Anda di halaman 1dari 8

PROSIDING: SEMINAR NASIONAL REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

“Penguatan Pendidikan Tenaga Kesehatan di Era Industri 4.0”

PERANCANGAN DAN PROSEDUR PENGGUNAAN TRACER


(PETUNJUK KELUAR) PADA PENYIMPANAN DOKUMEN
REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
TK III HOEGENG IMAN SANTOSO BANJARMASIN
Aus Al Anhar1, Eka Rahma Ningsih2, Amrina Rosada3

Politeknik Unggulan Kalimantan, Jl. Pangeran Hidayatullah RT. 14 Kota Banjarmasin


1,2,3

1
ausalanhar@yahoo.co.id, 2ekadua.brb@gmail.com, 3amrinarosadaumar@yahoo.co.id

ABSTRACT
The availability of medical record document quickly and precisely will be a great help the quality of health
services to the patient, Document medical record stroge important consideration. The impact of the tracer
outhave still not used it outquide document tucked or wrong the current positions of the medical record.
Produce the tracer design outguide out) and procedure the use of the tracer outguideout) for storage and
dischardmedical record and the hospital in- patient Bhayangkara TK III HoegengImanSantoso Banjarmasin
2018. Descriptive method with a qualitative case study design approach. Methods of data collection by
interview and observation. The tracer design outguide out medical record for admission or dischardtreatment
that is alternative II. A measure of length 35 cm in size and wide 24 cm, there are a pouch for bon lending
with a measure of length 15,5 cm in size and wide, snellhecter material inter x spring f4 file to the weight of
99 grams color red folder to medical record. The tracer establish procedures the use of outguidego out for
medical record for admission or dischardtreatment.
Keyword :Medical record, The tracer(outguide out), Usag procedure, Infrastructure

ABSTRAK
Ketersediaan dokumen rekam medis secara cepat dan tepat akan sangat membantu mutu pelayanan
kesehatan kepada pasien. Penyimpanan dokumen rekam medis penting untuk diperhatikan. Dampak
belum menggunakannya tracer (petunjuk keluar) dokumen rekam medis terselip atau salah letak (missfile).
Menghasilkan rancangan tracer (petunjuk keluar) dan prosedur penggunaan tracer (petunjuk keluar) untuk
penyimpanan rekam medis rawat jalan dan rawat inap Rumah Sakit Bhayangkara TK III Hoegeng Iman
Santoso Banjarmasin Tahun 2018. Metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif rancangan studi kasus.
Metode pengumpulan data dengan wawancara dan observasi.Rancangan tracer (petunjuk keluar) rekam medis
rawat jalan dan rawat inap yaitu alternatif II. Ukuran panjang 35 cm dan lebar 24 cm, terdapat kantong untuk
bon peminjaman dengan ukuran panjang 15,5 cm dan lebar 23 cm, bahan Snellhecter Inter X Spring File
F4 dengan berat 99 gram berwana merah berbeda warnanya dengan map rekam medis. Membuat prosedur
penggunaan tracer(petunjuk keluar) untuk rekam medis rawat jalan dan rawat inap.
Kata Kunci: Rekam Medis, Tracer (Petunjuk Keluar), Prosedur Penggunaan, Sarana Prasarana

PENDAHULUAN maksimal. Ketersediaan dokumen rekam medis


secara cepat dan tepat pada saat dibutuhkan akan
Rekam medis yang baik adalah memiliki data yang
sangat membantu mutu pelayanan kesehatan yang
continue (berkesinambungan) mulai sejak awal
diberikan kepada pasien. Maka dari itu, masalah
hingga akhir perawatan diberikan ataupun sejak
penyimpanan dokumen rekam medis merupakan
pasien mendaftar pertama kali hingga pasien menjadi
hal yang penting untuk diperhatikan. Jika sistem
pasien inaktif (Huffman, 1994). Kesinambungan
penyimpanan dokumen rekam medis yang dipakai
data rekam medis merupakan suatu yang mutlak
kurang baik, akan timbul masalah-masalah yang
dan harus dipenuhi dalam menjaga nilai rekam
dapat mengganggu ketersediaan dokumen rekam
medis yang baik untuk mendukung kesehatan yang
medis secara tepat dan cepat (Huffman, 1994).

23
PROSIDING: SEMINAR NASIONAL REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
“Penguatan Pendidikan Tenaga Kesehatan di Era Industri 4.0”

Sistem penyimpanan menurut Shofari, (2002) antara Faktor-faktor penyebab tidak menggunakan tracer
lain: Sentralisasi yaitu penyimpanan dokumen rekam di bagian penyimpanan dokumen rekam medis di
medis seorang pasien dalam satu kesatuan adalah Rumah Sakit Mata Dr. Yap Yogyakarta yaitu Sumber
dokumen rekam medis rawat jalan dan rawat inap Daya Manusia (SDM) mengakibatkan petugasnya
disimpan ke dalam folder atau map, desentralisasi tergesa- gesa, sarana di bagian penyimpanan yaitu
yaitu penyimpanan dokumen rekam medis seorang rak penyimpanan sudah penuh dan prosedur tetap
pasien disimpan secara terpisah antara dokumen pengambilan dan penyimpanan rekam medis terkait
rekam medis rawat jalan dan dokumen rekam medis penggunaan tracer yang tidak dijalankan. Dampak
rawat inap ataupun gawat darurat, satelit suatu sistem tidak menggunakan tracer di bagian penyimpanan
penyimpanan dokumen rekam medis rawat jalan, dokumen rekam medis di Rumah Sakit Mata Dr. Yap
rawat inap dan gawat darurat disimpan pada unit Yogyakarta yaitu (missfile) serta dokumen rekam
tertentu yang digunakan oleh pasien secara continue medis sulit terlacak sehingga memperlambat dalam
(terus menerus). penyediaan dokumen rekam medis (Budi, 2015).
Fasilitas di ruang penyimpanan dokumen rekam Perancangan adalah penggambaran, perencanaan
medis diantaranya, ruang dengan suhu ideal untuk dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa
penyimpanan dokumen agar dokumen rekam medis elemen yang terpisah dari suatu kesatuan yang utuh
tidak lembap, alat penyimpanan dokumen rekam dan berfungsi (Jogiyanto, 2009).Prosedur adalah
medis, bisa menggunakan Roll o pack, rak terbuka, suatu urutan klerikal, biasanya melibatkan beberapa
dan fillingcabinet dan tracer yang digunakan sebagai orang dalam suatu departemen atau lebih, yang
pengganti dokumen dokumen rekam medis di rak dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam
filling yang dapat digunakan untuk menelusuri transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang
keberadaan rekam medis. Pentingnya tracer sebagai (Mulyadi, 2016).
kartu pelacak dokumen rekam medis keluar dari rak Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan
penyimpanan dokumen rekam medis. Dengan adanya di Rumah Sakit Bhayangkara TK III Hoegeng
tracerpenyimpanan dokumen rekam medis maka Iman Santoso Banjarmasin.Data kunjungan rata-
dapat memudahkan ditemukannya kembali dokumen rata pasien di Rumah Sakit Bhayangkara TK III
rekam medis pasien saat dibutuhkan (Budi, 2015). Hoegeng Iman Santoso Banjarmasin data bulan
Tugas, peran dan fungsi pokok penyimpanan di unit Maret 2018 untuk rawat jalan rata- rata kunjungan
rekam medis diantaranya, sebagai penjaga keamanan adalah 175 pasien perhari. Sedangkan pasien rawat
dan kerahasiaan dokumen rekam medis, menyimpan inap 11 pasien perhari. Pasien rata-rata berasal
dokumen rekam medis yang sudah lengkap dengan dari kota Banjarmasin dan sekitarnya. Dengan
metode penyimpanan angka akhir dan diurutkan demikian petugas harus melakukan pengambilan dan
sesuai nomor urutnya, mencarikan dokumen atau penyimpanan dokumen rekam medis sebanyak 186
menyediakan dokumen rekam medis untuk keperluan dokumen rekam medis tiap harinya.
pelayanan dan keperluan lainnya dengan langkah- Rumah Sakit Bhayangkara TK III Hoegeng Iman
langkah sebagai berikut, menerima tracer yang sudah Santoso Banjarmasin pada penyimpaan rekam medis
terisi, mencari nomor rekam medis, menyelipkan menggunakan sistem desentralisasi proses menuju
tracer pada dokumen rekam medis yang sudah
sentralisasi dan sistem penjajaranya terminal
diambil, mengambil dokumen rekam medis yang
Numerical sistem(TNF).Rumah Sakit Bhayangkara
sudah ditemukan, mencatat penggunaan dokumen
TK III Hoegeng Iman Santoso Banjarmasin belum
rekam medis dalam buku peminjaman, menandatangi
menggunakan tracer (petunjuk keluar) rekam
dan meminta tanda tangan penerima dokumen rekam
medis (Shofari, 2002 ). medis yang keluar dari rak penyimpanan.Buku
International Federation of Health Information ekspedisi atau buku peminjaman rekam medis
Management Associations (IFHIMA, 2012), tracer baru tersedia pada bulan Februari 2018, dimana
(petunjuk keluar) yaitu pengganti rekam medis yang buku ekspedisi berfungsi untuk mencatat siapa dan
akan dikeluarkan dari penyimpanan untuk tujuan berapa jumlah rekam medis yang dipinjam sehingga
apapun. Tracer (petunjuk keluar) meningkatkan dapat digunakan untuk melacak keberadaan rekam
efisien dan keakuratan dalam peminjaman dengan medis. Berdasarkan wawancara kepada petugas
menunjukkan dimana sebuah rekam medis untuk penyimpanan dampak dari belum menggunakannya
disimpan saat kembali. Ketika penyimpanan kembali, tracer (petunjuk keluar) yaitu mengakibatkan rekam
slip permintaan akan dihapus dan tersedia, kosong medis terselip atau salah letak (missfile) yaitu 7
dari slip peminjaman pada catatan (Utami, 2016). dokumen atau 4% dari 175 pasien perhari untuk

24 24
Aus Al Anhar, Eka Rahma Ningsih, dan Amrina Rosada. Perancangan dan Prosedur Penggunaan tracer ....

rawat jalan. Rawat inap 3 dokumen 27% dari 11 rekam medis terakhir, yang dimana bila ada tracer
pasien perhari, rekam medis yang tidak ditemukan dapat mengetahui keterlambatan pengembalian.
pada saat dibutuhkan atau saat pasien berobat ke Perancangan tracer (petunjuk keluar) yang digunakan
rumah sakit, yang dimana jika ada tracer (petunjuk untuk Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III
keluar) meningkatkan efisien dan keakuratan dalam Hoegeng Iman Santoso Banjarmasin dengan
peminjaman dengan menunjukkan dimana sebuah membuat 2 alternatif tracer (petunjuk keluar) dengan
rekam medis untuk disimpan saat kembali. Hal bahan yang kuat dan berkantong.
ini menghambat dalam pencarian dokumen rekam Tahap-tahap dalam merancangtracer (petunjuk
medis dan kesinambungan rekam medis untuk keluar) sebagai berikut:
pelayanan. a) Membuat bentuk drafttracer (petunjuk keluar)
dengan menggunakan sofware computer
METODE Microscoft Word 2010;
b) Kemudian menentukan ukuran dan bahan;
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan c) Menyiapkan bahan;
pendekatan kualitatif dengan memberikan gambaran d) Kemudian menentukan ukuran pada tracer
perancangan dan penggunaan tracer (petunjuk alternatif I dengan panjang 33 cm dan lebar 21,5
keluar). cm sedangkan untuk alternatif II panjang 35 cm
Desain pada penelitian ini menggunakan studi kasus dan lebar 24 cm;
dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan e) Memberi warna merah pada tracer (petunjuk
melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. keluar) alternatif I dan alternatif II;
(Notoatmodjo, 2014).Yaitu pada penyimpanan f) Alternatif I menggunakan bahan cover jilid
rekam medis rawat jalan dan rawat inap di Rumah buffalo yang dilapisi plastik laminating f4
Sakit Bhayangkara TK III Hoegeng Iman Santoso dan alternatif II menggunakan bahan plastik
Banjarmasin. Snellhecter Inter X Spring File F4;
Teknik pengumpualan data pada penelitian g) Selanjutnya membuat bentuk kantong untuk
ini dengan cara wawancara dilakukan untuk penyimpanan bon peminjaman permintaan
mendapatkan informasi terkait faktor penyebab berkas rekam medis, alternatif I dengan ukuran
tidak menggunakan tracer, kemudian melakukan panjang 11,5 cm dan lebar 17 cm, sedangkan
observasi menggunakan lembaran check list untuk alternatif II dengan ukuran panjang 15,5 cm dan
melihat sarana prasarana penyimpanan dokumen lebar 23 cm;
rekam medis dan kinerja petugas dalam proses h) Kemudian membuat tulisan pada tracer(petunjuk
mengambil maupun menyimpan kembali dokumen keluar) dengan menggunakan jenis huruf Times
rekam medis di rak penyimpanan dokumen dan New Rowman pada alternatif I dan II.
kebutuhan terkait pembuatan prosedur penggunaan
tracer (petunjuk keluar). Setelah drafttracer (petunjuk keluar) selesai
Teknik analisis data menggunakan analisis univariat maka perancang melakukan perwujudan tracer
bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan (petunjuk keluar) sesuai dengan draft tersebut, dalam
karakteristik setiap variabel penelitian. melakukan perwujudan tracer (petunjuk keluar)
perancang menemukan kesulitan karena tidak semua
HASIL percetakan bisa mencetak tracer (petunjuk keluar)
dengan alasan bahan tidak ada dan harus dengan
Rancangan Pembuatan Tracer (Petunjuk Keluar) jumlah yang banyak, maka dari itu perancang
Rekam Medis Rawat Jalan dan Rawat Inap membuat sendiri perwujudan tracer (petunjuk
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi bahwa keluar) untuk pengajuan usulan.
dibutuhkannya dan pentingnya tracer (petunjuk Pembuatan rancangan ini peneliti membuat 2
keluar), karena masih terjadinya misfile. Kendala rancangan alternatif tracer (petunjuk keluar).
yang terjadi di penyimpanan adalah kurangnya Dibawah ini hasil dari perancangan tracer (petunjuk
koordinasi tentang pengembalian rekam medis yang keluar) sebagai berikut:
mana rawat jalan 1 x 24 setelah pelayanan dan rawat
inap 2 x 24 jam setelah pelayanan, yang dimana
petugas penyimpanan kehilangan siapa peminjam Tracer Alternatif I

25
PROSIDING: SEMINAR NASIONAL REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
“Penguatan Pendidikan Tenaga Kesehatan di Era Industri 4.0”

medis agar bon peminjaman tidak mudah hilang.


Warna tracer merah dan bahan plastik Snellhecter
Inter X Spring File F4 dengan berat 99 gram, dengan
menggunakan bahan ini maka akan menghasilkan
tracer (petunjuk keluar) yang kuat, awet dan mudah
digunakan karena tidak akan mudah terlipat saat
disisipkan di antara dokumen-dokumen rekam medis.
Kelebihan dan kekurangan pada alternatif II ini,
kelebihan yaitu ukurannya lebih besar dari ukuran
sampul rekam medis dan warna yang mencolok
maka sangat mempermudah dalam menemukannya
kembali tracer (petunjuk keluar) tersebut, sedangkan
untuk kekurangannya yaitu dilihat dari segi bentuk
yang tidak praktis dan harganya lebih mahal.
Gambar 1. Draft Rancangan Tracer (Petunjuk Setelah melalui tahap perancangan terhadap
Keluar) Alternatif I perwujudan 2 alternatif rancangan tracer (petunjuk
keluar), perancang melakukan wawancara kembali
Rancangan tracer (petunjuk keluar) alternatif I kepada responden untuk mengetahui alternatif
berbentuk persegi panjang horizontal yang ukurannya rancangan yang terpilih serta tanggapan mengenai
lebih kecil dari alternatif II dimana kantong tracer hasil perancangan tracer (petunjuk keluar), tersebut.
dibuat menonjal atau lebih keluar. Ukuran pada Hasil wawancara menyatakan bahwa alternatif
tracer (petunjuk keluar) alternatif I ini yaitu dengan rancangan tracer (petunjuk keluar) yang terpilih yaitu
panjang 33 cm dan lebar 21,5 cm, dan terdapat rancangan alternatif II.
kantong untuk tempat bon peminjaman rekam medis Berdasarkan evaluasi pengajuan usulan mengenai
agar bon peminjaman tidak mudah hilang, kantong hasil perancangan tracer (petunjuk keluar) tersebut,
tersebut berukuran panjang 11,5 cm dan lebar 17 cm. maka perancang melakukan revisi terhadap rancangan
Warna tracer merah dan bahan berupa kertas cover tracer (petunjuk keluar) alternatif II sesuai dengan
jilid buffalo dilapisi dengan plastic laminatin F4. hasil pengajuan usulan yaitu sebagai berikut:
Kelebihan dan kekurangan pada perancangan ini a) Penambahan lambang dan alamat Rumah Sakit
kelebihan kantong lebih menonjol keluar, mudah Bhayangkara TK III Hoegeng Iman Santoso
pada saat dilakukan pengambilan dan penyimpanan Banjarmasin, pada bagian belakang.
dan lebih murah. Sedangkan untuk kekurangannya b) Perancang mengajukan kembali tracer (petunjuk
bisa menggores rekam medis. keluar) yang sudah direvisi kepada pengguna
Tracer alternatif II rancangan dengan melakukan wawancara.
Di bawah ini merupakan gambar tracer (Petunjuk
Keluar) yang sudah direvisi sesuai dengan perminta-
an responden (dilihat dari depan dan belakang):

Rancangan tracer alternatif II berbentuk persegi


panjang dengan bentuk horizontal lebih besar dari
rancangan alternatif I dengan ukuran panjang 35 cm
dan lebar 24 cm hal ini agar mempermudah cepat
Gambar 3. Tampak Depan Hasil Rancangan Tracer
ditemukannya kembali tracer tersebut. Terdapat
(Petunjuk Keluar) Alternatif II
kantong dengan ukuran panjang 15,5 cm dan lebar
23 cm untuk tempat bon perminjaman berkas rekam

26
Aus Al Anhar, Eka Rahma Ningsih, dan Amrina Rosada. Perancangan dan Prosedur Penggunaan tracer ....

Gambar 4. Tampak Belakang Hasil Rancangan Prosedur Penggunaan Tracer (Petunjuk Keluar)
Tracer (Petunjuk Keluar) Alternatif II Pada Penyimpanan Rekam Medis Rawat Jalan
dan Rawat Inap
Spesifikasi rancangan akhir tracer (petunjuk keluar) Hasil Penelitian di Rumah Sakit Bhayangkara
alternatif II pada penyimpanan rekam medis. SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk sistem
Tabel 1. Hasil spesifikasi rancangan akhir tracer peminjaman dan pengembalian dokumen rekam
medis di Rumah Sakit Bhayangkara TK III Hoegeng
No Spesifikai Keterangan Iman Santoso Banjarmasin terdapat pada pedoman
1. Bentuk Berbentuk persegi panjang penyelenggaraan rekam medis sesuai dengan
dengan bentuk horizontal hasil wawancara kepada respondenterdapat pada
lebih besar dari ukuran map pedoman penyelenggaraan rekam medis berdasarkan
rekam medis di Rumah Sakit Keputusan Rumah Sakit Bhayangkara TK III
Bhayangkara TK III Hoegeng Banjarmasin Nomor: Kep/362/I/2017/Rumkit.
Iman Santoso Banjarmasin SOP (Standar Operasional Prosedur) mengenai
agar mempermudah cepat tracer (petunjuk keluar) yang ada di Rumah Sakit
ditemukannya kembali tracer Bhayangkara TK III Hoegeng Iman Santoso
(petunjuk keluar) tersebut dan Banjarmasin. Petunjuk keluar adalah suatu alat
lebih terlihat saat diletakan yang penting untuk mengawasi penggunaaan rekam
di dalam rak dan terdapat medis. Pada tempat keluarnya status dibuatkan kartu
kantong untuk menyimpan bon petunjuk keluaranya satus sebagai pengganti pada
peminjaman map-map rekam medis yang diambil ( dikeluarkan)
2. Ukuran Ukuran panjang 35 cm dan dari rak penyimpanan. Pada petunjuk kelaur
lebar 24 cm Terdapat kantong dicantumkan: no. urut, no rekam medis, nama pasien,
dengan ukuran panjang 15,5 tanggal keluar, tanggal kembali, nama peminjam,
cm dan lebar 23 cm untuk serta keperluan (Jika permintaan rutin poliklinik
tempat bon peminjaman rekam ditulis” rutin). Petunjuk keluar ini dibuat dari karton
medis agar bon tidak mudah putih dan diletakaan menonjol, agar jika ada status
hilang.. yang tidak kembali dapat diketahui dengan mudah.
3. Warna Warna merah karena warna Petunjuk keluar tetap berada diluar rak tersebut,
merah tidak digunakan sebagai sampai map rekam medis yang diambil (dipinjam)
sampul atau map berkas kembali.Setelah status kembali, petunjuk keluar
rekam medis di Rumah Sakit dikeluarkan, diganti dengan status.Pada petunjuk
Bhayangkara TK III Hoegeng keluar dilingkari nomor dari status yang telah
Iman Santoso Banjarmasin kembali.
dan merupakan saran dari
responden I agar warna lebih
mencolok.
4. Bahan Bahan plastik Snellhecter Prosedur penggunaan tracer (petunjuk keluar) rawat
Inter X Spring File F4 jalan yang dibuat oleh peneliti adalah:
dengan berat 99 gram, dengan a. Petugas pendaftaran pasien rawat jalan mencatat
menggunakan bahan ini maka sesuai bon peminajaman yang dibuat 3 rangkap.
akan menghasilkan tracer b. Petugas penyimpanan mengambil 2 rangkap bon
yang kuat, awet dan mudah peminjaman rawat jalan.
digunakan karena tidak akan c. Petugas penyimpanan mengambil tracer
mudah terlipat saat disisipkan (petunjuk keluar) dan memasukan 1 rangkap
di antara dokumen- dokumen bon peminjaman kedalam kantong tracer
rekam medis. (petunjuk keluar).
d. Petugas penyimpanan rawat jalan mencarikan
5. Estimasi Rp. 10.000/ Tracer ( petunjuk rekam medis sesuai bon peminjaman pada rak
Harga keluar) penyimpanan.
e. Petugas penyimpanan rawat jalan meletakan

27
PROSIDING: SEMINAR NASIONAL REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
“Penguatan Pendidikan Tenaga Kesehatan di Era Industri 4.0”

tracer (petunjuk keluar) secara horizontal untuk diserahkan kepada peminjam.


ditempat rekam medis dikeluarkan. h) Pengembalian rekam medis rawat inap 2 x 24
f. Petugas penyimpanan mengambil rekam medis jam setelah pelayanan diberikan ke unit rekam
dan meletakan 1 rangkap bon peminjaman medis.
kedalam rekam medis dan mencatat rekam i) Rekam medis yang dikembalikan dikoreksi
medis ke buku ekspedisi dan buku register. kembali yaitu mencocokan sesuai dengan buku
g. Petugas penyimpanan rawat jalan menyerahkan ekspedisi.
rekam medis kepada petugas pendaftaran untuk j) Petugas penyimpanan rawat inap mensortir
pendistribusian rekam medis ke poliklinik- rekam medis sesuai dengan angka akhir
poilklinik. ditempatkan pada rak sementara untuk
h. Pengembalian rekam medis rawat jalan 1 x 24 mempermudah penyimpanan. Namun apabila
jam setelah pelayanan poliklinik diberikan. rekam medis yang dipinjam tidak lebih dari
i. Rekam medis yang dikembalikan poliklinik- lima tidak perlu disortir langsung dilakukan
poliklinik dikoreksi kembali yaitu mencocokan penyimpanan.
sesuai dengan buku ekspedisi. k) Rekam medis yang telah disortir, disimpan ke
j. Petugas penyimpanan rawat jalan mensortir rak sesuai dengan angka akhir dan mengambil
rekam medis sesuai dengan angka akhir tracer (petunjuk keluar) serta mengeluarkan bon
ditempatkan pada rak sementara untuk peminjaman pada tracer (petunjuk keluar). Agar
mempermudah penyimpanan. Namun apabila tersedia tracer (petunjuk keluar) yang kosong.
rekam medis yang dipinjam tidak lebih dari
lima tidak perlu disortir langsung dilakukan
PEMBAHASAN
penyimpanan.
k. Rekam medis yang telah disortir, disimpan ke Rancangan Pembuatan Tracer (Petunjuk Keluar)
rak sesuai dengan angka akhir dan mengambil Rekam Medis Rawat Jalan dan Rawat Inap
tracer (petunjuk keluar) serta mengeluarkan bon Rumah Sakit Bhayangkara TK III Hoegeng Iman
peminjaman pada tracer (petunjuk keluar). Agar Santoso Banjarmasin pendaftaran rawat inap dan
tersedia tracer (petunjuk keluar) yang kosong. rawat jalan menjadi satu tempat yang mana terdiri
Prosedur penggunaantracer (petunjuk keluar) rawat dari 1 orang koordinator pendaftaran rawat jalan dan
inap yang dibuat oleh peneliti adalah: rawat inap, 8 orang pelaksana dan 1 orang petugas
a) Petugas pendaftaran rawat inap menerima filling rekam medis. Penyimpanan rekam medis
permintaan peminjaman kemudian mencatat ke berada dibelakang tempat pendaftaran pasien.
bon peminjaman yang dibuat 3 rangkap. Menurut International Federation of Health
Peminjaman rekam medis untuk keperluan riset, Information Management Associationspetunjuk
penelitian dilakukan di unit rekam medis. keluar atau tracer yaitu pengganti rekam medis yang
b) Petugas penyimpanan mengambil 2 rangkap bon akan dikeluarkan dari penyimpanan untuk tujuan
peminjaman. apapun (IFHIMA, 2012). Jenis Tracer (petunjuk
c) Petugas penyimpanan mengambil tracer keluar) yang baik adalah bentuk kartu, biasanya
(petunjuk keluar) dan memasukan 1 rangkap ukurannya sama atau sedikit lebih besar dari rekam
bon peminjaman kedalam kantong tracer medis (WHO, 2002). Model usulan rancangan
(petunjuk keluar). yang terpilih pada rancangan peneliti adalah dapat
d) Petugas penyimpanan rawat inap mencarikan dilihat pada gambar 4. 6 (hal 58) dan 4.7 (hal 58)
rekam medis sesuai dengan catatan bon yaitu dengan ukuran panjang 35 cm dan lebar 24
peminjaman rawat inap pada rak penyimpanan. cm dengan ukuran kantong untuk menyimpan bon
e) Petugas penyimpanan rawat inap meletakan peminjaman panjang 15,5 cm dan lebar 23 cm.
tracer (petunjuk keluar) secara horizontal Petunjuk keluar tersebut lebih besar dari ukuran
ditempat rekam medis dikeluarkan. rekam medis dengan ukuran rekam medis panjang
f) Petugas penyimpanan mengambil rekam medis 32 cm dan lebar 24 cm.
dan meletakan 1 rangkap bon peminjaman Petunjuk keluar berwarna membantu petugas dalam
kedalam rekam medis dan mencatat rekam menandai lokasi yang benar untuk penyimpanan
medis ke buku ekspedisi dan buku register. kembali rekam medis.Petunjuk keluar digunakan
g) Petugas penyimpanan rawat inap menyerahkan berulang- ulang, maka bahan yang kuat merupakan
rekam medis kepada petugas penadtaftaran hal yang penting (Huffman, 1994).Rancangan tracer

28
Aus Al Anhar, Eka Rahma Ningsih, dan Amrina Rosada. Perancangan dan Prosedur Penggunaan tracer ....

(petunjuk keluar) yang terpilih adalah berwarna medis dari rak dimana rekam medis tersebut disimpan
merah karena warna merah tidak digunakan sebagai dan satu ditinggal dipoliklinik/ bagian/ orang yang
sampul atau map berkas rekam medis di Rumah meminjam rekam medis tersebut. Saat rekam medis
Sakit Bhayangkara TK III Hoegeng Iman Santoso dikembalikan, kedua copysurat permintaan dibuang.
Banjarmasin dan warna lebih mencolok. Bahan yang Bahan bon peminjaman rekam medis biasa dibuat
digunakan adalah plastik Snellhecter Inter X Spring dari kertas biasa dengan ukuran ±  10,5 x 7 cm.
File F4 dengan berat 99 gram, dengan menggunakan (Dirjen YanMed,2006).
bahan ini maka akan menghasilkan tracer yang kuat,
awet dan mudah digunakan karena tidak akan mudah SIMPULAN
terlipat saat disisipkan di antara dokumen- dokumen
rekam medis. Hasil rancangan tracer (petunjuk keluar) untuk
peminjaman rekam medis rawat jalan dan rawat inap
Prosedur Penggunaan Tracer (Petunjuk Keluar) berbentuk persegi panjang horizontal dengan ukuran
Pada Penyimpanan Rekam Medis Rawat Jalan panjang 35 cm dan lebar 24 cm, berbahan keras
dan Rawat Inap tahan lama terbuat dari Snellhecter Inter X Spring
Prosedur penggunaan tracer (petunjuk keluar) File F4 dengan berat 99 gram berwarna merah yang
untuk penyimpanan rekam medis, yang dibuat oleh berbeda warnanya dengan map rekam medis. Serta
peneliti adalah Petugas pendaftaran pasien rawat ada kantong untuk memasukan bon peminjaman.
jalan mencatat sesuai bon peminjaman yang dibuat
3 rangkap. Jenis petunjuk keluar atau tracer harus DAFTAR PUSTAKA
tercantum nama pasien, nomor rekam medis, tanggal
keluar, dan tujuan rekam medis atau peminjam Abdelhak, M. (2001).Health Information Of A
(WHO, 2002). Strategic Resource 2nd Edition. Philadelphia:
Bon peminjaman biasanya berbentuk suatu formulir Sunders Company.
yang berisi nomor rekam medis, nama pasien,
nama peminjam, tanggal peminjaman, tanggal A g u s t i n a . ( 2 0 11 ) . P e r a n c a n g a n P ro s e d u r
pengembalian, keperluan, tanda tangan peminjam Penggunaan Petunjuk Keluar (Outguide)
dan petugas.Formulir tersebut biasanya dibuat untuk penyimpanan rekam medis rawat
rangkap tiga, satu diletakan pada rekam medisnya, jalan di BLUD RS Ratu Zalecha Martapura.
satu disimpan sebagai tanda bukti keluarnya rekam Martapura: Stikes Husada Borneo Banjarbaru.
medis dari rak dimana rekam medis tersebut disimpan
Azwar, A. (1996) Menjaga Mutu Pelayanan
dan satu ditinggal dipoliklinik/ bagian/ orang yang
Kesehatan, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
meminjam rekam medis tersebut. Saat rekam medis
dikembalikan, kedua copy surat permintaan dibuang. Budi, S. C. (2015) Pentingnya Tracer Sebagai Kartu
Bahan bon peminjaman rekam medis biasa dibuat PelacaK Dokumen Rekam Medis Keluar
dari kertas biasa dengan ukuran ±  10,5 x 7 cm. Dari Rak Penyimpan , Indonesian Jurnal Of
(Dirjen YanMed,2006). Community Engagement, Volume 1.
Petugas pendaftaran rawat inap menerima permintaan
Departemen Pendidikan Nasional.(2002). Kamus
peminjaman kemudian mencatat ke bon peminajaman
Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
yang dibuat 3 rangkap.
Pustaka.
Peminjaman rekam medis untuk keperluan riset,
penelitian dilakukan di unit rekam medis. Dirjen YanMed. (1997). Pedoman Pengelolaan
Jenis petunjuk keluar atau tracer harus tercantum Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia.
nama pasien, nomor rekam medis, tanggal keluar, dan Jakarta: Departemen Kesehatan RI Direktorat
tujuan rekam medis atau peminjam (WHO, 2002). Jendral Pelayanan Medik.
Bon peminjaman biasanya berbentuk suatu formulir
yang berisi nomor rekam medis, nama pasien, Dirjen YanMed. (2005). Pedoman Pengelolaan
nama peminjam, tanggal peminjaman, tanggal Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia.
pengembalian, keperluan, tanda tangan peminjam Revisi 1. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Direktorat Jendral Pelayanan Medik.
dan petugas.Formulir tersebut biasanya dibuat
rangkap tiga, satu diletakan pada rekam medisnya, Dirjen YanMed. (2006). Pedoman Pengelolaan
satu disimpan sebagai tanda bukti keluarnya rekam Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia.

29
PROSIDING: SEMINAR NASIONAL REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
“Penguatan Pendidikan Tenaga Kesehatan di Era Industri 4.0”

Jakarta :Departemen Kesehatan RI Direktorat Republik Indonesia. (2009) .Undang- Undang RI


Jendral Pelayanan Medik. Nomor 44 tahun 2009 , tentang Rumah Sakit.
Jakarta.
Hatta, G. R. (2008). Pedoman Manajemen Informasi
Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. RI, Menteri Kesehatan. (2008) Peraturan Menteri
Jakarta: UI Press. Kesehatan No: 269/MENKES/PER/III/2008
tentang Rekam Medis. 2008 : Departemen
IFHIMA. (2012). Education Module For Health Kesehatan RI, Jakarta.
Record Practice: Module 3 – Record
Identification System, Filling and Retention Rustiyanto, E. (2009). Manajemen Filing Dokumen
Of Health Record. Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
Yogyakarta: Politeknik Kesehatan Permata
Jogiyanto, H.M. (2009). Analisis dan Desain. Indonesia.
Yogyakarta: Andi.
Shofari, B. (2002). “PSRK 01 (Buku 1 Modul
Mulyadi.(2016). Sistem Akuntansi.Jakarta Selatan: Pembelajaran Pengelolaan Rekam Medis
Salemba Empat. dan Dokumentasi Rekam Medis)“. Semarang:
Nafarin, M. (2009). Penganggaran Perusahaan . PORMIKI.
Jakarta: Penerbit Salemba WHO.(2002). Medical Records ManualA Guide For
Notoatmodjo, S. (2010).Metodologi Penelitian Developing Countries.Geneva : WH
Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta: PT Rineka
Cipta.

Notoatmodjo, S. (2014).Metodologi Penelitian


Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta: PT Rineka
Cipta.

Utami, A. S. (2016). Perancangan Tracer Berbasis


Elektronik Di Filing Rawat Jalan RSUD RAA
SOEWONDO Pati Tahun 2016. Semarang:
Universitas Dian Nuswantoro.

Pratiwi, I. (2015). Redesain Tracer (Outguide)


Pada Penyimpanan Dokumen Rekam Medis
Di Rumah Sakit Panti Nugroho Sleman
Yogyakarta. Yogyakarta : Stikes Jenderal
Achmad Yani Yogyakarta.

30

Anda mungkin juga menyukai