Anda di halaman 1dari 7

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYUSUTAN BERKAS REKAM MEDIS

INAKTIF DI RUMAH SAKIT PKU BANTUL

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Di ajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan


Pendidikan Program Studi Diploma 3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Disusun Oleh:
Aziz Rahmad Aprianto
19134050

PROGAM STUDI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI SETYA INDONESIA
YOGYAKARTA
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan
kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna
(komprehensif), penyembuhan penyakit (preventif) kepada masyarakat.
Rumah sakit juga merupakan pusat penelitian bagi tenaga kesehatan dan
sebagai pusat penelitian medis. Rumah sakit juga merupakan tempat
pemondokan yang memberikan pelayanan medik jangka pendek dan
jangka panjang yang meliputi kegiatan observasi, diagostik, terapic, dan
rehabilitas bagi semua orang yang menderita sakit atau luka serta bagi
mereka yang melahirkan, dan juga diberikan pelayanan yang
membutuhkan sesuai dengan sakit yang dideritanya.
Menurut Permenkes rekam medis adalah berkas yang berisi catatan
dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan,
dan pelayanan lain kepada pasien pada pelayanan kesehatan. Berkas
rekam medis berisi data individual yang bersifat rahasia, maka setiap
lembar formulir berkas rekam medis harus dilindungi dengan cara
dimasukkan ke dalam folder atau map (Budi). Rekam medis ada dua jenis
yaitu rekam medis aktif dan inktif. Rekam medis aktif adalah rekam medis
yang masih digunakan karena frekuensi kunjungannya masih
memungkinkan dipertahankannya rekam medis tersebut, sedangkan rekam
medis inaktif adalah rekam medis yang telah mencapai waktu tertentu
tidak pernah digunakan atau pasien sudah tidak pernah berkunjung ke
rumah sakit tersebut (Sudra). Untuk itu berkas harus disimpan di rak
penyimpanan agar menghindari juga terjadinya berkas yang rusak, karena
semakin banyaknya pasien berobat maka semakin banyak pula berkas
rekam medis tersebut. Dengan itu perlu adanya penyusutan berkas rekam
medis agar mengurangi berkas rekam medis yang menumpuk.
Penyusutan adalah proses kegiatan memilih berkas rekam medis
untuk memisahkan berkas rekam medis aktif dan berkas rekam medis
inaktif dengan jangka waktu penyimpanan berkas rekam medis. Dalam
melaksanakan penyusutan petugas bisa melihat jadwal penyusutan arsip
sebagai pedoman untuk menentukan jangka waktu penyimpanan berkas
rekam medis, berkas rekam medis tidak selamanya akan disimpan, berkas
rekam medis akan dilakukan penyusutan sekurang-kurangnya 5 tahun
dilihat dari tanggal terakhir pasien datang berobat.

Adanya kegiatan penyusutan dokumen rekam medis, maka dapat


diketahui berkas rekam medis yang aktif maupun inaktif berdasarkan
prosedur yang ditetapkan oleh pihak rumah sakit. Dengan demikian,
kerapian penataan berkas rekam medis aktif dan inaktif dapat membantu
petugas rekam medis, khususnya di bagian filling dalam pengambil dan
pengambilan berkas rekam medis. Penyusutan berkas rekam medis
dilakukan secara bertahap, yaitu dimulai dari pemilihan dan pemindahan
berkas rekam medis dilihat dari tanggal kunjungan terakhir, setelah 10
tahun dari kunjungan tersebut berkas akan dipisahkan diruang lain atau
terpisah dari berkas yang masih aktif.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat
merumuskan masalah dalam penelitian yaitu “Apakah Pelaksanaan
Penyusutan Berkas Rekam Medis Inaktif Di Rumah Sakit PKU Bantul
Sudah Sesuai Dengan SOP yang Sudah ada?”

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyusutan berkas
rekam medis inaktif.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pelaksanaan penyusutan berkas rekam medis yang
inaktif
b. Mengetahui kebijakan pelaksanaan penyusutan rekam medis
inaktif
c. Mengetahui pelaksanaan pemilihan dan pemindahan berkas rekam
medis inaktif
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pihak Rumah Sakit
mengenai penyusutan berkas rekam medis inaktif, sehingga dapat
meningkatkan pembinaan terhadap pelaksanaan penyusutan berkas
rekam medis inaktif
2. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat dimanfaatkan sebagai bahan diskusi dalam proses belajar
maupun bahan penelitian dibidang
3. Bagi Peneliti
Sebagai bahan referensi untuk acuan dasar dalam pengembangan
lain dan menambah ilmu pengetahuan.

E. Keaslian Penelitian
1. Judul : Tinjauan Pelaksanaan Penyusutan Berkas Rekam
Medis Inaktif di RSUP H. Adam Malik (Ratno PH. 2021)
Hasil : Hasil penelitian ini bahwasanya kebijikan
penyusutan berkas rekam medis inaktif di RSUP H. Adam Malik
sudah ada dan merujuk pada PERMENKES No.
269/Menkes/Per/III/2008 tanggal 12 Maret 2008 bab IV ayat 3 dan 4
dan Surat Edaran Dirjen Yanmed No. HK.00.6.1.5.01160 tentang
Penyusutan Rekam Medis, Pemilahan, Penilaian, dan Pemusnahan
Berkas Rekam Medis.
Perbedaan :
Persamaan :
2. Judul : Pelaksanaan Retensi Dokumen Rekam Medis
Aktif dan In Aktif di Rsud K.R.M.T Wongsonegoro Semarang ( Diana
Emy Sholikah, Nunik Maya Hastuti. 2017)
Hasil : Berdasarkan penelitian ini setiap harinya dokumen
rekam medis yang dipilah dan disimpan di rak in aktif mencapai 150
dokumen. Alat yang digunakan dalam pelaksanaan retensi adalah
komputer untuk mencari dokumen rekam medis yang sudah in aktif,
tali rafia, dan spidol. Dokumen rekam medis in aktif di ruang filing
diikat dan ditumpuk jadi satu diurutkan sesuai angka terakhir
kemudian diletakkan disamping rak in aktif karena rak sudah tidak
muat menampung, sehingga ruangan menjadi penuh.
Perbedaan :
Persamaan :
3. Judul : Tinjauan Pelaksanaan Retensi Dokumen Rekam
Medis Aktif ke Inaktif di RSAU DR.M. Salamun (Edwin Aldrin
Kondou, Faturahman, Erix Gunawan. 2021)
Hasil : Berdasarkan penelitian ini bahwasanya tahap
pelaksanaan retensi sendiri di rumah sakit salamun sudah sangat tertata
namun menurut peneliti jika jumlah rekam medis yang aktif sangat
banyak dan hasil jumlah retensi yang tidak sebanding maka akan
terjadi penumpukan berkas yang sangat besar.
Perbedaan :
Persamaan :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka
1. Rumah Sakit
Rumah sakit sebagai pemberi pelayanan, jenis pelayanan yang
diberikan rumah sakit antara lain pelayanan medik, penunjang
medik, pelayanan perawatan, pelayanan rehabilitasi,
pencegahan, dan peningkatan kesehatan, sebagai tempat
pendidikan, sebagai tempat penelitian medik dan paramedik,
sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan
teknologi bidang kesehatan. Sedangkan menurut undang-
undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yang
dimaksud dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai