EKONOMI
MIKRO
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan
berkat-Nya sehingga buku pedoman perkuliahan Ekonomi Mikro ini dapat
terselesaikan.
Salam,
1
DAFTAR ISI
2
I. ILMU EKONOMI
b. Uraian Pembelajaran 1
3
Melakukan Pilihan, dalam memaksimalkan kemakmuran dan kepuasan perlu
dilakukan pengambilan keputusan untuk menetapkan satu pilihan dari berbagai
kemungkinan pilihan yang ada.
SOAL LATIHAN
4
II. KONSEP TEORI EKONOMI MIKRO
5
dimana Y adalah jumlah permintaan, x1= harga, x2= pendapatan dan x3 adalah
harga barang lain.
6
a. WHAT : Apa yang harus diproduksi dan dalam jumlah berapa
b. HOW: bagaimana sumber-sumber ekonomi yang tersedia harus dipergunakan
untuk memproduksi barang-barang tersebut
c. FOR WHOM: untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi
Pada masyarakat modern pemecahanan permasalahan ekonomi terutama
dengan mengandalkan pada mekanisme harga dipasar. Mekanisme harga
merupakan proses yang berjalan atas dasar gaya tarik menarik antara konsumen-
konsumen dan produsen yang bertemu dipasar. Hasil netto dari kekuatan tarik
menarik tersebut adalah terjadinya harga untuk setiap barang (di pasar barang) dan
harga setiap faktor produksi(dipasar faktor produksi). Pada suatu waktu harga suatu
barang mungkin naik karena gaya tarik konsumen lebih kuat (permintaan atas
barang semakin besar). Dan berlaku sebaliknya. Hal ini disebut gerak.gerak harga
setiap barang dan setiap faktor produksi bisa memecahkan ketiga masalah ekonomi
pokok dari suatu masyarakat.
SOAL LATIHAN
1. Jelaskan sifat-sifat penting dari suatu teori ekonomi. Buatlah suatu teori
mengenai kegiatan ekonomi yang sering anda lihat. Nyatakan sifat-sifat
penting dari teori anda tersebut.
2. Buatlah Model dari kegiatan ekonomi yang anda buat tersebut
3. Buatlah grafik dari model yang anda buat dan intrepretasikan.
4. Apakah yang dimaksud dengan pernyataan positif dan normative. Beri contoh
masing pernyataan
5. Jelaskan bagaimana mekanisme harga bisa memecahkan tiga masalah ekonomi
pokok suatu masyarakat.
6. Jelaskan apakah masing-masing kegiatan pemerintah berikut di gerakkan oleh
niat untuk memperbaiki tingkat pemerataan atau efisiensi. Jika yang mau di
capai adalah peningkatan efisiensi, kegagalan pasar apa saja yang telah terjadi?
a. Regulasi harga-harga TV kabel
b. Pembagian kupon makanan pada pengemis
c. Penetapan larangan merokok di tempat umum.
d. Pembangunan MRT
7
III. PERMINTAAN, PENAWARAN dan EKUILIBRIUM
b. Uraian Pembelajaran 3
Permintaan adalah jumlah alternatif dari komoditi yang diminta per periode
waktu, pada berbagai harga alternatif.
Penawaran adalah jumlah alternatif barang yang ditawarkan oleh produsen per
periode waktu tertentu, pada berbagai tingkat alternatif harga.
8
menambah permintaannya sebelum harga bentul-betul menjadi naik dan
sebaliknya.
g. Harga Barang lain, terdiri dari 2 yaitu barang subtitusi dan barang
komplementer : (1) barang substitusi, bila harga barang substitusi turun, maka
permintaan terhadap barang yang digantikan akan turun, karena orang akan
beralih membeli barang substitusi. (2) barang komplementer, besin adalah
barang komplementer bagi sepeda motor. Bila harga bensin naik maka
permintaan terhadap sepeda motor akan turun. Begitu juga sebaliknya, jika
harga bensin turun maka permintana terhadap sepeda motor akan naik.
h. Promosi, bila promosi terhadap suatu barang atau jasa dilakukan secara gencar
dan menarik maka permintaan terhadap barang/ jada akan meningkat dan
sebaliknya.
a. Harga Barang itu Sendiri, apabila harga barnag yang ditawarkan mengalami
kenaika, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat dan
sebaliknya.
b. Jumlah Penjual/ produsen, jika jumlah produsen suatu barang tertentu tinggi,
maka jumlah penawaran terhadap barang tersebut akan tinggi.
c. Bencana Alam, jika terjadi bencana alam pada suatu daerah penghasilsuatu
produk. Maka dipastika bahwa jumlah produksi barang tersebut akan menurun
dan mempengaruhi tingkat penawarannya.
d. Harga barang lain, Apabila harga suatu barang meningkat maka penawaran
terhadap barang pengganti akan mengalami peningkatan Karen apenjual akan
menawarkan barang pengganti sebagai alternatid barang utama yang
mengalami kenaikan.
e. Biaya Produksi, Apabila biaya-biaya produksi meningkat,maka harga barang-
barang yang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan
barang produksinya dalam jumlah yang sedikit.
f. Kemanjuan Teknologi, Kemanjuan teknologi sangat berpengaruh terhadap
besar kecilnya barang yang ditawarkan. Kemanjuan teknologi menimbulkan 2
9
efek yaitu produksi dapat ditambahkan sehingga penawaran meningkat dan
biaya produksi semakin murah sehingga keuntungan bertambah.
g. Pajak, Jika pajak suatu barang tinggi maka permintaan akan berkurang
sehingga penawaran akan berkurang.
h. Perkiraan harga di masa depan, Jika perusahaan memperkirakan harga barang
dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap. Maka perusahaan akan
meburunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.
Keseimbangan
Equilibrium terjadi bila jumlah komoditi yang diminta dalam pasar per unit
waktu sama dengan jumlah komoditi yang ditawarkan selama periode yang sama.
Secara geometris equilibrium terjadi pada perpotongan antara kurva permintaan
pasar dan kurva penawaran pasar(seperti pada kurva di atas).
Dalam kurva supply dan demand terdapat 2 macam perubahan posisi titik
yaitu movement along (bergerak sepanjang kurva) yang dipengaruhi oleh
faktorharga barang itu sendiri dan shifting along (pergeseran) yang dipengaruhi
oleh faktor selain harga.
10
Fungsi Permintaan dan Penawaran:
Qs = a + bPs
dimana :
𝑃 − 𝑃# 𝑄 − 𝑄#
=
𝑃$ − 𝑃# 𝑄$ − 𝑄#
11
Contoh soal 1 :
Jawab :
Px 5 4 3 2 1 0
Qdx 3 4 5 6 7 8
Contoh soal 2:
Jawab:
12
b. QDx=QSx
120.000-20.000Px = 20.000 Px
120.000 = 40.000Px
Px = 3(harga equilibrium)
QDx=120.000-20.000(3) atau QSx= 20.000 (3)
QDx= 60.000 (unit X) atau QSx=60.000 (Unit X)
LATIHAN
1. Diketahui fungsi permintaan Qdx = 12 – 2Px (Px diukur dalam dollar), carilah
(a) skedul permintaan, (b) kurva permintaan yang terbentuk, (c) berapa jumlah
maksimum komoditi X yang diminta per periode waktu oleh konsumen ?
3. Pada saat harga buku Rp 10000 per lusin permintaan akan buku tersebut
sebanyak 10 lusin, dan ketika harga buku turun menjadi Rp 8000 per lusin
permintaannya menjadi 16 lusin. Carilah fungsi permintaanya!
4. Pada saat harga Rp 40 per unit, jumlah penawarannya 10 unit. Dan ketika
harga Rp 60 per unit, jumlah penawarannya 20 unit. Tentukan fungsi
penawarannya!
5. Fungsi penawaran pasar tepung terigu adalah 2P = 20 + Q, sedang fungsi
permintaan pasar tepung terigu adalah P = 30 – 1,5Q. P adalah harga per
kilogram tepung terigu dalam rupiah. Q adalah jumlah tepung terigu yang
diminta dan ditawarkan per satuan waktu dalam kilogram. Berapa harga per
kilogram dan jumlah yang terjual pada saat pasar dalam keadaan
keseimbangan?
13
6. Tabel berikut menunjukkan dua schedule penawaran individu atas komoditi
X:
Px ($) 6 5 4 3 2 1
QSx 42 40 36 30 20 0
QSx 22 20 16 10 0 0
Pertanyaan:
a. Gambarlah titik-titik dari kedua skedul penawaran pada rangkaian sumbu
yang sama dan gambarkanlah kedua kurva penawaran tersebut?
b. Apa yang akan terjadi bila harga X naik dari $3 menjadi $5 sebelum
adanya pergeseran penawaran?
c. Berapa jumlah komoditi X akan ditempatkan produsen dipasar pada
harga$3sebelum dan sesudah kurva penawaran bergeser ke atas?
d. Apa yang terjadi bila saat penawaran produsen atas barang X menurun,
harga X naik dari $3 menjadi $5?
14
IV. ELASTISITAS
b. Uraian Pembelajaran 4
Elastisitas atau elasticity adalah presentase perubahan variabel yang tidak bebas
sebagai akibat perubahan variabel yang bebas.
∆𝑄 𝑃 %∆𝑄
𝐸( = 𝑥 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐸( =
∆𝑃 𝑄 %∆𝑃
Keterangan:
∆𝑄 = perubahan jumlah permintaan
∆𝑃 = perubahan harga barang
𝑃 = harga mula-mula
𝑄 = jumlah permintaan mula-mula
𝐸𝑑= elastisitas permintaan
15
2. Elastisitas harga silang, untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu
barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada
kaitannya dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat
berupa barang subtitusi.
∆𝑄1 𝑃2
𝐸12 = 𝑥
∆𝑃2 𝑄1
3. Elastisitas pendapatan, untuk mengukur perubahan jumlah barang yang
diminta akibat dari adanya perubahan pendapatan.
∆𝑄 𝐼
𝐸3 = 𝑥
∆𝐼 𝑄
∆𝑄 𝑃 %∆𝑄
𝐸5 = 𝑥 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐸( =
∆𝑃 𝑄 %∆𝑃
Keterangan:
∆𝑄 = perubahan jumlah permintaan
∆𝑃 = perubahan harga barang
𝑃 = harga mula-mula
𝑄 = jumlah permintaan mula-mula
𝐸𝑠= elastisitas permintaan
Contoh soal :
Sebelum Sesudah
Komoditi
Harga Jumlah Harga Jumlah
Kopi (Y) 40 50 60 30
Teh (X) 20 40 20 50
Sebelum Sesudah
Komoditi
Harga Jumlah Harga Jumlah
Lemon (Z) 10 20 20 15
Teh (X) 20 40 20 35
16
Dari tabel di atas hitunglah elastisitas silang dari permintaan antara teh (X)
dan kopi (Y) dan antara teh (X) dan lemon (Z)???
Jawab :
DQx Py æ 10 ö æ 40 ö
e xy = × = ç ÷ × ç ÷ = 0,5
DPy Px è 20 ø è 40 ø
DQx Py æ - 5 ö æ 10 ö
e xy = × =ç ÷ × ç ÷ = -0,125
DPy Px è 10 ø è 40 ø
17
SOAL LATIHAN
Titik Px Qdx
A 6,10 32.180
B 5,70 41.230
Dari tabel di atas carilah (a) elastisitas harga permintaan untuk komoditi X dari
titik A ke B, (b) dari titik B ke A, (c) di antara titik A dan B ?
2. Pada saat harga Rp. 5.000,00 per unit, jumlah barang yang ditawarkan 20 unit.
Kemudian harga turun menjadi Rp. 4.500,00 per unit dan jumlah barang yang
ditawarkan menjadi 10 unit. berdasarkan data tersebut besarnya koefisien
elastisitas penawarannya!
3. Pada saat pendapatan perbulannya sebesar Rp 1.000.000, Anton membeli sate
sebanyak 4 kali sebulan. Tahun berikutnya ada kenaikan pendapatan perbulan
menjadi Rp 1.500.000 dan Anton membeli sate sebanyak 10 kali sebulan.
Berapakah elastisitas pendapatannya?
4. disional, harga jeruk lokal mengalami kenaikan dari Rp6.000,00 menjadi
Rp7.000,00 per kilogram. Kenaikan harga mengakibatkan permintaan jeruk
lokal turun dari 700 kg menjadi 650 kg. perhitungan koefisien elastisitasnya!
5. Harga mobil rata-rata naik dari Rp. 100 juta menjadi Rp. 120 juta, sedangkan
permintaan sepeda motor mengalami peningkatan dari 120 unit menjadi 180
unit. Berapa nilai elastisitas silang antara mobil dengan sepeda motor dan
bagaimana hubungan kedua barang !
18
V. TEORI PERILAKU KONSUMEN – PENDEKATAN
KARDINAL
Tujuan Khusus :
b. Uraian Pembelajaran 5
Perilaku konsumen adalah sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang atau
suatu organisasi berupa kegiatan mencari, membeli, menggunakan, menikmati,
mengevaluasi serta melepas produk yang telah mereka pakai atau nikmati
(dikonsumsi) untuk melakukan kegiatan konsumsi memenuhi kebutuhannya.
Pendekatan Nilai Guna Kardinal, suatu daya guna atau nilai guna yang bisa diukur
dengan satuan uang atau utilitas, nilai guna tersebut memiliki tingkatan yang sesuai
dengan subjek yang menilainya.Dalam pendekatan kardinal terdapat satu landasan
hukum yaitu hukum Gossen.
19
dari produk yang satu dengan rasio marginal utility dan harga produk yang
lainnya.
𝑀𝑈1 𝑀𝑈2 𝑀𝑈;
= = ⋯..=
𝑃1 𝑃2 𝑃;
1. Tingkat utilitas total yang dicapai seorang konsumen merupakan fungsi dari
kuantitas barang yang dikonsumsi. Artinya tingkat kepuasan total yang
diperoleh konsumen dipengaruhi oleh jumlah berbagai barang yang
dikonsumsi. Hal ini sesuai dengan hukum Gossen yang telah dijelaskan di
depan bahwa tingkat kepuasan konsumen dipengaruhi oleh jumlah dan variasi
barang yang dikonsumsi.
2. Konsumen akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya sesuai dengan
anggaran yang dimilikinya. Hal ini menunjukkan bahwa anggaran yang
dimiliki konsumen merupakan faktor penentu bagi pencapaian tingkat
kepuasannya. Artinya konsumen tidak akan mampu mencapai tingkat kepuasan
yang setinggi-tingginya sesuai dengan yang diinginkan melainkan tergantung
dari jumlah anggaran yang dimilikinya. Karena itu konsumen akan berusaha
untuk mengalokasikan jumlah anggaran yang dimiliki tersebut untuk membeli
berbagai jumlah barang yang mampu menghasilkan kepuasan yang maksimal.
3. Tingkat kepuasan konsumen dapat diukur secara kuantitatif.
4. Tambahan kepuasan dari setiap unit tambahan barang yang dikonsumsi akan
menurun.
20
Contoh soal Pendekatan Utilitas Kardinal
Perhatikan tabel berikut
Qy 0 1 2 3 4 5 6 7
TUy 0 4 14 20 24 26 26 24
a. Dari skedul TUy, carilah skedul MUy dan Gambarkan skedul TUy, dan MUy serta
tunjukkan titik jenuhnya.
b. Jelaskan bentuk kurva MUy tersebut dalam arti kemiringan kurva TUy.
Jawaban !
a.
Qy 0 1 2 3 4 5 6 7
TUy 0 4 14 20 24 26 26 24
MUy … 4 10 6 4 2 0 -2
b. MUx dalam gambar di samping adalah sama dengan kemiringan rata-rata dari
kurva TUy. Misalnya, pergerakan dari 0 ke 1 unit Y yang dikonsumsikan
menyebabkan TUx naik dari 0 menjadi 4 util. jadi, perubahan utilitas total akibat
naiknya konsumsi Y sebesar 1 unit adalah 4 util. inilah MUy dan sama dengan
kemiringan bagian OA dari fungsi TUx dalam gambar. Demikian pula, bila jumlah
Y yang dikonsumsi per periode waktu naik dari 1 menjadi 2 unit, utilitas total naik
dari 4 menjadi 14 util atau naik sebesar 10 util. jadi MUyadalah 10 dan sama dengan
kemiringan fungsi TUy antara titik A dan titik B. kemudian antara titik E dan F, TU
berbentuk horizontal. Jadi kemiringannya, atau MUy adalah 0. Ke sebelah kanan
dari titik F, TUy mempunyai kemiringan negatif sehingga MUy juga negatif.
21
VI. TEORI PERILAKU KONSUMEN – PENDEKATAN ORDINAL
Tujuan Khusus :
b. Uraian Pembelajaran 6
Perilaku konsumen adalah sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang atau
suatu organisasi berupa kegiatan mencari, membeli, menggunakan, menikmati,
mengevaluasi serta melepas produk yang telah mereka pakai atau nikmati
(dikonsumsi) untuk melakukan kegiatan konsumsi memenuhi kebutuhannya.
Pendekatan Nilai Guna Ordinal, semakin banyak produk yang dikonsumsi maka
semakin besar kepuasan yang didapat oleh konsumen. Dalam menganalisa tingkat
kepuasan pendekatan ini menggunakan kurva indefferen yang menunjukkan
kombinasi atau campuran antar konsumsi dua macam produk yang memberikan
tingkat kepuasaan yang sama dan garis anggaran yang menunjukkan kombinasi
antara duua macam barang yang berbeda yang bisa dibeli oleh konsumen dengan
pendapatan yang terbatas.
22
Sifat kurva inddiferen :
4) Turun dari kiri atas ke kanan bawah untuk kombinasi anatar X dan Y
Bila ada hanya ada 2 barang ayng dkonsumsi maka secara matematis persamaan
garis anggaran dapat ditulis sebagai berikut:
PxQx +PyQy = I
Dimana :
Px = harga barang X
Py = harga barang Y
Qx = jumlah barang X
Qy = jumalah barang Y
I = pendapatan konsumen
Dengan mengubah pendapatan konsumen yang berbentuk uang, sedangkan
selera dan harga-harga X dan Y dipertahankan, maka akan diperoleh kurva
konsumsi-pendapatan dan kurva engel.
23
Gambar 2.1 Kurva Konsumsi-Pendapatan (ICC)
Kardinal Ordinal
24
Pengukuran Util Rangking
Contoh soal :
Jika diketahui bahwa seorang konsumen dari dua macam barang ( X dan Y )
memiliki fungsi utilitas sebagai berikut :
U = 10 x – 0,5 x 2 + 24 y – 0,5 y2
Jawab :
25
SOAL LATIHAN
Qy 0 1 2 3 4 5 6 7
TUy 0 4 14 20 24 26 26 24
MUx 16 14 12 10 8 6 4 2
Jumlah barang Y 1 2 3 4 5 6 7 8
MUy 11 10 9 8 7 6 5 4
Pertanyaan:
26
b. Jika harga barang X turun dari rp. 2 menjadi Rp. 1, tentukan kondisi
keseimbangan yang baru dan gambarkan kurva permintaan terhadap
barang X.
4. Seorang konsumen mengkonsumsi dua macam barang, yaitu X dan Y. total
kepuasan (TU) yang diperoleh dalam mengkonsumsi kedua macam barang
tersebut ditunjukkan dalam persamaan;
TU = 10X +24Y – 0,5X2 – 0,5Y2
Harga barang X diketahui Rp. 2 harga barang Y adalah Rp. 6 dan anggaran
yang tersedia untuk membeli barang X dan barang Y adalah Rp. 44.
Pertanyaan:
27
Utilitas = Minimum (konsumsi ketika muda, konsumsi ketika tua)
6. Misalkan seorang konsumen ingin membeli mangga dan durian dan berturut-
turut harganya adalah Rp 2000 dan Rp 400. Uang konsumen Tersebut
berjumlah Rp 40000. Berdasarkan permisalan di atas jawablah pertanyaan
berikut :
a. Buatlah garis anggaran pengeluaran konsumen tersebut.
b. Apabila harga durian menurun menjadi Rp 2500, bagaimanakah perubahan
yang terjadi ke atas garus anggaran pengeluaran?
c. Bagaimanakah perubahan yang terjadi ke atas garis anggaran pengeluaran
apabila harga mangga dan surian menjadi separuh dari harga semula?
d. Misalkan uang konsumen tersebut bertambah menjadi Rp 60000 dan
kemudian bertambah lagi menjadi Rp 80000. Apakah akibat dari
perubahan ini ketas garis anggaran pengeluaran ?
28
VII. TEORI PRODUKSI
Tujuan Khusus :
b. Uraian Pembelajaran 7
Ada tiga titik yang harus diidentifikasi dalam fungsi produksi yaitu
inflection point (titik belok), titik singgung ‘garis sinar’ dengan TPP dan titik saat
TPP maksimum. Dalam fungsi produksi tersebut dibagi dalam tiga tahap produksi.
29
Tahap I II Tahap III
Inflectio
n
Point
0 X1 X2 X3 X
APPx
0 X1 X2 X3 X
MPP
x
Q = f (K, L)
K = Barang Modal
L = Tenaga Kerja
Hukum hasil lebih yang makin berkurang ini menunjukkan bila lebih
banyak unit input yang digunakan per unit waktu dimana jumlah input lain tetap,
produk marjinal dari input variabel itu menurun setelah melewati satu titik.
30
Produksi dengan Dua Input Variabel (Isoquant)
Isoquant menunjukkan kombinasi yang berbeda dari dua input yang dapat
digunakan oleh perusahaan untuk memproduksi jumlah output tertentu.
Return to scale
Contoh soal :
Tabel di bawah ini menunjukkan berbagai kombinasi input yang digunakan dalam
perusahaan untuk menghasilkan output sebagai berikut :
L K L K L K
2 11 4 13 6 15
1 8 3 10 5 12
2 5 4 7 6 9
31
3 3 5 5 7 7
Jawab :
32
SOAL LATIHAN
1. i. Dalaam teori ekonomi apakah tujuan setiap perusahaan? Apakah syarat yang
harus dipenuhi untuk mencapai tujuan tersebut?
ii. Terangkan perbedaan antara “Firma dan industi” dalm teori ekonomi.
2. Berkenaan dengan tahap produksi II, (a) Mengapa produsen beroperasi dalam
tahap II, (b) Kombinasi faktor produksi apa (dalam tahap II) yang
sesungguhnya akan dipakai oleh produsen, dan dimana produsen beroperasi
jika Ptenaga kerja=0 Jika Ptanah=0? Jika Ptenaga kerja = Ptanah ?
3. Gambarkan 3 (tiga) jenis return to scale dan jelaskan secara singkat bagaimana
masing-masing dapat terjadi?
4. Berkenaan dengan fungsi produksi dalam tabel 3.2 (a) Tunjukkan bahwa kita
mempunyai hasil lebih yang naik, turun, atau konstan atas skala produksi. (b)
Manakah dari antara titik-titik ini yang terletak pada isokuan yang sama? (c)
Apakah hukum Diminishing Returns berlaku disini?
Tabel 3.2
3K 80 120 150
2K 70 100 120
1K 50 70 80
1L 2L 3L
33
i. 350 barang industri dan 250 barang pertanian
ii. 450 barang industri dan 50 barang pertanian
iii. 200 barang industri dan 300 barang pertanian
1 1
2 3
3 6
4 10
5 15
6 19
7 22
8 24
a. Hitunglah produksi marginal dan produksi rata- rata. Pada tenaga kerja
yang manakah produksi marginal mencapai maksimum? Produksi rata- rata
mencapai maksimum?
b. Lukiskan kurva produksi total, produksi marginal dna produksi rata- rata.
Bedakan grafik fungsi produksi tersebut menjadi tiga tahap kegiatan
produksi.
34
VIII. TEORI BIAYA PRODUKSI
Tujuan Khusus :
Dalam biaya produksi ini titik beratnya adalah pada biaya-biaya produksi
dari perusahaan atau apa-apa yang ada di balik kurva penawarannya.
35
Biaya Total Jangka Pendek ( Short Run Total Cost )
# TC = TFC + TVC
# AC = TC/Q =AVC + AFC
AVC = TVC/Q
AFC = TFC/Q
# MC = ∂TC/∂Q = ∂VC/∂Q
keterangan TC = Biaya Total AVC = Biaya Variabel Rata-rata
Biaya produksi jangka panjang ( Long Run Production Cost ), dalam jangka
panjang semua biaya adalah variabel sehingga
# LTC = LVC
# LAC = LTC/Q
# LMC = ∂LTC/∂Q
Keterangan : L pada LTC, LVC dan LMC menunjukkan dimensi waktu
36
Fungsi Biaya, merupakan hubungan antara biaya dengan jumlah produksi
yang dihasilkan, fungsi biaya dapat digambarkan ke dalam kurva dan kurva biaya
menggambarkan titik-titik kemungkinan bsarnya biaya di berbagai tingkat
produksi.
• Rumus :
1. C = AC x Q atau C = FC + VC
2.FC = AFC X Q
3. VC = AVC X Q
• Biaya Total → C = f (Q)
• Biaya Marginal : MC ≈ C’ ≈ = f’ (Q)
• Biaya total tak lain adalah Integral dari biaya marginal
• C = ∫ MC d Q = ∫ f’ (Q) d Q
37
SOAL LATIHAN
1. Suatu perusahaan membayar $ 200.000 untuk upah $ 50.000 untuk bunga atas
modal uang yang dipinjamkannya, dan $ 70.000 untuk sewa tahunan bagi
bangunan pabriknya. Jika pengusaha yang bersangkutan bekerja untuk orang
lain sebagai manajer, maka akan diperolehnya srtinggi-tingginya $ 40.000
pertahun dan apabila dipinjamkan modal uang yang dimilikinya kepada orang
lain untuk usaha di bidang yang mengandung risiko yang sama, maka akan
diperolehnya setinggi-tingginya $ 10.000 per tahun. Ia tidak memiliki tanah
maupun bangunan, (a) Hitunglah keuntungan yang diperoleh pengusaha itu
jika diterimanya $ 400.000 dari penjualan keluaran yang dibuatnya selama
tahun itu. (b) berapakah keuntungan pengusaha itu dari sudut pandang orang
awam ? apakah yang menyebabkan perbedaan dalam hasilnya? (c) Apakah
yang akan terjadi apabila jumlah seluruh pendapatan pengusaha itu adalah $
360.000?
2. Gambarkan kurva biaya marginal dan kurva biaya total rata- rata. Jelaskan
mengapa kurva-kurva tersebut berbentuk demikian dan mengapa mereka saling
berpotongan di titik tersebut?
3. Nimbus, INC, membuat sapu dan menjualnya dari pintu ke pintu. Berikut
adalah hubungan jumlah pekerja dengan ouput Nimbus pada suatu hari :
Pekerja Ouput Produk Biaya Biaya Biaya
Marginal Total Total Marginal
Rata-Rata
0 0
1 20
2 50
3 90
4 120
5 140
6 150
7 155
a. Isilah kolom produk marginal. Pola apakah yang di lihat ? Bagaimana Anda
menjelaskannya?
b. Biaya seorang pekerja adalah $100 per hari, dan perusahaan membayar
biaya tetap sebesar $200. Gunakan informasi ini untuk mengisi kolom biaya
total.
38
c. Isi Kolom biaya total rata-rata. Pola apakah yang dapat Anda lihat?
d. Isilah kolom biaya marginal, pola apakah yang Anda lihat?
e. Bandingkan kolom produk marginal dengan kolom biaya marginal.
Jelaskan hubungannya.
f. Bandingkan kolom biaya total rata-rata dengan kolom biaya marginal.
Jelaskan hubungannya.
4. Toko jus Harry memiliki data biaya sebagai berikut :
Q (gelas) Biaya Variabel ($) Biaya Total ($)
0 0 30
1 10 40
2 25 55
3 45 75
4 70 100
5 100 130
6 135 165
a. Hitung biaya variabel rata-rata, baiya total rata-rata, dan biaya marginal
untuk setiap jumlah.
b. Gambarkan ketiga kurva tersebut. Apa hubungan antara kurva biaya
marginal dan kurva biaya total rata-rata? Apa hubungan antara kurva biaya
marginal dan kurva biaya variabel rata-rata? Jelaskan.
5. Banyak perusahaan seperti Toko Kue Bob, megalami kenaiukan produk
marginal sebelum mengalami penurunan produk marginal. Hitunglah biaya
masing-masing perusahaan tersebut dan gambarkan kurva masing-masing biaya.
Tunjukan hubungan dari masing-masing biaya tersebut!
Jumlah TC FC VC SFC AVC ATC MC
0 2 2 0
1 3 2 1
2 3.8 2 1.8
3 4.4 2 2.4
4 4.8 2 2.8
5 5.2 2 3.2
6 5.8 2 3.8
7 6.6 2 4.6
8 7.6 2 5.6
9 8.8 2 6.8
10 10.2 2 8.2
11 11.8 2 9.8
12 13.6 2 11.6
13 15.6 2 13.6
39
IX. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Tujuan Umum : Mahasiswa mampu memahami teori harga dan output yang
terjadi di dalam pasar
Tujuan Khusus :
1). Pasar Persaingan Sempurna (perfect competitive market) : pasar dengan jumlah
penjual sangat banyak.
4). Pasar Persaingan Monopolistik: pasar dengan banyak penjual tetapi produk-
produknya heterogen, sehingga masing-masing penjual dapat mempengaruhi harga.
40
Ketiga pasar terakhir termasuk dalam pasar persaingan tidak sempurna
(imperfect competitive market)
1. Terdiri dari sejumlah besar penjual yang independen dari suatu komoditi,
masing-masing memiliki kekuatan yang terlalu kecil untuk mempengaruhi
harga komoditi yang bersangkutan
4. Tidak ada regulasi pemerintah. Tidak ada intervensi pemerintah di dalam pasar
( seperti tarif, subsidi, pembatasan produksi, dan sebagainya). Struktur pasar di
mana telah dipenuhi asumsi-asumsi di atas disebut pasar persaingan murni
(pure competition).
Analisis jangka pendek (shrot run), yaitu di mana dianggap bahwa setiap
produsen tidak bisa menambah kapasitas pabriknya dan tidak mungkin bagi
produsen-produsen baru masuk ke dalam pasar. Sedangkan analisis jangka panjang
(long run) adalah di mana dimungkinkan adanya baik perluasan kapasitas pabrik
41
oleh perusahaan-perusahaan yang telah ada maupun pembangunan pabrik- pabrik
baru oleh pengusaha-pengusaha baru yang masuk ke pasar.
TR = Pq . Q dan TC = Px . X, sehingga:
p= TR-TC
42
Di dalam Gb. 7.2. ditunjukkan kurve-kurve marginal cost (MC), average
cost (AC) dan kurve permintaannya (D ).
43
Proses: Mula-mula harga pasar ditentukan oleh ekuilibrium jangka pendek,
perpotongan kurve S dan D, menghasilkan harga pasar P.--> Pada harga ini ada
keuntungan lebih (excess profit) karena P > LAC. --> ada penambahan kapasitas
produksi dan pendirian pabrik baru sehingga penawaran output di pasar naik, --> S
bergeser kekanan menjadi S1, --> harga menjadi turun ke P1, -->P1= LAC, --> baik
pasar maupun perusahaan dalam kondisi ekuilibrium jangka panjang.
1. Kurva penawaran jangka panjang dari suatu industri dengan biaya konstan
(constan cost industri) akan berbentuk horisontal.
2. Kurva penawaran jangka panjang dari suatu industri dengan biaya naik
(increasing cost industri) akan semakin naik.
3. Kurva penawaran jangka panjang dari suatu industri dengan biaya turun
(decreasing cost industri) akan menurun.
Contoh soal :
Jika TC jangka pendek dari suatu perusahaan untuk berbagai tingkat output adalah
sebesar nilai-nilai dalam tabel dan P = $ 8 maka keuntungan maksimal perusahaan
?
Q 0 1 2 3 4 5 6 6,5 7 8
TC 8 20 23 24 25,40 28 32 35,10 40 64
44
Jawab :
Kita dapat memperoleh pendapatan total (TR) dengan cara mengalikan Q
(kuantitas) dan P (harga). Keuntungan (p ) adalah selisih pendapatan total (TR)
dengan biaya total (TC).
0 8 0 8 -8
1 8 8 20 -12
2 8 16 23 -7
3 8 24 24 0
4 8 32 25,40 6,60
5 8 40 28 12
6 8 48 32 16
7 8 56 40 16
8 8 64 64 0
45
X. PASAR MONOPOLI
Tujuan Umum : Mahasiswa mampu memahami teori harga dan output yang
terjadi di dalam pasar
Tujuan Khusus :
b. Uraian Pembelajaran 10
46
Ketiga pasar terakhir termasuk dalam pasar persaingan tidak sempurna
(imperfect competitive market).
Pasar persaingan tidak sempurna terdiri dari beberapa macam struktur pasar
seperti pasar monopoli ( hanya ada satu penjual sebagai penentu harga), oligopoli,
monopolistik, dan lainnya.
PASAR MONOPOLI
Monopoli adalah struktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual, tidak
ada substitusi produk yang mirip (close substitute), dan terdapat hambatan masuk (
barriers to entry) ke pasar.
1. Hanya ada satu penjual. Karena hanya ada satu penjual maka pembeli tidak
mempunyai pilihan lain. Dalam hal ini pembeli hanya menerima syarat-syarat
jual-beli yang ditentukan penjual.
2. Tidak ada substitusi produk yang mirip. Misalnya, aliran listrik. Aliran listrik
tidak mempunyai pengganti dari barang lain. Ada barang pengganti tetapi
sifatnya berbeda, misalnya, lampu minyak. Lampu minyak tidak dapat
menggantikan fungsi aliran listrik untuk menyalakan TV, seterika, dan
sebagainya.
47
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya monopoli adalah :
b. Hak paten produk atau proses produksi. Dengan pemberian hak paten akan
melidungi perusahaan atau pihak-pihak pencipta suatu produk dari peniruan
pihak-pihak lain.
48
Pendekatan TR-TC
Pada gambar terlihat bahwa disebelah kiri titik A dan disebelah kanan titik
B, TC berada diatas TR, berarti biaya total melebihi nilai penjualan total sehingga
perusahaan menderita kerugian. Dengan kata lain, keuntungan hanya diperoleh
antara titik A dan titik B.
Pendekatan MR-MC
49
Dalam pasar monopoli harga ditentukan oleh satu penjual yang berkuasa
dan keuntungan maksimum diperoleh saat MR = MC
50
XI. PASAR MONOPOLISTIK
Tujuan Umum : Mahasiswa mampu memahami teori harga dan output yang
terjadi di dalam pasar
Tujuan Khusus :
b. Uraian Pembelajaran 11
1). Pasar Persaingan Sempurna (perfect competitive market) : pasar dengan jumlah
penjual sangat banyak.
51
4). Pasar Persaingan Monopolistik: pasar dengan banyak penjual tetapi produk-
produknya heterogen, sehingga masing-masing penjual dapat mempengaruhi harga.
Pasar monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua
jenis bentuk pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh
karena itu sifat-sifat bentuk pasar ini mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli
dan sifat pasar persaingan sempurna. Secara umum, pasar persaingan monopolistik
dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak produsen/penjual
yang menghasilkan dan menjual produk yang berbeda coraknya ( differentiated
product). Ciri-ciri pasar persaingan monopolistik selengkapnya adalah sebagai
berikut:
1) Terdapat banyak penjual. Terdapat banyak penjual tetapi tidak sebanyak pada
pasar persaingan sempurna. Perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan
monopolistik mempunyai ukuran yang relatif sama.
52
Kekuatan mempengaruhi harga bersumber dari perbedaan corak produk.
Perbedaan ini mengakibatkan para pembeli akan memilih. Pembeli dapat lebih
menyukai produk suatu perusahaan tertentu dan kurang menyukai produk
perusahaan lainnya. Sehingga jika suatu perusahaan menaikkan harga, ia masih
dapat menarik pembeli walaupun tidak sebanyak sebelum kenaikan harga.
Sebaliknya jika suatu perusahaan menurunkan harga, belum tentu diikuti oleh
kenaikan permintaan produk yang dihasilkan.
53
Keseimbangan Jangka Panjang
Gambar diatas menunjukkan bahwa Pe adalah sama dengan biaya total rata-
rata (ATC) yang berarti perusahaan memperoleh keuntungan normal. Sifat
perusahaan persaingan monopolistik ketika memperoleh keuntungan normal
berbeda dengan sifat perusahaan persaingan sempurna yang juga ketika
memperoleh keuntungan normal. Perbedaan tersebut adalah (1) harga jual produk
dan biaya produksi pada perusahaan persaingan monopolistik lebih tinggi
dibanding pada perusahaan persaingan sempurna, dan (2) kegiatan produksi pada
perusahaan persaingan monopolistik belum mencapai tingkat optimal ( tingkat
produksi dengan biaya per unit paling rendah).
54
XII. PASAR OLIGOPOLI
Tujuan Umum : Mahasiswa mampu memahami teori harga dan output yang
terjadi di dalam pasar
Tujuan Khusus :
b. Uraian Pembelajaran 12
55
4. Pasar Persaingan Monopolistik: pasar dengan banyak penjual tetapi produk-
produknya heterogen, sehingga masing-masing penjual dapat
mempengaruhi harga.
PASAR OLOGOPOLI
Pasar oligopoli sama saja dengan pasar duopoli, hanya saja dalam pasar
oligopoli jumlah perusahaan yang menguasai pasar lebih dari dua tetapi tidak
banyak (oligos = sedikit) sehingga tindakan dari pengusaha yang satu akan
mempengaruhi kebijakan dari pengusaha lainnya. Apabila produk yang dihasilkan
oleh pengusaha oligopoli homogen maka pasar dinamakan oligopoli murni ( pure
oligopoly) dan apabila produk yang dihasilkan tidak homogen maka dinamakan
oligopoli yang dibedakan ( differentiated oligopoly).
Pada dasarnya terdapat dua teori pokok dalam analisis pasar oligopoli, yaitu :
56
SOAL LATIHAN
1. Selesaikan persamaan di bawah ini dan carilah berapa harga, jumlah barang dan
keuntungan yang akan diperoleh produsen yang berada pada pasar persaingan
sempurna :
P = 100 – 4Q
TC = 50 + 20Q
2. Dengan data yang tercantum pada tabel berikut, carilah AFC, AVC, AC dan
MC kemudian gambarkan grafiknya.
Q TFC TVC TC
0 $ 100 $0 $ 100
4 80 78
5 100 85
6 120 95
57
7 140 110
8 160 135
9 180 165
10 200 200
c. Hitungkah biaya total, biaya rata-rata, biaya berubah rata- rata, dan
biaya marginal.
d. Harga pasar barang tersebut adalah Rp 90000. Hitunglah hasil penjualan
total pada berbagai tingkat produksi
e. Tunjukkan keseimbangan yang di capai perusahaan tersebut dengan
grafik. Berapakah jumlah produksi yang di jualnnya?
4. Apa sajakah ciri sebuah pasar kompetitif (Pasar Persaingan Sempurna)? Jenis
minuman mana sajakah dari daftar berikut yang sesaui dengan cirri-ciri
tersebut? Mengapa yang lain tidak sesuai?
a. Air Keran
b. Air kemasan botol
c. Coca Cola
d. Bir
58
6. Misalkan suatu industri penerbitan buku bersifat kompetitif dan mulai
beroperasi pada keseimbangan jangka panjang.
a. Gambarkan diagram yang menggambarkan perusahaan umumnnya pada
industri itu
b. Hi-Tech Printing Compang menemukan proses baru yang sangat
mampu mengurangi biaya percetakan buku. Apa yang terjadi terhadap
keuntungan Hi-Tech dan harga bukunya dalam jangka pendek apabila
hak paten Hi-Tech mencegah perusahaan lain menggunakan teknologi
baru tersebut?
c. Apa yang terjadi dalam jangka panjang jika hak patennya telah habis
masa berlakukannya dan perusahaan lain bebas menggunakan teknologi
tersebut?
59
XIII. PASAR FAKTOR PRODUKSI
Tujuan Umum : Mahasiswa mampu memahami teori harga dan output yang
terjadi di dalam pasar faktor produksi
Tujuan Khusus :
b. Uraian Pembelajaran 13
60
Pasar faktor produksi alam (tanah)
Pasar faktor produksi alam adalah kegiatan pertemuan antara calon penjual
dan calon pembeli faktor produksi alam. Faktor produksi alam adalah kekayaan
alam yang digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi alam terdiri atas
tanah, air, udara, hewan, tumbuhan, barang tambang, panas bumi, dan lain-lain.
Faktor produksi alam meliputi permukaan dan semua yang terkandung didalamnya.
Balas jasa yang diterima adalah sewa. Harga dan jumlah permintaan alam berbeda
– beda karena perbedaan kesuburan, letak, dan banyaknya alam yang digunakan.
Pasar ini berupa pasar abstrak, barang yang diperdagangkan tidak berada di
tempat. Mereka bertemu hanya untuk mengadakan perjanjian jual beli. Misalnya
pasar tembakau di Bremen (Jerman), pasar kopi di Sao Paulo (Brasil), dan pasar
karet di New York (Amerika Serikat). Jumlah tanah adalah tetap atau
penawarannya tetap, maka kurva penawaran tanah bersifat inelastis sempurna
(berbentuk garis lurus), sedangkan permintaan akan tanah terus bertambah,
sehingga harga tanah akan semakin meningkat.
61
atau penyelenggara bursa. Jasa tenaga kerja sebagai pelaksana dalam kegiatan
produksi tidak dapat digantikan posisinya secara total. Walau sebagian tenaga kerja
saat ini mulai digantikan peranannya oleh mesin, namun mesin pun masih
memerlukan manusia (jasa tenaga kerja) untuk mengoperasikannya. Tenaga kerja
membutuhkan pengetahuan dan keterampilan agar ia memiliki skill dan
kemampuan sesuai yang dibutuhkan dunia kerja untuk berperan dalam kegiatan
produksi. Jasa tenaga kerja diberikan kepada para pengusaha yang membutuhkan
tenaga kerja dan dengan memberi imbalan upah atau gaji. Upah atau gaji adalah
jasa tenaga kerja yang dapat dihitung berdasarkan jam kerja ataupun unit hasil yang
dikerjakan.Pasar tenaga kerja terjadi apabila pemilik perusahaan menggunakan jasa
tenaga kerja dan terjadi perjanjian-perjanjian kerja antara pemilik perusahaan,
tenaga kerja, dan serikat kerja. Misalnya bursa tenaga kerja.
62
Penentuan upah dalam pasar persaingan:
3. Pasar monopoli, dimana pekerja bersatu dalam suatu persatuan atau serikat
pekerja dalam menawarkan tenaga kerja.
1. Menuntut upah yang lebih tinggi dari yang dicapai pada ekuilibrium
permintaan dan penawaran.
63
XIV. MAKSIMALISASI LABA
b. Uraian Pembelajaran 14
∆𝑻𝑹
MR= ∆𝑸
Hubungan antara TR, AR, dan MR dapat digambarkan dengan dua kasus
dan secara matematis di bawah ini :
1. TR = X. Px
(BC
MR= (1
= 𝑓 # (𝑋) = 𝑃1
64
2. TC = g(X)
(BC
MC = (1 = 𝑔# (𝑋)
Dimana :
TR = penerimaan total
TC = biaya total
X = output
Px = harga output konstan
MR = Penerimaan marginal
MC = Biaya marginal
Π = keuntungan
Output 𝑷𝒒 = 𝑨𝑹 𝑷𝒒 𝑸 = 𝑻𝑹 MR=∆𝑻𝑹I∆𝑸
0 200 0 180
1 180 180 140
2 160 320 100
3 140 420 60
4 120 480 20
5 100 500 -20
6 80 480 -60
7 60 420 -100
8 40 320 -140
9 20 180 -180
10 0 0
65
Angka-angka dalam tabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut
a. TR menaik selama elastisitas harga dari kurve permintaan , yang tidak lain
adalah AR, lebih besar dari satu ( Eh > 1).
Pada kasus ini produsen tidak dapat mempengaruhi harga jual. Berapapun
jumlah output yang dijual, harga output per unit yang diterima produsen adalah
tetap. Kondisi ini terjadi pada pasar persaingan sempurna. Hubungan antara TR,
AR, dan MR adalah sebagai berikut
Output 𝑷𝒒 = 𝑨𝑹 𝑷𝒒 𝑸 = 𝑻𝑹 MR=∆𝑻𝑹I∆𝑸
0 100 0 100
1 100 100 100
2 100 200 100
3 100 300 100
4 100 400 100
5 100 500 100
6 100 600 100
7 100 700 100
8 100 800 100
66
Angka-angka dalam tabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Dalam pendekatan totalitas biaya variable per unit output dianggap konstan
sehingga biaya variable adalah jumlah output (Q) di kalikan dengan biaya variable
per unit (v), maka VC=v.Q. Sehingga dapat disimpulkan bahwa π=P.Q-(FC+v.Q).
67
Dalam pendekatan marginal perhitungan laba dilakukan dengan
membadingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR). Laba
maksimum akan tercapai pada saat MR=MC.
Pendekatan Rata-rata
Dari persamaan ini perusahaan akan mencapai laba bila harga jual per unit
output (P) lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC). Perusahaan hanya mencapai angka
impas bila P sama dengan AC.
Keuntungan Maksimum
68
Kasus II : Kurve Permintaan Yang horizontal
69
SOAL LATIHAN
1. Jika diketahui :
P=120–0,02Q
C=60Q+25000
dimana P adalah harga per unit, sementara C adalah total biaya.Hitunglah Profit
Maksimum (Laba Maksimal) !
2. Lengkapi lah tabel di bawah ini . Tentukan jenis pendekatan yang di gunakan!
Q P TR TC π
1 5
2 5
3 5
4 5
5 5
6 5
7 5
8 5
9 5
10 5
3. Lengkapi tabel di bawah ini. Kemudian tentukan jenis pendekatannya!
Q P=MR MC π Keterangan
1 5 -
2 5 1,5
3 5 1
4 5 1,5
5 5 1,75
6 5 2
7 5 3.25
8 5 5
9 5 9
10 5 15
70
4. Hitunglah dan lengkapi tabel di bawah ini
71
XV. TEORI EKONOMI KESEJAHTERAAN
a. Tujuan Pembelajaran 15
Tujuan khusus :
b. Uraian Pembelajaran 15
72
adanya kegagalan pasar dan barang publik. Keduanya mengundang peran
atau campur tangan pemerintah untuk mengoreksi, kemudian muncul
pula kegagalan birokrasi atau sektor publik akibat peran campur tangan pemerintah
ini.
73
nilai input yang diperlukan untuk memproduksi. Jadi, jumlah input yang
diproduksi akan terus ditingkatkan sampan harganya lebih tinggi atau sama
dengan biaya marjinal.
2. Persaingan memaksa para produsen berproduksi pada biaya paling rendah.
Produsen harus mengkombinasikan faktor-faktor produksi
agar diperoleh input dengan biaya terendah. Kombinasi input -input seperti
ini dicapai bila rupiah yang dibelanjakan pada
setiap input memberikan Produk Fisik Marjinal yang sama. Ini merupakan
dasar bagi penurunan kurva penawaran perusahaan individual. Di
pasar input misalnya tenaga kerja, proses keputusan produksi ditunjukkan
oleh kurva permintaan tenaga kerja oleh para produsen. Perusahaan akan
memproduksi sampai pada tingkat di mana Produk Pendapatan Marjinal
(MRP) sama dengan tingkat upah atau harga per satuan faktor produksi, agar
mereka bisa mencapai tujuan yakni memperoleh keuntungan maksimum.
3. Kondisi persaingan yang membuat konsumen bebas memilih dalam rangka
memaksimumkan kepuasan mereka. Dengan tingkat pendapatan serta selera
tertentu, masing-masing konsumen membeli kombinasi barang-barang dan
jasa-jasa yang paling memuaskan. Untuk ini harus dipenuhi syarat Nilai Guna
Marjinal per rupiah yang dibelanjakan sama untuk setiap komoditi yang
diproduksi. Proses ini menghasilkan kurva permintaan barang berlereng
menurun (negatif). Para pemilik input dalam suasana persaingan ingin
memperoleh pendapatan maksimal. Pemilik input tenaga kerja ingin
memperoleh kepuasan maksimal yang secara analitis dilakukan dengan
analisis kurva indiferensi di mana tenaga kerja mencoba mengalokasikan
waktunya antara bekerja yang memberikan pendapatan atau bermalas-malas
yang memberikan kepuasan. Untuk faktor produksi lain, para pemilik
menawarkan dengan biaya terendah terus berlanjut ke unit-unit dengan biaya
lebih tinggi. Dengan demikian penawaran input berlereng menanjak
naik (positif).
74
kondisi optimal Pareto. Bila keadaan menyimpang maka secara
keseluruhan kesejahteraan masyarakat berkurang atau kurang dari optimal.
Keadaan optimal Pareto sering didefinisikan sebagai keadaan di mana
setiap perubahan atas keadaan yang ada mengakibatkan keadaan beberapa
anggota masyarakat banyak lebih bank namun mengakibatkan keadaan
anggota masyarakat yang lain menjadi lebih buruk.
2. Keseimbangan Umum
75
Optimum Pareto atau Efisiensi Alokatif
Tengoklah, sekarang pada titik yang terletak di sebelah dalam Kurva Batas
Kemungkinan Nilai Guna (UF0), sementara titik F tak dapat dicapai karena berada
di luar jangkauan batas UF0. Dengan menggunakan konsep Batas Kemungkinan
Nilai Guna maka dapat dikatakan situasi yang menggambarkan efisiensi alokatif
tercapai pada titik-titik di sepanjang garis Batas Kemungkinan Nilai Guna. Pada
titik C, masyarakat belum mencapai tingkat Nilai Guna maksimum. Dengan
demikian perpindahan dari titik C ke D akan memperbaiki keadaan kesejahteraan
76
atau nilai guna yang diperoleh oleh individu A dan B. Dalam jangka panjang,
karena semakin banyak barang konsumsi diproduksi dan tersedia maka Batas
Kemungkinan Nilai Guna akan bergeser ke kanan, misalnya menjadi UF1, dan
sekarang titik F terlihat bahwa nilai guna atau kesejahteraan masyarakat bertambah
atau naik
2. Surplus Konsumen
77
Gambar 9.4 menunjukkan konsep surplus konsumen untuk seorang
atau satuan rumah tangga konsumen yang mengkonsumsi nasi gudeg.
Katakanlah harga nasi gudeg adalah Rp5.000.000,00 per bungkus.
78
digunakan input yang kurang produktif dengan biaya lebih tinggi. Dengan cara
demikian maka diperoleh kurva biaya marjinal yang menanjak naik dan sekaligus
juga merupakan kurva penawaran dalam pasar industri persaingan murni.
Dalam komponen biaya ekonomis telah termasuk komponen keuntungan normal.
79
Gambar 9.5 Surplus Ekonomi Surplus Produsen dan Surplus Konsumen
SOAL LATIHAN
1. Apakah perbedaan antara keseimbangan parsial pasar dan keseimbangan u
mum perekonomian?
2. Bagaimana bisa menggambarkan keseimbangan umum perekonomian? Jel
askan! Apa hubungan antara efisiensi alokasi sumber daya optimal dengan
surplus ekonomi?
80
XVI. KESEIMBANGAN ANTAR PASAR
Kegiatan belajar 16: Keseimbangan Antar Pasar
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 15
Tujuan Khusus :
b. Uraian Pembelajaran 16
Hubungan Antarpasar
81
atau input yang digunakan dan pada gilirannya menyebabkan harganya naik.
Hubungan antara harga output dan harga input tercermin pada
permintaan input . Dalam jangka menengah dan panjang harga input yang tinggi
akan menarik perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut untuk
masuk. Industri-industri lain terpaksa juga menaikkan tingkat upah untuk bisa
bertahan. Akibatnya tingkat keuntungan turun. Perpindahan sumber daya manusia
atau bukan manusia mungkin juga menyangkut perpindahan antarlokasi yang
berkaitan dan mempengaruhi industri lain misalnya transportasi, perumahan.
semen, kayu, kaca, dan sebagainya. Kenaikan permintaan tekstil juga akan
menaikkan permintaan kapas dan serat rayon. Di samping itu industri-industri lain
yang menggunakan faktor-faktor produksi berupa kapital, tenaga kerja. dan tanah
yang sama dengan yang digunakan oleh industri tekstil, harus membayar
harga input lebih tinggi karena permintaan naik. Akibatnya biaya produksi mereka
naik dan penjualan produk industri tersebut turun.
82
Bila ditelusuri, akibat yang ditimbulkan dari perubahan harga pada industri
tekstil, akan berlanjut hampir tanpa batas. Apa yang telah diuraikan di atas
menggambarkan saling keterkaitan harga, baik yang kelihatan nyata maupun tidak.
Setiap perubahan permintaan ataupun penawaran akibat perubahan, misalnya
perubahan teknologi, sumber daya, ekspektasi. pajak, subsidi, peraturan
pemerintah, serta perubahan-perubahan lain akan menimbulkan reaksi ekonomis
secara berantai dan sangat kompleks.
83
biaya lebih rendah digunakan untuk menghasilkan suatu komoditi dan baru
kemudian untuk memproduksi lebih banyak digunakan input -input kurang
produktif yang memberikan biaya produksi lebih tinggi. Karena untuk
memproduksi lebih banyak output diperlukan biaya lebih tinggi maka harga
jual harus lebih tinggi agar diperoleh keuntungan supaya ia bersedia
memproduksi dan menawarkan lebih banyak output
c. Kurva permintaan input didasarkan pada Hukum Produktivitas Marjinal Fisik
yang semakin Berkurang atau Hukum Penambahan Hasil yang semakin
Menurun. Hukum ini menyatakan setelah melampaui titik tertentu, setiap
tambahan satuan faktor produksi variabel akan menghasilkan kenaikan
output total dalam jumlah yang semakin kecil.
d. Kurva penawaran faktor produksi variabel tenaga kerjamencerminkan prefere
nsi individual untuk bermalas-malas atau bekerja. Perusahaan atau industri
harus membayar tingkat upah lebih tinggi agar bisa mempekerjakan lebih
banyak tenaga kerja.
84
adalah harga, kuantitas, penawaran dan permintaan input K. Industri komoditi
X menggunakan input (tenaga kerja) L, sedangkan industri komoditi
Y menggunakan input (tenaga kerja) K.
Gambar 9.1. Keseimbangan Umum dan Interaksi Pasar Output dan Pasar Input
85
Analisis keseimbangan umum menggambarkan bagaimana situasi berubah
karena ada perubahan yang mengganggu keseimbangan, serta bagaimana
terbentuknya posisi keseimbangan baru. Proses penyesuaian yang terjadi secara
keseluruhan digambarkan pada contoh berikut. Misalkan terjadi perubahan selera
atau preferensi konsumen di mana permintaan komoditi X naik sementara
permintaan komoditi Y turun pada waktu yang. sama. Penyesuaian atas perubahan
ini bisa terjadi di dua pasar output serta pasar input dalam jangka pendek serta
jangka panjang, dan juga penyesuaian di pasar-pasar output dan input lain, serta
efeknya atas distribusi pendapatan. Pada dua jenis penyesuaian terakhir diperlukan
model lebih lengkap yang melibatkan jenis komoditi dan faktor-faktor produksi
lain.
86
atau hari per minggu. Hal ini menggeser kurva penawaran input SL1sebagai
reaksi terhadap kenaikan harga input yang lebih tinggi WL2.
87
Ini merupakan posisi keseimbangan
baru jangka panjang tampak bahwa harga pada keseimbangan baru pasar jangka p
anjang (PX3) lebih tinggi daripada harga yang lama (PX2). Industri
dengan karakteristik seperti ini disebut industri dengan biaya menanjak
naik. Kemungkinan karakteristik lain adalah industri dengan biaya konstan.
yaitu bila harga Keseimbangan baru jangka panjang sama dengan yang
lama. Apapun karakteristik biayanya, tingkat kuantitas output yang baru
dalam jangka panjang lebih besar daripada tingkat output yang lama.
Para konsumen memperoleh apa yang diinginkan. Ini disebut
kedaulatan konsumen.
Perlu dicatat proses penyesuaian jangka pendek dan jangka panjang selesai
berjalan secara sekejap tanpa membutuhkan waktu. Keputusan menaikkan atau
menurunkan output akibat kenaikan atau penurunan permintaan yang
88
menyebabkan penurunan harga tak memerlukan waktu untuk menggeser kurva
penawaran output . Input tenaga kerja, misalnya, dianggap bisa mengerjakan
pekerjaan apapun hingga perpindahannya dengan cepat bisa dilakukan. Dalam
kenyataannya hal ini sulit terjadi karena harus dilakukan dengan memberikan
pelatihan dan penyesuaian yang biasanya memerlukan waktu. Perpindahan
pekerjaan ini memerlukan biaya terutama bila menyangkut perpindahan lokasi.
Selain itu banyak yang dapat menghambat mobilitas input sebagai reaksi atas
perubahan-perubahan, sampai tercapai kondisi keseimbangan baru.
89
Karena umumnya teknik produksi yang digunakan berada dalam proporsi
yang tetap zed proportion maka kenaikan permintaan suatu jenis tenaga kerja
tertentu akan menaikkan permintaan jenis barang kapital tertentu yang relevan
dalam proporsi sama. Dan begitu seterusnya dengan permintaan faktor-faktor
produksi lain yang juga digunakan dalam produksi barang yang sama. Perubahan
harga, baik harga output maupun harga input , serta perubahan kuantitas masing-
masing menyebabkan perubahan permintaan di pasar output , yang kemudian
mempengaruhi distribusi pendapatan konsumen. Seperti diketahui pendapatan
perorangan ditentukan oleh harga faktor produksi yang dimiliki dan kuantitas yang
digunakan. Tenaga kerja, ataupun input lain, misalnya para wirausahawan yang
bekerja di industri X yang mengalami kenaikan harga akan memperoleh
pendapatan dan balas jasa untuk faktor produksi yang lebih tinggi daripada pada
industri Y.
90
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Pendidikan dan Pelatihan dan pengawasan Badan Pengawan dan Keuangan
Pembangunan. 2007. Ekonomi Makro. Edisi Ketiga. BPKP. Jakarta
Raharjda,Prathama dan Mandala Manurung.2002. Teori Ekonomi Mikro. Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta
91