Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN TUTORIAL PADA MATA

PELAJARAN PENJASKES MATERI SEPAKBOLA DI KELAS VIII SMP

Donal Andika Putra


Zuliarni
e-mail: xxxxxxxxxxxxx
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri padang

Abstrak
Pengembangan media video pembelajaran ini dilakukan sebagai upaya dalam
memecahkan masalah belajar siswa, Media Pembelajaran ini dapat dijadikan alternatif untuk
mengurangi permasalahan dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan
produk pada mata pelajaran penjaskes kelas VIII serta mengetahui kualitas kevalidan dan
kepraktisan dari produk yang dikembangkan sehingga layak digunakan. Jenis penelitian ini
adalah penelitian pengembangan yang dikenal dengan istilah Research and Development
(R&D), menggunakan model pengembangan ADDIE. Adapun prosedur pengembangan pada
penelitian ini terdiri dari 4 tahap, yaitu: (1) Analisys, (2) Design, (3) Development, (4)
Implementation, dan (5) Evaluation. Uji validitas produk dilakukan oleh 3 validator yaitu 1
orang validator ahli materi dan 2 orang validator ahli media. Uji praktikalitas dilakukan
kepada 15 orang siswa kelas VIII di Smp Angkasa Lanud Sutan Sjahrir Padang.
Pengembangan media video pembelajaran menggunakan aplikasi Kinemaster pada mata
pelajaran penjaskes untuk kelas VIII SMP telah dilakukan sesuai dengan prosedur
pengembangan yang menghasilkan media pembelajaran dalam bentuk video. Produk ini telah
melalui tahap validasi, Berdasarkan hasil penilaian validasi materi dari guru bidang studi
penjaskes SMP Angkasa Lanud Padang dan validasi media yakni dosen Kurikulum dan
Teknologi Pendidikan, hasil validasi dari ahli media I sudah dikategorikan “sangat valid”
dengan rata-rata 4,94 dan hasil dari ahli media II sudah dikategorikan “sangat valid” dengan
rata-rata 4,64. Sedangkan hasil akhir validasi dari ahli materi sudah dikategorikan “sangat
sesuai” dengan rata-rata 4,75. Pada hasil uji praktikalitas produk media pembelajaran berada
pada rata-rata 4,64 kategori “Sangat Praktis. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa media video pembelajaran menggunakan aplikasi Kinemaster pada mata pelajaran
penjaskes dinyatakan sangat valid dan sangat praktis.

Kata Kunci : Pengembangan, Media Video, Penjaskes, Kinemaster

Abstract
The development of this learning video media was carried out as an effort to solve student
learning problems. This learning media can be used as an alternative to reduce problems in learning.
This research aims to produce products for class VIII physical education subjects and determine the
quality, validity and practicality of the products developed so that they are suitable for use. This type
of research is development research, known as Research and Development (R&D), using the ADDIE
development model. The development procedure in this research consists of 4 stages, namely: (1)
Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, and (5) Evaluation. The product validity
test was carried out by 3 validators, namely 1 material expert validator and 2 media expert validators.
The practicality test was carried out on 15 class VIII students at SMP Angkasa Lanud Sutan Sjahrir
Padang. The development of learning video media using the Kinemaster application for Physical
Education subjects for class VIII SMP has been carried out in accordance with development
procedures which produce learning media in video form. This product has gone through the validation
stage. Based on the results of the material validation assessment from the physical education teacher at
Angkasa Lanud Padang Middle School and media validation, namely the Curriculum and Education
Technology lecturer, the validation results from media expert I have been categorized as "very valid"
with an average of 4.94 and the results from media expert II were categorized as "very valid" with an
average of 4.64. Meanwhile, the final validation results from material experts were categorized as
"very suitable" with an average of 4.75. The practicality test results for learning media products were
on average 4.64 in the "Very Practical" category. Based on these results, it can be concluded that the
learning video media using the Kinemaster application in Physical Education subjects is declared to be
very valid and very practical.

Key Word : Development, Video Media, Penjaskes, Kine Master.

Pendahuluan
Perkembangan yang sangat pesat dalam dunia teknologi terutama teknologi informasi
dan komunikasi telah memberikan kemudahan diberbagai bidang kehidupan. Kecanggihan
teknologi dijadikan media penyampai komunikasi yang dimanfaatkan dalam segala bidang tidak
terkecuali dalam bidang pendidikan. Pendidikan merupakan lembaga yang berusaha membangun
watak bangsa secara berkesinambungan yaitu membina mental, intelek dan kepribadian dalam rangka
membentuk manusia seutuhnya sesuai amanat UU sistem pendidikan Nasional Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan menyatakan bahwa :“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara” Penjelasan undang-undang di atas menegaskan bahwasanya bidang pendidikan perlu
mendapatkan perhatian dan penanganan secara intensif baik oleh pemerintah, masyarakat
maupun pengelola pendidikan. Dengan munculnya banyak aplikasi yang menjurus kepada aspek
komunikasi, pemberitahuan dan pendidikan, diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan
dalam pembalajaran.Salah satu mata pelajaran wajib yang dipelajari siswa disekolah adalah mata
pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (penjaskes). Penjaskes merupakan mata
pelajaran yang membekali peserta didik dengan kemampuan memiliki kebugaran jasmani dan
keterampilan jasmani yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya agar siswa dapat
memperoleh perubahan perilaku gerak, perilaku olahraga dan perilaku sehat.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMP angkasa lanud Padang pada kelas VIII pada
bulan Agustus 2022 bahwa dalam proses pembelajaran Guru menjelaskan teori secara langsung
kepada peserta didik berdasarkan materi yang ada di buku cetak dan LKS, serta guru juga
mempraktekkan teori tersebut di lapangan, namun praktek yang di peragakan guru belum berhasil
membuat siswa mudah dalam memahami apa yang dijelaskan oleh guru. Pembelajaran yang
dilakukan guru tersebut dapat dikatakan tidak efesien karena waktu yang digunakan relative lebih
banyak untuk mejelaskan satu materi, sehingga memerlukan waktu tambahan untuk digunakan dalam
mempraktekkan teori tersebut. Permasalahan lainnya yaitu dalam proses pembelajaran materi sepak
bola tidak cukup diperagakan oleh guru tanpa adanya alat atau media yang mendukung. Oleh sebab
itu diperlukan media agar siswa bisa latihan meskipun tidak ada guru. Hal ini juga menjadi faktor
mengapa media video ini dikembangkan. Menurut (Arsyad, 2010) media merupakan komponen
sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi pembelajaran di lingkungan peserta didik
yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar.
Media pembelajaran digunakan sebagai upaya dalam menciptakan interaksi antara guru dan
