Pd
EKONOMI
BISNIS
untuk SMK/MAK
KELAS X
Bidang Keahlian:
Program Keahlian:
Edisi Revisi
Modul I
Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran Ilmu Ekonomi dan Ruang Lingkupnya, peserta didik
mampu:
Pengalaman Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran Ilmu Ekonomi dan Ruang Lingkupnya, peserta didik
mampu:
Selamat! Saat ini, anda telah berada pada jenjang dan lingkungan baru, bukan?
Tentunya, banyak hal yang baru dan berbeda, ketika anda berada pada jenjang
sebelumnya. Mengawali pembelajaran Ekonomi Bisnis kali ini, anda akan dikenalkan
dengan konsep dasar ilmu ekonomi. Jika berbicara tentang ekonomi, tentunya bukan
lagi sesuatu yang baru bagi anda, karena di jenjang sebelumya, anda juga sudah
dikenalkan dengan apa itu ekonomi? Pembahasannya, akan dimulai dari pengertian
ilmu ekonomi, ruang lingkup ekonomi, jenis-jenis ilmu ekonomi, dan prinsip ekonomi.
Tentunya, agar memudahkan anda dalam mempelajarinya, baca dengan saksama setiap
subbabnya, selain anda menyimak penjelasan guru. Selamat belajar!
A. Pengertian Ilmu Ekonomi
Istilah ‘ekonomi’ berasal dari bahasa Yunani asal kata ‘oisnomos’ atau oikonomia
yang artinya ‘manajemen urusan rumah tangga’, khususnya penyediaan dan
administrasi pendapatan (Sastradipoera, 2001: 4). Berikut beberapa definisi ilmu
ekonomi menurut beberapa ahli.
Menurut Albert L. Meyers (Abdullah, 1992: 5) imu ekonomi adalah ilmu yang
mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia. Kata kunci dari defenisi
adalah; pertama, tentang “kebutuhan”, yaitu suatu keperluan manusia terhadap barang-
barang dan jasa-jasa yang sifat dan jenisnya sangat bermacan-macam dalam jumlah
yang tidak terbatas. Kedua, tentang “pemuas kebutuhan” yang memiliki ciri-ciri
“terbatas” adanya. Apek yang kedua inilah menurut Lipsey (1981: 5) yang
menimbulkan masalah dalam ekonomi, yaitu karena adanya suatu kenyataan yang
senjang, karena kebutuhan manusia terhadap barang dan jasa jumlahnya tidak terbatas,
sedangkan di lain pihak barang-barang dan jasa-jasa sebagai alat pemuas kebutuhan
sifatnya langka ataupun terbatas.
Ahli ekonomi lainnya, yaitu J.L. Meij (Abdullah, 1992: 6) mengemukakan bahwa
ilmu ekonomi adalah ilmu tentang usaha manusia ke arah kemakmuran. Pendapat
tersebut sangat realistis, karena ditinjau dari aspek ekonomi, di mana manusia sebagai
makhluk ekonomi (Homo Economicus) pada hakekatnya mengarah kepada pencapaian
kemakmuran. Kemakmuran menjadi tujuan sentral dalam kehidupan manusia secara
ekonomi, oleh Adam Smith dala buku “An Inquiry into the Nature and Cause of the
Wealth of Nations” tahun 1976.
Pendapat yang umum digunakan, yaitu mengacu pada seorang ekonom yang
bernama Paul A. Samuelson. Ia mengartikan Ilmu Ekonomi sebagai “suatu studi
imengenai individu-individu dan masyarakat untuk membuat suatu pilihan dengan atau
tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas, tetapi dapat
digunakan dalam bebagai cara untuk menghasilkan berbagai macam barang untuk
dikonsumsi, sekarang dan masa mendatang kepada berbagai individu dan golongan
masyarakat”.
Jika disumpulkan dari tiga pendapat di atas, dengan kalimat yang lebih sederhana
bahwa ilmu ekonomi itu merupakan suatu displin tentang aspek-aspek ekonomi dan
tingkah laku manusia.
B. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi memiliki ruang lingkup mikro dan makro sehingga mudah untuk
dipelajari. Keduanya memberikan batasan dan asumsi yang jelas. Sedangakan teori
ekonomi adalah pandangan-pandangan yang menggambarkan sifat hubungan yang
sebenarnya/nyata dalam kegiatan ekonomi dan ramalan peristiwa yang akan terjadi
apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya mengalami perubahan. Teori ekonomi
dibagi menjadi dua, yaitu teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro.
1. Ekonomi Mikro
Secara sederhana, ekonomi mikro berarti ilmu ekonomi kecil karena mikro berasal
dari bahasa Inggris yang berarti kecil. Ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi
yang secara khusus membahas perilaku individu dan perusahaan yang dihadapkan pada
keterbatasan sumber daya. Ekonomi mikro lebih membahas kegiatan ekonomi dari
perspektif individual, seperti individu sebagai seorang konsumen, individu dalam
memanfaatkan faktor-faktor produksi, dan individu sebagai seorang produsen.
