Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rekam medis merupakan manajemen informasi kesehatan yang dibuat
oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Depok secara baik dan benar. Rekam
medis sangat dibutuhkan sekali dalam pelayanan di Puskesmas karena dalam
rekam medis merupakan rekaman atau catatan dari pasien tentang segala
identitas pasien sampai dengan diagnosis, rencana therapy, tindakan, perawatan
dan pengobatan yang diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan lainya.
Pelayanan Rekam medis merupakan catatan mutlak yang harus disimpan
dengan sebaik mungkin sehingga setiap kali pasien akan berobat atau konsultasi
catatanya masih tersimpan dengan baik dan segera bisa ditemukan. Rekam
medis juga bermanfaat sebagai peningkatan mutu layanan, kenyamanan dan
keamanan pasien di Puskesmas Depok Jaya.
Berdasarkan hal tersebut diatas , maka perlu dibuat panduan yang akan
dipakai oleh semua petugas di Puskesmas Depok Jaya.

B. Visi, Misi, Tata Nilai dan Tujuan Puskesmas


 Visi Puskesmas Depok Jaya
Mewujudkan wilayah kerja Puskesmas Depok Jaya yang sehat, unggul, nyaman,
dan religius.

 Misi Puskesmas Depok Jaya


 Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang profesional dan transparan
 Mengembangkan SDM yang religious, kreatif dan berdaya saing

 Moto Puskesmas Depok Jaya


Sehat itu nikmat

 Tata Nilai Puskesmas Depok Jaya


D : Dinamis
E : Empati
P : Profesional
J : Jujur
A : Aman
Y : Yakin

1
C. Tujuan
Tujuan dari panduan ini menjadi panduan bagi petugas dalam
melaksanakan pelayanan rekam medis. Mendapatkan pelayanan rekam medis
yang bermutu.

D. Definisi
Menurut UU Praktik Kedokteran Pasal 46 ayat (1), yang dimaksud
dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

E. Landasan Hukum
Permenkes Republik Indonesia No 269 tahun 2008 tentang Rekam medis
.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Petugas Rekam medis


2. Rekam medis pasien
Catatan riwayat penyakit pasien
3. Tenaga kesehatan Puskesmas Depok Jaya
Dokter, Dokter Gigi, Bidan, Perawat, Sanitarian, Nutrisionist yang
bertugas di Puskesmas Depok Jaya.
4. Kepala Puskesmas Depok Jaya
5. Tim Mutu

3
BAB III
TATALAKSANA

Tujuan dari rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib


administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Depok Jaya. Tertib adminstrasi merupakan salah satu faktor yang
menentukan didalam upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas Depok Jaya.
Pengertian dari rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Catatan adalah tulisan yang
dibuat oleh Dokter atau Dokter Gigi tentang segala tindakan yang dilakukan
kepada pasien dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan. Dokumen adalah
catatan Dokter, Dokter Gigi dan/atau tenaga kesehatan tertentu, laporan hasil
penunjang, catatan observasi dan pengobatan harian dan semua rekaman, baik
berupa foto radiologi.
Rekam medis di Puskemas Depok Jaya bagi Pasien rawat jalan, yaitu
rekam medis yang diperuntukkan bagi pasien baik itu rawat jalan ataupun
rujukan dimana proses pencatatan dilakukan terlebih dahulu sebelum pasien
dialakukan tindakan. Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan
jelas. Penyelenggaraan rekam medis dapat juga menggunakan teknologi
informasi elektronik maupun melalui catatan manual, di Puskesmas Depok Jaya
rekam medis dimasukkan juga ke dalam system simpus. Isi dari rekam medis
untuk pasien rawat jalan di Puskesmas Depok Jaya memuat ;
 Identitas pasien
 Tanggal dan waktu
 Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan
riwayat penyakit
 Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang
 Diagnosis
 Rencana penatalaksanaan
 Pengobatan dan atau tindakan
 Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
 Untuk pasien gigi dilengkapi dengan odontogram klinik
 Persetujuan medis

4
Isi dari rekam medis untuk pasien gawat darurat, sekurang-kurangnya
memuat :
 Identitas pasien
 Kondisi saat pasien tiba
 Identitas pengantar
 Tanggal dan waktu
 Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan
riwayat penyakit
 Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang
 Diagnosis
 Pengobatan dan atau tindakan
 Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan ruang pemeriksaan
gawat darurat Puskesmas Depok Jaya dan rencana tindak lanjut
 Nama dan tanda tangan Dokter, Dokter Gigi atau tenaga kesehatan
tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan
 Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan
dipindahkan ke sarana pelayanan kesehatan lain
 Pelayanan kesehatan lain yang telah diberikan kepada pasien

Kegunaan rekam medis :


 Aspek administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi karena isinya
menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggungjawab sebagai
tenaga medis dan para medis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan

 Aspek medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis karena catatan tersebut
dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang
harus diberikan kepada seorang pasien

 Aspek hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan
dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti
untuk menegakkan keadilan

5
 Aspek keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang karena isinya mengandung
data informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan

 Aspek penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian karena isinya
menyangkut data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian
dan pengembnagan ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

 Aspek pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan karena isinya
menyangkut data/ informasi tertang perkembangan kronologis dan kegiatan
pelayanan medis yang diberikan kpd pasien. Informasi tersebut dapat
dipergunakan sebagai bahan referensi pengajaran dibidang profesi si pemakai.

