Tinjauan Ketepatan
1. Tinjau adalah melihat sesuatu yang jauh dari tempat ketinggian; melihat,
mempelajari).
(Completeness)