siswa secara optimal. Menurut (Mardiningrum, 2020) media pembelajaran memiliki peran penting
sebagai penghubung antara pendidik dan peserta didik. Menurut Aria Pramundito (2013:4) bahwa
video tutorial merupakan gambaran rangkaian hidup yang ditayangkan oleh seorang pengajar yang
berisi pesan-pesan pembelajaran untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran
sebagai bimbingan atau bahan pengajaran kepada sekelompok kecil peserta didik.
Daryanto (2011:51) menyatakan bahwa tutorial merupakan multimedia pembelajaran
dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagai mana layaknya tutorial yang
dilakukan oleh guru atau instruktur, informasi yang berisi seuatu konsep disajikan dengan
teks, dan gambar, baik diam mampun bergerak dan grafik.
Skripsi Dony April Krismanto (2016) yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Vidio Tutorial Gerak Dasar Tenis Lapangan UntukAnak Sekolah Tingkat Dasar di Sekolah
Tenis Kabupaten Temanggung”. Permasalahannya ialah di sekolah tenis temanggung menunjukan ada
beberapa permasalahan yang terjadi saat proses latihan. Pertama, beberapa atlet belum bisa saat
menerapkan contoh latihan yang diberikan oleh pelatih. Kedua, kurangnya pemanfaatan media dalam
latihan sehingga atlet kurang antusias dalam mengikuti latihan yang ditandai dengan banyak atlet yang
tidak memperhatikan penjelasan pelatih. Ketiga, tahapan dalam melatih kurang diperhatikan oleh
pelatih, sehingga latihan menjadi tidak sistematis dari latihan yang sederhana menuju latihan yang
kompleks. Hasil penelitian menyatakan bahwa vidio tutorial sebagai sumber belajar yang
dikembangkan dalam penelitian ini layak untuk digunakan dalam pembelajaran olahraga. Hasil
tersebut diperoleh dari validasi oleh 1) dosen ahli materi dengan rerata skor sebesar 3,0 atau dalam
kategori “sangat baik”; 2) dosen ahli media dengan rerata skor sebesar 3,5 atau dalam kategori “sangat
baik”; 3) pelatih dengan rerata skor 3,0 atau dalam kategori “sangat baik”; 4) tanggapan dan respon
siswa dengan rerata skor 3,004 atau dalam kategori “sangat baik” penelitian Irmawaty Pebrianni.
2015. Universitas Negeri Gorontalo. Pengembangan Instructional Video Berbasis
Multimedia Untuk Materi Sistem Koordinat. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
validator ahli menyatakan media instructional video berbasis multimedia adalah valid, peserta
didik memberikan respon positif dengan rata-rata 98%, dan tes hasil belajar memberikan
informasi bahwa 83% peserta didik yang mencapai syarat ketuntasan. Hal ini menunjukkan
bahwa media instructional video berbasis multimedia dapat digunakan dalam proses
pembelajaran sebagai media pembelajaran yang baik di kelas VIII SMP, dengan didukung
oleh perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan secara konstruktif. Media video
pembelajaran pada mata pembelajaran Penjaskes.

Metode
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
pengembangan (research and development). Menurut Sujadi R&D (dalam Hakky dan
Muhammad Khalid:2018) merupakan suatu proses atau langkah langkah untuk
mengembangkan suatu produk baru atau dapat juga menyempurnakan produk yang sudah ada
dan dapat dipertanggung jawabkan. Produk yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
produk yang berupa perangkat lunak (software) yaitu media pembelajaran video tutorial
menggunakan aplikasi kinemaster. Model pengembangan ADDIE adalah salah satu model
pengembangan yang dapat digunakan dalam penelitian pengembangan media pembelajaran
karena merupakan salah satu model desain pembelajaran yang sistematik. Romiszowski
(dalam Tegeh (2014:41) mengemukakan bahwa pada tingkat desain materi pembelajaran dan
pengembangan, sistematik merupakan aspek prosedural pendekatan sistem yang telah
diwujudkan dalam banyak metodologi untuk desain dan pengembangan teks, materi audio
visual dan materi pembelajaran berbasis komputer. Ada 5 tahap yang dimiliki oleh model
ADDIE yaitu analisis (analyze), perancangan (design), pengembangan (development),
implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation).

Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan langkah-langkah
pengembangan model ADDIE yakni analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi,
sehingga menghasilkan suatu produk video pembelajaran tutorial pada materi sepak bola mata
pelajaran penjaskes kelas VIII SMP. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembaran
penilaian untuk validator media, validator materi serta lembaran angket untuk siswa dengan
menggunakan skala likert respon 5 point (skala 1-5). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
maka diperoleh hasil dengan keterangan sebagai berikut.
1. Validasi Media
Validasi media dilakukan oleh 2 validator media yaitu Bapak Nofri Hendri S.Pd.
M.Pd (validator 1) dan Ibu Novrianti S.Pd. M.Pd (validator 2) dosen Departemen
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Padang. Aspek yang dinilai pada produk video pembelajaran tutorial ini yaitu aspek
waktu, aspek penyajian video, aspek ketentuan teknis, dan aspek music dan sound effect.
Hasil nilai validasi oleh validator media 1 diperoleh nilai rata-rata 4,94 dengan kategori
“sangat valid”. Dan hasil nilai validasi oleh validator media 2 diperoleh nilai rata-rata
4,64 dengan kategori “sangat valid”. Berdasarkan hasil validasi media dapat
disimpulkan bahwa produk video pembelajaran tutorial pada materi sepak bola mata
pelajaran penjaskes Kelas VIII SMP “sangat valid” digunakan.
2. Validasi Materi
Validasi materi dilakukan oleh satu validator materi yaitu Bapak fatzli ilham, S.Pd
selaku guru mata pelajaran penjaskes di SMP Angkasa Lanud Sutan Sjahrir Padang.
Aspek yang dinilai pada materi produk video pembelajaran tutorial yaitu aspek kebenaran
konsep, kedalaman materi, keterbacaan, dan kemanfaatan. Hasil penilaian validasi materi
diperoleh nilai rata-rata 4,75 dengan kategori “sangat valid”. Berdasarkan hasil validasi
materi dapat disimpulkan bahwa produk video pembelajaran tutorial materi sepak bola
mata pelajaran penjaskes Kelas VIII SMP “sangat valid” digunakan.
3. Uji Praktikalitas
Uji Praktikalitas dilakukan dengan melibatkan 15 responden yaitu siswa kelas VIII
Angkasa Lanud Sutan Sjahrir Padang. Aspek yang dinilai pada uji praktikalitas produk
yaitu aspek isi materi, penyajian materi, dan user friendly. Berdasarkan hasil uji coba
praktikalitas diperoleh nilai rata-rata 4,64 dengan kategori “praktis”. Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa produk video pembelajaran tutorial materi
sepak bola pada mata pelajaran penjaskes kelas VIII SMP “praktis” digunakan.

Pembahasan
Media video pembelajaran merupakan sebuah produk yang menyajikan audio dan
visual memiliki tujuan untuk memudahkan penyampaian pesan karena keterbatatasan yang
ada. Menurut Cepi Riyana (2007: 6) Media video pembelajaran sebagai media pembelajaran
bertujuan untuk memperjelas dan mempermudah penyampaian pesan (materi) agar tidak
terlalu verbalistis, mengatasi keterbatasan waktu, ruang, serta daya indera peserta didik
maupun instruktur dan dapat digunakan secara tepat dan bervariasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan langkah-langkah
pengembangan model ADDIE yakni analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi,
sehingga menghasilkan suatu produk video pembelajaran tutorial pada materi sepak bola mata
pelajaran penjaskes kelas VIII SMP.
Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembaran penilaian untuk
validator media, validator materi serta lembaran angket untuk siswa dengan menggunakan
skala likert respon 5 point (skala 1-5). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka
diperoleh hasil validasi media dengan mendapatkan nilai rata – rata 4.94 dengan kategori
“sangat valid”, validator materi dengan mendapatkan nilai rata – rata 4,75 dengan kategori
“sangat valid” dan uji praktikalitas diperoleh rata- rata nilai 4,64 dengan kateogri “praktis”
dan berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa produk video pembelajaran tutorial
materi sepak bola pada mata pelajaran penjaskes kelas viii smp “praktis”.

Simpulan (Penutup)
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Proses pengembangan Media video tutorial pada mata pelajaran penjaskes kelas VIII diawali
dengan tahap analisis, perencanaan, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Validasi
dengan ahli media dan ahli materi, revisi berdasarkan saran dan komentar dari para ahli, uji
praktikalitas, dan selanjutnya menghasilkan produk akhir.
2. Hasil uji validitas oleh validator media dan validator materi menunjukkan bahwa video tutorial
dinyatakan “Sangat Valid” dengan skor rata-rata dari validator I yaitu 4,94, skor rata-rata
validator II yaitu 4,64, dan rata-rata penilaian oleh validator materi yaitu 4,75.
3. Hasil uji praktikalitas menunjukan bahwa produk media video tutorial yang di uji praktikalitas
kepada siswa, dan hasil penilaian siswa diperoleh skor rata-rata 4,64 dapat dikategorikan
“Sangat Praktis”. Aspek penilaian uji praktikalitas dengan variabel isi materi, penyajian
materi, dan user friendly menunjukkan bahwa produk dinyatakan “Sangat Praktis”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Media video tutorial pada mata plajaran penjaskes
kelas VIII menggunakan aplikasi Kinemaster yang telah dikembangkan sudah valid
dan praktis. Maka media video tutorial layak untuk digunakan dalam proses
pembelajaran.

Daftar Pustaka

Arifin, Zainal. (2012). Penelitian Pendekatan Metode Dan Paradigma Baru. Bandung :
Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP)
Press.
Awani dkk. (2017). Faktor-Faktor Yang Mendorong Siswa Mia SMAN Mengikuti Bimbingan Belajar
Luar Sekolah. Jurnal Edu Fisika. Vol.02, No.1 : 25-37.
Cheppy Riyana. (2007). Pedoman Pengembangan Media Video. Bandung: Program P3AI Universitas
Pendidikan Indonesia.
Choiriyah, C. (2017). Persepsi Pemustaka Terhadap Pustakawan Dalam Pelayanan Referensi Di
Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Publication Library
and Inormation Science, 1(2),1-13.
Darmawan, Deni. 2012. Inovasi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Daryanto. (2010). Media Pembelajaran Perananya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan
Pembelajaran. Gava Media.
Eldarni, I. M., & Fetri Yeni J. (2014). Media Video. Padang: UNP Press.
Hakky, Muhammad Khalid. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android Untuk
Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Sistem Operasi. Jurnal Pendidikan Informatika.
Vol.2, No.1 :24-33.
Kustandi, Sutjipto. (2011). Media Pembelajaran: Manualndan digital. Bogor: Ghalia Indonesia.
Lubis, M. S., Hidayati, I., & Listia, W. N. (2021). Optimalisasi Pembelajaran Daring Pada Mata
Kuliah Praktek Musik AUD pada Penggunaan Aplikasi Kinemaster Di PG PAUD FIP
UNIMED. Jurnal Bunga Rampai Usia Emas, 7(1), 1-6.
Majid, A. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pramudito, Aria. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran Video Tutorial Pada Mata Pelajaran
Kompetensi Kejuruan Standar Kompetensi Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut Di
Smk Muhammadiyah 1 Playen. http://eprints.uny.ac.id/10393/1/Jurnal%20Penelitian.pdf.
Diunduh pada tanggal 29 Juni 2016.
Riduwan, dkk.2012.Pengantar Statistika.Bandung:Alfabeta.
Rusman. 2011. Pembelajaran Tematik Terpadu Teori, Praktik dan Penilaian. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada
Sanaky, A.H Hujair. (2011). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Kaukaba.
Setyosari, P. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian dan Research and Development Bandung: Alfabeta.
Suherman, Wawan S. (2004). Kurikulum berbasis kompetensi Penjas: Teori dan praktik
pengembangan. Diktat Perkuliahan. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Yogyakarta.
Sukardi. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:Bumi Aksara.
Tegeh, dkk. 2014. Model Penelitian Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yamasari, Yuni. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT yang
berkualitas. Surabaya: Seminar Nasional Pascasarjana X – ITS, Surabaya 4 Agustus 2010
ISBN No. 979-545- 0270-1 Arief, Sadiman. Dkk. (2012). Media Pendidikan: Pengertian,
Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai