Anda di halaman 1dari 2

PENUNJUKAN PROFESIONAL (210)

Kode etik akuntan publik dalam hal penunjukan professional mencakup topic topic berikut

1. Penerimaan klien
2. Penerimaan penugasan
3. Perubahan dalam penunjukan professional

Penunjukan professional berakibat terasosiasinya akuntan public terhadap klien. Dalam penugasan audit,
bentuk asosiasi ini bermuara pada laporan audit yang memberikan pendapat terhadap laporan keuangan
perusahaan yang ditujukan untuk public.

Penerimaan klien

Sebelum menerima klien, akuntan public harus menentukan apakah penerimaan tersebut akan
menimbulkan ancaman untuk mematuhi prinsip-prinsip dasar etika. Contoh masalah klien yang
merupakan ancaman adalah kegiatan pelanggaran hukum, ketidakjujuran, dan praktik pelaporan
keuangan yang dipertanyakan. Akuntan public harus mengevaluasi tingkat signifikansi dari ancaman dan
menerapkan upaya pencegahan.

Penerimaan Penugasan

Selain terhadap klien, akuntan public juga harus mengevaluasi jenis penugasan yang diberikan. Ancaman
dapat muncul terhadap prinsip dasar kompetensi professional dan kesaksamaan karena akuntan public
tidak memiliki atau tidak dapat memperoleh kompetensi yang cukup dan tepat untuk melaksanakan
penugasan dengan baik. Factor seperti reputasi, keahlian, sumber daya yang tersedia, dan standar
professional dank ode etik yang berlaku harus dipertimbangkan.

Perubahan Penunjukan

Kode etik ini berlaku bagi akuntan public yang menggantikan akuntan public lain dalam suatu penugasan.
Sebelum menerima penugasan, akuntan public harus melakukan komunikasi langsung dengan akuntan
public yang ada sekarang untuk mengatuhi factor dan keadaan yang dijadikan alasan untuk penggantian.

BENTURAN KEPENTINGAN (220)

Dalam melaksanakan tugas, akuntan public menghadapi keadaan terjadinya benturan kepentigan.
Benturan kepentingan timbul ketika:

1. Akuntan public memberikan jasa professional terhadap objek tertentu untuk dua atau lebih klien
yang kepentingan mereka terhadap objek tersebut berbeda satu sama lain
2. Kepentingan akuntan public terhadap objek tertentu bertentangan dengan kepentingan klien
yang memberikan penugasan.

Akuntan public tidak diperkenankan untuk mengompromi benturan kepentingan dengan pertimbangan
professional dalam bisnis. Saat melakukan evaluasi terhadap ancaman dan menyiapkan langkah-langkah
pencegahan, akuntan public harus menerapkan pertimbangan profesionalnya. Akuntan public harus
mempertimbangkan pandangan pihak ketiga. Prinsip kerahasiaan perlu diperhatikan saat mengungkap
atau membagikan informasi.

Contoh upaya pencegahan benturan kepentingan salah satunya penggunaan tim penugasan terpisah
atau pembentukan entitas terpisah. Jika penungkapan ditolak oleh klien maka akuntan public harus
mundur dari penugasan. Jika pengungkapan atau persetujuan dilakukan secara tidak tertulis, maka
akuntan public harus mendokumentasi.

PENDAPAT KEDUA (230)

Akuntan public dapat dimintai pendapat oleh atau atas nama perusahaan atau entitas, yang bukan
merupakan klien untuk memberikan pendapat kedua tentang penerapan akuntansi, audit, pelaporan,
standar, atau prinsip lain terhadap keadaan atau transaksi tertentu. Hal ini, Dapat menimbulkan
ancaman terhadap kompetensi professional jika pendapat tidak didasarkan fakta yang sama seperti yang
diberikan kepada akuntan yang dipakai saat ini atau jika pendapat tersebut diberikan atas dasar bukti
yang tidak cukup.

Contoh upaya pencegahan adalah meminta izin klien untuk melakukan komunikasi dengan akuntan yang
digunakan jasanya saat ini, menjelaskan limitasi yang melingkupi pendapat dalam berkomunikasi dengan
klien dan memberikan tembusan pendapat kepada akuntan yang digunakan jasanya saat ini

Anda mungkin juga menyukai