PENDAHULUAN
rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat. Rumah Sakit sebagai institusi yang
(Permenkes, 2014). Salah satu bagian rumah sakit yang menunjang dalam
pelayanan rekam medis pasien adalah ruang penyimpanan (filing) dimana berkas
rekam medis baik rawat jalan, rawat inap maupun gawat darurat disimpan karena
rekam medis pasien bersifat rahasia dan mempunyai aspek hukum maka
keamanan fisik menjadi tanggung jawab rumah sakit, sedangkan aspek dari rekam
medis masih dilakukan sesuai dengan petunjuk buku (Salsabila, Syahidin, &
1
2
medis rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat disimpan dengan metode tertentu
antara DRM yang masih aktif dengan DRM yang dinyatakan inaktif. Tujuannya
nilai guna rekam medis untuk kemudian diabadikan atau dimusnahkan. Kegiatan
setiap bulan, tribulan, atau tahunan tergantung banyaknya DRM yang disimpan.
Dokumen rekam medis yang telah diretensi harus disimpan pada ruang terpisah
dari DRM aktif dengan cara mengurutkan sesuai urutan tanggal terakhir berobat
5 tahun dilihat dari tanggal terakhir pasien datang berobat. Pelaksanaan retensi
bisa dilakukan setiap hari atau dalam periode bulanan maupun tahunan. Dalam
melaksanakan retensi petugas bisa melihat jadwal retensi arsip (JRA) yang tertera
pedoman untuk menentukan jangka waktu penyimpanan DRM. Hal ini bertujuan
untuk mengurangi jumlah DRM yang ada. Pelaksanaan retensi dilakukan dengan
cara memilah DRM yang memiliki nilai guna seperti resume, informed consent,
lembar operasi, identifikasi bayi lahir, lembar kematian akan di simpan atau
diabadikan sedangkan dokumen rekam medis yang tidak memiliki nilai guna bisa
dilakukan pemusnahan.
3
yang terbaru adalah diselenggarakan oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit yaitu
adalah kunjungan pasien dari mulai bulan Januari sampai dengan Februari sekitar
2.527 pasien. Tempat penyimpanan berkas rekam medis rawat jalan dan berkas
rekam medis rawat inap dipisahkan. Berkas rekam medis dimusnahkan setiap 5
tahun sekali tetapi setiap 3 tahun sekali dilakukan pemilahan berkas antara berkas
yang masih aktif dan berkas yang tidak aktif. Berkas yang masih aktif disimpan
ditempat penyimpanan sedangkan yang tidak aktif disimpan didalam kardus untuk
dimusnahkan.
Kota Banda Aceh, masih ditemukan permasalahan yang terjadi seperti, tempat
penyimpanan berkas rekam medis yang aktif dan in-aktif sangat terbatas, tidak
memenuhi SOP yang telah ditetapkan, dan penumpukan berkas rekam medis yang
in-aktif, jadi petugas memiliki kesulitan dalam pemilihan berkas rekam medis
Tahun 2022”.
Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah diatas maka yang menjadi
sebagai berikut:
1. Apakah SOP Retensi yang telah ditetapkan di RSUD Meuraxa sudah berjalan
dengan baik?
berkas rekam medis di RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2022?
2022?
5
Adapun yang menjadi tujuan umum dalam penelitian yang akan dilakukan
Yang menjadi tujuan khusus dari penelitian yang akan dilakukan adalah
untuk mengetahui:
retensi berkas rekam medis di RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun
2022.
2022.
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Meuraxa Kota Banda Aceh yang
beralamat di Jl. Soekarno Hatta KM. 2, Kelurahan Mibo, Kecamatan Banda Raya,
Kota Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan penelitian di ruang rekam medis
6
dengan mengambil objek peneliti adalah petugas rekam medis. Dalam penelitian
ini akan dilakukan pengamatan terhadap kegiatan retensi berkas rekam medis di
RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh yang dilakukan dengan mewawancarai petugas
TINJAUAN PUSTAKA
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat
bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhaan medis.
7
8
tindakan dan pelayanan yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis adalah
pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat
Rekam medis memiliki arti yang cukup luas, tidak hanya sebatas berkas
yang digunakan untuk menuliskan data pasien tetapi dapat juga berupa rekaman
dalam bentuk sistem informasi (pemanfaatan rekam medis elektronik) yang dapat
2011).
didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, maka tertib
Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek (Depkes, 2006),
yaitu :
dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai
hal ini petugas administrasi disuatu instansi pelayanan kesehatan dapat segera
mengetahui rincian biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien selama pasien
hukum atas dasar keadilan dalam rangka usaha untuk menegakkan hukum
d. Pembayaran berkas rekam medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk
tertentu.
f. Pembuktian masalah hukum, disiplin dan etika rekam medis merupakan alat
yang diterima oleh pasien, menyediakan data bagi pasien jika pasien datang
untuk yang kedua kali dan seterusnya, penyediaan data yang dapat
b. Bagi fasilitas layanan kesehatan. Memiliki data yang dipakai untuk pekerja
pendidikan.
kegiatan yang dapat menunjang terlaksananya sistem penyusutan rekam medis in-
aktif yaitu:
a. Tenaga rekam medis. Tenaga rekam medis yang cukup merupakan faktor
yang akurat, terpercaya dan penyajian yang tepat waktu. Upaya tersebut
dalam pengelolaan rekam medis dan informasi disiapkan secara seksama dan
lebih profesional.
b. Sarana dan prasarana. Ruang penyimpanan yang memadai yaitu ruangan yang
suhu ruangan yang baik, rak penyimpanan yang sesuai dengan volume
Secara umum telah disadari bahwa informasi yang didapat dari rekam medis
sifatnya rahasia, tapi jika dianalisa, konsep kerahasian ini akan ditemui
banyak pengecualian, yang menjadi masalah adala bagi siapa rekam medis ini
Berkas rekam medis inaktif adalah berkas yang telah disimpan minimal
selama 5 tahun di unit kerja rekam medis di hitung sejak tanggal terakhir pasien
tersebut dilayani pada sarana pelayanan kesehatan atau 5 tahun setelah pasien
2.3 Retensi
penilaian, dan pemusnahan berkas rekam medis (Dewi,2012). Rekam medis diatur
a. Rekam medis pasien rawat inap dirumah sakit wajib disimpan sekurang-
kurangnya untuk jangka waktu 5 tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien
b. Setelah batas waktu 5 tahun dilampui, maka rekam medis bisa dimusnahkan,
aktif.
melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilain kinerja
Pengetahuan adalah asal dari tau, ini terjadi setelah orang melakukan
juga didefinisikan sebagai suatu kompleks gagasan yang berada dalam pikiran
medis akan menjadi baik, jika petugas mempunyai keahlian yang tinggi dan
merupakan salah satu yang dapat memengaruhi perilaku kerja dan kinerja individu
(Gemala, 2011).
rekam medis terkait dengan kualitas kerja dan jenjang karirnya di unit rekam
medis, untuk menjalankan pekerjaan di unit rekam medis diperlukan sumber daya
Fasilitas adalah alat yang digunakan rumah sakit Meuraxa Kota Banda
Aceh seperti rak penyimpanan, map, komputer scanner dan lain-lain. Penyusutan
masing-masing
1. Memindahkan berkas rekam medis inaktif dari rak file aktif ke rak file
inaktif dengan cara memilah pada rak file sesuai dengan tahun kunjungan
berlaku
mentri kesehatan, setelah dinilai bahwa rumah sakit itu memenuhi standar
pelayanan rumah sakit itu memenuhi standar pelayanan rumah sakit berlaku
bertujuan untuk :
baru yang bersifat nasional dan diberlakukan secara nasional di Indonesia karena
di Indonesia baru pertama kali ditetapkan standar nasional untuk akreditasi rumah
bahwa:
1). Rekam medis pasien rawat inap dirumah sakit wajib disimpan
2). Setelah batas waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat
1). Rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit wajib
2). Setelah batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampui,
SOP Retensi
(Tjipto Atmoko,2011)
Keterangan :
1. Standar Operasional Prosedur dilihat dari ada atau tidaknya suatu pedoman
dalam melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilain
3. Fasilitas dilihat dari alat dan prasarana yang digunakan di RSUD Meuraxa
Kota Banda Aceh seperti, rak penyimpanan, map, komputer scanner, dan lain
lain.
rekam medis in-aktif, penilaian rekam medis in-aktif, dan pemusnahan rekam
medis in-aktif.
20
atau kaitan antara konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan diamati atau
konsep terdiri dari variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen
(variabel terikat).
lebih jelasnya kerangka konsep dapat digambarkan dalam bentuk skema berikut:
Pelaksanaan retensi
berkas
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
22
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah penelitian
3.2.1 Lokasi
Aceh yang beralamat di Jl. Soekarno Hatta KM. 2, Kelurahan Mibo, Kecamatan
Banda Raya, Kota Banda Aceh, Prov. Aceh. Penelitianini direncanakan pada
2.3.1 Waktu
2022, yang akan dilakukan diunit rekam medis RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh
Tahun 2022
23
3.3.1 Populasi
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek
yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti
penelitian ini yang menjadi populasi adalah sseluruh petugas rekam medis yang
terdapat dalam ruangan rekam medis RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
sampel mana yang akan digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2017). Dalam
penelitian ini yang menjadi sampel ini adalah sebagian dari populasi yaitu
pelaksanaan retensi.
terikat karena kondisi atau variasinya terikat dan dipengaruhi oleh variasi
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
3.5.1 Kuesioner
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain agar orang yang diberikan tersebut
merupakan informasi ilmiah yang sangat membantu penelitian lain yang ingin
pengukuran yang baru. Tujuan dari defenisi operasional secara khusunya yaitu :
3. Memuat batasan variabel bebas dan variabel terikat, serta istilah yang dipakai
diukur. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada table 3.6 berikut ini :
daftar pernyataan yang telah disiapkan, Kemudian hasil wawancara dan kuesioner
Analisis data dilakukan hanya sampai analisa univariat saja, sesuai dengan
jenis penelitian deskriptif. Data yang telah telah terkumpulkan akan diolah dengan
f
P= n X 100 %
Keterangan:
P : Presentase
f : Frekuensi dari setiap jawaban yang telah menjadi pilihan responden
N : Jumlah responden
100% : Bilangan tetap (%). (Arikunto, 2010)
DAFTAR LAMPIRAN