Anda di halaman 1dari 17

SKRIPSI

PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN,


PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN
INFLASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(STUDI KASUS PADA SEKTOR HOTEL, RESORT, DAN
CRUISE LINE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2018-2022)

Disusun Oleh:
Putri

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS BISNIS DAN KOMUNIKASI
INSTITUTE TEKNOLOGI DAN BISNIS KALBIS
JAKARTA
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sejak awal tahun 2020 Indonesia terkena dampak pandemi Covid-19

yang sebelumnya sudah lebih dahulu menyerang kota wuhan, China.

Perkembangan Covid-19 di belahan dunia pada kuartal pertama tahun 2020 telah

menyerang banyak negara maju, dilansir dari Kompas (2020), pada bulan Maret

2020 ada banyak negara maju yang terkena kasus Covid-19 di antaranya

Amerika, Italia, China, Spanyol, Jerman, Perancis, Iran, Inggris, Swiss, dan

Belanda. Kasus Covid19 menyerang kesehatan masyarakat di berbagai negara,

dengan terserangnya kesehatan masyarakat maka banyak kebijakan yang diambil

pemerintah salah satunya yaitu kebijakan lockdown seperti yang dilakukan oleh

negara China dan Italia.

Indonesia adalah salah satu negara yang mengalami dampak pandemi

Covid19 di bidang kesehatan, tidak jauh beda dengan negara-negara maju

lainnya, lonjakan kasus Covid-19 dan fatality rate yang tinggi memberikan

pengaruh tidak hanya pada kesehatan tapi juga ekonomi. Dilansir dari

cnbcindonesia (2020), Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Edaran OJK

Nomor: 3/SEOJK.04/2020 menyebutkan bahwa kondisi perekonomian sedang

mengalami pelambatan dan tekanan baik itu regional maupun nasional yang

disebabkan selama masa pandemi Covid-19. Kondisi pelambatan dan tekanan

ekonomi tersebut juga diikuti oleh kondisi perdagangan saham di Bursa Efek

1
Indonesia sejak awal tahun 2020 sampai pada tanggal 9 Maret 2020 terus

mengalami tekanan yang signifikan yang diindikasikan dengan penurunan Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 18,46%. (Otoritas Jasa Keuangan,

2020).

Gambar 1.1

Pergerakan IHSG dan Indeks Sektoral

Sumber: www.idx.co.id, 2020.

Berdasarkan gambar 1.1 terlihat bahwa hampir setiap sektor perusahaan

mengalami penurunan harga saham pada akhir tahun 2020, dengan tingkat

penurunan tertinggi terjadi pada bulan maret dimana pada bulan maret pandemi

2
Covid-19 di Indonesia sedang berada pada puncaknya. (Indonesia Stock

Exchange, 2020).

Adanya pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini mengakibatkan sub sektor

Hotel, Resort, dan Cruise Line lesu dan terpuruk cukup dalam sehingga berimbas

pula terhadap harga saham perusahaan yang mengalami penurunan. Akibat

adanya pembatasan mobilitas sektor ini menjadi semakin terpuruk yang akhirnya

memberikan dampak terhadap harga saham yang mengalami penurunan drastis.

Perusahaan sub sektor Hotel, Resort, dan Cruise Line sangat mudah terpengaruh

terhadap perubahan kondisi di suatu negara. Seperti pada pandemi saat ini,

dimana pada saat ini perusahaan sub sektor Hotel, Resort, dan Cruise Line

mengalami penurunan, hal ini diakibatkan salah satunya oleh kondisi negara

yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)

akibat dari adanya pandemi Covid-19 ini, sehingga masyarakat harus

menerapkan beberapa peraturan yang ada seperti tidak berpergian keluar rumah

yang mengakibatkan perusahaan pada sub sektor Hotel, Resort, dan Cruise Line

kehilangan pelanggannya yang berdampak pada nilai perusahaan tersebut. Oleh

sebab itu perusahaan harus dapat mengatur dan mengelola keuangannya dengan

baik sehingga para investor tidak ragu untuk menanamkan modalnya.

Tingkat penurunan tersebut dapat dilihat dari nilai Price Book Value

(PBV) pada tiap sektor. Price to Book Value (PBV) adalah rasio yang

membandingkan harga saham terhadap nilai buku perusahaan. Rasio PBV ini

digunakan untuk menilai apakah suatu saham layak dibeli atau tidak. Secara

umum, PBV yang lebih rendah mengindikasikan bahwa saham tersebut memiliki

3
potensi pertumbuhan yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan harga saham yang

lebih rendah berarti investor membayar lebih sedikit untuk setiap unit aset

perusahaan.

Berikut ini adalah tingkat Price Book Value (PBV) dari perusahaan sub

sektor Hotel, Resort dan Cruise Line dari tahun 2018 hingga tahun 2021 yang

terus mengalami penurunan akibat Pandemi Covid-19.

Tabel 1.1

Tingka Saham Sektor Hotel, Resort, dan Cruise Line

Tahun 2018-2022

Tahun Hotel Resort Cruise Line Total

2018 13,2 triliun 4,8 triliun 2,5 triliun 20,5 triliun

2019 13,8 triliun 5,2 triliun 2,8 triliun 21,8 triliun

2020 9,6 triliun 3,6 triliun 2,2 triliun 15,4 triliun

2021 12,2 triliun 4,4 triliun 2,6 triliun 19,2 triliun

2022 14,2 triliun 5,0 triliun 2,8 triliun 22,0 triliun

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, 2023

Tabel 1.2

Price Book Value (PBV) sektor Hotel, Resort, dan Cruise Line

Tahun 2018-2022

Tahun PVB

2018 1,2

2019 1,3

2020 0,7

4
2021 0,8

2022 0,9

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, 2023

Gambar 1.2

Grafik Price Book Value (PBV) sektor Hotel, Resort dan Cruise Line

Tahun 2018-2022

PVB Sektor Hotel, Resort dan Cruise Line


Tahun 2018-2022
1.4

1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
2018 2019 2020 2021 2022

PVB

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, 2023

Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). BPS merupakan

lembaga pemerintah yang bertugas untuk mengumpulkan, mengolah, dan

menyebarluaskan data statistik. Data PVB sektor hotel, resort, dan cruise line

5
diperoleh dari Survei Akomodasi Hotel yang dilakukan oleh BPS. Dari data

Grafik tersebut menunjukkan bahwa PVB sektor hotel, resort, dan cruise line

mengalami fluktuasi dari tahun 2018 ke tahun 2022. Pada tahun 2018 dan 2019,

PVB sektor ini berada di atas 1,0, namun pada tahun 2020, PVB sektor ini turun

tajam menjadi 0,7 akibat pandemi COVID-19. Pada tahun 2021, PVB sektor ini

mulai pulih menjadi 0,8, dan pada tahun 2022, PVB sektor ini kembali

meningkat menjadi 0,9.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi PVB dari Hotel, Resort,

dan Cruise Line di Indonesia yaitu antara lain :

a. Pendapatan wisatawan, dimana PVB dari Hotel, Resort, dan Cruise Line

sangat bergantung pada pendapatan wisatawan. Semakin tinggi pendapatan

wisatawan, maka semakin tinggi pula PVB dari sektor ini.

b. Harga hotel dan resort, dimana harga hotel dan resort juga mempengaruhi

PVB dari sektor ini. Semakin tinggi harga hotel dan resort, maka semakin

tinggi pula PVB dari sektor ini.

c. Kebijakan pemerintah, dimana kebijakan pemerintah, seperti kebijakan visa

dan pajak, juga dapat mempengaruhi PVB dari sektor ini.

Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi, memiliki tujuan umum

di dirikannya perusahaan yaitu mendapatkan keuntungan dengan cara

memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya, serta bagaimana perusahaan

dapat memanfaatkan dan mengelola modal, utang dan aset yang dimilikinya

(Santi dan Siti. 2022). Persaingan bisnis pada era globalisasi pada kurun waktu

6
ini sangat tidak bisa terlepas oleh adanya pengaruh lingkungan politik, ekonomi,

sosial dan kemajuan teknologi. Oleh sebab itu, perusahaan harus mempunyai

kinerja yang baik agar dapat unggul dan mampu unutk persaingan pada era

globalisasi ini.

Umumnya suatu perusahaan akan selalu berusaha untuk mencapai

tujuannya, baik tujuan jangka panjang misalnya mampu meningkatkan nilai

perusahaan dan mensejahterakan pemegang saham, maupun tujuan jangka

pendeknya misalkan memaksimalkan laba perusahaan dengan sumber daya yang

dimiliki. Secara normatif salah satu tujuan manajemen keuangan yaitu

memaksimumkan nilai perusahaan (Wiagustini, 2014). Harga saham suatu

perusahaan dapat menggambarkan nilai suatu perusahaan, karena harga saham

memiliki hubungan positif dengan nilai persahaan. (Husnan, 2014) mengartikan

nilai perusahaan sebagai harga yang mampu dibayarkan oleh calon pembeli

ketika perusahaan tersebut dijual. Ketika suatu perusahaan telah terbuka atau

telah menawarkan saham ke publik maka nilai perusahaan diartikan sebagai

persepsi seorang investor terhadap perusahaan itu sendiri.

Nilai perusahaan merupakan salah satu hal yang dapat dijadikan sebagai

pengambilan keputusan bagi investor dalam hal menginvestasikan dananya pada

suatu perusahaan. Nilai perusahaan dijadikan tolak ukur untuk menilai apakah

perusahaan dapat dikatakan baik atau buruk. Perusahaan yang mempunyai nilai

perusahaan yang baik akan menjadikan investor tertarik untuk memperoleh

keuntungan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang (Ricky, 2021).

Tinggi Nilai perusahaan menjadikan pemegang saham semakin yakin dan

7
percaya terhadap perusahaan tersebut dimana kinerjanya baik saat ini maupun di

masa yang akan datang (Sendy dan Dewi, 2021). Ada banyak hal yang dapat

mempengaruhi nilai suatu perusahaan, yaitu antara lain leverage, ukuran

perusahaan, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, dan inflasi.

Leverage adalah penggunaan utang atau modal pinjaman untuk

meningkatkan potensi keuntungan dari suatu investasi. Leverage dapat digunakan

oleh investor individu, perusahaan, dan pemerintah. Leverage bisa jadi

digunakan untuk menghitung atau mengukur seberapa besar kemampuan suatu

perusahaan melunasi kewajibannya, baik yang bersifat jangka pendek kewajiban

dan kewajiban jangka panjang. Perusahaan yang memiliki leverage yang rendah,

maka semakin rendah pula beban hutang perusahaan, dan sebaliknya jika suatu

perusahaan mempunyai leverage yang tinggi maka semakin tinggi pula risikonya

perusahaan dalam mengambil hutang sehingga hal ini dapat mempengaruhi nilai

perusahaan itu sendiri (Aditya et Al. Henny, 2019).

Faktor kedua yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah ukuran

perusahaan. Ukuran perusahaan adalah skala ukuran yang dilihat dari total aset

suatu perusahaan atau organisasi yang menggabungkan dan mengorganisasikan

berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk

dijual. Pada umumnya perusahaan besar mempunyai banyak investor sehingga

dapat memberikan informasi yang lebih luas. Besar kecilnya perusahaan juga

mampu untuk mempengaruhi nilai perusahaan. Perusahaan besar mempunyai

kemudahan akses terhadap modal pasar sehingga perusahaan mempunyai

kebebasan dan kemudahan untuk memperoleh sumber pendanaan keduanya yaitu

8
sumber pendanaan internal dan eksternal yang dapat digunakan untuk

meningkatkan nilai perusahaan oleh pihak manajemen (Ramdhonah, dkk. al.,

2019).

Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah

pertumbuhan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan adalah peningkatan atau

penurunan total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Pertumbuhan perusahaan

diukur sebagai persentase perubahan aset pada tahun tertentu terhadap tahun

sebelumnya. Pertumbuhan perusahaan dapat ditunjukkan pertumbuhan aset yang

dimiliki perusahaan. Semakin besar aset diharapkan semakin besar hasil

operasional yang dihasilkan perusahaan. Selain itu indikator pertumbuhan

perusahaan dapat dilihat dari kenaikan penjualan dari tahun ke tahun.

Pertumbuhan penjualan adalah indikator penting dari penerimaan pasar atas

produk atau jasa suatu perusahaan, dimana pendapatan yang dihasilkan dari

penjualan akan dapat digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan penjualan

(Meidiyustiani, 2016).

Faktor berikutnya yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah

profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk

menghasilkan laba (Hery, 2017). Profitabilitas dapat diukur dengan berbagai

rasio keuangan. Profitabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan

tersebut mampu menghasilkan laba yang besar dari setiap unit penjualan, aset,

atau ekuitas. Profitabilitas yang tinggi juga menunjukkan bahwa perusahaan

tersebut dikelola dengan efisien dan efektif. Profitabilitas adalah salah satu faktor

penting yang dipertimbangkan oleh investor dalam pengambilan keputusan

9
investasi. Investor biasanya akan memilih perusahaan dengan profitabilitas yang

tinggi untuk berinvestasi. Profitabilitas merupakan rasio yang dapat digunakan

untuk mengukur suatu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari

aktivitas normal bisnisnya. Profitabilitas mempunyai tujuan dan manfaat, tidak

hanya bagi pemilik atau pengurus perusahaan, tetapi juga bagi pihak-pihak di

luar perusahaan terutama yang mempunyai hubungan dan kepentingan dengan

perusahaan (Hery, 2017).

Faktor terakhir yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah tingkat

inflasi. Inflasi adalah suatu keadaan dimana harga-harga secara umum

mengalami kenaikan, dan kenaikan harga tersebut berlangsung dalam jangka

panjang. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi

kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengarah pada kenaikan sebagian besar

komoditas lainnya. Inflasi dapat diukur dengan menggunakan indeks harga

konsumen (IHK). IHK adalah indeks yang mengukur perubahan harga barang

dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Tingkat inflasi di indonesia

mengalami penurunan dari tahun 2018-2021. Penurunan tingkat inflasi

disebabkan oleh masih melemahnya permintaan dalam negeri dan kecenderungan

menurunnya daya beli masyarakat akibat dampak pandemi yang belum mereda

(bi.go.id, 2021). Dampak itu Nilai yang muncul pada perusahaan dapat dilihat

pada saat jual beli di Bursa Efek Indonesia, dalam hal ini investor akan

menurunkan daya beli saham tersebut yang secara langsung dapat mempengaruhi

nilai perusahaan (Aditya dan Henny, 2019).

10
Penelitian ini meneliti pada perusahaan dengan sektor Hotel, Resort dan

Cruise Line yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2022.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka penelitian ini mengambil

judul “Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan,

Profitabilitas, Dan Inflasi Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada

Sektor Hotel, Resort, Dan Cruise Line Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Periode 2018-2022)”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, berikut ini rumusan

masalah dalam penelitian ini:

1. Apakah Leverage yang diukur oleh rasio DAR secara parsial berpengaruh

terhadap nilai perusahaan pada sektor Hotel, Resort, Dan Cruise Line yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode penelitian 2018-2022?

2. Apakah Ukuran Perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap nilai

perusahaan pada sektor Hotel, Resort, Dan Cruise Line yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode penelitian 2018-2022?

3. Apakah Pertumbuhan Perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap nilai

perusahaan pada sektor Hotel, Resort, Dan Cruise Line yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode penelitian 2018-2022?

4. Apakah Profitabilitas yang diukur oleh rasio ROA secara parsial berpengaruh

terhadap nilai perusahaan pada sektor Hotel, Resort, Dan Cruise Line yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode penelitian 2018-2022?

11
5. Apakah Inflasi secara parsial berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada

sektor Hotel, Resort, Dan Cruise Line yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode penelitian 2018-2022?

6. Apakah Leverage (DAR), Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan,

Profitabilitas (ROA) dan Inflasi secara simultan berpengaruh terhadap nilai

perusahaan pada sektor Hotel, Resort, Dan Cruise Line yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode penelitian 2018-2022?

1.3. Batasan Masalah

Berikut ini merupakan batasan masalah dalam penelitian ini:

1. Penelitian ini menggunakan perusahaan pada sektor Hotel, Resort dan Cruise

Line yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel.

