KABUPATEN TANGERANG
IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and
healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of living).
Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yaitu
jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi
bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi.
Pengetahuan diukur dengan indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-
rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam
menjalankan pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya
(tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa
mendatang. Standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan,
ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli.
IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan
indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan melakukan standardisasi
dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks. IPM merupakan indikator
yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. Untuk
menganalisis kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu
kecepatan dan status pencapaian.
Gambar 1
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tangerang, 2015-2020
72.5
71.93 71.92
72
71.59
71.5
70.97
71
70.44
70.5
70.05
70
69.5
69
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial, yaitu
umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Oleh karena itu,
peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Seiring dengan
meningkatnya angka IPM, indeks masing-masing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan dari
tahun ke tahun. Perlambatan capaian IPM Kabupaten Tangerang tahun 2020 disebabkan oleh
menurunnya pertumbuhan komponen pengeluaran per kapita yang disesuaikan, sedangkan
komponen lainnya masih tetap tumbuh positif.
Tabel 1
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tangerang Menurut Komponen,
2015-2020
Umur Harapan Hidup saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup
sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada periode 2015 hingga 2020, Peningkatan Umur
Harapan Hidup Penduduk Kabupaten Tangerang saat lahir sebesar 0,61 tahun. Selama periode
tersebut, secara rata-rata Umur Harapan Hidup tumbuh sebesar 0,18 persen per tahun. Pada
tahun 2015, Umur Harapan Hidup saat lahir di Kabupaten Tangerang sebesar 69,28 tahun,
sedangkan pada tahun 2020 mencapai 69,89 tahun. Seiring dengan terjadinya pandemi COVID-
19, Umur Harapan Hidup Penduduk Kabupaten Tangerang tumbuh 0,14 persen, melambat
dibandingkan pertumbuhan pada tahun sebelumnya yang mencapai 0,26 persen.
70
69.89
69.9
69.79
69.8
69.7
69.61
69.6
69.47
69.5
69.37
69.4
69.28
69.3
69.2
69.1
69
68.9
2015 2016 2017 2018 2019 2020
B. Dimensi Pengetahuan
Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah
dan Rata-rata Lama Sekolah. Kedua indikator tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun.
Selama periode 2015 hingga 2020, Harapan Lama Sekolah di Kabupaten Tangerang meningkat
sebesar 0,93 tahun, sementara Rata-rata Lama Sekolah meningkat 0,17 tahun.
Gambar 3
Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Tangerang,
2015-2020
14.00
13.00
12.00 12.8 12.81 12.82
12.51
11.89 12.11
11.00
10.00
9.00
8.00
8.22 8.23 8.24 8.27 8.28 8.39
7.00
6.00
5.00
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standar hidup layak yang
direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita. Pada tahun 2020, pandemi Covid-19 berdampak
pada penurunan pengeluaran per kapita masyarakat seluruh kabupaten/ kota di Provinsi Banten,
termasuk Kabupaten Tangerang. Pengeluaran per kapita masyarakat Kabupaten Tangerang
mencapai 12,203 juta per tahun pada tahun 2020, menurun sebesar 273 ribu rupiah dibandingkan
tahun 2019.
Gambar 4
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan di Kabupaten Tangerang
(Rp 000), 2015-2020
12476
12179 12203
11863 11914
11727
2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020 2020 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Pandeglang 64,49 64,66 13,46 13,47 6,96 7,10 8 719 8 572 64,91 65,00 0,14 S
Lebak 67,04 67,21 11,96 11,97 6,31 6,40 8 850 8 690 63,88 63,91 0,05 S
Tangerang 69,79 69,89 12,81 12,82 8,28 8,39 12 476 12 203 71,93 71,92 -0,01 T
Serang 64,47 64,64 12,43 12,57 7,33 7,50 10 802 10 665 66,38 66,70 0,48 S
Kota Tangerang 71,57 71,60 13,84 13,85 10,65 10,69 14 860 14 484 78,43 78,25 -0,23 T
Kota Cilegon 66,60 66,67 13,15 13,16 9,74 9,87 13 230 13 010 73,01 73,05 0,05 T
Kota Serang 67,83 68,00 12,77 12,78 8,67 8,76 13 418 13 212 72,10 72,16 0,08 T
Kota Tangsel 72,41 72,47 14,43 14,47 11,80 11,81 15 988 15 667 81,48 81,36 -0,15 ST
Banten 69,84 69,96 12,88 12,89 8,74 8,89 12 267 11 986 72,44 72,45 0,01 T
Keterangan :
AHH : Angka Harapan Hidup saat lahir S : Sedang
HLS : Harapan Lama Sekolah T : Tinggi
RLS : Rata-rata Lama Sekolah ST : Sangat Tinggi
I. Penyusunan Indeks
dan Nasional
Sebelum menghitung IPM, setiap komponen IPM harus dihitung indeksnya. Formula yang
digunakan dalam penghitungan indeks komponen IPM adalah sebagai berikut:
Indeks Kesehatan
𝑈𝐻𝐻0 − 𝑈𝐻𝐻0𝑚𝑖𝑛
𝐼𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 =
𝑈𝐻𝐻0𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑈𝐻𝐻0𝑚𝑖𝑛
Indeks Pendidikan
𝐻𝐿𝑆 − 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝐻𝐿𝑆 =
𝐻𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
𝑅𝐿𝑆 − 𝑅𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝑅𝐿𝑆 =
𝑅𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑅𝐿𝑆𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝐻𝐿𝑆 + 𝐼𝑅𝐿𝑆
𝐼𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 =
2
Indeks Pengeluaran
ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛) − ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛 )
𝐼𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 =
ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑎𝑘𝑠 ) − ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛 )
Untuk menghitung indeks masing-masing komponen IPM digunakan batas maksimum dan
minimum seperti terlihat dalam tabel berikut.
Diterbitkan oleh :