Anda di halaman 1dari 14

BAB III

ANALISA LAPORAN ARUS KAS

3.1.Pengertian Laporan Arus Kas


Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari
kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan
serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.

Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.
Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana
mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan
pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).

Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :
1. Cash inflow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan
keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:
• Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
• Penagihan piutang dari penjualan kredit.
• Penjualan aktiva tetap yang ada.
• Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
• Pinjaman/hutang dari pihak lain.
• Penerimaan sewa dan pendapatan lain.

2. Cash out flow


Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban
pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari :
• Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
• Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
• Pembelian aktiva tetap.
• Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
• Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
• Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.

Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran
kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi
berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

3.2 Tujuan dan Manfaat Laporan Arus kas


Tujuan utama dari laporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode. Tujuan keduanya
adalah memberikan informasi atas dasar mengenai aktivitas operasi, investasi dan
pembelanjaan.
Selain tujuan di atas, laporan arus kas juga penting untuk mengetahui keadaan kas
secara pasti demi menjaga likuiditas perusahaan. Dengan adanya laporan kas ini, maka
perusahaan akan mengetahui apakah perusahaan dalam keadaan defisit atau bahkan mengalami
surplus.
Apabila terjadi defisit, perusahaan akan dapat memperkirakan darimana defisit tersebut
dapat ditutupi. Defisit dapat ditutupi dengan mengadakan pinjaman ke bank atau dengan
mencari modal sendiri, sedangkan bila terjadi surplus maka perusahaan dapat memperkirakan
atau merencanakan pemanfaatan kas.
Menurut Harahap (2006:257), disamping tujuan yang disebutkan di atas laporan arus
kas juga bermanfaat untuk:
1. Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan, merencanakan, mengontrol arus kas masuk
dengan arus kas keluar pada masa lalu.
2. Menilai kemampuan keadaan arus kas masuk dan arus kas keluar, arus kas bersih perusahaan
termasuk kemampuan membayar deviden di masa yang akan datang.
3. Menyajikan informasi bagi investor, kreditur, memproyeksikan return dari sumber kekayaan
perusahaan.
4. Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas ke perusahaan di masa yang akan
datang.
5. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan penerimaan dan
pengeluaran kas.
6. Menilai pengaruh investasi baik secara kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya terhadap
posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.

3.3 Klasifikasi Arus Kas


Menurut Niswonger, Roilin C, Philip E (2003:145) laporan arus kas melaporkan arus
kas melalui 3 jenis aktivitas, yaitu:
1. Arus kas dari aktivitas operasi (cash flows from operating activities) adalah: arus kas dari
transaksi yang mempengaruhi laba bersih. Contoh: mencakup pembelian dan penjualan
barang dagang oleh pengecer.
2. Arus kas dari aktivitas investasi (cash flows investing activities) adalah: kas dari transaksi
yang mempengaruhi investasi aktiva tetap. Contoh: penjualan dan pembelian aktiva tetap,
seperti: peralatan dan bangunan.
3. Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah: arus kas dari transaksi yang mempengaruhi ekuitas
dan hutang perusahaan. Contoh: penerbitan atau penarikan ekuitas dan hutang.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, laporan arus kas melaporkan selama periode tertentu dan
diklasifikasikan menurut 3 (tiga) jenis aktivitas, yaitu:
1. Aktivitas Operasi.
2. Aktivitas Investasi.
3. Aktivitas Pendanaan.
Berikut ini dijelaskan mengenai Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi dan Aktivitas
Pendanaan:

1. Aktivitas Operasi
Jumlah aliran arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang
menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan aliran kas yang cukup untuk
melunasi pinjaman, pemeliharaan kemampuannya tersebut membayar deviden dan melakukan
investasi baru tanpa mengandalkan para sumber pendanaan dari luar.
Arus kas masuk yang berasal dari Aktivitas Operasi, misalnya:
a. Kas yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa secara tunai.
b. Kas yang diterima dari penagihan piutang dagang dan piutang lainnya.
c. Kas yang diterima dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha.
Arus kas keluar yang berasal dari Aktivitas Operasi, misalnya:
a. Kas yang dikeluarkan untuk pajak dan biaya administrasi lainnya.
b. Pembayaran hutang-hutang jangka pendek, yang meliputi: hutang dagang, gaji, bunga dan
sebagainya.
c. Pembayaran untuk pembelian barang dan jasa.
d. Pengeluaran kas untuk kegiatan operasi termasuk juga untuk pembayaran biaya gaji, upah,
sewa dan biaya operasi lainnya.

2. Aktivitas Investasi
Transaksi kas yang berhubungan dengan perolehan fasilitas investasi dan non kas
lainnya yang digunakan oleh perusahaan. Arus kas masuk terjadi jika kas yang diterima dari
hasil atau pengembalian investasi yang dilakukan sebelumnya, misalnya: dari hasil atau
penjualan.
Arus kas masuk yang berasal dari Aktivitas Investasi, misalnya:
a. Penjualan aktiva tetap.
b. Penjualan surat berharga yang berupa investasi.
c. Penagihan pinjaman jangka panjang (tidak termasuk bunga jika ini merupakan kegiatan
investasi).
Arus kas keluar yang berasal dari aktivitas, misalnya:
a. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap.
b. Pembelian investasi jangka panjang.
c. Pemberian pinjaman ke pihak lain.

3. Aktivitas Pendanaan
Kegiatan pendapatan sumber dana dari pemilik dengan memberikan prospek
penghasilan dari sumber dana tersebut, meminjam dan membayar hutang kembali, atau
melakukan pinjaman jangka panjang untuk membayar hutang tersebut.
Arus kas yang berasal dari Aktivitas Pendanaan, misalnya:
a. Penerimaan kas dan surat berharga dalam bentuk equity (sewajarnya).
b. Penerimaan dari penerbitan hutang obligasi dan hutang jangka panjang lainnya.
Arus kas keluar yang berasal dari Aktivitas Pendanaan, misalnya:
a. Pembayaran kas kepada pemegang saham untuk menarik atau menebus saham
perusahaan.
b. Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan kepada pemilik.
c. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lease) untuk mengurangi saldo kewajiban
yang berkaitan dengan sewa guna pembiayaan.

3.4. Metode Penyusunan Laporan Arus kas


Salah satu analisis keuangan yang sangat penting bagi manajer keuangan, disamping
alat keuangan lainnya adalah laporan arus kas. Yang dimaksud dari analisis ini adalah untuk
mengetahui bagaimana akan digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut akan
dibelanjakan. Analisis arus kas tersebut dapat diketahui darimana diperoleh dan untuk apa dana
tersebut digunakan. Suatu laporan yang menggambarkan darimana diperoleh dan untuk apa kas
tersebut digunakan, seiring disebut sebagai laporan arus kas.
Laporan arus kas secara langsung atau tidak langsung mencerminkan penerimaan kas
entitas yang diklasifikasikan menurut sumber-sumber utama dan pembayaran kas yang
diklasifikasikan menurut pengguna utama selama satu periode. Laporan ini memberikan
informasi yang berguna mengenai aktivitas entitas dalam menghasilkan kas mengenai aktivitas
keuangannya dan mengenai investasi atau pengeluaran kasnya.
Dalam menyusun laporan arus kas terdapat 2 (dua) Metode yang digunakan yaitu :

1. Metode Langsung
Dalam Metode Langsung dilaporkan golongan penerimaan kas bruto dari aktivitas
operasi dan pengeluaran kas bruto untuk kegiatan operasi. Perbedaan antara penerimaan kas
dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan sebagai arus kas bersih dari aktivitas
operasi. Dengan kata lain, metode langsung mengurangkan pengeluaran kas operasi dari
penerimaan kas operasi. Metode langsung menghasilkan penyajian laporan penerimaan dan
pengeluaran kas secara ringkas.
Dalam Metode Langsung laporan arus kas juga melaporkan arus kas bersih dari
investasi operasi sebagai golongan utama dari penerimaan kas operasi (misalnya: kas yang
diterima dari pelanggan dan kas yang diterima dari bunga dan deviden) dan pengeluaran kas
(misalnya: kas yang dibayarkan kepada pemasok untuk barang, kepada karyawan untuk jasa,
kepada kreditur untuk bunga dan ke instansi pemerintah untuk pajak).
Keunggulan utama dari metode langsung adalah metode ini memperlihatkan laporan
penerimaan dan pengeluaran kas lebih konsisten dengan tujuan suatu laporan arus kas.
Disamping itu, metode langsung ini lebih mudah dimengerti dan memberikan informasi yang
lebih banyak dalam mengambil keputusan.
Dengan metode langsung informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto
dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dengan:
a. Adanya catatan akuntansi perusahaan.
b. Menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi
mengenai:
1) Perubahan persediaan, piutang usaha dan hutang dagang selama periode berjalan.
2) Pos bukan kas lainnya.
3) Pos lainnya yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.

2. Metode Tidak Langsung


Dalam Metode Tidak Langsung, pengaruh dari semua penangguhan penerimaan dan
pengeluaran kas di masa lalu dan semua akurat dari penerimaan kas dan pengeluaran kas yang
diharapkan pada masa yang akan datang dihilangkan dan laba bersih yang diperhitungkan laba
rugi. Penyediaan ini dilakukan dengan menambahkan pos-pos yang tidak memerlukan
pengeluaran kas kembali ke laba bersih serta penambahan dan pengurangan kenaikan maupun
penurunan hutang dan piutang.
Keunggulan utama metode ini adalah bahwa hal ini memusatkan perbedaan antara laba
bersih dan aliran kas bersih dari aktivitas operasi. Arus kas bersih dari aktivitas operasi
ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh :
a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan.
b. Pos bukan kas, seperti: penyusutan, penyisihan, pajak yang ditangguhkan, keuntungan dan
kerugian valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan
dan hak minoritas dalam rugi konsolidasi / perbandingan.
Arus kas bersih dari aktivitas operasi dapat dilaporkan (tidak langsung) dengan
menyajikan pendapatan dengan beban yang diungkapkan dalam laporan laba rugi serta
perubahan dalam persediaan, piutang usaha dan hutang usaha selama periode tertentu.
Sedangkan dengan cara pelaporan arus kas bentuk investasi dan pendanaan pada kedua metode,
baik langsung maupun tidak langsung adalah sama. Jadi yang berbeda adalah metode pelaporan
arus kas untuk kegiatan operasi perusahaan.
Lembaga keuangan mempunyai keinginan yang kuat terhadap metode tidak langsung
karena menurut anggapan mereka metode ini lebih informatif. Meskipun lembaga keuangan
yang menghendaki agar debiturnya menyusun laporan arus kas perusahaannya dengan metode
langsung namun debiturnya tidak dapat begitu saja memenuhi keinginan kreditur, karena
baginya lebih bermanfaat penggunaan metode tidak langsung ini mampu menggambarkan arus
kas bersih dari kegiatan operasi juga pendekatan ini dapat lebih menarik perhatian dengan
penyesuaian yang kompleks.
Metode tidak langsung juga memberikan informasi keuangan dalam penentuan laba /
rugi yang menggunakan metode akrual basis, dimana metode ini merupakan petunjuk yang
salah dalam penilaian atas arus kas dari operasi. Jika perusahaan terus memakai metode tidak
langsung, maka harus ada pengungkapan yang terpisah mengenai perubahan-perubahan dalam
perkiraan piutang, persediaan barang, investasi, biaya yang dibayar dimuka dan perkiraan
aktiva lancar lainnya. Perkiraan hutang dagang, gaji, sewa dan perkiraan hutang lancar lainnya
untuk menentukan jumlah bersih perubahan kas dari kegiatan operasi dalam waktu hendak
menyesuaikan pendapatan bersih dengan penerimaan dan pengeluaran bersih dari kegiatan
operasi.

3.5 Format Laporan Arus Kas


Laporan arus kas secara sederhana hanya terdiri dari 3 komponen utama, yaitu (1) Kas
dari aktivitas operasional, (2) kas dari aktivitas investasi dan (3) kas dari aktifitas pendanaan.
Format ini juga merupakan format standar dalam pelaporan arus kas di banyak perusahaan.
Untuk lebih jelasnya, kami gambarkan laporan arus kas dalam penjelasan dan gambar di bawah
ini.
Berikut ini adalah Contoh Laporan Arus Kas:

Penjelasan

1. Header
Sama seperti format laporan keuangan lain, header adalah kop untuk laporan arus kas
UKM atau start up. Format standarnya berisi nama UKM atau start up, jenis usaha, judul
laporan dan periode laporan.

2. Isi Laporan
Secara garis besar komponen utama dari isi laporan arus kas adalah 3 aktifitas kas
yakni, aktifitas operasional, aktifitas investasi dan aktifitas pendanaan. Komponen perubahan
kas adalah komponen pelengkap yang melengkapi struktur laporan arus kas.

a. Aktifitas Operasional
Di dalam bagian ini, segala aktifitas operasonal yang menggunakan kas perusahaan.
Contoh kegiatan operasional tersebut berupa penerimaan laba/rugi usaha, pencatatan
piutang usaha dari pelanggan, pencatatan utang usaha pada supplier dan lain-lain. Yang
harus diingat, pencatatan aktifitas operasional ini haris disesuaikan pada periode yang sama
dengan periode pelaporan arus kas.

b. Aktifitas Investasi
Aktifitas investasi mencatat kegiatan yang menggunakan kas perusahaan untuk
investasi. Investasi disini dapat berupa pembelian atau penjualan aset perusahaan.

c. Aktifitas Pendanaan
Aktifitas pendanaan ini berkaitan dengan kegiatan utang dan kewajiban yang
berhubungan dengan kas perusahaan.

d. Perubahan Kas
Ini adalah komponen yang melengkapi laporan arus kas perusahaan. Pada bagian ini
pengguna dapat mengetahui perubahan dana yang tersedia di dalam kas perusahaan.

Laporan arus kas adalah salah satu elemen penting dalam laporan keuangan UKM dan
start up. Laporan arus kas juga menjadi jembatan penghubung antara laporan laba rugi dan
neraca. Laporan arus kas berisi pencatatan kegiatan perusahaan yang melibatkan terjadinya
arus kas. Untuk seorang entepreneur UKM dan Start Up, laporan arus kas menjadi salah satu
alat untuk menentukan kebijakan pemakaian kas di periode berikutnya. Pengambilan
keputusan yang tepat terhadap penggunaan kas harus dilakukan oleh pengusaha agar umur
usahanya pandang dan usaha yang dijalaninnya berjalan dengan lancar dan berkembang pesat.
DAFTAR PUSTAKA

https://shelmi.wordpress.com/2010/10/25/analisa-laporan-arus-kas/, di akses pada tanggal 21


Juni 2018

http://ariefmuliadi30.blogspot.com/2014/05/analisis-laporan-arus-kas.html, di akses pada


tanggal 21 Juni 2018

http://www.bambanghariyanto.com/2013/09/pengertian-laporan-keuangan-arus-kas.html, di
akses pada tanggal 21 Juni 2018

http://www.materiakuntansi.com/tujuan-dan-manfaat-laporan-arus-kas/, di akses pada tanggal


21 Juni 2018

http://www.rankingkelas.net/2016/08/arus-kas-cash-flow-pengertian-isi-dan-contohnya.html,
di akses pada tanggal 21 Juni 2018
https://www.akuntansionline.id/format-laporan-arus-kas-sederhana-untuk-ukm-dan-start-up/,
di akses pada tanggal 21 Juni 2018

Gambar
Penerimaan dan pengeluaran kas yang dilaporkan pada laporan arus kas
Pada dasarnya, laporan arus kas dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
sederhana namun sangat penting, yaitu:
 Dari mana kas diperoleh dalam satu periode tersebut?
 Berapa kas yang digunakan selama periode tersebut?
 Berapa perubahan saldo kas selama periode tersebut?

Isi dan Format Laporan Arus Kas


Penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode tertentu diklasifikasikan dalam laporan
arus kas menjadi tiga aktivitas berbeda, yaitu 1) Aktivitas operasi, 2) Aktivitas investasi, dan
3) Aktivitas pembiayaan/pendanaan.

Aktivitas operasi meliputi pengaruh kas dari transaksi yang digunakan untuk menentukan laba
bersih, aktivitas investasi meliputi pemberian dan penagihan pinjaman serta perolehan dan
pelepasan investasi (baik hutang maupun ekuitas) serta property, pabrik, dan peralatan.
Sedangkan aktivitas pembiayaan atau bisa juga memakai istilah aktivitas pendanaan
melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik. Aktivitas ini meliputi 1) Perolehan sumber
daya dari pemilik dan komposisinya kepada mereka dengan pengembalian atas dan dari
investasinya, dan 2) Peminjaman uang dari kreditor serta pelunasannya.

Karena laporan arus kas diklasifikasikan menjadi tiga aktivitas seperti diatas, maka laporan
arus kas memiliki format dasar sebagai berikut:

Arus kas dari aktivitas operasi XXX


Arus kas dari aktivitas investasi XXX
Arus kas dari aktivitas pembiayaan XXX
Kenaikan (penurunan) bersih kas XXX
Kas awal tahun XXX
Kas akhir tahun XXX

Contoh Laporan Arus Kas


Oke, setelah anda paham dengan apa yang dimaksud laporan arus kas, mungkin beberapa
contoh laporan arus kas dibawah ini dapat memperjelas pemahaman anda.
PT. ABC
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015

Arus kas dari aktivitas operasi


Laba bersih 320.750.000
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih ke kas bersih
yang disediakan oleh aktivitas operasi:
Beban penyusutan 88.400.000
Amortisasi aktiva tak berwujud 16.300.000
Keuntungan atas penjualan aktiva pabrik (8.700.000)
Kenaikan piutang usaha (11.000.000)
Penurunan persediaan 15.500.000
Penurunan hutang usaha (9.500.000) 91.000.000
Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi 411.750.000

Arus kas dari aktivitas investasi


Penjualan aktiva pabrik 90.500.000
Pembelian peralatan (182.500.000)
Pembelian tanah (70.000.000)
Kas bersih yang digunakan oleh aktivitas investasi (162.000.000)

Arus kas dari aktivitas pembiayaan


Pembayaran dividen tunai (19.800.000)
Penerbitan saham biasa 100.000.000
Penebusan obligasi (50.000.000)
30.200.000 (+-
Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas pembiayaan
)

Kenaikan kas bersih 279.950.000


Kas pada awal tahun 135.000.000

Kas pada akhir tahun 414.950.000

Anda mungkin juga menyukai