Anda di halaman 1dari 6

Konsep Rumah Sakit & Konsep Rekam Medis_Aep Nurul

Hidayah_Rekam Medis & Informasi Kesehatan


Posted on 13 Agustus 2015 by Aep Nurul Hidayah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 Landasan Teori
o Konsep Rumah Sakit
1. Pengertian Rumah Sakit

Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit,
“rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat”.

Menurut Wolper dan Pena (Gustini, 2011), “rumah sakit adalah tempat di mana orang sakit
mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat di mana pendidikan klinik untuk
mahasiswa kedokteran, perawat, dan berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya
diselenggarakan”.

1. Tujuan Rumah Sakit

Tujuan Rumah Sakit menurut Undang-undang nomor 44 tahun 2009 pasal 3 :

 Mempermudah akses masyarakat untuk mendapat pelayanan kesehatan.


 Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan
rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit.
 Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit, dan
 Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia
rumah sakit, dan rumah sakit.
1. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Tugas dan fungsi Rumah Sakit menurut Undang-undang nomor 44 tahun 2009 pasal 4 dan
pasal 5 :

 Tugas Rumah sakit

Rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara


paripurna.

 Fungsi Rumah Sakit


1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit.
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dan pemberian pelayanan kesehatan.
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
5. Jenis Rumah Sakit

Jenis Rumah Sakit menurut Undang-undang nomor 44 tahun 2009 :

 Berdasarkan Jenis Pelayanan yang diberikan :

1. Rumah Sakit Umum

Adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis
penyakit.

1. Rumah Sakit Khusus

Adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis
penyakit tertentu, berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit atau
kekhususan lainnya.

 Berdasarkan Pengelolaan Rumah Sakit :

1. Rumah Sakit Publik

Adalah rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan badan hukum
yang bersifat nirlaba, tidak dapat dialihkan menjadi rumah sakit privat.
1. Rumah Sakit Privat

Adalah rumah sakit publik yang dikelola pemerintah dan pemerintah daerah diselenggarakan
berdasarkan pengelolaan badan layanan umum atau badan layanan umum daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

1. Klasifikasi Rumah Sakit

Klasifikasi Rumah Sakit menurut Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 :

 Klasifikasi Rumah Sakit Umum :

1. Rumah Sakit Umum Kelas A


2. Rumah Sakit Umum Kelas B
3. Rumah Sakit Umum Kelas C
4. Rumah Sakit Umum Kelas D

 Rumah Sakit Khusus :

1. Rumah Sakit Khusus Kelas A


2. Rumah Sakit Khusus Kelas B
3. Rumah Sakit Khusus Kelas C

 Konsep Rekam Medis


1. Pengertian Rekam Medis

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 269/MENKES/PER/III/2008,


“rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan atau dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien”.

Menurut Huffman (Firdaus, 2008), “rekam medis adalah berkas yang menyatakan siapa, apa,
mengapa, dimana, kapan dan bagaimana pelayanan yang diperoleh seorang pasien selama
dirawat atau menjalani pengobatan”.

Menurut Dirjen Yanmed (2006), “rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun
yang terekam tentang identitas, anamnesa, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala
pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang
dirawat inap, rawat jalan, maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat”.

1. Tujuan Rekam Medis

Menurut Dirjen Yanmed (2006) “tujuan rekam medis adalah untuk menunjang tercapainya
tertib administrasi dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit. Tanpa
didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, tidak akan tercipta
tertib administrasi rumah sakit sebagaimana yang diharapkan”. Sedangkan tertib administrasi
merupakan salah satu faktor yang menentukan didalam upaya pelayanan kesehatan di rumah
sakit.
1. Kegunaan Rekam Medis

Dirjen Yanmed (2006) mengemukakan kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa
aspek, antara lain :

 Aspek Administrasi

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut tindakan
berdasar wewenang dan tanggungjawab sebagai tenaga rekam medis dan para medis dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan.

 Aspek Medis

Suatu berkas rekam medis mempunyai aspek medik, karena catatan tersebut dipergunakan
sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/ perawatan yang harus diberikan kepada
seorang pasien dan dalam rangka mempertahankan serta meningkatkan mutu pelayanan
melalui kegiatan audit medis, manajemen resiko klinis serta keamanan/ keselamatan pasien
dan kendali biaya.

 Aspek Hukum

Suatu berkas rekam medis mempunyai aspek hukum, karena isinya menyangkut masalah
adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakan hukum
serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan, Rekam Medis adalah milik
dokter dan rumah sakit sedangkan isinya yang terdiri dari identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien adalah sebagai
informasi yang dapat dimiliki oleh pasien sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku (UU Praktik Kedokteran RI No.29 Tahun 2004 Pasal 26 ayat (1), Penjelasan).

 Aspek Keuangan

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena isinya menyangkut data atau
informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan.

 Aspek Penelitian

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya menyangkut
data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan di bidang kesehatan.

 Aspek Pendidikan

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut
data/informasi perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medik yang diberikan
kepada pasien. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan/referensi pengajaran di
bidang profesi pendidikan kesehatan.

 Aspek Dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai yang harus didokumentasikan dan dipakai
sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit.

1. Nilai Guna Rekam Medis

Menurut Ery Rustiyanto (2009) mengemukakan nilai guna rekam medis, antara lain :

 Bagi Pasien

1. Menyediakan bukti asuhan keperawatan/tindakan medis yang diterima oleh pasien.


2. Menyediakan data bagi pasien jika pasien datang untuk yang kedua kalinya dan
seterusnya.
3. Menyediakan data yang dapat melindungi kepentingan hukum pasien dalam kasus-
kasus kompensasi pekerja kecelakaan pribadi atau mal praktek.

 Bagi Fasilitas layanan kesehatan


1. Memiliki data yang dipakai untuk pekerja professional kesehatan.
2. Sebagai bukti atas biaya pembayaran pelayanan medis pasien
3. Mengevaluasi penggunaan sumber daya
 Bagi pemberi pelayanan

1. Menyediakan informasi untuk membantu seluruh tenaga professional dalam merawat


pasien
2. Membantu dokter dalam menyediakan data perawatan yang bersifat
berkesinambungan pada berbagai tingkatan pelayanan kesehatan
3. Menyediakan data-data untuk penelitian dan pendidikan

1. Kegiatan Rekam Medis

Kegiatan rekam medis salah satunya meliputi penerimaan pasien. Penerimaan pasien/
Pendaftaran Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ) merupakan pintu masuk
pertama dalam penerimaan dan pendaftaran pasien rawat jalan karena dimana setiap pasien
yang akan berobat di rumah sakit harus terlebih dahulu mendaftar di TPPRJ. Kegiatan rekam
medis yang berkaitan dengan Penerimaan pasien/ pendaftaran dijelaskan sebagai berikut :

1. Melaksanaan proses penyelenggaraan pelayanan pendaftaran pasien rawat jalan/ rawat


inap IGD.
2. Melakukan wawancara untuk mengisi identitas pribadi data sosial pasien rawat jalan
3. Menyiapkan rekam medis rawat jalan serta meminta rekam medis rawat jalan ke
petugas rekam medis bagian penyimpanan.
4. Mengisi buku register pendaftaran pasien rawat jalan
5. Membuat atau memutakhirkan kartu index utama pasien (KIUP) rawat jalan.

Kegiatan rekam medis yang berkaitan dengan penerimaan pasien/ pendaftaran dijelaskan
sebagai berikut:
1. Setiap pasien baru yang diterima di tempat penerimaan pasien (TPP) ditanya oleh
petugas untuk mendapatkan data identitas yang akan diisikan pada formulir
Ringkasan Riwayat Klinik.
2. Setiap pasien baru akan memperoleh nomor pasien yang akan digunakan sebagai
nomor kartu pengenal. Kartu pengenal harus dibawa pada kunjungan berikutnya, baik
sebagai pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap.
3. Berkas rekam medis pasien baru akan dikirim oleh petugas sesuai dengan poliklinik
yang dituju. Berkas pasien yang harus dirawat akan dikirim keruang perawatan.

Sedangkan untuk penerimaan pasien lama sebagai berikut:

1. Pasien lama dibedakan antara pasien datang dengan perjanjian dan pasien datang
tanpa perjanjian. Baik pasien dengan perjanjian atau tanpa perjanjian mendapat
pelayanan di TPP.
2. Pasien dengan perjanjian akan langsung menuju poliklinik tujuan karena berkas
rekam medisnya sudah disiapkan oleh petugas.
3. Pasien tanpa perjanjian harus menunggu karena berkas rekam medis akan dimintakan
oleh petugas TPP ke bagian rekam medis.
4. Setelah berkas rekam medis dikirim ke poliklinik, pasien akan mendapat pelayanan
(Depkes RI, 1993).

1. Dasar Hukum Penyelenggaraan Rekam Medis

Dasar hukum tentang penyelenggaraan rekam medis yaitu antara lain:

 UU nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan


 UU No. 29 tahun 2009 Tentang Praktek Kedokteran
 UU No. 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
 PP No. 10 tahun 1960 Tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran.
 Peraturan Menteri Kesehatan No. 269/MENKES/ PER/III/2008 Tentang Rekam
Medis.
 Peraturan Pemerintah No. 034/Birhub/1992 tentang perencanaan dan pemeliharaan
rumah sakit dimana antara lain disebutkan bahwa guna menunjang terselenggaranya
rencana induk yang baik,maka setiap rumah sakit diwajibkan:

1. Mempunyai dan merawat statistik yang Up to date.


2. Membina medical record yang berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan.

Peraturan Menteri Kesehatan No. 134/1978 Tentang Stuktur Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum dimana antara lain disebutkan bahwa salah satu sub bab bagian adalah
pencatatan medik.

Anda mungkin juga menyukai