Anda di halaman 1dari 7

RESUME BUKU AUDITING & JASA ASURANS

Alvin A. Arens, Randal J Elder, Marks S. Beasley dan Chris E. Hogan

Nama : Rulianti Wahyuni


NIM : 22730006
Program/Jurusan : S2 Akuntansi
Dosen : Dr. Basyiruddin Nur, M.Ak., CPI., CA., CPA
RESUME BUKU AUDITING & JASA ASURANS
Alvin A. Arens, Randal J Elder, Marks S. Beasley dan Chris E. Hogan

BAB. 5 TANGGUNGJAWAB DAN TUJUAN AUDIT


1. Tujuan audit laporan keuangan adalah untuk menyediakan pemakai laporan keuangan
suatu pendapata yang diberikan pelah auditor tentang apakah laporan keuangan
disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka kerja
akuntansi keuangan yang berlak. Pendapat auditor ini menambah tingkat keyakinan
pengguna yang bersangkutan terhadap laporan keuangan.
2. Tanggung jawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik,
menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai, dan menyajikan laporan
keuangan secara wajar adalah tanggung jawab manajemen.
Sementara itu, auditor bertanggung jawab dalam melaksanakan audit sesuai aturan
yang berlaku umum yaitu :
a. Melakukan verifikasi atas laporan keuangan yaitu untuk mendeteksi salah saji
material
b. Menemukan kekeliruan, ketidakberesan dan unsur pelanggaran hukum yang
material. Kekeliruan/ salah saji terdapat dua macam yaitu :
1) Errors/kekeliruan adalah kekeliruan salah saji yang tidak disengaja.
2) Irregularities adalah kesalahan yang disengaja seperti kecurangan/fraud
manajemen dan kecurangan pegawai atau penggelapan.
3. Kekeliruan vs Kecurangan. Kekeliruan (error) dan kecurangan (fraud), kedua jenis
salah saji ini dapat material maupun tidak material. Kekeliruan (error) adalah salah
saji dalam laporan keuangan yang tidak disengaja, sementara Fraud adalah salah saji
yang disengaja.
4. Skeptisme professional adalah suatu sikap yang penuh dengan pertanyaan di dalam
benaknya serta sikap penilaian kritis atas setiap bukti audit yang diperoleh.
5. Laporan keuangan dipilah-pilah menjadi komponen yang lebih kecil untuk
memudahkan pelaksanaan audit. Cara yang umum untuk pemilahan tersebut adalah
dengan membaginya berdasarkan transaksi yang erat hubungannya satu dengan
lainnya ( pendekatan siklus ).
Contohnya: siklus penjualan dan penagihan/penerimaan kas, siklus perolehan dan
pembayaran, siklus penggajian dan personalia, siklus persediaan dan pergudangan,
dan siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali.
6. Asersi manajemen merupakan sebuah pernyataan dari manajemen tentang berbagai
kelas transaksi dan akun dalam laporan keuangan. Asersi manajemen terdiri dari :
1) Keberadaan atau keterjadian (existence)
2) Kelengkapan (completeness)
3) Hak dan Kewajiban
4) Penilaian dan Alokasi
5) Penyajian dan Pengungkapan
RESUME BUKU AUDITING & JASA ASURANS
Alvin A. Arens, Randal J Elder, Marks S. Beasley dan Chris E. Hogan

7. Tujuan audit transaksi dimaksudkan untuk menjadi kerangka kerja dalam membantu
auditor mengumpulkan bahan bukti kompeten yang cukup yang disyaratkan dalam
standar pekerjaan lapangan dan memutuskan bahan bukti yang pantas dikumpulkan
sesuai dengan penugasan .
Tujuan audit transaksi dapat dibedakan menjadi :
a. Tujuan audit umum transaksi. Terdiri dari eksistensi, kelengkapan, akurasi,
klasifikasi, pemilihan waktu yag tepat (timing), pemindahbukuan (posting) dan
pengikhtisaran, dan diikhtisarkan dengan benar.
b. Tujuan audit khusus transaksi yaitu untuk menerapkan tujuan umum pada setiap
jenis transaksi yang material yang terdapat dalam audit.
8. Tujuan Audit untuk Saldo. Tujuan audit ini sama dengan tujuan audit transaksi.
Tujuan ini juga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Tujuan umum :
1) Eksistensi - angka-angka yang dicantumkan memang ada ( eksis ).
2) Kelengkapan - angka -angka yang ada telah dimasukkan seluruhnya .
3) Akurasi - jumlah yang ada disajikan pada jumlah yang benar.
RESUME BUKU AUDITING & JASA ASURANS
Alvin A. Arens, Randal J Elder, Marks S. Beasley dan Chris E. Hogan

4) Klasifikasi - angka yang dimasukkan di daftar klien telah diklasifikasikan


dengan tepat .
5) Pisah batas (Cut Off ) - transaksi yang dekat tanggal neraca dicatat pada
periode yang tepat .
6) Kecocokan rincian (detail tie in) - rincian dalam saldo akun sesuai dengan
angka-angka buku besar tambahan , dijumlah kebawah benar dalam saldo
akun, dan sesuai dengan jumlah dalam buku besar .
7) Nilai realisasi - aset dinyatakan dalam jumlah yang diestimasi dapat
direalisasi.
8) Hak dan Kewajiban - Kewajiban harus menjadi milik suatu entitas berkaitan
dengan hutang , sedangkan hak selalu dikaitkan dengan aktiva .
9) Penyajian dan Pengungkapan - saldo perkiraan dan persyaratan pengungkapan
yang berkaitan telah disajikan dengan pantas dalam laporan keuangan.
b. Tujuan khusus :
Tujuan khusus bagi setiap saldo perkiraan dapat dikembangkan setelah tujuan umum
dipahami paling sedikit harus ada satu tujuan, khusus untuk setiap tujuan umum
kecuali jika auditor menganggap tujuan itu tidak relevan.
9. Proses Audit adalah metodologi pelaksanaan audit yang jelas untuk membantu
auditor dalam mengumpulkan bahan bukti pendukung yang kompeten.
Tahap-tahap dalam proses Audit:
a. Merencanakan dan merancang pendekatan audit
b. Mendapatkan pengetahuan atas bidang usaha klien .
c. Memahami struktur pengendalian intern klien dan menetapkan risiko
pengendalian intern.
d. Pengujian pengendalian dan transaksi .
e. Melaksanakan prosedur analitis dan pengujian terinci atas saldo .
f. Menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan audit .

BAB. 6 BUKTI AUDIT


1. Bukti audit merupakan informasi yang digunakan auditor untuk menentukan apakah
informasi kuantitatif yang sedang diaudit disajikan sesuai kriteria yang ditetapkan.
2. Perbandingan untuk membedakan bahan bukti:
a. Tujuan penggunaan bahan bukti
b. Sifat bahan bukti yang digunakan
c. Pihak yang mengevaluasi bahan bukti.
d. Kepastian dari kesimpulan berdasarkan bahan bukti
e. Sifat kesimpulan
f. Konsekuensi yang timbul akibat kesimpulan yang salah dari bahan bukti
RESUME BUKU AUDITING & JASA ASURANS
Alvin A. Arens, Randal J Elder, Marks S. Beasley dan Chris E. Hogan

3. Berbagai keputusan auditor dalam pengumpulan ukti audit dapat dibagi dalam empat
bagian berikut
a. Prosedur-prosedur audit apakah yang akan digunakan
b. Ukuran sampel sebesar apakah yang akan dipilih untuk prosedur terte ntu
c. Item-item manakah yang akan dipilih dari populasi
d. Kapankah berbagai prosedur itu akan dilakukan
4. Prosedur audit adalah rincian instruksi untuk pengumpulan jenis bukti audit yang
diperoleh pada suatu waktu tertentu saat berlangsungnya proses audit.
5. Audit Program adalah daftar atas berbagai prosedur audit untuk area tertentu atau
keseluruhan proses audit.
6. Persuasivitas bukti audit (bukti yang meyakinkan) ditentukan oeh dua hal yaitu
a. Kompetensi, menunjukkan tingkat dapat dipercayainya suatu bahan bukti
1) Relevan, berkaitan terhadap tujuan pengujian auditor
2) Independensi penyedia data
3) Efektifitas struktur pengendalian intern
4) Pengetahuan yang diperoleh sendiri oleh auditor
5) Kualifikasi penyedia bukti
6) Objektivitas bukti
7) Ketepatan waktu (kapan dilaksanakan dan bagian periode yang diaudit)
b. Kecukupan
a. Ukuran sampel memadai
b. Memilih item-item populasi yang tepat
7. Jenis Bukti Audit
a. Pemeriksaan fisik
b. Konfirmasi
c. Dokumentasi
d. Pengamatan
e. Tanya jawab dengan klien
f. Hitung uji (Reperformance)
g. Prosedur analitis
8. Efektifitas struktur pengendalian intern klien mempunyai pengaruh yang besar pada
keandalan kebanyakan jenis bahan bukti. Jenis bahan bukti tertentu jarang mencukupi
sendirian untuk memberikan bahan bukti yang kompeten untuk memenuhi satu tujuan
9. Prosedur Analitis adalah evaluasi atas informasi keuangan yang dilakukan dengan
mempelajari hubungan logis antara data keuangan dan non keuangan termasuk
perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan ekspektasi auditor. Pelaksanaan
prosedur analitis dapat dilakukan pada seluruh tahap, baik tahap perencanaan, tahap
pengujian dan tahap penyelesaian
RESUME BUKU AUDITING & JASA ASURANS
Alvin A. Arens, Randal J Elder, Marks S. Beasley dan Chris E. Hogan

Tujuan prosedur analitis :


a. Memahami bidang usaha klien.
b. Penetapan kemampuan satuan usaha untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
c. Indikasi adanya kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan.
d. Mengurangi pengujian audit yang terinci.

Jenis Prosedur Analistis


a. Membandingkan data klien dengan industri sejenis.
b. Membandingkan data klien dengan data yang serupa pada periode sebelumnya
1) Perbandingan antara saldo tahun berjalan dengan saldo tahun lalu.
2) Membandingakan rincian total saldo dengan rincian serupa pada tahun
sebelumnya.
3) Membandingkan rasio dan hubungan persentase dengan tahun sebelumnya.
c. Membandingkan data klien dengan data yang diperkirakan oleh klien.
d. Membandingkan data klien dengan data yang diperkirakan oleh auditor.
e. Membandingkan data klien dengan hasil perkiraan yang menggunakan data non
keuangan.

Teknik Audit

10. Penggunaan Data Analitis Dan Teknologi Canggih Lainnya.


Data analitis audit adalah ilmu dan seni menemukan dan menganalisa pola-pola,
mengidentifikasikan kejanggalan-kejanggalan dan mengekstrak informasi lain di
dalam data pokok atau yang terkait kepada hal-hal yang subjek dari suatu audit
melalui analisis, percontohan dan visualisasi atas tujuan dari perencanaan atau
pelaksanaan audit.
RESUME BUKU AUDITING & JASA ASURANS
Alvin A. Arens, Randal J Elder, Marks S. Beasley dan Chris E. Hogan

11. Rasio-rasio Keuangan Umum. Prosedur analitis auditor sering memasukkan atas
penggunaan rasio keuangan umum selama perencanaan dan review akhir dari laporan
keuangan yang telah diaudit. Hal ini penuh manfaat untuk memahami peristiwa-
peristiwa yang terjadi dan status keuangan dari usaha dan untuk melihat laporan-
laporan dari perspektif para pengguna laporan.

12. Dokumentasi audit. Adalah catatan utama tentang prosedur audting yang diterapkan,
bukti yang diperoleh, dan kesimpulan yang dicapai auditor dalam melaksanakan
penugasan. Tujuan dokumentasi audit adalah untuk membantu auditor dalam
meberikan kepastian yang layak bahwa audit yang memadai telah dilakukan sesuai
dengan standar audit. Secara lebih khusus dokumentasi audit yang berkaitan dengan
audit tahun berjalan memberikan:
1. Dasar bagi perencanaan audit.
2. Catatan bukti yang dikumpulkan dan hasil pengujian.
3. Data untuk menentukan jenis laporan audit yang tepat.
4. Dasar untuk review oleh supervisor dan partner

Referensi:
1. AEBH Bab. 5 dan 6
2. SA 110- tanggung jawab dan fungsi auditor independen
3. SA 200- Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar
Audit
4. SA 210- Persetujuan atas Ketentuan Perikatan Audit
5. SA 230 - Dokumentasi Audit
6. SA 316- Pertimbangan ataskecurangan dalam audit atas laporan keuangan
7. SA 500 - Bukti Audit
8. SA 501 - Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan

Anda mungkin juga menyukai