Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH WAKTU TUNGGU TERHADAP

LENGTH OF STAY ( LOS ) PASIEN DI UNIT GAWAT


DARURAT RUMAH SAKIT SANTO CAROLUS
BORROMEUS KUPANG
Indra Pramana1, Purwadhi2, Nining Handayani3, Rian Andriani4
Ars University Bandung, indra_pramana777@yahoo.com

ABSTRAK
Length Of Stay (LOS) yang memanjang berpotensi menimbulkan kondisi penumpukan
pasien di UGD sehingga dapat meningkatnya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), penundaan
pelayanan, meningkatnya angka kematian dan lama hari perawatan. Peningkatan jumlah
pasien di UGD yang belum segera tertangani karena kurangnya tempat tidur diruang rawat
inap lain dapat menyebabkan Length Of Stay (LOS) pada pasien di Unit Gawat Darurat
(UGD) meningkat. Standar Length Of Stay (LOS) pasien di unit gawat darurat adalah 6 jam
dan terdapat Length Of Stay (LOS) yang memanjang yaitu 8 jam, bahkan ada yang mencapai
24 jam. Hal ini dikarenakan tergantung dari jumlah pasien yang masuk, lamanya pemeriksaan
penunjang yang diperlukan dan ketersediaan kamar di ruang rawat inap. Tujuan Penelitian
ini adalah mengidentifikasi waktu kedatangan, jumlah pasien, waktu pemeriksaan
laboratorium, waktu pemeriksaan radiologi, waktu pelayanan farmasi, dan waktu transfer
pasien UGD ke rawat inap sebagai faktor yang mempengaruhi length of stay (LOS) pasien
di UGD RS St. Carolus Borromeus Kupang. Populasi penelitian berjumlah 195 orang. Teknik
sampling yang digunakan adalah consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 195
orang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian
kuantitatif. Penelitian menggunakan desain observasional deskriptif, Instrumen statistic yang
digunakan adalah pendekatan analisis regresi logistik dan analisis korelasi dilakukan
menggunakan uji chi square. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada
pengaruh langsung antara waktu pemeriksaan laboratorium, waktu pemeriksaan radiologi,
waktu pelayanan farmasi terhadap LOS di UGD, namun ada pengaruh langsung yaitu waktu
transfer pasien UGD ke rawat inap dan jumlah pasien dan waktu kedatangan terhadap LOS
di UGD. Secara keseluruhan dari penelitian ini adalah waktu tunggu berpengaruh secara
simultan terhadap Length of stay (LOS) pasien di UGD RS St. Carolus Borromeus Kupang.
Hasil ini diharapkan dapat mengidentifikasi berbagai kendala / permasalahan yang dapat
menyebabkan LOS memanjang di UGD.
Kata Kunci : Length Of Stay ( LOS ), UGD, rawat inap

1
ABSTRACT

The elongated Length Of Stay (LOS) has the potential to cause a buildup of patients in the
ER so that it can increase Unexpected Events (KTD), service delays, increased mortality
rates and length of treatment days. An increase in the number of patients in the ER that has
not been treated immediately due to a lack of beds in other inpatient rooms can cause the
Length Of Stay (LOS) in patients in the Emergency Department (ER) to increase. The
standard Length Of Stay (LOS) of patients in the emergency department is 6 hours and there
is an elongated Length Of Stay (LOS) of 8 hours, some even reach 24 hours. This is because
it depends on the number of patients entered, the length of supporting examinations needed
and the availability of rooms in the inpatient room. The purpose of this study is to determine
the effect of arrival time, number of patients, laboratory examination time, radiological
examination time, pharmacy service time, and transfer time of ER patients to inpatient as
factors that affect the length of stay (LOS) of patients in the emergency room of St. Carolus
Borromeus Hospital Kupang. The study population numbered 195 people. The sampling
technique used was consecutive sampling with a total sample of 195 people. The type of
research used in this study is using quantitative research. The study used a descriptive
observational design, the statistical instruments used were logistic regression analysis
approaches and correlation analysis was carried out using the chi square test. Based on the
results of the study showed that there was no direct influence between laboratory
examination time, radiological examination time, pharmacy service time on LOS in the ER,
but there was a direct influence, namely the transfer time of ER patients to hospitalization
and the number of patients and arrival time on LOS in the ER. Overall, the waiting time
simultaneously affects the length of stay (LOS) of patients in the emergency room of St.
Carolus Borromeus Hospital Kupang. These results are expected to identify various
obstacles / problems that can cause prolonged LOS in the ER.
Keywords: Length Of Stay ( LOS ), ER, Inpatient

PENDAHULUAN
Kondisi keadaan gawat darurat dapat mengancam siapa saja, termasuk orang dewasa
maupun anak-anak dan memerlukan penanganan segera. Unit Gawat Darurat (UGD)
merupakan pelayanan terdepan suatu rumah sakit yang memberikan perawatan medis kepada
pasien yang mengalami kondisi gawat darurat. UGD merupakan suatu unit layanan khusus
yang menawarkan perawatan segera atau darurat tanpa perjanjian sebelumnya. Pasien yang
datang ke UGD baik secara langsung atau dengan ambulans, dapat mengalami berbagai
penyakit, dan penyakit ini dapat mengancam jiwa (life threatening) dan memerlukan
perawatan segera (Yarmohammadian, 2017).
Dokter UGD bertanggung jawab atas penerimaan pasien, triase, penilaian awal,
stabilisasi, perawatan pasien dengan penyakit akut, cedera dan perawatan berkelanjutan
(Australasian College for Emergency Medicine, 2014). Pasien rumah sakit sering meninggal
dalam 24 jam pertama setelah datang ke UGD. Kematian ini dapat dicegah jika pasien yang
sakit diidentifikasi pada saat mereka datang ke fasilitas kesehatan dan pengobatan segera
dimulai. Pencegahan ini dapat dengan cepat dihindari dengan cara menentukan triase dan

2
waktu tunggu (length of stay) di UGD dengan cepat (Australasian College For Emergency
Medicine, 2016).
Prinsip pelayanan di UGD adalah cepat dan tepat waktu, namun peningkatan jumlah
pasien yang datang ke UGD dan ketersediaan sumber daya yang tidak mencukupi dapat
menyebabkan waktu tunggu pasien yang lebih lama (Ronca, 2014; Li, et al, 2013). waktu
tunggu yang lama dan waktu pergantian pasien telah mengurangi kualitas dari hasil
pengobatan dan kepuasan pasien (Sayah, Rogers, Devarajan, Kingsley-Rocker, Lobon,
2014).
Emergency Departement Length of Stay (ED LOS) atau yang lebih dikenal dengan
waktu tunggu adalah waktu yang diukur dari saat seorang dokter UGD atau tenaga kesehatan
lainnya memutuskan untuk membawa pasien masuk ke UGD sampai pasien pulang atau
dipindahkan ke ruangan rawat inap (Li, et al, 2013; Ronca, 2014). ED LOS yang lama dapat
meningkatkan angka mortalitas dan morbiditas. Beberapa hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat hubungan antara ED LOS dengan peningkatan mortalitas, dengan
peningkatan angka mortalitas sekitar 2,5% pada pasien yang pulang dari UGD kurang dari 2
jam dan 4,5% pada mereka yang pulang dari UGD dalam waktu 12 jam atau lebih (Ronca,
2014).
Banyak faktor yang berhubungan dengan ED LOS pada pasien di UGD antara lain
adalah jumlah permintaan cek laboratorium, usia, konsultasi dengan dokter spesialis, jenis
UGD serta jenis triase yang digunakan. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Mace, et all
(2013) ada korelasi antara umur, jumlah pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter
spesialis dengan ED LOS pada pasien di UGD.

KAJIAN LITERATUR
Rumah Sakit
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat (Permenkes, 2016).Rumah Sakit adalah fasilitas kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit memegang peranan
penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di Indonesia, rumah sakit
merupakan rujukan pelayanan kesehatan bagi Puskesmas, terutama untuk penyembuhan dan
pemulihan. Kualitas pelayanan rumah sakit sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas
staf rumah sakit (Permenkes, 2016).
Unit Gawat Darurat
Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) adalah salah satu bagian di rumah sakit yang
menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera, yang dapat
mengancam kelangsungan hidupnya. Setiap rumah sakit pasti memiliki layanan UGD yang
melayani pelayanan medis selama 24 jam. UGD merupakan ujung tombak suatu rumah sakit,
oleh karena itu harus mampu memberikan pelayanan yang sesuai standar.
Triage
Triase diambil dari bahasa Perancis “Trier” artinya mengelompokkan atau memilih
(Krisanty, 2009). Triase mempunyai tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua
pasien yang memerlukan pertolongan dan menetapkan prioritas penanganan nya (Oman,
2008). Triase memiliki fungsi penting di UGD terutama apabila banyak pasien yang datang

3
pada saat bersamaan. Hal ini bertujuan untuk memastikan agar pasien dapat ditangani
berdasarkan urutan kegawatannya untuk keperluan intervensi. Triase juga diperlukan untuk
penempatan pasien ke area penilaian dan penanganan yang tepat serta membantu untuk
menggambarkan keragaman kasus di UGD triase adalah cara pemilahan penderita
berdasarkan kebutuhan terapi dan sumber daya yang tersedia. Terapi didasarkan pada
keadaan ABC (Airway, dengan cervical spine control, Breathing dan Circulation dengan
control pendarahan). Triase berlaku untuk pemilahan penderita baik di lapangan maupun di
rumah sakit (Musliha, 2010).
Length Of Stay ( LOS )
Length of Stay (LOS) atau lama hari rawat adalah jumlah hari pasien dirawat di rumah
sakit, mulai hari masuk sampai dengan hari keluar atau pulang dan LOS di gunakan rumah
sakit sebagai indikator pelayanan (Hosizah & Maryati, 2018). LOS menunjukkan berapa hari
lamanya seorang pasien dirawat inap pada satu periode perawatan. Satuan untuk lama rawat
adalah hari, sedangkan cara menghitung lama rawat adalah dengan menghitung selisih antara
tanggal pulang (keluar dari rumah sakit, baik hidup ataupun meninggal) dengan tanggal
masuk rumah sakit.
Kerangka Pemikiran

Hipotesis
1. Terdapat pengaruh antara waktu kedatangan pasien dan jumlah pasien yang datang
ke UGD dengan LOS di UGD RS St. Carolus Borromeus Kupang (H1)
2. Tidak terdapat pengaruh waktu pelayanan farmasi dengan LOS di UGD RS St.
Carolus Borromeus Kupang (H2)
3. Tidak terdapat pengaruh waktu pemeriksaan laboratorium dengan LOS di UGD RS
St. Carolus Borromeus Kupang (H3)
4. Tidak terdapat pengaruh waktu pemeriksaan radiologi dengan LOS di UGD RS St.
Carolus Borromeus Kupang (H4)
5. Terdapat pengaruh waktu transfer pasien ke ruangan rawat inap dengan LOS di UGD
RS St. Carolus Borromeus Kupang (H5)
6. Terdapat pengaruh waktu tunggu dengan LOS di UGD RS St. Carolus Borromeus
Kupang (H6)

4
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode observasional
deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran variabel penelitian yang berupa distribusi
frekuensi variabel waktu pelayanan laboratorium, waktu pelayanan farmasi, waktu
pemeriksaan radiologi, waktu transfer ke rawat inap dan LOS di UGD. Pengolahan data
penelitian menggunakan pendekatan analisis regresi logistik dan analisis korelasi dilakukan
menggunakan uji chi square dimana akan diobservasi antara waktu kedatangan dan jumlah
pasien ke UGD, waktu pelayanan farmasi, waktu pemeriksaan laboratorium, waktu
pemeriksaan radiologi, waktu transfer pasien ke ruangan rawat inap terhadap waktu Length
Of Stay pasien di UGD.

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil ringkasan pengolahan data tersebut, maka diperoleh hasil analisa
penelitian sebagai berikut :
1. Pengaruh variabel waktu pemeriksaan laboratorium terhadap variabel LOS di UGD
memperoleh nilai sig (p-value) sebesar 0,999 dimana nilai tersebut lebih besar dari α
(0,05). Maka dari itu diperoleh keputusan terima H0 dengan kesimpulan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel waktu pemeriksaan laboratorium
terhadap variabel LOS di UGD.
2. Pengaruh variabel waktu pelayanan farmasi terhadap variabel LOS di UGD
memperoleh nilai sig (p-value) sebesar 0,997 dimana nilai tersebut lebih besar dari α
(0,05). Maka dari itu diperoleh keputusan terima H0 dengan kesimpulan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel waktu pelayanan farmasi terhadap
variabel LOS di UGD.
3. Pengaruh variabel waktu pemeriksaan radiologi terhadap variabel LOS di UGD
memperoleh nilai sig (p-value) sebesar 0,999 dimana nilai tersebut lebih besar dari α
(0,05). Maka dari itu diperoleh keputusan terima H0 dengan kesimpulan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel waktu pemeriksaan radiologi terhadap
variabel LOS di UGD.
4. Pengaruh variabel waktu transfer ke rawat inap terhadap variabel LOS di UGD
memperoleh nilai sig (p-value) sebesar 0,994 dimana nilai tersebut lebih besar dari α
(0,05). Maka dari itu diperoleh keputusan tolak H0 dengan kesimpulan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan pada variabel waktu transfer ke rawat inap terhadap variabel
LOS di UGD.
Faktor waktu pemeriksaan laboratorium pasien UGD RS St. Carolus Borromeus
Kupang
Dalam penelitian ini ditemukan rata-rata pemeriksaan laboratorium untuk pasien UGD
di RS St. Carolus Borromeus Kupang sudah baik karena 189 pasien dari 195 pasien di UGD
yang melakukan pemeriksaan laboratorium, waktu tunggu hasil laboratorium sesuai waktu
standar. Waktu standar pemeriksaan laboratorium dikarenakan kinerja di unit laboratorium
dalam memproses sampel pasien yang sudah baik di RS St. Carolus Borromeus Kupang.
Penelitian ini menemukan 6 pasien dari total 195 pasien yang waktu tunggu pemeriksaan
laboratorium tidak sesuai waktu standar yang ditetapkan pemerintah. Hal ini disebabkan jenis
pemeriksaan pasien yang melakukan pemeriksaan laboratorium darah lengkap dan
permintaan laboratorium lainnya memerlukan waktu lama.

5
Faktor waktu pelayanan farmasi pasien UGD RS St. Carolus Borromeus Kupang
Dalam penelitian ini ditemukan rata-rata pelayanan farmasi untuk pasien UGD di RS St.
Carolus Borromeus Kupang sudah baik karena 144 pasien dari 195 pasien di UGD yang
melakukan pelayanan di farmasi sudah memenuhi waktu standar pelayanan obat yang telah
ditetapkan pemerintah mengenai obat jadi. Waktu pelayanan farmasi yang sudah sesuai
standar ini dikarenakan kinerja unit farmasi yang sudah baik dan pembagian shift tenaga
farmasi yang sudah baik karena disesuaikan dengan banyaknya kunjungan pasien. Shift pagi
dan siang tenaga kesehatan lebih banyak dari shift malam. Waktu tunggu pelayanan obat
yang tidak sesuai standar ditemukan pada 51 orang dalam penelitian ini terutama pada pasien
yang datang di shift pagi dan siang. Hal ini dikarenakan pada shift pagi dan siang banyak
pasien yang datang ke UGD yang akan berdampak pada banyaknya resep obat yang masuk
di ruang farmasi yang nantinya akan menambah jumlah permintaan pelayanan obat yang
dibutuhkan.
Faktor waktu pemeriksaan radiologi pasien UGD RS St. Carolus Borromeus Kupang
Dalam penelitian terdapat 136 orang yang tidak dilakukan pemeriksaan radiologi, dan
ditemukan rata-rata pemeriksaan radiologi untuk pasien UGD di RS St. Carolus Borromeus
Kupang sudah baik karena 58 pasien dari 59 pasien di UGD yang melakukan pemeriksaan
radiologi, waktu tunggu hasil pemeriksaan radiologi sesuai waktu standar. Waktu standar
pemeriksaan radiologi sudah baik dikarenakan kinerja di unit radiologi dalam memproses
sampel pasien yang sudah baik di RS St. Carolus Borromeus Kupang.
Penelitian ini menemukan 1 pasien dari total 59 pasien yang waktu tunggu pemeriksaan
radiologi tidak sesuai waktu standar yang ditetapkan pemerintah. Faktor yang paling
dominan dari waktu pelayanan radiologi adalah faktor pembacaan ekspertise dokter.
Faktor waktu transfer pasien UGD ke ruang rawat inap RS St. Carolus Borromeus
Kupang
Dalam penelitian ini menemukan bahwa rata-rata waktu transfer pasien UGD ke Rawat
Inap di RS St. Carolus Borromeus Kupang sudah baik karena 139 pasien dari 195 pasien di
IGD sudah memenuhi waktu standar transfer pasien ke ruang rawat inap. Dalam penelitian
ini menemukan 56 pasien dari total 195 pasien waktu tranfer ke rawat inap tidak sesuai waktu
standar yang ditetapkan pemerintah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
menunggu jawaban konsulan dari dokter penanggung jawab pasien sebelum pindah ke
ruangan rawat inap, ada pasien yang rencana dirujuk ke RS lain yang memerlukan
penanganan lebih lanjut namun RS tujuan rujukan belum mengkonfirmasi rujukan tersebut,
pasien yang masih dalam tahap observasi yang dikarenakan keadaan umum pasien yang tidak
stabil sehingga belum memungkinkan untuk dokter menyetujui untuk pindah ke ruangan
rawat inap, kurangnya tenaga sopir ambulans dikarenakan banyaknya permintaan mobil
ambulans untuk berbagai hal sehingga pasien masih menunggu sopir dan ambulans untuk
bisa transfer ke ruangan rawat inap dan ruangan rawat inap yang dituju masih penuh atau
belum siap karena harus dibersihkan terlebih dahulu sehingga pasien harus menunggu antrian
dulu di UGD sampai ruangan yang dituju pasien tersedia.
Faktor Length of Stay (LOS) pasien di UGD RS St. Carolus Borromeus Kupang
Penelitian ini menemukan bahwa waktu LOS pasien UGD di RS St. Carolus Borromeus
Kupang sudah baik dari 195 pasien, terdapat 139 pasien (71,3%) waktu LOS normal yaitu
(<6 jam). Sedangkan sisanya 56 pasien (28,7%) waktu LOS memanjang yaitu (≥6 jam).
Faktor yang mempengaruhi LOS pasien di UGD RS St. Carolus Borromeus Kupang antara

6
lain ketersediaan kamar di ruang rawat inap, kesiapan ruang di rawat inap, ketersediaan sopir
ambulans. Pasien yang berada di ruangan UGD ≥ 6 jam menyebabkan LOS di UGD menjadi
memanjang, hal ini bisa menyebabkan masalah pada alur pasien di UGD menjadi terhambat
karena kurangnya kemampuan perawat dan dokter dalam melihat dan menangani pasien yang
baru. Overcrowded juga akan membuat UGD sangat sibuk dan banyak proses perawatan
yang terganggu yang mengakibatkan LOS meningkat sehingga dapat menyebabkan
komplain terhadap rumah sakit tersebut. (Henneman, LP et al., 2010).

PENUTUP
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pengaruh Waktu Tunggu
terhadap Length of stay (LOS) pasien di UGD RS St. Carolus Borromeus Kupang, maka
dapat diambil kesimpulan penelitian sebagai berikut :
1. Waktu pemeriksaan laboratorium tidak berpengaruh langsung terhadap Length of stay
(LOS) pasien di UGD RS St. Carolus Borromeus Kupang
2. Waktu pelayanan farmasi tidak berpengaruh langsung terhadap Length of stay (LOS)
pasien di UGD RS St. Carolus Borromeus Kupang
3. Waktu pemeriksaan radiologi tidak berpengaruh langsung terhadap Length of stay
(LOS) pasien di UGD RS St. Carolus Borromeus Kupang
4. Waktu kedatangan dan jumlah pasien berpengaruh langsung terhadap Length of stay
(LOS) pasien di UGD RS St. Carolus Borromeus Kupang
5. Waktu transfer pasien ke rawat inap berpengaruh langsung terhadap Length of stay
(LOS) pasien di UGD RS St. Carolus Borromeus Kupang
6. Waktu tunggu berpengaruh secara simultan terhadap Length of stay (LOS) pasien di
UGD RS St. Carolus Borromeus Kupang

REFFERENSI
Australasian College for Emergency Medicine, Emergency Department Design Guidelines.
2014. Australasian College for Emergency Medicine, Melbourne, Australia, pp 1-77
Australasian College For Emergency Medicine. 2016. Guidelines On The Implementation
Of The Australasian Triage Scale In Emergency Departments, V04, pp 1–8.
Hosizah dan Yati Maryati. 2018. Sistem Informasi Kesehatan II Statistik Pelayanan
Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI. Hal 88-94
Mace. S. E, et all. 2013. A Prospective, Multicenter Study of Factors Affecting the
Emergency Department Length of Stay of Pediatric Patients: Does the Diagnosis,
Especially Psychiatric Diagnosis, Matter?. Annals of Emergency Medicine, 62(4), pp
69-70.
Musliha. 2010. Keperawatan Gawat Darurat plus contoh askep dengan pendekatan nanda,
nic, NOC.Yogyakarta: Nuha Medika ;
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jkp/article/view/15896/15409 pp 1-6
Oman, Kathleen S. 2008. Panduan belajar keperawatan emergensi. Jakarta : EGC
Permenkes. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016
Tentang Standar Pelayanan kefarmasian di Rumah sakit. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.

7
Ronca, K. 2014. Reducing wait time with the Emergency Severity Index 5 Level Triage
Algorithm in the Emergency Department (Doctoral dissertation, Fairleigh Dickinson
University). DOI: 10.31983/link.v16i1.5719
Sayah, A., Rogers, L., Devarajan, K., Kingsley-Rocker, L., & Lobon, L. F. 2014. Minimizing
ED waiting times and improving patient flow and experience of care. Emergency
medicine international, pp 5-10
Yarmohammadian, M., Rezaei, F., & Tavakoli, N. 2017. Overcrowding in Emergency
Departments : A review of Strategies to Decrease Future Challenges. Journal of
Research in Medical Sciences, (February). https://doi.org/10.4103/1735-1995.20027

BIODATA PENULIS
Data Penulis
Nama Lengkap : Indra Pramana Widya
Tempat & Tanggal Lahir : Kupang, 06 Maret 1989
Alamat Lengkap : Jl.Rancamanyar III No.7, RT 003 / RW 008, Kecamatan
Batununggal, Kelurahan Gumuruh, Kota Bandung, Jawa
Barat, 40275
Pendidikan
1. TK Santa Theresia, Surabaya ( 1993 – 1995 )
2. SD Santa Theresia 1, Manado ( 1995 – 2001 )
3. SMP Providentia, Bandung ( 2001 – 2004 )
4. SMA Santa Maria 1, Bandung ( 2004 – 2007 )
5. S1 Kedokteran Umum Universitas Kristen Maranatha, Bandung ( 2007 – 2013 )
6. S1 Profesi Dokter Universitas Kristen Maranatha, Bandung ( 2013 – 2016 )
7. S2 Magister Manajemen Konsentrasi Rumah Sakit ARS University, ( 2021 – Sekarang )
Riwayat Pekerjaan
1. Dokter Internship Puskesmas Dupak, Surabaya ( 2017 – 2018 )
2. Dokter Internship RS PHC, Surabaya ( 2017 – 2018 )
3. Dokter Magang RS Cahya Kawaluyan, Padalarang ( 2018 )
4. Dokter PTT RS St. Carolus Borromeus, Kupang ( 2019 – 2020 )
5. Kabid Penunjang Medis RS Unggul Karsa Medika, Kab. Bandung ( 2022 )
6. Dokter Umum Kontrak RS St. Carolus Borromeus, Kupang ( 2022 – Sekarang )
7. Manajer Pelayanan Pasien Rawat Jalan RS St. Carolus Borromeus, Kupang ( 2023 )
8. Ketua POKJA Pengkajian Pasien Akreditasi RS St. Carolus Borromeus, Kupang ( 2022
– 2025 )

Anda mungkin juga menyukai