Disusun Oleh :
Kelompok Sumatra
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2023
TEORI-TEORI
PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang
dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan
menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang
berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar. PDRB menurut harga berlaku digunakan
untuk mengetahui kemampuan sumber daya ekonomi, pergeseran, dan struktur ekonomi suatu
daerah. Sementara itu, PDRB konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi
secara riil dari tahun ke tahun atau pertumbuhan ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh faktor
harga.
Bangka Belitung
Kepulauan Bangka Belitung adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua
pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta ratusan pulau-pulau kecil, total pulau
yang telah bernama berjumlah 470 buah dan yang berpenghuni hanya 50 pulau.
Provinsi ini adalah penghasil timah di Indonesia. Tapi siapa sangka timah dari Bangka
Belitung itu merupakan bahan baku pembuatan smartphone. Hal ini dibuktikan dengan produsen
smartphone besar di dunia seperti Nokia, Sony, BlackBerry, Motorola, dan LG Electronis
mengakui bahwa produk-produknya mengandung timah hasil penambangan di Pulau Bangka,
Indonesia.
A. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Data yang di gunakan adalah data PDRB Provinsi Bangka Belitung berdasarkan
harga konstan menurut lapangan usaha tahun 2012-2022. Jika dilihat dari table di
bawah pada tahun 2019 – 2020 terjadi penurunan pada presentase pertumbuhan
PDRB Provinsi Bangka Belitung, salah factor yang menyebabkan hal itu adalah
karena, munculnya pandemic covid-19 yang memiliki dampak lumayan besar
terhadap masing-masing lapangan usaha. Dari data yang di peroleh dari Badan
Pusat Statistik (BPS) sektor yang paling berpengaruh besar dalam pertumbuhan
PDRB di Provinsi Bangka Belitung adalah sektor pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan, dan sektor yang memberikan kontribusi paling rendah adalah jasa
penunjang keuangan.
Perdagangan Besar
Pertanian,
Pertambangan dan Eceran; Reparasi
Tahun Indusri Pengolahan Kehutanan, dan
dan Penggalian Mobil dan Sepeda
Perikanan Motor
Berdasarkan data diatas bisa kita lihat bahwa penyumbang PDRB terbesar dari tahun 2012-2022
adalah sector industry pengolahan dengan rata-rata angka 21,31%.
68
67
66
65
64
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
C. Jumlah Penduduk
Pada saat jumlah penduduk mengalami pertumbuhan maka dapat menaikkan IPM.
Hasil ini ditunjukan oleh adanya pengaruh positif dan signifikan dari jumlah
penduduk terhadap IPM. Sebagaimana penelitian yang telah dilakukan oleh
(Darnawaty & Purnasari, 2019), (Jasasila, 2020), yang menyebutkan jika jumlah
penduduk memiliki pengaruh yang signifikan dan ketika terjadi kenaikan
penduduk maka akan menyebabkan peningkatan IPM. Selain itu hasil penelitian
(Antara & Suryana, 2020) juga menjelaskan bahwa tingginya jumlah penduduk
harus diikuti oleh kenaikan pada IPM.
Jumlah penduduk yang besar dan berkualitas di suatu daerah dapat menetukan
keberhasilan Pembangunan. Perekonomian meningkat, jika penduduknya
berkualitas dan outputnya terus meningkat, melalu penguasaan teknologi dan
penciptaan lapangan kerja (Kuncoro,2019). Jumlah penduduk Provinsi Bangka
Belitung terus mengalami peningkatan selama 10 tahun terakhir yaitu dari tahun
2012-2022.
Dari data yang tertera di ketahui bahwa kabupaten dengan jumlah penduduk
tertinggi yaitu kabupaten bangka dengan 334.334 juta jiwa, dan kabupaten dengan
jumlah penduduk paling sedikit ada pada kabupaten Belitung timur dengan
jumlah 130.463 juta jiwa, data ini di ambil pada data tahun 2022.
Sumatra Barat
Sumatera Barat atau Sumatra Barat (disingkat Sumbar)[8] adalah
sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Sumatra dengan ibu kota Padang. Provinsi
Sumatra Barat terletak sepanjang pesisir barat Sumatra bagian tengah, dataran tinggi Bukit
Barisan di sebelah timur, dan sejumlah pulau di lepas pantainya seperti Kepulauan Mentawai.
Dari utara ke selatan, provinsi dengan wilayah seluas 42.012,89 km² ini berbatasan dengan
empat provinsi, yakni Sumatra Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu.
Sektor pertanian Provinsi Sumatera Barat memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap
PDRB Provinsi Sumatera Barat. Menurut data BPS, kontribusi tersebut mencapai sekitar 22,38%
(termasuk sektor perikanan dan kehutanan) dengan menggunakan pendekatan ADHB pada tahun
2020.
A. PDRB Provinsi Sumatra Barat menurut lapangan usaha merupakan suatu data
yang menjelaskan PDRB menurut pendekatan Lapangan Usaha. Pendekatan ini
terdapat beberapa kategori seperti pertanian, pertambangan, dan penggalian, jasa
keuangan dan asuransi, dll. Dari data yang kami peroleh dari BPS (Badan Pusat
Statistik) diketahui bahwa nilai PDRB Provinsi Sumatra Barat terus mengalami
kenaikan dari tahun 2012 sebesar 118.724 juta rupiah sampai dengan tahun 2019
sebesar 172.205 juta rupiah. Hal ini dapat kita lihat bahwa nilai PDRB mengalami
kenaikan sebesar 53.5 juta rupiah. Namun pada tahun 2020 nilai PDRB
mengalami penurunan sebesar 2.8 juta rupiah. Hal ini di karenakan pandemic
covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak Maret 2020. Dengan adanya covid-19
mengakibatkan dampak yang cukup besar bagi perekonomian secara nasional
maupun regional. Di tahun selanjutnya yaitu 2021-2022 perekonomian Indonesia
mulai membaik, dengan meredanya pandemic covid-19 PDRB di provinsi
Sumatra barat mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 13,2 juta
rupiah dari nilai PDRB tahun 2020.
PDRB Atas Dasar Harga Konstan (2010=100) (Juta Rupiah), 2012-2022
Perdagangan Besar
Pertanian,
Pertambangan dan Eceran;
Tahun Indusri Pengolahan Kehutanan, dan
dan Penggalian Reparasi Mobil dan
Perikanan
Sepeda Motor
2012 11,53 25,02 3,81 12,99
2013 11,02 24,68 4,01 14,77
2014 10,56 24,99 4,38 14,38
2015 10,18 19,60 4,43 14,61
2016 10,09 19,00 4,27 14,76
2017 9,74 18,66 4,05 14,91
2018 9,1 17,92 4,03 15,30
2019 8,38 22,15 4,3 15,79
2020 8,64 22,36 4,28 15,77
2021 8,79 21,69 4,19 15,84
2022 8,54 21,2 4,09 16,5
rata-
9,69 21,57 4,17 15,06
rata
Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, diolah
Berdasarkan data diatas bisa kita lihat bahwa penyumbang PDRB terbesar dari tahun 2012-2022
adalah sector pertanian dengan rata-rata angka 21,57%.
B. Dari data yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan rata-rata indeks
pembangunan manusia di provinsi Sumatera Barat dari tahun 2012 hingga tahun
2022 di mana Pada awalnya nilai indeks pembangunan manusia di provinsi
Sumatera Barat hanya 68,36% di tahun 2012 dan terus meningkat hingga
mencapai rata-rata tertinggi pada tahun 2022 dengan rata-rata tingkat
presentasenya mencapai angka 73,26% yang mana tergolong dalam kategori
tingkat tinggi karena berada pada rentang 70 sampai 80%, dan di daerah
perkotaan memiliki kisaran nilai besar dari 70% yang mana artinya Indeks
pembangunan manusia di daerah perkotaan terka tegori tinggi. Hal ini
menandakan adanya kesenjangan yang cukup lebar dan begitu jelas, antara kota
dan kabupaten yang ada di provinsi Sumatera Barat, hal ini menjadi gambaran
tinggi rendah nya tinggi pendidikan, pendapat dan harapan hidup masyarakat saat
lahir sehingga masih perlu rasanya dilakukan peningkatan pembangunan manusia
terutama di daerah kabupaten.
PDRB berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah Indeks Pembangunan
Manusia di Provinsi Sumatera Barat tahun 2012-2022. Secara konseptual,
meningkatnya PDRB merupakan indikasi bahwa perekonomian daerah yang
bersangkutan sedang mengalami ekspansi.
69
68
67
66
65
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
C. Jumlah penduduk
Ada 3 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu :
1. Kelahiran
Situasi ini berkaitan dengan jumlah angka kelahiran bayi yang hidup akan berperan serta
memberi dampak pada pertumbuhan jumlah penduduk di suatu wilayah.
2. Kematian
Keadaan ini dimana seseorang kehilangan tanda-tanda akan kehidupan di muka bumi ini
untuk selamanya yang dapat terjadi dimana saja dan kapan saja setelah melewati kondisi
melahirkan.
3. Migrasi
Adalah suatu kondisi perpindahan dari satu tempat ketempat lainnya yang bertujuan
untuk tinggal permanen ditempat baru, sehingga mayoritas dari mereka melakukan
migrasi yang bersifat permanen. Kegiatan migrasi ini sendiri dilakukan setiap orang
dengan alasan yang berbeda-beda.
Jumlah penduduk pada Sumatra barat terus mengalami peningkatan dalam 10 tahun terakhir dari
2012-2022. Jumlah penduduk menurut kabupaten/kota Sumatra barat pada tahun 2022
menunjukan bahwa nilai jumlah penduduk tertinggi berada di kota padang sebesar 919.145.
sedangkan nilai jumlah penduduk terendah berada di kota Padang Panjang sebesar 57.850.
DAFTAR PUSTAKA
Erlin, Erni, Maggie, Vincent, & Zidane. (2021). Produk Domestik Regional Bruto Provinsi
Sumatera Barat Menurut Lapangan Usaha. Jurnal Penelitian Inofantif, I, 187-192.
Fadila, R., & Marwan. (2020). Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Pertumbuhan
Ekonomi Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Sumatera Barat Priode Tahun 2013-
2018. Ecogen, III, 120-133.
Hadinata, E., Valeriani, D., & Suhartono. (2020). Pengaruh Produk Domestik Regonal Bruto
Dan Belanja Pemerintah Fungsi Pendidikan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, XV, 43-53.
Mulia, R. A. (2022). Pengaruh Tingkat Kemiskinan Dan Produk Domestik Regional Bruto
Terhadap Kesejahteraan Masyarakat. Jurnal Ilmiah Ekotrans & Erudisi, II, 22-33.
Negara, A. K., & Valeriani, D. (2021). Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia Dan
Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jurnal
Ekonomi Pembangunan, VI, 2503-3093.
Putra, F. P., Anis, A., & Ariusni. (2022). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan
Manusia, Dan Kebijakan Pemerintah Terhadap Kemiskinan Di Sumatera Barat. Kajian
Ekonomi Dan Pembangunan, IV, 9-18.
Rustam, D., & Aisyah, S. (2022). Analisis Indeks Pembangunan Manusia Di Kabupaten Dan
Kota Sumatera Barat Dengan Menggunakan Analisis Data Panel. Jurnal Pundi, VI, 197-
208.
Wahyuni, D., Adinda, Oktriani, Z., Casella, T., & Amelia, R. (2022). Metode Vector
Autoregression (VAR) Dalam Menganalisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Privinsi Bangka Belitung. Seminar Nasional
Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat 2022, 96-100.
Yelfina, N., & Marwan. (2022). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Ekonomi Di Sumatera Barat Tahun 2015-2019. Jurnal Ecogen, V, 425-436.