Anda di halaman 1dari 3

Risiko Adalah suatu tingkat ketidakpastian tertentu dalam pelaksanaan audit.

Sebagai contoh, auditor mengakui ketidakpastian dalam melaksanakan fungsi audit. Auditor mengakui ketidakpastian yang melekat tentang ketepatan bukti,ketidakpastian tentang keefektifan pengendalian intern klien dan lainnya. Auditor yang efektif mengakui adanya risiko ini dan mampu menanganinya dengan cara yang tepat. Merespons risiko-risiko audit ini dengan baik sangat menentukan dalam mencapai audit yang bermutu tinggi.

Model Risiko Audit digunakan terutama untuk tahap perencanaan dalam menentukan berapa besar bahan bukti yang harus dikumpulkan dalam tiap siklus. PDR = AAR IR x CR

Jenis-Jenis Risiko Audit PDR = Risiko penemuan yang direncanakan (Planned Detection Risk), adalah risiko bahwa bahan bukti yang dikumpulkan dalam segmen gagal menemukan salah saji yang melewati jumlah yang dapat ditoleransi, apabila salah saji semacam itu timbul. IR = Risiko bawaan (Inherent Risk), adalah penetapan auditor akan kemungkinan

adanya salah saji alam segmen audit yang melewati batas toleransi, sebelum memperhitungkan faktor efektifitas pengendalian intern. Risiko bawaan merupakan faktor kerentanan laporan keuangan terhadap salah saji yang material, dengan asumsi tidak ada pengendalian intern. CR = Risiko pengendalian (Control Risk), adalah ukuran penetapan auditor akan

kemungkinan adanya kekeliruan (salah saji) dalam segmen audit yang melewati batas toleransi,yang tidak terdeteksi atau tercegah oleh struktur pengendalian intern klien. AAR = Risiko audit yang dapat diterima (Acceptable Audit Risk), adalah ukuran

ketersediaan auditor untuk menerima bahwa laporan keuangan salah saji secara material walaupun audit telah selesai dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah diberikan.

Ada perbedaan penting yang dalam hal bagaimana auditor menilai keempat faktor risiko dalam model risiko audit. Untuk risiko yang dapat diterima, auditor memutuskan risiko yang bersedia diambil kantor akuntan publik bahwa laporan keuangan disalahsajikan setelah audit selesai, berdasarkan faktor-faktor yang terkait dengan klien tertentu. Risiko inheren dan risiko pengendalian didasarkan pada ekspektasi atau prediksi auditor mengenai kondisi klien, sementara risiko pengendalian yang rendah adalah pemisahan tugas yang memadai antara penyimpanan aktiva dan akuntansi. Risiko deteksi sangat tergantung pada ketiga risiko lainnya. Risiko ini hanya dapat ditentukan setelah auditor menilai ketiga risiko lainnya.

MENILAI RISIKO AUDIT YANG DAPAT DITERIMA Risiko penugasan (engagement risk) adalah risiko bahwa auditor atau kantor akuntan publik akan menderita kerugian setelah audit selesai, walaupun laporan audit sudah benar. Apabila pemakai memiliki ketergantungan yang besar pada laporan keuangan, risiko audit perlu diperkecil. Faktor yang dapat dijadikan petunjuk tingkat ketergantungan pemakai pada suatu laporan keuangan: 1. ukuran perusahaan klien 2. distribusi kepemilikan 3. jamlah dan sifat kewajiban perusahaan Apabila pemakai memiliki ketergantungan yang besar pada laporan keuangan, risiko audit perlu diperkecil. Faktor yang dapat dijadikan petunjuk tingkat ketergantungan pemakai pada suatu laporan keuangan: 4. ukuran perusahaan klien 5. distribusi kepemilikan 6. jamlah dan sifat kewajiban perusahaan Metode yang digunakan praktisi untuk menilai risiko audit yang dapat diterima Faktor-faktor Metode yang digunakan untuk menilai risiko audit yang dapat diterima Ketergantungan laporan keuangan pemakai eksternal pada Menelaah laporan keuangan termasuk catatan kaki Membaca notulen rapat dewan direksi

untuk depan

menentukan

rencana

masa

Menelaah

formulir

10k

untuk

perusahaan terbuka Membahas rencana pembiayaan

dengan manajemen Kemungkinan terjadi kesulitan keuangan Menganalisis laporan keuangan untuk mengenali dengan menggunakan

rasio serta prosedur analitis lainnya Menelaah laporan arus kas historis dan yang diproyeksikan untuk aruskas masuk dan keluar Integritas manajemen Mengikuti prosedur tentang

penerimaan dan kelanjutan klien

Risiko Bawaan Adalah perkiraan salah saji sebelum mempertimbangkan pengaruh pengendalian intern. Risiko bawaan berbanding terbalik dengan risiko penemuan, berbanding lurus dengan bahan bukti. Faktor-faktor yang harus ditelaah dalam menetapkan risiko bawaan: 1. sifat bidang usaha klien 2. integritas manajemen 3. motivasi klien 4. hasil audit sebelumnya 5. penugasan pertama atau penugasan ulang 6. hubungan istimewa 7. transaksi tidak rutin 8. pertimbangan yang diperlukan untuk mencatat saldo akun dan transaksi secara benar 9. kerentanan terhadap kecurangan 10. unsur-unsur populasi

Anda mungkin juga menyukai