Anda di halaman 1dari 5

Kode Etik Akuntan Publik

Bagi profesi akuntan public, kode etik merupakan roh dalam kehidupan profesinya. Kode etik

dan standar performanya merupakan benang merah pengikat profesi ini dengan sistem tata kelola

perusahaan nasional. Kepatuhan profesi akuntan public terhadap kode etik dan standar performa

merupakan syarat perlu bagi akuntan public untuk diterima dalam hubungan fidusia. Sementara,

hubungan fidusia yang terjalin dengan benar akan mendukung terciptanya sistem tata kelola

perusahaan, secara nasional yang baik.

PEMBAGIAN SEKSI

Bagian B dari kode etik diperuntukkan bagi akuntan professional yang melakukan praktik untuk

public. Akan dibagi dalam seksi-seksi sebagai berikut:

Seksi Judul
200 Pendahuluan
210 Penunjukkan Profesional
220 Benturan kepentingan
230 Pendapat kedua
240 Honorarium dan bentuk remunerasi lainnya
250 Pemasaran jasa professional
260 Hadiah dan keramah-tamahan lainnya
270 Penyimpanan aset milik klien
280 Objektivitas
290 Independensi dalam penugasan audit dan

review
291 Independensi dalam penugasan asurans

lainnya

PENDAHULUAN (200)
Pada dasarnya, akuntan public tidak boleh, secara sadar melakukan kegiatan bisnis, menduduki

jabatan atau melakukan kegiatan yang dapat mengganggu integritas, objektivitas, atau reputasi

profesi.

1. Ancaman

Pengembangan kode atik akuntan public juga didasarkan atas ancaman yang mungkin

muncul dari keadaan atau hubungan yang berkaitan dengan pemberian jasa audit.

Ancaman diklasifikasikan menjadi ancaman karena adanya lima hal berikut:

a. Kepentingan pribadi

b. Telaah pekerjaan sendiri

c. Advokasi

d. Kefamilian

e. Intimidasi

2. Kepentingan Pribadi

Ancaman yang berasal dari adanya kepentingan pribadi dapat berupa:

a. Anggota tim asurans mempunyai kepentingan keuangan langsung dengan klien

asurans

b. Kantor akuntan public khawatir akan kehilangan klien yang besar

c. Anggota tim audit sedang mengadakan negosiasi tentang pekerjaan dengan klien, dll

3. Telaah Pekerjaan Sendiri

Berikut ini keadaan yang dapat menimbulkan ancaman telaah pekerjaan sendiri adalah:

a. Kantor akuntan public mengeluarkan laporan asurans tentang efektivitas operasi

sistem keuangan setelah ia merancang dan mengimplementasikan sistem tersebut.


b. Anggota tim audit menjabat atau habis menjabat sebagai direksi atau pimpinan dari

klien

c. Anggota tim audit sedang atau baru saja selesai dipekerjakan oleh klien pada posisi

yang dapat memengaruhi objek penugasan

4. Advokasi

Berikut contohnya:

a. Kantor akuntan public ikut mempromosikan saham klien

b. Akuntan professional bertindak sebagai advokat klien dalam suatu perkara litigasi

5. Kefamilian

Keadaan yang dapat menimbulkan ancaman yaitu berupa:

a. Anggota tim audit mempunyai hubungan keluarga atau hubungan dekat dengan

direktur atau pimpinan klien

b. Anggota tim audit mempunyai hubungan keluarga atau hubungan dekat dengan

pegawai klien dan pegawai tersebut berada dalam posisi yang dapat memengaruhi

objek penugasan.

c. Direktur atau pimpinan klien atau pegawai yang berada dalam posisi berpengaruh

terhadap objek penugasan sebelumnya bertindak sebagai partner penanggungjawab

penugasan

6. Intimidasi

Contoh ancamannya:

a. Kantor akuntan public diancam klien untuk tidak dipakai lagi dalam penugasan

b. Kantor akuntan public diancam klien untuk tidak diberi pekerjaan nonasurans

c. Kantor akuntan public diancam untuk dituntut dimuka pengadilan oleh klien, dll
PENUNJUKAN PROFESIONAL (210)

Mencakup topik-topik sebagai berikut:

1. Penerimaan klien

2. Penerimaan penugasan

3. Perubahan dalam penunjukan professional

Penunjukan professional berakibat terasosiasinya akuntan public terhadap klien. Dalam

penugasan audit, bentuk asosiasi ini bermuara pada laporan audit yang memberikan pendapat

terhadap laporan keuangan perusahaan yang ditunjuk untuk public.

1. Penerimaan Klien

Sebelum penerimaan klien baru, akuntan public harus menentukan apakah penerimaan

tersebut akan menimbulkan ancaman untuk mematuhi prinsip-prinsip dasar etika. Potensi

ancaman dapat muncul misalnya, karena adanya masalah-masalah yang diasosiasikan

dengan pemilik, manajemen, atau kegaitan klien. Contoh dari masalah klien yang dapat

menimbulkan ancaman adalah kegiatan pelanggaran hukum, ketidak jujuran, dan praktik

pelaporan keuangan yang dipertanyakan.

2. Penerimaan Penugasan

Selain terhadap klien, akuntan public juga harus mengevaluasi jenis penugasan yang

diberikan. Ancaman dapat muncul terhadap prinsip dasar kompetensi professional dan

kesaksamaan karena akuntan public tidak memiliki atau tidak dapat memperoleh

kompetensi yang cukup dan tepat untuk melaksanakan penugasan dengan baik.

3. Perubahan Penunjukan
Kode etik ini berlaku bagi akuntan public yang akan menggantikan akuntan public lain

dalam suatu penugasan. Dalam kasus ini akuntan public harus menentukan apakah

terdapat alasan professional atau lainnya, untuk tidak menerima penugasan tersebut.

Akuntan public harus menerapkan upaya pencegahan untuk menghilangkan atau

menurunkan signifikansi ancaman sampai ke level yang dapat diterima. Jika hal ini tidak

memungkinkan, akuntan public mundur dari penugasan.

BENTURAN KEPENTINGAN (220)

Dalam melaksanakan penugasannya, akuntan public dapat menghadapi keadaan terjadinya

benturan kepentingan. Benturan kepentingan dapat menimbulkan ancaman terhadap objektivitas

dan prinsip-prinsip dasar yang lain, ancaman tersebut timbul ketikaL

1. Akuntan public memberikan jasa professional terhadap objek tertentu untuk dua atau

lebih klien yang kepentingan mereka terhadap objek tersebut berbeda satu sama lain

2. Kepentingan akuntan public terhadap objek tertentu bertentangan dengan kepentingan

klien yang memberikan penugasan.

Saat melakukan evaluasi terhadap ancaman dan menyiapkan Langkah-langkah pencegahan,

akuntan public harus menerapkan pertimbangan profesionalnya. Dalam pertimbangan

profesionalnya, akuntan public harus memperhitungkan pandangan pihak ketiga dan yang akan

diberikan jika mereka menghadapi faktor-faktor spesifik dan keadaan yang sama.

Umumnya sifat dari benturan kepentingan dan upaya pencegahan yang dilaksanakan harus

diungkapkan kepada klien yang dipengaruhinya. Upaya pencegahan yang dilakukan oleh

akuntan public perlu memperoleh persetujuan dari klien yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai