2.
3.
4.
SYLVIA IKRIMA S.
( 1413010062 )
A.
ACCOUNTING VS AUDITING
PERBEDAAN
Metode
Tujuan
ACCOUNTING
AUDITING
Mengidentifikasi
kejadian-kejadian dan
kemudian mengukur,
mencatat,
mengklasifikasikan
dan meringkasnya
dalam catatancatatan akuntansi.
Memperoleh dan
menilai atau
mengevaluasi bukti
yang berhubungan
dengan laporan
keuangan yang
disusun oleh
manajemen.
Mengkomunikasikan
informasi keuangan
yang relevan dan
reliable untuk
pengambilan
keputusan.
Menyatakan pendapat
tentang kewajaran
laporan keuangan
PERBEDAAN
Pihak yang
bertanggung jawab
Sifat
Subyek
ACCOUNTING
AUDITING
Laporan keuangan
tanggung jawab
manajemen.
Laporan auditing
(audit report)
tanggung jawab
auditor.
Konstruktif
Analisis
Internal/Eksternal
Internal/Eksternal
Perusahaan/Organisasi Perusahaan/Organisas
i
Standar
SAK
SAP
Output
Laporan Keuangan
Laporan Auditing
Ada
1.
2.
3.
4.
5.
Mengenai
Undang-undang
menetapkan ketentuan
yang membatasi pemberian jasa audit,
sebagai berikut: Pemberian jasa audit
oleh Akuntan Publik dan/KAP atas
informasi keuangan historis suatu klien
untuk tahun buku yang berturut-turut
dapat dibatasi dalam jangka waktu
tertentu.
Undang-undang menetapkan KAP dapat
berbentuk usaha perseorangan;
persekutuan perdata; firma; atau bentuk
usaha lain yang sesuai dengan
karakteristik profesi Akuntan Publik
KJA
LAMPIRAN 1
PENUGASAN ASURANS (ASSURANCE
ENGAGEMENT)
Pembahasan dibawah ini merupakan terjemahan
bebas dari beberapa alinea dalam International
Frameworks for Assurance Engagement
(selanjutnya disebut Framework). Framework ini:
a. Mendefinisikan dan menjelaskan unsur unsur
dalam perikatan asurans;
b. Mengidentifikasi ISAs, ISREs dan ISAEs yang
berlaku untk jenis perikatan asurans tertentu;
c. Tidak mengatur standar atau ketentuan yang
menjadi kewajiban dalam melaksanakan
perikatan asurans
Lingkup
Framework
Framework mendefinisikan assurance
engagement (penugasan asurans)
sebagai berikut.
Penugasan asurans adalah penugasan
dimana praktisi memberikan kesimpulan
yang dirancang untuk menaikkan tingkat
kepercayaan dari pengguna yang dituju,
yang bukan pihak yang bertanggung
jawab atas hasil evaluasi atau pengukuran
suatu pokok tugas terhadap kriteria.
b.
c.
d.
e.
f.
1)
2)
a.
b.
c.
Contoh:
1) Jika kriteria semula tidak cocok,
penugasan asurans masih bisa
dilaksanakan kalau:
a. Pemberi tugas dapat menemukan aspek
tertentu dari pokok tugas semula yang
kriterianya cocok, atau
b. Kriteria lain yang cocok untuk pokok
tugas semula dapat dipilih atau
dikembangkan.
2) Pemberi tugas dapat mengubah
permintannya.
LAMPIRAN 2
ATTESTATION ENGAGEMENT DAN DIRECT
ENGAGEMENT
1. Dalam attestation engagement, orang yang
melakukan pengukuran atau evaluasi, yang
bukan Praktisi, mengukur atau
mengevaluasi pokok kajian terhadap
kriteria, yang hasilnya adalah informasi
pokok kajian. Peran Praktisi disini
memperoleh bukti yang cukup dan tepat
untuk memberikan kesimpulan apakah
informasi pokok kajian yang dibuat oleh
measurer or evaluator, bebas dari salah saji
yang material.
2.
3.
4.
a.
b.
PENDAHULUAN
Tujuan SPR ini adalah untuk menetapkan
standar dan menyediakan panduan tentang
tanggung jawab profesional auditor ketika
auditor melaksanakan perikatan untuk
meriviu informasi keuangan interim klien
audit, dan bentuk serta isi laporan.
. Untuk tujuan SPR ini, informasi keuangan
interim adalah informasi keuangan yang
disusun dan disajikan sesuai dengan suatu
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
dan terdiri dari satu ringkas laporan
keuangan untuk suatu periode yang lebih
pendek daripada tahun buku entitas.
A.
.
B.
1.
2.
3.
C.
1.
2.
3.
D.
1.
2.
E.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
F.
1.
2.
3.