Anda di halaman 1dari 8

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain dan Jenis Penelitian


Desain penelitian adalah model atau metode yang digunakan peneliti
untuk melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap jalannya
penelitian. Desain penelitian ditetapkan berdasarkan tujuan dan pertanyaan
penelitian (Dharma, 2015). Desain penelitian yang peneliti gunakan yaitu
desain penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan studi kasus.
Observasional deskriptif merupakan desain penelitian yang
mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena yang ditemukan pada subyek
penelitian (Dharma, 2015).
Studi kasus merupakan metode yang diterapkan untuk memahami
individu lebih mendalam dengan dipraktekkan secara integrative dan
komprehensif sehingga peneliti bisa mengumpulkan dan mendapatkan
pemahaman yang mendalam mengenai individu yang diteliti beserta masalah
yang dihadapi supaya dapat terselesaikan dan membuat diri individu tersebut
berkembang lebih baik (Susilo Rahardjo & Gudnanto, 2011).
Pada penelitian ini menggunakan desain observasional deskriptif dengan
mengunakan pendekatan studi kasus sehingga dapat menggambarkan
pelaksanaan asuhan keperawatan secara menyeluruh dan mendalam pada
subyek penelitian secara komprehensif mulai dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi.
Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti menggunakan metode ini
bertujuan untuk menggambarkan kasus secara mendalam, dengan cara
mengumpulkan data dari pasien yang mengalami halusinasi penglihatan di
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Klimantan Barat Tahun 2019.

B. Partisipan
Jumlah kasus yang digunakan dalam penelitian ini yaitu satu orang
pasien dengan halusinasi penglihatan. Adapun partisipan dalam penelitian ini

45
46

adalah pasien Halusinasi Penglihatan yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa


Provinsi Kalimantan Barat, dan memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Terdiagnosa medis oleh dokter menderita Skizoprenia
2. Kesadaran compos mentis dan kondisi stabil dalam medik
3. Mengalami halusinasi penglihatan dan memerlukan Asuhan Keperawatan
jiwa.
4. Kondisi pasien tenang dan tidak membahayakan peneliti.
5. Klien bersedia menjadi partisipan dengan menandatangani surat persetujuan
penelitian (informed consent).

C. Metode pengambilan Kasus


Pengambilan kasus dalam penelitian ini dilakukan dengan metode
purposive sampling yaitu suatu metode pemilihan sampel yang ditentukan
berdasarkan maksud dan tujuan tertentu yang ditentukan oleh peneliti (Dharma,
2015).

D. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu penelitian
Penelitian akan dilakukan mulai dari pengajuan kasus sampai penelitian
selesai dilakukan mulai dari bulan Agustus 2018 sampai bulan April 2019.
a. Penyusunan proposal.
1) Perizinan ( Agustus 2018 ).
2) Pembuatan proposal ( Agustus sampai Oktober 2018 ).
3) Seminar proposal ( November 2018 ).
b. Pelaksanaan penelitian ( Januari 2019 ).
c. Pengolahan data, analisis, dan penyusunan laporan ( Januari sampai
Maret 2019 ).
2. Tempat penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan
Barat di Ruang Merpati.
47

E. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data penelitian (Dharma, 2015). Metode pengumpulan data
yang digunakan peneliti antara lain observasi, wawancara, pemeriksaan fisik
dan dokumentasi.
1. Metode Observasi
Observasi adalah pengumpulan data melalui pengamatan langsung terhadap
aktivitas responden atau partisipan yang terencana, dilakukan secara aktif
dan sistematis. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara perawat yang
datang ke bangsal secara terencana dengan tujuan mengamati perilaku
perawat dalam berinteraksi dengan pasien dan membawa pedoman perilaku
yang harus diamati. Pada metode ini observer memfokuskan pengamatan
pada aspek yang tercantum pada pedoman observasi, sehingga informasi
yang dihasilkan dari pengamatan lebih terarah, spesifik dan mendalam pada
aspek-aspek yang ingin diketahui.
2. Metode Wawancara (indepth interview)
Wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
berinteraksi, bertanya dan medengarkan apa yang disampaikan secara lisan
oleh responden atau partisipan. Wawancara ini merupakan suatu interaksi
yang terencana dan memiliki tujuan yang spesifik yaitu mendapatkan data
sesuai tujuan penelitian (Dharma, 2015).
3. Metode Pemeriksaan Fisik
Metode ini adalah metode pengumpulan data yang sistematik dengan
memakai indera penglihatan, pendengaran, penciuman dan rasa untuk
mendeteksi masalah kesehatan klien. Untuk pemeriksaan fisik, perawat
menggunakan teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
4. Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data sekunder tentang kasus yang
sedang diteliti meliputi catatan medik (medical record), catatan keperawatan
atau bentuk dokumentasi lainnya tentang kasus partisipan yang akan kita
teliti.
48

F. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Perizinan penelitian dari Ketua Jurusan Keperawatan Singkawang dan
Direktur Rumah Sakit Provinsi Kalimantan Barat.
b. Pengumpulan data awal berupa daftar penyakit terbanyak tiga tahun
terakhir di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Adapun tahapannya sebagai berikut :
a. Mengenalkan diri dan menjelaskan tujuan
b. Inform Consent
c. Pengumpulan data
Adapun prosedur pengumpulan data, adalah sebagai berikut :
1) Observasi data yang terkait dengan asuhan keperawatan pada pasien
dengan halusinasi penglihatan
2) Wawancarai pasien untuk menguatkan data yang telah diperoleh dari
observasi sebelumnya
3) Pemeriksaan fisik untuk mendeteksi masalah kesehatan pasien.
d. Pengolahan data
Setelah peneliti memperoleh data maka kemudian data diolah melalui
analisa data.
e. Tahap penyusunan hasil penelitian

G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik (cermat, lengkap dan sistematis) sehingga lebih mudah di olah. (Dharma,
2015)
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk
mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena. Data yang diperoleh
dari suatu pengukuran kemudian dianalisis dan dijadikan sebagai bukti
(evidence) dari suatu penelitian. Dalam hal ini peneliti menggunakan format
49

pengkajian, teknik wawancara, observasi dan pengkajian langsung kepada


pasien (Dharma, 2015).
Jenis-jenis instrument yang digunakan dalam tehnik pengumpulan data
antara lain:
Jenis instrument dalam pengambilan data (wawancara)
1. Format pengkajian data
2. Buku tulis
3. Ballpoint
4. Penggaris
Jenis instrument dalam melakukan pemeriksaan dan observasi :
1. Timbangan berat badan
2. Thermometer
3. Stetoskop
4. Tensimeter

H. Etika Penelitian
Pelaku penelitian atau peneliti dalam menjalankan tugas meneliti atau
melakukan penelitian hendaknya memegang teguh sikap ilmiah serta
berpegang teguh pada etika penelitian, meskipun mungkin penelitian yang
dilakukan tidak akan merugikan atau membahayakan bagi subjek penelitian
(Dharma, 2015). Secara umum, terdapat empat prinsip utama dalam etika
penelitian & keperawatan (Dharma, 2015) :
1. Menghormati hakekat dan martabat manusia (respect for human dignity).
Penelitian ini harus dilaksanakan dengan menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia. Subjek memiliki hak asasi dan kebebasan untuk
menentukan pilihan ikut atau menolak penelitian (autonomy). Tidak boleh
ada paksaan atau penekanan tertentu agar subjek bersedia ikut dalam
penelitian. Sebagai ungkapan, peneliti menghormati harkat dan martabat
subjek penelitian, maka peneliti sebaiknya mempersiapkan formulir
persetujuan (inform concent) yang mencakup:
a. Penjelasan manfaat penelitian
50

b. Penjelasan manfaat yang didapat


c. Persetujuan subjek untuk menandatangani formulir informed consent,
jika ia menyetujui ikut serta dalam penelitian
d. Jaminan kerahasiaan terhadap identitas dan informasi yang diberikan
oleh partisipan.
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for
privacy an confidentiality)
Setiap orang memiliki privasi dan hak asasi untuk kerahasiaan informsi.
Oleh sebab itu, peneliti tidak boleh menampilkan informasi tentang
identitas dan kerahasiaan identitas subjek. Prinsip ini dapat diterapakan
dengan cara meniadakan identitas seperti nama dan alamat subjek
kemudian diganti dengan kode tertentu.
3. Menghomati keadilan dan inklusivitas atau keterbukaan (respect for justice
an inclusiveness).
Prinsip keterbukaan dalam penelitian mengandung makna bahwa
penelitian dilakukan secara jujur, tepat, cermat, hati-hati dan dilakukan
secara professional. Untuk itu, lingkungan peneliti perlu dikondisikan
sehingga memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan menjelaskan
prosedur penelitian. Sedangkan prinsip keadilan menjamin bahwa semua
subjek penelitian memperoleh perlakukan dan keuntungan yang sama,
tanpa membedakan gender, agama, etnis dan sebagainya.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing
harms and benefits)
Prinsip ini mengandung makna bahwa setiap peneliti harus
mempertimbangkan manfaat yang sebesar-besanya bagi subjek penelitian
dan populasi dimana hasil penelitian akan diterapkan (beneficience).
Peneliti hendaknya berusaha meminimalisir dampak yang merugikan bagi
subjek. Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian harus mencegah atau paling
tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stres, maupun kematian subjek
penelitian.
51

I. Analisa Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yang
berupa data hasil wawancara, observasi partisipan, atau hasil diskusi kelompok
terarah yang berbentuk narasi atau pernyataan. Sehingga analisa data kualitatif
tidak memerlukan uji statistik sebagaimana halnya pada penelitian kuantitatif
(Dharma, 2015).
Analisis data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini melalui
beberapa tahapan, yang pertama peneliti melakukan pengumpulan data yang
diperoleh dari hasil pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, serta
evaluasi ke dalam bentuk tulisan selajutnya peneliti menemukan dari setiap
tahapan asuhan keperawatan yang kemudian peneliti menarik kesimpulan dari
masing-masing tahapan asuhan keperawatan untuk setiap tahapnya dan
selajutnya peneliti membandingkan hasil yang telah didapatkan dalam
melakukan asuhan keperawatan dengan teori yang ada.
52

J. Jadwal Penelitian

Tabel 4. Jadwal penelitian Studi Kasus Asuhan Keperawatan


pada Pasien Halusinasi Penglihatan di Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2019

Tahun 2018 Tahun 2019


No Kegiatan Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April
Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengizinan
Pembuatan
2 Proposal
3 Seminar Proposal
4 Revisi Proposal
5 Penelitian
6 Analisa Data
7 Penyusunan Hasil

8 Seminar Hasil
9 Perbaikan Hasil

Anda mungkin juga menyukai