Anda di halaman 1dari 13

TINJAUAN PENGEMBALIAN KETERLAMBATAN PENGEMBALIAN

BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP GUNA MENUNJANG


EFEKTIVITAS PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH SUMEDANG

KARYA ILMIAH
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Kelulusan Ujian Akhir Program Diploma III
Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Disusun Oleh :
SHAFA DELLA
NPM. 19.303.106

POLITEKNIK PIKSI GANESHA


BANDUNG
2022

TINJAUAN PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGEMBALIAN


BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP GUNA MENUNJANG
EFEKTIVITAS PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH SUMEDANG

SHAFA DELLA
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Politeknik Piksi Ganesha
Shafadella9@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetaui penyebab keterlambatan berkas rekam medis rawat inap
guna menunjang efektifitas pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan
data dilakukan dengan cara observasi, wawancara serta dilengkapi dengan studi dokumentasi yang
berhubungan dengan pokok permasalahan.
Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan beberapa permasalahan, yaitu (1). Adanya
keterlambatan pengisian berkas rekam medis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan karena kurang
disiplin dalam pengisian rekam medis terutama resume medis. (2). Kurangnya pengetahuan petugas
administrasi ruangan terhadap SPO yang berlaku. (3). Kesibukan PPA (Profesional Pemberi Asuhan)
saat pasien sedang banyak.
Adapun saran yang penulis berikan terhadap permasalahan yang terjadi, sebagai berikut: (1).
Mengoptimalkan peningkatan kedisiplinan dan kepatuhan. (2). Melakukan sosialisasi dan evaluasi
terhadap pentingnya pengisian rekam medis.(3). Melakukan evaluasi terhadap kepatuhan SPO
pengembalian berkas rekam medis.

Kata kunci : Pengembalian Rekam Medis, Rawat Inap, Efektivitas

ABSTRACT
This study aims to determine the causes of delays in inpatient medical record files to support
the effectiveness of services at the Sumedang Regional General Hospital.
The research method used is a qualitative descriptive method and data collection techniques
are carried out by means of observation, interviews and equipped with documentation studies related
to the subject matter.
From the research conducted, several problems were found, namely (1). There is a delay in
filling out medical record files carried out by health workers due to lack of discipline in filling out
medical records, especially medical resumes. (2). Lack of knowledge of the room administration
officer towards the applicable SPO. (3). Busy PPA (Professional Care Giving) when patients are in
abundance.
The advice that the author gives to the problems that occur, as follows: (1). Optimize the
improvement of discipline and compliance. (2). Socialize and evaluate the importance of filling out
medical records. (3). Evaluate SPO compliance with the return of medical record files

Keywords : Return of Medical Records, Hospitalization, effectiveness


PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan sesuatu hal Tahun 2022, Rekam Medis adalah berkas
yang sangat penting dan patut yang berisikan catatan dan dokumen
diperhatikan oleh setiap orang. Kebutuhan tentang identitas pasien, pemeriksaan,
masyarakat akan kesehatan ditunjang oleh pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
instansi kesehatan, baik yang dikelola yang telah diberikan kepada pasien.
oleh pemerintah maupun swasta. Sarana Efektivitas pelayanan rekam medis
pelayanan kesehatan adalah salah satu menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan
tempat yang digunakan untuk pelayanan yang diberikan rumah sakit
menyelenggarakan upaya pelayanan kepada pasien, terutama dari pelayanan
kesehatan baik peningkatan kesehatan kontrol rawat jalan.
(promotif), pencegahan penyakit Jumlah pasien keluar dilihat dari
(preventif), penyembuhan penyakit sensus harian rawat inap per hari dan
(kuratif) maupun pemulihan kejadian keterlambatan bisa dilihat di
kesehatan(rehabilitatif). buku ekspedisi, keterlambatan dokumen
Salah satu sarana kesehatan yang RM bisa mempengaruhi mutu pelayanan
berperan memberikan pelayanan RS, memperlambat kinerja, tidak efesien
kesehatan untuk masyarakat yaitu rumah karena lama mencari dokumen pasien
saki. Rumah sakit menurut Peraturan sedangkan yang mengantri untuk periksa
Mentri Keshatan Republik Indonesia juga banyak. Pada salah satu unit rekam
nomor 4 tahun 2018 adalah institusi medis, yaitu mutu dan laporan rekam
pelayanan kesehatan perorangan secara medis mempunyai tugas pokok menerima
paripurna yang menyediakan pelayanan sensus harian rawat jalan, sensus harian
rawat inapt,rawat jalan, dan gawat darurat. rawat inap, sensus harian instalasi gawat
Adapun fungsi utama dari rumah darurat, dokumen rawat jalan, rawat inap,
sakit yaitu memberikan pelayanan IGD, mencocokan jumlah dokumen rekam
pengobatan dan perawatan secara medis dengan jumlah pasien yang dicatat
sempurna kepada pasien, baik itu pasien pada sensus harian masing- masing dan
rawat jalan, rawat inap maupun gawat menandatangani buku ekspedisi. Untuk
darurat, pelayanan yang mencakup mendukung kelancaran tugas tersebut
pelayanan, pendidikan, pelatihan bagi maka telah dibuatkan peraturan
tenaga kesehatan. pengembalian dokumen rekam medis dari
Rumah sakit memiliki beberapa tugas unit lain ke unit mutu dan laporan rekam
selain memberikan pelayanan kesehatan medis maksimal 2 x 24 jam setelah pasien
perorangan secara paripurna, yaitu pulang.
melakukan pencatatan dan pelaporan Berdasarkan penelitian
tentang semua kegiatan penyelenggaraan (Renantha,2017) yang dilakukan di
rumah sakit dalam bentuk sistem RSPAU dr.Suhardi Hardjolukito
informasi manajemen rumah sakit dengan Yogyakarta mengenai ketepatan waktu
cara menyelenggarakan rekam medis. pengembalian berkas rekam medis rawat
Berdasarkan Peraturan Menteri inap, menunjukan bahwa seluruh berkas
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 rekam medis rawat inap yang
dikembalikan ke bagian assembling ekspedisi pengembalian dokumen rekam
selama bulan juli 2017 dari 10 bangsal medis rawat inap, keterlambatan yang ada
yaitu sebanyak 272 berkas rekam medis. setiap bulan selama tiga bulan terakhir,
Pengembalian berkas rekam medis yang yaitu bulan januari sampai dengan bulan
tidak tepat waktu sebanyak 127 berkas maret tahun 2022 mempunyai rata -rata
atau 46,70%. Faktor faktor yang keterlambatan 50% dari jumlah pasien
menyebabkan terjadinya keterlambatan keluar. Padahal peraturan RSUD
waktu pengembalian berkas rekam medis Sumedang menyatakan bahwa rekam
rawat inap yaitu disebabkan karena medis rawat inap harus dikembalikan ke
kurangnya petugas rekam medis yang unit rekam medis paling lambat 2 x 24
sesuai dengan bidang keilmuan, jam setelah pasien pulang. Jika hal
kepatuhan, ketelitian dan pemahaman tersebut melampaui maka dikategorikan
pertanggungjawaban dalam pengambilan terlambat. Mengingat pentingnya
berkas rekam medis rawat inap. Serta kegunaan rekam medis maka
sosialisasi yang sudah pernah dilakukan keterlambatan pengembalian dokumen
tetapi belum dilaksanakan secara rekam medis rawat inap akan
maksimal. mempengaruhi proses pelayanan yang ada
Penelitian lain yang sebelumnya di rumah sakit khususnya bagian rekam
dilakukan Apikes Imelda Vol. 4 No. 2 medis hal ini akan mengakibatkan
(2019) faktor penyebab keterlambatan terhambatnya pelayanan pada pasien
waktu pengembalian berkas rekam medis apabila pasien tersebut kontrol kembali
rawat inap yaitu disebabkan oleh dokter karena tidak bisa dilayani dengan cepat
yang terlambat mengisi kelengkapan dikarenakan dokumennya belum kembali
berkas rekam medis, belum adanya dari unit rawat inap dan mempengaruhi
petugas khusus pengembalian berkas pula penyampaian laporan bulanan pada
rekam medis rawat inap, serta jarak pihak rumah sakit yang juga terlambat.
instalasi rawat inap ke instalasi rekam Dari penjabaran dan permasalahan
medis yang cukup jauh sehingga diatas, maka penulis tertarik untuk
mengakibatkan keterlambatan berkas mengetahui sejauh mana keterlambatan
rekam medis rawat inap ke instalasi rekam pengembalian rekam medis di RSU
medis. Daerah Sumedang.
Di Rumah Sakit Umum Daerah Penulis berinisiatif mengambil judul
Sumedang terdapat masalah yaitu dimana “Tinjauan Penyebab Keterlambatan
masih terjadi keterlambatan pengembalian Pengembalian Berkas Rekam Medis
dokumen rekam medis rawat inap dari Rawat Inap Guna Menunjang Efektifitas
unit lain ke unit assembling. Menurut Pelayanan Di Rumah Sakit Umum
hasil survei awal dari observasi buku Daerah Sumedang”.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan jenis belakangi terjadinya keterlambatan


metode penelitian deskriptif dengan pengembalian dokumen rekam medis
pendekatan kualitatif yaitu rawat inap guna menunjang efektivitas
mendeskripsikan atau menggambarkan pelayanan kontrol rawat jalan di RSUD
tentang apa saja faktor-faktor yang melatar Sumedang.
Penelitian deskriptif meneliti n = Sempel
status kelompok manusia, objek, kondisi, N = Populasi
sistem pemikiran ataupun peristiwa masa e = presisi yang ditetapkan (0,1)
sekarang dengan tujuan untuk membuat Jadi sampel yang didapat 97
deskriptif secara sistematis, faktual dan berkas rawat inap. Pengambilan sampel
akurat mengenai fakta yang diteliti. menggunakan pengambilan acak secara
(Utami et al., 2021) sistematis atau systematic random
Populasi yang digunakan penulis sampling.
dalam penelitian ini adalah data berkas
rekam medis pasien rawat inap yang
masuk dibagian mutu dan laporan rekam HASIL DAN PEMBAHASAN
medis adalah sebagai berikut:
Tabel 2. 1 A. Hasil Penelitian
Ukuran Sampel Tiap Populasi di 1. Mengidentifikasi Alur
Rumah Sakit Umum Darah Sumdang Pengembalian Dokumen
Bulan Januari – Maret 2022 Rekam Medis Rawat Inap ke
Unit Mutu dan Pelaporan
Rekam Medis
a) Pengembalian berkas rekam
medis rawat inap dilakukan
oleh petugas administrasi
ruangan yang memang sudah
ditugaskan dari ruangan untuk
melakukan pengembalian
berkas rekam medis rawat
inap pasien yang
dikembalikan ke bagian
Sumber: Instalasi Rekam Medis Bagian Instalasi Casemix.
Mutu dan Lapran RM (2022) b) Setelah berkas rekam medis
Dalam pengambilan sampel dan rawat inap dikembalikan ke
populasi, agar sampelnya refresentatif Instalasi Casemix petugas
dengan populasi, maka penulis koder melakukan input klik
menggunakan rumus menurut Slovin: sudah pengembalian pada
program aplikasi, yang
n= N mengartikan bahwa berkas
1 + N.e² rekam medis sudah
n= 4194 dikembalikan dari ruangan
1 + 4194. 0,01² dan diterima oleh bagian
n= 4194 koder verifikasi.
1+ 41,94 c) Berkas rekam medis yang
n= 4194 sudah diverifikasi oleh
42.94 petugas koder pada lembar
n= 97 formulir-formulir yang sudah
ditetapkan sesuai ketentuan
Keterangan :
pada kolom yang sudah triwulan I bulan januari-Maret 2022
tersedia. adalah 51%. Diketahui bahwa masih
d) Petugas koder memberikan terdapat berkas rekam medis yang
berkas yang sudah di mengalami keterlambatan dalam
verifikasi ke dokter casemix pengembaliannya. Sesuai dengan
untuk di verifikasi mutu kebijakan RSUD Sumedang No.
klinisnya. 445/033/RM/RSUD/2017, tentang
e) Pemberian kode penyakit dan kebijakan penyelenggaraan Rekam
tindakan medis menggunakan Medis dan Informasi Kesehatan di
panduan pemberian kode RSUD Sumedang, pengembalian
penyakit pada buku ICD X berkas rekam medis rawat inap
dan kode tindakan ICD 9 CM. setelah pasien selesai pelayanan
f) Petugas koder menyerahkan (2x24 jam). Mengingat pentingnya
berkas rekam medis yang kegunaan rekam medis maka
telah selesai di koding ke keterlambatan pengembalian
bagian IPKP untuk di scan dokumen rekam medis rawat inap
resume medisnya untuk akan mempengaruhi proses
pengklaiman BPJS dan berkas pelayanan yang ada di rumah sakit
yang sudah beres di scan khususnya bagian rekam medis hal
diserahkan ke bagian Instalasi ini akan mengakibatkan
Rekam Medis unit mutu dan terhambatnya pelayanan pada pasien
laporan rekam medis untuk di apabila pasien tersebut kontrol
assembling. kembali karena tidak bisa dilayani
Tabel 3. 1 dengan cepat dikarenakan
Daftar Jumlah Pengembalian dokumennya belum kembali dari unit
Berkas Rekam Medis Rawat rawat inap dan mempengaruhi pula
Inap di RSUD Sumedang penyampaian laporan bulanan pada
periode Januari sampai pihak rumah sakit yang juga
Maret terlambat.

2. Faktor yang Menjadi Penyebab


Keterlambatan Pengembalian
Berkas Rekam Medis Rawat Inap
1) Aspek Man (Manusia)
Dalam pengelolaan rekam medis
membutuhkan sumber daya
Sumber: Data Primer Unit Mutu dan manusia yang berkaitan dengan
Laporan RM di RSUD Sumedang pelaksanaan pengembalian berkas
Dari data diatas, dapat diketahui rekam medis rawat inap. Dari
bahwa persentase pengembalian penelitian yang telah dilakukan,
berkas rekam medis yang ≤ 2x24 terkait keterlambatan pengembalian
jam periode triwulan I Januari-Maret berkas rekam medis di RSUD
2022 adalah 49%. Adapun persentase Sumedang, bahwa faktor manusia
dikembalikan ≥ 2x24 jam periode memiliki pengaruh, dikelompokan
menjadi 3 kategori human eror pengembalian berkas rekam
yaitu: medis rawat inap.
a.Pengetahuan petugas terhadap
SPO. (Standar Prosedur 4) Aspek Materials (bahan baku)
Operasional) Faktor penyebab keterlambatan
b. Keterampilan petugas pengembalian berkas rekam
melakukan suatu kegiatan medis rawat inap dari aspek
dalam melengkapi dokumen material yang dimaksud adalah
rekam medis. sarana. Dalam pengembalian
c. Kesibukan PPA (dokter atau berkas rekam medis rawat inap,
perawat) saat pasien sedang sarana tersebut adalah buku
banyak. ekspedisi. Berdasarkan hasil
observasi yang didapatkan hasil
2) Aspek Methode (cara/metode) pada aspek material tidak
Faktor penyebab keterlambatan menjadi penyebab keterlambatan
pengembalian berkas rekam pengembalian berkas rekam
medis rawat inap dari aspek medis rawat inap.
methode yang dimaksud adalah 5) Aspek Money (keuangan / biaya
merujuk pada SPO atau pedoman perbaikan)
kerja yang digunakan dalam Aspek Money (keuangan
pelaksanaan pengembalian berkas / biaya perbaikan) dalam
rekam medis rawat inap. Standard pengembalian berkas rekam
Prosedur Oprasional memberikan medis rawat inap ke bagian unit
langkah-langkah yang benar dan rekam medis salah satunya
terbaik berdasarkan kesepakatan adalah dana. Berdasarkan hasil
bersama untuk melaksanakan observasi yang di dapat pada
berbagai kegiatan dan fungsi aspek money tidak menjadi
pelayanan yang dibuat oleh penyebab keterlambatan
fasilitas pelayanan kesehatan pengembalian berkas rekam
berdasarkan standar Rumah sakit medis rawat inap.
memiliki Standard Prosedur 3. Gambaran Efektivitas Pelayanan
Oprasional (SPO) Tidak adanya Rekam Medis di RSUD Sumedang.
SPO mempengaruhi berjalannya 1) Faktor Waktu
komunikaasi yang efektif. Lamanya waktu yang
ditetapkan untuk pengembalian
3) Aspek Machines (mesin/sarana)
berkas rekam medis kebagian
Aspek mesin dalam
mutu dan laporan rekam medis
pengembalian rekam medis
Instalasi Rekam Medis adalah
rawat inap dari ruangan ke
2x24 jam. Namun dengan tidak
bagian Instalasi Rekam Medis
lengkapnya pengisian berkas
adalah komputer. Berdasarkan
rekam medis terutama berkas
hasil observasi didapatkan pada
rawat inap maka berkas rekam
aspek mesin tidak menjadi
medis ada yang terlambat
penyebab keterlambatan
dikembalikan ke bagian mutu
dan laporan rekam medis karena
berkas rekam medis harus
dilengkapi terlebih dahulu,
sehingga proses pengembalian
rekam medis ke bagian
assembling bisa dikatakan belum
efektif.
Tabel 3. 2 Tabel 3. 3
Rekapitulasi Pengembalian Kepuasan Pasien Terhadap Gaya
Berkas Rekam Medis Rawat Pemberian Pelayanan Di RSUD
Inap Januari – Maret 2022 Sumedang

Dalam hal ini diketahui


jumlah prosentase ketepatan
waktu pengembalian berkas
rekam medis rawat inap periode
Januari sampai Maret tahun 2022 Berdasarkan tabel diatas
di RSUD Sumedang yaitu ≤ 2x24 kepuasan pasien terhadap gaya
Jam 55 berkas (57%) dan ≥ 2x24 pemberian pelayanan di RSUD
Jam 42 berkas (43%) . Sumedang adalah:
Berdasarkan hal tersebut
membuktikan bahwa masih
banyak berkas rekam medis
dalam pengembaliannya belum (681+334+91) : 1455 = 0,76 = 76%
sesuai dengan kebijakan SPO Jadi hasil dari kepuasan
yang berlaku yaitu 2x24 jam pasien terhadap gaya pemberian
setelah pasien pulang. pelayanan di RSUD Sumedang
adalah 76% termasuk kategori
2) Faktor Gaya Pemberian pelayanan yang efektif.
Cara dan kebiasaan 3) Faktor Kecermatan
pemberi pelayanan dalam Ketelitian petugas dalam
memberi jasa kepada pelanggan melakukan pelayanan faktor
gaya pemberian pelayanan kecermatan dapat dijadikan ukuran
merupakan salah satu ukuran untuk menilai tingkat efektifitas
lain yang dapat dan biasanya kerja organisasi yang memberikan
digunakan dalam mengukur pelayanan. Faktor kecermatan disini
efektivitas kerja yang dimaksud adalah faktor ketelitian dari pemberi
dengan gaya disini adalah cara pelayanan kepada pelanggan.
dan kebiasaan memberi Pelanggan akan cenderung
pelayanan dalam memberikan memberikan nilai yang tidak terlalu
jasa kepada pelanggan. tinggi kepada pemberi pelayanan,
apabila terjadi banyak kesalahan
dalam proses pelayanan, meskipun yang timbul pada penyebab
diberikan dalam waktu yang singkat. keterlambatan pengembalian berkas
Di Rumah Sakit Umum Daerah rekam medis rawat inap, yaitu:
Sumedang. 1. Adanya keterlambatan pengisian
berkas rekam medis yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan karena
Tabel 3. 4 kurang disiplin dalam pengisian
Distribusi Frekuensi Kecermatan rekam medis terutama resume
Dalam Pengembalian Berkas Rekam medis.
Medis di RSUD Sumedang 2. Kurangnya pengetahuan petugas
administrasi ruangan terhadap SPO
yang berlaku.
3. Kesibukan PPA (Profesional
Dalam hal ini diketahui
Pemberi Asuhan) saat pasien
kecermatan pengembalian berkas
sedang banyak.
rekam medis ada 5 petugas (60%)
yang baik dan 3 petugas (40%) tidak 5. Upaya Pemecahan Masalah dalam
baik. Kecermatan ini bisa Pengembalian Berkas Rekam
dikategorikan cukup efektif. Medis Rawat Inap di RSUD
Tabel 3. 5 Sumedang
Dari permasalahan yang telah
Rata-Rata Indikator Efektivitas
diuraikan di atas, adapun pemecahan
Pelayanan
masalah yang akan dilakukan RSUD
Sumedang adalah sebagai berikut:
1. Dalam mengatasi permasalahan
keterampian petugas melakukan
suatu kegiatan dalam pengisian
berkas rekam medis bagian rekam
medis dapat menginformasikan
ke bagian komite medik atau
215 ÷ 3 = 71,6 = 72% petugas yang berwenang mengisi
Rata-rata indikator rekam medis untuk meningkatkan
efektivitas pelayanan dimuat dari kedisiplinan tenaga kesehatan
table 3.4, 3.5, 3.6 hasil yang terhadap mengisi resume medis.
didapat 72%. Jadi efektivitas 2. Dalam mengatasi permasalahan
pelayanan yang ada di RSUD ini bagian rekam medis
Sumedang sudah termasuk melakukan peringatan kepada
kategori pelayanan yang efektif. petugas terkait SPO yang berlaku
4. Permasalahan Yang Ditemukan di RSU Daerah Sumedang.
Berkaitan Dengan Penyebab 3. Dalam mengatasi permasalahan
Keterlambatan Pengembalian ini bagian rekam medis
Berkas Rekam Medis Rawat Inap di melakukan peringatan kepada
Rumah Sakit Umum Daerah PPA untuk segera mengisi
Sumedang resume medis.
Selama melakukan penelitian,
penulis menemukan beberapa masalah KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab-bab rawat inap di RSU Daerah Sumedang
sebelumnya penulis membuat suatu diantaranya:
kesimpulan sebagai berikut: 1. Aspek man menjadi faktor
A. Alur pengembalian berkas rekam penyebab terjadinya
medis rawat inap telah terlaksana keterlambatan pengembalian
dengan baik, dengan efektif dan berkas rekam medis rawat inap
semaksimal mungkin. Namun ada yaitu dilihat dari keterampilan
permasalahan yang timbul contohnya petugas melakukan suatu kegiatan
terlambat pengembalian berkas dalam melengkapi berkas rekam
rekam medis rawat inap ke bagian medis. Kelengkapan pengisian
mutu dan laporan rekam medis berkas rekam medis dilakukan
sehingga dapat menghambat petugas oleh tenaga kesehatan yang
mutu dan laporan rekam medis dalam memberikan pelayanan
melakukan review berkas rekam kesehatan. Mengisi berkas rekam
medis dan terlambat mengembalikan medis masih terdapat bagian yang
ke bagian filing mengakibatkan belum lengkap seperti ditemukan
kesulitan dalam pencarian berkas bagian yang belum diisi, sehingga
rekam medis ketika berkas tersebut rekam medis harus dilengkapi
diperlukan ketika pasien kontrol. terlebih dahulu oleh tenaga
Selain itu sumber daya manusia yang kesehatan yang memberikan
cukup sangatlah berpengaruh penting pelayanan.
dalam hal peningkatan mutu 2. Aspek man lain menjadi
pelayanan kesehatan terutama dalam penyebab terjadinya
hal efektivitas pelayanan rawat jalan. keterlambatan pengembalian
B. Faktor waktu dalam Evektivitas berkas rekam medis rawat inap
Pelayanan belum dikatakan efektif. yaitu pengetahuan petugas
Seperti tabel 3.2 diketahui jumlah terhadap Standar Prosedur
prosentase ketepatan waktu Oprasional (SPO) yang berlaku
pengembalian berkas rekam medis sangat lah penting, untuk
rawat inap periode Januari sampai mengetahui waktu yang
Maret tahun 2022 di RSU Daerah ditentukan terkait kembalinya
Sumedang dengan pengambilan berkas rekam medis rawat inap ke
sempel 97 yaitu <2x24 jam 55 berkas Instalasi Rekam Medis.
(57%) dan >2x24 jam 42 berkas 3. Kesibukan PPA juga dapat
(43%). Berdasarkan hal tersebut menyebabkan terlambatnya
masih banyak berkas rekam medis pengembalian berkas rekam
dalam pengembaliannya belum medis karena pasien sedang
sesuai dengan kebijakan SPO yang banyak sehingga resume medis
berlaku yaitu 2x24 jam setelah pasien tidak dapat segera dilengkapi.
pulang D. Upaya-upaya yang akan dilakukan
C. Permasalahan yang terjadi dalam oleh pihak Rumah sakit yaitu,
penyebab keterlambatan menginformasikan ke bagian komite
pengembalian berkas rekam medis medik atau petugas yang berwenang
mengisi rekam medis untuk
meningkatkan kedisiplinan tenaga
kesehatan terhadap mengisi resume Departemen Kesehatan RI, (2006).
medis, melakukan peringatan kepada Pedoman Penyelenggaraan dan
petugas terkait SPO yang berlaku di Prosedur Rekam Medis Rumah
RSU Daerah Sumedang, peringatan Sakit di Indonesia Revisi II,
kepada PPA untuk segera mengisi Dirjen Yanmed, Jakarta.
resume medis. Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 25 Tahun 2009, tentang
SARAN Pelayanan Publik
1. Mengoptimalkan peningkatan Dewi kotimah, 2017. Waktu Penyediaan
kedisiplinan dan kepatuhan untuk Dokumen Rekam Medis Rawat
segera mengisi berkas rekam medis Jalan di RSUD Wates Tahun
pasien pulang. 2017. Yogyakarta : Stikes
2. Melakukan evaluasi terhadap Jenderal Achmad Yani
kepatuhan SPO pengembalian berkas Yogyakarta
rekam medis. Mardiasmo.(2016).Efisiensi dan
3. Melakukan sosialisasi dan evaluasi Efektifitas.Jakarta: Andy.
terhadap pentingnya pengisian rekam Notoatmodjo, Soekidjo.2018. Metodologi
medis kepada dokter, perawat, dan Penelitian Kesehatan.Jakarta:
petugas kesehatan lainnya yang Rineka Cipta
bertanggungjawab dalam pengisian Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
rekam medis. Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai