Oleh :
Kelompok 11
Akuntansi G
Falkultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mahasaraswati Denpasar
2019
BAB X
A. JASA ATESTASI
Audit atas laporan keuangan yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berterima
umum merupakan satu di antara jasa atestasi yang dapat disediakan oleh kantor akuntan publik
kepada masyarakat. Dalam tahun akhir ini, permintaan jasa atestasi oleh klien, lembaga
pemerintah, dan pihak lain telah meluas, tidak hanya terbatas pada audit laporan keuangan
historis, namun mencakup jasa profesi akuntan publikyang memberikan tingkat keyakinan di
bawah tingkat keyakinan yang diberikan oleh auditor dalam auditatas laporan keuangan historis.
Penugasan Atestasi
Suatu penugasan atestasi adalah penugasan yang di dalamnya praktisi dikontrak untuk
menerbitkan komunikasi tertulis yang menyatakan suatu kesimpulan tentang keandalan
asersi tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain. Contoh jasa professional yang dapat
diberikan oleh para praktisi yang tidak termasuk dalam penugasan atestasi adalah :
a. Penugasan konsultasi manajemen yang di dalam penugasan tersebut praktisi dikontrak
untuk memberikan nasihat atau rekomendasi kepada kliennya.
b. Penugasan yang di dalamnya praktisi dikontrak untuk membela kepentingan klien.
c. Penugasan pajak yang di dalamnya praktisi dikontrak untuk mengisi Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan atau untuk memberikan nasihat perpajakan.
d. Penugasan pajak yang di dalamnya praktisi dikontrak untuk melakukan kompilasi
laporan keuangan, karena ia tidak diminta untuk memeriksa atau me-review bukti yang
mendukung informasi yang diserahkan oleh klien dan tidak menyatakan kesimpulan
apapun atas keandalannya.
e. Penugasan yang di dalamnya praktisi berperan terutama hanya membantu klien.
f. Penugasan pajak yang di dalamnya praktisi dikontrak untuk bertindak sebagai saksi ahli
dalam bidang akuntansi, auditing, perpajakan atau hala lain berdasarkan fakta-fakta
tertentu yag disepakati dalam kontrak.
g. Penugasan pajak yang di dalamnya praktisi dikontrak untuk memberikan suatu pendapat
sebagai seorang yang ahli mengenai suatu prinsip.
2. Review
Dalam memberikan keyakinan negatif, kesimpulan praktisi harus menyatakan apakah
informasi yang diperoleh praktisi dari pekerjaan yang dilakukan menujukkan bahwa asersi
tersebut tidak disajikan, dalam segala hal yang material, sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Laporan praktisi sebiknya harus :
a. Menunjukkan bahwa pekerjaan dilaksanakan dengan luas yang lebih terbatas
dibandingkan dengan suatu pemeriksaan.
b. Menolak untuk memberikan keyakinan positif atas asersi tersebut.
Laporan praktisi atas penerapan prosedur yang disepakati bersama harus menunjukkan
bahwa pekerjaan yang telah dilaksanakan memiliki lingkup lebih terbatas daripada suatu
pemeriksaan dan pernyataan tidak memberikan pernyataan positif atas asersi yang
bersangkutan.
Standar Pelaporan
a. Laporan harus menyebutkan asersi yang a. Laporan audit harus menyatakan apakah
dilaporkan dan menyatakan sifat laporan keungan telah disusun sesuai
penugasan atestasi yang bersangkutan. dengan prinsip Akuntansi berterima umum.
b. Laporan harus menyatakan kesimpulan b. Laporan audit harus menunjukkan keadaan
praktisi mengenai apakah asersi disajikan yang didalamnya prinsip akuntansi tidak
sesuai dengan standar yang telah secara konsisten diterapkan penyusunan
ditetapkan atau kriteria yang dinyatakan laporan keuangan periode berjalan dalam
dipakai sebagai alat pengukur. hubungannya dengan prinsip akuntansi
c. Laporan harus menyatakan semua yang diterapkan dalam periode sebelumnya.
keberatan praktisi yang signifikan tentang c. Pengungkapan informasi dalam laporan
penugasan dan penyajian asersi. keuangan harus dipandang memadai,
d. Laporan suatu penugasan untuk kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit.
mengevaluasi suatu asersi yang disusun d. Laporan audit harus memuat suatu
berdasarkan kriteria yang disepakati pernyataan pendapat atas laporan keungan
bersama atau berdasarkan suatu penugasan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa
untuk melaksanakan prosedur yang pendapat semacam itu tidak dapat
disepakati bersama harus berisi dinyatakan. Jika suatu pendapat secara
pernyataan tentang keterbatasan keseluruhan tidak dapat dinyatakan, maka
pemakaian laporan hanya oleh pihak-pihak alasannya harus dinyatakan. Dalam semua
yang menyepakati kriteria atau prosedur hal yang nama auditor dikaitkan dengan
tersebut. laporan keuangan , maka laporan audit
harus memuat petunjuk yang jelas
mengenai sifat pekerjaan auditor, jika ada,
dan tingkat tanggung jawab yang
dipikulnya.
C. JASA KOMPILASI DAN REVIEW
1. Kompilasi Laporan Keuangan
Akuntan harus memiliki tingkat pengetahuan mengenai prinsip dan praktik akuntansi
industry tempat operasi satuan usaha, agar ia dapat melakukan kompilasi laporan keuangan
dalam bentuk yang tepat bagi satuan usaha yang beroperasi dalam industry tersebut.
Dalam melakukan kompilasi laporan keuangan, akuntan harus memahami secara garis
besar sifat transaksi satuan usaha tersebut, bentuk catatan akuntansinya, kualifikasi para
petugas pembukuannya, basis akuntansi yang digunakan untuk penyajian laporan keuangan
serta bentuk dan isi laporan keuangan.
Sebelum menerbitkan laporannya, akuntan harus memebca laporan keuangan yang telah
dikompilasi dan mempertimbangkan laporan keungan tersebut layak bila ditinjau dari segi
bentuknya dan bebas dari kekeliruan material yang nyata. Jika akuntan menyadari bahwa
laporan tidak disajikan secara wajar maka harus diperoleh informasi tambahan. Apabila
satuan usaha menolak memberikan informasi tersebut, akuntan harus menarik diri dari
keterlibatan kompilasi.
Laporan keuangan yang dikompilasi tanpa diaudit atau review oleh akuntan harus disertai
dengan suatu laporan akuntan yang menyatakan bahwa:
a. Kompilasi telah dilakukan sesuai dengan standar.
b. Kompilasi terbatas pada penyajian dalam bentuk informasi keuangan yang merupakan
representasi manajemen atau pemilik.
c. Laporan keuangan belum diaudit atau direview dan dengan demikian akuntan tidak
dapat menyatakan pendapat atau bentuk keyakinan lain apapun.
Laporan keuangan yang direview oleh akuntan harus disertai degan laporan akuntan yang
menyatakan bahwa:
1. Review dilaksanakan sesuai dengan standar yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
2. Semua informasi yang dimasukkan dalam laporan keuangan adalah penyajian manajemen
satuan usaha tersebut.
3. Review terutama mencakup pengajuan pertanyaan kepada para pejabat penting
perusahaan dan prosedur analitis yang diterapkan terhadap data keuangan.
4. Lingkup review jauh lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit yang tujuannya
untuk menyatakan pendapat atas laporan keuanga secara keseluruhan dan dengan
demikian tidak dinyatakan pendapat semacam itu dalam suatu review.
5. Akuntan tidak mengetahui adanya suatu modifikasi material yang harus dilakukan atas
laporan keuangan agar laporan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima
umum.
Daftar Pustaka
Halim, Abdul dan Totok Budisantoso. 2004. Auditing II: Dasar-dasar Prosedur
Pengauditan Laporan Keuangan. Edisi 3. Yogyakarta: UPP STIM YPKN