Anda di halaman 1dari 15

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN BERBASIS

ANIMAKER DALAM MENULIS TEKS PROSEDUR UNTUK


SISWA KELAS VII SMP PGRI 1 PALEMBANG

Rodiah
Universitas Sriwijaya
Surel: rodiahdhia40@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk video pembelajaran


berbasis animaker yang valid dan praktis untuk materi menulis teks prosedur
pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian dan pengembangan Alessi & Trollip (2001). Penelitian ini
terdiri dari tahap perencanaan, desain, dan pengembangan. Teknik pengumpulan
data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, kuesioner, lembar
validasi, dan lembar penilaian uji kepraktisan. Untuk memperoleh hasil kelayakan
pada video pembelajaran berbasis animaker dilakukan validasi ahli yang meliputi
aspek kelayakan media dan kelayakan materi. Untuk menguji kepraktisan video
pembelajaran berbasis animaker ini dilakukan uji beta menggunakan metode one
to one melalui angket penilaian. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan
bahwa video pembelajaran berbasis animaker dalam menulis teks prosedur yang
dikembangkan peneliti sangat valid dan sangat praktis sebagai media belajar
peserta didik. Video pembelajaran yang dikembangkan dapat digunakan sebagai
sumber belajar untuk meningkatkan keterampilan peserta didik dalam menulis
teks prosedur.
Kata kunci: video pembelajaran, menulis teks prosedur, animaker
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi di era Abad ke-21 membawa perubahan yang
signifikan terhadap aktivitas belajar mengajar. Guru setiap hari bersentuhan
dengan media digital yang digunakan untuk membantu kegiatan pembelajaran.
Sejalan dengan majunya perkembangan teknologi digital para pendidik baik dari
pendidikan formal maupun nonformal telah menggunakan berbagai jenis media
digital, seperti media digital berbasis video (Khusniyah & Hakim, 2019).
Perubahan tersebut disebabkan oleh kondisi Covid-19 yang memberikan dampak
diberbagai sektor termasuk dibidang pendidikan.

Penggunaan media digital di masa pandemi Covid-19 tidak terhindarkan


lagi. Berbagai jenis media digunakan guru untuk menciptakan pembelajaran yang
inovatif. Ini merupakan tantangan besar bagi guru serta orang tua yang tak sedikit
mengeluh akibat dari pembelajaran daring. Dilihat dari sisi lain Nurhayati et al
(2020) mengemukakkan bahwa pembelajaran dalam jaringan memiliki dampak
positif terhadap siswa untuk berfikir kritis, kreatif, dan terampil. Upaya untuk
mengoptimalkan itu semua diperlukannya hal yang krusial yaitu sebuah media
pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam memahami
materi pembelajaran. Sejalan dengan pendapat Lestari et al (2018) menyatakan
bahwa penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan minat dan motivasi
siswa dalam memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh guru.

Pemanfaatan teknologi yang berkembang di dunia pendidikan tidak hanya


memudahkan dan mendukung proses belajar mengajar, tetapi juga dapat
meningkatkan minat siswa dalam belajar. Guru sebagai pendidik profesional
dituntut mahir dalam menggunakan teknologi. Guru harus mampu menciptakan
media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai alternatif
pembelajaran jarak jauh. Lestari et al (2018) mengemukakan bahwa media
pembelajaran merupakan sarana yang dapat digunakan guru dalam menyampaikan
pesan dan informasi materi pembelajaran kepada siswa.
Kurikulum 2013 kelas VII SMP/Mts pada mata pelajaran Bahasa Indonesia,
terdapat beberapa keterampilan menulis yang harus dikuasi oleh siswa, salah
satunya ialah kemampuan menulis teks prosedur. Materi menulis teks prosedur
terdapat pada Kompetensi Dasar (KD) 4.6 yaitu “Menyajikan data rangkaian
kegiatan ke dalam bentuk teks prosedur (tentang cara memainkan alat musik
daerah, tarian daerah, membuat cinderamata, dll) dengan memperhatikan struktur,
unsur kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis”, dengan indikator siswa mampu
menulis teks prosedur dengan memperhatikan pilihan kata, kelengkapan struktur,
dan kaidah penggunaan kalimat/tanda baca/ejaan.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti bersama salah satu