2. Periode penelitian dimulai dari tahun 2028 hinga 2022.

3. Variabel yang mempengaruhi Nilai Perusahaan terbagi menjadi lima yaitu

Leverage, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas dan

Inflasi.

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan,

berikut ini adalah tujuan dari penelitian ini:

1. Untuk menganalisis Leverage yang diukur oleh rasio DAR secara parsial

berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada sektor Hotel, Resort, Dan Cruise

Line yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode penelitian 2018-2022.

12
2. Untuk menganalisis Ukuran Perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap

nilai perusahaan pada sektor Hotel, Resort, Dan Cruise Line yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode penelitian 2018-2022.

3. Untuk menganalisis Pertumbuhan Perusahaan secara parsial berpengaruh

terhadap nilai perusahaan pada sektor Hotel, Resort, Dan Cruise Line yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode penelitian 2018-2022.

4. Untuk menganalisis Profitabilitas yang diukur oleh rasio ROA secara parsial

berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada sektor Hotel, Resort, Dan Cruise

Line yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode penelitian 2018-2022.

5. Untuk menganalisis inflasi secara parsial berpengaruh terhadap nilai

perusahaan pada sektor Hotel, Resort, Dan Cruise Line yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode penelitian 2018-2022.

6. Untuk menganalisis Leverage (DAR), Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan

Perusahaan, Profitabilitas (ROA) dan Inflasi secara simultan berpengaruh

terhadap nilai perusahaan pada sektor Hotel, Resort, Dan Cruise Line yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode penelitian 2018-2022.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat meemberikan bukti empiris dan menyempurnakan

pengetahuan yang telah diperoleh selama perkuliahan terkait pengaruh

13
Leverage, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Profitabilitas

terhadap Nilai Perusahaan.

2. Bagi Kalangan Akademisi dan Praktisi

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi untuk

mengembangkan penelitian selanjutnya terkait pengaruh Leverage, Ukuran

Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap Nilai

Perusahaan serta dapat menjadi bahan bacaan yang bermanfaat bagi pembaca.

3. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan perusahaan dalam menganalisis pengaruh Leverage, Ukuran

Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap Nilai

Perusahaan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Aditya & Henny Rahyuda. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas,

Dan Inflasi Terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud, 8(3),

1577-1607.

Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. 2022.

cnbcindonesia. (2020). IHSG Drop 6,6%, Ini Penjelasan Lengkap Aturan Buyback

OJK.https://www.cnbcindonesia.com/market/20200309180258-17-143566/

ihsg-drop-66-ini-penjelasan-lengkap-aturan-buyback-ojk

Hery. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Grasindo.

Husnan, Suad. 2014. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan. Jangka

Panjang). Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE-UGM

Indonesia Stock Exchange. (2020). IDX Statistics 2020.

Idx.Co.Id/Media/8473/Idx_Annually.http://www.idx.co.id/media/8473/

idx_annually

Kompas. (2020). Update Virus Corona di Seluruh Dunia: Tembus 152 Negara.

80.840 Sembuh, 7.905 Meninggal.

Meidiyustiani, R. 2016. Pengaruh Modal Kerja, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan

Penjualan, Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur

Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

(BEI) Periode Tahun 2010-2014. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 5 (2).

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2020 Tahun 2020

15
Sendy Andika & Dewi Urip Wahyuni. (2021). Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Semen Di BEI. Jurnal

Ilmu Dan Riset Manajemen, 10(5), 1-19.

Ramdhonah, Zahra, Ikin Solikin & Maya Sari. (2019). Pengaruh Struktur Modal,

Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap

Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang

Terdaftar Di BEI Tahun 2011-2017). Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan,

7(1), 67-82.

Ricky,. Talumantak. (2021). Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas

Dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Infrastruktur,

Utilitas, Dan Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Majalah

Ilmiah Panorama Nusantara, 16(1), Edisi 30.

Santi A., Siti R. 2022. Jurnal Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.

Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan

pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2015–2018. Volume 8, No. 4

Wiagustini, Luh Putu. 2014. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Denpasar:Udayana.

University Press.

www.bi.go.id, diakses pada 3 Januari 2022

16

Anda mungkin juga menyukai