 Aspek dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi karena isinya
menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai
bahan pertanggungjawaban dalam laporan di Puskesmas

Kegunaan rekam medis secara umum :


a. Sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga ahli lainya yang ikut ambil
bagian dalam memberikan pelayanan kesehatan.
b. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/ perawatan yang diberikan
kepada pasien
c. Sebagai bukti tertulis segala tindakan pelayanan perkembangan penyakit,
dan pengobatan pasien
d. Sebagai bahan analisa, penelitian dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan
e. Melindungi kepentingan hukum pasien, puskesmas dan tenaga ahli lainya
f. Menyediakan data data khusus
g. Sebagai dasar didalam perhintungan biaya pembayaran pelayanan medik

Untuk keperluan pendidikan atau penelitian jika menyebutkan identitas


pasien, perlu mendapatkan persetujuan secara tertulis dari pasien atau ahli
warisnya dan harus jaga kerahasiannya. Jika pemanfaatan rekam medik untuk
keperluan pendidikan atau penelitian yang dilakukan untuk kepentingan Negara
tidak perlu persetujuan pasien. Yang bertanggung jawab atas hilang, rusak,

6
pemalsuan atau penggunaan oleh orang atau badan yang tidak berhak adalah
kepala Puskesmas Depok Jaya.
Landasan hukum Rekam medis adalah :
 Permenkes Republik Indonesia Nomor 269 / MENKES / PER / III / 2008

A. SISTEM PENAMAAN
Prinsip utama yang harus ditaati oleh petugas pencatat adalah nama
pasien harus lengkap, minimal terdiri dari dua suku kata dengan demikian nama
pasien yang yang akan tercantum dalam rekam medik akan menjadi satu
diantara kemungkinan ini :
 Nama pasien sendiri, apabila nama sudah terdiri dari satu atau lebih
 Nama pasien harus dilengkapi dengan nama suami , jika pasien sudah
bersuami
 Nama pasien sendiri dilengkapi dengan nama orang tua jika belum
menikah (biasanya nama ayah)
 Bagi pasien yang mempunyai nama keluarga/marga, maka nama keluarga
marga didahulukan dan kemudian dikuti nama sendiri
Dalam sistem penamaan rekam medik diharapkan
 Nama ditulis dengan huruf cetak, dan mengikuti Ejaan yang
disempurnakan
 Sebagai pelengkap bagi pasien perempuan ditambah Ny. Atau Nn sesuai
dengan status
 Pencantuman title/gelar selalu diletakan di depan nama lengkap pasien
 Perkataan tuan saudara, bapak/laki-laki tidak dicantumkan dalam
penulisan nama pasien

Cara penulisan nama pasien menjadi sangat penting artinya karena sering
dijumpai pasien dengan nama yang sama dengan menggunakan cara penulisan
akan memudahkan seorang penulis untuk mengambil berkas rekam medik
ditempat penyimpanan apabila sewaktu-waktu berkas rekam medis diperlukan.
Untuk keseragaman penulisan nama seorang pasien memakai ejaan baru baru
yang disempurnakan.
Tata cara penulisan nama di Puskesmas Depok Jaya
Secara teori banyak cara untuk penulisan nama pasien di Dokumen
Rekam medis. Namun, tata cara pemberian nama yang sering dilakukan di
lapangan biasanya lebih praktis dan memang menyesuaikan dengan kebijakan.

7
Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dan membuat pelayanan lebih cepat
disesuaikan denga efektif dan efisiensi. Untuk penamaan di Puskesmas Depok
Jaya jika ada gelar ditulis di depan nama. Contoh : Drs. Ahmad Subagyo. Untuk
penulisan nama menggunakan nama tunggal (nama aslinya).

B. SISTEM PENOMORAN
Ada 3 macam sistem penomoran
 Pemberian nomor cara seri ( serial numbering system)
System ini setiap penderita mendapatkan nomor baru setiap kunjungan ke
Puskesmas. Jika ia berkunjung 5 kali maka ia akan mendapatkan lima nomor
yang berbeda. Semua nomor sudah diberikan kepada pasien tersebut harus
dicatat dalam kartu indeks utama pasien. Sedang rekam medisnya disimpan di
berbagai tempat sesuai nomor yang telah diperolehnya.
 Pemberian nomor cara unit ( Unit numbering system)
Sistem ini memberikan satu unit nomor rekam medis baik kepada pasien
berobat jalan maupun dirawat. Pada saat seorang penderita berkunjung pertama
kali ke Puskesmas apakah dia sebagai rawat jalan atau rawat inap kepadanya
hanya diberika satu nomor rekam medis yang akan dipakai selamanya untuk
kunjungan seterusnya
 Pemberian nomor cara seri unit ( serial seri Unit numbering system)
Sistem ini merupakan gabungan atara seri dan unit, setiap pasien
berkunjung ke puskesmas kepadanya diberikan satu nomor baru, tetapi rekam
medisnya yang dulu digabungkan dan disimpan dibawah nomor yang paling
baru, dengan cara ini terciptalah satu unit rekam medis. Apabila rekam medis
yang lama diambil dan dipindahkan tempatnya ke nomor rekam medik yang
baru. Ditempatnya yang lama tersebut harus diberi tanda petunjuk (out guide)
yang menunjukkan kemana rekam medis tersebut dipindahkan. Tanda petunjuk
tersebut diletakkan menggantikan tempat rekam medis yang lama

Sistem penomoran rekam medis di Puskesmas Depok Jaya adalah dengan


pemberian nomor rekam medis cara unit, dimana satu pasien menerima satu
nomor rekam medis. Penomoran menggunakan urutan penomoran 6 digit secara
langsung.
C. TATA CARA PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS

Berdasarkan Permenkes Republik Indonesia Nomor


269/MENKES/PER/III/2008 adalah :

8
 Setiap Dokter/Dokter Gigi dalam praktik kedokteran wajib membuat rekam
medis. Rekam medis ini dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien
menerima pelayanan.
 Pembuatan rekam medis adalah dengan pencatatan dan pendokumentasian
hasil :
o Pemeriksaan
o Pengobatan
o tindakan
o pelayanan lain yang diberikan pada pasien.
o
 Menurut standar akreditasi Puskesmas catatan rekam medis
terdiri dari :
o anamnesa (riwayat penyakit terdahulu dan saat ini)
o pemeriksaan fisik
o pemeriksaan penunjang
o diagnosa
o rencana therapy
o Risiko rencana layanan klinis yang mungkin terjadi
o SOAP pada tindakan bedah dan laporan tindakan bedah
o Informasi rujukan (bukti rujukan, alasan merujuk dan kapan rujukan
harus dilakukan)
o Observasi klinis dan hasil pengobatan pasien
o Edukasi kesehatan yag diberikan kepada pasien
o Odontogram pada pasien gigi
o Jika ada pemberian obat-obatan intravena harus tercatat dalam rekam
medik
o Informasi tentang efek samping obat
o Ada tanda tangan dan nama jelas petugas kesehatan yang
memberikan pelayanan
 Setiap pencatatan dalam rekam medis harus dibubuhi waktu pemeriksaan
(tanggal pemeriksaan)
 Jika terjadi kesalahan pada penulisan di rekam medis dapat dilakukan
pembetulan. Dengan cara mencoret tanpa menghilangkan catatan yang
dibetulkan dan dibubuhi paraf Dokter/Dokter Gigi atau petugas kesehatan
tertentu yang bersangkutan.

9
 Dokter/Dokter Gigi atau Petugas kesehatan lain bertanggung jawab atas
catatan dan dokumen yang dibuat pada rekam medis.
D. PENYIMPANAN REKAM MEDIS

Penyimpanan rekam medis di Puskesmas Depok Jaya berada di ruangan


rekam medis. Sistem penyimpanan berdasarkan urutan nomor rekam medis
berdasarkan urutan dari yang terkecil ke terbesar.
Berdasarkan Permenkes Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 rekam medik pada sarana kesehatan non Rumah
Sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu terhitung dari
tanggal terakhir pasien berobat. Setelah batas waktu dilampaui rekam medis
dapat dimusnahkan. Untuk puskesmas batas waktu penyimpanan rekam medis
adalah 2 tahun. Untuk persetujuan tindakan medik tidak boleh ikut
dimusnahkan tetapi disimpan untuk jangka waktu 10 tahun terhitung dari
tanggal dibuatnya ringkasan.
Informasi yang tercatat dalam rekam medis harus dijaga kerahasiaannya
oleh Dokter, Dokter Gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan
kepala Puskesmas. Informasi tentang identitas, riawayat penyakit, riawayat
pemeriksaan dan pengobatan dapat dibuka dalam hal :
 Untuk kepentingan kesehatan pasien
 Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan
hukum atas perintah pengadilan.
 Permintaan/persetujuan paien itu sendiri
 Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan Undang-undang
 Untuk kepentingan penelitian, pendidikan dan audit medis sepanjang
tidak menyebut idetitas pasien.
Permintaan rekam medis ini harus dilakukan secara tertulis kepada Kepala
Puskesmas. Penjelasan tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh
Dokter/Dokter Gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien. Kepala
Puskesmas dapat menjelaskan isi rekam medik secara tertulis atau langsung
kepada pemohon tanpa izin pasien berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Berkas rekam medik milik Puskesmas Depok Jaya, ringkasan rekam
medis milik pasien. Ringkasan rekam medik dapat dicatat atau di copy oleh
pasien atau orang yang diberi kuasa atau atas persetujuan tertulis pasien atau
keluarga pasien.

10
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi rekam medis ada pada isi dari rekam medis itu sendiri.
Klasifikasi kode diagnosis dalam penulisan rekam medis ada di lampiran . Daftar
singkatan yang berlaku di Puskesmas Depok Jaya dalam pencatatan dalam
rekam medik ada di lampiran.

Lampiran daftar singkatan:


 Daftar Singkatan Umum

KEPANJANGAN SINGKATAN
Muhammad M.
Ahmad A.
Abdul Abd.
Siti St.
Tubagus TB
Depok Jaya Baru DJB
Wijaya Kusuma WJK
Pulo Jaya PJ
Kramat Jaya KJ
Nusantara Raya NR
Jalan Jl
Kampung Kp
Rangkapan Jaya RJ
Rangapan Jaya Baru RJB
Rangkapan Jaya Lama RJL
Pancoran Mas Panmas
Tanah Baru TB
Gang Gg
Tuan Tn
Nyonya Ny
Nona Nn
Anak An
Puri Anggrek Mas PAM
Mampang MP
Makam Bojong MB
Depok Jaya Agung DJA
Jawa barat Jabar
Pondok Cina Pocin

11
 Daftar Singkatan Ruang Pelayanan Umum

KEPANJANGAN SINGKATAN
Infeksi Saluran Nafas Atas ISPA
Faring Far
Nyeri Tekan NT
Paracetamol Pct
Epigastrium Epig
Nebulizer Nebu
Elektrokadiografi Ekg
Hipertensi Ht
Diabetes Melitus DM
Demam Berdarah Dengue DBD
Hemoglobin, Hematocrit, Leukosit
Trombosit H2TL
Tekanan Darah TD
Pernapasan/Respiration Rate p/rr
Nadi N
Suhu S
Berat Badan BB
Tinggi Badan TB
Indeks Massa Tubuh IMT
Wheezing Wh
Ronkhi Rh
Asuhan Keperawatan Askep
Subjektif, Objektif, Assessment, Planning SOAP
Suspek Susp
Observasi Obs
Follow Up Fu

 Daftar Singkatan Ruang Pelayanan KIA-KB-Imunisasi

KEPANJANGAN SINGKATAN
Golongan Gol
Gravida Partus Abortus GPA
Hari Pertama Haid Terakhir HPHT
Berat Badan BB
Tinggi Badan TB
Kesehatan Ibu dan Anak KIA
Tidak Ada Keluhan Tak
Inisiasi Menyusui Dini IMD
Kunjungan Nifas KF
Kunjungan Neonatus KN
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR
Intra Uterine Device IUD
Metode Amenore Laktasi MAL

12
Inta Uterin Vetal Distres IUVD
Metode Operatif Wanita MOW
Metode Operatif Pria MOP
Lingkar Lengan Kiri Atas LILA
Tinggi Fundus Uteri TFU
Denyut Jantung Janin DJJ
Pintu Atas Panggul PAP
Tapsiran Berat Janin TBJ
Sulpas Ferosus Fe
Tunggal T
Ganda G
Dokter Dr
Bidan Bd
Pondok Bersalin Desa Polindes
Puskesmas Pembantu Pustu
Puskesmas PKM
Rumah Bersalin RB
Rumah Sakit RS
Rumah Sakit Ibu dan Anak RSIA
Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada RSBBH
Bidan Praktek Swasta BPS
Pasangan Usia Subur PUS
Wanita Usia Subur WUS
Ballottement Ball
Letak Kepala Letkep
Letak Sungsang Letsu
Letak Lintang Letli
Program Perencanaan Persalinan dan
P4K
Pencegahan Komplikasi
Ante Natal Care ANC
Post Natal Care PNC
Berat Badan Lahir Rendah BBLR
Kekurangan Energi Kalori KEK

 Daftar Singkatan Gigi Ruang pelayanan Gigi

NAMA ISTILAH SINGKATAN


Karies Mencapai Pulpa KMP
Vitalitas Vit
Karier Dentis KD
Chloro Ethyl Ce
Tambal Tetap TT
Tambal Sementara TS
Cabut Susu CS
Cabut Tetap CT
Tambal GIC TG
Tambal Komposit TK
Pasien Os/Px

13
Tensi Darah TD
Diabetes Mellitus DM
Hipertensi HT
Scaling Sc
Tidak Ada K TAK

 Daftar Singkatan Ruang Pelayanan Tb Paru

NAMA ISTILAH SINGKATAN


Directly Observed Treatment Short Course DOTS
Tuberkulosis TB
Obat Anti Tuberkulosis OAT
Pengawasan Minum Obat PMO
Akhir Pengobatan AP
Case Detection Rate CDR
Case Notification Rate CNR
Multi Drugs Resistensi MDR
Human Immunodeficiency Virus HIV
Sewaktu Pagi Sewaktu SPS
Drop Out DO

 Daftar singkatan Ruang Obat


Nama Obat Singkatan
Asam Asetil Salisilat Asetosal
Asam Ascorbat Vit c
N-Acetyl Sistein N-Ac/ Asetil
Fitomenadion Vit K
Gliseril Guaiakolat GG
Gentian Violet Gv
Hidroklorthiazide HCT
Isoniazid INH
Isosorbide Dinitrat ISDN
Kalsium Laktat Kalk
Klorfeniramini Maleat CTM
Klorpromazin CPZ
Natrium Bikarbonat BICNAT
Natrium Diklofenak Nadik
Obat anti Tuberkulosis OAT
Parasetamol PCT
Piridoksin Vit B6
Thiamin VIT B1

14
Trihexiphenidil THP
Vitamin B komplek Vit B

 Lampiran daftar ICD 10:

No Kode Keterangan
1 A00.0 Cholera due to Vibrio cholerae 01, biovar cholerae
2 A00.1 Cholera due to Vibrio cholerae 01, biovar eltor
3 A00.9 Cholera, unspecified
4 A01.0 Typhoid fever
5 A06.9 Amoebiasis, unspecified
Diarrhoea and gastroenteritis of presumed
6 A09
infectious origin
Tuberculosis of lung, confirmed by sputum
7 A15.0
microscopy with or without culture
Tuberculosis of lung, confirmed by unspecified
8 A15.3
means
Tuberculosis of intrathoracic lymph nodes,
9 A15.4
confirmed bacteriologically and histologically
10 A18.2 Tuberculous peripheral lymphadenopathy
Acute hepatitis B with delta-agent (coinfection) with
11 B16.0
hepatic coma
Acute hepatitis B with delta-agent (coinfection)
12 B16.1
without hepatic coma
Acute hepatitis B without delta-agent with hepatic
13 B16.2
coma
Acute hepatitis B without delta-agent and without
14 B16.9
hepatic coma
15 B18.0 Chronic viral hepatitis B with delta-agent
16 B18.1 Chronic viral hepatitis B without delta-agent
17 B18.2 Chronic viral hepatitis C
18 B18.8 Other chronic viral hepatitis
19 B18.9 Chronic viral hepatitis, unspecified
20 B19.0 Unspecified viral hepatitis hepatic with coma
21 B19.9 Unspecified viral hepatitis without hepatic coma
22 B20.0 HIV disease resulting in mycobacterial infection
23 B20.1 HIV disease resulting in other bacterial infections
24 B20.2 HIV disease resulting in cytomegaloviral disease
25 B20.3 HIV disease resulting in other viral infections
HIV disease resulting in other infectious and
26 B20.8
parasitic diseases
HIV disease resulting in unspecified infectious or
27 B20.9
parasitic disease
28 B35.1 Tinea unguium
29 B35.2 Tinea manuum
30 B35.3 Tinea pedis

15
31 B35.4 Tinea corporis
32 B35.5 Tinea imbricata
33 B35.6 Tinea cruris
34 B86 Scabies
35 C50.9 Malignant neoplasm of breast, unspecified
36 C55 Malignant neoplasm of uterus, part unspecified
37 C56 Malignant neoplasm of ovary
Other benign neoplasm of connective and other soft
38 D21.9
tissue, unspecified
39 D23.9 Other benign neoplasm of skin, unspecified
40 D24 Benign neoplasm of breast
41 D26.9 Other benign neoplasm of uterus, unspecified
42 D27 Benign neoplasm of ovary
43 D28.1 Benign neoplasm of vagina
44 D53.8 Other specified nutritional anaemias
45 D53.9 Nutritional anaemia, unspecified
46 D64.8 Other specified anaemias
47 D64.9 Anaemia, unspecified
Non-insulin-dependent diabetes mellitus with
48 E11.8
unspecified complications
Non-insulin-dependent diabetes mellitus without
49 E11.9
complications
Other specified diabetes mellitus with unspecified
50 E13.8
complications
Other specified diabetes mellitus without
51 E13.9
complications
Unspecified diabetes mellitus with multiple
52 E14.7
complications
Unspecified diabetes mellitus with unspecified
53 E14.8
complications
54 E14.9 Unspecified diabetes mellitus without complications
55 F20.9 Schizophrenia, unspecified
56 F32.8 Other depressive episodes
57 F32.9 Depressive episode, unspecified
58 F41.9 Anxiety disorder, unspecified
59 G43.3 Complicated migraine
60 G43.8 Other migraine
61 G43.9 Migraine, unspecified
62 H01.0 Blepharitis
63 H10.8 Other conjunctivitis
64 H10.9 Conjunctivitis, unspecified
65 H11.0 Pterygium
66 H25.8 Other senile cataract
67 H25.9 Senile cataract, unspecified
68 H26.0 Infantile, juvenile and presenile cataract
69 H26.1 Traumatic cataract
70 H26.2 Complicated cataract
71 H26.3 Drug-induced cataract
72 H26.4 After-cataract

16
73 H26.8 Other specified cataract
74 H26.9 Cataract, unspecified
75 H27.0 Aphakia
76 H27.1 Dislocation of lens
77 H27.8 Other specified disorders of lens
78 H27.9 Disorder of lens, unspecified
79 H28.0 Diabetic cataract
80 H52.0 Hypermetropia
81 H52.1 Myopia
82 H52.4 Presbyopia
83 H52.5 Disorders of accommodation
84 H52.6 Other disorders of refraction
85 H52.7 Disorder of refraction, unspecified
86 H60.8 Other otitis externa
87 H60.9 Otitis externa, unspecified
88 H61.2 Impacted cerumen
89 H65.4 Other chronic nonsuppurative otitis media
90 H65.9 Nonsuppurative otitis media, unspecified
91 H66.0 Acute suppurative otitis media
92 H66.1 Chronic tubotympanic suppurative otitis media
93 H66.2 Chronic atticoantral suppurative otitis media
94 H66.3 Other chronic suppurative otitis media
95 H66.4 Suppurative otitis media, unspecified
96 H66.9 Otitis media, unspecified
97 H92.0 Otalgia
98 H93.1 Tinnitus
99 H93.2 Other abnormal auditory perceptions
100 H93.3 Disorders of acoustic nerve
101 H93.8 Other specified disorders of ear
102 H93.9 Disorder of ear, unspecified
Acoustic neuritis in infectious and parasitic diseases
103 H94.0
classified elsewhere
Other specified disorders of ear in diseases classified
104 H94.8
elsewhere
Recurrent cholesteatoma of postmastoidectomy
105 H95.0
cavity
106 H95.1 Other disorders following mastoidectomy
Other postprocedural disorders of ear and mastoid
107 H95.8
process
Postprocedural disorder of ear and mastoid process,
108 H95.9
unspecified
109 J01.8 Other acute sinusitis
110 J01.9 Acute sinusitis, unspecified
111 J02.9 Acute pharyngitis, unspecified
112 J03.0 Streptococcal tonsillitis
113 J03.9 Acute tonsillitis, unspecified
114 J04.0 Acute laryngitis
115 J15.8 Other bacterial pneumonia

17
116 J15.9 Bacterial pneumonia, unspecified
117 J18.9 Pneumonia, unspecified
118 J20.9 Acute bronchitis, unspecified
119 J30.3 Other allergic rhinitis
120 J30.4 Allergic rhinitis, unspecified
121 J31.0 Chronic rhinitis
122 J35.0 Chronic tonsillitis
123 J37.0 Chronic laryngitis
124 J39.9 Disease of upper respiratory tract, unspecified
125 J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic
126 J45.8 Mixed asthma
127 J45.9 Asthma, unspecified
128 J81 Pulmonary oedema
129 K01.0 Embedded teeth
130 K01.1 Impacted teeth
131 K02.0 Caries limited to enamel
132 K02.1 Caries of dentine
133 K02.2 Caries of cementum
134 K02.3 Arrested dental caries
135 K02.4 Odontoclasia
136 K02.8 Other dental caries
137 K02.9 Dental caries, unspecified
138 K03.0 Excessive attrition of teeth
139 K03.1 Abrasion of teeth
140 K03.2 Erosion of teeth
141 K03.3 Pathological resorption of teeth
142 K03.4 Hypercementosis
143 K03.5 Ankylosis of teeth
144 K03.6 Deposits [accretions] on teeth
145 K03.7 Posteruptive colour changes of dental hard tissues
146 K03.8 Other specified diseases of hard tissues of teeth
147 K03.9 Disease of hard tissues of teeth, unspecified
148 K04.0 Pulpitis
149 K04.1 Necrosis of pulp
150 K04.2 Pulp degeneration
151 K04.3 Abnormal hard tissue formation in pulp
152 K04.4 Acute apical periodontitis of pulpal origin
153 K04.5 Chronic apical periodontitis
154 K04.6 Periapical abscess with sinus
155 K04.7 Periapical abscess without sinus
156 K04.8 Radicular cyst
Other and unspecified diseases of pulp and
157 K04.9
periapical tissues
158 K05.0 Acute gingivitis
159 K05.1 Chronic gingivitis
160 K05.2 Acute periodontitis
161 K05.3 Chronic periodontitis

18
162 K05.4 Periodontosis
163 K05.5 Other periodontal diseases
164 K05.6 Periodontal disease, unspecified
165 K06.0 Gingival recession
166 K06.1 Gingival enlargement
Gingival and edentulous alveolar ridge lesions
167 K06.2
associated with trauma
Other specified disorders of gingiva and edentulous
168 K06.8
alveolar ridge
Disorder of gingiva and edentulous alveolar ridge,
169 K06.9
unspecified
170 K07.0 Major anomalies of jaw size
171 K07.1 Anomalies of jaw-cranial base relationship
172 K07.2 Anomalies of dental arch relationship
173 K07.3 Anomalies of tooth position
174 K07.4 Malocclusion, unspecified
175 K07.5 Dentofacial functional abnormalities
176 K07.6 Temporomandibular joint disorders
177 K07.8 Other dentofacial anomalies
178 K07.9 Dentofacial anomaly, unspecified
179 K08.0 Exfoliation of teeth due to systemic causes
Loss of teeth due to accident, extraction or local
180 K08.1
periodontal disease
181 K08.2 Atrophy of edentulous alveolar ridge
182 K08.3 Retained dental root
Other specified disorders of teeth and supporting
183 K08.8
structures
Disorder of teeth and supporting structures,
184 K08.9
unspecified
185 K09.0 Developmental odontogenic cysts
186 K09.1 Developmental (nonodontogenic) cysts of oral region
187 K09.2 Other cysts of jaw
188 K09.8 Other cysts of oral region, not elsewhere classified
189 K09.9 Cyst of oral region, unspecified
190 K10.0 Developmental disorders of jaws
191 K10.1 Giant cell granuloma, central
192 K10.2 Inflammatory conditions of jaws
193 K10.3 Alveolitis of jaws
194 K10.8 Other specified diseases of jaws
195 K10.9 Disease of jaws, unspecified
196 K11.0 Atrophy of salivary gland
197 K11.1 Hypertrophy of salivary gland
198 K11.2 Sialoadenitis
199 K11.3 Abscess of salivary gland
200 K11.4 Fistula of salivary gland
201 K11.5 Sialolithiasis
202 K11.6 Mucocele of salivary gland
203 K11.7 Disturbances of salivary secretion
204 K11.8 Other diseases of salivary glands

19
205 K11.9 Disease of salivary gland, unspecified
206 K12.0 Recurrent oral aphthae
207 K12.1 Other forms of stomatitis
208 K12.2 Cellulitis and abscess of mouth
209 K13.0 Diseases of lips
210 K13.1 Cheek and lip biting
Leukoplakia and other disturbances of oral
211 K13.2
epithelium, including tongue
212 K13.3 Hairy leukoplakia
Granuloma and granuloma-like lesions of oral
213 K13.4
mucosa
214 K13.5 Oral submucous fibrosis
215 K13.6 Irritative hyperplasia of oral mucosa
216 K13.7 Other and unspecified lesions of oral mucosa
217 K14.0 Glossitis
218 K14.1 Geographic tongue
219 K14.2 Median rhomboid glossitis
220 K14.3 Hypertrophy of tongue papillae
221 K14.4 Atrophy of tongue papillae
222 K14.5 Plicated tongue
223 K14.6 Glossodynia
224 K14.8 Other diseases of tongue
225 K14.9 Disease of tongue, unspecified
226 K20 Oesophagitis
227 K21.0 Gastro-oesophageal reflux disease with oesophagitis
Gastro-oesophageal reflux disease without
228 K21.9
oesophagitis
229 K22.0 Achalasia of cardia
230 K22.1 Ulcer of oesophagus
231 K22.2 Oesophageal obstruction
232 K22.3 Perforation of oesophagus
233 K22.4 Dyskinesia of oesophagus
234 K22.5 Diverticulum of oesophagus, acquired
Gastro-oesophageal laceration-haemorrhage
235 K22.6
syndrome
236 K22.7 Barrett's oesophagus
237 K22.8 Other specified diseases of oesophagus
238 K22.9 Disease of oesophagus, unspecified
239 K23.0 Tuberculous oesophagitis
240 K23.1 Megaoesophagus in Chagas' disease
Disorders of oesophagus in other diseases classified
241 K23.8
elsewhere
242 K25.0 Gastric ulcer, acute with haemorrhage
243 K25.1 Gastric ulcer, acute with perforation
Gastric ulcer, acute with both haemorrhage and
244 K25.2
perforation
Gastric ulcer, acute without haemorrhage or
245 K25.3
perforation
246 K25.4 Gastric ulcer, chronic or unspecified with

20
haemorrhage
Gastric ulcer, chronic or unspecified with
247 K25.5
perforation
Gastric ulcer, chronic or unspecified with both
248 K25.6
haemorrhage and perforation
Gastric ulcer, chronic without haemorrhage or
249 K25.7
perforation
Gastric ulcer, unspecified as acute or chronic,
250 K25.9
without haemorrhage or perforation
251 K26.0 Duodenal ulcer, acute with haemorrhage
252 K26.1 Duodenal ulcer, acute with perforation
253 K29.0 Acute haemorrhagic gastritis
254 K29.1 Other acute gastritis
255 K29.3 Chronic superficial gastritis
256 K29.4 Chronic atrophic gastritis
257 K29.5 Chronic gastritis, unspecified
258 K29.6 Other gastritis
259 K29.7 Gastritis, unspecified
260 K30 Dyspepsia
261 K35.9 Acute appendicitis, unspecified
262 K36 Other appendicitis
263 K37 Unspecified appendicitis
Bilateral inguinal hernia, with obstruction, without
264 K40.0
gangrene
265 K40.1 Bilateral inguinal hernia, with gangrene
Bilateral inguinal hernia, without obstruction or
266 K40.2
gangrene
Unilateral or unspecified inguinal hernia, with
267 K40.3
obstruction, without gangrene
Unilateral or unspecified inguinal hernia, with
268 K40.4
gangrene
Unilateral or unspecified inguinal hernia, without
269 K40.9
obstruction or gangrene
Bilateral femoral hernia, with obstruction, without
270 K41.0
gangrene
271 K46.1 Unspecified abdominal hernia with gangrene
Unspecified abdominal hernia without obstruction
272 K46.9
or gangrene
273 K76.9 Liver disease, unspecified
274 L01.0 Impetigo [any organism] [any site]
275 L02.0 Cutaneous abscess, furuncle and carbuncle of face
276 L02.1 Cutaneous abscess, furuncle and carbuncle of neck
Cutaneous abscess, furuncle and carbuncle of
277 L02.2
trunk
Cutaneous abscess, furuncle and carbuncle of
278 L02.3
buttock
279 L02.4 Cutaneous abscess, furuncle and carbuncle of limb
Cutaneous abscess, furuncle and carbuncle of other
280 L02.8
sites
Cutaneous abscess, furuncle and carbuncle,
281 L02.9
unspecified

21
282 L03.8 Cellulitis of other sites
283 L03.9 Cellulitis, unspecified
284 L04.0 Acute lymphadenitis of face, head and neck
285 L04.1 Acute lymphadenitis of trunk
286 L04.2 Acute lymphadenitis of upper limb
287 L04.3 Acute lymphadenitis of lower limb
288 L04.8 Acute lymphadenitis of other sites
289 L04.9 Acute lymphadenitis, unspecified
290 L23.0 Allergic contact dermatitis due to metals
291 L23.1 Allergic contact dermatitis due to adhesives
292 L23.2 Allergic contact dermatitis due to cosmetics
Allergic contact dermatitis due to drugs in contact
293 L23.3
with skin
294 L23.4 Allergic contact dermatitis due to dyes
Allergic contact dermatitis due to other chemical
295 L23.5
products
Allergic contact dermatitis due to food in contact
296 L23.6
with skin
297 L23.7 Allergic contact dermatitis due to plants, except food
298 L23.8 Allergic contact dermatitis due to other agents
299 L23.9 Allergic contact dermatitis, unspecified cause
300 L24.0 Irritant contact dermatitis due to detergents
301 L25.0 Unspecified contact dermatitis due to cosmetics
Unspecified contact dermatitis due to drugs in
302 L25.1
contact with skin
303 L25.2 Unspecified contact dermatitis due to dyes
Unspecified contact dermatitis due to other
304 L25.3
chemical products
Unspecified contact dermatitis due to food in
305 L25.4
contact with skin
Unspecified contact dermatitis due to plants, except
306 L25.5
food
307 L25.8 Unspecified contact dermatitis due to other agents
308 L25.9 Unspecified contact dermatitis, unspecified cause
309 L30.8 Other specified dermatitis
310 L30.9 Dermatitis, unspecified
311 L50.8 Other urticaria
312 L50.9 Urticaria, unspecified
313 L74.3 Miliaria, unspecified
314 M13.08 Polyarthritis, unspecified, other sites
315 M13.09 Polyarthritis, unspecified, unspecified site
316 M13.8 Other specified arthritis
317 M13.80 Other specified arthritis, multiple sites
318 M79.0 Rheumatism, unspecified
319 M79.09 Rheumatism, unspecified, site unspecified
320 M79.1 Myalgia
321 M79.18 Myalgia, other site
322 M79.2 Neuralgia and neuritis, unspecified
323 N40 Hyperplasia of prostate

22
324 N89.8 Other specified noninflammatory disorders of vagina
325 N89.9 Noninflammatory disorder of vagina, unspecified
326 N92.5 Other specified irregular menstruation
327 N92.6 Irregular menstruation, unspecified
328 O00.0 Abdominal pregnancy
329 O00.1 Tubal pregnancy
330 O00.2 Ovarian pregnancy
331 O00.8 Other ectopic pregnancy
332 O00.9 Ectopic pregnancy, unspecified
333 O02.1 Missed abortion
334 O02.8 Other specified abnormal products of conception
335 O02.9 Abnormal product of conception, unspecified
Spontaneous abortion, complete or unspecified, with
336 O03.8
other and unspecified complications
Spontaneous abortion, complete or unspecified,
337 O03.9
without complication
Fetus and newborn affected by maternal
338 P00.0
hypertensive disorders
Fetus and newborn affected by maternal renal and
339 P00.1
urinary tract diseases
Fetus and newborn affected by maternal infectious
340 P00.2
and parasitic diseases
Fetus and newborn affected by other maternal
341 P00.3
circulatory and respiratory diseases
Fetus and newborn affected by maternal nutritional
342 P00.4
disorders
343 P00.5 Fetus and newborn affected by maternal injury
Fetus and newborn affected by surgical procedure
344 P00.6
on mother
Fetus and newborn affected by other medical
345 P00.7
procedures on mother, not elsewhere classified
Fetus and newborn affected by other maternal
346 P00.8
conditions
Fetus and newborn affected by unspecified maternal
347 P00.9
condition
348 P08.0 Exceptionally large baby
349 P08.1 Other heavy for gestational age infants
350 P08.2 Post-term infant, not heavy for gestational age
351 Q00.0 Anencephaly
352 Q00.1 Craniorachischisis
353 Q00.2 Iniencephaly
354 Q01.0 Frontal encephalocele
355 Q01.1 Nasofrontal encephalocele
356 Q01.2 Occipital encephalocele
357 Q01.8 Encephalocele of other sites
358 Q01.9 Encephalocele, unspecified
359 0:00 Tachycardia, unspecified
360 R00.1 Bradycardia, unspecified

23
361 R00.2 Palpitations
362 R00.8 Other and unspecified abnormalities of heart beat
363 R04.0 Epistaxis
364 R05 Cough
365 R06.0 Dyspnoea
366 R07.3 Other chest pain
367 R07.4 Chest pain, unspecified
368 R09.3 Abnormal sputum
369 R10.4 Other and unspecified abdominal pain
370 R11 Nausea and vomiting
371 T00.0 Superficial injuries involving head with neck
Superficial injuries involving thorax with abdomen,
372 T00.1
lower back and pelvis
Superficial injuries involving multiple regions of
373 T00.2
upper limb(s)
Superficial injuries involving multiple regions of
374 T00.3
lower limb(s)
Superficial injuries involving multiple regions of
375 T00.6
upper limb(s) with lower limb(s)
Superficial injuries involving other combinations of
376 T00.8
body regions
377 T00.9 Multiple superficial injuries, unspecified
378 T14.9 Injury, unspecified
379 T14.90 Injury, unspecified, closed
380 T14.91 Injury, unspecified, open
381 U -
382 V -
Fall on same level involving ice and snow causing
383 W00
accidental injury
Exposure to uncontrolled fire in building or
384 X00 structure as an external cause of morbidity and
mortality

24

Anda mungkin juga menyukai