Anda di halaman 1dari 3

6.

Risiko Audit
Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan risiko audit.
Menurut SA Seksi 312 Risiko Audit dan Materialitas dalam Pelaksanaan Audit, risiko
audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari, tidak memodifikasi
pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung
salah saji material. Semakin pasti auditor dalam menyatakan pendapatnya, semakin
rendah risiko audit yang auditor bersedia untuk menanggungnya.
7. Risiko Audit Pada Tingkat Laporan Keuangan Dan Tingkat Saldo Akun
 Risiko Audit Keseluruhan (Overall Audit Risk)
Risiko audit keseluruhan yang berkaitan dengan laporan keuangan sebagai
keseluruhan. Pada tahap perencanaan auditnya, auditor pertama kali harus
menentukan risiko audit keseluruhan yang direncanakan, yang merupakan besarnya
risiko yang dapat ditanggung oleh auditor dalam menyatakan bahwa laporan
keuangan disajikan secara wajar, padahal kenyataannya, laporan keuangan tersebut
berisi salah saji material.
 Risiko Audit Individual
Risiko audit individual yang berkaitan dengan setiap saldo akun individual
yang dicantumkan dalam laporan keuangan. Risiko audit individual perlu ditentukan
untuk setiap akun karena akun tertentu seringkali sangat penting karena besar
saldonya dan/atau frekuensi transaksi perubahannya. Dari pengalaman audit di tahun
sebelumnya, auditor dapat menaksir risiko audit atas akun tertentu.
8. Komponen Risiko
 Risiko Bawaan
Risiko bawaan (Inherent risk) merupakan kerentanan asersi terhadap salah saji
(misstatement) yang material, dengan mengasumsikan bahwa tidak ada suatu
pengendalian yang berhubungan. Risiko ini dipertimbangkan pada tahap perencanaan
audit.
 Risiko Pengendalian
Risiko Pengendalian (control risk) merupakan risiko bahwa suatu salah saji
yang material yang akan terjadi dalam asersi tidak dapat dicegah atau di deteksi
secara tepat waktu oleh pengendalian perusahaan. Risiko ini merupakan fungsi ke
efektifan perancangan dan operasi pengendalian internal dalam mencapai tujuan
entitas yang relevan untuk menyusun laporan keuangan entitas.
 Risiko Deteksi
Risiko Deteksi (detection risk) merupakan risiko bahwa auditor tidak dapat
mendeteksi salah saji yang material dalam suatu perusahaan. Risiko ini merupakan
fungsi ke efektifan prosedur audit dan aplikasinya oleh auditor.
9. Hubungan Antara Risiko Audit Dan Bukti
Konsep risiko audit konsisten dengan fakta bahwa audit di rancang untuk
memberi keyakinan yang memadai, bukan keyakian yang absolut bahwa laporan
keuangan bebas dari salah saji yang material. Audit juga tidak menjamin bahwa laporan
keuangan telah bebas dari salah saji yang material. Dengan kata lain terdapat hubungan
terbalik antara risiko audit dan jumlah bukti yang diperlukan untuk mendukung pendapat
auditor atas laporan keuangan. Untuk klien tertentu, semakin rendah tingkat risiko audit
yang ingin di capai, semakin besar jumlah bukti yang diperlukan.
10. Menilai Risiko Akseptibilitas Audit
 Pengaruh Risiko Perjanjian
Risiko perjanjian adalah risiko yang akan diderita oleh auditor atau firma audit
akibat hubungan dengan klien, walaupun laporan audit yang dibuat bagi klien tersebut
telah dibuat dengan benar. Risiko perjanjian sangatlah berkaitan dengan risiko bisnis
klien.
 Faktor-Faktor Mempengaruhi Risiko Akseptibilitas Audit
1. Faktor yang merupakan indikator yang baik atas derajat ketergantungan para
pengguna eksternal pada laporan keuangan yaitu:
a) Ukuran usaha klien
b) Distribusi kepemilikan
c) Sifat dan nilai kewajiban
2. Kemungkinan bahwa klien akan mengalami kesulitan keuangan setelah penerbitan
laporan audit. Beberapa faktor berikut ini akan menjadi indikator-indikator yang
baik atas peningkatan kemungkinan tersebut:
a) Posisi likuiditas
b) Laba (rugi) pada tahun-tahun sebelumnya
c) Metode pembiayaan pertumbuhan
d) Sifat operasi klien
e) Kompetensi manajemen
3. Evaluasi auditor atas integritas manajemen
Jika klien memiliki suatu integritas yang patut dipertanyakan, maka auditor
kemungkinan besar akan menentukan tingkat risiko akseptibilitas audit yang lebih
rendah. Pada akhirnya, berbagai konflik sering kali tercermin pada pemahaman
para pengguna laporan akan kualitas dari audit yang dilaksanakan serta dapat
mengakibatkan sejumlah gugatan hukum serta jumlah ketidaksepakatan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai