Jasa Kompilasi
Dijelaskan dalam SSARS sebagai suatu jasa dimana akuntan menyiapkan laporan
keuangan dan menyajikannya kepada klien atau pihak ketiga tanpa menyiapkan
asurans akuntansi publik mengenai laporan tersebut.
Persyaratan Kompilasi
a. Menetapkan pemahaman dengan klien mengenai jenis dan batasan dari jasa yang
akan disediakan dan deskripsi dari laporan, jika laporan akan diterbitkan.
b. Memiliki pengetahuan mengenai prinsip-prinsip akuntansi dan praktik dari industri
klien.
c. Mengetahui klien mencakup sifat dari transaksi bisnisnya, catatan akuntansi dan isi
dari laporan keuangan.
d. Mengajukan pertanyaan untuk menentukan apakah informasi klien memuaskan.
e. Membaca laporan keuangan yang dikompilasi dan waspada akan adanya
penghilangan yang nyata atau kesalahan dalam aritmatika dan prinsip-prinsip
akuntansi yang berterima umum
Bentuk Laporan
1) Kompilasi dengan pengungkapan lengkap.
2) Kompilasi dengan menghilangkan hampir semua pengungkapan.
3) Kompilasi tanpa independensi.
RESUME BUKU AUDITING & JASA ASURANS
Alvin A. Arens, Randal J Elder, Marks S. Beasley dan Chris E. Hogan
3. Penugasan Atestasi
Atestasi (attestation) adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan yang
diberikan oleh seorang yang independen dan kompeten yang menyatakan apakah asersi
(assertion) suatu entitas telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Asersi
adalah suatu pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang dimaksudkan untuk
digunakan oleh pihak lain, contoh asersi dalam laporan keuangan historis adalah
adanya pernyataan manajemen bahwa laporan keuangan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
Standar atestasi membagi tiga tipe perikatan atestasi (1) pemeriksaan (examination),
(2) review, dan (3) prosedur yang disepakati (agreed-upon procedures). Salah satu tipe
pemeriksaan adalah audit atas laporan keuangan historis yang disusun berdasarkan
prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pemeriksaan tipe ini diatur berdasarkan standar
auditing. Tipe pemeriksaan lain, misalnya pemeriksaan atas informasi keuangan
prospektif, diatur berdasarkan pedoman yang lebih bersifat umum dalam standar
atestasi. Standar atestasi ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
Jenis Penugasan
a. Penugasan pemeriksaan dimana akuntan publik memperoleh kepuasan mengenai
kelengkapan maupun kewajaran semua asumsi.
b. Penugasan kompilasi dimana akuntan publik terutama terlibat dengan keakuratan
perhitungan laporan, dan bukan kewajaran asumsi.
c. Penugasan prosedur yang disepakati dimana akuntan publik dan semua pemakai
laporan menyetujui prosedur atestasi terbatas dan spesifik
c. Dasar Pajak Penghasilan. Aturan pengukuran yang sama digunakan untuk pengisian
surat pemberitahuan pajak yang seringkali digunakan untuk penyusunan laporan
keuangan, walaupun hal itu tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
d. Seperangkat kriteria tertentu yang memiliki dukungan substansial. Contohnya
akuntansi berdasar tingkat harga.
Audit Operasional
Tujuan pengujiannya untuk menentukan efektifitas atau efisiensi dari tiap bagian
organisasi. Perbedaannya dengan audit Keuangan adalah:
1. Tujuan audit. Audit keuangan menekankan apakah informasi dicatat dengan benar,
berorientasi pada masa lalu, audit opersional menekankan efektifitas dan efisiensi dan
berorientasi pada kinerja oparesi masa datang.
2. Distribusi laporan. Audit Keuangan ditujukan pada banyak pemakai laporan
Keuangan, audit operasional ditujukan untuk manajemen.
3. Keterlibatan bidang bukan kuangan. Audit operasional mencakup banyak aspek
efisiensi dan efektifitas sehingga banyak melibatkan kegiatan yang luas, audit
RESUME BUKU AUDITING & JASA ASURANS
Alvin A. Arens, Randal J Elder, Marks S. Beasley dan Chris E. Hogan
Efektifitas mengacu pada pencapaian tujuan, sebelum audit untuk efektifitas dilakukan
harus ada kriteria tentang efektifitas, sedangkan efisiensi mengacu pada sumber daya
yang digunakan untuk mencapai tujuan, harus ada kriteria terntentu sebelum melakukan
audit.
Perbedaan evaluasi dan pengujian atas pengendalian intern untuk audit keuangan dan
operasional adalah:
1. Tujuan: Pada audit Keuangan untuk menentukan luas pengujian audit substantif, pada
audit operasional untuk menevaluasi efisiensi dan efektifitas struktur pengendalian
intern dan membuatrekomendasi.
2. Ruang Lingkup: pada audit Keuangan terbatas hal-hal yang mempengaruhi akurasi
LK, audit operasional mencakup pengendalian yang mempengaruhi efisiensi dan
efektifitas.
3. Jenis-jenis audit operasional :
a. Fungsional, merupakan audit yang berhubungan dengan sebuah fungsi atau lebih
dalam organisasi seperti penerimaan kas atau produksi. Keunggulannya :
memungkinkan adanya spesialisasi, auditor dapat mengembangkan keahlian dan
dapat lebih efisien. Kekuarangan : tidak dievaluasinya fungsi yang saling berkaitan.
b. Organisasional, audit yang menyangkut keseluruhan unit organisasi, untuk
mengetahui seberapa efisien dan efektif fungsi fungsi saling berkaitan.
c. Penugasan khusus, timbul atas permintaan manajemen.
4. Pelaksana audit operasional :
a. Auditor Intern
b. Auditor pemerintah
c. Akuntan publik terdaftar
4. perancangan pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk
penjualan
a. Memahami struktur pengendalian intern penjualan : mempelajari flow chart sistem
penjualan klien, menyiapkan kuisioner untuk pengendalian intern, dan menjalankan uji
“walkthrough” atas penjualan.
b. Menaksir resiko pengendalian yang direncanakan : terdiri dari empat tahap:
1) Menentukan kerangka acuan, terdapat 6 tujuan audit berkait transaksi yaitu:
a) Penjualan tercatat adalah untuk pengiriman aktual yang dilakukan kepada
pelanggan yang nonfiktif (existency)
b) Penjualan yang ada telah dicatat (kelengkapan)
c) Penjualan yang tercatat adalah untuk jumlah barang yang dikirim, ditagih dan
dicatat dengan benar (akurasi)
d) Transaksi penjualan diklasifikasi dengan sesuai
RESUME BUKU AUDITING & JASA ASURANS
Alvin A. Arens, Randal J Elder, Marks S. Beasley dan Chris E. Hogan