KEPERAWATAN
DISUSUN OLEH :
Ns.PATRICIA E.NGERA,S.Kep
A. PENGERTIAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN
1. Kozier.
Metode sistematis untuk mengidenfikasi masalah
klien, merencanakan, mengimplementasi, strategi
pemecahan masalah mengevaluasi efektifitas dari
tindakan keperawatan yang telah diberikan.
2. Ellis dan Nowlis.
Metode pemecahan masalah dalam askep yang telah
diberikan meliputi 4 langkah : pengkajian,
perencanaan, implementasi dan evaluasi.
3. Jieger.
Proses pemecahan masalah dan diterapkan untuk mengambil
keputusan tentang askep pada klien meliputi : 5 langkah
pengkajian, diagnosa, perencanaan, impelemntasi dan
evaluasi.
Kesimpulan : Dokumentasi keperawatan , proses
keperawatan yang meliputi :
Metode pemecahan masalah sistematis yang
diterapkan dalam askep.
Identifikasi dalam pemecahan masalah kesehatan
yang dihadapi.
Manfat dan pentingnya
Dokumentasi keperawatan
Membantu koordinasi asuhan keperawatan yang diberikan oleh tim kesehatan =>data yang di
gunakan u/ overan antar shif, dengan dokter serta antar PPA lainnya
Mencegah informasi yang berulang terhadap pasien atau anggota tim kesehatan atau mencegah
tumpang tindih, bahkan sama sekali tidak dilakukan untuk mengurangi kesalahan dan
meningkatkan ketelitian dalam memberikan asuhan keperawatan/kebidanan pada pasien.
Membantu tim perawat/bidan dalam menggunakan waktu sebaik-baiknya.
Model ini menempatkan catatan atas dasar disiplin orang atau sumber yang
mengelola pencatatan. (Sebagai contoh, setiap anggota tim kesehatan yang terdiri
dari dokter, perawat, bidan, ahli gizi, fisioterapi dan lainnya membuat catatan
terhadap tindakan keperawatan pada pasien.) => Catatan dokter akan dibuat oleh
dokter, catatan keperawatan akan dibuat oleh perawat, catatan bidan akan dibuat
oleh bidan, catatan ahli gizi akan ditulis oleh ahli gizi dan catatan fisioterapi akan
dibuat oleh fisioterapi.
2 Daftar Masalah
Daftar masalah berisi tentang masalah yang telah teridentifikasi dari data dasar. Selanjutnya masalah
disusun secara kronologis sesuai tanggal identifikasi masalah. Daftar masalah ini dapat mencakup
masalah fisiologis, psikologis, sosio kultural, spiritual, tumbuh kembang, ekonomi dan lingkungan.
• Memungkinkan perawat mencatat hasil observasi atau pengukuran yang dilakukan secara
berulang dan tidak perlu ditulis secara naratif termasuk data klinik klien tentang TTV,
BB, jumlah masukan dan keluaran cairan dalam 24 jam dan pemberian obat
(ICU,R.HD.R.OK =>sebagai lembar observasi)
.
3 . Discharge Notes ( Catatan Pemulangan dan ringkasan rujukan )
a. Dipersiapkan ketika pasien akan dipulangkan atau dipindahkan pada tempat
perawatan lain guna perawatan lanjutan. Discharge Notes ditujukan untuk
tenaga kesehatan yang akan meneruskan homecare dan juga informasi pada
klien
Saat ini, salah satu penggunaan teknologi informasi (TI) di bidang kesehatan yang
menjadi trend dalam pelayanan kesehatan secara global adalah penggunaan
Rekam Medik Elektronik (EMR). EMR sudah banyak digunakan di berbagai
rumah sakit di dunia sebagai pengganti atau pelengkap rekam medik kesehatan
berbentuk kertas. EMR juga mengintegrasikan berbagai dokumentasi informasi
kesehatan di dalamnya, termasuk asuhan keperawatan.
2. Praktis :
Dengan penggunaan EMR maka pendistribusian dokumen pasien akan lebih praktis
terutama jika lahan rumah sakit sangat luas, poliklinik dan IGD yang dituju berjauhan
3. Mempercepat pelayanan ;
Hal yang dapat memperlambat pelayanan oleh dokter atau perawat adalah
keterlambatan distribusi rekam medik. Dengan rekam medis elektronik, dokumen-
dokumen rekam medis bisa terdistribusikan dengan cepat dan tidak perlu menunggu
petugas untuk mendistribusikan ke poliklinik dan IGD
4. Tidak ada rekam medis yang menumpuk di meja dokter dan perawat ;
karena dengan rekam medis elektronik, dokter dan perawat cukup stand by di depan
komputer.
5. Semua tulisan jelas terbaca ; Nah ini salah satu masalah klasik yang terjadi dengan RM
Konvesional. Kadang – kadang terjadi kesulitan dan kesalahan baca karena ada tulisan yang
hanya sang penulis dan Tuhan yang tahu bacaaannya sehingga dapat menyebabkan salah
tafsir oleh tim kesehatan lainnya, bahkan terkadang penulisnya juga lupa apa yang
ditulisnya. Jadi , dengan rekam medis elektronik, dokter atau petugas kesehatan lain
melakukan input data lewat ketikan, sehingga semua tulisan jelas terbaca dan proses
pengkodean penyakit berjalan lancar.
6. Pencarian lebih mudah dilakukan ; Dengan rekam medis elektronik, petugas cukup
mengetikkan nomor rekam medis pasien di kolom pencarian dan sangat mudah menemukan
data tersebut
7. Tidak ada kesalahan letak dokumen ; kesalahan letak suatu dokumen rekam medis akan
mempersulit pencarian. Selain itu, jika dokumen rekam medis tersebut segera dibutuhkan,
kadang petugas akan membuat dokumen rekam medis baru. Sehingga akan muncul
dokumen rekam medis ganda. Dokter atau perawat yang menerima dokumen rekam medis
baru tersebut bisa saja kesulitan mengisi, atau mendiagnosa karena catatan rekam medis
pasien yang lama tidak ada.
8. Menghemat pengeluaran ; Rekam Medis konvensional buth banyak kertas, dan ini
membuat biaya pengeluaran yang besar bagi sebuah institusi. Beda dengan EMR yang
bersifat paperless
9.Ramah lingkungan ; EMR tidak akan menghasilkan limbah kertas yang seperti RM
konvensional karena data tersimpan dalam bentuk digital dan hanya perlu pemeliharaan
dan upgrade sistem.
10. Keamanan dokumen rekam medis ; Dokumen rekam medis ini sifatnya sangat-sangat
rahasia. rekam medis elektronik dapat mendukung kerahasiaan ini dengan sistem yang
mendukung, misalnya dengan user name dan password tertentu, sehingga tidak sembarang
orang dapat mengakses isi rekam medis tersebut