BP : 1620532027
PENDAHULUAN
Prosedur penilaian risiko bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji
material dalam laporan keuangan.Tujuan ini dapat dicapai melalui pemahaman mengenai
entitas dan lingkungannya,termasuk pemahaman mengenai pengendalian intern dari entitas
tersebut. Prosedur penilaian risiko memberikan bukti audit untuk mendukung penilaian risiko
pada tingkat laporan keuangan dan pada tingkat asersi.Namun,bukti itu saja tidak cukup,bukti
prosedur penilaian risiko harus dilengkapi dengan prosedur audit lanjutan yang merupakan
tanggapan atas risiko yang diidentifikasi, seperi pengujian pengendalian dan/atau prosedur
substantif.
Auditor wajib melakukan prosedur penilaian resiko untuk mengidentifikasi dan menilai
risiko salah saji material pada tingkat laporan keuangan dan pada tingkat asersi.Pemahaman
entitas merupakan upaya yang berkesinambungan dan proses dan proses yang dinamis dalam
mengumpulkan dan menganalisis informasi selama audit berlangsung.
Ketika melaksanakan prosedur penilaian resiko dan kegiatan terkait untuk memperoleh
pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya,termasuk pengendalian internalnya.Auditor
wajib melaksanakan prosedur untuk memperoleh informasi yang akan digunakan untuk
mengidentifikasi risiko salah saji karena kecurangan. Untuk memperoleh pemahaman
mengenai entitas dan lingkungannya, auditor wajib memperoleh pemahaman mengenai hal
hal berikut :
2. Penilaian Resiko
2.1 Menilai Risiko Yang Dapat Diterima ( Acceptable Audit Risk)
Auditor harus memutuskan risiko audit yang dapat diterima yang tepat bagi suatu audit
selama perencanaan audit. Pertama, auditor memutuskan risiko risiko penugasan. Risiko
penugasan (engagement risk) adalah risiko bahwa auditor atau organisasi yang membawahi
auditor akan menderita kerugian setelah selesainya audit, walaupun laporan audit sudah
benar. Untuk menilai risiko audit yang dapat diterima, auditor harus menilai setiap faktor
yang mempengaruhi risiko audit yang dapat diterima Faktor faktor utama yang
mempengaruhi resiko penugasan dan mempengaruhi resiko yang audit yang dapat diterima
antara lain:
a. Skeptisisme professional
Selama penugasan, bahwa tim auditor harus mempertahankan sikap dan
pikiran yang selalu mempertanyakan.
b. Evaluasi kritis atas bukti
Auditor harus menyelidiki secara mendalam permasalahan dan kemungkinan
kesalahan salah saji yang material karen kecurangan.
c. Komunikasi di antara tim audit
Diantara auditor dapat saling bertukar pendapat terutama dengan yang telah
berpengalaman mengenai penilaian risiko kecurangan, dan bagaimana
kecurangan kecurangan itu biasanya terjadi dalam organisasi atau entitas yang
diaudit.
d. Mengajukan pertanyaan kepada manajemen
Untuk menilai risiko kecurangan, auditor dapat menanyakan beberapa
pertanyaan secara langsung kepada manajemen ataupun pihak lain dalam
organisasi, sehingga terbuka kesempatan datangnya informasi yang dalam
kondisi lain tidak diungkapkan oleh manajemen ataupun pihak lain dalam
organisasi.
e. Prosedur analitis
Auditor harus melakukan prosedur analitis selama tahapan perencanaan audit
dan penyelesaian audit untuk membantu mengidentifikasi kecurangan
kecurangan.
f. Faktor faktor risiko
Untuk menilai resiko kecurangan, kondisi yang harus diperhatikan adalah
adanya faktor faktor risiko kecurangan (segitiga kecurangan/ fraud triangle),
yaitu adanya tekanan, kesempatan, dan rasionalisasi.
Apakah di dalam melaksanakan pengujian pengendalian internal di perlukan tingkat
materialitas?
Ya, dengan menentukan tingkat materialitas, maka kita dapat mengurangi pengujian
pengedalian internal hanya kepada akun-akun laporan keuangan yang bernilai material.
Ketika auditor melaksanakan penilaian risiko (Risk Assesment) pada perusahaan yang akan
di audit, langkah pertama yang akan dilakukan oleh auditor adalah menghitung dan
menentukan tingkat materialitas. Setelah itu auditor melakukan prosedur analitis awal ,
pemahaman bisnis klien hingga melakukan penilian risiko dan pengendalian. Setelah
melakukan penilaian pengendalian, auditor dapat mengambil keputusan mengenai tingkat
risiko audit pada perusahaan tersebut. Apakah risiko pada pengendalian internal rendah atau
tinggi. Sehingga berdasarkan hasil penelitian auditor, auditor dapat melakukan pengurangan
atau meningkatkan nilai materialitas yang telah ditentukan di awal
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/220419667/Prosedur-Dan-Penilaian-Resiko
http://www.slideshare.net/inapurmini/audit-berpeduli-risiko
http://keepcopying.blogspot.co.id/2014/01/materialitas-dan-risiko-audit-dan.html
http://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/14/perencanaan-audit/
http://srhyebiru.blogspot.com/2014/01/materialitas-dan-risiko-audit-dan.html
http://tensilatif31.blogspot.com/2012/07/resiko-audit.html
http://nobel22.blogspot.co.id/2014/06/prosedur-penilaian-risiko.html
https://prasetyayosef.wordpress.com/pengauditan/prosedur-penilaian-risiko-terhadap-
audit-laporan-keuangan-makalah/
http://okta-wiskey.blogspot.co.id/2015/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html#