Anda di halaman 1dari 10

Rangkuman Materi Kuliah (RMK)

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

DOSEN PENGAMPU:
-

DISUSUN OLEH

KELOMPOK D:
1. Muhammad Ken Rafly 22013010144
2. Salwa Sofa Salsabila 22013010353
3. Delia Putri P 22013010162
4. Tiffany Almadea C.A 22013010169

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR 2023
A. Seksi 300 Penerapan Kerangka Kerja Konseptual – Anggota yang Berpraktik
Melayani Publik
Kode Etik mengatur berbagai persyaratan dan materi aplikasi agar Anggota yang
berpraktik melayani public, Bagian ini tidak menerangkan semua fakta dan keadaan,
termasuk aktivitas, kepentingan, dan hubungan profesional yang mungkin dihadapi oleh
Anggota yang berpraktik melayani publik. Berikut Persyaratan yang diterapkan dalam
Anggota yang berpraktik dalam Publik, sebagai berikut :
1. Regulasi berlaku bagi semua Anggota yang melayani publik, dan memberikan jasa
asuransi atau non-asuransi.
2. TerdapatStandarIndependensi :
a. berlaku untuk Perikatan Audit dan Review, dan berlaku juga bagi anggota
yang berpraktik dalam melayani public tersebut
b. berlaku untuk Perikatan Asuransi selain Audit dan Review, dan berlaku juga
bagian aggota yang berpraktik dalam melayani publik.
❖ Persyaratan dan Materi Aplikasi
● Umum
Setiap anggota wajib mematuhi prinsip dasar etika yang telah ditetapkan dan
menerapkan kerangka kerja konseptual tersebut sesuai dengan yang ada, guna untuk
memenuhi prinsip-prinsip dasar etika.
● IdentifikasiAncaman
Berikut macam-macam Ancaman dari beberapa segi :
1. Ancaman Kepentingan Pribadi
a. Anggota mempunyai kepentingan keuangan di luar perusahaan
b. Anggota mengambil sedikit keuntungan
c. Anggota memiliki hubungan yang baik dengan klien
d. Anggota memanfaatkan akses dan informasi perusahaan untuk
kepentingan pribadi
e. Anggota melakukan kesalahan dalam mengevaluasi perusahaan
2. Ancaman Telaah Pribadi
a. Anggota menerbitkan laporan asuransi atas efektivitas operasi sistem
keungan
b. Anggota harus mempunyai data asli untuk menghasilkan catatan dari
suatu perikatan asuransi
3. Ancaman Advokasi
a. Anggotamempromosikansahamdariklien
b. Anggota Bertindak Sebagai Penasihat Dalam Litigasi
c. Anggota Melobi Legislasi Tersebut
4. Ancaman Kedekatan
a. Anggota Memiliki orang dalam, yang memiliki jabatan yang tinggi
b. Pejabat ini berfungsi untuk hal pokok dari suatu perikatan
c. Anggota tim audit yang memiliki hubungan yang lama dan baik dengan
klien
5. Ancaman Intimidasi
a. Jika terlibat perselisihan, anggota akan terancam kehilangan perikatan
b. Anggota merasa ditekan untuk menyetujui pertimangan
c. Penerimaan hadiah dari klien, akan menimbulkan asumsi yang negative
- Evaluasi Ancaman
a. Klien dan Lingkungan Operasi
b. Kantor dan Lingkungan Operasinya
- Evaluasi untuk Klien :
a. Apakah klien audit adalah entitas dengan akuntabilitas public
b. Klien asuransi yang bukan klien audit
c. Klien non-asuransi
- Struktur Tata Kelola Perusahaan pada klien :
a. Mensyaratkan individu yang tepat
b. Memiliki karyawan yang kompeten
c. Mampu mengimplementasikan prosedur internal
d. Memiliki struktur Tata Kelola Perusahaan yang tepat
- Evaluasi Anggota untuk Kantor :
a. Mendorong kepatuhan terhadap prinsip dasar etika
b. Mampu mematuhi prosedur prinsip dasar etika
c. Disiplin dalam mendorong kepatuhan prinsip dasar etika
d. Penerimaan pendapatan tergantung pada satu klien
e. Memiliki kewenangan dalam kantor
f. Persyaratan pendidikan, pelatihan, dan pengalaman
g. Proses untuk memfasilitasi dan mengatasi permasalahan
- Informasi Baru atau Perubahan Fakta :
a. Berdampak pada level ancaman
b. Mempengaruhi kesimpulan terkait tentang Anggota
Contoh informasi baru atau perubahan fakta :
1. Memperluas jasa professional
2. Mengakuisisi unit bisnis lain
3. Merjer dengan kantor lain
4. Memiliki hubungan erat dengan orang yang berkepentingan
- MengatasiAncaman :
a. Menetapkan tambahan waktu
b. Menugaskan penelaah yang tepat
c. Menugaskan rekan dan tim perikatan yang berbeda
d. Melibatkan kantor lain
e. Memisahkan tim ketika terjadi perselisihan

B. Seksi 310 Benturan Kepentingan


Benturan kepentingan dapat memunculkan ancaman terhadap kepatuhan pada
prinsip objektivitas dan mungkin pula akan memunculkan berbagai ancaman terhadap
prinsip dasar etika yang lain. Seksi ini mengatur persyaratan spesifik dan materi
aplikasi yang relevan dengan penerapan kerangka kerja konseptual terhadap benturan
kepentingan. Ketika Anggota memberikan jasa audit, reviu atau jasa asurans lainnya,
maka independensi juga disyaratkan sesuai dengan Standar Independensi.
Anggota tidak boleh membiarkan benturan kepentingan mengkompromikan
pertimbangan profesional atau bisnis. Contoh keadaan yang dapat memunculkan
benturan kepentingan meliputi: Menyediakan jasa konsultansi untuk klien yang ingin
mengakuisisi klien audit dari Kantor, ketika Kantor telah mendapatkan informasi
rahasia selama pelaksanaan audit yang mungkin relevan dengan transaksi tersebut.
Sebelum menerima suatu hubungan, perikatan, atau hubungan bisnis dengan
klien baru, setiap Anggota harus melakukan langkah-langkah yang rasional untuk
mengidentifikasi berbagai keadaan yang mungkin memunculkan benturan
kepentingan,

Langkah-langkah mengidentifikasi:

a. Sifat dari kepentingan dan hubungan yang relevan antara para pihak yang
terlibat; dan
b. Jasa tersebut dan implikasinya terhadap para pihak yang terkait.

Proses identifikasi benturan kepentingan yang efektif akan membantu Anggota


ketika melakukan langkah-langkah yang rasional untuk mengidentifikasi kepentingan
dan hubungan yang mungkin memunculkan benturan kepentingan aktual atau
potensial, baik sebelum menerima perikatan maupun selama pelaksanaan perikatan.

Umumnya, semakin langsung hubungan antara jasa profesional dan


permasalahan yang memunculkan benturan kepentingan para pihak, maka semakin
mungkin level ancaman tidak berada pada level yang dapat diterima. Anggota harus
menerapkan pertimbangan profesional untuk menentukan apakah sifat dan
signifikansi suatu benturan kepentingan memerlukan pengungkapan spesifik dan
persetujuan secara eksplisit ketika mengatasi ancaman yang muncul karena benturan
kepentingan tersebut. Anggota harus waspada terhadap prinsip kerahasiaan, termasuk
ketika membuat pengungkapan atau berbagi informasi di dalam Kantor atau jaringan
dan mencari panduan dari pihak ketiga.

Untuk keadaan yang diatur dalam paragraf P310.12, Anggota harus


mendokumentasikan:

a. Sifat dari keadaan tersebut, termasuk peran yang dilakukan oleh anggota
b. Pengukuran spesifik yang diterapkan untuk mencegah pengungkapan
informasi di antara tim perikatan yang menangani dua klien: dan
c. Alasan yang mendasari kesimpulan bahwa tepat untuk menerima perikatan
tersebut.

C. Seksi 320 Penunjukan Profesional

Penerimaan hubungan dengan klien baru atau perubahan atas perikatan yang
ada mungkin menciptakan ancaman terhadap kepatuhan pada satu atau lebih prinsip
dasar etika. Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang
relevan untuk menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut.

Ancaman untuk mematuhi prinsip integritas atau perilaku profesional mungkin


muncul, misalnya, dari masalah yang ditanyakan terkait dengan klien (pemilik,
manajemen atau aktivitas). Berbagai permasalahan klien, jika diketahui, mungkin
mengancam kepatuhan terhadap prinsip dasar etika termasuk, misalnya, keterlibatan
klien dalam aktivitas ilegal, dan ketidakjujuran atau praktik pelaporan keuangan yang
dipertanyakan dan perilaku tidak etis lainnya.

Anggota harus menentukan apakah terdapat alasan untuk tidak menerima


perikatan ketika anggota:

a. Diminta oleh klien potensial untuk menggantikan Anggota lain:


b. Mempertimbangkan untuk melakukan penawaran atas suatu perikatan yang
saat ini dilakukan oleh Anggota lain: atau
c. Mempertimbangkan untuk melakukan pekerjaan yang saling melengkapi atau
tambahan dari Anggota lain.

Ketika Anggota bermaksud untuk menggunakan pekerjaan seorang ahli, maka


Anggota harus menentukan apakah penggunaan ahli tersebut terjamin mutunya.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan ketika Anggota bermaksud untuk


menggunakan pekerjaan seorang ahli termasuk reputasi dan keahliannya, ketersediaan
sumber daya, dan standar profesional dan standar etika yang diterapkan. Informasi
tersebut dapat diperoleh dari pengalaman sebelumnya dengan ahli tersebut atau dari
konsultasi dengan pihak lain.

D. Seksi 321 Pendapat Kedua.


Pada seksi 321 ini membahas mengenai kepentingan publik. Anggota diminta untuk
memberikan pendapat kedua mengenai penerapan akuntansi, auditing, pelaporan, atau
standar lain untuk suatu keadaan khusus dan transaksi tertentu suatu perusahaan yang
bukan merupakan klien.
Hal tersebut bisa memunculkan suatu ancaman yang berupa mementingkan
kepentingan pribadi, hal ini dikarenakan pendapat kedua yang tidak didasarkan pada
fakta dan bukti yang tidak memadai.
Untuk menghindari hal ancaman kepentingan pribadi tersebut bisa melakukan
beberapa hal:
1. Dengan izin klien, untuk memperoleh informasi dari anggota yang sedang
memberikan jasa atau anggota praktisi pendahulu
2. Menjelaskan keterbatasan yang melingkupi setiap pendapat yang diberikan
ketika berkomunikasi dengan klien
3. Memberikan salinan pendapat anggota yang sedang memberikan jasa atau
anggota praktisi pendahulu
Dari penjelasan tersebut seorang akuntan publik memiliki prioritas utama yaitu
1. Mampu menyediakan informasi keuangan yang akurat
2. Tidak melakukan kecurangan dan tidak melakukan penyalahgunaan keuangan
lain yang dapat merugikan masyarakat.
3. Mematuhi prinsip kejujuran dan profesional.
Dari penjelasan diatas seorang akuntan publik harus bisa mengambil keputusan yang
tepat.

Seksi 330 Imbalan dan Jenis Remunerasi Lain


Pada seksi ini akuntan publik diharuskan menerima imbalan yang sewajarnya dan
sesuai dengan proporsional pekerjaan yang dilakukannya dengan kata lain imbalan
nilai dan kompleksitas pekerjaan yang telah dilakukan akuntan tersebut.
Besaran imbalan
Akuntan profesi tersebut bisa menawarkan imbalan yang lebih rendah daripada
akuntan yang lain, hal tersebut bukanlah suatu pelanggaran etika, namun bisa saja
menimbulkan ancaman kepentingan pribadi sehingga melanggar prinsip kompetensi
dan prinsip kehati - hatian profesional
Contoh tindakan yang dapat mengatasi hal tersebut:
1. Menyesuaikan besarnya imbalan
2. Menugaskan penelaah yang tepat untuk menelaah pekerjaan yang
dilakukannya.
IMBALAN KONTINJEN
Remunerasi Lain". Seksi ini menegaskan bahwa seorang akuntan publik harus
menerima imbalan yang wajar dan proporsional untuk pekerjaannya.
Sedangkan, jenis remunerasi lain yang dilarang termasuk imbalan berbasis
komisi dan persentase dari keuntungan atau penjualan, karena dapat mengorbankan
independensi dan integritas seorang akuntan publik. Sebagai gantinya, imbalan harus
didasarkan pada nilai jasa dan kompleksitas pekerjaan yang dilakukan, serta harus
transparan dan jelas untuk menghindari kecurangan atau konflik kepentingan.
Selain itu, seksi ini juga memperjelas bahwa seorang akuntan publik tidak
boleh menerima hadiah atau pemberian yang dapat mempengaruhi independensinya
atau memberikan kesan tidak profesional. Oleh karena itu, mereka harus memastikan
bahwa keputusan yang mereka buat didasarkan pada fakta dan bukti, serta bebas dari
pengaruh eksternal yang tidak sehat.
Dalam praktiknya, seorang akuntan publik harus memahami dan mematuhi
semua ketentuan dalam seksi ini untuk menjaga independensi dan integritas profesi
akuntan publik. Mereka harus selalu berpegang pada prinsip-prinsip etika dan
profesionalisme untuk memastikan bahwa tindakan mereka selalu berada dalam batas
yang etis dan sesuai dengan kode etik profesi akuntan publik.

E. Seksi 340 Bujukan, Termasuk Hadiah dan


Keramahtamahan
Bujukan adalah objek, situasi, atau tindakan yang digunakan untuk
mempengaruhi perilaku individu lain, namun tidak dimaksudkan untuk
mempengaruhi perilaku individu tersebut secara tidak patut. Bujukan dapat berkisar
dari tindakan kecil berupa keramahtamahan antara Anggota dan klien atau calon klien
hingga tindakan yang mengakibatkan ketidakpatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan. Bujukan dapat berupa, misalnya (namun tidak terbatas pada):
• Hadiah.
• Keramahtamahan.
• Hiburan.
• Sumbangan politik atau sosial.
• Tawaran yang tidak pantas atas persahabatan dan loyalitas.
• Pemberian kerja atau kesempatan komersial lainnya.
• Perlakuan, hak, atau hak istimewa.

Peraturan perundang-undangan, seperti yang berkaitan dengan penyuapan dan


korupsi, melarang menawarkan atau menerima bujukan dalam keadaan tertentu.
Menawarkan atau menerima bujukan yang tidak dilarang oleh peraturan
perundang-undangan mungkin masih memunculkan ancaman terhadap kepatuhan
pada prinsip dasar etika.Penentuan apakah terdapat intensi yang nyata atau dirasakan
mempengaruhi perilaku secara tidak patut mensyaratkan penerapan pertimbangan
profesional. Faktor yang relevan untuk dipertimbangkan mungkin termasuk: Sifat,
frekuensi, nilai, dan dampak kumulatif dari bujukan. Saat bujukan ditawarkan relatif
terhadap tindakan atau keputusan apa pun yang mungkin memengaruhi.

Apakah bujukan adalah kebiasaan atau budaya dalam keadaan tersebut, sebagai
contoh, menawarkan hadiah pada hari raya keagamaan atau hari pernikahan. Apakah
bujukan adalah bagian tambahan dari aktivitas profesional, sebagai contoh,
menawarkan atau menerima ajakan makan siang sehubungan dengan pertemuan
bisnis. Apakah penawaran bujukan terbatas pada penerima perorangan atau tersedia
untuk kelompok yang lebih luas. Kelompok yang lebih luas mungkin merupakan
pihak internal atau eksternal dari organisasi tempatnya bekerja, seperti pelanggan atau
pemasok lainnya. Peran dan posisi individu Kantor atau klien yang menawarkan atau
ditawari bujukan. Apakah Anggota mengetahui, atau memiliki alasan untuk meyakini,
bahwa menerima bujukan akan melanggar kebijakan dan prosedur dari klien. Tingkat
transparansi bujukan yang ditawarkan. Apakah bujukan disyaratkan atau diminta oleh
penerima bujukan. Perilaku atau reputasi sebelumnya yang diketahui dari pihak yang
memberikan bujukan.

Faktor yang ditetapkan di paragraf 340.9-A3 relevan dalam menentukan apakah


terdapat intensi yang nyata atau dirasakan untuk mempengaruhi perilaku Anggota
atau calon klien atau klien secara tidak patut. Faktor lain yang relevan adalah sifat
atau kedekatan hubungan, antara:
(a) Anggota dan anggota keluarga inti atau keluarga dekat;
(b) Anggota keluarga inti atau keluarga dekat dan calon klien atau klien; dan
(c) Anggota dan calon klien atau klien.
Sebagai contoh, tawaran pekerjaan, di luar proses rekrutmen normal, kepada
suami/istri Anggota oleh klien yang sedang memberikan jasa penilaian bisnis untuk
akuisisi, dapat menunjukkan intensi tersebut.
Anggota disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan kerangka
kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 untuk mengidentifikasi, mengevaluasi,
dan mengatasi ancaman.
F. Seksi 350 Kustodi Aset Klien
Mengelola aset klien dapat memunculkan ancaman kepentingan pribadi atau
ancaman lain terhadap kepatuhan pada prinsip perilaku profesional dan objektivitas.
Seksi ini menetapkan persyaratan dan materi aplikasi spesifik yang relevan untuk
menerapkan kerangka kerja konseptual dalam keadaan tersebut.
Anggota tidak boleh mengambil tanggung jawab atas kustodi uang dan aset lain milik
klien, kecuali diizinkan oleh peraturan perundang-undangan dan sesuai dengan setiap
kondisi yang memperbolehkan hal tersebut.
Sebagai bagian dari prosedur penerimaan klien dan perikatan terkait tanggung jawab
kustodi uang atau aset klien, maka Anggota harus: Melakukan penyelidikan
mengenai sumber aset tersebut; dan Mempertimbangkan kewajiban hukum dan
peraturan yang berlaku.
Penyelidikan tentang sumber aset klien mungkin memperlihatkan, misalnya, bahwa
aset tersebut berasal dari aktivitas ilegal, seperti pencucian uang. Dalam keadaan
demikian akan muncul ancaman dan berlaku ketentuan Seksi 360.
Anggota yang dipercayai untuk menyimpan uang atau aset lain milik pihak lain harus:
(a) Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk penyimpanan dan
pembukuan aset tersebut; (b) Menyimpan aset tersebut secara terpisah dari aset
pribadi atau aset 42 Kantor; (c) Menggunakan aset tersebut hanya untuk tujuan yang
telah ditetapkan; dan (d) Setiap saat siap untuk mempertanggungjawabkan aset dan
setiap penghasilan, dividen, atau keuntungan yang dihasilkan, kepada siapapun yang
berhak atas pembukuan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai