Anda di halaman 1dari 7

TUGAS SEMINAR AKUNTANSI

“ANALISIS FAKTOR AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI DALAM


MEMPREDIKSI PERINGKAT OBLIGASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR”

Oleh :
KELOMPOK 5
1. NI KADEK SRI WIDARI (01)
2. NI MADE SURYANINGSIH (04)
3. NI KADEK AYU SUKMA YANTI (10)
4. NI LUH MERDELIANI EKA AGUSTINI (21)
5. DEVILA ASIH RAHMA SUSANTI (39)

AKUNTANSI G
FALKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2019
1. Judul
“Analisis Faktor Akuntansi dan Non Akuntansi dalam Memprediksi Peringkat
Obligasi Perusahaan Manufaktur”.

2. Penulis : Grace Putri Sejati

3. Nama Judul : Bisnis & Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Jan-Apr
2010 hlm 70-78, Volume 17, Nomor 1, ISSN 0854-3844

4. Latar Belakang / Motivasi Riset


a. Latar belakang
Investasi diharapkan dapat meningkat nilainya dimasa depan. Dari semua jenis
investasi yang ada, obligasi mengalami perkembangan yang baik cukup baik dari
tahun ke tahun walaupun perkembangannya cukup lamban jika dibandingkan
dengan saham. Hal ini terbukti berdasarkan nilai kapitalisasi pasarnya yang
hampir tiap tahun meningkat. Adapun beberapa hal yang menyebabkan
perusahaan menerbitkan obligasi, salah satunya sebagai suntikan dana bagi
perusahaan penerbit obligasi. Adapun keuntungan yang diperoleh dari penerbitan
obligasi ini diantaranya; tidak adanya campur tangan pemilik dana terhadap
perusahaan, biaya untuk menerbitkannya cukup murah dibandingkan dengan
saham, memberikan cost of fund yang lebih rendah dibandingkan penerbit obligasi
meminjam kredit pada perbankan yang bunganya mencapai 17-18% serta
tingginya tingkat pengembalian dana jika dibandingkan dengan tingkat suku
bunga deposito maupun volatilitas saham yang tinggi jika dibandingkan dengan
obligasi. Dalam upaya peningkatan kepercayaan investor guna meminimalisir
resiko, maka obligasi harus diberi peringkat yang mampu mencerminkan
kelayakan kredit perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Adapun lembaga
pemeringkat yang dipilih dalam penelitian ini yaitu PT. Pemeringkat Efek
Indonesia (Pefindo). Pefindo dipilih karena telah melakukan pemeringkatan
terhadap lebih dari 400 perusahaan nasional dan multinasional, tingkat
kepercayaan yang tinggi terhadap peringkat yang diberikan, hampir 95% dari total
peringkat surat hutang korporasi diterbitkan oleh Pefindo serta merupakan satu-
satunya lembaga pemeringkat yang memiliki default data dan default study.
b. Motivasi riset

1
Berdasarkan latar belakang masalah, penelitian masih jarang dilakukan di
Indonesia dan karena penelitian ini berusaha melihat penggabungan antara faktor
akuntansi dan faktor non akuntansi yang mempengaruhi prediksi peringkat
obligasi perusahaan manufaktur di Indonesia
5. Rumusan Masalah
a. Apakah faktor akuntansi mempengaruhi prediksi peringkat obligasi?
b. Apakah faktor non akuntansi mempengaruhi prediksi peringkat obligasi?
c. Apakah faktor akuntansi dan non akuntansi secara bersama-sama mempengaruhi
predisksi peringkat obligasi?
6. Grand Theory : -
7. Kerangka Berpikir

Faktor Akuntansi

Faktor Non Akuntansi Prediksi Peringkat Obligasi

Faktor Akuntansi dan Non


Akuntasi
8. Hipotesis
a. H1 : faktor akuntansi mempengaruhi prediksi peringkat obligasi
Opini :
b. H2 : faktor non akuntansi mempengaruhi prediksi peringkat obligasi
Opini:
c. H3 : faktor akuntansi dan non akuntansi secara bersamaan mempengaruhi prediksi
peringkat obligasi
Opini :

9. Metode Penelitian
a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2003-2008.

2
b. Obyek Penelitan Data Laporan

Obyek penelitian ini mengenai faktor akuntansi dan non akuntansi dalam
memprediksi peringkat obligasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI).

c. Identifikasi Variabel
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
 Likuiditas
 Growth
 Profitabilitas
 Size
 Reputasi Auditor
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
 Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Peringkat
Obligasi
d. Definisi Operasional Variabel
 Peringkat Obligasi
Peringkat obligasi mencerminkan kelayakan kredit perusahaan penerbit
dalam membayar kewajibannya terkait dengan surat hutang, secara umum
peringkat obligasi dibagi menjadi dua, yaitu investment grade (AAA, AA,
A, dan BBB) dan non investment grade (BB, B, CCC, dan D). Investor
dapat menggunakan peringkat yang telah diberikan atas suatu perusahaan
penerbit mengenai kemampuannya dalam memenuhi kewajibannya
berdasarkan peringkat yang telah diberikan oleh agen pemeringkat untuk
mendapatkan informasi mengenai peringkat obligasi. Agen pemeringkat
(rating agency) adalah lembaga independen yang menerbitkan peringkat
dan memberikan informasi mengenai risiko kredit untuk berbagai surat
hutang (bond rating atau peringkat obligasi) maupun peringkat untuk
perusahaan itu sendiri (general bond rating) sebagai petunjuk tingkat
keamanan suatu obligasi bagi investor.
 Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh
laba berhubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal

3
sendiri. Menurut Kamstra dkk. (2001), rasio profitabilitas diukur dengan
return on assets (ROA).
 Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
finansial jangka pendek tepat pada waktunya. Burton, dkk. (1998)
menyatakan bahwa tingkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan
kuatnya kondisi keuangan perusahaan sehingga secara financial akan
mempengaruhi prediksi peringkat obligasi. Menurut Kamstra dkk.,
(2001) , rasio likuiditas diukur dengan current ratio (CR).
 Growth
Menurut Burton, dkk., (1998), growth (pertumbuhan perusahaan)
merupakan faktor akuntansi yang mempengaruhi prediksi peringkat
obligasi. Para peneliti memprediksi bahwa perusahaan penerbit obligasi
yang memiliki growth tinggi dari tahun ke tahun pada bisnisnya, memiliki
kemungkinan lebih besar untuk memperoleh peringkat obligasi yang tinggi
daripada perusahaan penerbit obligasi yang memiliki pertumbuhan yang
rendah. Menurut Kamstra dkk., (2001) growth diukur dengan book to
market ratio.
 Size
Perusahaan-perusahaan besar memiliki risiko yang rendah dibandingkan
perusahaan-perusahaan kecil. Perusahaan-perusahaan yang mempunyai
aset lebih besar cenderung memiliki kemampuan bersaing yang lebih baik
dibandingkan dengan perusahaan- perusahaan yang memiliki aset kecil.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Horrigan (1966), size perusahaan
diproyeksikan dengan total assets.
 Reputasi Audit
Argumentasi yang mendasari dimasukkannya reputasi auditor adalah
semakin tinggi reputasi auditor maka akan memberikan hasil audit yang
dapat dipercaya sehingga semakin kecil kemungkinan perusahaan
mengalami kegagalan.

e. Jenis dan Sumber data


1. Jenis Data

4
 Data Kuantitatif
2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data
sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan
perusahaan berupa publikasi baik dalam bentuk tulis maupun softcopy dari
Bursa Efek Indonesia (BEI).

f. Populasi dan Sampel


 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh obligasi
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2003-2008.
 Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan berdasarkan beberapa
kriteria, diantaranya :
1. Obligasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode
2003-2008
2. Perusahaaan manufaktur tidak delisting dari BEI selama
periode 2003-2008
3. Obligasi perusahaan manufaktur telah memperoleh peringkat
dari Pefindo
4. Perusahaan yang menerbitkan data-data keuangan yang lengkap
selama tahun 2003-2008 dan dapat diandalkan.
 Teknik Pengambilan Sampel
Sampel yang dipilih menggunakan metode purposive sampling.

g. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
existing statistics yang didapat dari laporan keuangan perusahaan, berupa
publikasi baik berbentuk bahan tulisan maupun softcopy dari BEI.

h. Teknik Analisis Data


1. Uji Statistik Deskriptif
2. Uji Regresi Logistik

5
3. Pengujian Hipotesis
a. Uji Keseluruhan Model Hosmer and lemeshow test
b. Uji Wald
c. Uji Kelayakan Koefisien Determinasi
d. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov Smirnov Test
10. Hasil
a. H1 :
b. H2 :
c. H3 :

11. Kesimpulan
 Faktor akuntansi dapat mempengaruhi prediksi peringkat obligasi.
 Faktor non akuntansi tidak dapat mempengaruhi prediksi peringkat
obligasi. Hal ini dipengaruhi oleh reputasi auditor yang tidak berpengaruh
terhadap prediksi peringkat obligasi.
 Faktor akuntansi dan faktor non akuntansi tidak mempengaruhi prediksi
peringkat obligasi secara bersamaan.
12. Keterbatasan dan Saran
a. Keterbatasan : -
b. Saran : -

Anda mungkin juga menyukai