Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

Nama Mahasiswa : Robin Prasakti


NPM : 17001128
Pembimbing : Andi Turgandi, S.Sos., M.HKes
Judul : Analisis Tata Ruang Penyimpanan Dokumen
Rekam Medis Guna Menunjang Efektivitas
Penyimpanan dan Peminjaman
Tanggal Pengambilan Kasus : 5 April 2020

1. Latar Belakang Masalah


Rumah sakit sebagai pemberi pelayanan kesehatan selain memberikan
pelayanan klinis juga memberikan pelayanan non klinis. Pelaksanaa non klinis
meliputi penyelenggaraan rekam medis, aspek pelayanan administrasi adalah
pengelolaan rekam medis, untuk menunjang tercapainya tertib administrasi
dalam upaya peninngkatan pelayanan kesehatan rumah sakit. Tanpa didukung
suatu sistem pengelolaan yang benar, maka tidak akan tercipta tertib
administrasi rumah sakit. Tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang
menentukan didalam upaya pelayanan kesehatan suatu rumah sakit (Depkes,
RI. 2006). Oleh karena itu manajemen informasi kesehatan khususnya rekam
medis dibuat secara baik dan benar oleh tenaga kesehatan pada sarana
pelayanan kesehatan yang kemudian dikelola secara terencana. (Gemala, R.
2010)
Dalam hal ini pelayanan rekam medis pasien salah satunya dilakukan di
bagian ruang penyimpanan. dimana dokumen rekam medis rawat jalan, rawat
inap maupun gawat darurat disimpan karena memiliki aspek hukum maka
keamanan fisik menjadi tanggung jawab rumah sakit, sedangkan aspek isi
rekam medis merupakan hak milik pasien. dalam pelaksanaan penyimpanan
dokumen rekam medis berpedoman pada standar operasional prosedur tentang
penyimpanan dokumen rekam medis.

1
Berdasarkan PP No.32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan, Rekam
Medis adalah salah satu bagian dari tenaga kesehatan. Oleh karena itu
produktivitas dan efektifitas rekam medis perlu diperhatikan dengan baik,
karena kualitas pelayanan yang diberikan oleh bagian rekam medis
merupakan gambaran awal bagi pasien ataupun masyarakat luas tentang baik
buruknya pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit tersebut.
Untuk mencapai efektifitas pelayanan yang maksimal, maka perlu juga adanya
tata ruang penyimpanan berkas rekam medis yang baik dan nyaman, serta
ditunjang oleh sarana yang ada guna menunjang efektifitas pelayanan. Dengan
adanya tata ruang yang baik dan didukung oleh sarana yang memadai, maka
petugas dapat melaksanakan tugas atau pekerjaannya sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan.
Berdasarkan survei pendahuluan bahwa pelaksanaan tata ruang
penyimpanan di Rumah Sakit Mutiara Hati Kabupaten Subang masih
ditemukan adanya dokumen rekam medis yang berada di bawah lantai karena
tidak adanya rak penyimpanan yang kosong untuk menyimpan dokumen rekam
medis tersebut dan tidak tersusun dengan rapi sehingga menyulitkan untuk
pencarian, pada saat melakukan pengambilan dokumen rekam medis petugas
tidak menggunakan tracer sebagai kartu petunjuk keluar dokumen rekam
medis. Dan berkas yang sudah in aktif masih bersatu dengan yang aktif
sehingga ruangan penyimpanan menjadi penuh tidak efektif.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik mengambil judul
“Analisis Tata Ruang Penyimpanan Berkas Rekam Medis Guna Menunjang
Efektivitas Penyimpanan dan Peminjaman di Rumah Sakit Mutiara Hati
Kabupaten Subang”

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, menunujukan bahwa masih terdapat
permasalahan, sehingga diperlukan upaya-upaya perbaikan yang mengarah
kepada kelancaran dalam melakukan pekerjaan, adapun masalah-masalah yang
akan diteliti oleh penulis :

2
1) Bagaimana tata ruang penyimpanan dokumen rekam medis di Rumah
Sakit Mutiara Hati Subang ?
2) Apa yang menjadi hambatan dalam upaya efektivitas penyimpanan di
Rumah Sakit Mutiara Hati Subang ?
3) Upaya apa yang dilakukan dalam mengatasi hambatan dalam upaya
efektivitas penyimpanan di Rumah Sakit Mutiara Hati Subang ?

3. Tujuan Penelitian :
a. Tujuan Umum :
Untuk memberikan gambaran umum mengenai tata ruang penyimpanan
dokumen rekam medis serta mengetahui pengaruhnya terhadap efektivitas
penyimpanan dan peminjaman berkas rekam medis dalam memberikan
pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit Mutiara Hati Subang.
b. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi penataan ruang penyimpanan dokumen rekam medis di
Rumah Sakit Mutiara Hati Subang.
b. Mengidentifikasi efektivitas penyimpanan dokuemen rekam medis di
Rumah Sakit Mutiara Hati Subang.
c. Mengidentifikasi hambatan dalam upaya penataan ruangan penyimpanan
dokumen rekam medis di Rumah Sakit Mutiara Hati Subang .

4. Metode Penelitian
a. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif. Kualitatif
adalah metode penelitian yang merupakan suatu strategi inquiri yang
menekankan pencarian makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala,
simbol maupun deskripsi tentang suatu fenomena, tujuan dari penelitian
kualitatif untuk menemukan jawaban terhadap suatu fenomena atau
pertanyaan melalui prosedur ilmiah secara sistematis dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian adalah deskriptif
yaitu menggambarkan dan menganalisa keadaan yang diperoleh dari hasil
pengamatan yang dilakukan.

3
b. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Prof. Dr.
Sugiyono 2009:80)
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik tertentu yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Prof. Dr. Sugiyono 2009:80)
3. Tehnik Sampling
Tehnik sampling yang sesuai yaitu sampling jenuh adalah tehnik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel
(Sugiyono 2009:96). hal ini dilakukan bila populasi relatif kecil, kurang
dari 30 orang pegumpulan data.
c. informan penelitian
Subyek yang akan digunakan sebagai informan adalah tiga orang petugas
rekam medis yang ada di rumah sakit tersebut
d. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil sampel dari
populasi penelitian yang dilakukan, yaitu :
a) Wawancara
Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2014:139) wawancara adalah
suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana
peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari
seseorang sasaran penelitian ( responden ), atau bercakap - cakap
berhadapan muka dengan orang tersebut ( face to face ). Jadi data
tersebut diperoleh langsung dari responden melalui suatu pertemuan
atau percakapan. Wawancara sebagai pembantu utama dari metode
observasi. Gejala - gejala sosial yang tidak dapat terlihat atau
diperoleh melalui observasi dapat digali melalui wawancara.

4
b) Pengamatan atau observasi
Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2014 : 131) pengamatan adalah
suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk
menyadari adanya rangsangan. Mula-mula rangsangan dari luar
melalui panca indra, dan terjadilah pengindraan, kemudian apabila
rangsangan tersebut menarik perhatian akan dilanjutkan dengan
adanya pengamatan.
Dalam penelitian, pengamatan adalah suatu prosedur yang
berencana, yang antara lain meliputi melihat, mendengar, dan
mencatat sejumlah dan taraf aktivitas tertentu atau situasi tertentu
yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Jadi dalam
melakukan observasi bukan hanya mengunjungi, “melihat” saja,
tetapi disertai keaktifan jiwa atau perhatian khusus dan melakukan
pencatatan - pencatatan.
e. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pengumpulan Data
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu
benar - benar mengukur apa yang diukur, sedangkan reliabilitas adalah
indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2014). Pada penelitian ini
tidak menggunakan uji validitas dan reliabilitas karena tidak menggunakan
kuesioner tetapi dengan cara wawancara.
f. Teknik dan Analis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Data yang terkumpul dilakukan pengolahan dengan tahap sebagai berikut:
a. Colecting, yaitu mengumpulkan data yang berasal dari wawancara
dan observasi tentang pelaksanaan penyimpanan dan pencarian
dokumen rekam medis
b. Editing, yaitu meneliti atau mengoreksi hasil pengumpulan data
sehingga diperoleh informasi
c. Penyajian data yaitu menyajikan hasil penelitian dalam bentuk narasi
yang menggambarkan hasil kegiatan

5
2. Analisis Data
Analisis yang digunakan adalah deskriptif yaitu memaparkan hasil-hasil
penelitian yang sesuai dengan keadaan sebenarnya dengan
membandingkan teori-teori yag terkait dan selanjutnya di tarik suatu
kesimpulan tanpa melakukan uji statistik (Arief, M. 2003)

5. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademik
Dapat memberikan manfaat untuk akademik dalam memperkaya teori –
teori mengenai tata ruang penyimpanan dokumen rekam medis sebagai
literature bagi kepustakaan ilmu rekam medis.

b. Manfaat Praktis
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman mengenai ilmu
rekam medis dan tata ruang penyimpanan dokumen rekam medis guna
menunjang efektivitas penyimpanan dan peminnjaman berkas rekam medis di
Rumah Sakit Mutiara Hati Subang.

Anda mungkin juga menyukai