Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH DOKUMENTASI KEBIDANAN

“ PENDOKUMENTASIAN REKAM MEDIK TUMBUH KEMBANG DI


POLIKLINIK ANAK ”

OLEH :
KELOMPOK 4

1. Deyana Septi Tamara 5. N.Ayfia Setra


2. Fatimah Alzahrah Habibie 6. Nafa putri
3. Lili Puspita Sari 7. Saukia Pasmi
4. Merry Zahara 8. Silvia Fitri Yenti

Tingkat : 2B

Dosen : Hj.Darmayanti Y,SKM,M.Kes

PRODI D3 KEBIDANAN BUKITTINGGI


POLTEKKES KEMENKES RI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telahmemberikan
rahmat dan hidayah-Nya serta kemudahanya sehingga kami dapatmenyelesaikan makalah ini.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untukmemenuhi tugas mata kuliah Dokumentasi
Kebidanan.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
akademis serta meningkatkan rasa tanggung jawab seorang mahasiswa.
Kami menyadari makalah yang sederhana dan singkat ini masih jauh darikesempurnaan.
Maka dari itu kritik dan saran dari semua pihak sangat membantudemi terciptanya karya yang
lebih baik dimasa-masa yang akan datang. Semogadengan segala keterbatasan yang ada pada
kami, makalah ini dapat memberimanfaat kepada semua pihak. Terima kasih.

Bukittinggi , 14 September 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I.PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penulisan

BAB II PEMBAHASA
A. Pengertian Rekam medik
B. Tujuan Rekam Medis
C. Kegunaan Rekam Medis
D. PENGUMPULAN DATA REKAM MEDIK DI RUMAH SAKIT
E. Sistem Dokumentasi pelayanan rawat jalan di polikinik Anak
F. Contoh pendokumentasian rekam medic Rawat jalan di polikinik Anak (Tumbuh
kembang)

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
 Sesuai dengan penjelasan UU No. 29 Tahun 2004 tentang PraktikKedokteran, Pasal
46 Ayat 1, rekam medik adalah berkas yang berisi catatan dandokumentasi mengenai
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan tindakan dan  pelayanan  lain  yang  diberikan
kepada pasien.
Rekam medik memuat informasimengenai pasien, memberikan alasan dalam penetapan
diagnosis dan perawatandan serta mencatat/merekam seluruh hasil pemeriksaan dan tindakan
yangdiberikan kepada pasien.Tujuan penyelenggaraan rekam medik, adalah: menunjang
tercapainya tertibadministrasi dalam rangka peningkatan upaya pelayanan kesehatan di
institusi pelayanan kesehatan. 
Beberapa aspek dalam rekam medik, antara lain: aspekadministrasi, aspek  legal,  aspek 
finansial, aspek riset, aspek edukasi dan aspek dokumentasi.Untuk memenuhi aspek administrasi,
rekam medik harus berisi tindakan kesehatan yang dilakukan berdasarkan wewenang dan
tanggung jawab sebagaitenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan
kesehatan.
Untuk memenuhi aspek legal, rekam medik harus memberi jaminan kepastian hukum atas
dasar keadilan, dalam rangka penegakan hukum serta penyediaan bahan dantanda bukti untuk
menegakan keadilan. Untuk memenuhi aspek finansial rekammedik harus dapat dipergunakan
dalam menilai biaya yang telah dan akandikeluarkan.Untuk memenuhi aspek riset informasi
dalam rekam medik dapatdipergunakan sebagai bahan penelitian dan pengembangan iptek
dibidanlesehatan. Untuk memenuhi aspek edukasi, informasi dalam rekam medik
berisi perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medis yang diberikan pada pasien. Info
masi tersebut dapat digunakan sebagai bahan/referensi beberapa profesi kesehatan .
Untuk memenuhi aspek dokumentasi ,informasi dlam rekam medic merupakan sumber
ingatan yang harus di dokumentasikan sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tentang konsep dasar rekam medic!
2. Menjelaskan tentang tujuan rekam medis
3. Menjelaskan tentang kegunaan rekam medis
4. Menjelaskan tentang pengumpulan data rekam medik di rumah sakit
5. Menjelaskan tentang system pendokumentasian rawat jalan di polikinik anak!
6. Memberikan contoh tentang pendokumentasian rekam medic rawat jalan di polikinik
anak (tumbuh kembang)!

C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui tentang konsep dasar rekam medic
2. Mengetahui tentang tujuan rekam medis
3. Mengetahui tentang kegunaan rekam medis
4. Mengetahui tentang pengumpulan data rekam medik di rumah sakit
5. Mengetahui dengan jelas bagaiama system pelayanan rawat jalan di ploklinik anak
6. Mengetahui bagaimana contoh pendokumentasian rekam medic rawat jalan Rawat jalan
di polikinik Anak (Tumbuh kembang)
BAB II
PEMBAHASA
A. Pengertian Rekam medik
Rekam medis menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008
adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Rekam Medis dalam KUBI (Kamus Umum Bahasa Indonesia) berarti hasil perekaman
yang berupa keterangan mengenai hasil pengobatan pasien; sedangkan rekam kesehatan yaitu
hasil perekaman yang berupa keterangan mengenai kesehatan pasien.
Menurut penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, rekam medis merupakan
berkas yang berisi catatan dan dokumen  yang terdiri dari identitas pasien, pemeriksaan yang
telah dilakukan, pengobatan yang diberikan oleh dokter, tindakan dan pelayanan lain yang
diberikan kepada pasien.
Sedangkan menurut Huffman dalam Fajri (2008:5) rekam medis adalah fakta yang
berkaitan dengan keadaan pasien, riwayat penyakit dan pengobatan masa lalu serta saat ini yang
ditulis oleh profesi kesehatan yang memberikan pelayanan kepada pasien tersebut.
Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas, tidak hanya sekedar kegiatan
pencatatan, akan tetapi mempunyai pengertian sebagai suatu sistem penyelenggaraan rekam
medis yaitu mulai pencatatan selama pasien mendapatkan pelayanan medik dilanjutkan dengan
penanganan berkas rekam medis yang meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran
berkas dari tempat penyimpanan untuk melayani permintaan/peminjaman apabila dari pasien
atau untuk keperluan lainnya

B. Tujuan Rekam Medis


Menurut Dirjen Yanmed (2006:13) Tujuan rekam medis adalah untuk menunjang
tercapainya tertib admistrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah
sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, tidak akan
tercipta tertib administrasi rumah sakit sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan tertib
administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan di dalam upaya pelayanan kesehatan
di rumah sakit.
Menurut Hata (2009) tujuan rekam medis dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu tujuan
primer dan tujuan sekunder
1. Tujuan primer
Tujuan primer rekam medis ditujukan kepada hal yang peling berhubungan lengsung
dengan pelauanan pasien.
2. Tujuan sekunder
Tujuan sekunder rekam medis ditujukan kepada hal yang paling berkaitan dengan
lingkingan seputar pelayanan pasien namun tidak berhubungan langsung secara spesifik, yaitu
untuk kepentingan edukasi, riset, peraturan dan pembuatan kebijakan

C. Kegunaan Rekam Medis


Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu menurut Direktorat
Jendral Pelayanan Medis (2006:13), kegunaan rekam medis jika dilihat dari berbagai aspek,
antara lain:
1. Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut
tindakan berdasarkan wewenag dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
2. Aspek medis
Berkas rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan tersebut dipegunakan
sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/ perawatan yang harus diberikan kepada seorang
pasien.
3. Aspek hokum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah
adanya jaminan kepastian  hukum atas dasar keadilan, dalam rangka menegakan hukum serta
penyediaan  bahan bukti untuk menegakkan keadilan.
4. Aspek keuangan
Suatu bekas rekam medis mempunyai nilai uang karena isinya mengandung data ataupun
informasi yang dipergunakan sebagai aspek keuangan.
5. Aspek penelitian
Suatu berkas rekam medis  mempunyai nilai penelitian, karena isinya menyangkut data
ataupun informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan di bidang kesehatan.
6. Aspek Pendidikan
Suatu pendidikan rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut
data/informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medis yang diberikan
kepada pasien, informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan mengajar di bidang profesi
si pemakai
7. Aspek Dokumentasi
Suatu berkas rekam medik mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menjadi sumber
ingatan yang harus di dokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan
laporan rumah sakit.
Selain mempunyai kegunaan yang sangat luas dari beberapa aspek di atas, rekam medis
pun mempunyai kegunaan secara umum di antaranya:
1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahli lainnya yang ikut ambil bagian
di dalam memberikan pelayanan, pengobatan dan perawatan kepada pasien.
2. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan yang harus diberikan
kepada seorang pasien.
3. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan penyakit dan
pengobatan selama pasien berkunjung atau dirawat di rumah sakit.
4. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian dan evaluasi terhadap kualitas
pelayanan yang diberikan kepada rumah sakit.
5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan tenaga
kesehatan lainnya.
6. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk keperluan penelitian dan
pendidikan.
7. Sebagai bahan dalam perhitungan biaya pembayaran pelayananmedis.
8. Menjadi sumber ingatan yang harus disimpan, dilaporkan dan dipertanggung jawabkan
 
D. PENGUMPULAN DATA REKAM MEDIK DI RUMAH SAKIT
Rekam medik berisi beberapa informasi yang mengandung nilai kerahasiaan dan
informasi yang mengandung nilai kerahasiaan dan informasi yang tidak mengandung nilai
kerahasiaan. Beberapa informasi dalam rekam medik yang mengandung nilai kerahasiaan, antara
lain berupa hasil wawancara, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan medik, dan catatan
perkembangan. Identitas merupakan informasi dalam rekam medik yang tidak mengandung nilai
kerahasiaan, tetapi harus tetap waspada.
Ada beberapa jenis pencatatan klien yang dirawat di rumah sakit, yaitu catatan medis
umum, formulir rujukan, ringkasan klien pulang, dan surat kematian. Data yang disimpan tidak
perlu banyak, tetapi mencukupi kebutuhan, misalnya catatan keadaan klinik klien yang harus
diarsipkan menurur kebijaksanaan tempat pelayanan. Catatan asuhan pada klien harus
disesuaikan dengan laporan kewaspadaan penyakit, misalnya kejadian AIDS. Saudara-saudara,
catatan asuhan pada klien dianalisis setiap 6-12 bulan yang meliputi jumlah klien yang dirawat,
jumlah klien yang pulang, jumlah klien yang meninggal, kondisi utama klien menurut umur dan
jenis kelamin, serta catatan tentang kekurangan obat, alat, dan petugas. Apabila catatan asuhan
pada klien ini dibutuhkan untuk kepentingan adminstrasi lain, pastikan bahwa nama dan nomor
identifikasi dapat dihubungkan dengan catatan lainnya. Catatan tentang asuhan pada klien ini
disimpan minimal untuk satu tahun.
Catatan medis tentang klien terbagi menjadi dua bagian yaitu catatan klien dirawat dan
pengamatan lanjutan selama dirawat. Pada catatan klien dirawat berisi:
1. Alasan dirawat.
2. Riwayat penyakit.
3. Terapi yang sudah diberikan.
4. Catatan lain seperti keadaan ibu dan keluarga. Catatan pada bagian ini disusun dalam
bentuk pernyataan singkat (checklist).
Bagian kedua dari catatan medis tentang klien adalah pengamatan lanjutan selama
dirawat. Catatan ini terdiri atas:
1. Catatan harian klien yang dibuat oleh dokter dan catatan harian klien yang dibuat
bidan.
2. Catatan dokter meliputi instruksi terapi, nutrisi dan hasil pengamatan serta keadaan
klinis yang ditemukan.
3. Catatan disusun dalam bentuk kolom selama klien dalam masa perawatan dan
pengobatan. Catatan ini merupakan catatan rahasia, terbatas hanya untuk kepentingan
medis bagi klien dan orang tuanya yang tersimpan di dekat klien.
Catatan tentang ringkasan klien pulang mancakup informasi orang tua/keluarga klien dan
tenaga kesehatan yang memberikan perawatan lanjutan. Catatan ini memuat data klien selama
dirawat, meliputi:
1. Tanggal masuk rumah sakit.
2. Lama dirawat.
3. Indikasi dirawat.
4. Perjalanan penyakit.
5. Terapi yang telah diberikan.
6. Diagnosis akhir dan instruksi selama di rumah, mencakup terapi yang harus
diberikan, lamanya serta catatan lanjutan selama kunjungan (mengapa, kapan, dan
dimana).
Ruang lingkup kegiatan pelayanan rekam medik di institusi pelayanan kesehatan pada
umumnya sama. Kegiatan pelayanan rekam medik baik di rumah sakit, Puskesmas, maupun
Bidan Praktik Mandiri adalah sebagai berikut:
1. Penerimaan klien.
Kegiatan pelayanan rekam medis di rumah sakit yang pertama adalah penerimaan klien.
Penerimaan klien di rumah sakit ada dia cara yaitu klien rawat jalan dan rawat inap ( ranap).
Klien rawat jalan bisa diterima melalui poliklinik maupun unit gawat darurat. Klien yang datang
melalui poliklinik, bisa datang langsung maupun datang dengan perjanjian.
Menurut kedatangannya, klien rawat jalan dibedakan menjadi dua, yaitu klien baru dan
klien lama. Klien rawat jalan yang datang ke rumah sakit setelah mendapatkan pelayanan di
poliklinik bisa langsung pulang, dirujuk ke rumah sakit lain atau menjalani rawat inap (ranap).
2. Pencatatan (recording).
Kegiatan pelayanan rekam medik di rumah sakit yang kedua adalah pencatatan
( recording). Untuk memudahkan pencatatan, digunakan sistem penomoran, system penomoran
ini meliputi: nomor seriklien, unit kunjungan pertama klien dan seri unit kunjungan.
3. Pengolahan data medik.
Langkah kegiatan rekam medik di rumah sakit yang ketiga adalah pengolahan data.
Setelah data dikumpulkan, dilakukan pengolahan data, kemudian dianalisis dan disajikan dalam
bentuk informasi.
4. Penyimpanan berkas rekam medik.
Kegiatan pelayanan kegiatan rekam medik di rumah sakit yang ke empat adalah
penyimpanan (filling). Ada dua cara penyimpanan data rekam medik, yaitu secara sentralisasi
dan desentralisasi. Pada penyimpanan terpusat (sentralisasi), berkas rekam medis rawat jalan,
rawat inap (ranap) dan gawat darurat disimpan dalam arsip tunggal dan satu lokasi (sentral).
Pada penyimpanan tidak terpusat (desentralisasi), berkam rekam medik masing-masing unit
(rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat), disimpan di unit masingmasing. Penyimpanan
sentralisasi mempunyai beberapa keuntungan, antara lain : mencegah duplikasi data, efisiensi
penggunaan ruang dan peralatan, prosedur dan kebijakan kegiatan terstandarisasi, memudahkan
kontrol dan keamanan berkas serta supervisi petugas penyimpanan lebih konsisten. Penyimpanan
data bisa dilakukan berdasarkan kelompok angka terakhir (terminal digit filling system).
Kelompok angka pada nomor seri rekam medik biasanya terdiri dari 6 digit yang dibagi menjadi
tiga kelompok angka. Masing-masing kelompok angka terdiri atas dua angka. Kelompok angka
pertama adalah dua digit terakhir menunjukkan sub rak penyimpanan. Kelompok angka kedua
adalah dua digit ditengah, menunjukkan sub rak. Kelompok angka ketiga adalah dua digit
pertama (paling kiri), menunjukkan urutan (Muslihatun dkk., 2009).
5. Peminjaman berkas rekam medik.
Kegiatan pelayanan rekam medik yang kelima adalah pengambilan /peminjaman berkas.
Berkas diambil dengan tracer dan dikembalikan tepat waktu untuk menghindari hilangnya data.
Kontrol terhadap peminjaman berkas, dilakukan dengan cara mengisi “requisation slip” yang
berisi : nomor rekam medik, nama klien, unit peminjam dan tanggal peminjaman. Pada saat
berkas rekam medik sedang keluar dari rak penyimpanan ( sedang dipinjam), maka tempat
berkas tersebut diganti dengan berkas “outguide”.
Aturan dan prosedur umum dalam pengarsipan rekam medik klien di rumah sakit, antara
lain: ketika berkas dikembalikan, sebelum disimpan harus diperiksa dan diurutkan dahulu untuk
memudahkan penyimpanan kembali. Penyimpanan hanya dilakukan oleh petugas penyimpanan
berkas. Berkas dengan folder yang sobek harus segera diperbaiki dan lembaran yang lepas harus
segera disatukan dengan file induk (Muslihatun dkk., 2009).
Saudara-saudara, diperlukan pemeriksaan arsip secara berkala, untuk menemukan
kesalahan letak dan berkas yang belum kembali. Berkas khusus disimpan tersendiri dilokasi
penyimpanan diletakkan outguide. Petugas file bertanggung jawab terhadap kerapian dan
keteraturan rak file. Berkas yang sedang dalam proses atau digunakan untuk keperluan lain,
harus berada dilokasi yang jelas. Harus tersedia prosedur tertulis tentang penyimpanan berkas.
Berkas rekam medik yang tebal dapat dibagi atas beberapa volume, tetapi diarsipkan bersama
pada satu lokasi.

E. Sistem Dokumentasi pelayanan rawat jalan di polikinik Anak


Sistem pengumpulan data rekam medik rumah sakitAda beberapa jenis pencatatan pasien
yang dirawat dirumah sakit, yaitu :catatan medis umum, formulis rujukan, ringkasan pasien
pulang dan suratkematian. Data yang disimpan tidak perlu banyak, tetapi mencukupi
kebutuhan,misalnya catatan klinis pasien yang harus diarsipkan menurut kebijakan tempat
pelayanan. Catatan asuhan pada pasien harus disesuaikan dengan laporankewaspadaan penyakit,
misalnya kejadian AIDS.Catatan asuhan pada pasien dianalisis setiap 6-12 bulan, meliputi
jumlah pasien yang dirawat, jumlah pasien yang pulang, jumlah pasien meninggal,kondisi utama
pasien menurut umur dan jenis kelamin serta catatan tentangkekurangan obat, alat, dan petugas.
Apabila catatan asuhan pada pasien inidibutuhkan untuk kepentingan administrasi lain, pastikan
bahwa nama dan nomoridentifikasi dapat dihubungkan dengan catatan lainnya. Catatan tentang
asuhan pada pasien ini disimpan untuk minimal satu tahunCatatan medis tentang pasien terbagi
menjadi dua bagian. Bagian pertamadari catatan medis ini adalah catatan pasien yang dirawat,
meliputi : alasandirawat, riwayat penyakit, terapi yang sudah diberikan, catatan lain
sepertikeadaan ibu dan keluarga.
Catatan pada bagian ini disusun dalam bentuk penyataan singkat (checklist).Bagian
kedua dari catatan medis tentang pasien adalah, pengamatanlanjutan selama dirawat. Catatan ini
terdiri atas: catatan harian pasien yang dibuatoleh dokter dan catatan harian yang dibuat
bidan/perawat. Catatan doktermerupakan intruksi terapi, nutrisi dan hasil pengamatan serta
keadaan klinis yangditemukan. Catatan tersebut disusun dalam bentuk kolom selama pasien
dalammasa perawatan dan pengobatan. Catatan ini merupakan catatan rahasia terbatashanya
untuk kepentingan medis bagi pasien dan orang tuanya yang tersimpandidekat pasien
Catatan tentang ringkasan pasien pulang mencangkup informasi bagiorang atau keluarga
pasien dan tenaga kesehatan yang memberikan perawatanlanjutan. Catatan ini memuat data
pasien selama dirawat, meliputi: tanggal, masukrumah sakit, lama dirawat, indikasi dirawat,
perjalanan penyakit, terapi yang telahdiberikan, diagnosis akhir dan intruksi selama dirumah,
mencakup terapi yangdiberikan, lamanya, serta catatan lanjutan selama kunjungan.Kegiatan
pelayanan rekam medik dirumah sakit yang pertama adalah penerimaan pasien. Penerimaan
pasien dirumah sakit ada dua cara yaitu, pasienrawat jalan dan pasien rawat inap. Pasien rawat
jalan bisa diterima melalui poliklinik maupun unit gawat darurat. Pasien yang datang melalui
poliklinik bidandatang langsung maupun datang dengan perjanjian. Menurut kedatangannya
pasien rawat jalan dibedankan menjadi dua yaitu pasien baru dan pasien lamayang datang
kerumah sakit setelah mendapat pelayanan di polklinik bisa langsung pulang, dirujuk kerumah
sakit lain atau menjalani rawat inap.Kegiatan pelayanan rekam medik dirumah sakit yang kedua
adalah pencatatan (recording). Untuk memudahkan pencatatan, digunakan sistem pernomoran,
sistem pernomoran ini meliputi: nomor seri pasien, unit kunjungan pertama pasien, dan seri unit
kunjungan.Kegiatan pelayanan rekam medik di rumah sakit yang ketiga adalah pengolahan data.
Setelah data dikumpulkan, dilakukan pengolahan data,kemudian dianalisis dan disajikan dalam
bentuk informasi.Kegiatan pelayanan rekam medik di rumah sakit yang keempat adalah
penyimpanan (filling). Ada dua cara penyimpanan data rekam medik, yaitu secarasentralisasi dan
desentralisasi. Pada penyimpanan terpusat (sentralisasi), berkasrekam medik rawat jalan, rawat
inap dan rawat darurat disimpan dalam arsiptunggal dan satu lokasi (sentral).
Pada penyimpanan tidak terpusat(desentralisasi), berkas rekam medik masing-masing
unit (rawat jalan, rawat inap,dan rawat darurat), disimpan di unit masing-masing. Penyimpanan
sentralisasimampunyai beberapa keuntungan, antara lain: mencegah duplikasi data, efesiensi
penggunaan ruang dan peralatan, prosedur dan kebijakan kegiatan terstandarisasi memudahkan
control dan keamanan berkas serta supervise petugas penyimpananlebih konsisten.Penyimpanan
data biasa dilakukan berdasarkan kelompok angka terakhir(Terminal Digit Filling Sistem).
Kelompok angka pada nomor seri rekam medik biasanya terdiri dari 6 digit yang dibagi menjadi
tiga kelompok angka. Kelompokangka pertama adalah dua digit terakhir menunjukan rak
penyimpanan. Kelompokangka kedua adalah dua digit di tengah, menunjukan sub rak.
Kelompok angkaketiga adalah dua digit pertama (paling kiri), menunjukan urutan.Kegiatan
pelayanan rekam medik di rumah sakit yang kelima adalah pengambilan/peminjam berkas,
dilakukan dengan cara mengisi “requisation slip” yang berisi: nomor rekam medik, nama pasien,
unit meminjam dan tanggal peminjaman. Pada saat berkas rekam medik sedang keluar dari rak
penyimpanan(sedang dipinjam), maka tempat berkas tersebut diganti dengan berkas “outguide”
.Aturan dan prosedur umum dalam pengarsipan rekam medik pasien dirumah sakit,
antara lain: ketika berkas dikembalikan, sebelum disimpan harusdiperiksa dan diurutkan dahulu
untuk memudahkan penyimpanan kembali.Penyimpanan hanya dilakukan oleh petugas
penyimpanan berkas. Berkas denganfolder yang sobek harus segera diperbaiki dan lembaran
yang lepas harus segeradisatukan dengan file induk.Pemeriksaan asrip harus dilakukan secara
berkala, untuk menemukankesalahan letak dan berkas yang belum kembali diletakkan outguide.
Petugas file bertanggung jawab terhadap kerapian dan keteraturan rak file. Berkas yangsedang
dalam proses atau digunakan untuk keperluan lain, harus berada di lokasiyang jelas. Harus
tersedia prosedur tertulis tentang penyimpanan berkas. Berkasrekam medik yang tebal dapat
dibagi atas beberapa volume, tetapi diarsipkan bersama pada satu lokasi

F. Contoh pendokumentasian rekam medic Rawat jalan di polikinik Anak (Tumbuh


kembang)
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas, tidak hanya sekedar kegiatan
pencatatan, akan tetapi mempunyai pengertian sebagai suatu sistem penyelenggaraan rekam
medis yaitu mulai pencatatan selama pasien mendapatkan pelayanan medik dilanjutkan dengan
penanganan berkas rekam medis yang meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran
berkas dari tempat penyimpanan untuk melayani permintaan/peminjaman apabila dari pasien
atau untuk keperluan lainnya
Menurut Dirjen Yanmed (2006:13) Tujuan rekam medis adalah untuk menunjang
tercapainya tertib admistrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah
sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, tidak akan
tercipta tertib administrasi rumah sakit sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan tertib
administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan di dalam upaya pelayanan kesehatan
di rumah sakit.
B. SARAN
Demikian yang dapat kami jelaskan semoga bermanfaat bagi pembaca dan dalam
makalah masih terdapat banyak kekurangan-kekurangan oleh karena itu kami senantiasa
menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun.
C.
DAFTAR PUSTAKA

https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/08/22/konsep-rekam-medis-dan-tujuan-rekam-

medis-by-aep-nurul-hidayah/

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-

content/uploads/2017/11/MIK_2_SC_26_10_2017.pdf

https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/dasar_rekam_medis.pdf

https://www.academia.edu/35029083/SISTEM_PELAYANAN_REKAM_MEDIK_RUMAH_S

AKIT_PUSKESMAS_BPM_DAN_PELAYANAN_RAWAT_JALAN_DAN_RAWAT_INAP

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/DAFIS-DAN-

DOKUMENTASI-KEBIDANAN.pdf?opwvc=1

https://galihendradita.files.wordpress.com/2019/11/buku-ajar-rekam-medik-unhas.pdf

Anda mungkin juga menyukai