Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hanun Ambarsari

NIM : 210431620911

Offering : M

Saya ingin mengembangkan bahan ajar media pembelajaran ekonomi berbasis vidio untuk
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa

1. Analisis

Media video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan
pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk membantu
pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran (Cheppy Riyana, 2007:25). Video merupakan bahan
pembelajaran tampak dengar (audio visual) yang dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan-pesan/materi pelajaran. Dikatakan tampak dengar karena unsur dengar (audio) dan unsur
visual/video (tampak) dapat disajikan serentak. Media Video Pembelajaran dapat digolongkan ke dalam
jenis media Audio Visual atau media yang dapat dilihat atau didengar. Media Audio Motion Visual
(media audio visual gerak) yakni media yang mempunyai suara, ada gerakan dan bentuk obyeknya dapat
dilihat, media ini paling lengkap. Informasi yang disajikan melalui media ini berbentuk dokumen yang
hidup, dapat dilihat di layar monitor atau ketika diproyeksikan ke layar lebar melalui projector dapat
didengar suaranya dan dapat dilihat gerakannya (video atau animasi).

Observasi juga dilakukan untuk kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran. Pada tahap observasi ini,
peneliti mengamati guru ekonomi yang mengajar mata pelajaran ekonomi kelas X IPA 2. Dalam kegiatan
belajar mengajar peneliti menemukan bahwa guru belum maksimal dalam penggunaan media
pembelajaran. Selama proses pembelajaran peserta didik menggunakan buku paket dan powerpoint
sebagai sumber belajar, guru lebih sering menggunakan metode ceramah dalam proses belajar
mengajar sehingga siswa kurang minat dalam pembelajaran kelas dengan terlihatnya siswa terlihat
mengobrol dengan teman sebangku dan bermain alat komunikasi yaitu handphone dalam kelas. Kondisi
ini yang menyebabkan nilai prestasi belajar siswa ada banyak kurang dari KKM.

2. Perencanaan

Tahap perencanaan yang dilakukan peneliti adalah berdiskusi dengan guru mengungkapkan permasalah
yang ada di kelas X IPA 2 terkait prestasi belajar Ekonomi dan terjadi kesepakatan untuk mengadakan
penelitian tindakan kelas siklus I dengan tahap perencanaan: Menyiapkan silabus pembelajaran ekonomi
dari Kementrian Pendidikan Republik Indonesia untuk persiapan pembelajaran di kelas, menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kompetensi dasar Badan Usaha dengan materi Badan Usaha
Milik Negara berdasarkan silabus agar dapat digunakan guru sebagai pedoman dalam mengajar. RPP
siklus I materi Badan Usaha Milik Negara dapat dilihat pada lampiran 4.1, Mempersiapkan materi dan
sumber bahan ajar materi Badan Usaha Milik Negara yang akan digunakan untuk mengajar yang
bersumber dari buku, membuat soal latihan berupa pre test dan post testbeserta kunci jawaban. Soal ini
digunakan untuk mengukur aspek kognitif siswa untuk prestasi belajar siswa yang terdiri dari 20 pilihan
ganda. Soal siklus I beserta kunci jawaban dapat dilihat di lampiran 4.4. Langkah selanjutnya yang
dilakakukan peneliti adalah mempersiapkan media pembelajaran berupa media video. Media ini telah
divalidasi sebelumnya oleh validator ahli materi dan ahli media dan dinyatakan layak
diimplementasikan. Membuat catatan lapangan yang digunakan untuk menuliskan deskripsi data
tambahan selama kegiatan penelitian tindakan kelas berlangsung. Lembar catatan lapangan siklus I
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4.6, Konsultasi dengan guru terkait persiapan dan
pelaksanaan proses pembelajaran yang akan dilakukan

3. Pengembangan

Media video pembelajaran untuk menghasilkan video pembelajaran yang mampu meningkatkan
motivasi dan efektivitas penggunanya maka pengembangan video pembelajaran harus memperhatikan
hal hal berikut :

1) Kejelasan Pesan
Dengan media video siswa dapat memahami pesan pembelajaran secara lebih bermakna dan informasi
dapat diterima secara utuh sehingga dengan sendirinya informasi akan tersimpan dalam memori jangka
panjang dan bersifat retensi.
2) Berdiri Sendiri
Video yang dikembangkan tidak bergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-
sama dengan bahan ajar lain.

3) Akrab dengan Pemakai


Media video menggunakan bahasa yang sedehana, mudah dimengerti, dan menggunakan bahasa yang
umum. Paparan informasi bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk
kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan.

4) Representasi Inti

Materi harus benar-benar representatif, misalnya materi simulasi atau demonstrasi. Pada dasarnya
materi pelajaran baik sosial maupun sains dapat dibuat menjadi media video.

5) Visualisasi
Materi dikemas secara multimedia terdapat didalamnya teks, animasi, sound, dan video sesuai tuntutan
materi. Materi-materi yang digunakan bersifat aplikatif, berproses, sulit terjangkau, dan berbahaya
apabila langsung dipraktikkan, memiliki tingkat keakurasian tinggi.
6) Kualitas Resolusi Tinggi
Tampilan berupa grafis media video dibuat dengan teknologi rekayasa digital dengan resolusi tinggi
tetapi support untuk setiap speech sistem komputer.

7) Dapat Digunakan secara Individual


Video pembelajaran dapat digunakan oleh para siswa secara individual, tidak hanya dalam pebelajaran
di sekolah, tetapi juga di rumah. Dapat pula digunakan secara klasikal dengan jumlah siswa maksimal 50
orang bisa dapat dipandu oleh guru atau cukup mendengarkan uraian narasi dari narator yang telah
tersedia dalam program.

4. Evaluasi

Video merupakan salah satu media pembelajaran yang cukup berkesan untuk digunakan karena
menggabungkan secara baik unsur multimedia seperti audio, visual, gerak, warna dan tulisan. Unsur
video yang terdapat didalamnya akan dapat meningkatkan kesan pada pembelajaran di kelas.
Penggunaan video dapat memanipulasi ruang. Ciri dari media ini memungkinkan suatu objek atau
kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada
siswa (Azhar Arsyad, 2011: 14). Dengan demikian materi yang disampaikan berupa BUMN dengan
mudah dapat dijelaskan melalui visual. Maka, penjelasan berupa gambaran keadaan ruangan rapat
penyusunan BUMN dapat dengan mudah dimengerti oleh para siswa.Video mempunyai kelebihan yaitu
memanipulasi gambar. Pengajar dapat melakukan perubahan kepada gambar dengan menggunakan
teknik-teknik seperti gerak perlahan, gerak cepat, bingkai demi bingkai, penggelapan dan ulang tayang.
Keunggulan video ini sangat penting untuk menjelaskan teori BUMN seperti menjelaskan proses
pembuatan anggaran dan pelaksanaannya. Dengan demikian video dapat menjelaskan proses-proses
tersebut kepada siswa dalam waktu singkat dan jelas. Video yang direka bentuk dan digunakan secara
sistematis juga dapat merangsang daya imajinasi dan daya ingat siswa. Video dapat mempertajam daya
ingat siswa tentang materi yang terkandung dalam video. Hal ini sangat penting dalam kegiatan
pembelajaran karena dapat menunjang teori BUMN sebelum diterjunkan untuk praktik di lapangan.
Daya ingat sangat berperan untuk proses pembelajaran yang telah dipaparkan di dalam media video
akan lebih membantu sehingga siswa dapat dengan mudah menghafal langkah yang telah diterapkan
untuk dikerjakan dalam ujian dan kehidupan nyata. Selain itu adapun beberapa kekurangan yang dimiliki
oleh pengembangan media pembelajaran berbasis video ini Video pembelajaran memerlukan banyak
biaya, tenaga, pikiran dan waktu dalam pembuatannya.Tidak semua mata pelajaran dapat dituangkan ke
dalam bentuk video pembelajaran, sehingga video hanya mencakuo mata pelajaran yang materinya
berupa konkrit. Video pembelajaran memerlukan fasilitas pendukung untuk persiapan pemutaran
seperti layar background, laptop, sound, kabel, dan LCD. Tidak semua orang mampu membuat video
pembelajaran dengan kualitas yang baik sehingga cara pembuatan video perlu dipelajari dengan benar.

5. Revisi

Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih


media adalah objektivitas, program pengajaran, (c) situasi dan kondisi,
(d) kualitas teknik, dan (e) keefektifan. Oleh karena itu, diperlukan suatu
kriteria pemilihan media yang bersumber dari konsep bahwa media
merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Seperti
yang telah dikemukakan oleh Azhar Arsyad (2011: 46), ada beberapa
kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih media, sebagai berikut:
1) Tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
yaitu tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
2) Tepat dalam mendukung materi dari mata pelajaran yang sifatnya
sesuai fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi.
3) Media yang diupayakan bersifat praktis, luwes, dan bertahan.
4) Pertimbangan dari aspek mutu teknis dari media pembelajaran.
Berdasarkan uraian mengenai prinsip pemilihan media pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa
sebelum memilih media pembelajaran harus berdasarkan pertimbangan tertentu, seperti kesesuaian
media yang akan diadakan dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran, kesesuaian materi
pelajaran, kondisi dan kebutuhan siswa saat proses pembelajaran, kemampuan dari guru dan siswa
dalam menggunakannya, serta dampak kemajauan dari berlangsungnya proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai