2, September 2019
E-mail: 1. zulhamandi16@gmail.com
2.
faradilakoto@gmail.com
ABSTRAK
Pelaksanaan rekam medis dimulai dari penerimaan pasien sampai dengan pengambilan kembali berkas
rekam medis. Salah satu bagian yang sangat berperan yaitu penyimpanan berkas rekam medis yang baik
dan bebas dari akses informasi terhadap orang-orang yang tidak mempunyai kepentingan pada
pelayanan kesehatan. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan
pedoman wawancara dan observasi. Lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H
Adam Malik Medan. Informan dalam penelitian ini adalah seluruh petugas penyimpanan berkas rekam
medis di RSUP H Adam Malik sebanyak 9 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem penjajaran
berkas rekam medis yang diterapkan di RSUP H Adam Malik Medan menggunakan sistem angka akhir.
Penyimpanan menurut lokasi menggunakan sentralisasi yaitu berkas rekam medis rawat jalan dan rawat
inap dijadikan satu file. Adanya prosedur penyimpananan, penjajaran, peminjaman, pengambilan dan
penomoran berkas rekam medis. Dari hasil wawancara dan observasi faktor yang memengaruhi
penyimpanan berkas rekam medis adalah petugas penyimpanan, prosedur dan fasilitas yang mendukung
dalam penyimpanan berkas rekam medis.
637
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.2, September 2019
pertama rekam medis di sesuaikan urutan (missfile) pada berkas rekam medis. Hal ini
letaknya menurut angka kedua, kemudian karena kurangnya pemanfaatan tracer
rekam medis di simpan di dalam urutan (petunjuk keluar) dan buku kendali sebagai
sesuai dengan kelompok angka ketiga. alat untuk serah terima berkas rekam medis
Sehingga dalam setiap kelompok agar jelas siapa yang meminjam dan
penyimpanan angka ketiga yang selalu menerimanya sehingga tidak diketahui
berbeda (Depkes RI, 2006). apakah rekam medis tersebut masih diluar
Penelitian oleh Agustina (2008), ruangan atau sudah dikembalikan, sehingga
penyimpanan berkas rekam medis yang baik berkas rekam medis tidak ditemukan saat
merupakan salah satu kunci keberhasilan pencarian menimbulkan keterlambatan
atau kebaikan manajemen rekam medis dari dalam pelayanan pasien.
suatu pelayanan kesehatan, tentunya jika Sistem penyimpanan rekam medis
didukung dengan sistem yang baik. Sumber menggunakan sentralisasi, yaitu suatu sistem
daya mausia yang bermutu dan prosedur penyimpanan dengan cara menyatukan
atau tata kerja yang baik serta sarana atau berkas rekam medis rawat jalan, rawat
fasilitas penyimpanan yang memadai. darurat dan rawat inap kedalam satu folder
Sesuai dengan penelitian yang tempat penyimpanan. Sehingga
dilakukan oleh Utari (2012), kegiatan penyimpanan berkas rekam medis tidak
menyimpan rekam medis merupakan usaha terpisah antara dokumen berkas rekam
melindungi rekam medis dari kerusakan medis rawat inap, rawat jalan maupun rawat
fisik dan isi dari rekam medis itu sendiri. darurat.
Rekam medis harus di simpan dan dirawat Terjadinya salah dalam penyimpanan
dengan baik karena rekam medis merupakan berkas rekam medis yang tidak sesuai
harta benda rumah sakit yang sangat dengan nomor rekam medis yaitu sebanyak
berharga. 20 %. Terdapat penomoran ganda sebanyak
Selanjutnya penelitian oleh Tarigan 10%. Bertambahnya jumlah pasien
(2013) di RSUP. H. Adam Malik Medan, mengakibatkan ruang dan rak penyimpanan
terjadi salah simpan berkas rekam medis menjadi terbatas dimana jumlah rak yang
dengan persentase sebesar 10%. Selanjutnya ada sebanyak 70 rak dengan jenis terbuka.
penelitian oleh Anggraeni (2013) di Rumah Dalam 1 rak terdapat 1000 berkas rekam
Sakit Bhayangkara Semarang, terjadinya medis yang dijajarkan. Sering terjadi tidak
salah simpan berkas rekam medis dengan ditemukannya berkas medis di dalam rak
persentase sebesar 20%. penyimpanan. Sistem pemyimpanan adalah
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H suatu sistem dalam menyimpan berkas
Adam Malik Medan merupakan sebuah rekam medis di suatu ruangan demi
rumah sakit umum dan pendidikan yang terjaganya keamanan dan kerahasiaannya
dimiliki pemerintah pusat tipe A dengan sehingga dapat digunakan suatu saat nanti.
Akreditasi Internasional (JCI). Jumlah Sistem penjajaran rekam medis di RSUP H
kunjungan pasien rawat jalan pada tahun Adam Malik menggunakan sistem angka
2016 sebanyak 511.598 pasien, tahun 2017 akhir (Terminal Digit Filling System).
sebanyak 542.394 pasien dan tahun 2018
sebanyak 543.406 pasien. Sedangkan jumlah Perumusan Masalah
kunjungan rawat inap pada tahun 2016 Bagaimana prosedur pelaksanaan dan
sebanyak 41.994 pasien, tahun 2017 fasilitas penyimpanana berkas rekam medis
sebanyak 127.630 pasien dan tahun 2018 Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik?
sebanyak 46.800 pasien. Jumlah petugas
rekam medis sebanyak 89 orang dimana Tujuan Penelitian
diantaranya terdapat 9 orang di bagian Penelitian ini bertujuan untuk Untuk
penyimpanan dengan tingkat pendidikan mengetahui prosedur pelaksanaan dan
SLTA/sederajat. fasilitas penyimpanan berkas rekam medis
Berdasarkan survey awal, diketahui Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik.
bahwa masih terjadi kesalahan letak
639
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.2, September 2019
640
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.2, September 2019
Hasil penelitian diperoleh bahwa ³7XJDV VD\D DQWDUD ODLQ PHQJDPELO EHrkas
seluruh responden berpendidikan dari rak, menjajarkan berkas rekam medis
SLTA/sederajat sebanyak 9 orang sesuai penomoran dan menulis di buku
(100%). Berdasarkan lama kerja, sebagian peminjaman jika ada petugas kesehatan lain
besar responden bekerja > 8 tahun sebanyak yang meminjam ³ ,QIRUPDQ
5 orang (55,6%), sebagian kecil bekerja < 8
tahun sebanyak 4 orang (44,4%). ³6D\D PHODNXNDQ SHQ\LPSDQ UHNDP PHGLV
Berdasarkan hasil penelitian tentang tentang jika pasien sudah pulang dengan
karakteristik responden dapat dilihat pada menjajarkannya dengan rapi sesuai dengan
Tabel 1 berikut ini: urutan yang berlaku. Apabila ada pasien
lama, saya meminta informasi pada petugas
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan pendaftaran tentang nomor rekam medisnya.
Karakteristik Responden di Bagian Dan juga bila waktunya kami disini
Penyimpanan Rumah Sakit Umum Pusat H melakukan retensi berkas untuk dibawa ke
Adam Malik Tahun 2019 WHPSDW SHQ\LPSDQDQ LQ DNWLI´ (Informan 4)
No Karakteristik Jumlah Persentase
(n) (%) ³0HODNXNDQ SHQ\LPSDQDQ SHQJDPELODQ
1 Umur berkas, menyesuaikan penomoran dengan
> 37 tahun 7 77,8 SDVLHQ GDQ PHPEXDW EXNX UHJLVWHU ³
< 37 tahun 2 22,2 (Informan 5)
2 Jenis Kelamin
Laki-laki 1 11,1 ³6D\D PHQ\XVXQ EHUNDV MLND WHUGDSDW
Perempuan 8 88,9 penyusunan yang tidak rapi dan tidak pada
3 Status Perkawinan tempatnya. Saya menulis buku peminjaman
Belum Kawin 1 11,1
jika rekam medis dibawa dari rak
Kawin 8 88,9
SHQ\LPSDQDQ XQWXN NHSHQWLQJDQ SDVLHQ´
4 Pendidikan
(Informan 6)
SLTA/Sederajat 9 100,0
Perguruan Tinggi 0
5 Masa Kerja ³7XJDV VD\D GLVLQL DGDODK PHQ\LPSDQ GDQ
> 8 tahun 5 55,6 mengambil berkas, apabila dipinjam baru
< 8 tahun 4 44,4 saya tulis di buku peminjaman. Jika
Total 9 100,0 ZDNWXQ\D VD\D MXJD PHQJHUMDNDQ UHWHQVL´
(Informan 7)
Prosedur Sistem Penyimpanan
Tugas-Tugas Yang Dilakukan Petugas ³7XJDV VD\D KDQ\D PHQ\LPSDQ EHUNDV MLND
Rekam Medis di Bagian Penyimpanan sudah diantar ke ruang penyimpanan´
Berkas Rekam Medis RSUP H Adam (Informan 8)
Malik Tahun 2019
³.DPL GLVLQL EHNHUMD GLUXDQJ SHQ\LPSDQDQ ³.DPL GLVLQL EHNHUMD PHPSXQ\DL WXJDV
saja dalam satu shift kerja yaitu sampai masing-masing dan sudah dibagi oleh
pukul 16.00 wib. Yang kami kerjakan SHQDQJJXQJ MDZDE EDJLDQ SHQ\LPSDQDQ´
mengambil berkas rekam medis sesuai (Informan 9)
nomor dan merapikan berkas yang ada di
UDN SHQ\LPSDQDQ´ (Informan 1) Berdasarkan hasil wawancara tentang
tugas-tugas yang dilakukan petugas rekam
³6D\D PHODNXNDQ SHQ\LPSDQDQ EHUNas medis di bagian Penyimpanan Berkas
sesuai dengan nomor dan disini Rekam Medis dapat disimpulkan bahwa
mengunakan penjajaran terminal. Tugas beban kerja petugas sangat tinggi karena
yang lain, saya mengambil berkas rekam terdapatnya rangkap pekerjaan.
medis dari rak sesuai petunjuk rak jika ada
pasien lama berobat lalu saya antar ke
SHQGDIWDUDQ´(Informan 2)
641
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.2, September 2019
³6LVWHP SHQ\LPSDQDQ \DQJ DGD GLVLQL VXGDK ³3URVHGXU SHQ\LPSDQDQ \DQJ DGD
sesuai dengan standar yang ada. Namun diantaranya prosedur penyimpanan,
pelaksanaannya yang perlu di awasi lagi penjajaran, peminjaman, pengambilan
agar petugas lebih teliti agar tidak terjadi berkas dan juga penomoran dan ini semua
VDODK OHWDN DWDX SHQRPRUDQ JDQGD´ terkait dengan penyimpanan rekam medis
(Informan 4) sHFDUD NHVHOXUXKDQ´ (Informan 3)
³6LVWHP SHQ\LPSDQDQ PHQXUXW VD\D VXGDK ³6WDQGDU GDODP SHQ\LPSDQDQ VXGDK WHUWXOLV
baik tetapi perlu pengawasan lagi agar lengkap tetapi kurangnya sosialisasi dari
lebih baik lagi kedepannya. Seharusnya ada kepala rekam medis terhadap petugas
diskusi setiap bulannya tentang pelaksana dan mengakibatakan sering
SHQ\HOHQJJDUDDQ UHNDP PHGLV GLVLQL´ WHUMDGL VDODK LQIRUPDVL´ (Informan 4)
(Informan 5)
³3URVHGXU DGDODK EHUNDV GDUL ruangan atau
³6LVWHP SHQ\LPSDQDQ \DQJ DGD GLVLQL VXGDK poliklinik rawat jalan terlebih dahulu diolah
komplek sesuai dengan kebutuhan yang ada. GDWDQ\D EDUX GLODNXNDQ SHQ\LPSDQDQ´
Akan tetapi terjadinya salah letak karena (Informan 5)
kurang tertatanya berkas di rak ³$WXUDQ NHUMD NDPL GLVLQL VXGDK EDLN WHWDSL
SHQ\LPSDQDQ´ (Informan 6) SHUOX SHUEDLNDQ ODJL NHGHSDQQ\D´
(Informan 6)
³6XGDK EDLN WHWDSL SHUOX GLOHQJNDSL ODJL
VHVXDL GHQJDQ NHEXWXKDQ \DQJ DGD´ ³6HWHODK SDVLHQ SXODQJ EHUNDV UHNDP PHGLV
(Informan 7) pasien masuk ke bagian analisa data,
setelah itu dilakukan klaim biaya untuk
³3HQ\LPSDQDQ GLVLQL VXGDK PHQJJXQDNDQ SDVLHQ ESMV ODOX EHUNDV WHUVHEXW GLVLPSDQ´
VLVWHP \DQJ EDLN´ (Informan 8) (Informan 7)
642
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.2, September 2019
³3URVHGXU \DQJ DGD WHUNDGDQJ WLGDN VHsuai dan juga penerangan lampu yang menurut
dengan pelaksanaan di lapangan. Sering saya sudah VHVXDL NHEXWXKDQ´ (Informan 7)
SHWXJDV EHNHUMD GLOXDU SURVHGXU \DQJ DGD´ ³7HUXWDPD DGD UDN UXDQJDQ SHQ\LPSDQDQ
(Informan 9) VHODLQ LWX DODW SHQXQMDQJ ODLQQ\D´
(Informan 8)
Berdasarkan hasil wawancara tentang
prosedur penyimpanan berkas rekam medis, ³3HUOX SHQDPEDKDQ UXDQJDQ GDQ UDN
dapat disimpulkan bahwa prosedur penyimpanan berkas rekam medis.
penyimpanan atau alur berkas rekam medis Dilakukan retensi secara rutin agar rak
sudah tertulis lengkap tetapi kurangnya WLGDN WHUODOX SDGDW´ (Informan 9).
sosialisasi, pengawasan dan evaluasi dari Berdasarkan hasil wawancara tentang
panitia rekam medis terhadap petugas fasilitas dalam pelaksanaan penyimpanan
pelaksana mengakibatakan sering terjadi berkas rekam medis, dapat disimpulkan
salah informasi. bahwa perlu penambahan ruangan dan rak
penyimpanan berkas rekam medis serta
Fasilitas Dalam Pelaksanaan tangga dalam pengambilan berkas.
Penyimpanan Berkas Rekam Medis
RSUP H Adam Malik Tahun 2019 Kendala Petugas Dalam Pelaksanaan
³0HQXUXW VD\D EHOXP VHVXDL KDUDSDQ NDPL Penyimpanan Berkas Rekam Medis
GLVLQL VHEDJDL SHWXJDV SHQ\LPSDQDQ´ RSUP H Adam Malik Tahun 2019
(Informan 1) ³.HQGDODQ\D DGDODK NDPL NHVXOLWDQ XQWXN
melihat keberadaan berkas jika berkas
³0HQXUXW VD\D UDN SHQ\LPSDQDQ PDVLK rekam medisnya tidak ada didalam rak
kurang walaupun disini menggunakan rak penyimpanan dan banyaknya berkas rekam
terbuka tetapi jumlah pasien semakin PHGLV \DQJ PHQXPSXN´ (Informan 1)
bertambah´ ,QIRUPDQ ³.DPL SHWXJDV SHQ\LPSDQDQ PDQJDODPL
kesulitan jika berkas tidak ada di rak
³)DVLOLWDV SHQ\LPSDQDQ terdapat tracer dan penyimpanan dan harus menghubung
juga KIB yang tercetak langsung jika pasien petugas kesehatan lainnya sedangkan pasien
datang berobat. Terdapat buku register dan KDUXV ODPD PHQJDQWUL´ (Informan 2)
KIUP di dalam komputer dan lain-ODLQ´ ³6XOLW XQWXN PHQJDPELO EHUNDV \DQJ
(Informan 3) letaknya paling atas di rak penyimpanan
GLNDUHQDNDQ WLGDN DGD WDQJJD´ (Informan 3)
³7HUGDSDW PHMD WUDFHU .,83 EXNX
register, petunjuk rak, buku peminjaman, ³%DQ\DNQ\D NXQMXQJDQ SDVLHQ VHULQJ
NRPSXWHU GOO´ (Informan 4) menimbulkan tidak tertatanya berkas rekam
medis di rak penyimpananan, ada yang
³'L SHQ\LPSDQDQ DGD WUDFHU UDN WHUEXND EHUWXPSXN SDGD VXDWX WHPSDW´ (Informan 4)
walau terbatas jumlahnya, ruangan kurang
mencukupi untuk menampung berkas rekam ³6HULQJ WHUMDGL NHVXOLWDQ DSDELOD EHUNDV
PHGLV´ (Informan 5) tidak ada di rak, sehingga terjadi
penomoran ganda karena petugas tidak tau
³)DVLOLWDV XQWXN PHQXQMDQJ SHQ\LPSDQDQ NHEHUDGDDQ UHNDP PHGLV SDVLHQ´ (Informan
sudah mulai baik. Menurut saya hanya perlu 5)
penambahan ruangan dan rak penyimpanan
VDMD´ (Informan 6) ³6D\D NHVXOLWDQ PHQJDPELO EHUNDV UHNDP
medis karena terjadi kesalahan letak dari
³'LVLQL WHUGDSDW UDN UXDQJDQ WHUVHQGLUL SHWXJDV SHQ\LPSDQDQ ODLQQ\D´ (Informan 6)
dekat dengan pendaftaran, adanya petugas
yang tetap, sampul rekam medis sudah ada ³6HULQJ WHUMDGL bahwa berkas rekam medis
kode warna. Terdapat juga pendingin udara hanya ditumpuk saja di ruangan tanpa
GLVLPSDQ ODJL GL UDN´ (Informan 7)
643
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.2, September 2019
³7HUMDGL NHVDODKDQ OHWDN EHUNDV UHNDP penyimpanan berkas rekam medis, dapat
medis karena tidak tertata dengan rapi di disimpulkan bahwasannya sering terjadi
UDN SHQ\LPSDQDQ´ (Informan 8) kesalahan letak berkas rekam medis karena
tidak tertata dengan rapi di rak
³.HQGDOD \DQJ VD\D DODPL EHUNDV UHNDP penyimpanan. Waktu dalam pengembalian
medis ada yang tidak terletak di rak tetapi berkas rekam medis rawat jalan dan rawat
masih di ruang perawatan atau pada bagian inap ke ruang penyimpanan tidak sesuai
SHQJNODLPDQ´ (Informan 9) dengan standar yang ada dimana terdapat
berkas yang masih berada di unit lain
Berdasarkan hasil wawancara tentang sebelum dikembalikan pada ruang
kendala petugas dalam pelaksana penyimpanan.
Tabel 2. Hasil Observasi Sistem Penyimpanan Berkas rekam Medis Di Rumah Sakit Umum
Pusat H Adam Malik Tahun 2019
No Observasi Ada Tidak Ada Keterangan
1 Prosedur penyimpanan ¥ Prosedur penyimpanan tersedia tetapi kurang
berkas rekam medis lengkap
2 Prosedur penjajaran berkas ¥ Prosedur penyimpanan tersedia tetapi kurang
rekam medis lengkap
3 Prosedur peminjaman ¥ Prosedur penyimpanan tersedia tetapi kurang
berkas rekam medis lengkap
4 Prosedur pengambilan ¥ Prosedur penyimpanan tersedia tetapi kurang
berkas rekam medis lengkap
5 Prosedur penomoran ¥ Prosedur penyimpanan tersedia tetapi kurang
berkas rekam medis lengkap
6 Tracer ¥ Tracer tersedia dan dicetak langsung dari
komputerisasi
7 KIUP ¥ KIUP tersedia secara komputerisasi
8 Berkas rekam medis ¥ Tersedia berkas rekam medis sesuai standar
yang ada
9 Ruang penyimpanan ¥ Ruang penyimpanan ada tetapi kurang
mencukupi
10 Rak penyimpanan berkas ¥ Rak penyimpanan ada dengan jenis terbuka
sebanyak 70 buah dimana dalam 1 rak terdapat
1000 berkas.
11 Tangga untuk penyimpanan ¥ Tidak tersedia tangga untuk pengambilan berkas
. rekam medis
12 Pendingin Udara ¥ Tersedia AC dengan Suhu ruangan 18-28 “ C
13 Penerangan ¥ Pencahayaan sesuai standar yaitu 100 lux
dari panitia rekam medis terhadap petugas prosedur penyimpanan terdapat dalam
pelaksana mengakibatkan sering terjadi Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit
salah informasi (Informan IV) dan prosedur (SNARS) yang mulai berlaku pada tahun
terkadang tidak sesuai dengan pelaksanaan 2019 dimana sebelumnya berpedoman pada
di lapangan, sering kali petugas bekerja KARS (2012).
diluar prosedur yang ada (Informan IX). Menurut asumsi peneliti bahwa jika
Pengawasan yang kurang dari atasan prosedur sudah lengkap tetapi petugas
mengakibatkan terjadinya salah letak atau penyimpanan tidak melaksanakannya
penomoran ganda. Perlu evaluasi kembali dengan baik, dapat menimbulkan masalah
tentang pelaksanaan penyimpanan berkas yang besar. Sering terjadi kesalahan dalam
rekam medis secara berkelanjutan agar pelaksanaan tugas dikarenakan acuan tidak
menjadi lebih baik lagi. seragam. Hal yang paling fatal adalah
Diketahui juga bahwa Sistem terjadinya sengketa medik atau kasus yang
penomoran rekam medis di RSUP H adam dapat berujung ke pengadilan akibat dari
Malik menggunakan Unit Numbering pelaksanaan penyimpanan tidak sesuai
System, penyimpanan lokasi secara dengan aturan yang ada. Karena prosedur
Sentralisasi dan penjajaran Terminal Digit penyimpanan berhubungan erat dengan
Filling System dimana sistem ini lebih kerahasiaan medis, dimana sesuatu yang
dianjurkan secara teori yang ada karena mutlak dilindungi dari orang yang tidak
lebih efektif dan efisien. Terdapat petugas berkepentingan. Sesuai dengan Undang-
penyimpanan sebanyak 9 orang yang undang No 29 tahun 2004, tentang praktik
melakukan pelaksanaan penyimpanan berkas kedokteran disebutkan bahwa Isi rekam
rekam medis dengan pendidikan medis merupakan milik pasien sedangkan
SLTA/sederajat. Hal ini mengakibatkan berkasnya adalah milik faskes yaitu RSUP H
kurangnya pengetahuan petugas dalam Adam Malik Medan.
melakukan penyimpanan karena kurang
kompeten dilihat dari pendidikannya. Fasilitas Penyimpanan Berkas Rekam
Dalam mengidentifikasi masalah yang Medis
menjadi permasalahan pada posedur Dari hasil penelitian di RSUP H Adam
penyimpanan berkas rekam medis ada Malik, fasilitas penyimpanan rekam medis
beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti mencakup perlengkapan yang digunakan
lebih memahami prosedur yang sudah ada, untuk menyimpan rekam medis maupun
untuk itu seharusnya dilakukan sosialisasi peralatan penyimpanan yang berhubungan
dan pengawasan dari panitia rekam medis dengan berkas rekam medis pasien yang
dan petugas pelaksana harus melakukan akan disimpan. Fasilitas-fasitas tersebut
tugas-tugasnya sesuai prosedur yang ada menunjukkan bahwa bahwasannya terdapat
agar tugas-tugas tesebut berjalan dengan 92,3% fasilitas sudah memadai dan 7,7%
lancar. Diharapkan waktu dalam tidak memadai yaitu tidak tersedianya
pengembalian berkas rekam medis dari tangga untuk pengambilan berkas rekam
poliklinik dan ruangan harus tepat waktu medis. Selanjutnya dari observasi yang
sesuai dengan standar yang ada. dilakukan oleh peneliti, rak dan ruangan
Prosedur merupakan tata cara, aturan penyimpanan kurang mencukupi untuk
dan pedoman dalam pelaksanaan suatu menampung berkas rekam medis yang ada.
pekerjaan. Prosedur adalah pengembangan Menurut pendapat (Hatta, 2014),
dari standarisasi profesi dan kebijakan- fasilitas dan bentuk fisik ruangan
kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya, penyimpanan rekam medis harus mencakup
baik berupa undang-undang, peraturan ruangan dan peralatan yang cukup
menteri, standar pelayanan miminimal dan menyimpan rekam medis sehingga mudah
lain-lain. Setiap rumah sakit memiliki diambil jika diperlukan kembali.
prosedur penyimpanan berkas rekam medis Efesiensinya penggunaan peralatan dan
yang berbeda disesuaikan dengan kebutuhan kondisi keamanan diruangan penyimpanan
pelayananannya. Saat ini acuan dalam
645
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.2, September 2019
akan membantu produktivitas petugas dalam mengambil berkas yang ada di rak
penyimpanan. penyimpanan mengakibatkan petugas
Menurut (Depkes, 2006), peraturan mengalami kesulitan dalam mengambil
ruang penyimpanan berkas rekam medis berkas rekam medis sehingga sering terjadi
yaitu: ruang hendaknya terhindar dari bahan salah letak dan penomoran ganda.
yang dapat merusak berkas rekam medis,
ruang penyimpanan rekam medis hendaknya KESIMPULAN
dibuat jarak atau tembok dari ruang kantor
lain mengingat bahwa berkas rekam medis Berdasarkan hasil penelitian dan
sifatnya rahasia, mengurangi dan pembahasan yang telah diuraikan
menghindari pegawai lain memasuki sebelumnya, maka dapat diambil beberapa
ruangan sehingga kehilangan berkas rekam kesimpulan sebagai berikut :
medis dapat dihindari. 1. Petugas penyimpan rekam medis
Sesuai dengan pendapat (Rustiyanto, semuanya lulusan SLTA, walaupun tidak
2014), pada sistem penyimpanan dibutuhkan ada tamatan rekam medisnya ruang
alat penyimpanan yang baik, penerangan penyimpanannya berjalan dengan baik
yang baik, pengaturan suhu dan karena sudah ICI.
pemeliharaan ruangan. Faktor keselamatan 2. Prosedur penyimpanan berkas rekam
kerja petugas penting untuk dijadikan medis yang dilakukan di RSUP H Adam
perhatian dalam ruang penyimpanan rekam Malik sudah baik tetapi kurangnya
medis sehingga dapat membantu sosialisasi dari kepala rekam medis
memelihara dan mendorong semangat kerja terhadap petugas pelaksana dan
serta dapat meningkatkan produktivitas mengakibatkan sering terjadi salah
petugas yang bekerja di bagian ruangan informasi
penyimpanan. 3. Fasilitas dan sarana yang terdapat di
Alat penyimpanan rekam medis yang ruang penyimpanan rekam medis di
umum dipakai adalah Rak terbuka (open self RSUP H Adam Malik hampir memenuhi
file unit), Lemari lima laci (five ± drawer standar, terdapat 92,3% fasilitas sudah
ILOH FDELQHW GDQ 5ROO 2¶SDFN WHUGLUL GDUL Uak memadai dan 7,7% tidak memadai yaitu
file statis dan dinamis). Jarak antara dua kurang pedulinya petugas terhadap
buah rak untuk lalu lalang, dianjurkan berkas rekam medis sehingga banyak
selebar 90 cm, jika menggunakan lemari berkas yang basah dan kotor.
lima laci satu baris, ruangan lowong di
depannya harus 90 cm. Jika diletakkan SARAN
saling berhadapan harus disediakan ruang
lowong paling tidak 150 cm untuk 1. Bagi Rumah sakit
memungkinkan terbuka laci-laci tersebut. Diharapkan bagi rumah sakit untuk
Tempat penyimpanan berkas rekam melakukan pelatihan kepada petugas
medis harus di jaga ke lembabannya supaya rekam medis dan perencanaan ruangan
tetap kering. Agae ruangan tidak terlalu penyimpanan karena kunjungan
lembab perlu diatur suhu udara berkisar ketersediaan sarana dan prasarana serta
18°C sampai 23°C dan kelembaban udara fasilitas penyimpanan berkas rekam
sekitar 50% sampai 65%. Untuk dihidupkan medis.
selama 24 jam terus menerus (KARS, 2012). 2. Bagi Institut
Menurut asumsi peneliti bahwa dengan Agar menjadi bahan referensi untuk
bertambahnya jumlah pasien tanpa disertai meningkatkan penyelenggaraan
perencanaaan pembangunan ruangan dan rak pendidikan perekam dan informasi
penyimpananan dapat menimbulkan masalah kesehatan yaitu dalam sistem
penumpukan berkas sehingga menyulitkan penyimpanan berkas rekam medis di
petugas mencari berkas apabila pasien rumah sakit.
datang berobat kembali ke rumah sakit.
Tidak tersedianya tangga sebagai alat dalam
646
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.2, September 2019
647