Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPATUHAN DOKTER TERHADAP KELENGKAPAN

PENGISIAN RESUME MEDIS PADA RUMAH SAKIT UMUM KARTINI


Dwitissa Novaria Ananda
Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit, Universitas Respati Indonesia
dwitissanovariaananda@gmail.com

Abstrak

Penyelenggaraan resume medis di rumah sakit dapat mendukung peningkatan mutu dan kesehatan
yaitu melalui pendokumentasian secara cepat dan tepat sehingga informasi yang dihasilkan lebih efektif
dan efisien. Pada Rumah Sakit Umum Kartini, salah satu indikator pelayanan yang belum tercapai
terdapat pada berkas resume medis yang tidak lengkap dan pengembalian berkas resume medis yang
melebihi 2x24 jam setelah pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor
kepatuhan dokter terhadap kelengkapan pengisian resume medis pada Rumah Sakit Umum Kartini.
Jenis penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan pengujian analisis data univariat
dan multivariat. Penentuan informan menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh
informan sebanyak 60 Dokter. Varaiabel yang digunakan pada penelitian ini adalah variabel dependen
yang meliputi variabel input, proses dan output. Sedangkan variabel independennya adalah
kelengkapan pengisian berkas resume medis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dan
secara simultan, variabel dependen yaitu variabel input, proses dan output memberikan pengaruh
positif terhadap variabel independen yaitu kelengkapan pengisian berkas resume medis. Disarankan
bagi pihak Rumah Sakit Umum Kartini untuk melakukan sosialisasi secara berkala terkait pentingnya
kelengkapan pengisian berkas resume medis serta cara pengisian berkas resume medis yang baik dan
lengkap, sehingga dapat menghasilkan resume medis yang bermutu (lengkap, akurat dan dapat
dipercaya).
Kata Kunci : Rresume Medis, Kelengkapan Pengisian, Ketepatan Waktu Pengembalian, Rumah Sakit

Abstract

The implementation of medical records in hospitals can support quality and health improvement,
namely through fast and accurate documentation so that the information produced is more effective
and efficient. At Kartini General Hospital, one indicator of service that has not been achieved is found in
incomplete medical record files and returns of medical record files that exceed 2x24 hours after service.
This study aims to analyze the influence of physician compliance factors on the completeness of medical
resume filling at Kartini General Hospital. This type of research uses quantitative methods with
univariate and multivariate data analysis test designs. Determination of informants using purposive
sampling method and obtained as many as 60 doctors informants. The variables used in this study are
the dependent variables which include input, process and output variables. While the independent
variable is the completeness of medical record file filling. The results showed that partially and
simultaneously, the dependent variable, namely the input, process and output variables, had a positive
influence on the independent variable, namely the completeness of filling in medical record files. It is
recommended for the Kartini General Hospital to carry out regular outreach regarding the importance of
completing medical record files and how to fill in medical record files properly and completely, so as to
produce quality medical records (complete, accurate and reliable).
Keywords: Medical Records, Filling Completeness, Timeliness of Return, Hospital

1
PENDAHULUAN kertas yang menjelaskan tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, kegiatan dan
Rumah sakit merupakan salah satu jenis
pelayanan lain yang telah diberikan kepada
sarana kesehatan. Orang memainkan peran
pasien. Setelah dilakukan analisis terhadap
penting dalam sumber daya kesehatan yang
tindakan dan perlakuan sehingga dapat
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan
dipertanggungjawabkan, dilengkapi bukti
program kesehatan. Pengiriman layanan
tertulis pelayanan.
kesehatan memiliki beberapa aspek sulit di
Pengisian yang tidak lengkap adalah
rumah sakit. Rumah sakit harus siap bersaing di
masalah umum dengan penyimpanan rekam
era globalisasi. Meningkatnya harapan
medis di fasilitas rawat jalan. Keakuratan
masyarakat terhadap rumah sakit untuk
resume medis sangat penting karena
memberikan layanan medis yang cepat dan ahli
mempengaruhi bagaimana petugas medis
kepada mereka yang membutuhkan informasi
melakukan tugasnya dan seberapa baik rumah
medis disebabkan oleh perkembangan ilmu
sakit memberikan pelayanannya. Ketika pasien
pengetahuan dan teknologi yang semakin
menerima layanan, catatan medis yang
pesat. Rumah sakit harus memelihara rekam
diperlukan harus dibuat.
medis dengan benar.
Dari sebuah percakapan awal dengan
Pasien yang datang setelah mereka
direktur rekam medis Rumah Sakit Umum
mungkin merujuk ke resume medis. Resume
Kartini pada bulan November 2022 yang
medis pasien harus tersedia ketika mereka
berfokus pada permasalahan resume medis,
memulai terapi lagi, terutama jika mereka
kepala resume medis mengidentifikasi berkas
sedang menerimanya. Sebelum memahami
resume medis yang tidak lengkap dan
riwayat penyakit, prosedur, atau perawatan
pengembalian berkas resume medis yang
yang pernah dilakukan pasien, profesional
membutuhkan waktu lebih dari dua hari untuk
kesehatan akan merasa kesulitan untuk
proses sebagai indikator pelayanan yang belum
mengambil tindakan atau memberikan terapi.
terpenuhi. Kepala resume medis menyatakan
Kelengkapan dan aksesibilitas obat dalam
bahwa petugas kesehatan terlambat
dokumen catatan merupakan faktor penting.
mengembalikan berkas resume medis karena
Akan lebih mudah bagi tenaga kesehatan lain
masih terdapat kekosongan berkas.
untuk memberikan tindakan atau terapi kepada
Berdasarkan fenomena penelitian
pasien jika berkas resume medis diisi lengkap
diatas dapat dilihat bahwa dari pendekatan
oleh petugas kesehatan. Selain itu, ini adalah
sistem yaitu Input yang terdiri dari Man,
sumber informasi untuk bagian pemrosesan
Money, Material, Method dan Machine. Proses
data resume medis, yang nantinya akan
yang terdiri dari pengisian item pada resume
memberikan manajemen data yang relevan
medis dan Output yang terdiri Kelengkapan dan
untuk memutuskan tindakan terbaik untuk
Ketepatan Waktu pengembalian. Dalam unsur
pertumbuhan layanan di sektor kesehatan.
input, teori yang digunakan diantaranya adalah
Salah satu parameter untuk menentukan
teori yang disampaikan oleh George R. Terry
kualitas pelayanan medis Rumah Sakit adalah
(2013) & Harrington Emerson (2016).
pelayanan resume medis (Gita, 2019).
Sedangkan dalam unsur proses, teori yang
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
digunakan diantaranya adalah teori dari
Nomor 24 Tahun 2022, syarat rekam medis
Permenkes No. 24 Tahun 2022. Dari teori
yang bermutu adalah: terkait kelengkapan isian
tersebut disimpulkan bahwa dalam proses
resume medis; keakuratan; ketepatan catatan
terdapat beberapa faktor yang
resume medis; ketepatan waktu; dan
mempengaruhinya yaitu input dan prosesnya.
pemenuhan persyaratan aspek hukum.
Dari uraian di atas, peneliti tertarik
Dasar dari pengisian kelangkapan resume medis
untuk mengkaji faktor apa saja yang
semula berdasarkan pada Kemenkes No.
mempengaruhi ketidaktepatan dan
269/Menkes/PER/III/2008 dimana Pengertian
ketidaklengkapan waktu pengembalian berkas
resume medis dalam Peraturan Menteri
resume medis di Rumah Sakit Umum Kartini
Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008
dengan judul “ANALISIS PENGARUH FAKTOR
merupakan berkas yang meliputi catatan dan
2
KEPATUHAN DOKTER TERHADAP
KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS HASIL PENELITIAN
PADA RUMAH SAKIT UMUM KARTINI”.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini
METODE PENELITIAN
adalah Dokter dari Rumah Sakit Umum Kartini
Penelitian ini menggunakan desain yang berjumlah 60 dokter sebagai responden
penelitian deskriptif kuantitatif dengan penelitian ini.
rancangan retrospektif yaitu menggali berkas
Tabel 1
rekam medis pada tahun 2022. Penelitian
Ditribusi Frekuensi Usia Responden di Rumah
deskriptif bertujuan untuk mengetahui
Sakit Umum Kartini
hubungan variabel-variabel independen dengan
Usia F %
dengan variabel dependen, bertujuan untuk
20-30 Tahun 30 50
menjelaskan faktor yang menyebabkan
30-40 Tahun 20 30
ketidakpatuhan dokter dalam kelengkapan
40-50 Tahun 10 20
pengisian berkas rekam medis di Rumah Sakit
Total 60 100
Umum Kartini.
Berdasarkan distribusi frekuensi usia dokter di
Metode yang digunakan dalam penelitian
Rumah Sakit Umum Kartini diketahui bahwa
ini adalah metode deskriptif kuantitatif cross-
usia responden terbanyak adalah pada usia 20-
sectional, peneliti akan mengamati masalah
30 Tahun yaitu 30 orang (50%).
ketidakpatuhan pengisian lengkap berkas rekam
medis pada Kartini Hospital. Metode
pengumpulan data yang dilakukan dalam
Tabel 2
penelitian ini adalah menggunakan checklist
Ditribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden di
data kelengkapan dan lembar kuesioner sesuai
Rumah Sakit Umum Kartini
dengan variabel yang sudah ditetapkan.
Jenis Kelamin f %
Populasi pada penelitian ini yaitu semua
Laki-laki 20 40
dokter yang bekerja pada Rumah Sakit Umum
Perempuan 40 60
Kartini dengan jumlah 60 karyawan. Sampel
Total 60 100
yang diambil dalam penelitian ini adalah Dokter
dari Rumah Sakit Umum Kartini yang berjumlah
Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin
60 dokter sebagai responden penelitian ini.
di Rumah Sakit Umum Kartini diketahui bahwa
Alasan menggunakan seluruh populasi menjadi
jenis kelamin responden terbanyak adalah
sampel adalah dikarenakan mewakili seluruh
perempuan yaitu 40 orang (60%).
populasi karena jika kurang dari 100 populasi,
maka dijadikan sampel penelitian semuanya,
oleh karena itu peneliti mengambil 60 sampel
Tabel 3
yang diambil dari seluruh dokter di Rumah Sakit
Ditribusi Frekuensi Jabatan Responden di
Umum Kartini.
Rumah Sakit Umum Kartini
Analisis data yang dilakukan oleh peneliti
Jabatan F %
menggunakan analisis kuantitatif mengenai
Dokter Umum 41 24,1
pentingnya tiap variabel yang ada pada berkas
Dokter Spesialis 19 11,2
rekam medis pasien rawat jalan dilakukan
Total 170 100
dengan skoring penilaian menggunakan
checklist data dan kuesioner. Kuisioner tidak
Distribusi frekuensi berdasarkan jabatan di
dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terlebih
Rumah Sakit Umum Kartini diketahui bahwa
dahulu, dikarenakan kuisioner sudah gunakan
jabatan responden terbanyak adalah dokter
dalam bebetapa penelitian terdahulu dan
umum yaitu sebesar 40 orang (60%).
dinyatakan memiliki nilai validitas dan
realibilitas yang baik.

3
Cronbach’s Standar
Tanda Keterangan
Alpha Reliabilitas
Hasil Analisis Uji Instrumen .249 > 0.6 Reliabel
Hasil Uji Validitas
variabel dependen adalah valid dan layak untuk
Cronbach’s Standar penelitian.
Tanda Keterangan
Alpha Reliabilitas
.181 > 0.6 Reliabel Hasil Uji Reliabilitas
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Input (X1)
Hasil Uji Validitas Variabel Input (X1)
Pertanyaa Hasil Kriteria
n Hasil Uji Reliabilitas Variabel Proses (X2)
X1.1 0.001 < 0.05 Valid
X1.2 0.000 < 0.05 Valid Hasil Uji Reliabilitas Variabel Output (X3)
X1.3 0.000 < 0.05 Valid Cronbach’s Standar
Tanda Keterangan
X1.4 0.000 < 0.05 Valid Alpha Reliabilitas
X1.5 0.000 < 0.05 Valid .229 > 0.6 Reliabel
X1.6 0.001 < 0.05 Valid
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kelengkapan
Hasil Uji Validitas Variabel Proses (X2) Pengisian Rekam Medis (Y)
Pertanyaan Hasil Kriteria Cronbach’s Standar
Tanda Keterangan
X2.1 0.001 < 0.05 Valid Alpha Reliabilitas
X2.2 0.000 < 0.05 Valid .182 > 0.6 Reliabel
X2.3 0.000 < 0.05 Valid
X2.4 0.000 < 0.05 Valid
Berdasarkan uji reliabilitas, menunjukkan
bahwa variabel X1, variabel X2, variabel X3 dan
Hasil Uji Validitas Variabel Output (X3) variabel Y, seluruhnya menunjukkan nilai
Pertanyaa Hasil Kriteria Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6 sehingga dapat
n dinyatakan bahwa masing-masing variabel
X3.1 0.000 < 0.05 Valid independen dan variabel dependen adalah
X3.2 0.000 < 0.05 Valid reliabel atau handal untuk penelitian.
X3.3 0.000 < 0.05 Valid
X3.4 0.000 < 0.05 Valid Hasil Analisis Multivariat
Hasil Uji Asumsi Klasik
Hasil Uji Validitas Variabel Kelengkapan Hasil Uji Normalitas
Pengisian Rekam Medis (Y)
Pertanyaan Hasil Kriteria One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Y.1 0.000 < 0.05 Valid Unstandardiz
Y.2 0.000 < 0.05 Valid ed Residual
Y.3 0.001 < 0.05 Valid
N 60
Y.4 0.000 < 0.05 Valid
Y.5 0.000 < 0.05 Valid Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. 1.72861945
Berdasarkan uji validitas, menunjukkan Deviation
bahwa variabel X1, variabel X2, variabel X3 dan
Most Extreme Absolute .073
variabel Y, seluruhnya berkorelasi positif
signifikan sehingga dapat dijadikan alat ukur Differences Positive .073
penelitian. Sebagian signifikan (2-tailed) kurang Negative -.051
dari 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa Test Statistic .073
masing-masing variabel independen dan
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

4
a. Test distribution is Normal. memperoleh hasil signifikansi > 0.05. Sehingga
dinyatakan bahwa setiap variabel tidak terdapat
b. Calculated from data.
permasalahan terkait heteroskedastisitas.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Dari uji normalitas seluruh variabel yang


terdiri dari variabel input (X1), variabel proses
(X2), variabel output (X3) dan variabel
kelengkapan pengisian rekam medis (Y) dapat Hasil Regresi Linier Berganda
dilihat bahwa hasil dari Asymp.Signifikan (2-
tailed) yaitu 0.200 > 0.05. Sehingga dinyatakan
dalam data yang digunakan terdistribusi
normal.
Hasil Uji Multikolinearitas

Collinearity
Statistics
Toleranc
Model e VIF
Adapun hasil uji regresi linier berganda
1 (Constant)
dapat digunakan untuk mengetahui persamaan
TOTAL.X1 .857 1.167 regresi linier bergandanya yaitu sebagai berikut:
TOTAL.X2 .830 1.205 Y = 7.666 + 0.360X1 + 0.039X2 + 0.211X3 + e
TOTAL.X3 .830 1.204 Berdasarkan persamaan diatas, hasil masing-
masing variabel dapat diinterprestasikan
Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat sebagai berikut :
pada tabel bahwa setiap variabel independen α : Nilai konstanta dalam model regresi
mendapatkan hasil tolerance lebih dari 0.10 dan tersebut adalah bernilai positif yaitu
nilai VIF kurang dari 10. Sehingga dapat 7.666. Maka dapat dinyatakan bahwa
dinyatakan dari setiap variabel tidak mengalami apabila variabel X1, X2 dan X3 dianggap
multikolinieritas. konstan atau nol (0), maka variabel Y
sebesar 7.666. yang artinya jika variabel
Hasil Uji Heteroskesdastisitas X1, X2 dan X3 tidak ada maka nilai Y akan
mengalami peningkatan sebesar 7.666.
Coefficientsa β1 : Nilai koefisien variabel X1 sebesar 0.360.
Unstandardiz Dapat disimpulkan bahwa setiap
ed Standardized
penambahan 1 untuk variabel X1 akan
diikuti kenaikan variabel Y.
Coefficients Coefficients
β2 : Nilai koefisien variabel X2 sebesar 0.039.
Std. Dapat disimpulkan bahwa setiap
Model B Error Beta t Sig. penambahan 1 untuk variabel X2 akan
1 (Constant) .885 1.502 .589 .558 diikuti kenaikan variabel Y.
β3 : Nilai koefisien variabel X3 sebesar 0.211.
TOTAL.X1 -.09 .066 -.196 -1.410 .164
Dapat disimpulkan bahwa setiap
2
penambahan 1 untuk variabel X3 akan
TOTAL.X2 .066 .082 .115 .811 .421 diikuti kenaikan variabel Y.
TOTAL.X3 .110 .077 .201 1.420 .161
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
a. Dependent Variable: RES_2

Model Summaryb
Dari uji heteroskedastisitas pada tabel
dapat dilihat bahwa setiap variabel independen
5
R Std. Error
PEMBAHASAN
Squ Adjusted of the Durbin-
Hipotesis
Model R are R Square Estimate Watson
Didapatkan hasil dari uji hipotesis sebagai
berikut ini :
a
1 .498 .248 .208 1.774 1.673
a. Predictors: (Constant), TOTAL.X3, TOTAL.X1, TOTAL.X2  Variabel X1 yaitu variabel input menolak
b. Dependent Variable: TOTAL.Y H0 dan menerima H1 sehingga dikatakan
X1 memiliki pengaruh positif terhadap Y.
Dimana variabel X1 terdiri atas
subvariabel yang meliputi:
a. Man : Kemampuan, keterampilan,
Hasil dari Adjusted R Square pada tabel beban kerja dan sikap.
5.16 yaitu 0,208 yang dapat disimpulkan bahwa b. Money : Reward, Biaya Operasional
variabel X1, X2 dan X3 berpengaruh terhadap Y c. Material : Ketersediaan form resume
sebesar 0,208 atau 20,8%. Sedangkan sisanya medis dan sarana prasarana
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. d. Method : SOP
e. Machine : Kebijakan dan Sanksi
Hasil Uji Hipotesis  Variabel X2 yaitu variabel proses menolak
Uji Signifikan Simultan (Uji F) H1 dan menerima H0 sehingga dikatakan X2
tidak memiliki pengaruh terhadap Y. Dimana
ANOVAa variabel proses yaitu aktivitas pengisian item
Sum of Mean pada resume medis.
Model Squares Df Square F Sig.  Variabel X3 yaitu variabel output menolak
H1 dan menerima H0 sehingga dikatakan X3
1 Regression 58.284 3 19.428 6.171 .001b
tidak memiliki pengaruh terhadap Y. Dimana
Residual 176.299 56 3.148 variabel output yaitu ketepatan waktu
Total 234.583 59 pengembalian resume medis.
a. Dependent Variable: TOTAL.Y
Dari pemaparan hasil tersebut dapat
b. Predictors: (Constant), TOTAL.X3, TOTAL.X1, TOTAL.X2
diketahui bahwa yang memiliki pengaruh
siginifikan terhadap kelengkapan pengisian
Pada uji F hasil signifikan yaitu variable X1,
resume medis pada Rumah Sakit Umum Kartini
X2 dan X3 secara simultan berpengaruh
hanyalah variabel X1 yaitu variabel input.
terhadap variable Y yang ditunjukkan oleh nilai
Sedangkan variabel proses (X2) dan variabel
Sig 0.001 < 0.05
output (X3) tidak memberikan pengaruh
terhadap kelengkapan pengisian resume medis
Uji Parsial (Uji T)
pada Rumah Sakit Umum Kartini. Hal tersebut
terjadi karena pada variabel input (X1) yang
terdiri dari man, money, material, method dan
machine dapat secara langsung mengcover
variabel X2 dan X3, dimana tercapainya hasil
dari seluruh subvariabel X1 maka secara tidak
langsung, variabel X2 yaitu aktivitas pengisian
item pada resume medis dan X3 ketepatan
waktu pengembalian resume medis akan
mengikuti hal tersebut.
Pada tabel, didapaatkan hasil bahwa
Berdasarkan pemaparan hasil tersebut
variable X1 yaitu input berpengaruh positif
diatas dapat dilihat bahwa dari pendekatan
signifikan terhadap Y yaitu kelengkapan berkas
sistem yaitu Input yang terdiri dari Man,
pengisian rekam medis, sedangkan variable X2
Money, Material, Method dan Machine. Proses
dan X3 yaitu proses dan output tidak
yang terdiri dari pengisian item pada rekam
berpengaruh terhadap kelengkapan berkas
medis dan Output yang terdiri Kelengkapan dan
pengisian rekam medis.
6
Ketepatan Waktu pengembalian. Dalam unsur berpengaruh terhadap keseluruhan kerja
input, teori yang digunakan diantaranya adalah pelayanan rekam medis. Unit rekam medis, si
teori yang disampaikan oleh George R. Terry suatu sarana pelayanan kesehatan, merupakan
(2013) & Harrington Emerson (2016). unit yang sibuk dan sangat memerlukan kinerja
Sedangkan dalam unsur proses, teori yang tinggi dari para petugasnya. Meskipun petugas
digunakan diantaranya adalah teori dari rekam medis tidak secara langsung terlibat
Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008. Dari dalam pelayanan klinis pasien, tapi informasi
teori tersebut disimpulkan bahwa dalam proses yang tercatat pada rekam medis merupakan
terdapat beberapa faktor yang bagian penting dalam pelayanan kesehatan.
mempengaruhinya yaitu input dan prosesnya. SOP (Standard Operating Procedur)
Pengetahuan atau kognitif adalah domain merupakan salah satu acuan karyawan untuk
yang sangat penting untuk terbentuknya melaksanakan suatu pekerjaan agar efektif dan
tindakan, bila perilaku tidak didasari dengan efisiesn. Pada dasarnya SOP (Standard
pengetahuan, maka perilaku tersebut tidak Operating Procedur) merupakan suatu
akan berlangsung lama (Notoatmodjo, 2017). perangkat lunak yang mengatur suatu tahapan
Sikap dapat didefinisikan kesiapan pada proses kerja atau suatu prosedur (Budiharjo,
seseorang untuk bertindak secara tertentu 2014). SOP mengenai rekam medis merupakan
terhadap hal-hal tertentu. Sikap ini dapat acuan kerja dokter dalam melakukan
bersifat positif, dan dapat pula bersifat kelengkapan pengisian dan ketepatan waktu
negative. Dalam sikap positif, kecendrungan pengembalian dokumen rekam medis yang
tindakan adalah mendekati, menyenangi, diperlukan untuk mensukseskan rencana dan
mengharapkan obyek tertentu. Sedangkan pelaksanaan kerja untuk mencapai sasaran SOP
dalam sikap membenci, tidak menyukai obyek yang dibuat sedemikian rupa agar mudah untuk
tertentu. dilaksanakan dan disosialisasikan kepada unit
Pengisian dan ketepatan waktu atau bagian terkait.
pengembalian dokumen rekam medis didasari
oleh pengetahuan dan sikap akan lebih Analisis Bivariat
langgeng dari pada tidak didasari oleh a. Hubungan Input Dengan Kelengkapan
pengetahuan dan sikap tenaga kesehatan. Pengisian Resume Medis
Untuk itu tenaga kesehatan dalam pengisian Hubungan input dengan kelengkapan
dan pengembalian dokumen rekam medis pengisian resume medis adalah dimana
dapat terlaksana dengan baik bila didukung bahwa input merupakan kumpulan bagian
oleh pengetahuan dan sikap akan nilai guna atau elemen yang terdapat di dalam sistem
rekam medis. Nilai guna rekam medis dan yang diperlukan untuk dapat
mencakup: administrasi, legal, finansial, riset, berfungsinya sistem tersebut. Elemen-
edukasi, dokumentasi, kesehatan masyarakat, elemen tersebut ada 5 yaitu : Man, Money,
perencanaan dan pemasaran (G, Widjaja, & Material, Methode, Machine.
Wiharto, 2016). b. Hubungan Proses Dengan Kelengkapan
Karyawan bekerja dengan produktif atau Pengisian Resume Medis
tidak tergantung pada beberapa faktor antara Hubungan proses dengan
lain: motivasi, kepuasan kerja, tingkat stress, kelengkapan pengisian resume medis
Lingkungan Kerja , sistem kompensasi, desain adalah dimana bahwa proses merupakan
pekerjaan, dan aspek- aspek ekonomis, teknis kumpulan bagian atau elemen yang
serta keprilakuannya. Seorang tenaga kerja terdapat di dalam system dan fungsinya
dinilai produktif jika ia mampu menghasilkan untuk mengubah masukan menjadi
output atau keluaran yang lebih banyak dari keluaran yang telah direncanakan. Variabel
tenaga kerja yang lain (Handoko, 2013). pada proses yaitu pengisian dan
Ketersediaan dokumen rekam medis saat pengembalian dokumen rekam medis.
diperlukan merupakan sesuatu yang sangat c. Hubungan Output Dengan Kelengkapan
penting untuk merawat pasien. Tidak Pengisian Resume Medis
tersedianta berkas rekam medis dapat Hubungan output dengan kelengkapan
menghambat sistem rekam medis. Hal ini tentu pengisian resume medis adalah dimana
7
bahwa output merupakan kumpulan yang dipilih sudah tepat digunakan dalam
bagian atau elemen yang dihasilkan pada penelitian ini. Variabel X1, X2 dan X3 juga
saat proses dalam sistem tersebut. berpengaruh secara bersama-sama
Variabel pada output adalah kelengkapan terhadap Y.
pengisian dan ketepatan waktu 5. Dari pemaparan hasil tersebut dapat
pengembalian dokumen rekam medis. diketahui bahwa yang memiliki pengaruh
siginifikan terhadap kelengkapan pengisian
resume medis pada Rumah Sakit Umum
Keterbatasan Penelitian Kartini hanyalah variabel X1 yaitu variabel
input. Sedangkan variabel proses (X2) dan
Terdapat beberapa hal yang menjadi
variabel output (X3) tidak memberikan
keterbatasan dalam penelitian ini antara lain:
pengaruh terhadap kelengkapan pengisian
a. Responden penelitian ini adalah dokter di resume medis pada Rumah Sakit Umum
Rumah Sakit Umum Kartini, sehingga Kartini. Hal tersebut terjadi karena pada
peneliti harus menyesuaikan dengan variabel input (X1) yang terdiri dari man,
jadwal praktek dokter ketika akan money, material, method dan machine
melakukan penelitian. dapat secara langsung mengcover variabel
b. Responden penelitian ini memiliki latar X2 dan X3, dimana tercapainya hasil dari
belakang yang berbeda-beda dikarenakan seluruh subvariabel X1 maka secara tidak
responden dari dokter umum dan dokter langsung, variabel X2 yaitu aktivitas
spesialis, sehingga penjelasan dokter juga pengisian item pada resume medis dan X3
berbeda-beda. ketepatan waktu pengembalian resume
medis akan mengikuti hal tersebut.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dari Uji Validitas, SARAN
Uji Reliabilitas, Uji Normalitas, Uji Asumsi Klasik, Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan
Uiji Regresi Linier Berganda, Uji Koefisien kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang
Determinasi Dan Uji Hipotesis pada dapat diberikan sebagai berikut :
pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan
1. Disarankan bagi pihak Rumah Sakit Umum
sebagai berikut:
Kartini untuk melakukan sosialisasi secara
1. Variabel Input yang meliputi man, money, berkala terkait pentingnya kelengkapan
material, method dan machine pengisian berkas resume medis serta cara
berpengaruh signifikan terhadap pengisian berkas resume medis yang baik
kelengkapan pengisian berkas resume dan lengkap, sehingga dapat menghasilkan
medis di Rumah Sakit Umum Kartini, rekam medis yang bermutu (lengkap,
artinya hipotesis diterima atau terbukti akurat dan dapat dipercaya).
secara empiris. 2. Disarankan bagi pihak Rumah Sakit Umum
2. Variabel Proses yaitu pengisian rekam Kartini untuk kedepannya bisa menerapkan
medis tidak memberikan pengaruh sistem reward untuk dokter yang
signifikan terhadap kelengkapan pengisian mengembalikan pengisian kelengkapan
berkas resume medis di Rumah Sakit resume medis dengan tepat waktu dan
Umum Kartini. sistem punishment untuk dokter yang
3. Variabel Output yaitu ketepatan waktu mengembalikan pengisian kelengkapan
pengembalian berkas rekam medis tidak resume medis melebihi batas waktu yang
memberikan pengaruh signifikan terhadap ditentukan.
kelengkapan pengisian berkas resume 3. Disarankan bagi pihak Rumah Sakit Umum
medis di Rumah Sakit Umum Kartini. Kartini untuk kedepannya secara
4. Dari hasil uji F diketahui hasil signifikansi keseluruhan bisa mulai menggunakan
sebesar 0.001 < 0.05 sehingga dinyatakan sistem SIMRS secara digital.
jika model regresi yang digunakan dalam 4. Bagi dokter, diharapkan untuk lebih teliti
penelitian sudah sesuai atau model regresi dan menyadari pentingnya kelengkapan

8
berkas resume medis, sehingga dapat QADR Tangerang Tahun 2015. Universitas
meningkatkan kualitas pelayanan Esa Unggul.
kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit. Dewi NF, Agustina K. Analisis Sistem Pelayanan
5. Bagi perawat, diberikan sosialiasi terkait Rekam Medis Rawat Inap di RSUP Dr.
membantu serta mengingatkan dokter Kariadi Semarang Tahun 2016. J Vokasi
secara aktif guna pengisian kelengkapan Indones. 2017;5(2).Butar-butar, J., &
berkas resume medis dengan lengkap dan Simamora, R. H. (2016). Hubungan Mutu
tepat waktu. Pelayanan Keperawatan Dengan Tingkat
Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD
Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah.
Jurnal Ners Indonesia, 6(1), 51–64.
George, R, Terry, Leslie W. Rue. 2013. Dasar-
Dasar Manejemen. Jakarta: PT. Bumi
DAFTAR PUSTAKA Aksara.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis
Al Aufa, B. (2018). Analisis Faktor Yang Multivariate dengan Program IBM SPSS 21
Berpengaruh Terhadap Ketidaktepatan Update PLS Regresi. Badan Penerbit
Waktu Pengembalian Berkas Rekam Medis Universitas Diponegoro. Semarang.
Rawat Inap Di Rs X Bogor. Jurnal Vokasi Gibson, M. 2018. Manajemen Sumber Daya
Indonesia, 6(2), 41–46. Manusia. Cetakan ke dua. Jakarta:
https://doi.org/10.7454/jvi.v6i2.124 Erlangga.
Afandi, P., 2018. Manajemen Sumber Daya Gita Kencana, Grace Rumengan FH. Analisa
Manusia; Teori, Konsep dan Indikator, Kepatuhan Pengisian Berkas Rekam. J
edisi 1. ed. Zanafa, Pekanbaru Manaj Kesehat Yayasan RS Dr Soetomo.
Azwar,azrul. 2017. Pengantar Administrasi 2019;5:27–37.
Kesehatan. Jakarta: Bina Rupa Aksara. Hafid Hutama & erwin santosa. (2019). Evaluasi
Azhar, Susanto, 2017, Sistem Informasi Mutu Rekam Medis di Rumah Sakit. PKU 1
Kesehatan (Pemahaman konsep secara Muhammadiyah Yogyakarta : Studi Kasus
terpadu) Edisi Kesatu, Bandung: Lingga pada Pasien Sectio caesaria.
JayaAmalia, A., Tua, H., & Rusli, Z. (2017). Hanafiah, M. Yusuf dan Amri Amir,Etika
Daya Tanggap, Jaminan, Bukti Fisik, Kedokteran dan Hukum Kesehatan,
Empati, Kehandalan, dan Kepuasan Pasien. Kedokteran EGC, Jakarta,2017.
Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 15(2), Handoko, T. H. (2013). Manajemen Personalia
356–364. dan Sumber Daya Manusia. BPFE
Budiharjo, M. (2018). Panduan Praktis Yogyakarta.
Menyusun SOP. Raih Asa Sukses. Harrington Emerson dalam Phiffner John F dan
Edna K.Huffman. 2014. Health Information Presthus Robert V. 5 Unsur Manajemen.
Management, Edisi 10. Berwyn 2016
Illionis :Physicians’record company Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Dinnya Yesica Tandy, Eri Witcahyo SU. ANALISIS (2022). Peraturan Menteri Kesehatan
KEPATUHAN PENGISIAN BERKAS REKAM Republik Indonesia No 24 tentang Rekam
MEDIS DI RUMAH SAKIT DAERAH (RSD) Medis. Jakarta.
KALISAT JEMBER. J Kesehat Masy. Kencana, G., Rumengan, G., & Hutapea, F.
2018;9:21–9. (2019). Analisa Kepatuhan Pengisian
Fauzil, Yusirwan Y, Adila K.,A. 2022. Jurnal Berkas Rekam Medis di Instalasi Rawat
Analisis Kepatuhan Dpjp Dalam Inap Rumah Sakit X. Jurnal Manajemen
Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Dan Kesehatan Yayasan RS. Dr. Soetomo, 5(1),
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Di 27-37.
Rsud Dr Rasidin Padang. Vol. 7; No.2. Nurhaidah, N., Harijanto, T., & Djauhari, T.
Fitriati, I. (2017). Tinjauan Ketepatan Waktu (2016). Faktor-Faktor Penyebab
Pengembalian Rekam Medis Rawat Inap Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medis
ke Unit Rekam Medis di Rumah Sakit Rawat Inap di Rumah Sakit Universitas
9
Muhammadiyah Malang. Jurnal Medicordhif, 5(01), 32–38.
Kedokteran Brawijaya, 29(3), 258- Sally, Theresia. 2018. Ketidaklengkapan
264.Habibi, A. H., Hakim, F. H., & Azizi, F. Pengisian Berkas Rekam Medis di Rumah
S. (2020). Hubungan Mutu Pelayanan Sakit Marzoeki Mahdi Bogor. Laporan
Keperawatan dengan Minat Kunjungan Magang S1 Program Studi Manajemen
Ulang Rawat Jalan di RSIA PKU Rumah Sakit FKMUI. Depok.
Muhammadiyah Cipondoh. Jurnal JKFT, Simanjuntak M. Tinjauan Kepatuhan Dokter
4(2), 11–21. Dalam Pengisian Dokumen Rekam Medis
Notoatmodjo, S. (2017). Promosi Kesehatan dan Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Imelda
Ilmu Perilaku. Rineka Cipta Pekerja Indonesia (Rsu Ipi) Medan Tahun
Pujihastuti, A. (2015). Hubungan kelengkapan 2018. J Ilm Perekam Dan Inf Kesehat
informasi dengan keakuratan kode Imelda. 2018.
diagnosis dan tindakan pada dokumen Wajdi, M. F. (2017). Analisis Kepatuhan Dokter
rekam medis rawat inap. Manajemen Dalam Mengisi Rekam Medis Di Rumah
Informasi Kesehatan, 2, 60–64. Sakit Umum Daerah Kabupaten Boyolali.
P. Ratu Ile Tokan, Manjemen Peneliti Guru Universitas Muhammadiyah
(Jakarta: Pt Grasindo, 2018). Surakarta.https://doi.org/10.54816/sj.v4i2
Presiden Republik Indonesia. (2014). Undang- .459
Undang Nomor 29 Tahun 2014.
Rusdiana. (2018). Rawat Inap Ke Unit Rekam
Medis Dirumah Sakit X Jakarta Timur 2018.

10

Anda mungkin juga menyukai