REDESAIN TRACER PADA PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS
DI PUSKEMAS BETUNGAN KOTA BENGKULU
KARYA TULIS ILMIAH
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pusat kesehatan masyarakat atau yang lebih di kenal dengan sebutan Puskesmas adalah fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi- tingginyaPuskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan klinis maupun non klinis.Pelakasanaan non klinis meliputi penyelenggaraan rekam medis, salah satu pelayanan non klinis atau pelayanan administrasi manajemen yaitu pengolahan rekam medis.(Permenkes No.43 Tahun 2019). Rekam medis menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 di sebutkan bahwa rekam medis terdiri dari catatan dan data-data pasien yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan. Catatan-catatan tersebut sangat penting dalam pelayanan bagi pasien karena dengan data yang lengkap dapat memberikan informasi dalam menentukan keputusan baik pengobatan,penanganan,tindakan medis dan lainnya. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang idnetitas anamnese, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanandan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan, maupun mendapatkan pelayanan rawat darurat (Depkes, 2006). Tujuan rekam medis itu sendiri ada banyak salah satu cara mengingatnya secara mudah digunakan dalam akronim mnemonic ‘ALFRED’ yang berarti mempunyai nilia, administratife, hukum (legal), financial, riset, edukasi, dan dokumentasi (Hatta, 1991) Menurut Madyawati &Akhmadi (2016) rekam medis yang baik adalah memiliki data yang continue(berkesinambungan) mulai sejak awal hingga akhir perawatan diberikan ataupun sejak pasien mendaftar pertama kali hingga pasien menjadi pasien inaktif. Kesinambungan data rekam medis merupakan satu hal yang mutlak dipenuhi dalam menjaga nilai rekam medis yang baik untuk mendukung kesehatan yang maksimal. Ketersediaan berkas rekam medis secara cepat dan tepat pada saat dibutuhkan akan sangat membantu mutu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien (Huffman, 1994). Maka dari itu, masalah penyimpanan berkas rekam medis merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Jika sistem penyimpanan berkas rekam medis yang dipakai kurang baik, akan timbul masalah-masalah yang dapat mengganggu ketersediaan berkas rekam medis secara tepat dan cepat. Dalam hal ini pelayanan rekam medis pasien salah satunya dilakukan dibagian penyimpanan berkas rekam medis pasien (filling). Dimana dokumen rekam medis rawat jalan disimpan karena memiliki karena memiliki sifat rahasia dan mempunyai aspek hukum keamanan, sedangkan aspek isi rekam medis merupakan hak milik pasien. Masalah yang sering terjadi di tempat penyimpanan berkas rekam medis pasien yaitu kesalahan letak, misfile, dan mempersulit pengambilan dan pengembalian berkas rekam medis sesuai urutannya. Beberapa kesalahan tersebut dapat mengakibatkan berkas rekam medis sulit ditemukan sehingga pencarian berkas rekam medis membutuhkan waktu yang lama, bahkan berkas rekam medis pasien dapat hilang karena tidak dapat ditemukan. Hal ini dapat menyebabkan pasien harus dibuatkan berkas rekam medis yang baru. Berdasarkan apa yang saya lihat di lapangan waktu saya observasi masih banyak puskesamas yang tidak menggunakan tracer pada tempat penyimpanan berkas (flling)mereka. Puskesmas tersebut tidak menggunakan tracer pada tempat berkas rekam medis tersebut mungkin masih banyak memiliki kendala sarana maupun prasarana tapi walaupun begitu puskesmas tetap harus membuat tracer untuk tempat penyimpanan rekam medis pasien karena itu memang sudah dalam procedure tetap yang harus di lakukan. Menurut Budi (2015) beberapa fasilitas di ruang penyimpanan berkas rekam medis diantaranya ada (a) ruang dengan suhu ideal untuk penyimpanan berkas dan keamanan dari serangan fisik lainnya; (b) alat penyimpanan berkas rekam medis, bisa menggunakan roll o pack, rak terbuka, dan filing cabinet; (c) traceryang digunakan sebagai pengganti berkas rekam medis di rak filing yang dapat digunakan untuk menelusur keberadaan rekam medis Hasil penelitian Asmono (2014) bahwa faktor-faktor penyebab tidak menggunakan tracer di bagian penyimpanan berkas rekam medis di Rumah Sakit Mata Yogyakarta yaitu Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu petugasnya tergesa- gesa, sarana di bagian penyimpanan yaitu rak penyimpanan sudah penuh dan Prosedur Tetap pengambilan dan penyimpanan rekam medis terkait penggunaan tracer yang tidak dijalankan. Dampak tidak menggunakan tracer di bagian penyimpanan berkas rekam medis di Rumah Sakit Mata Yogyakarta yaitu misfile dan berkas rekam medis sulit terlacak.. Menurut hasil penelitian Mahendra (2015) sebelum menggunakan tracer mengalami banyak kendala, antara lain: berkas tidak ditemukan, banyak misfile. Setelah menggunakan tracer masalah tersebut teratasi. Dengan adanya tracer di penyimpanan Berkas Rekam Medis dapat mengurangi berkas misfile. Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Gambaran penggunan tracer terhadap penyimpanan berkas rekam medis pasien rawat jalan di puskesmas”
B.RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan permasalahan diatas ,maka rumusan masalah yang
diparparkan oleh penulis yaitu, “Bagaimana Gambaran penggunan tracer terhadap penyimpanan berkas rekam medis pasien rawat jalan di puskesmas Betungan kota Bengkulu C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi Gambaran penggunaan tracer terhadap penyimpanan
berkas rekam rawat jalan di puskesmas.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui procedure penggunaan petujuk pengeluaran (tracer)
pada penyimpanan berkas rawat jalan
b. Menjelaskan tracer sebagai kartu pelacak berkas rekam medis keluar dari rak penyimpanan berkas rekam medis
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan masukan penelitian dan pembelajaran lebih lanjut bagi
institusi pendidikan
b. Menambah wawasan pengetahuan bagi mahasiswa dan mahasiswa
lainnya sebagai bahan kajian
c. Sebagai bahan penelitian dan juga dapat menambah wawasan masukan
bagi kampus.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi puskesmas untuk
meningkatkan pelayanan khususnya pada prosedur penggunaan tracer (petunjuk pengeluaran) di puskesmas.
b. Memberikan pengalaman, menambah pengetahuan dan juga membuka
wawasan berpikir penulis.
c. Dengan adanya penelitian ini diharapakan untuk penulis lainnya dapat
memanfaakant tulisan ini sebagai bahan perbandingan di masa yang akan datang.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis