Anda di halaman 1dari 15

Yoyo Sudaryo

Fungsi Pemeringkatan Obligasi, Obligasi dan Laporan


Keuangan
Oleh : Yoyo Sudaryo

ABSTRAK

A
rtikel ini mengeksplorasi adalah analisis diskriminan. Analisis
beberapa peringkat obligasi diskriminan telah menguntungkan
yang diterbitkan terkait dan ketika peneliti menghadapi skala
informasi laporan keuangan, di yang berbeda di kedua variabel
mana informasi laporan keuangan dependen dan variabel independen.
memiliki pengaruh signifikan sesuai Alat analisis lain untuk memprediksi
analisis beberapa penelitian dengan Peringkat obligasi adalah regresi
menampilakan bahasan tentang ; berganda. Multiple regresi alat
(1) Peringkat obligasi oleh agen, analisis yang cocok ketika peneliti
Moody dan Standard & Poor, dan (2) skala wajah homogen di kedua
mengevaluasi harga surat utang variabel dependen dan variabel
oleh pasar modal. Beberapa independen. Dan akhirnya, artikel ini
metodologi yang muncul ketika kita menunjukkan studi empiris di topik
membahas Peringkat obligasi yang ini dan hasil dari penelitian ini
terkait dengan analisis laporan adalah informasi laporan keuangan
keuangan. Salah satu alat analisis secara signifikan telah
yang bisa kita gunakan untuk mempengaruhi peringkat obligasi
memprediksi Peringkat obligasi
.
Kata Kunci : Debt Securities, Bond Rating, Financial Statement Information.

I. PENDAHULUAN
Debt securities (selanjutnya disebut obligasi) meliputi cangkupan
yang luas mengenai alat yang digunakan oleh beberapa pihak untuk
melakukan pinjaman. Pihak yang dimaksud adalah perusahaan,
pemerintah daerah dan pemerintah pusat serta pihak agensi mereka. Pada
bagian ini akan dibahas dua bagian, dimana informasi laboran keuangan

[Fungsi Pemeringkatan Obligasi ...] Hlm : 87


Yoyo Sudaryo

memainkan peranan penting di dalam menganalisis obligasi: (1) di dalam


menentukan pemeringkatan obligasi oleh pihak agensi, seperti Moody’s
and Standar &Poor’s, dan (2) di dalam hal penilaian harga obligasi oleh
pasar modal.

II. PEMERINGKATAN OBLIGASI


2.1 Penjelasan Pemeringkatan Obligasi
Pemeringkatan obligasi dari beberapa perusahaan, pemerintah
daerah dan pemerintah pusat, dikeluarkan paling tidak oleh 5 perusahaan
di Amerika dan beberapa perusahaan di negara lain. Sistem
pemeringkatan “in-house” juga dikembangkan oleh beberapa bank dan
perusahaan konsultan keuangan lainnya. Perusahaan dibedakan
berdasarkan pemeringkatan obligasi mereka. Contoh:
a. pemeringkatan dibuat hanya untuk tujuan melihat tingkat obligasi
berdasarkan investasinya.
b. Pemeringkatan Standard and Poor’s Corporate atau pemerintah
daerah adalah merupakan penilaian terhadap nilai kredit dari penjamin
yang percaya dengan obligasi tertentu.
c. Tingkat kredit suatu perusahaan menyediakan suatu sistem gradasi
yang sangat sederhana, sehingga kapasitas perusahaan untuk melunasi
bunga obligasi secara periodik dan beberapa hutang prinsipal dapat
dimonitor (dicatat).
Pada umumnya pemeringkatan obligasi merupakan indikator dari
kemungkinan pelunasan pokok pinjaman secara periodik beserta
pemeringkatan oleh peminjam.
Semakin besar kemungkinan peminjam akan membayar kedua pokok
pinjaman dan bunga obligasi, semakin tinggi juga pemeringkatan
ditetapkan.

Hlm : 88 [Fungsi Pemeringkatan Obligasi...]


Yoyo Sudaryo

2.2 Fungsi (keunggulan) Pemeringkatan Obligasi


Paling tidak ada 6 keunggulan pemeringkatan obligasi
(pemeringkatan perusahaan).
a. Sebagai sumber informasi utama untuk memperlihatkan kemampuan
perusahaan, pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk
melakukan pelunasan pokok pinjaman dan bunga hutang.
b. Merupakan sumber informasi kredit yang murah untuk memperoleh
keterangan sejumlah aktivitas perusahaan, pemerintah daerah dan
pemerintah pusat.
c. Sumber “legal insurance” untuk lembaga pengawasan keuangan
investasi. Misalnya dengan menetukan batas tertinggi bunga obligasi.
d. Sumber dari beberapa sertifikasi tambahan dari manajemen keuangan
dan pihak lain. Jika suatu perusahaan menentukan suatu tingkat suku
bunga, maka secara implisit mereka juga telah menentukan tingkat
resiko perusahaan.
e. Pemeringkatan merupakan salah satu indikator untuk mengawasi
pelaksanaan kegiatan manajemen. Jika manajemen perusahaan tidak
melakukan penentuan sendiri atas pemeringkatan obligasi, mereka
dapat menyewa badan lain yang dapat menggantikan tugas itu.
f. Sebagai pencegah terjadinya spekulasi investasi, oleh lembaga-
lembaga keuangan seperti bank, asuransi maupun lembaga pensiun.
g. Namun, tidak semua fungsi tersebut dapat berhubungan dan menjadi
penting dalam praktik. Misalnya, Wakeman (1981) menyatakan bahwa
pengumuman perubahan pemeringkatan obligasi tidak menyediakan
suatu informasi baru bagi pasar modal. Mereka (dapat) membuktikan
kualitas obligasi dan keakuratan informasi perusahaan dan memonitor
resiko obligasi selama jangka hidup obligasi tersebut.

[Fungsi Pemeringkatan Obligasi ...] Hlm : 89


Yoyo Sudaryo

2.3 Model Kuantitatif Pemeringkatan


Model yang dibangun untuk memprediksi pemeringkatan obligasi,
umumnya diformulasikan sebagai berikut:
Zi = f(Xi1, Xi2, . . . , Xin)
Dimana:
ZI adalah pemeringkatan obligasi i
Xij adalah nilai dari variabel ke j mengenai obligasi I
Analisis diskriminan adalah alat statistik yang paling sering digunakan di
dalam mengestimasi. Model di atas, sering digunakan di dalam analisis
tingkat obligasi, karena manfaat yang dikandung model tersebut.
a. Model ini dapat digunakan oleh perusahaan untuk menilai
(memprediksi) tingkat agensi mereka sendiri. Hal ini penting untuk
agensi karena dapat membuat konsistensi terhadap masing-masing
obligasi individual dan sehingga hal ini dapat menjadi cara untuk
menghindari (mengurangi) ketidakkonsistenan tingkat obligasi
tersebut.
b. Model ini dapat juga digunakan sebagai bagian awal dalam
menganalisis tingkat obligasi permulaan. Kemudian tingkat obligasi
individual tersebut dipertimbangkan dengan faktor-faktor yang tidak
tertangkap di dalam model untuk menetukan pemeringkatan akhir
obligasi.
c. Selanjutnya, model ini sendiri dapat memberikan informasi penting
bagi tingkat agensi di dalam proses pertimbangan yang dibuat.
d. Model ini juga dapat digunakan di dalam menentukan penyaringan
terhadap signal perubahan kondisi ekonomi perusahaan, pemerintah
daerah, maupun pemerintah pusat.
e. Model di atas juga penting bagi investor. Karena model tersebut dapat
menyaring penempatan bagi investasi yang memiliki nilai yang sama
tinggi (misalnya). Kesulitan dalam menggunakan model ini adalah
apabila terdapat perbedaan masalah yang dihadapi oleh dua kelompok

Hlm : 90 [Fungsi Pemeringkatan Obligasi...]


Yoyo Sudaryo

obligasi. Hal ini mengakibatkan sulitnya memprediksi penentuan


tingkat secara individual.
f. Sorotan utama penggunaan model ini adalah untuk pihak manajemen
di dalam kepentingannya menentukan tingkat (nilai) perusahaan. Satu
permasalahan lainnya yang muncul di dalam menggunakan model ini
adalah sulitnya menentukan variabel independen karena
ketidaktersediaannya di dalam literatur . Oleh sebab itu banyak sekali
perbedaan hasil di dalam studi bidang ini. Idealnya, variabel “economic
rationale” dimasukkan sebagai variabel di dalam model ini. Karena
variabel ini akan memiliki beberapa kemampuan memprediksi nilai
ketika faktor rasional menjadi hal yang perlu dipertimbangkan di dalam
model.
Meskipun sebagian besar penentuan pemeringkatan tersebut di dasarkan
pada pertimbangan, namun bagian-bagian tertentu secara langsung di
dasarkan pada kuantitatif model. British Bond Rating Service (BBRS)
seperti yang dikemukakan oleh Simon dan Coates (1980), menguji
variabel- variabel, yang termasuk di dalamnya adalah ukuran perusahaan,
rasio leverage dan rasio interest coverage.

2.4 Model Kuantitatif terhadap Pemeringkatan Obligasi Perusahaan


Untuk beberapa tahun sekarang ini, pemeringkatan obligasi
difokuskan pada obligasi perusahaan dan pemerintah daerah. Dengan
meningkatnya perbedaan obligasi perusahaan, pemeringkatan obligasi
menjadi permasalahan saat ini.
a. Pemeringkatan obligasi industrial
Belkaoui (1983) menguji pemeringkatan obligasi dengan
memasukkan sampel estimasi sebanyak 266 obligasi industrial dan sampel
validasi sebanyak 115 obligasi industrial, semua diletakkan pada tingkat B
atau di atas dengan Standard & Poor’s 1981. Ada 9 variabel yang dipilih
Belkaoui yang digunakan di dalam model analisis diskriminan multipel
linear. Untuk sampel estimasi, model diskriminan secara benar

[Fungsi Pemeringkatan Obligasi ...] Hlm : 91


Yoyo Sudaryo

mengklasifikasikan 72,9% (194/266) pemeringkatan obligasi. Dalam


sampel validasi, model secara benar mengklasifikasikan 67,8% (78/115)
pemeringkatan obligasi. Kedua hasil sampel tersebut lebih tinggi dari
penelitian sebelumnya.
b. Obligasi yang lain
Telah ada terlebih dahulu metodologi yang diterapkan di dalam
obligasi. Peavy dan Edgar (1983) menguji pemeringkatan commercial
paper Moody 1981 dari 83 bank holding companies. 5 variabel model
linear digunakan di dalam memprediksi commercial paper dan
menghasilkan bahwa model tersebut mampu memprediksi pemeringkatan
Moody dengan tingkat keberhasilan 88%.

2.5 Model Kuantitatif terhadap Pemeringkatan Pemerintah Daerah.


Dua kategori obligasi pemerintah daerah.
a. General obligation bond. Yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh
pemerintah daerah untuk memiliki kekuatan dalam memungut
sejumlah pajak. Obligasi ini dijamin oleh yang mengeluarkannya tanpa
persyaratan pembayaran pokok pinjaman (prinsipal) dan bunga secara
tepat waktu.
b. Revenue bond. Obligasi ini adalah tipe yang digunakan untuk
mengerjakan suatu proyek tertentu yang akan menghasilkan income
(misal; airport, bridge dan lain-lain).
Model kuantitatif terhadap pemeringkatan pemerintah daerah
dikonsentrasikan pada general obligation bond. Raman (1982) melakukan
studi dalam bidang ini dengan menguji 236 kota di U.S. (dengan populasi
50.000 dan lebih) dengan menggunakan 4 kategori rating tertinggi dari
Moody tanpa perubahan sejak tahun 1975-1979. Variabel independen
yang dimasukkan ada 10. Tingkat keberhasilan secara signifikan berada
pada range antara 51.3% sampai 55.6%. Tingkat keberhasilan ini lebih baik
dan konsisten dengan penelitian sebelumnya.

Hlm : 92 [Fungsi Pemeringkatan Obligasi...]


Yoyo Sudaryo

Bila dibandingkan dengan keberhasilan yang dicapai model


kuantitatif yang lain dengan model pemeringkatan perusahaan,
keberhasilan ini lebih kecil. Beberapa penjelasan yang diberikan
sehubungan dengan kesulitan besar yang dihadapi model pemeringkatan
pemerintah daerah adalah:
a. Obligasi pemerintah daerah lebih heterogen.
b. Keseragaman laporan keuangan berada peda level yang rendah.
c. Kualitas laporan yang rendah.
d. Permasalahan keterlambatan perubahan pemeringkatan yang lebih
sulit bila terdapat perubahan kondisi.
e. Rating firm yang tidak konsisten dengan tingkat pemeringkatan
obligasi pemerintah daerah.

III. PENILAIAN HARGA OBLIGASI


3.1 Debt-Securities Yields and Debt-Securities Ratings
Current yield dan yield to maturity adalah dua hal yang sering
digunakan di dalam literatur investasi obligasi. Obligasi yang current yield
adalah coupon rate (obligasi yang menawarkan pemeringkatan tertentu)
yang dinyatakan dalam dollar dibagi dengan harga pasar sekarang.
Yield to maturity (nilai keseluruhan obligasi sampai saat jatuh
tempo) dengan nilai jual pasar sekarang (misal) $857 akan bernilai (misal)
$1000 saat jatuh tempo dan diberi jaminan (misal) $35 ($70 / 2) setiap
setengah tahunnya.
Terkadang dikatakan bahwa terdapat hubungan sebab akibat
antara pemeringkatan obligasi dengan hasil obligasi. Karena
pemeringkatan obligasi yang telah ditentukan merupakan faktor penentu
berapa pemeringkatan (usaha lebih) yang harus dibayarkan oleh pihak
yang mengeluarkan obligasi kepada pihak pemberi pinjaman.

[Fungsi Pemeringkatan Obligasi ...] Hlm : 93


Yoyo Sudaryo

3.2 Faktor-faktor yang menentukan Perbedaan Hasil Pemeringkatan


Obligasi Perusahaan
Fisher (1959) melakukan analisis yang pertama kalinya mengenai
faktor yang menjelaskan perbedaan hasil obligasi. Untuk mengendalikan
faktor non-firm yang mungkin mempengaruhi hasil obligasi, dilakukan
pengujian risk premium dari pada yield to maturity. Risk premium adalah
perbedaan antara nilai pasar saat jatuh tempo dengan pure rate of interest
(tingkat bunga yang sesungguhnya). Sedangkan pure rate of interest
didefinisikan sebagai nilai pasar pada obligasi yang kurang beresiko pada
hari yang sama saat obligasi di bawah konsiderasi. Kedua resiko yang tidak
disengaja dengan resiko marketability dihipotesiskan sebagai faktor yang
menentukan risk premium. Terdapat tiga variabel yang digunakan sebagai
proksi resiko (earnings variability, solvency dan equity/debt ratio). Variabel
yang diuji Fisher tersebut merupakan suatu bagian yang penting di dalam
menjelaskan perbedaan antara hasil sekuritas.

3.3 Faktor-faktor yang menentukan Perbedaan Hasil Obligasi


Pemerintah Daerah Analisis regresi
Juga digunakan di dalam riset hasil obligasi pemerintah daerah.
Ingram dan Copeland (1984) menguji risk premium pada general obligation
76 pemerintah daerah pada tahun 1976-1979. Risk premium untuk
masing-masing obligasi sebagai variabel dependen sedangkan variabel
independennya adalah rasio keuangan.

3.4 Faktor-faktor yang menentukan Harga Obligasi dan Return Obligasi


Ada dua faktor yang penting sebagai penentu harga obligasi
perusahaan. (1) Aliran waktu pembayaran coupon pada obligasi. (2)
Karakteristik obligasi. Diilustrasikan pada studi yang dilakukan oleh
Boardman dan McEnally (1981), analisis harga terhadap 515 obligasi
perusahaan yang dipilh secara random pada 4 periode waktu (akhir tahun
1972, 1973, 1974 dan 1975). Regresi dilakukan secara terpisah antara

Hlm : 94 [Fungsi Pemeringkatan Obligasi...]


Yoyo Sudaryo

kategori pemeringkatan obligasi Aaa, Aa, A dan Baa. Penulis menyatakan


bahwa terdapat kemampuan menjelaskan yang rendah pada obligasi Baa.
Namun hal ini konsisten dengan observasi standar bahwa kualitas obligasi
yang rendah kurang seragam dibandingkan dengan grup obligasi yang
berkualitas tinggi.

3.5 Bukti Empiris: Pengaruh Pengumuman Agen terhadap


Pemeringkatan pada Obligasi dan Harga Saham
Bagian ini akan menjelaskan paper John R.M Hand, Robert W.
Holthausen, and Richard W. Leftwitch (1992). Penelitian mereka ini
menguji kelebihan return obligasi dan return saham harian atas dua tipe
tingkat obligasi yang diumumkan oleh agensi: pemberitahuan dari
kemungkinan tingkat perubahan melalui tambahan Standard and Poor’s
Credit Watch List (SPWCL) antara tahun 1981 dan 1983, dan perubahan
tingkat obligasi yang sesungguhnya yang diumumkan oleh Moody’s and
Standard and Poor’s (MSP) antara tahun 1977 dan 1982.
Studi terdahulu menggunakan harga obligasi untuk menguji
pengaruh perubahan pemeringkatan dengan hasil mixed. Weinstein (1977)
(dengan return obligasi bulanannya) dan Wakeman (1978) (return saham
bulanan dan return obligasi mingguan) tidak menemukan reaksi harga
pada saat perubahan pemeringkatan. Penelitian lain seperti Katz (1974)
(perubahan bulanan hasil obligasi), Grier dan Katz (1976) (rata-rata
bulanan harga obligasi) dan Ingram, Brooks dan Copeland (1983) (
perubahan bulanan pada hasil obligasi pemerintah daerah), menemukan
reaksi harga yang signifikan. Ada satu keunggulan penelitian kali ini, yaitu
dengan menggunakan data harian untuk menutup (menghindari)
pengaruh pengumuman harga obligasi. Meskipun tanpa perdagangan,
obligasi tidak selalu digunakan pada window yang pendek untuk
mengestimasi respon harga. Keunggulan potensial lainnya dalam
penelitian ini adalah dengan membedakan pengujian pemberitahuan dari
kemungkinan tingkat perubahan melalui tambahan Standard and Poor’s
Credit Watch List (SPCWL) antara tahun 1981 dan 1983, dan perubahan

[Fungsi Pemeringkatan Obligasi ...] Hlm : 95


Yoyo Sudaryo

tingkat obligasi yang sesungguhnya yang diumumkan oleh Moody’s and


Standard and Poor’s (MSP) antara tahun 1977 dan 1982. Hasil yang
diperoleh memperlihatkan bahwa pengumuman perubahan
pemeringkatan mungkin muncul setelah hutang perusahaan didaftarkan
pada Credit Watch List atau pengumuman ada tanpa diperkenalkan oleh
Credit Watch. Hasil keseluruhan memperlihatkan bahwa tidak ada indikasi
pengaruh yang signifikan terhadap dampak pengumuman peringkat
obligasi atas kelebihan return obligasi. Namun begitu, penelitian ini
mengembangkan suatu model ekspektasi perubahan pemeringkatan untuk
membedakan antara perubahan yang diekspektasi dan tidak diekspektasi.
Penelitian yang telah ada di dalam menguji pengaruh pengumuman
CWL memberikan hasil yang tidak signifikan pada rata-rata kelebihan
return obligasi. Pada penelitian ini diberi tambahan klasifikasi yang tidak
diekspektasi pada model ekspektasi, suatu signifikansi negatif pada rata-
rata kelebihan return obligasi sebesar –1.39% yang berhubungan dengan
indikasi downgrades dan signifikansi positif pada rata-rata kelebihan
return obligasi sebesar 2.25% yang berhubungan dengan indikasi
upgrades. Signifikansi ini melalui observasi pada waktu downgrades tapi
tidak pada waktu upgrades.
Rata-rata kelebihan return obligasi pada pengumuman tingkat
obligasi downgrades yang sesungguhnya yang dikeluarkan oleh MSP
adalah –1.27% dan median kelebihan return adalah sebesar –0.45%.
Median ini sama dengan pengalaman sebelumnya yaitu berkisar pada
angka –0.55. Pengumuman downgrades juga mempengaruhi harga
ekuitas. Pengaruh negatif pada obligasi dan ekuitas sama, meskipun
biasanya rata-rata negatif pada ekuitas lebih besar negatifnya
dibandingkan dengan negatif pada obligasi.
Bukti pada upgrades lemah, pengaruh median dan mean terhadap
pengumuman sekitar 0.35%. Disimpulkan bahwa sedikit sekali bukti yang
menunjukkan kelebihan return positif untuk ekuitas pada perusahaan
upgrades.

Hlm : 96 [Fungsi Pemeringkatan Obligasi...]


Yoyo Sudaryo

Hasil studi terdahulu terhadap pengaruh pengumuman agensi


tentang tingkat obligasiharian pada harga common dan preferred stock
umumnya konsisten dengan hasil studi ini. Holthausen dan Leftwich (1986)
menguji respon pada harga saham umum yang diumumkan oleh CW dan
perubahan tingkat obligasi dan menemukan bukti bahwa harga saham
bereaksi pada semua pengumuman kecuali pengumuman tingkat upgrade
sesungguhnya.

3.6 Data : Perubahan Tingkat pada Moody’s and Standard and Poors
Studi ini menganalisa dua tipe pengumuman agensi terhadap
tingkat obligasi. Pertama adalah sampel sekitar 250 tambahan untuk
CPCWL. Kedua, sampel sebanyak 1.100 tentang pengumuman perubahan
tingkat obligasi pada MSP. Observasi terhadap sampel dilakukan dari sejak
CWL berdiri (Nopember 1981) sampai 31 Desember 1983. Sampel tentang
pengumuman perubahan tingkat obligasi pada MSP yang diobservasi
meliputi periode 1977-1982, yang diperoleh melalui seksi “Taxable
Corporate Securities – Ratings Reviewed and Revised” dari Moody’s Bond
Survey.
Sampel pada mulanya terdari perusahaan yang memiliki informasi
tentang frekuensi perdagangan untuk 1548 obligasi di dalam sampel
perubahan tingkat obligasi. Namur sampel diseleksi untuk obligasi yang
memiliki transaksi sebelum dan sesudah pengumuman perubahan tingkat
obligasi terdapat sampel sebanyak 1.133. Terdiri dari 841 yang
downgrades dan 292 yang upgrades.

IV. PENGUKURAN KELEBIHAN RETURN OBLIGASI DAN SAHAM


4.1 Estimasi pada Kelebihan Return Obligasi.
“Window spanning” kelebihan return digunakan karena
perdagangan obligasi tidak selalu ada dan harga obligasi yang tidak

[Fungsi Pemeringkatan Obligasi ...] Hlm : 97


Yoyo Sudaryo

tersedia pada hari 0 dan +1. Sehingga window spanning untuk tiap obligasi
diukur dari –11 sampai –1, setelah hari +1 (+2).
Estimasi kelebihan return untuk obligasi sedikit ekstrim ke satu sisi,
sehingga perlu juga dilaporkan kedua median kelebihan return obligasi
dan proporsi positif dari window spanning kelebihan return obligasi. Tes
binomial (Z-statistik) untuk mengindikasikan apakah proporsi yang
diobservasi dari proporsi positif tersebut secara meyakinkan berbeda dari
50%.

4.2 Estimasi pada Kelebihan Return Saham.


Kelebihan return saham disefinisikan sebagai kesalahan prediksi
saham yang dihitung dari model pasar, dijumlahkan setelah event days 0
dan 1. Biasanya yang dilaporkan adalah permasalahan kelebihan return
saham dan proporsi yang positif dari kelebihan return saham.

4.3 Model Ekspektasi untuk Pengumuman Agensi terhadap Tingkat


Obligasi
Studi ini mengukur ekspektasi terhadap tingkat perubahan obligasi
dengan membandingkan pemeringkatan obligasi sebagai hasil saat jatuh
tempo (yield to maturity) seperti pada CW atau perubahan tingkat yang
sesungguhnya. Jika pada saat jatuh tempo pemeringkatan lebih besar dari
standar, maka argumen yang diberikan adalah bahwa investor yakin
bahwa obligasi memiliki defaulf risk yang lebih besar dibandingkan dengan
obligasi pembandingnya.

V. HASIL
5.1 Pengumuman dari SPCW.
Pada tabel III disajikan bukti pada kelebihan return obligasi dan
saham yang berhubungan dengan indikasi adanya downgrades maupun
upgrades. Hasil untuk subsampel yang tidak terganggu terhadap indikasi

Hlm : 98 [Fungsi Pemeringkatan Obligasi...]


Yoyo Sudaryo

downgrades lebih didukung dengan adanya pengaruh terhadap harga


untuk pengumuman yang tidak diekspektasi baik terhadap return obligasi
maupun saham. Sedangkan pada indikasi upgrades, hanya obligasi yang
memiliki rata-rata positif pada kelebihan return, tidak pada saham.

5.2 Perubahan Tingkat Obligasi dari MSP.


Terdapat kesulitan untuk menginterpretasikan perubahan tingkat
obligasi dari MSP karena munculnya beberapa hal yang tidak konsisten.
Misalnya saat downgrades signifikansi negatif pada rata-rata kelebihan
pada return saham dan obligasi, namun signifikansi yang cukup lemah
pada rata-rata kelebihan pada return saham dan obligasi saat upgrades.

5.3 Analisis Cross-Sectional terhadap Kelebihan Return Obligasi


Estimasi regresi multivariat digunakan untuk mencoba menjelaskan
variasi crosssection pada window-spanning kelebihan return obligasi.
Regresi yang terpisah dilakukan terhadap estimasi downgrades dan
upgrades. Regresi didasarkan pada obligasi individual karena variabel
independen yang utama adalah karakteristik obligasi, bukan karakteristik
perusahaan. Hasil regresi dengan observasi yang noncontaminated, tidak
singel variabel memiliki signifikansi dan predicted sign.

5.4 Kesimpulan
Kelebihan return obligasi untuk tambahan CWL umumnya tidak
signifikan kecuali perubahan tingkat yang diekspektasi dikeluarkan dari
analisis atau observasi. Pengujian noncontaminate yang diklasifikasikan
sebagai hal yang tidak diekspektasi, umumnya meningkatkan pengaruh
harga obligasi dan saham yang diukur pada pengumuman CWL. Rata-rata
kelebihan return obligasi dan saham pada pengumuman dowmgrades
secara satistika signifikan. Namun rata-rata kelebihan return obligasi dan
saham pada pengumuman upgrades sedikit kurang dapat dipercaya.

[Fungsi Pemeringkatan Obligasi ...] Hlm : 99


Yoyo Sudaryo

Beberapa ketidakkonsistenan di dalam hasil juga muncul, khususnya,


temuan di dalam hasil yang asimetri terhadap dowmgrades dan upgrades.
Misalnya adalah pada saat downgrades terdapat signifikansi negatif pada
rata-rata kelebihan pada return saham dan obligasi, namun signifikansi
yang cukup lemah pada rata-rata kelebihan return saham dan obligasi saat
upgrades.

Daftar Pustaka
Belkaoui, A., Industrial Bonds and the Rating Process. Westport, Conn.:
Quorum Books, 1983.
Boardman and Mc. Enally. “Factors Affecting Seasoned Corporate Bond
Prices.”Journal of Financial and Quantitative Analysis (June 1981):
207-226.
Fisher, L. “Determinants of Risk Premiums on Corporate Bonds,” Journal of
PoliticalEconomy (June, 1959): 217-237.
Holthausen, R. W., and R. W. Leftwich. “The Ecomonic Consequences of
Accounting Choice: Implication of Costly Contracting and
Monitoring.” Journal of Accounting and Economics (August 1986):
77-117.
Ingram, Brooks dan Copeland, The Information Content of Municipal Bond
Rating Changes: A Note. Journal of Finance 38. (1983): 997-1003.
John R.M Hand, Robert W. Holthausen, and Richard W. Leftwitch, “the
Effect of Bond rating Agency Announcements on Bond and Stock
Prices.” The Journal of Finance. Vol. XLVII, NO.2. June, 1992.
Lindrianasari , Pemeringkatan obligasi, Obligasi, dan Laporan Keuangan,
Jurnal akuntansi dan keuangan, Vol-9 No.2 Juli 2004
Katz, S., The Price Adjustment Process of Bond rating Reclassifications: A
test of Bond Mareket Efficiency. Journal of Finance 29, (1974): 551-
559.

Hlm : 100 [Fungsi Pemeringkatan Obligasi...]


Yoyo Sudaryo

Peavy and Edgar. “A Multiple Discriminant Analysis of BHC Commercial


Paper Ratings.” Journal of Banking and Finacial (June 1983): 161-
173.
Raman,K.K. “Financial Reporting and Municipal Bonds Ratings.” Journal of
Accounting, Auditing and Finance (Winter 1982): 144-153.
Simon and Coates. British Bond Rating Service. London, United Kingdom:
1980.
Wakeman, L. M. “The Real Function of Bond Rating Agencies. “ Chase
Financial Quarterly (Fall 1981): 18-25.
Weinstein, M. I. “The Effect of a Rating Change Announcement on Bond
Price.” Journal of Financial Economics (December 1977): 329-350

Riwayat Hidup :

Yoyo Sudaryo. SE. MM. lahir di Ciamis, 09 Desember 1969 Pendidikan


Terakhir S2 Magister Manajemen Unpad 1996, Sekarang menjadi
Dosen di YIM STIE INABA.

[Fungsi Pemeringkatan Obligasi ...] Hlm : 101

Anda mungkin juga menyukai