RESUME
Tugas ini dikerjakan untuk memenuhi tugas Dosen Mata Kuliah Auditing dan Assurans
Oleh :
NPM : 51622220013
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2023
PERENCANAAN PERIKATAN AUDIT
4. Penerimaan perikatan
Praktisi menerima periaktan asurans hanya jika pengetahuan awal praktisi atas kondisi
perikatan menunjukan bahwa :
a. Ketentuan etika profesi yang relevan, seperti independensi dan kompetensi
professional akan terpenuhi dan
b. Perikatan tersebut memeiliki karakteristik sebagai berikut :
Hal pokok adalah semestinya
Kriteria yang digunakan adalah tepat dan tersedia bagi pengguna laporan
yang dituju
Praktisi memiliki akses untuk mendapatkan bukti yang cukup dan tepat
untuk mendukung kesimpulan praktisi
Kesimpulan praktisi, dalam perikatan memberikan keyakinan memadai atau
perikatan yang memberikan keyakinan terbatas, harus dimasukan dalam
laporan tertulis; dan
Praktisi yakin bahwa ada suatu tujuan rasional untuk perikatan tersebut. Jika
terdapat pembatasan signifikan terhadap ruang lingkup pekerjaan praktisi,
kemungkinan praktisi yakin bahwa pihak yang melakukan perikatan dengan
praktisi, bermaksud menggantikan nama praktisi dengan hal pokok dengan
cara yang tidak patut
Bila suatu perikatan potensial tidak dapat dikategorikan sebagai suatu perikatan
asurans karena tidak memiliki seluruh karakteristik yang dijelaskan dalam paragraph
sebelum ini, pihak yang melakukan perikatan dengan praktisi mungkin dapat
membuatu suatu perikatan lain yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna laporan
yang dituju. Sebagai contoh :
a. Jika kriteria awal tidak sesuai, perikatan asurans masih tetap dapat dilakukan jika
:
Praktisi dan pihak yang melakukan perikatan dapat mengidentifikasi suatu
aspek hal pokok awal yang sesuai dengan kriteria perikatan asurans, dan
praktisi dapat melakukan perikatan asurans sehubungan dengan aspek
tersebut sebagai suatu hal pokok tersendiri. Dalam kasus ini, laporan
asurans mencantumkan secara jelas bahwa laporan tersebut tidak terkait
dengan hal pokok awal secara keselutuhan; atau
Kriteria alternatif yang tepat untuk hal pokok awal dapat dipilih atau
dikembangkan
b. Pihak yang melakukan perikatan dapat meminta suatu perikatan yang bukan
perikatan asurans, seperti perikatan jasa konsultasi atau prosedur yang disepakati.
5. Tahap Penerimaan Perikatan Audit
Dalam penerimaan suatu perikatan audit merupakan tahap awal dari suatu audit laporan
keuangan dengan melaksanakan menerima atau menolak klien. Jika menerima, maka
auditor harus menanggung resiko yang terjadi, karena banyak resiko yang dihadapi
KAP dalam menerima Klien, sehingga KAP harus berhati hati dalam memilih klien,
oleh karena itu KAP harus menggunakan metode SPAP (Standar Profesional Akuntan
Publik) dalam enam tahap penerimaan perikatan audit (Dr. H. Andi Rustam. SE., MM.,
Ak., CA. et al., n.d.). Metode SPAP ini sudah berlaku seluruh indonesia untuk
mencegah resiko yang terjadi dari klien. Didalam memutuskan apakah suatu perikatan
menerima atau menolak klien, maka audit menggunakan metode SPAP dalam
menempuh suatu proses yang terdiri dari enam tahap berikut ini :
a. Mengevaluasi integritas manajemen
b. Mengindentifikasi keadaan Khusus
c. Menentukan Kompetensi untuk melaksanakan audit
d. Menilai Indenpendensi
e. Menentukan kemampuan dalam cermat membuat Keptusan untuk menerima
atau menolak
f. Membuat Surat Perikatan Audit
Dr. H. Andi Rustam. SE., MM., Ak., CA., C., Andi Arifwangsa Adiningrat.SE., S.Pd., M. A., &
Muhammad Adil. SE., M. A. (n.d.). Auditing, Bahan Ajar (Penerapan Praktisi Jasa Audit).
LPP UNISMUH MAKASSAR.
https://library.unismuh.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/MzcxZjBhYTdiM
TBjYWZkYTJiOWIzYTA1NmM4ZDM1NTI4NjI0ZmE1Yw==.pdf
Ikatan Akuntan Publik Indonesia. (2012). Kerangka Untuk Perikatan Asurans. Ikatan Akuntan
Publik Indonesia. http://spap.iapi.or.id/1/files/KERANGKA UNTUK PERIKATAN
ASURANS.pdf