Anda di halaman 1dari 11

JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.

2, September 2019

TINJAUAN SISTEM PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI


RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H ADAM MALIK TAHUN 2019
1
Zulham Andi Ritonga; 2. Faradila Maya Sari
1.
Dosen Prodi D-III Perekam Dan Infokes Imelda, Jalan Bilal Nomor 52 Medan; 2.Alumni D-III Perekam
Dan Infokes Imelda

E-mail: 1. zulhamandi16@gmail.com
2.
faradilakoto@gmail.com

ABSTRAK

Pelaksanaan rekam medis dimulai dari penerimaan pasien sampai dengan pengambilan kembali berkas
rekam medis. Salah satu bagian yang sangat berperan yaitu penyimpanan berkas rekam medis yang baik
dan bebas dari akses informasi terhadap orang-orang yang tidak mempunyai kepentingan pada
pelayanan kesehatan. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan
pedoman wawancara dan observasi. Lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H
Adam Malik Medan. Informan dalam penelitian ini adalah seluruh petugas penyimpanan berkas rekam
medis di RSUP H Adam Malik sebanyak 9 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem penjajaran
berkas rekam medis yang diterapkan di RSUP H Adam Malik Medan menggunakan sistem angka akhir.
Penyimpanan menurut lokasi menggunakan sentralisasi yaitu berkas rekam medis rawat jalan dan rawat
inap dijadikan satu file. Adanya prosedur penyimpananan, penjajaran, peminjaman, pengambilan dan
penomoran berkas rekam medis. Dari hasil wawancara dan observasi faktor yang memengaruhi
penyimpanan berkas rekam medis adalah petugas penyimpanan, prosedur dan fasilitas yang mendukung
dalam penyimpanan berkas rekam medis.

Kata kunci: Rekam Medis, Sistem penyimpanan.

PENDAHULUAN sakit dan penanganan berkas rekam medis


yang meliputi penyelenggaraan
Rekam medis merupakan keterangan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari
baik yang tertulis maupun yang terekam tempat penyimpanan untuk melayani
tentang identitas, anamnese, penentuan fisik permintaan atau peminjaman untuk
laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan keperluan lainnya.
tindakan medik yang diberikan kepada Salah satu kegiatan yang dilaksanakan
pasien dan pengobatan baik yang dirawat dalam rekam medis adalah pengelolaan
inap, rawat jalan maupun yang mendapat sistem penyimpanan berkas. Menurut (Budi,
pelayanan gawat darurat (Permenkes RI, 2011), pengelolaan penyimpanan berkas
2008). Rekam medis merupakan kumpulan rekam medis sangat penting untuk dilakukan
fakta tentang kehidupan seseorang dari dalam suatu institusi pelayanan kesehatan
riwayat penyakit termasuk keadaan sakit, karena dapat mempermudah dan
pengobatan saat ini dan saat lampau yang mempercepat ditemukan kembali berkas
ditulis oleh para praktisi kesehatan dalam rekam medis yang disimpan dalam rak
upaya mereka memberikan pelayanan penyimpanan, mudah dalam pengambilan
kesehatan kepada pasien (Hatta, 2013). dari tempat penyimpanan, mudah
Penyelenggaraan rekam medis dimulai pengembaliannya, melindungi berkas rekam
saat diterimanya pasien di rumah sakit, medis dari bahaya pencurian, bahaya
kegiatan pencatatan data medis pasien kerusakan fisik, kimiawi dan biologi.
selama mendapatkan pelayanan di rumah

637
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.2, September 2019

Unit penyimpanan digunakan sebagai Berkas rekam medis berisi data


tempat penyimpanan, penyedia dan individual yang bersifat rahasia, setiap
pelindung berkas rekam medis terhadap lembar formulir berkas rekam medis harus
kerahasiaan. Penyimpanan rekam medis dilindungi dengan cara dimasukkan ke
dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk dalam folder atau map, setiap folder berisi
oleh pimpinan sarana pelayanan kesehatan. data dan informasi hasil pelayanan yang
Penyimpanan sangatlah penting untuk diperoleh pasien secara individu.
melihat riwayat penyakit pasien dan Penyimpanan berkas rekam medis bertujuan;
kunjungan ulang pasien, oleh sebab itu cara (1) Mempermudah dan mempercepat
penyimpanan berkas rekam medis harus ditemukan kembali berkas rekam medis
diatur dengan baik. yang disimpan dalam rak penyimpanan, (2)
Penyimpanan berkas rekam medis yang Mudah mengambil dari tempat
baik merupakan satu kunci keberhasilan penyimpanan, (3) Mudah pengembaliannya,
manajemen dari suatu pelayanan. Hal ini (4) Melindungi berkas rekam medis dari
harus didukung dengan sistem yang baik, bahaya pencurian, kerusakan fisik, kimiawi
sumber daya manusia yang bermutu dan dan biologi. Diperlukan sistem penyimpanan
prosedur kerja dan sasaran serta fasilitas dengan mempertimbangkan jenis sarana atau
penyimpanan yang memadai. Penyimpanan peralatan yang digunakan, tersedianya
berkas rekam medis dilaksanakan untuk tenaga ahli dan kondisi organisasi. Syarat
menunjang pelayanan pasien rawat jalan berkas rekam medis dapat disimpan yaitu
maupun rawat inap. Sistem penyimpanan apabila pengisian data hasil pelayanan pada
berkas rekam medis melalui prosedur yang lembar formulir rekam medis telah terisi
sistematis akan memudahkan petugas dalam dengan lengkap sehingga riwayat penyakit
penemuan kembali secara cepat dan tepat seorang pasien tersusun secara kronologis
bila sewaktu-waktu dibutuhkan. (Budi, 2011).
Faktanya sistem penyimpanan di rumah Sistem penyimpanan berdasarkan lokasi
sakit belum terlaksana dengan baik, di penyimpanannya terdiri dari 2 (dua) cara
bagian rak penyimpanan berkas rekam yaitu sentralisasi dan desentralisasi.
medis masih sering terjadi kesalahan seperti Penyimpanan desentralisasi adalah terjadi
kesalahan penempatan berkas rekam medis, pemisahan antara rekam medis rawat inap
salah simpan berkas rekam medis dan tidak dan rawat jalan. Rekam medis disimpan di
ditemukannya berkas rekam medis di rak suatu tempat penyimpanan yang berbeda.
penyimpanan. Sedangkan sentralisasi yaitu penggabungan
Hal ini bisa diamati dari ruang penyimpanan antara rekam medis rawat
penyimpanan yang ada di rumah sakit jalan dan rawat inap. Penjajaran adalah
tersebut dan dari rak penyimpanannya. Jika sistem penataan rekam medis dalam suatu
dalam ruang penyimpanan rekam medis itu sekuens yang khusus agar rujukan dan
terlalu sempit dan penyediaan rak file tidak pengambilan kembali (retrieve) menjadi
sesuai dengan banyaknya rekam medis yang mudah dan cepat. Terdapat 3 (tiga) cara
ada, maka penyimpanan rekam medis dalam sistem penjajaran rekam medis yaitu
menjadi padat yang menyebabkan rekam sistem alphabetical, alphanumerical, dan
medis dan sampul pelindung menjadi rusak, numerical. Sedangkan berdasarkan cara
rak penyimpanan rekam medis terlihat penjajarannya dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu;
kurang rapi dan jika ada pengambilan Straight Numerical filing (SNF) atau sistem
kembali rekam medis menyebabkan nomor langsung, Midle Digit Filing (MDF)
pelayanan sedikit lama karena pada sampul atau sistem angka tengah, Terminal Digit
pelindung rekam medis banyak nomor Filing (TDF) atau sistem angka akhir (Budi,
rekam medis yang hilang atau rusak 2011).
sehingga akan berdampak terhadap mutu Pada waktu penjajaran rekam medis,
pelayanan rekam medis di rumah sakit petugas rekam medis harus melihat angka
(Depkes RI, 2006). pertama dan membawa rekam tersebut ke
rak penyimpanan. Pada kelompok angka
638
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.2, September 2019

pertama rekam medis di sesuaikan urutan (missfile) pada berkas rekam medis. Hal ini
letaknya menurut angka kedua, kemudian karena kurangnya pemanfaatan tracer
rekam medis di simpan di dalam urutan (petunjuk keluar) dan buku kendali sebagai
sesuai dengan kelompok angka ketiga. alat untuk serah terima berkas rekam medis
Sehingga dalam setiap kelompok agar jelas siapa yang meminjam dan
penyimpanan angka ketiga yang selalu menerimanya sehingga tidak diketahui
berbeda (Depkes RI, 2006). apakah rekam medis tersebut masih diluar
Penelitian oleh Agustina (2008), ruangan atau sudah dikembalikan, sehingga
penyimpanan berkas rekam medis yang baik berkas rekam medis tidak ditemukan saat
merupakan salah satu kunci keberhasilan pencarian menimbulkan keterlambatan
atau kebaikan manajemen rekam medis dari dalam pelayanan pasien.
suatu pelayanan kesehatan, tentunya jika Sistem penyimpanan rekam medis
didukung dengan sistem yang baik. Sumber menggunakan sentralisasi, yaitu suatu sistem
daya mausia yang bermutu dan prosedur penyimpanan dengan cara menyatukan
atau tata kerja yang baik serta sarana atau berkas rekam medis rawat jalan, rawat
fasilitas penyimpanan yang memadai. darurat dan rawat inap kedalam satu folder
Sesuai dengan penelitian yang tempat penyimpanan. Sehingga
dilakukan oleh Utari (2012), kegiatan penyimpanan berkas rekam medis tidak
menyimpan rekam medis merupakan usaha terpisah antara dokumen berkas rekam
melindungi rekam medis dari kerusakan medis rawat inap, rawat jalan maupun rawat
fisik dan isi dari rekam medis itu sendiri. darurat.
Rekam medis harus di simpan dan dirawat Terjadinya salah dalam penyimpanan
dengan baik karena rekam medis merupakan berkas rekam medis yang tidak sesuai
harta benda rumah sakit yang sangat dengan nomor rekam medis yaitu sebanyak
berharga. 20 %. Terdapat penomoran ganda sebanyak
Selanjutnya penelitian oleh Tarigan 10%. Bertambahnya jumlah pasien
(2013) di RSUP. H. Adam Malik Medan, mengakibatkan ruang dan rak penyimpanan
terjadi salah simpan berkas rekam medis menjadi terbatas dimana jumlah rak yang
dengan persentase sebesar 10%. Selanjutnya ada sebanyak 70 rak dengan jenis terbuka.
penelitian oleh Anggraeni (2013) di Rumah Dalam 1 rak terdapat 1000 berkas rekam
Sakit Bhayangkara Semarang, terjadinya medis yang dijajarkan. Sering terjadi tidak
salah simpan berkas rekam medis dengan ditemukannya berkas medis di dalam rak
persentase sebesar 20%. penyimpanan. Sistem pemyimpanan adalah
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H suatu sistem dalam menyimpan berkas
Adam Malik Medan merupakan sebuah rekam medis di suatu ruangan demi
rumah sakit umum dan pendidikan yang terjaganya keamanan dan kerahasiaannya
dimiliki pemerintah pusat tipe A dengan sehingga dapat digunakan suatu saat nanti.
Akreditasi Internasional (JCI). Jumlah Sistem penjajaran rekam medis di RSUP H
kunjungan pasien rawat jalan pada tahun Adam Malik menggunakan sistem angka
2016 sebanyak 511.598 pasien, tahun 2017 akhir (Terminal Digit Filling System).
sebanyak 542.394 pasien dan tahun 2018
sebanyak 543.406 pasien. Sedangkan jumlah Perumusan Masalah
kunjungan rawat inap pada tahun 2016 Bagaimana prosedur pelaksanaan dan
sebanyak 41.994 pasien, tahun 2017 fasilitas penyimpanana berkas rekam medis
sebanyak 127.630 pasien dan tahun 2018 Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik?
sebanyak 46.800 pasien. Jumlah petugas
rekam medis sebanyak 89 orang dimana Tujuan Penelitian
diantaranya terdapat 9 orang di bagian Penelitian ini bertujuan untuk Untuk
penyimpanan dengan tingkat pendidikan mengetahui prosedur pelaksanaan dan
SLTA/sederajat. fasilitas penyimpanan berkas rekam medis
Berdasarkan survey awal, diketahui Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik.
bahwa masih terjadi kesalahan letak
639
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.2, September 2019

Manfaat Penelitian Jenis dan Metode Pengumpulan Data


1. Bagi Rumah Sakit Adapun sumber data yang digunakan
Menghasilkan informasi tentang sistem yaitu:
penyimpanan berkas rekam medis 1. Data primer
Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Data primer diperoleh langsung dari
Malik dan masukan kepada direktur petugas rekam medis melalui
rumah sakit dalam memperbaiki sarana wawancara dan dari hasil observasi.
dan prasarana penyimpanan berkas 2. Data sekunder
rekam medis. Data sekunder adalah data yang sudah
2. Bagi Intitusi Pendidikan ada yaitu profil rumah sakit, kebijakan
Menjadi bahan referensi untuk dan SOP yang ada di rumah sakit,
meningkatkan penyelenggaraan penelitian sebelumnya serta dokumentasi
pendidikan perekam dan informasi lainnya.
kesehatan yaitu dalam sistem
penyimpanan berkas rekam medis di Instrumen Penelitian
rumah sakit. Instrumen penelitian yang digunakan
3. Peneliti dalam penelitian ini yaitu pedoman
Menjadi bahan informasi, edukasi dan wawancara dan lembar check list untuk
perbandingan bagi peneliti sejenis observasi.
selanjutnya yang berhubungan dengan
masalah penelitian ini. Teknik Analisa Data
Analisis data dilakukan secara
METODE deskriptif melalui reduksi data, penyajian
dan penarikan kesimpulan, sehingga
Jenis Penelitian diperoleh gambaran yang jelas tentang
Jenis penelitian adalah penelitian penyelenggaraan penyimpanan berkas rekam
kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui medis di Rumah Sakit Umum Pusat H.
bagaimana sistem penyimpanan berkas Adam Malik Medan.
rekam medis di Rumah Sakit Umum Pusat
H. Adam Malik Tahun 2019. HASIL

Lokasi dan Waktu Penelitian Karakteristik Petugas Penyimpanan


Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Analisis univariat dilakukan dengan
Umum Pusat H. Adam Malik Medan pada tujuan mendapatkan gambaran deskriptif
bulan Februari sampai dengan Agustus dari variabel petugas penyimpanan,
2019. prosedur, fasilitas dan sistem penyimpanan
berkas rekam medis di Rumah Sakit Umum
Subjek Penelitian Pusat H Adam Malik Tahun 2019.
Subjek penelitian adalah keseluruhan Berdasarkan hasil penelitian, sebagian
subjek atau objek penelitian yang akan besar responden berada dalam kategori
diteliti yaitu petugas, prosedur dan fasilitas umur > 37 tahun sebanyak 7 responden
yang ada. (77,8%), sebagian kecil berumur < 37 tahun
sebanyak 2 orang (22,2%). Berdasarkan
Informan Penelitian Jenis kelamin, sebagian besar responden
Informan penelitian ini adalah seluruh berjenis kelamin perempuan sebanyak 8
petugas rekam medis di bagian penyimpanan orang (88,9%), sebagian kecil laki-laki
sebanyak 9 orang untuk menggali informasi sebanyak 1 orang (11,1%). Berdasarkan
melalui wawancara tentang sistem status perkawinan sebagian besar
penyimpanan berkas rekam medis Rumah responden kawin sebanyak 8 orang (88,9%)
Sakit Umum Pusat H. Adam Malik. dan sebagian kecil belum kawin sebanyak 1
orang (11,1%).

640
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.2, September 2019

Hasil penelitian diperoleh bahwa ³7XJDV VD\D DQWDUD ODLQ PHQJDPELO EHrkas
seluruh responden berpendidikan dari rak, menjajarkan berkas rekam medis
SLTA/sederajat sebanyak 9 orang sesuai penomoran dan menulis di buku
(100%). Berdasarkan lama kerja, sebagian peminjaman jika ada petugas kesehatan lain
besar responden bekerja > 8 tahun sebanyak yang meminjam ³ ,QIRUPDQ
5 orang (55,6%), sebagian kecil bekerja < 8
tahun sebanyak 4 orang (44,4%). ³6D\D PHODNXNDQ SHQ\LPSDQ UHNDP PHGLV
Berdasarkan hasil penelitian tentang tentang jika pasien sudah pulang dengan
karakteristik responden dapat dilihat pada menjajarkannya dengan rapi sesuai dengan
Tabel 1 berikut ini: urutan yang berlaku. Apabila ada pasien
lama, saya meminta informasi pada petugas
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan pendaftaran tentang nomor rekam medisnya.
Karakteristik Responden di Bagian Dan juga bila waktunya kami disini
Penyimpanan Rumah Sakit Umum Pusat H melakukan retensi berkas untuk dibawa ke
Adam Malik Tahun 2019 WHPSDW SHQ\LPSDQDQ LQ DNWLI´ (Informan 4)
No Karakteristik Jumlah Persentase
(n) (%) ³0HODNXNDQ SHQ\LPSDQDQ SHQJDPELODQ
1 Umur berkas, menyesuaikan penomoran dengan
> 37 tahun 7 77,8 SDVLHQ GDQ PHPEXDW EXNX UHJLVWHU ³
< 37 tahun 2 22,2 (Informan 5)
2 Jenis Kelamin
Laki-laki 1 11,1 ³6D\D PHQ\XVXQ EHUNDV MLND WHUGDSDW
Perempuan 8 88,9 penyusunan yang tidak rapi dan tidak pada
3 Status Perkawinan tempatnya. Saya menulis buku peminjaman
Belum Kawin 1 11,1
jika rekam medis dibawa dari rak
Kawin 8 88,9
SHQ\LPSDQDQ XQWXN NHSHQWLQJDQ SDVLHQ´
4 Pendidikan
(Informan 6)
SLTA/Sederajat 9 100,0
Perguruan Tinggi 0
5 Masa Kerja ³7XJDV VD\D GLVLQL DGDODK PHQ\LPSDQ GDQ
> 8 tahun 5 55,6 mengambil berkas, apabila dipinjam baru
< 8 tahun 4 44,4 saya tulis di buku peminjaman. Jika
Total 9 100,0 ZDNWXQ\D VD\D MXJD PHQJHUMDNDQ UHWHQVL´
(Informan 7)
Prosedur Sistem Penyimpanan
Tugas-Tugas Yang Dilakukan Petugas ³7XJDV VD\D KDQ\D PHQ\LPSDQ EHUNDV MLND
Rekam Medis di Bagian Penyimpanan sudah diantar ke ruang penyimpanan´
Berkas Rekam Medis RSUP H Adam (Informan 8)
Malik Tahun 2019
³.DPL GLVLQL EHNHUMD GLUXDQJ SHQ\LPSDQDQ ³.DPL GLVLQL EHNHUMD PHPSXQ\DL WXJDV
saja dalam satu shift kerja yaitu sampai masing-masing dan sudah dibagi oleh
pukul 16.00 wib. Yang kami kerjakan SHQDQJJXQJ MDZDE EDJLDQ SHQ\LPSDQDQ´
mengambil berkas rekam medis sesuai (Informan 9)
nomor dan merapikan berkas yang ada di
UDN SHQ\LPSDQDQ´ (Informan 1) Berdasarkan hasil wawancara tentang
tugas-tugas yang dilakukan petugas rekam
³6D\D PHODNXNDQ SHQ\LPSDQDQ EHUNas medis di bagian Penyimpanan Berkas
sesuai dengan nomor dan disini Rekam Medis dapat disimpulkan bahwa
mengunakan penjajaran terminal. Tugas beban kerja petugas sangat tinggi karena
yang lain, saya mengambil berkas rekam terdapatnya rangkap pekerjaan.
medis dari rak sesuai petunjuk rak jika ada
pasien lama berobat lalu saya antar ke
SHQGDIWDUDQ´(Informan 2)
641
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.2, September 2019

Hasil Wawancara Berdasarkan Sistem Berdasarkan hasil wawancara tentang


Penyimpanan Berkas Rekam Medis sistem penyimpanan berkas rekam medis,
RSUP H Adam Malik Tahun 2019 dapat disimpulkan bahwa sistem
´0HQXUXW VD\D GLVLQL SHQ\LPSDQDQQ\D penyimpanan sudah baik dan sesuai dengan
semua rekam medis rawat jalan dan rawat standar pelaksanaan penyimpanan tetapi
LQDS GL JDEXQJ VDWX PDS VDMD´ (Informan perlu dilengkapi agar pelayanan lebih
1) bermutu.

³0HQXUXW VD\D GDODP VLVWHP SHQ\LPSDQDQ Prosedur Penyimpanan Berkas Rekam


sudah termasuk lokasi, bagaimana Medis RSUP H Adam Malik Tahun 2019
menjajarkan berkas, penomoran dan ³3URVHGXU WHQWDQJ SHQ\LPSDQDQ VXGDK
SHPLQMDPDQ EHUNDV UHNDP PHGLV´ lengkap. Terkadang petugas tidak
(Informan 2) menjalankannya sesuai peraturan yang ada
(Informan 1)
³0HQXUXW VD\D VLVWHP SHQ\LPSDQDQ EHUNDV
rekam medis sudah baik, ada petugas yang ³.HWHQWXDQ \DQJ DGD GLVLQL EDKZD
tetap di ruangan penyimpanan dan petugas penyimpanan berkas sudah ada tetapi perlu
penyimpanan yang bertugas khusus di dilengkapi lagi. Masih terdapat berkas yang
UXDQJDQ SHQ\LPSDQDQ VHEDQ\DN RUDQJ´ diletakkan tidak pada tempatnya´ ,QIRUPDQ
(Informan 3) 2)

³6LVWHP SHQ\LPSDQDQ \DQJ DGD GLVLQL VXGDK ³3URVHGXU SHQ\LPSDQDQ \DQJ DGD
sesuai dengan standar yang ada. Namun diantaranya prosedur penyimpanan,
pelaksanaannya yang perlu di awasi lagi penjajaran, peminjaman, pengambilan
agar petugas lebih teliti agar tidak terjadi berkas dan juga penomoran dan ini semua
VDODK OHWDN DWDX SHQRPRUDQ JDQGD´ terkait dengan penyimpanan rekam medis
(Informan 4) sHFDUD NHVHOXUXKDQ´ (Informan 3)

³6LVWHP SHQ\LPSDQDQ PHQXUXW VD\D VXGDK ³6WDQGDU GDODP SHQ\LPSDQDQ VXGDK WHUWXOLV
baik tetapi perlu pengawasan lagi agar lengkap tetapi kurangnya sosialisasi dari
lebih baik lagi kedepannya. Seharusnya ada kepala rekam medis terhadap petugas
diskusi setiap bulannya tentang pelaksana dan mengakibatakan sering
SHQ\HOHQJJDUDDQ UHNDP PHGLV GLVLQL´ WHUMDGL VDODK LQIRUPDVL´ (Informan 4)
(Informan 5)
³3URVHGXU DGDODK EHUNDV GDUL ruangan atau
³6LVWHP SHQ\LPSDQDQ \DQJ DGD GLVLQL VXGDK poliklinik rawat jalan terlebih dahulu diolah
komplek sesuai dengan kebutuhan yang ada. GDWDQ\D EDUX GLODNXNDQ SHQ\LPSDQDQ´
Akan tetapi terjadinya salah letak karena (Informan 5)
kurang tertatanya berkas di rak ³$WXUDQ NHUMD NDPL GLVLQL VXGDK EDLN WHWDSL
SHQ\LPSDQDQ´ (Informan 6) SHUOX SHUEDLNDQ ODJL NHGHSDQQ\D´
(Informan 6)
³6XGDK EDLN WHWDSL SHUOX GLOHQJNDSL ODJL
VHVXDL GHQJDQ NHEXWXKDQ \DQJ DGD´ ³6HWHODK SDVLHQ SXODQJ EHUNDV UHNDP PHGLV
(Informan 7) pasien masuk ke bagian analisa data,
setelah itu dilakukan klaim biaya untuk
³3HQ\LPSDQDQ GLVLQL VXGDK PHQJJXQDNDQ SDVLHQ ESMV ODOX EHUNDV WHUVHEXW GLVLPSDQ´
VLVWHP \DQJ EDLN´ (Informan 8) (Informan 7)

³6LVWHPQ\D VXGDK EDLN ZDODXSXQ ³3URVHGXU SHQ\LPSDQDQ \DQJ DGD VXGDK


SHODNVDQDDQQ\D SHUOX GL HYDOXDVL NHPEDOL´ cukup lengkap tetapi perlu dievaluasi
(Informan 9) NHPEDOL´ (Informan 8)

642
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.2, September 2019

³3URVHGXU \DQJ DGD WHUNDGDQJ WLGDN VHsuai dan juga penerangan lampu yang menurut
dengan pelaksanaan di lapangan. Sering saya sudah VHVXDL NHEXWXKDQ´ (Informan 7)
SHWXJDV EHNHUMD GLOXDU SURVHGXU \DQJ DGD´ ³7HUXWDPD DGD UDN UXDQJDQ SHQ\LPSDQDQ
(Informan 9) VHODLQ LWX DODW SHQXQMDQJ ODLQQ\D´
(Informan 8)
Berdasarkan hasil wawancara tentang
prosedur penyimpanan berkas rekam medis, ³3HUOX SHQDPEDKDQ UXDQJDQ GDQ UDN
dapat disimpulkan bahwa prosedur penyimpanan berkas rekam medis.
penyimpanan atau alur berkas rekam medis Dilakukan retensi secara rutin agar rak
sudah tertulis lengkap tetapi kurangnya WLGDN WHUODOX SDGDW´ (Informan 9).
sosialisasi, pengawasan dan evaluasi dari Berdasarkan hasil wawancara tentang
panitia rekam medis terhadap petugas fasilitas dalam pelaksanaan penyimpanan
pelaksana mengakibatakan sering terjadi berkas rekam medis, dapat disimpulkan
salah informasi. bahwa perlu penambahan ruangan dan rak
penyimpanan berkas rekam medis serta
Fasilitas Dalam Pelaksanaan tangga dalam pengambilan berkas.
Penyimpanan Berkas Rekam Medis
RSUP H Adam Malik Tahun 2019 Kendala Petugas Dalam Pelaksanaan
³0HQXUXW VD\D EHOXP VHVXDL KDUDSDQ NDPL Penyimpanan Berkas Rekam Medis
GLVLQL VHEDJDL SHWXJDV SHQ\LPSDQDQ´ RSUP H Adam Malik Tahun 2019
(Informan 1) ³.HQGDODQ\D DGDODK NDPL NHVXOLWDQ XQWXN
melihat keberadaan berkas jika berkas
³0HQXUXW VD\D UDN SHQ\LPSDQDQ PDVLK rekam medisnya tidak ada didalam rak
kurang walaupun disini menggunakan rak penyimpanan dan banyaknya berkas rekam
terbuka tetapi jumlah pasien semakin PHGLV \DQJ PHQXPSXN´ (Informan 1)
bertambah´ ,QIRUPDQ ³.DPL SHWXJDV SHQ\LPSDQDQ PDQJDODPL
kesulitan jika berkas tidak ada di rak
³)DVLOLWDV SHQ\LPSDQDQ terdapat tracer dan penyimpanan dan harus menghubung
juga KIB yang tercetak langsung jika pasien petugas kesehatan lainnya sedangkan pasien
datang berobat. Terdapat buku register dan KDUXV ODPD PHQJDQWUL´ (Informan 2)
KIUP di dalam komputer dan lain-ODLQ´ ³6XOLW XQWXN PHQJDPELO EHUNDV \DQJ
(Informan 3) letaknya paling atas di rak penyimpanan
GLNDUHQDNDQ WLGDN DGD WDQJJD´ (Informan 3)
³7HUGDSDW PHMD WUDFHU .,83 EXNX
register, petunjuk rak, buku peminjaman, ³%DQ\DNQ\D NXQMXQJDQ SDVLHQ VHULQJ
NRPSXWHU GOO´ (Informan 4) menimbulkan tidak tertatanya berkas rekam
medis di rak penyimpananan, ada yang
³'L SHQ\LPSDQDQ DGD WUDFHU UDN WHUEXND EHUWXPSXN SDGD VXDWX WHPSDW´ (Informan 4)
walau terbatas jumlahnya, ruangan kurang
mencukupi untuk menampung berkas rekam ³6HULQJ WHUMDGL NHVXOLWDQ DSDELOD EHUNDV
PHGLV´ (Informan 5) tidak ada di rak, sehingga terjadi
penomoran ganda karena petugas tidak tau
³)DVLOLWDV XQWXN PHQXQMDQJ SHQ\LPSDQDQ NHEHUDGDDQ UHNDP PHGLV SDVLHQ´ (Informan
sudah mulai baik. Menurut saya hanya perlu 5)
penambahan ruangan dan rak penyimpanan
VDMD´ (Informan 6) ³6D\D NHVXOLWDQ PHQJDPELO EHUNDV UHNDP
medis karena terjadi kesalahan letak dari
³'LVLQL WHUGDSDW UDN UXDQJDQ WHUVHQGLUL SHWXJDV SHQ\LPSDQDQ ODLQQ\D´ (Informan 6)
dekat dengan pendaftaran, adanya petugas
yang tetap, sampul rekam medis sudah ada ³6HULQJ WHUMDGL bahwa berkas rekam medis
kode warna. Terdapat juga pendingin udara hanya ditumpuk saja di ruangan tanpa
GLVLPSDQ ODJL GL UDN´ (Informan 7)
643
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.2, September 2019

³7HUMDGL NHVDODKDQ OHWDN EHUNDV UHNDP penyimpanan berkas rekam medis, dapat
medis karena tidak tertata dengan rapi di disimpulkan bahwasannya sering terjadi
UDN SHQ\LPSDQDQ´ (Informan 8) kesalahan letak berkas rekam medis karena
tidak tertata dengan rapi di rak
³.HQGDOD \DQJ VD\D DODPL EHUNDV UHNDP penyimpanan. Waktu dalam pengembalian
medis ada yang tidak terletak di rak tetapi berkas rekam medis rawat jalan dan rawat
masih di ruang perawatan atau pada bagian inap ke ruang penyimpanan tidak sesuai
SHQJNODLPDQ´ (Informan 9) dengan standar yang ada dimana terdapat
berkas yang masih berada di unit lain
Berdasarkan hasil wawancara tentang sebelum dikembalikan pada ruang
kendala petugas dalam pelaksana penyimpanan.

Hasil Fasilitas Sistem Penyimpanan Berkas Rekam Medis

Tabel 2. Hasil Observasi Sistem Penyimpanan Berkas rekam Medis Di Rumah Sakit Umum
Pusat H Adam Malik Tahun 2019
No Observasi Ada Tidak Ada Keterangan
1 Prosedur penyimpanan ¥ Prosedur penyimpanan tersedia tetapi kurang
berkas rekam medis lengkap
2 Prosedur penjajaran berkas ¥ Prosedur penyimpanan tersedia tetapi kurang
rekam medis lengkap
3 Prosedur peminjaman ¥ Prosedur penyimpanan tersedia tetapi kurang
berkas rekam medis lengkap
4 Prosedur pengambilan ¥ Prosedur penyimpanan tersedia tetapi kurang
berkas rekam medis lengkap
5 Prosedur penomoran ¥ Prosedur penyimpanan tersedia tetapi kurang
berkas rekam medis lengkap
6 Tracer ¥ Tracer tersedia dan dicetak langsung dari
komputerisasi
7 KIUP ¥ KIUP tersedia secara komputerisasi
8 Berkas rekam medis ¥ Tersedia berkas rekam medis sesuai standar
yang ada
9 Ruang penyimpanan ¥ Ruang penyimpanan ada tetapi kurang
mencukupi
10 Rak penyimpanan berkas ¥ Rak penyimpanan ada dengan jenis terbuka
sebanyak 70 buah dimana dalam 1 rak terdapat
1000 berkas.
11 Tangga untuk penyimpanan ¥ Tidak tersedia tangga untuk pengambilan berkas
. rekam medis
12 Pendingin Udara ¥ Tersedia AC dengan Suhu ruangan 18-28 “ C
13 Penerangan ¥ Pencahayaan sesuai standar yaitu 100 lux

Berdasarkan tabel 2 tentang obervasi PEMBAHASAN


sistem penyimpanan berkas rekam medis,
dapat disimpulkan bahwasannya terdapat Prosedur penyimpanan berkas rekam
92,3 % fasilitas sudah memadai dan 7,7 % medis
tidak memadai yaitu tidak tersedianya Dari hasil penelitian menunjukkan
tangga untuk pengambilan berkas rekam bahwa terdapat Standar Prosedur
medis. Operasional (SPO) penyimpanan,
penjajaran, peminjaman, pengambilan
berkas dan penomoran rekam medis.
Prosedur pelaksanaan penyimpanan maupun
alur berkas rekam medis sudah tertulis
dengan lengkap tetapi kurangnya sosialisasi
644
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.2, September 2019

dari panitia rekam medis terhadap petugas prosedur penyimpanan terdapat dalam
pelaksana mengakibatkan sering terjadi Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit
salah informasi (Informan IV) dan prosedur (SNARS) yang mulai berlaku pada tahun
terkadang tidak sesuai dengan pelaksanaan 2019 dimana sebelumnya berpedoman pada
di lapangan, sering kali petugas bekerja KARS (2012).
diluar prosedur yang ada (Informan IX). Menurut asumsi peneliti bahwa jika
Pengawasan yang kurang dari atasan prosedur sudah lengkap tetapi petugas
mengakibatkan terjadinya salah letak atau penyimpanan tidak melaksanakannya
penomoran ganda. Perlu evaluasi kembali dengan baik, dapat menimbulkan masalah
tentang pelaksanaan penyimpanan berkas yang besar. Sering terjadi kesalahan dalam
rekam medis secara berkelanjutan agar pelaksanaan tugas dikarenakan acuan tidak
menjadi lebih baik lagi. seragam. Hal yang paling fatal adalah
Diketahui juga bahwa Sistem terjadinya sengketa medik atau kasus yang
penomoran rekam medis di RSUP H adam dapat berujung ke pengadilan akibat dari
Malik menggunakan Unit Numbering pelaksanaan penyimpanan tidak sesuai
System, penyimpanan lokasi secara dengan aturan yang ada. Karena prosedur
Sentralisasi dan penjajaran Terminal Digit penyimpanan berhubungan erat dengan
Filling System dimana sistem ini lebih kerahasiaan medis, dimana sesuatu yang
dianjurkan secara teori yang ada karena mutlak dilindungi dari orang yang tidak
lebih efektif dan efisien. Terdapat petugas berkepentingan. Sesuai dengan Undang-
penyimpanan sebanyak 9 orang yang undang No 29 tahun 2004, tentang praktik
melakukan pelaksanaan penyimpanan berkas kedokteran disebutkan bahwa Isi rekam
rekam medis dengan pendidikan medis merupakan milik pasien sedangkan
SLTA/sederajat. Hal ini mengakibatkan berkasnya adalah milik faskes yaitu RSUP H
kurangnya pengetahuan petugas dalam Adam Malik Medan.
melakukan penyimpanan karena kurang
kompeten dilihat dari pendidikannya. Fasilitas Penyimpanan Berkas Rekam
Dalam mengidentifikasi masalah yang Medis
menjadi permasalahan pada posedur Dari hasil penelitian di RSUP H Adam
penyimpanan berkas rekam medis ada Malik, fasilitas penyimpanan rekam medis
beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti mencakup perlengkapan yang digunakan
lebih memahami prosedur yang sudah ada, untuk menyimpan rekam medis maupun
untuk itu seharusnya dilakukan sosialisasi peralatan penyimpanan yang berhubungan
dan pengawasan dari panitia rekam medis dengan berkas rekam medis pasien yang
dan petugas pelaksana harus melakukan akan disimpan. Fasilitas-fasitas tersebut
tugas-tugasnya sesuai prosedur yang ada menunjukkan bahwa bahwasannya terdapat
agar tugas-tugas tesebut berjalan dengan 92,3% fasilitas sudah memadai dan 7,7%
lancar. Diharapkan waktu dalam tidak memadai yaitu tidak tersedianya
pengembalian berkas rekam medis dari tangga untuk pengambilan berkas rekam
poliklinik dan ruangan harus tepat waktu medis. Selanjutnya dari observasi yang
sesuai dengan standar yang ada. dilakukan oleh peneliti, rak dan ruangan
Prosedur merupakan tata cara, aturan penyimpanan kurang mencukupi untuk
dan pedoman dalam pelaksanaan suatu menampung berkas rekam medis yang ada.
pekerjaan. Prosedur adalah pengembangan Menurut pendapat (Hatta, 2014),
dari standarisasi profesi dan kebijakan- fasilitas dan bentuk fisik ruangan
kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya, penyimpanan rekam medis harus mencakup
baik berupa undang-undang, peraturan ruangan dan peralatan yang cukup
menteri, standar pelayanan miminimal dan menyimpan rekam medis sehingga mudah
lain-lain. Setiap rumah sakit memiliki diambil jika diperlukan kembali.
prosedur penyimpanan berkas rekam medis Efesiensinya penggunaan peralatan dan
yang berbeda disesuaikan dengan kebutuhan kondisi keamanan diruangan penyimpanan
pelayananannya. Saat ini acuan dalam
645
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.2, September 2019

akan membantu produktivitas petugas dalam mengambil berkas yang ada di rak
penyimpanan. penyimpanan mengakibatkan petugas
Menurut (Depkes, 2006), peraturan mengalami kesulitan dalam mengambil
ruang penyimpanan berkas rekam medis berkas rekam medis sehingga sering terjadi
yaitu: ruang hendaknya terhindar dari bahan salah letak dan penomoran ganda.
yang dapat merusak berkas rekam medis,
ruang penyimpanan rekam medis hendaknya KESIMPULAN
dibuat jarak atau tembok dari ruang kantor
lain mengingat bahwa berkas rekam medis Berdasarkan hasil penelitian dan
sifatnya rahasia, mengurangi dan pembahasan yang telah diuraikan
menghindari pegawai lain memasuki sebelumnya, maka dapat diambil beberapa
ruangan sehingga kehilangan berkas rekam kesimpulan sebagai berikut :
medis dapat dihindari. 1. Petugas penyimpan rekam medis
Sesuai dengan pendapat (Rustiyanto, semuanya lulusan SLTA, walaupun tidak
2014), pada sistem penyimpanan dibutuhkan ada tamatan rekam medisnya ruang
alat penyimpanan yang baik, penerangan penyimpanannya berjalan dengan baik
yang baik, pengaturan suhu dan karena sudah ICI.
pemeliharaan ruangan. Faktor keselamatan 2. Prosedur penyimpanan berkas rekam
kerja petugas penting untuk dijadikan medis yang dilakukan di RSUP H Adam
perhatian dalam ruang penyimpanan rekam Malik sudah baik tetapi kurangnya
medis sehingga dapat membantu sosialisasi dari kepala rekam medis
memelihara dan mendorong semangat kerja terhadap petugas pelaksana dan
serta dapat meningkatkan produktivitas mengakibatkan sering terjadi salah
petugas yang bekerja di bagian ruangan informasi
penyimpanan. 3. Fasilitas dan sarana yang terdapat di
Alat penyimpanan rekam medis yang ruang penyimpanan rekam medis di
umum dipakai adalah Rak terbuka (open self RSUP H Adam Malik hampir memenuhi
file unit), Lemari lima laci (five ± drawer standar, terdapat 92,3% fasilitas sudah
ILOH FDELQHW GDQ 5ROO 2¶SDFN WHUGLUL GDUL Uak memadai dan 7,7% tidak memadai yaitu
file statis dan dinamis). Jarak antara dua kurang pedulinya petugas terhadap
buah rak untuk lalu lalang, dianjurkan berkas rekam medis sehingga banyak
selebar 90 cm, jika menggunakan lemari berkas yang basah dan kotor.
lima laci satu baris, ruangan lowong di
depannya harus 90 cm. Jika diletakkan SARAN
saling berhadapan harus disediakan ruang
lowong paling tidak 150 cm untuk 1. Bagi Rumah sakit
memungkinkan terbuka laci-laci tersebut. Diharapkan bagi rumah sakit untuk
Tempat penyimpanan berkas rekam melakukan pelatihan kepada petugas
medis harus di jaga ke lembabannya supaya rekam medis dan perencanaan ruangan
tetap kering. Agae ruangan tidak terlalu penyimpanan karena kunjungan
lembab perlu diatur suhu udara berkisar ketersediaan sarana dan prasarana serta
18°C sampai 23°C dan kelembaban udara fasilitas penyimpanan berkas rekam
sekitar 50% sampai 65%. Untuk dihidupkan medis.
selama 24 jam terus menerus (KARS, 2012). 2. Bagi Institut
Menurut asumsi peneliti bahwa dengan Agar menjadi bahan referensi untuk
bertambahnya jumlah pasien tanpa disertai meningkatkan penyelenggaraan
perencanaaan pembangunan ruangan dan rak pendidikan perekam dan informasi
penyimpananan dapat menimbulkan masalah kesehatan yaitu dalam sistem
penumpukan berkas sehingga menyulitkan penyimpanan berkas rekam medis di
petugas mencari berkas apabila pasien rumah sakit.
datang berobat kembali ke rumah sakit.
Tidak tersedianya tangga sebagai alat dalam
646
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.2, September 2019

3. Bagi Mahasiswa Standar Pelayanan Minimal Rumah


Diharapkan untuk melakukan penelitian Sakit. Jakarta: Kemenkes RI.
selanjutnya dengan jenis penelitian Menteri Kesehatan Republik
kuantitatif tentang mengukur rak Indonesia. ( 2008). Permenkes
penyimpanan rekam medis, jarak Nomor 269/MENKES/PER/III/2008.
ruangan penyimpanan rekam medis, suhu Jakarta: Menkes RI.
ruangan rekam medis dan sebagainya. Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
(2013). Peraturan Menteri Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA Nomor 55/PER/MENKES/2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Rekam
Budi, S C. ( 2011). Manajemen Unit Medis. Jakarta: Mentrian Kesehatan
Kerja Rekam Medis. Jogjakarta: Republik Indonesia.
Quantum Sinergis Media. Notoadmodjo, S. ( 2010). Kesehatan
Departemen Kesehatan RI. ( 2006). Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta:
Pedoman Penyelenggaraan dan Rineka Cipta.
Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit. Rustiyanto, E dan Rahayu. W. A. (2011).
Jakarta: Direktorat Jendral Pelayanan Manajemen Filing Dokumen Rekam
Medik Medis dan Informasi Kesehatan.
Departemen Kesehatan RI. (2009). Yogyakarta: Permata Indonesia.
Undang-Undang No. 44 tahun 2009 Rustiyanto, Ery. (2009). Etika Profesi:
tentang Rumah Sakit. Jakarta: Depkes Perekam Medis dan Informasi
RI Kesehatan. Edisi Pertama. Yogyakarta:
Hatta, Gemala R. ( 2011). Pedoman Graha Ilmu.
Manajemen Informasi Kesehatan di Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Pendidkan Pendekatan Kuantitatif,
UI-Press. Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Huffman, Edna K. (1994). Health UU RI. (2004). Undang- Undang Republik
Information Management, Physician Indonesia No. 29 Tahun 2004 Tentang
Record Company, Berwyn, Illinois. Praktek Kedokteran. Jakarta: UU RI.
Kemenkes RI . (2008). Keputusan Menteri UU RI. (2009). Undang- Undang Republik
Kesehatan Republik Indonesia Nomor. Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
129/Menkes SK/II/2008 Tentang Tentang Rumah sakit. Jakarta: UU RI.

647

Anda mungkin juga menyukai