Anda di halaman 1dari 9

Prosiding Seminar Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan

Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Retensi Berkas Rekam Medis di RSD Balung
Jember

Muhammad Suudin Haris 1


Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri Jember1
haris.smart07@gmail.com

Abstrak
Menurut Depkes RI (2006), Retensi rekam medis adalah suatu kegiatan pengurangan berkas rekam
medis dari rak penyimpanan dengan meindahkan berkas rekam medis inaktif dari rak file aktif ke
rak file inaktif dengan cara memilah pada rak file penyimpanan sesuai dengan tahun kunjungan.
Menurut Satrio Putro Wicaksono (2012), proses pemilihan berkas retensi yang masih manual
beresiko terjadinya kesalahan pemilihan berkas yang akan diretensi. Disini peran petugas rekam
medis sangat diperlukan untuk membuat suatu aplikasi retensi berkas rekam medis agar dapat
membantu kinerja petugas untuk menghasilkan informasi yang cepat dan tepat. Proses retensi di
Rumah Sakit Daerah Balung masih dilakukan secara manual sehingga perlu adanya aplikasi retensi.
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sebuah aplikasi retensi berkas rekam medis. Jenis
penelitian ini adalah kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala rekam medis dan petugas
rekam medis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode waterfall
versi sommerville 2011 menggukan pemrograman Microsoft Visual Foxpro 9.0. Pengumpulan data
dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini adalah
aplikasi retensi berkas rekam medis yang dapat membantu mempermudah petugas dalam meretensi
rekam medis dengan cepat dan tepat serta mengurangi beban kerja petugas.

Kata Kunci: Aplikasi Retensi, Perancangan, Rekam Medis, Retensi

1.
Pendahuluan sebagai statistik kesehatan, khususnya untuk
Kegiatan pelayanan kesehatan di rumah mempelajari perkembangan kesehatan
sakit tidak lepas dari penyelenggaraan rekam masyarakat dan untuk menentukan jumlah
medis. Rekam medis adalah berkas yang penderita pada penyakit-penyakit tertentu
memuat catatan dan dokumen tentang (Konsil Kedokteran Indonesia, 2006). Ketika
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, periode retensi yang ditetapkan terpenuhi,
tindakan, dan pelayanan lain yang telah berkas rekam medis klinis pasien dan catatan
diberikan kepada pasien (Menkes RI, 2008). lain pasien, data serta informasi dapat
Rekam medis berguna sebagai bukti tertulis dimusnahkan dengan semestinya. Rumah
atas tindakan-tindakan pelayanan terhadap sakit mempunyai kebijakan tentang masa
seseorang pasien, juga mampu melindungi penyimpanan berkas rekam medis klinis dan
kepentingan hukum bagi pasien yang data serta informasi lainnya dari pasien
bersangkutan, rumah sakit maupun dokter dan (Sutoto dkk, 2012).
tenaga kesehatan lainnya, apabila dikemudian Retensi rekam medis adalah suatu
hari terjadi suatu hal yang tidak diinginkan kegiatan pengurangan berkas rekam medis
menyangkut rekam medis itu sendiri. Karena dari rak penyimpanan dengan memindahkan
aspek tersebut maka rekam medis sangat berkas rekam medis inaktif dari rak file aktif
penting untuk dijaga nilai maupun ke rak file inaktif dengan cara memilah pada
kerahasiaannya. rak file penyimpanan sesuai dengan tahun
Rekam Medis harus disimpan sesuai kunjungan (Depkes RI, 2006). Tujuannya
dengan peraturan yang ada. Untuk sarana adalah mengurangi jumlah berkas rekam
pelayanan kesehatan di rumah sakit, rekam medis yang semakin bertambah dan
medis pasien rawat inap harus disimpan menyiapkan fasilitas yang cukup untuk
sekurang-kurangnya 5 tahun (Hidayati, 2016). tersedianya tempat penyimpanan berkas
Selain itu rekam medis juga bermanfaat rekam medis yang baru. Kegiatan retensi

23
Prosiding Seminar Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan

dilakukan oleh petugas penyimpanan (filing) Berdasarkan studi pendahuluan yang


secara periode tertentu. Dokumen yang sudah telah dilaksanakan, Rumah Sakit Daerah
diretensi harus disimpan pada ruang terpisah Balung terakhir kali melakukan retensi pada
dari dokumen rekam medis aktif dengan tahun 2007 sedangkan pada tahun 2018 rekam
mengurutkan sesuai tanggal terakhir berobat medis belum mengalami proses retensi dan
(Prihatna dan Kurniadi, 2015). masih disimpan di ruang filing. Pada tahun
Sebagai institusi pelayanan kesehatan, 2017, kunjungan pasien rawat jalan dan IGD
Rumah Sakit Daerah Balung berdiri pada sejumlah 32.116 pasien dan 5.537 pasien
tahun 1940, merupakan rumah sakit yang untuk rawat inap. Dalam setahun, RSD
terakreditasi dasar. Ruang penyimpanan Balung membutuhkan 37.653 rekam medis
rekam medis terdapat dua tempat yang yang harus disimpan dalam rak filing. Luas
terpisah, yaitu ruang penyimpanan rekam ruang penyimpanan rekam medis aktif adalah
medis aktif dan rekam medis inaktif. Tata cara 4mx7m. Setiap kali pasien berkunjung rekam
penyimpanan berkas rekam medis di ruang medis terus bertambah sehingga rak
filing menggunakan penyimpanan sentralisasi penyimpanan tidak lagi bisa menampung
yaitu suatu sistem penyimpanan dengan cara rekam medis pasien, karena tidak adanya
menyatukan formulir rekam medis milik anggaran dari rumah sakit untuk menambah
pasien ke dalam satu kesatuan dimana berkas rak baru lagi banyak rekam medis yang masih
rekam medis rawat jalan, rawat inap, gawat aktif ditumpuk dilantai begitu saja dengan
darurat, milik seorang pasien menjadi satu kondisi tidak tertata rapi. Jumlah rekam medis
dalam satu folder (map). pasien dari tahun 2013 sampai tahun 2017
dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1: Kunjungan Pasien.
Tahun Kunjungan Rawat Jalan + IGD Kunjungan Rawat Inap

2013 28.780 7.151


2014 26.506 5.618
2015 25.319 4.987
2016 27.031 4.767
2017 32.116 5.537
Sumber: Laporan kinerja & target RSD Balung 2013-2017
Kendala dalam proses retensi adalah Proses retensi manual yang ada
petugas rekam medis butuh waktu lama untuk dirumah sakit daerah balung, dimulai dari
melakukan retensi secara manual dikarenakan pasien baru yang mendaftar dibuatkan berkas
jumlah berkas yang disimpan diruang filing rekam medis baru, apabila pasien lama akan
jumlahnya sangat banyak, petugas harus diambilkan berkas yang sudah ada, setelah
memilah satu-persatu rekam medis inaktif pasien pulang maka berkas akan dikembalikan
dengan melihat tanggal terakhir ke ruang filing oleh petugas filing. Berkas
kunjungannya, sedangkan petugas rekam akan ditaruh dirak sesuai urutan nomor rekam
medis yang ada berjumlah 2 orang medis dengan pengurutan terminal digit filing.
mengakibatkan lama tidak dilakukan retensi. Pada saat dilakukan retensi di Rumah Sakit
Proses pemilahan berkas rekam medis Daerah Balung, berkas akan dilihat tanggal
tersebut dilakukan diluar jam kerja petugas terakhir kunjungannya apakah sudah 5 tahun
rekam medis sehingga petugas harus tidak melakukan kunjungan dan petugas harus
mengunakan waktu ekstra dan menambah melihat satu persatu pada tiap berkas yang ada
beban kerja bagi petugas selama satu setengah dirak filing. Selanjutnya berkas inaktif akan
bulan lamanya. Untuk mengatasi dipisahkan dan diletakkan di ruang inaktif.
permasalahan tersebut dibutuhkan suatu Teknologi diperlukan untuk mengatasi
aplikasi retensi berkas rekam medis. permasalahan tersebut. Salah satunya adalah
pembuatan aplikasi retensi. Beberapa

24
Prosiding Seminar Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan

penelitian terkait pernah dilakukan penelitian ini diharapkan dapat mengungkap


diantaranya Wicaksono (2014) yang berbagai informasi kualitatif dengan
merancang aplikasi retensi pada RS Paru deskripsi-analisis yang teliti dan penuh
Jember dan Rohmah (2016) di RS Kaliwates makna, yang juga tidak menolak informasi
Jember, namun pada penelitian tersebut tidak kuantitatif dalam bentuk angka maupun
terdapat fitur unggah berkas rekam medis jumlah.
yang dapat digunakan untuk menampilkan Metode pengumpulan data yang
dan menyimpan hasil scan berkas rekam digunakan adalah observasi, wawancara dan
medis berupa file pdf kedalam aplikasi. dokumentasi. Peneliti melalukan observasi
Apabila terjadi permasalahan yang berkaitan untuk mengetahui kondisi rekam medis yang
dengan kasus hukum yang membutuhkan ada di RSD Balung, rak penyimpan berkas
rekam medis namun rekam medis pasien rekam medis dan ruang filing. Selanjutnya
sudah dimusnahkan maka akan menambah dilakukan wawancara kepada 2 orang petugas
permasalahan baru. Berdasarkan rekam medis dan kepala rekam medis untuk
permasalahan tersebut solusinya ialah dengan mengetahui secara detail permasalahan saat
perancangan dan pembuatan aplikasi retensi dilakukan retensi serta dalam aplikasi yang
berkas rekam medis di RSD Balung Jember dibuat, fitur-fitur yang ada akan disesuaikan
yang memiliki fitur unggah berkas rekam pada keinginan agar sesuai dengan kebutuhan.
medis sehingga memudahkan petugas rekam Lalu dilanjutkan dengan dokumentasi untuk
medis dalam menyimpan rekam medis pasien, mengambil gambar berkas rekam medis serta
dan petugas tidak kesusahan mencari rekam rak penyimpanan aktif dan inaktif. Peneliti
medis pasien apabila rekam medis sudah mencari informasi studi pustaka dari literatur-
dimusnahkan. literatur yang ada seperti buku dan jurnal
2. Metode Penelitian untuk mencari metode pengembangan sistem
Jenis penelitian yang digunakan dalam yang tepat terkait pada penelitian ini.
penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan Gambaran dari sistem yang akan dibuat
menggunakan pengembangan sistem model oleh peneliti berdasarkan permasalahan yang
Waterfall. Penelitian kualitatif merupakan ada di Rumah Sakit Daerah Balung dapat
penelitian yang lebih mengutamakan pada dilihat pada gambar 1 berikut ini
masalah proses dan makna/persepsi, dimana
.

Gambar 1. Gambaran Sistem

25
Prosiding Seminar Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan

Pada gambaran sistem diatas, pada medis dapat menambahkan user baru, melihat
aplikasi retensi terdapat sebuah proses yang dan mencetak laporan retensi dan
nantinya dijabarkan untuk menunjukkan pemusnahan. Patugas rekam medis dapat
proses yang lebih detil. Entitas yang terlibat menambahkan data rekam medis baru,
yaitu kepala rekam medis dan petugas rekam menambahkan berkas hasil scan dan memberi
medis. Kedua entitas menginputkan username keterangan untuk rekam medis inaktif yang
dan password untuk mengakses aplikasi tidak ditemukan saat proses retensi.
retensi berkas rekam medis. Kepala rekam
Tahapan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini.

Gambar 2. Tahapan Penelitian

Tahap awal dari penelitian ini adalah dilanjutkan ketahap system and software
requirement and definitions yaitu design dengan pembuatan flowchart agar alur
mengidentifikasi masalah yang ada dibagian yang ada pada aplikasi dapat dipahami dengan
unit rekam medis dengan melakukan studi mudah. Lalu dibuat context diagram, data
pendahuluan terlebih dahulu di RSD Balung. flow diagram, kemudian membuat desain
Studi pendahuluan dilakukan untuk tampilan yang nantinya akan menjadi
memperoleh informasi terkait permasalahan gambaran oleh peneliti untuk dipakai dalam
sebenarnya yang terjadi pada saat dilakukan tampilan akhir. Setelah itu membuat database
retensi. Setelah peneliti mendapat data, maka yang akan dipakai pada perancangan sistem.

26
Prosiding Seminar Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan

Tahap implementation and unit a. Melihat daftar rekam medis yang sudah
testing akan dilakukan impementasi terhadap masuk waktu retensi.
fitur-fitur yang sudah direncanakan. Menu b. Menu retensi otomatis akan memilah
laporan rekam medis yang dapat mencetak rekam medis berdasarkan tanggal terakhir
laporan untuk kebutuhan proses retensi dan kunjungan pasien.
pemusnahan. Menu uggah berkas yang bisa c. Rekam medis yang tidak ditemukan saat
digunakan untuk menampilkan dan proses retensi dapat diberi keterangan
menyimpan hasil scan berkas rekam medis untuk memudahkan retensi selanjutnya.
berupa file pdf kedalam aplikasi retensi. d. Mencetak laporan retensi rekam medis.
Pengujian pada sistem yang sudah dibuat Menu pemusnahan rekam medis
dilakukan untuk mengetahui apakah sistem adalah menu untuk mengelola data rekam
sesuai dengan flowchart, context diagram medis yang siap musnah. Fungsi yang terdapat
maupun data flow diagram. Selanjutnya tahap didalam menu ini yaitu user dapat melihat
integration and system testing nantinya rekam medis yang sudah masuk waktu
dilakukan pengujian akhir dari program pemusnahan dan mencetak laporan
apakah sesuai dengan kebutuhan perangkat pemusnahan rekam medis. User dapat
lunak. mengakses menu unggah berkas. Adapun
3. Hasil dan Pembahasan fungsi dari menu ini yaitu:
Berdasarkan hasil observasi,
a. Menambahkan hasil scan berkas rekam
wawancara dan dokumentasi yang telah
medis.
dilakukan oleh peneliti, kebutuhan fungsional
b. Melihat scan berkas rekam medis yang
aplikasi retensi dalam penelitian ini adalah
telah ditambahkan.
menu data rekam medis, menu user, menu
c. Memberi centang penting untuk berkas
beranda, menu retensi rekam medis, menu
yang dianggap penting.
unggah berkas, menu pemusnahan rekam
medis, menu berkas hilang dan menu laporan. User dapat mengakses menu berkas
Menu beranda adalah halaman utama pada hilang. Pada menu ini dapat ditampilkan
saat petugas rekam medis atau user dan kepala daftar berkas yang tidak ditemukan pada saat
rekam medis berhasil login. Pada beranda proses retensi. Nantinya rekam medis dapat
terdapat menu yang bisa diakses diantaranya dicari kembali pada saat retensi berikutnya.
yaitu menu data master, menu transaksi dan Kemudian menu laporan yang dapat diakses
menu laporan. Pada menu data master terdapat oleh kepala rekam medis yang digunakan
2 submenu yaitu data rekam medis dan data untuk melihat dan mencetak laporan retensi
user. Data rekam medis adalah menu untuk rekam medis dan pemusnahan rekam medis.
mengelola data pasien dan hanya bisa diakses Pembuatan aplikasi retensi berdasarkan
oleh user. Menu data rekam medis hasil analisis permasalahan yang ada di
mempunyai beberapa fungsi yaitu: Rumah Sakit Daerah Balung, diketahui retensi
a. User dapat menambahkan, melihat, masih menggunakan sistem manual. Petugas
mengubah dan menghapus data pasien. harus melihat satu-persatu tanggal terakhir
b. Adanya fitur import data pasien dalam kunjungan pasien yang menyebabkan
bentuk Microsoft excel yang dihasilkan lamanya proses pencarian berkas. Dengan
oleh sistem informasi pendaftaran rumah adanya aplikasi retensi bertujuan untuk
sakit. memudahkan proses retensi, agar proses
pencarian berkas rekam medis menjadi lebih
Menu data user adalah menu untuk
cepat. Aplikasi retensi otomatis akan
mengelola data user yang dapat mengakses
menampilkan rekam medis yang sudah
aplikasi retensi. Data user hanya bisa diakses
inaktif. Adanya aplikasi retensi sesuai dengan
oleh kepala rekam medis dan mempunyai
kebutuhan yang diinginkan oleh petugas
beberapa fungsi yaitu fungsi untuk
rekam medis yaitu aplikasi yang dapat
menambahkan, melihat, mengubah dan
melakukan pemilahan rekam medis.
menghapus data user. User dapat mengakses
menu retensi rekam medis. Menu retensi Berdasarkan penelitian yang dilakukan
mempunyai beberapa fungsi yaitu: Sari dan astuti (2016) Retensi adalah

27
Prosiding Seminar Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan

pemindahan dokumen rekam medis aktif ke dengan proses yang lebih mudah, sesuai
inaktif karena pasien tidak pernah datang pernyataan diatas proses retensi dilakukan
kembali dalam waktu sekurang-kurangnya 5 untuk memilah berkas rekam medis yang
tahun terhitung mulai dari tahun terakhir sudah inaktif. Berikut ini merupakan gambar
berobat. Aplikasi ini membuktikan dapat menu retensi dari aplikasi retensi berkas
melakukan proses pemilahan secara otomatis rekam medis.

Gambar 3. Menu Retensi

Gambar diatas menunjukkan daftar yang dapat menyimpan hasil scan berkas
rekam medis yang sudah inaktif, petugas kedalam database, agar saat dibutuhkan
rekam medis tidak perlu lagi melihat tanggal kembali petugas rekam medis tidak
terakhir kunjungan pada berkas. Pada menu mengalami kesulitan karena harus melakukan
retensi juga terdapat fitur yang dapat memberi pencarian secara manual. Selain itu desain
keterangan pada rekam medis yang tidak interface aplikasi dibuat dengan tampilan
ditemukan saat retensi agar saat dilakukan yang simpel agar mudah dimengerti oleh
retensi selanjutnya bisa dicari kembali. petugas rekam medis di Rumah Sakit Daerah
Hal ini sesuai dengan penelitian yang Balung. Pada menu unggah berkas juga
dilakukan oleh Wicaksono (2014) yang terdapat fitur yang dapat menandai rekam
merancang aplikasi retensi pada RS Paru medis apabila ada berkas rekam medis yang
Jember. Aplikasi yang dirancang peneliti penting. Berikut ini merupakan gambar dari
mempunyai perbedaan yaitu mempunyai fitur menu unggah berkas pada aplikasi retensi
.

28
Prosiding Seminar Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan

Gambar 4. Menu Unggah Berkas

Pada gambar diatas, rekam medis c. Untuk kepentingan tertentu


dapat diberi keterangan dengan klik centang d. Penyakit jiwa, ketergantungan obat,
penting. Pengaturan terhadap berkas penting orthopaedi, kusta, mata
yang retensinya lebih lama dari ketentuan e. Mata
umum yang ada, berdasarkan Surat Edaran f. Perkosaan
No. HK.00.06.1.5.01160 antara lain untuk: g. HIV
a. Riset dan edukasi h. Penyesuaian kelamin
b. Kasus-kasus terlibat hukum (legal aspek) i. Pasien orang asing
minimal 23 tahun setelah ada ketentuan j. Kasus adopsi
hukum k. Bayi tabung
l. Cangkok organ
m. Plastik rekonstruksi
Hal ini sesuai dengan keinginan petugas rekam medis, seperti kutipan hasil wawancara
berikut ini.
“Aplikasinya terdapat fitur yang bisa menyimpan hasil scan berkas berupa file pdf dan menandai
rekam medis yang penting”
Kepala rekam medis

“Sangat memudahkan untuk melihat rekam medis yang sudah inaktif, sudah ada daftar rekam
medis inaktifnya dan tinggal lihat nomer rekam medisnya saja”
Petugas rekam medis

Berdasarkan pernyataan tersebut, aplikasi retensi petugas tidak lagi mengalami


petugas rekam medis menginginkan pada kesulitan dalam melakukan retensi. Hal ini
aplikasi terdapat fitur yang dapat menandai sesuai dengan pernyataan petugas rekam
berkas yang penting dan bisa menyimpan hasil medis.
scan berkas rekam medis. Setelah adanya

29
Prosiding Seminar Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan

melakukan 3 kali pengujian terhadap aplikasi


retensi dan tidak ada kesalahan dalam
Berdasarkan pernyataan diatas pengujian, terutama pada fitur unggah berkas
diketahui aplikasi retensi membuat proses dapat berjalan dengan lancar. Hal ini sesuai
retensi menjadi lebih mudah. Kepala rekam dengan pernyataan responden
medis dan 2 orang petugas rekam medis telah

“Aplikasinya sudah sesuai dan tidak perubahan”


Kepala dan petugas rekam medis

Dengan adanya aplikasi retensi rekam 4. Simpulan dan Saran


medis proses pemilahan rekam medis inaktif 4.1 Simpulan
dapat dilakukan dengan mudah, petugas Berdasarkan hasil dan pembahasan
rekam medis hanya perlu melihat daftar rekam diatas, dari penelitian ini dapat disimpulkan
medis inaktif kedalam aplikasi retensi. Selain bahwa:
itu petugas juga bisa menyimpan hasil scan a. Sistem retensi berkas rekam medis masih
berkas kedalam aplikasi. Aplikasi retensi menggunakan sistem manual. Hal ini
berkas rekam medis dengan kelebihan yang menyebabkan petugas mengalami
sudah dijelaskan diatas tidak terlepas dengan kesulitan dalam melakukan proses
kelemahannya. Berikut merupakan kelemahan pencarian berkas.
dari aplikasi retensi berkas rekam medis:
b. Sistem retensi berkas rekam medis masih
a. Pada proses penambahan data rekam menggunakan sistem manual
medis, data akan diambil dari sistem menyebabkan lamanya proses pencarian
informasi pendaftaran yang ada di rumah berkas.
sakit dalam bentuk file excel, lalu file
c. Pencatatan retensi berkas rekam medis
tersebut akan diimport ke aplikasi retensi.
secara manual rentan terhadap human
Setelah dilakukan import, terdapat satu
error atau kesalahan manusia.
baris kosong pada tabel data rekam medis.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut d. Mendesain sistem dan perangkat lunak
dapat dilakukan penghapusan data (System and Software Design) dilakukan
sehingga baris kosong dapat dihilangkan. dengan menggunakan flowchart, data
flow diagram dan entity relationship
b. Saat melakukan penambahan data rekam
diagram untuk memberikan gambaran
medis, data yang diambil dari sistem
lebih mendetail tentang desain sistem dan
informasi pendaftaran dalam bentuk file
perangkat lunak. Pembuatannya
excel tidak bisa langsung diimport
menggunakan aplikasi Microsoft Visio
kedalam aplikasi retensi. File excel harus
dan Sybase Power Designer.
diubah dalam format Microsoft Excel
5.0/95 Workbook. Kemudian pada baris e. Implementasi dan uji unit yaitu desain
kolom identitas pasien yang ada pada file sistem dan perangkat lunak diterjemahkan
excel harus diurutkan dari kiri dengan menjadi sebuah aplikasi menggunakan
urutan nomerrm, nama, alamat dan Microsoft visual foxpro 9.0 kemudian
tanggal terakhir kunjungan. Dengan dilakukan uji perbagian aplikasi dan
demikian data rekam medis dapat hasilnya aplikasi retensi berkas rekam
ditambahkan dan disimpan pada aplikasi medis dapat berfungsi dengan baik.
retensi berkas rekam medis. f. Uji sistem adalah tahap terakhir dalam
penelitian ini, yaitu mengintegrasikan
semua bagian dari aplikasi dan melakukan
uji keseluruhan terkait integrasi sistem.

30
Prosiding Seminar Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan

Hasil uji menunjukkan aplikasi dapat Rohmah, A. 2016. Pembuatan aplikasi sistem
terintegrasi dan berfungsi dengan baik penjadwalan retensi elektronik berkas
tanpa error. rekam medis pasien inaktif Rumah Sakit
4.2 Saran Umum Kaliwates Kabupaten Jember.
Berdasarkan kesimpulan yang Skripsi. Politeknik Negeri Jember.
diuraikan, saran yang dapat dikemukakan
dalam perancangan dan pembuatan aplikasi Sari, I. Ayu dan R. Astuti. Tinjauan
retensi berkas rekam medis di RSD Balung Pelaksanaan Retensi Dengan Standar
Jember sebagai berikut: Akreditasi Kars Mki 12 di Filing RSJD
a. Melakukan pengembangan pada aplikasi Dr. Amino Gondohutomo Semarang
retensi berkas rekam medis yang telah Tahun 2016. Artikel Ilmiah. Universitas
dibuat dengan menambahkan menu scan Dian Nuswantoro
berkas secara otomatis. https://docplayer.info/32120211-
Tinjauan-pelaksanaan-retensi-dengan-
standar-akreditasi-kars-mki-12-di-
Daftar Pustaka filing-rsjd-dr-amino-gondohutomo-
Depkes RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan semarang-tahun-2016.html
dan Prosedur Rekam Medis Rumah
Sakit di Indonesia Revisi II, Direktorat Sommerville, I. 2011. Software Engineering
Jendral Bina Pelayanan Medik. Jakarta: 9th Edition. Addison-Wesley.
Depkes RI. https://www.academia.edu/
Sutoto, D. Atmojo, Luwiharsih dkk. 2012.
Hidayati, M. 2016. “Sistem Informasi Retensi Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Rekam Medis di Rumah Sakit Tk.IV Standar Akreditasi Versi 2012. Edisi-1.
03.07.03 Sariningsih Bandung”. Dalam Jakarta: Komisi Akreditasi Rumah
Jurnal Ilmiah Medis dan Kesehatan, No Sakit.
2. Hal. 46-56 http://scientific-
journals.net/Journal/MEDKES/MEDK
ES_9_2_5_DES2016_MEIRA.pdf Wicaksono, S. Putro. 2014. Perancangan dan
pembuatan sistem informasi retensi
pada Rumah Sakit Paru Jember.
Konsil Kedokteran Indonesia. 2006. Manual Skripsi. Politeknik Negeri Jember.
Rekam Medis. Jakarta: Konsil Kedokteran
Indonesia.

Menkes RI. 2008. Peraturan Menteri


Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 Tentang
Rekam Medis. Jakarta.
http://www.dinkes.surabaya.go.id.

Prihatna, D. Sectio dan A. Kurniadi. 2015.


“Tinjauan Pelaksanaan Retensi Drm
Non Aktif Di Filing Rumah Sakit
Permata Bunda Purwodadi Tahun
2015”. Dalam Jurnal Rekam Medis, 5-
11
http://eprints.dinus.ac.id/17448/1/jurnal
_16235.pdf

31

Anda mungkin juga menyukai