Jadi inti dalam ekonomi mikro adalah masalah penentuan harga, sehingga
ekonomi mikro sering dinamakan dengan teori harga (price theory). Tujuan dan sasaran
analisis ekonomi mikro lebih dititikberatkan kepada bagaimana membuat pilihan untuk:
2. Ekonomi Makro
Istilah “ekonomi makro” itu sendiri untuk pertama kali diperkenalkan oleh Ragnar
Frisch pada tahun 1933, untuk diterapkan pada studi mengenai hubungan antar agregat
ekonomi yang bersifat luas, seperti; pendapatan nasional, inflasi, pengangguran agregat,
dan neraca pembayaran. Ekonomi makro adalh cabang dari ilmu ekonomi yang
mempelajari keseluruhan ekonomi dalam bentuk jumlah barang dan jasa yang
diproduksi, total pendapatan yang dihasilkan, tingkat pengangguran, serta sifat-sifat
umum harga barang.
Untuk membedakan konsep ekonomi mikro dan ekonomi makro, kita akan lihat
masing-masing analisis dari ekonomi mikro dan ekonomi makro.
Analisis ekonomi mikro terdiri atas teori harga, teori produksi, dan teori distribusi.
Hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Teori harga, anatar lain membahas proses pembentukan harga oleh interaksi antara
penawaran dan permintaan akan suatu barang dan jasa di dalam suatu pasar, faktor-
faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan dan penawaran, hubungan antara
harga permintaan dan penawaran, bentuk-bentuk pasar dan sebagainya.
2. Teori produksi, anatara lain menganalisa masalah biaya produksi, tingkat produksi
yang paling menguntungkan produsen, serta kombinasi faktor-faktor produksi yang
harus dipilih oleh produsen agar tujuan untuk mencapai laba maksimum tercapai.
3. Srabilitas harga, yakni mencegah lonjakan harga yang terlalu tajam/cepat yang
dapat mengakibatkan inefisiensi dalam perekonomian.
4. Perdagangan internasional, di mana terjadi perdagangan antar negara berupa
kegiatan ekspor dan impor yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan
pertumbuhan ekonomi nasional.
1. Ekonomi Deskriptif
2. Teori Ekonomi
3. Ekonomi Terapan
Ekonomi terapan merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang menelaah
tentang kebijakan yang perlu dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan-
pemasalahan yang timbul dalam perekonomian. Ekonomi terapan (applied econimics)
disebut juga ekonomi kebijakan, dengan mengambil konsep dalam teori ekonomi
dicoba untuk menerapkannya dalam kebijakan ekonomi dengan tetap memperhatikan
pada data dan fakta yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif.
Adapun metode yang digunakan dalam ilmu ekonomi menurut Chaurmain dan
Prihatin (1994: 14-16), yaitu sebagai berikut:
1. Metode Induktif
2. Metode Deduktif
Metode deduktif, yaitu metode ilmu ekonomi yang bekerja atas dasar hukum,
ketentuan, atau prinsip umum yang sudah diuji kebenarannya. Dengan metode ini, ilmu
ekonomi mencoba menetapkan cara pemecahan masalah sesuai denagn acuan, prinsip
hukum, dan ketentuan yang ada dalam ilmu ekonomi. Misalnya, dalam ilmu ekonomi
terdapat hukum yang mengemukakan bahwa jika persediaan barang dan jasa berkurang
dalam masyarakat, sementara permintaannya tetap maka barang dan jasa akan naik
harganya.
3. Metode Matematika
Metode statistika, yaitu suatu metode pemecahan masalah ekonomi dengan cara
pengumpulan, pengolahan, analisis, penafsiran, dan penyajian data dalam bentuk
angka-angka secara statistik. Dari angka-angka yang disajikan, kemudian dapat
diketahui permasalahan yang sesungguhnya. Sebagai contoh, pembahasan mengenai
pengangguran. Dalam hal ini, dapat terlebih dahulu diidentifikasi unsur-unsur yang
berkaitan dengan pengangguran, misalnya data perusahaan, data tenaga kerja yang
terdidik atau kurang terdidik, jenis dan jumlah lapangan kerja yang tersedia, jumlah dan
tingkat upah yang ditawarkan perusahaan, tempat perusahaan beroperasi rata-rata
tempat tinggal para calon pekerja.
E. Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi adalah dasar berpikir yang digunakan manusia dalam melakukan
tindakan ekonomi, yaitu dengan pengorbanan tertentu berusaha untuk mendapatkan
hasil yang maksimal. Atau dengan pengorbanan sekecil-kecilnya berusaha untuk
mendapat hasil tertentu.
a. Efisiensi dalam penggunaan sumber daya alam (tenaga kerja) yang tepat;
1. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomia yang artinya ….
a. Mengatur perusahaan
b. Memenuhi permintaan
c. Mengatur kebutuhan
e. Mengatur perjanjian
2. Ilmu ekonomi adalah ilmu tentang usaha manusia ke arah kemakmuran, pendapat
ini menurut ……
a. Lipsey
b. Paul A. Samuelson
c. Adam Smith
d. Albert L. Meyers
e. J.L. Meij
3. Kata kunci kedua dari defenisi Albert L. Meyers adalah yang memiliki ciri-ciri
terbatas, yaitu tentang ……
a. Pemuas kehidupan
b. Pemuas kebutuhan
c. Kebutuhan utama
d. Kepuasaan pelanggan
e. Kepuasan bathin
5. Salah satu tujuan dan sasaran analisis mikro lebih dititik beratkan kepada
bagaimana membuat pihan untuk …..
a. Melaksanakan kebutuhan
b. Membuat produk
e. Kepuasan pelanggan
a. Ragnar Frisch
b. Adam Smith
c. Paul A. Samuelson
d. J.L. Meij
e. Lipsey
7. Inti dalam ekonomi mikro adalah ……
a. Masalah konsumen
b. Masalah kebutuhan
e. Masalah individu
a. Ekonomi makro
b. Ekonomi mikro
c. Ekonomi deskriptif
d. Teori ekonomi
e. Ekonomi terapan
a. Kebutuhan
b. Kepuasan
d. Konsep ekonomi
e. Pendapatan nasional
Modul II
Kompetensi Dasar
Pengalaman Belajar
Pernakah anda melihat banyaknya antrean kendaraan bermotor (motor dan mobil)
di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)? atau antrean orang yang ingin
membeli gas ukuran 3kg? Kedua peristiwa tersebut terjadi karena sulitnya mereka
mendapatkan kedua jenis bahan bakar tersebut. Atau dalam istilah ekonomi, terjadinya
kelangkaan sumber daya ekonomi. Lalu, tahukah anda apakah yang dimaksud dengan
kelangkaan? Faktor-faktor apa saja yang memyebabkan kelangkaan? Strategi apa saja
yang dilakukan dalam mengatasi kelangkaan? Semua pertanyaan tersebut dapat anda
temukan jawabannya, setelah anda membaca uraian modul ini dengan saksama.
A. Kebutuhan Manusia
1. Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diperlukan manusia dalam
upaya mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk mencapai kesejahteraan. Usaha
manusia dalam memenuhi kebutuhan adalah sesuatu yang mutlak, sebeb tanpa
terpenuhnya kebutuhan, kelangsungan hidup manusia dapat terancam. Hal ini berbeda
dengan keinginan, yang merupakan suatu harapan untuk memiliki suatu barang atau
jasa tanpa menyebabkan kelangsungan hidupnya terancam.
2. Jenis-Jenis Kebutuhan
Kebutuhan yang diperlukan manusia tentunya beragam jenis dan macamnya. Hal
ini sesuai dengan sifat alamiah manusia yang selalu merasa tidak puas (homo homimi
lupus). Dalam ilmu ekonomi, beragamnya jenis kebutuhan dapat dikelompokkan
menjadi kebutuhan menurut intensitas kegunaannya, kebutuhan menurut sifatnya,
kebutuhan menurut waktu pemenuhannya, dan kebutuhan menurut subjeknya
(pelakunya).
1. Kebutuhan jasmani merupakan kebutuhan terhadap barang atau jasa yang berkaitan
dengan fisik atau tubuh seseorang. Contoh kebutuhan jasmani, yaitu, makan, minum,
dan olahraga.
2. Kebutuhan rohani merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan psikis atau rohani
seseorang. Kebutuhan rohani biasanya berkaitan dengan pemenuhan terhadap jasa,
seperti mendengarkan ceramah keagamaan atau mendengarkan nasihat dari guru dan
orang tua.
Kebutuhan manusia dapat dicukupi dengan alat pemuas kebutuhan berupa barang
dan jasa. Barang adalah alat pemuas kebutuhan manusia yang berwujud dapat dipegang
dan dapat dilihat (tangible). Jasa adalah alat pemuas kebutuhan manusia yang sifatnya
tidak berwujud (intangible).
Menurut cara memperolehnya, alat pemuas kebutuhan dapat dibagi menjadi barang
ekonomi dan barang non-ekonomi(bebas).
Menurut kegunaannya dengan barang lain, barang dapat dibedakan menjadi barang
substitusi dan barang komplementer.
1. Barang subtitusi atau barang pengganti merupakan alat pemuas kebutuhan yang
memiliki kegunaan saling menggantikan. Contoh barang yang termasuk barang
subtitusi, yaitu kopi dengan teh, daging ayam dengan daging sapi.
Barang menurut proses produksinya dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu
barang mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi.
1. Barang mentah merupakan barang yang belum melalui proses pengolahan, artinya
barang tersebut telah tersedia di alam. Contoh yang termasuk barang mentah, yaitu ulat
sutra sebagai bahan dasar benang, atau kapas yang merupakan bahan dasar kain.
2. Barang setengah jadi merupakan barang yang telah mengalami proses pengolahan,
tetapi masih memerlukan proses produksi lebih lanjut. Contoh yang termasuk barang
setengah jadi, yaitu kain yang masih harus diproses untuk menjadi pakaian, atau kayu
yang masih harus diproses menjadi menjadi atau kursi.
3. Barang jadi merupakan barang yang telah mengalami proses produksi akhir,
artinya barang tersebut telah siap untuk digunakan. Contoh yang termasuk barang jadi,
yaitu meja, kursi, dan sepatu.
2. Barang produksi atau barang modal merupakan barang yang digunakan dengan
tujuan untuk menghasilkan barang lain. Contoh yang termasuk barang produksi, yaitu
mesin dan kendaraan.
1. Pengertian Kelangkaan
Kelangkaan adalah suatu kondisi terbatasnya sumber daya ekonomi yang tersedia
sementara manusia tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk mengolahnya demi
memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas. Kelangkaan sumber daya ekonomi akan
muncul jika dihadapkan beragamnya kebutuhan manusia. Hal inilah yang menjadi
masalah pokok ekonomi, yaitu bagaimana memenuhi kebutuhan manusia yang
beragam dalam menggunakan sumber daya dan alat pemuas kebutuhan yang relatif
terbatas jumlahnya.
Menurut Thomas Robert Malthus, pakar demografi dan ekonomi politik dari
Inggris, laju pertambahan penduduk lebih cepat daripada laju pertumbuhan produksi.
Pertambahan jumlah penduduk yang cepat tidak diikuti dengan hasil produksi.
Akibatnya, hasil produksi tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia
yang beragam.
Ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan dapat terpenuhi jika terdapat orang atau
badan yang melakukan produksi. Kemampuan produksi berpengaruh terhadap
ketersediaan barang dan jasa sebagai alat pemenuhan kebutuhan. Kemampuan produksi
yang terabatas akan mengakibatkan rendahnya kapasitas produksi.
Bencana alam adalah faktor alam yang bisa mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
hidup. Adanya bencana alam bisa menimbulkan kerusakan lingkungan sehingga
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia. Contohnya bencana banjir, gempa
bumi, dan tanah longsor bisa menghambat distribusi barang dan jasa. Keterlambatan
ini akan menyebabkan masyarakat tidak bisa segera mengkonsumsi barang dan jasa..
3. Jenis-Jenis Kelangkaan
Sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang tersedia di alam, meliputi
sumber daya biotik dan sumber daya abiotik. Sumber daya alam biotik, seperti hewan
dan tumbuhan. Adapun sumber daya alam abiotik, seperti tanah, air, udara, dan barang-
barang tambang yang tersedia di alam.
Kelangkaan sumber daya alam yang paling nyata sekarang dirasakan adalah
semakin sulitnya mendapatkan bahan bakar, terutama minyak tanah. Untuk itu,
diperlukan alternatif lain dalam penggunaan sumber bahan bakar, seperti dengan
sumber bahan bakar bio energi.
Sumber daya manusia dapat diartikan sumber kekuatan manusia, baik jasmani
maupun rohani yang diperlukan untuk mengambil dan mengolah sumber alam sehingga
menjadi barang yang lebih berguna. Peran manusia yang penting tidak hanya sebagai
sumber daya, tetapi juga sebagai pengguna hasil-hasil kegiatan ekonomi.
Sumber daya modal dapat diartikan sebagai sumber daya hasil buatan manusia
yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam pelaksanaan proses produksi.
Sumber daya modal tidak selalu berbentuk uang, tetapi dapat berupa barang penunjang
proses produksi, seperti mesin atau teknologi.
Skala prioritas kebutuhan adalah suatu daftar tentang berbagai macam kebutuhan
hidup yang disusun berdasarkan kepentingannya, dari yang paling penting dan
mendesak, dapat ditunda pemenuhannya hingga tidak perlu dipenuhi. Dalam menyusun
skala prioritas kebutuhan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai
berikut:
a. Tingkat Urgensi
Tingkat urgensi, yaitu bagaimana di dalam menentukan pilihan, mana yang harus
didahulukan, dan perlu dipertimbangkan seberapa jauh tingkat kepentingan hal tersebut.
Sebagai contoh: Ada seorang pelajar yang akan menghadapi ujian, pada malam
sebelum hari ujian, ia akan belajar, namun tiba-tiba lampu kamar mati dan dia juga
belum membeli pensil, manakah yang lebih penting dari lampu belajar atau membeli
pensil? Dalam kasus ini, hal yang diutamakan adalah membeli lampu kamar sebagai
saran penerang belajar, sedangkan alat tulis bisa meminjam kakak atau adik terlebih
dahulu.
Pertimbangan kedua adalah jika suatu kebutuhan hanya dibutuhkan pada saat itu
saja, maka perlu didahulakan. Misalkan dalam suatu kondisi darurat, keselamatan atau
kesehatan merupakan hal yang paling diutamakan. Demi kesembuhan dan kesehatan
maka obat merupakan kebutuhan nomor satu dan yang paling utama untuk didahulukan
dibandingkan hal lainnya yang bisa ditunda dan dikesampingkan terlebih dahulu.
Pertimbangan ketiga adalah bagaimana jika dalam menghadapi pilihan yang sulit,
faktor masa depan juga perlu dipertimbangkan.
Sebagai contoh: Ada berbagai pilihan bidang les yang ingin kita ikuti, tetapi karena
keterbatasan suatu hal maka kita harus menentukan salah satu dan tidak bisa memilih
keduanya, manakah yang harus kita pilih Matematika atau Bahasa Inggris dalam
pertimbangan manakah yang bermanfaat bagi masa depan kita kelak? Keduanya
penting, tetapi mengutamakan Bahasa Inggris merupakan pilihan yang tepat, sebab
kegunaan Bahasa Inggris di masa yang akan datang lebih luas dibandingkan dengan
Matematika.
d. Kemampuan Diri
Hal terakhir yang bisa menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan skala
prioritas adalah berawal dari sifat manusia yang mempunyai banyak keinginan dan
selalu merasa tidak puas, namun ada hambatan karena keterbatasan kemampuan, baik
dari segi ekonomi maupun yang lain. Maka perlu dipertimbangkan pula berdasarkan
kemampuan yang dimiliki, baik dari segi materi maupun non materi agar pilihan yang
diambil bisa tepat sesuai kemampuan.
Sebagai contoh: Di zaman sekarang ini, persaingan hidup di kota besar sangatlah
ketat dan memaksa manusia untuk saling berlomba agar tidak tertinggal dengan yang
lain.
a. Memanfaatkan sumber daya alam secara efisien dan efektif serta menggali yang
belum terangkat. Kegiatan ini perlu dilakukan agar sumber daya yang ada tidak cepat
rusak atau punah dan yang baru dapat dimanfaatkan secara optimal. Contohnya:
memperbaiki barang yang rusak.
Permasalahan manusia di bidang ekonomi sudah ada sejak manusia itu ada. Intinya
adalah keterbatasan sumber daya ekonomi (sumber daya alam, manusia, modal, dan
skill/kewirausahaan) menghadapi kebutuhan manusia yang tidak terbatas jumlahnya.
Oleh karen itu, dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia berusaha
memikirkan cara yang terbaik agar semua kebutuhan tersebut dapat dipenuhi.
Aliran ekonomi klasik menyebutkan bahwa ada tiga masalah pokok ekonomi, yaitu:
Produksi, Distribusi, dan Konsumsi. Ketiga aspek ini harus dikelola sedemikian rupa
agar tercipta hasil yang maksimal demi kemakmuran masyarakat.
a. Masalah Produksi, produsen dihadapkan pada permasalahan barang apa yang tepat
diproduksi.
c. Masalah Konsumsi, akan muncul jika produsen menghasilkan barang yang tidak
tepat sasaran.
Untuk mengetahui barang dan jasa apa yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat,
seorang produsen perlu memperhatikan paling sedikit tujuh faktor yang bisa
menimbulkan kebutuhan manusia akan barang dan jasa.
Masalah pokok ekonomi yang kedua berkaitaan dengan pilihan cara produksi dan
pelaku produksi. Oleh karena itu, untuk menjawab pertanyaan tersebut diperlukan
kecermatan dan ketetapan dalam menentukan alternatif produksi yang paling efektif.
Bagi negara-negara yang kaya akan sumber daya manusia (tenaga kerja), pilihan
produksi sebaiknya menggunakan pendekatan padar karya. Adapun bagi negara-negara
yang kaya akan sumber daya modal dan teknologi, sebaiknya pilihan produksi
menggunakan pendekatan padat teknologi.
Persoalan ini berkaitan dengan maslah distribusi, yaitu bagaimana agar barang
telah diproduksi dapat habis dikonsumsi. Namun, persoalannya adalah siapa yang akan
menggunakan semua barang atau jasa tersebut. Unsur yang terpenting dari semua itu
adalah bagaimana barang dan jasa dihasilkan dapat didistribusikan secara merata dan
dapat dinikmati setiap lapisan masyarakat lapisan sehingga jika berbicara masalah
untuk siapa barang dan jasa diproduksi harus dikaitkan dengan prinsip keadilan.
a. Intensitas
b. Kebutuhan
c. Kegiatan
d. Pelaksanaan
e. Kehidupan
a. Jasmani
b. Rohani
c. Primer
d. Tersier
e. Sekunder
a. Rohani
b. Jasmani
c. Primer
d. Tersier
e. Sekunder
a. Harga
b. Jasa
c. Nilai
d. Produk
e. Produsen
a. Barang mentah
c. Barang subtitusi
d. Barang komplementer
e. Barang jadi
a. Tidak terbatasnya sumber daya dan alat pemuas kebutuhan yang tersedia
8. Berikut ini bukan merupakan kelangkaan sumber daya ekonomi, yaitu …..
9. Untuk mengatasi kelangkaan sumber daya manusia, diperlukan dari manusia itu
sendiri melalui ……
a. Kemampuan
b. Keterbatasan
c. Kelangkaan
d. Ketidakpastiaan
e. kewirausahaan
Modul III
Kompetensi Dasar
2. Menentukan model, pelaku ekonomi, perilaku konsumen dan produsen yang sesuai
tuntutan perkembangan usaha
Pengalaman Belajar
3. Membuat model diagram interaksi antar pelaku ekonomi (circulair flow diagram).
Mengawali pembelajaran kali ini, perlu anda tahu di dunia nyata, para pelaku
ekonomi saling berinteraksi dan berhubungan dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Tanpa adanya interaksi di antara mereka, kegiatan ekonomi di seluruh dunia tidak akan
berjalan. Nah, siapa mereka? Mereka adalah konsumen, produsen, pemerintah, dan
masyarakat ekonomi luar negeri. Interaksi di antara mereka dapat dianalisis dengan
menggunakan circulair flow diagram. Dengan model ini, anda dapat memahami
dengan mudah bagaimana kegiatan ekonomi yang melibatkan para pelaku ekonomi
berjalan dengan situasi dan kondisi tertentu.
A. Pelaku Kegiatan Ekonomi
Pelaku ekonomi adalah seorang individu, kelompok, atau lembaga yang terlibat
dalam kegiatan perekonomian, baik konsumsi, distribusi, maupun produksi. Secara
umum, pelaku ekonomi dibagi menjadi lima besar, yaitu Rumah Tangga Keluarga,
Masyarakat, Perusahaan, Pemerintah, dan Negara. Setiap pelaku ekonomi tersebut
memiliki peran tersendiri dalam kegiatan konsumsi, distribusi, dan produksi.
Rumah tangga produksi disebut juga perusahaan atau produsen. Perusahaan adalah
kelompok masyarakat yang tugasnya memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Contohnya kayu balok dijadikan perabot rumah tangga. Untuk mengubah kayu
balok menjadi peralatan rumah tangga diperlukan paku, gergaji, cat, dan tukang kayu.
Faktor produksi berperan penting dalam produksi perusahaan untuk menghasilkan
barang dan jasa hasil produksi. Perusahaan membeli faktor-faktor produksi dari rumah
tangga konsumen dan membeli bahan-bahan serta alat-alat produksi. Rumah tangga
produksi memiliki beberapa bentuk, yaitu:
a. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan, yaitu usaha yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh
seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas
perusahaan. Contoh: warung, cafe, restoran, kedai.
b. Firma (Fa)
Firma (Fa) yaitu suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama
bersama untuk menjalankan usaha, di mana tanggung jawab masing-masing anggota
firma tidak terbatas. Contoh: kantor hukum atau kantor akutan.
Perseroan Komanditer (CV), yaitu suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk
berusaha bersama anatar orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan,
serta bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya. Contoh: usaha percetakan
dan transportasi.
d. Perseroan Terbatas (PT)
e. Koperasi
Rumah tangga konsumsi disebut juga dengan konsumen. Konsumen adalah rumah
tangga yang melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan dan sebagai
pemilik faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, dan wirausaha). rumah
tangga konsumsi membutuhkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga
produksi untuk hidup.
a. Sewa (rent), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah menyewakan
tanahnya kepada pihak lain, misalnya perusahaan.
b. Upah (wage), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah
mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam kegiatan produksi.
c. Bunga (interst), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga dari perusahaan
karena telah sejumlah dana untuk modal usaha perusahaan dalam kegiatan produksi.
d. Laba (profit), balas jasa yang diterima rumah tangga dari rumah tangga produsen
karena telah mengorbankan tenaga dan pikirannya mengelola perusahaan sehingga
perusahaan memperoleh laba.
3. Rumah Tangga Negara (Pemerintah)
Yaitu kegiatan usaha yang ditujukan untuk melayani kepentingan umum. Contoh:
Perum Perhutani dan Perum Pegadaian
Yaitu perusahaan yang seluruh atau sebagian sahamnya dimiliki oleh negara dari
kekayaan negara yang dipisahkan. Contoh: PT Asuransi Jiwasraya, PT PLN.
Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa hidup tanpa kehadiran orang lain. Hal ini
juga berlaku pada warga negara kita tidak mampu mencukupi semua kebutuhan warga
negaranya. Hal ini menyebabkan negara membutuhkan bantuan negara lain agar
kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
Berikut ini merupakan peran rumah tangga konsumen dalam kegiatan ekonomi:
a. Menyediakan faktor-faktor produksi bagi produsen. Hal ini dapat berupa faktor-
faktor produksi misalkan uang, tanah, tenaga kerja dan modal.
c. Konsumen sebagai pemakai, mengurangi dan menghabiskan barang dan jasa dalam
rangka memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Dalam hal ini, konsumen
berperan sebagai pemakai barang-barang hasil produksi.
d. Sebagai penyalur barang dan jasa. Dalam hal ini, konsumen berperan sebagai
distributor. Misalkan ketika bepergian seseorang membeli barang-barang khas dari
daerah yang dituju sebagai buah tangan.
Berikut ini merupakan peran rumah tangga produsen (perusahaan) dala kegiatan
ekonomi.
b. Konsumen jasa-jasa produktif dari konsumen, berupa tenaga kerja, usaha, tanah
untuk modal dan tenaga ahli sebagai pemimpin perusahaan.
f. Menerima pendapatan atas penjualan barang dan jasa yang telah diproduksi.
g. Membayar pajak kepada negara. Seperti konsumen, pajak juga dibebankan
sebagian kepada produsen sebagai kompensasi kepada negara.
Pemerintah dalam perannya sebagai produsen memproduksi barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Contoh barang dan jasa yang dihasilkan pemerintah, yaitu
minyak (Pertamina), semen (PT Semen Cibinong), baja (PT Krakatau Steel), listrik (PT
PLN Persero), pesawat terbang (PT Dirgantara Indonesia), pendidikan (sekolah negeri
dan perguruan tinggi negeri), kesehatan (puskesmas dan rumah sakit), hukum dan
keamanan (Polisi, TNI, dan peradilan), pos (PT Pos Indonesia).
Semua peraturan yang dibuat pemerintah harus berdasarkan Pancasila, UUD 1945,
dan GBHN yang berlaku. Contoh peraturan yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi
yang dibuat pemerintah:
Berikut ini merupakan peran rumah tangga luar negeri dalam kegiatan ekonomi.
Jika kita membutuhkan barang dan jasa dari masyarakat negara lain maka negara
lain akan mengekspor barang dan jasa yang dibutuhkan. Jepang sebagai negara industri
telah mengekspor berbagai jenis kendaraan ke negara kita. Misalnya merek Yamaha,
Suzuki, Honda, Toyota, dan Kawasaki. Selain kendaraan, barang-barang yang diekspor
ke Indonesia adalah makanan, minuman, alat hiburan (televisi, video, dan radio),
pakaian, alas kaki, dan kebutuhan lainnya.
Jika masyarakat luar negeri membutuhkan barang dan jasa dari negara kita maka
mereka akan mengimport barang dan jasa yang dibutuhkan. Pada umumnya,
masyarakat luar negeri mengimpor barang kerajinan dari Indonesia, seperti ukiran
Jepara, kerajinan rotan, pakaian, alas kaki, peralatan elektronik, kertas, minyak sawit,
dan lain-lain
c. Pengekspor Faktor-Faktor Produksi
Jika negara kita membutuhkan faktor-faktor produksi dari negara lain, seperti
bahan baku, tenaga kerja, modal, dan pengusaha (kewirausahaan) maka negara lain
akan mengekspornya ke Indonesia. Faktor produksi yang banyak di ekspor ke Indonesia
adalah faktor produksi modal karena Indonesia memang sangat kekurangan modal.
Negara-negara yang telah menanamkan modalnya ke negara kita disebut delah istilah
investor.
Jika negara lain membutuhkan faktor-faktor produksi dari negara kita maka mereka
akan mengimpornya dari negara kita. Faktor-faktor produksi yang paling banyak
mereka import dari negara kita adalah faktor produksi alam dan tenaga kerja. Contoh
faktor produksi alam yang meraka impor adalah karet, minyak bumi, timah, tembaga,
aluminium, tembakau, dan lain-lain. Mereka juga mengimpor tenaga kerja dari negara
kita yang jumlahnya sangat melimpah, terlebih sejak krisis moneter, angka
pengangguran mencapai kurang lebih empat puluh juta jiwa.
Kerja sama ekonomi antar negara sangat diperlukan untuk memajukan kehidupan
ekonomi. Oleh karena itu, masyarakat luar negeri merupakan mitra kerja sama yang
baik untuk memajukan ekonomi. Kerja sama dengan masyarakat luar negeri meliputi
hal-hal berikut.
Kegiatan ekonomi dapat berlangsung berkat adanya para pelaku ekonomi. Para
pelaku ekonomi ini adalah warga masyarakat yang dapat dibedakan menjadi empat
bagian, yaitu rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen, pemerintah, dan
masyarakat luar negeri. Hubungan keempat pelaku ekonomi tersebut dapat
digambarkan dalam bentuk model diagram arus lingkar kegiatan ekonomi (circular
flow diagram). Circular flow diagram adalah diagram yang menunjukkan interaksi atau
hubungan timbal balik antara pelaku ekonomi.
Interaksi atau hubungan antara pelaku-pelaku ekonomi dapat dilihat pada model
diagram arus lingkar kegiatan ekonomi (circular flow diagram) di bawah ini.
Kegiatan ekonomi dua sektor hanya melibatkan dua pelaku ekonomi, yaitu rumah
tangga (konsumen) dan perusahaan (produsen).
Interaksi antara tiga sektor perekonomian ini biasanya disebut arus lingkar
perekonomian tertutup. Dalam perekonomian tertutup, rumah tangga konsumen
menerima pendapatan dari rumah tangga produsen dan pemerintah membeli barang dan
jasa dari rumah tangga produsen. Sedang rumah tangga produsen membayar pajak
kepada pemerintah. Rumah tangga produsen menerima pembayaran pemerintah dan
rumah tangga konsumen atas barang dan jasa yang telah diproduksinya dan membayar
biaya atas faktor produksi yang telah dipakai kepada rumah tangga konsumen serta
membayar pajak kepada pemerintah. Pemerintah menerima pendapatan dari pajak yang
dikenakan kepada rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen. Selanjutnya,
pemerintah juga melakukan pembayaran kepada rumah tangga konsumen dan rumah
tangga produsen berupa transf kepada rumah tangga guna redistribusi pendapatan.
1. Sektor Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas sekumpulan individu
yang dianggap homogen dan identik.
2. Sektor Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang
memproduksi barang dan jasa.
4. Sektor Luar Negeri (Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia, dimana
perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor.
Bagian 3.3 Circulair flow diagram perekonomian empat sector
1. Rumah Tangga
Pada awalnya, rumah tangga menjual SDM yang dimilikinya kepada perusahaan.
Dari interakso antara rumah tangga dan perusahaan dipertumakan pada pasar tenaga
kerja. Kemudian dari penjualan SDM tersebut, rumah tangga mendapatkan penghasilan
yang terdiri dari sewa, bunga, upah, dan profit. Hal ini dipertemukan dalam pasar uang
dan lembaga keuangan.
Hubungan dengan Pemerintah
Dalam hubungan ini, rumah tangga menyetorkan sejumlah uang sebagai pajak
kepada pemerintah dan rumah tangga menerima penerimaan berupa gaji, bunga,
penghasilan non balas jasa dari pemerintah (berupa hasil dari pajak).
Untuk mencapai hubungan dengan megara lain rumah tangga harus melewati pasar
barang dan pasar luar negeri. Rumah tangga mengimpor barang dan jasa dari luar negeri
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2. Perusahaan
Perusahaan melakukan impor atas produk barang maupun jasa dari luar negeri
melalui pasar barang dan pasar luar negeri. Dari hasil penjualan tersebut perusahaan
mendapatkan laba/keuntungan.
3. Pemerintah
4. Negara-negara lain
a. Kegiatan pasar
b. Kegiatan promosi
c. Kegiatan ekonomi
d. Kegiatan perusahaan
e. Kegiatan pemasaran
2. Mereka saling berinteraksi dan berhubungan satu sama lain, dalam hal ini dapat
dianalisa dengan …….
4. Di bawah ini yang bukan pendapatan rumah tangga dapat diperoleh dari
perusahaan adalah ……
a. Rent (sewa)
b. Profil (laba)
c. Interest (bunga)
d. Promotion (promosi)
e. Wage (upah)
6. Perusahaan yang seluruh atau sebagian sahamnya dimiliki negara dari kekayaan
negara yang dipisahkan disebut …..
a. Perusahaan daerah
b. Perusahaan persero
d. Perusahaan swasta
e. Perusahaan campuran
b. Peran konsumen
c. Peran produsen
d. Peran pemerintah
e. Peran negara
b. Joint venture
c. Koperasi
d. Perseroan terbatas
e. Yayasan