guru bahasa Indonesia kelas VII dan siswa kelsas VII SMP PGRI 1 Palembang,
peneliti mendapatkan informasi bahwa selama kegiatan belajar mengajar secara
daring guru kesulitan menyampaikan materi kepada siswa karena, keterbatasan
media yang digunakan selama pembelajaran berlangsung. Banyak cara yang dapat
digunakan untuk menciptakan media pembelajaran yang menarik, namun
keterbatasan kemampuan guru untuk membuatan media sehingga mempengaruhi
hal tersebut. Terlebih lagi pada materi menulis teks prosedur siswa harus mampu
menyajikan data rangkaian kegiatan ke dalam teks prosedur berdasarkan struktur
teks prosedur yang baik dan benar. oleh karena itu, diperlukannya sebuah media
pembelajaran yang dapat menumbuhkan semangat dan minat siswa dalam proses
belajar mengajar.

Media pembelajaran berbasis video saat ini menjadi perhatian utama dalam
dua tahun belakang untuk membantu guru memberikan materi pembelajaran
kepada siswa di kelas maupun secara daring. Video pembelajaran merupakan
salah satu jenis media yang dapat menggabungkan antara audio (suara) dan visual
(gambar) yang berisi informasi untuk peserta didik memahami materi
pembelajaran (Hardianti Asri, 2017). Dari masalah yang dihadapi peserta didik
dan guru dalam pembelajaran teks prosedur, peneliti memberikan alternatif untuk
mengembangkan video pembelajaran. Dipilihnya video pembelajaran sebagai
media belajar karena, media video mampu menggabungkan beberapa unsur media
seperti, teks, suara, gambar, dalam waktu yang bersamaan. Ada beberapa jenis
media video pembelajaran yang dapat mendukung proses belajar mengajar salah
satunya adalah video pembelajaran berbasis animaker. Alasan peneliti memilih
mengembangkan video pembelajaran berbasis animaker, karena animaker
menyediakan fitur animasi, teks, suara, dan gambar yang dapat bergerak dan
digabungkan menjadi satu kesatuan video yang utuh. Selain itu, kelebihan dari
animaker ini ialah tidak perlu diunduh untuk menggunakannya, kemudian seluruh
fitur yang ada di dalam animaker dapat digunakan dengan gratis. Video
pembelajaran berbasis animaker dapat membantu menjelaskan kepada siswa
secara detail langkah-langkah menulis teks prosedur berdasarkan struktur dan
kaidah kebahasan teks prosedur.

Penelitian video pembelajaran berbasis animaker masih sangat jarang


diteliti oleh peneliti terdahulu. Namun, peneliti menemukan beberapa penelitian
yang relevan dengan penelitin video pembelajaran berbasis animaker yaitu
penelitian oleh Maharani Ika Fajarwati (2021) yang berjudul “Pengembangan
Media Animaker Materi Keliling dan Bangun Datar Menggunakan Kaltulator di
Kelas IV SD UMP”. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Khairunnisa
(202) yang berjudul “Media Pembelajaran Animasi Berbasis Animaker Pada Mata
Pelajaran IPS Di Kelas IV MIN 8 Aceh”. Perbedaan penelitian sebelumnya
dengan penelitian yang dilakukan peneliti yang itu pada rumusan masalah, metode
penelitian yang digunakan, dan instrumen penelitian. Persamaan dari penelitian ini
yaitu penelitian ini menggunakan animaker sebagai aplikasi yang dikembangkan
sebagai media pembelajaran.

Tujuan penelitian pengembangan video pembelajaran berbasis animaker


adalah mendeskripsikan kebutuhan siswa dan guru terhadap video pembelajaran
berbasis animaker dalam menulis teks prosedur, menghasilkan rancangan video
pembelajaran berbasis animaker sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru,
mendeskripsikan hasil validasi ahli terhadap video pembelajaran berbasis
animaker, dan mengetahui kepraktisan video pembelajaran berbasis animaker
berdasarkan uji coba one to one dengan 3 perwakilan siswa.
METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian dan


pengembangan. Produk yang dikembangkan yaitu video pembelajaran berbasis
animaker dalam menulis teks prosedur. Penelitian ini menggunakan model
penelitian dan pengembangan oleh Alessi & Trollip (2001) yang dimodifikasi
menjadi 3 tahapan dan 10 langkah-langkah, yaitu pertama tahap perencanaan
(planinng) terdiri dari menetapkan ruang lingkup, mengidentifikasi karakteristik
siswa, dan menentukan sumber. Kedua tahap desain (design) membuat flowchart
dan stroyboards. Ketiga tahap pengembangan (development) terdiri dari
menyiapkan teks, memrpduksi video dan audio, melakukan validasi, melakukan
revisi, melakukan uji beta, dan melakukan revisi final.

Perencanaan (planning) merupakan tahapan untuk menyiapkan rancangan


pengembangan video pembelajaran yang dikembangkan. Tujuan dari perencaan
ini ialah untuk mengarahkan agar proses pengembangan video pembelajaran
sesuai dengan rancangan yang telah disusun. Menurut (Alessi & Trollip, 2001)
mengungkapkan bahwa suatu produk akan terlihat maksimal dan berhasil apabila
telah meletakkan dasar rancangan yang tepat sebelum memulai mengembangkan
sebuah produk, dalam hal ini ialah video pembelajaran.

Alessi & Trollip (2001) mengungkapkan bahwa flowcharts merupakan


struktur diagram yang menunjukkan bagaimana suatu program yang dibuat
berjalan sesuai dengan urutan. Flowcharts juga menunjukkan susunan suatu
komponen mengalir dari awal hingga akhir. Sedangkan storyboard merupakan
tampilan berupa gambaran papan cerita yang dimulai dari awal hingga akhir.
Sehingga memberikan ide yang menarik tentang program yang akan berjalan. Di
dalam sebuah flowchart peneliti menjelaskan apa saja yang akan diuraikan dalam
video pembelajaran sesuai dengan KD dan indikator pembelajaran dalam menulis
teks prosedur. Kemudian untuk storyboard peneliti akan memberikan tanpilan
berupa gambar sebagai acuan peneliti agar sesuai dengan apa yang telah
dirancang.
Pengembangan (development) yaitu tahapan paling penting dalam
mengembangan sebuah produk. Produk yang telah dikembangkan akan melewati
tahap validasi ahli untuk diuji kevalidannya. Validasi dilakukan dengan meminta
penilaian, komentar, serta saran oleh ahli media dan ahli materi. Angket penilaian
validasi terbagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama berisi tabel penilaian berupa
angka dengan skala 1-5 (skala 5), bagaian kedua berisi kolom komentar dan saran
dari para ahli terhadap produk video pembelajaran yang dikembangkan. Setelah
produk video pembelajaran diuji kevalidanya, langkah selanjutnya produk
diperbaiki berdasarkan komentar dan saran yang diberikan oleh para ahli agar
produk yang dikembangkan menjadi lebih baik.

Setelah produk video pembelajaran melewati tahap validasi dan revisi


produk, selanjutnya Produk video pembelajaran dilakukan uji coba kepraktisan
kepada 3 perwakilan siswa dengan kriteria siswa berkemampuan tinggi, sedang,
dan rendah. Pemilihan 3 perwakilan siswa tersebut langsung dipilih oleh guru
mata pelajaran bahasa Indonesia dengan melihat keaktifan siswa selama belajar,
nilai tugas, dan nilai ujian. Berdasarkan pemilihan tersebut maka didapatlah 3
siswa tersebut sebagai sampel. Uji coba kepraktisan video pembelajaran kepada 3
orang siswa tersebut dilakukan dengan memberikan angket penilaian yang terbagi
menjadi tiga aspek, pertama aspek materi, kedua aspek bahasa, dan ketiga aspek
ketertarikan video pembelajaran. Tujuan dari uji beta 1-1 untuk mengetahui
kepraktisan video pembelajaran berbasis animaker dalam menulis teks prosedur
sebagai media belajar peserta didik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Video pembelajaran berbasis animaker ini dikembangkan berdasarkan


hasil analisis kebutuhan siswa dan guru di SMP PGRI 1 Palembang. Ruang
lingkup yang disajikan di dalam video pembelajaran ini ialah materi menulis teks
prosedur yang didasarkan pada KD 4.6 menyajikan data rangkaian kegiatan ke
dalam bentuk teks prosedur (tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian
daerah, cara membuat cinderamata, dll) dengan memperhatikan struktur, unsur
kebahasan, dan isi secara lisan dan tulis, dengan indikator siswa mampu menulis
teks prosedur dengan memperhatikan pilihan kata, kelengkapan struktur, dan
kaidah penggunaan kalimat/tanda baca/ejaan.

Tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik setelah menyimak


video pembelajaran berbasis animaker yaitu, siswa mampu menulis teks prosedur
berdasarkan kelengkapan struktur dan kaidah penggunaan kebahasaan teks
prosedur. Materi yang disajikan di dalam video pembelajaran ini mencangkup
definisi teks proesdur, sturktur teks prosedur, contoh langkah-langkah menulis
teks prosedur, dan latihan menulis teks prosedur.

Gambar 1. Tampilan Video Pembelajaran

Untuk dapat menggunakan video pembelajaran berbasis animaker dalam


menulis teks prosedur, ada beberapa tahapan yang harus dipenuhi, pertama ialah
video pembelajaran dinilai oleh validator untuk melihat kevalidan produk video
pembelajaran. Berikut disajikan grafik hasil validasi ahli terhadap kevalidan dan
kelayakan video pembelajaran berbasis animaker yang dikembangkan.
Grafik Hasil Validasi
120%

98,3%
100%
81,5%
80%
Persentase

60%

40%
Materi
Media
20%

0%

Grafik 1. Hasil Validasi Ahli

Aspek kelayakan media divalidasi oleh Dr. Izzah, M.Pd. dosen program
studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sriwijaya.
Berdasarkan hasil validasi ahli media, video pembelajaran dikategorikan sangat
baik dan sangat valid untuk digunakan. Dari 12 komponen penilaian dengan skala
5, aspek kelayakan tampilan desian video menarik mendapatkan nilai 5, kerapian
tampilan pada video pembelajaran mendapatkan nilai 5, penggunaan instrumen di
dalam video pembelajaran sudah tepat mendapatkan nilai 5, aspek keterbacaan
teks mendapatkan nilai 4, aspek kelayakan ukuran teks dan jenis huruf
mendapatkan nilai 5, kelayakan penempatan warna dan grafis mendapatkan nilai
5, gambar pendukung relevan dengan topik yang dibahas mendapatkan nilai 5,
aspek kelayakan penyajian video mendapatkan nilai 5, aspek kesesuaian
penggunaan animasi di dalam video pembelajaran mendapatkan nilai 5, kejelasan
suara mendapatkan nilai 5, aspek kejelasan uraian materi mendapatan nilai 5, dan
aspek kejelasan langkah-langkah materi yang dibahas mendapatkan nilai 5.

Skor yang didapat dari validasi ahli media berujumlah 59, kemudian dirata-
ratakan menjadi 0,98. Jika dipersentasekan ke dalam krtieria penilaian tingkat
kevalidan produk yaitu sebesar 98,3%. Secara keseluruhan produk video
pembelajaran berbasis animaker dalam menulis teks prosedur yaitu sangat baik
dan sangat vaalid untuk digunakan oleh perserta didik. Saran dari validator
terhadap video pembelajaran menulis teks prosedur yakni perhatikan lagi
penulisan ejaan dan tanda baca.

Aspek kelayakan materi divalidasi oleh Akhmad Rizki Turama, S.Pd., M.A.
dosen pendidikan Bahasa dan Sastra FKIP Unsiversitas Sriwijaya. Berdasarkan
hasil validasi ahli materi, video pembelajaran berbasis animaker dikategorikan
baik dan sangat valid. Dari 13 komponen penilaian dengan skala 5, aspek
kesesuaian materi dengan KD mendapatkan nilai 4, aspek materi yang disajikan
sistematis mendapatkan nilai 4, aspek ketepatan struktur kalimat dan bahasa yang
mudah dipahami mendapatkan nilai 3, daya dukung video pembelajaran terhadap
belajar siswa mendapatkan nilai 4, selanjutnya aspek materi media pembelajaran
memotivasi siswa belam belajar mendapatkan nilai 4, aspek kelengkapan materi
mendapatkan nilai 4, materi sesuai dengan indikator pembelajaran mendapatkan
nilai 4, materi ssuai dengan kemampuan siswa mendapatkan nilai 4, aspek
cangkupan materi sesuai dengan topik yang dibahas mendapatkan nilai 4, aspek
materi jelas dan spesifik mendapatkan nilai 5, aspek kerelevanancontoh yang
diberikan dengan materi yang dibahas mendapatkan nilai 4, contoh yang diberikan
dekat dengan kehidupan sehari-hari/obejk sekitar yang diamati mendapatkan nilai
4, dan terakhir aspek kesesuaian evaluasi/latihan dengan topik yang dibahas
mendapatkan nilai 5.

Secara keseluruhan total skor yang diberikan ahli materi terhadap video
pembelajaran berbasis animaker berjumlah 53, kemudian dirata-ratakan menjadi
0,81. Jika dipersentasekan ke dalam krtieria penilaian tingkat kevalidan produk
yaitu sebesar 81,5%. Hasil penilaian validasi yang diberikan oleh ahli materi
dapat disimpulkan bahwa produk video pembelajaran berbasis animaker
dikategorikan baik dan sangat valid untuk digunakan peserta titik dalam kegatan
pembelajaran. Saran yang diberikan validator materi terhadap video pembelajaran
ini yaitu, secara garis besar materi yang disajikan di dalam video pembelajaran
yang dibuat peneliti sudah baik, hanya perlu sedikit merevisi bagian langkah-
langkah dalam menulis teks prosedur yakni memberikan contoh konkret dengan
menunjukkan struktur-strukturnya di dalam teks tersebut.

Uji coba one to one (1-1) dilakukan kepada tiga orang perwakilan siswa
yang mewakili siswa berkemampuan tinggi, siswa berkemampuan sedang, dan
siswa berkemampuan rendah. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui
kepraktisan video pembelajaran berbasis animaker dalam menulis teks prosedur
yang telah dikembangkan oleh peneliti. Uji coba ini dilakukan untuk menjaring
materi yang disajikan di dalam video pembelajaran mudah dipahami oleh peserta
didik, bahasa yang digunakan sederhana, dan evaluasi/latihan yang diberikan
dapat dikerjakan oleh peserta didik. Berikut disajikan grafik dan data hasil uji
coba (1-1) kepada guru dan 3 orang perwakilan siswa.

Grafik Uji Coba 1-1


120%

1 100% 0.986 0.973


100%

80%
Guru
Persentase

Tingkat Tinggi
60% Tingkat Sedang
Tingkat Rendah
40%

20%

0%

Grafik 2. Hasil Uji Coba 1-1

Berdasarkan hasil penilaian lembar kepraktisan video pembelajaran berbasis


animaker dalam menulis teks prosedur yang dilakukan oleh guru dan tiga
perwakilan siswa dengan kriteria siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah
produk video pembelajaran yang telah dikembangkan peneliti dinyatakan praktis
dan layak digunakan peserta didik pada saat kegiatan belajar mengajar. Hal ini
dibuktikan dengan grafik penilaian, siswa dan guru memberikan skor penilaian
yang sangat baik. Selanjutnya dapat dilihat juga berdasarkan tabel hasil uji coba
dibawah ini.

Tabel 1. Hasil Uji Coba

No Peserta didik Komentar Hasil


dan saran perbaikan
1. Siswa pertama: Video pembelajaran berbasis Sesuai
AML animaker disajikan secara harapan.
sistematis, materi yang Tidak ada
disajikan mudah dipahami langkah
dan terdapat evaluasi/latihan perbaikan.
sesuai dengan indikator
pembelajaran.

2. Siswa kedua: Video pembelajaran berbasis Sesuai


AAF animaker memudahkan harapan.
peserta didik dalam menulis Tidak ada
teks prosedur, karena terdapat langkah
contoh langkah-langkah perbaikan.
menulis teks prosedur dengan
menunjukkan setiap struktur
teks prosedur.

3. Siswa ketiga: Tampilan desain, perpaduan Sesuai


ARYP warna, animasi yang harapan.
disajikan menarik sesuai Tidak ada
dengan karakteristik peserta langkah
didik. Kemudian dilengkapi perbaikan.
gambar yang relevan dengan
materi.

Secara keseluruhan video pembelajaran berbasis animkaer dalam menulis


teks proesdur yang telah dikembangkan peneliti memiliki keserasian dengan
indikator pembelajaran. Indikator pembelajaran tersebut meliputi peserta didik
dapat menulis teks prosedur berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaan teks
prosedur. Selanjutnya video pembelajaran berbasis animaker menyajikan materi
yang mudah dipahami. Kemudahan dalam memahami materi karena bahasa yang
digunakan sederhana. Selain itu juga kemudahan memahami materi menulis teks
prosedur di dalam video pembelajaran berbasis animaker ditunjang oleh adanya
contoh langkah-langkah menulis teks prosedur dengan menunjukkan bagian-
bagian dari struktur teks prosedur di dalam teks tersebut. Jadi dapat disimpulkan
berdasarkan grafik dan tabel uji coba 1-1 yang dilakukan peneliti, video
pembelajaran berbasis animaker sangat baik dan sangat praktis untuk digunakan.

Pembahasan

Video pembelajaran berbasis animaker dalam menulis teks prosedur ini


merupakan video pembelajaran yang dapat digunakan untuk mendukung proses
belajar mengajar secara daring maupun di kelas. Hal tersebut sejalan dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Daryanto (dikutip Agustiningsih, 2016) bahwa
video pembelajaran ialah suatu media yang efektif untuk membantu pelaksanaan
pembelajaran, baik pembelajaran dalam bentuk individu, kelompok, maupun
massal. Media video mampu menampilkan efek gambar dan suara dalam waktu
yang bersamaa. Disamping itu, media video juga dapat meningkatkan motivasi
dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran serta memberikan
pengalaman kepada siswa dengan hal yang masih bersifat abstrak.

Video pembelajaran berbasis animaker dikembangkan berdasarkan hasil


analisis kebutuhan siswa dan guru. Adanya video pembelajaran berbasis animaker
dalam menulis teks prosedur ini diharapkan dapat menjadi media dan sumber
belajar yang valid dan praktis dalam memahami materi teks prosedur. video
pembelajaran ini dirancang berdasarkan Kompetensi Dasar dan indikator yang
didasarkan pada kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII
SMP/MTs. Ruang lingkup di dalam video pembelajaran berbasis animaker
mencangkup materi menulis teks prosedur seperti, definisi teks prosedur, struktur
teks proesdur, langkah-langkah menulis teks prosedur, dan evaluasi.

Setelah membuat rancangan, langkah selanjutnya peneliti mendiskusikan


desain video yang dikembangkan dengan dosen pembimbing. Rancangan video
yang dibuat peneliti berdasarkan analisis kebutuhan siswa dan guru melalui
metode wawancara dan pengisian kuesioner kebutuhan siswa dan guru. Setelah
peneliti selesai mendiskusikan desain produk video pembelajaran dengan
pembimbing, peneliti kemudian merevisi bagian-bagian yang perlu diperbaiki
serta mengembangkan desain tersebut ke dalam bentuk video pembelajaran yang
utuh. setelah peneliti mengembangkan produk video pembelajaran kemduai
divalidasi oleh validator. Validasi pada penelitian ini mencangkup aspek
kelayakan media dan aspek kelayakan materi. Setiap ahli memberikan penilaia,
komentar, serta saran yang kemudian diperbaiki oleh peneliti. Secara kesuluruan
aspek kelayakan media dan materi yang dinilai oleh validator dapat disimpulkan
bahwa video pembelajaran berbasis animaker yang dikembangkan peneliti valid
dan dapat diujicobakan kepada peserta didik.

Setelah memperbaiki produk video pembelajaran berdasarkan saran dan


komentar para ahli, langkah selanjutnya adalah uji coba kepraktisan dengan uji
beta menggunakan metode one to one. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui
kepraktisan video pembelajaran berbasis animaker dalam menulis teks prosedur
yang dilakukan oleh guru dan 3 perwakilan siswa dari tingkat tinggi, sedang, dan
rendah. Secara keseluruhan berdasarkan uji coba kepraktisan video pembelajaran
berbasis animaker dalam menulis teks prosedur, produk video pembelajaran
tersebut dikategorikan praktis dan layak untuk digunakan pada saat kegiatan
belajar mengajar

Kelebihan dari video pembelajaran berbasis animaker yang dikembangkan


peneliti adalah. (1) Video pembelajaran didasarkan pada KD dan kurikulum. (2)
Materi yang disajikan di dalam video pembelajaran berbasis animaker jelas dan
lengka serta mencangkup evaluasi/latihan cara membuat teks proesdur. (3) Bagian
contoh menjelaskan setiap struktur teks prosedur, hal tersebut bertujuan untuk
memudahkan siswa dalam menulis. (4) video pembelajaran ini tentunya dapat
digunakan berulang kali kapan pun dan di mana pun.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, pengembangan, dan pembahasan dalam


penelitian ini, dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, siswa kelas VII dan
guru Bahasa Indonesia di SMP PGRI 1 Palembang membutuhkan video
pembelajaran berbasis animaker dalam menulis teks prosedur. Kedua, video
pembelajaran berbasis animaker dalam menulis teks prosedur dikategorikan valid.
hal tersebut dibuktikan dengan hasil validasi ahli media memberikan skor 59
(98,3%) dan ahli materi memberikan skor 53 (81,5%). Ketiga, video pembelajaran
berbasis animaker dalam menulis teks proesdur dikategorikan praktis untuk
digunakan perserta didik. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya uji coba
kepraktisan dengan metode one to one kepada tiga perwakilan siswa yang
mewakili siswa tingkat tinggi, sedang, dan rendah.

REFERENSI

Alessi, S. M. & Trollip, S. R. (2001). Multimedia for learning: Methods and


development. Allyn & Bacon.

Agustiningsih. (2016). Video sebagai allternatif media pembelajaran dalam


rangka mendukung keberhasilan penerapan kurikulum 2013 di Sekolah
Dasar. Jurnal Pancaran, 4(1), 55–68.

Alessi, Stephen M; Trollip, S. R. (2001). Multimedia For Learning: Methods and


Devlopment. Allyn & Bacon.

Hardianti Asri, W. K. (2017). Keefektifan penggunaan media video dalam


keterampilan menulis karangan sederhana Bahasa Jerman siswa kelas XII
IPA SMA Negeri 11 Makasar. Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra,
1(2), 123–130.

Khusniyah, N. L., & Hakim, L. (2019). Efektifitas pembelajaran berbasis daring:


Sebuah bukti pada pembelajaran bahasa Inggris. Jurnal Pemikiran dan
Penelitian Pendidikan, 17(1), 19–33.

Lestari, S., Purnomo, M. E., & Saripudin, A. (2018). Pengembangan media


pembelajaran teks negosiasi video scribe untuk peserta didik kelas X SMK
BSI Palembang. Jurnal Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia,
2(1), 84–85. http://conference.unsri.ac.id/index.php/SNBI/article/view/1286

Nurhayati, S. Tono., & Saripudin, A. (2020). Creating a web-based course-book


on revitalization of the sampyong for university students. Universal Jurnal of
Educational Research, 8(12), 6790–6797.
https://doi.org/10.13189/ujer.2020.081245

Anda mungkin juga menyukai