Kelas : Akuntansi 4F
Npm : 022121163
MATERIALITAS
Seorang auditor melakukan audit sesuai dengan standar auditing yang berlaku umum. Standar-
standar tersebut mengharuskan auditor merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh
kepastian yang layak tentang apakah laporan keuangan telah bebas dari dari salah saji yang
material. Yang dimaksud dengan :
Memperoleh kepastian yang layak adalah untuk memberi tahu para pemakai bahwa auditor
tidk menjamin atau memastikan kewajaran penyajian laporan keuangan.
Bebas dari salah saji yang material adalah untuk memberi tahu para pemakai bahwa
tanggung jawab auditor terbatas pada informasi keuangan yang material saja.
Materialitas adalah pertimbangan utama dalam menentukan ketepatan laporan sudit yang harus
dikeluarkan. FASB concept statement 2 mendefinisikan materialitas sebagai :
Besarnya penghapusan atau salah saji informasi akuntansi yang dengan memperhitungkan
situasinya, menyebabkan pertimbangan seseorang yang bijaksana yang mengandalkan
informasi tersebut mungkin akan berubah atau terpengaruh oleh penghapusan atau salah
saji tersebut.
RISIKO AUDIT
Standar auditing mengharuskan auditor menilai risiko salah saji yang material pada tingkat laporan
keuangan secara keseluruhan serta tingkat asersi yang relevan bagi kelas transaksi, saldo akun dan
pengungkapan. Auditor menangani risiko dalam merencanakan pengumpulan bukti audit terutama
dengan menerapkan model risiko audit.
Komponen model risiko audit
risiko deteksi yang direncanakan adalah risiko bahwa bukti audit untuk tujuan audit akan
gagal mendeteksi salah saji yang melebihi materialitas kinerja.
Risiko inheren mengukur penilaian auditor atas kerentangan asersi salah saji yang material
sebelum memperhitungkan kefektifitan pengendalian internal.
Risiko pengendalian mengukur penilaian auditor mengenai risiko bahwa salah saji asersi dan
tidak dapat dicegah atau terdeteksi secara tepat waktu oleh pengendalian internal klien.
Standar auditing menyebut kombinasi risiko inheren dan risiko pengendalian ini risiko salah
saji yang material. Risiko audit yang dapat diterima adalah ukuran kesediaan auditor untuk
menerima bahwa laporan keuangan mungkin mengandung salah saji yang material setelah
audit selesai dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah dikeluarkan.
Risiko penugasan adalah risiko bahwa auditor ataw kantor akuntan public akan menderita kerugian
setelah audit selesai walaupun laporan audit sudah benar. Karena jika klien mengumumkan
kepailitan setela audit selesai, kemungkinan diajukannya gugatan hukum terhadap kantor akuntan
public sangatlah besar meskipun mutu audit itu baik.
Pengendalian internal mungkin lebih efektif untuk eksistensi kas ketimbang yang berhubungan
dengan akurasi asset tetap atau tujuan audit nilai realisasi bersih karena risiko pengendalian akan
lebih rendah untuk eksistensi kas ketimbang untuk penilaian asset tetap. Risiko audit yang dapat
diterima biasanya dinilai oleh auditor selama tahap perencanaan dan tidak berubah pada setiap
siklus serta akun utama. Auditor umumnya menggunakan tingkat risiko audit yang dapat
diterima yang sama untuk setiap segmen karena factor-faktor yang mempengaruhi risiko audit
yang dapat diterima berhubungan dengan keseluruhan audit bukan akun masing-masing.