Materialitas
1. Materialitas adalah jumlah atau besarnya kekeliruan atau salah saji dalam informasi
akuntansi yang dalam kondisi yang bersangkutan, dapat mempengaruhi pertimbangan
pengambilan keputusan pihak yang berkepentingan.
2. Langkah penetapan materialitas:
a. Menentukan pertimbangan awal mengenai materialitas.
Jumlah maksimum suatu salah saji dalam laporan keuangan yang dianggap tidak
mempengaruhi pengambilan keputusan dari pemakai. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertimbangan:
1) Faktor Utama
a) Materialitas merupakan konsep yang relatif, bukan absolut.
b) Beberapa dasar yang dibutuhkan untuk menetapkan materialitas.
2) Faktor-faktor kualitatif
a) Jumlah karena ketidakberesan dipandang lebih penting dari kekeliruan .
b) Kekeliruan yang kecil dipandang material jika berkaitan dengan kewajiban
kontrak
c) Kekeliruan dapat menjadi material apabila mempengaruhi kecenderungan laba.
b. Mengalokasikan pertimbangan awal mengenai materialitas pada segmen-segmen.
RESUME BUKU AUDITING & JASA ASURANS
Alvin A. Arens, Randal J Elder, Marks S. Beasley dan Chris E. Hogan
IR X CR
Risiko ini:
a. Tergantung pada tiga unsur risiko lain dalam model.
b. Menentukan besarnya rencana bahan bukti yang dikumpulkan dalam hubungan yang
berlawanan.
6. Risiko Bawaan merupakan faktor kerentanan laporan keuangan terhadap kekeliruan yang
material, dengan asumsi tidak ada pengendalian intern.
7. Risiko Pengendalian adalah ukuran penetapan auditor akan adanya salah saji dalam segmen
audit yang melewati batas toleransi, yang tidak terdeteksi atau tercegah oleh struktur
pengendalian intern klien.
Risiko pengendalian dipengaruhi efektivitas pengendalian intern dan pemahaman auditor atas
struktur pengendalian intern.
8. Risiko Audit yang dapat Diterima adalah ukuran ketersediaan auditor untuk menerima bahwa
laporan keuangan salah saji material walaupun audit telah selesai dan pendapat wajar tanpa
pengecualian telah diberikan
9. Mengubah Risiko Usaha atas Risiko Audit yang Dapat Diterima Karena Usaha
Risiko Usaha adalah tingkat risiko bahwa auditor atau kantor akuntan publik akan menderita
kerugian yang diakibatkan hubungannya dengan klien, walaupun laporan audit yang
diberikannya sudah pantas. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat ketergantungan pemakai pada
laporan keuangan dan kemungkinan akan adanya kesulitan keuangan klien yang timbul
setelah laporan audit diterbitkan.
Referensi:
1. AEBH Bab 8 dan 9
2. SA 300- Perencanaan Suatu Audit
3. SA 315- Pengindentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui
Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya
4. SA 320- Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit
5. SA 330- Respon Auditor Terhadap Risiko yang Telah Dinilai
6. SA 520- Prosedur Analitis