Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN


AUDIOVISUAL PADA MATA KULIAH
PENDIDIKAN PANCASILAA

OLEH :

NAMA: ISMAWATI

NIM: A0121333

KELAS: D AGRIBISNIS

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT


FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
DAFTAR ISI
JUDUL...................................................................................................................................................I

DAFTAR ISI........................................................................................................................................II

BAB I PEMBAHASAN ........................................................................................................................1

A. Ruang lingkup pembelaran metode audiovisual..................................................................................1

B. Langkah-langkah penggunaan media audiovisual...............................................................................2

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................3
BAB I
PEMBAHASAN
A. Ruang lingkup pembelajaran media audiovisual
1. Pengertian media pembelajaran audiovisual
Pengertian media Audio Visual dilihat dari etimologi “kata media berasal dari
bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah
berarti perantara atau pengantar, maksudnya sebagai perantara atau alat menyampaikan
sesuatu”. Sejalan dengan pendapat di atas, AECT (Association For Education
Communication Technology) dalam Arsyad mendefinisikan bahwa “ media adalah segala
bentuk yang dipergunakan untuk menyalurkan pesan informasi” (Musfiqon,
2012:72). “Audio Visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan
perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi), meliputi media
yang dapat dilihat dan didengar”. Media Audio Visual adalah merupakan media perantara
atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran
sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
2. Bentuk-bentuk media audiovisual
Berbicara mengenai bentuk media, disini media memiliki bentuk yang bervariasi
sebagaiman dikemukakan oleh tokoh pendidikan, baik dari segi penggunaan, sifat
bendanya, pengalaman belajar siswa, dan daya jangkauannya, maupun dilihat dari segi
bentuk dan jenisnya. Dalam pembahasan ini akan dipaparkan sebagian dari
bentuk media audio visual yang dapat diklasifikasikan menjadi delapan kelas yaitu:
1) Media Audio Visual gerak contoh, televisi, video tape, film dan media audio pada
umumnaya seperti kaset program, piringan, dan sebagainya.
2) Media Audio Visual diam contoh, filmastip bersuara, slide bersuara, komik
dengan suara.
3) Media audio semi gerak contoh, telewriter, mose, dan media board.
4) Media visual gerak contoh, film bisu.
5) Media visual diam contoh microfon, gambar, dan grafis, peta globe, bagan, dan
sebagainya
6) Media seni gerak
7) Media audio contoh, radio, telepon, tape, disk dan sebagainya
8) Media cetak contoh, televisi (Sadiman, 2010: 175).
Hal tersebut di atas adalah merupakan gambaran media sebagai sumber belajar,
memberikan suatu alternatif dalam memilih dan mengguanakan media pengajar sesuai
dengan karakteristik siswa. Media sebagai alat bantu mengajar diakui sebagai alat bantu
auditif, visual dan audio visual. Ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi
harus disesuaikan dengan rumusan tujuan instruksional dan tentu saja dengan guru itu
sendiri.
3. Faktor-faktor yang memperanguhi penggunaan media audiovisual
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kriteria pemilihan media pengajaran
antara lain “tujuan pengajaran yang diingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa,
ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak, mutu teknis, dan biaya” (Basyiruddin,
2002: 15). Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan sesuai dengan
pendapat lain yang mengemukakan bahwa pertimbangan pemilihan media pengajaran
sebagai berikut:
1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan
instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah
satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan atau
dipertunjukkan oleh siswa seperti menghafal, melakukan kegiatan yang
melibatkan kegiatan fisik dan pemikiran prinsip-prinsip seperti sebab akibat,
melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau hubungan-
hubungan perubahan dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran
tingkat yang lebih tinggi.
2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang yang sifatnya fakta, konsep, prinsip
yang generalisasi agar dapat membantu porses pengajaran secara efektif, media
harus selaras dan menunjang tujuan pengajaran yangt telah ditetapkan serta
sesuai dengan kebutuhan tugas pengajaran dan kemampuan mental siswa.
3. Aspek materi yang menjadi pertimbangan dianggap penting dalam memilih
media sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan atau
berdampak pada hasil pengajaran siswa.
4. Ketersediaan media disekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri
media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan
seorang guru.
5. Pengelompokan sasaran, media yang efektif untuk kerlompok besar belum tentu
sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecilatau perorangan. Ada
media yang tepat untuk kelompoik besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan
perorangan.
6. Mutu teknis pengembangan visual, baik gambar maupun fotograf harus
memenuhi persaratan teknis tertentu misalnya visual pada slide harus jelas dan
informasi pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu
oleh elemen yang berupa latar belakang (Musfiqon, 2012: 78)

Adanya gambaran di atas, kriteria pemilihan media Audio Visual memiliki kriteria
yang merupakan sifat-sifat yang harus dipraktekan oleh pemakai media, kriteria tersebut
antara lain:

1. Ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan tidak


terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri.
2. Efektifitas biaya, tujuan serta suatu teknis media pengajaran.
3. Harus luwes, keperaktisan, dan ketahan lamaan media yang bersangkutan untuk
waktu yang lama, artinya bisa digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada
disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan (Sadiman,
2010: 84).

Berbagai dasar pemilihan tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa pemilihan
media harus sesuai dengan kemampuan dan karakteristik anak didik,pemilihan
media Audio Visual dapat membantu siswa dalam menyerap isi pelajaran, media yang
dipilih harus mampu memberikan motivasi dan minat siswa untuk lebih berprestasi dan
termotivasi lebih giat belajar.

Sistem pendidikan yang baru menuntut faktor dan kondisi yang baru pula baik yang
berkenaan dengan sarana fisik maupun non fisik. Untuk itu, diperlukan
tenaga pengajar yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang memadai, kinerja, dan
sikap yang baru serta memiliki peralatan yang lebih lengkap dan administrasi yang lebih
teratur.

4. Kelebihan dan kelemahan media audiovisual

a) Kelebihan atau kegunaan media Audio-Visual pembelajaran sama dengan


pengajaran Audio & visual yaitu:

• Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat


verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
• Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
• Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar,
filmbingkai, film atau model
• Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film
atau gambar
• Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame
lapse atau high speed photografi
• Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi
lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
• Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan
model, diagram, dll
• Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll)dapat
di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll
• Media Audio Visual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial.
(Musfiqon, 2012: 81)

b) Kekurangan media audio-visual yatu:


• terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses
pengembangannya dan tetap memandang dan materi audio-
visual sebagai alat bantu guru dalam mengajar.
• Terlalu menekankan pada penguasaan materi dari pada
proses pengembangannya dan tetap memandang materi Audio
Visual sebagai alat Bantu guru dalam proses pembelajaran. Media
yang beoriantsi pada guru sebernarnya
• Media Audio Visual cenderung menggunakan model komunikasi satu
arah
• Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja,
karna media audio-visual cenderung tetap di tempat.
B. Langkah-langkah menggunakan media audiovisual
Langkah-langkah Menggunakan Media Audio-Visual Menurut Basuki dan
Farida (1992:78) ada tiga langkah pokok prosedur penggunaan media pembelajaran
yang perlu diikuti, yaitu:
a. Persiapan
b. pelaksanaan,
c. tindak lanjut.
Dibawah ini adalah langkahlangkah penggunaan media audio-visual tersebut,
disini media nya adalah film dan video dan mata pelajarannya adalah SKI, dan
dijabarkan sebagai berikut:
a) Persiapan, terdiri dari:
1. mempelajari, menyiapkan, dan memastikan alat dapat berfungsi,dan
2. mengkondisikan siswa untuk mengamati film dokumenter.
b) Pelaksanaan (penyajian), terdiri dari:
1. mengarahkan siswa mengamati dan mencatat materi yang penting dari film
dokumenter ”dinasti umayyah”,
2. tanya-jawab mengenai film
3. meminta siswa menceritakan film secara ringkas,
4. menjelaskan lebih lanjut materi pelajaran.
c) Tindak Lanjut, terdiri dari:
1. Meminta siswa berdiskusi,
2. meminta siswa melaporkan hasil diskusi dan kelompok lain
menanggapinya
C. Fungsi Media Audio Visual
Levie dan Lanz dalam (Arsyad, 2010:16) mengemukakan empat fungsi media
audio-visual yaitu ;
a) Fungsi Atensi. Di sini media audio visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran,
b) Fungsi afektif. Di sini media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika belajar atau membaca teks yang bergambar, misalnya informasi yang
menyangkut masalah social atau ras,
c) Fungsi kognitif. Di sini media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar,
d) Fungsi kompensatoris. Di sini media pengajaran terlihat dari hasil penelitian
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu
siswa yang lemah untuk membaca juga mengorganisasikan informasi dalam teks
dan mengingatnya kembali. Media pembelajaran yang berbasis audio visual
merupakan perantara atau penyampai pesan pembelajaran yang mengandung
komponen atau unsur visual dan suara. Karena menggunakan lebih dari satu
indera dalam pemanfaatannya, maka media audio visual ini seringkali dimasukan
dalam kelompok multimedia. Dalam konteks komunikasi, media audio visual
memiliki beberapa fungsi edukatif, fungsi sosial, fungsi ekonomis, dan fungsi
budaya. Untuk mengetahui fungsi-fungsi tersebur secara terang, maka bisa
dilihat melalui uraian sebagai berikut:
a. Fungsi Edukatif Fungsi edukatif ini dapat memberikan sebuah pengaruh ysng
bernilai pendidikan seperti mendidik siswa untuk berpikir kritis, memberi
pengalaman yang bermakna, serta mengembangkan dan memperluas cakrawala
berfikir siswa.
b. Fungsi Sosial Fungsi sosial dari media pembelajaran audio visual ini adalah dapat
memberikan informasi autentik dalam berbagai bidang kehidupan dan konsep
yang sama pada setiap orang. Sehingga hal tersebut dapat memperluas pergaulan,
pengenalan, pemahaman tentang orang, cara bergaul, dan adat istiadat.
c. Fungsi Budaya Sementara fungsi budaya ini dapat memberikan perubahan-
perubahan dalam segi kehidupan manusia, dapat mewariskan serta meneruskan
unsur-unsur budaya dan seni yang ada di masyarakat. Selain fungsi di atas, ada
pendapat lain yang juga menyatakan bahwa ada beberapa fungsi lain dari media
pembelajaran audio visual yang perlu diketahui. Fungsi dari media pembelajaran
audio visual yang dimaksud diantaranya adalah sebagai berikut;
d. Lebih Efektif Audio visual bisa berfungsi sebagai salah satu media yang dapat
mewujudkan situasi dan kondisi belajar mengajar yang lebih efektif.
e. Sebagai Integral Pembelajaran Media pembelajaran audio visual dapat berfungsi
sebagai bagian yang integral dari keseluruhan proses pembelajaran.
f. Sebagai Hiburan Dalam proses belajar mengajar, media audio visual dapat
sebagai hiburan bagi siswa. Selain itu, media ini juga dapat memancing perhatian
atau merangsang minat belajar siswa.
g. Mempercepat Proses Belajar Dalam hal ini, media pembelajaran audio visual
dapat berfungsi sebagai alat untuk mempermudah dan mempercepat proses
belajar dalam menangkap sebuah materi yang diberikan atau yang ditampilkan
oleh seorang guru.
h. Meningkatkan Kualitas Belajar Media audio visual ini juga dapat berfungsi
sebagai salah satu media yang dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar.
(Ega Rima, 2016:51-54)
Media audio-visual dalam dunia pendidikan berfungsi untuk mempertinggi proses
belajar peserta didik yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar
yang hendak dicapai. Hal itu diuraikan oleh (Syukur, 2008: 120) sebagai berikut ;
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar,
2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami dan
dikuasai peserta didik,
3) Pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal,
4) Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengar uraian guru, tetapi juga punya aktivitas lain seperti mengamati,
merumuskan, melakukan, dan mendemonstrasikan.
Menurut Sadiman dkk (2012 :17-18) media audio-visual dalam proses belajar
mengajar memilik 4 fungsi sebagai berikut.
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis ( dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka ).
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
1. Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar, film
bingkai, film atau model;
2. Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau
gambar;
3. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan
timelapse atau high-speed photography ;
4. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi
lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal.
5. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan
dengan model, diagram dan lain-lain, dan
6. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain)
dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar dan lain-lain.
c. Penggunaan media audio-visual secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap
pasif anak didik. Dalam hal ini media audio-visual berguna untuk : 1) Menimbulkan
kegairahan belajar; 2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak
didik dengan lingkungan dan kenyataannya; 3) Memungkinkan anak didik belajar
sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya. d) Dengan sifat yang unik pada
tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda,
sedangkan kurikulum dan materi pendidikan yang ditentukan sama untuk setiap
siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semua nya itu harus diatasi
sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila lata belakang lingkungan guru dengan siswa juga
berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media audio-visual, yaitu dengan
kemampuannya dalam : 1) Memberikan perangsang yang sama; 2) Mempersamakan
pengalaman; 3) Menimbulkan persepsi yang sama Media audio-visual dapat
memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan,
kelompok yang besar jumlahnya yaitu, (a) memotivasi minat atau tindakan, (b)
menyajikan informasi, dan (c) memberi instruksi (Kemp dan Dayton dalam Arsyad,
2011: 19).
Fungsi dari media audio-visual juga diungkapkan oleh Asyhar (2011: 29-35)
bahwa media audio-visual memiliki beberapa fungsi yang dijelaskan sebagai berikut.
1) Media audio-visual sebagai sumber belajar, media ini berperan sebagai salah satu
sumber belajar bagi siswa. 2) Fungsi semantik, melalui media dapat menambah
perbendaharaan kata atau istilah. 3) Fungsi manipulatif, adalah kemampuan suatu
benda dalam menampilkan kembali suatu benda atau peristiwa dengan berbagai cara,
sesuai kondisi, situasi, tujuan dan sasarannya. 4) Fungsi fiksatif, adalah kemampuan
media audio-visual untuk menangkap, menyimpan dan menampilkan kembali suatu
objek atau kejadian yang sudah lampau. 5) Fungsi distributive, bahwa dalam sekali
penggunaan suatu materi, objek atau kejadian dapat diikuti siswa dalam jumlah besar
dan dalam jangkauan yang sangat luas. 6) Fungsi psikologis, media audio-visual
memiliki beberapa fungsi seperti atensi, afektif, kognitif, imajinatif, dan fungsi
motivasi. 7) Fungsi sosio kultural, penggunaan media audio-visual dapat mengatasi
hambatan sosial kultural antarsiswa.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media audio-visual
memiliki fungsi di antaranya (a) memotivasi minat atau tindakan, (b) menyajikan
informasi, dan (c) memberi instruksi. Fungsi dari media pembelajaran dapat
mendukung pelaksanaan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
a. Kelebihan dan Kelemahan Media Audio-Visual Setiap jenis media yang
digunakan dalam proses pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan begitu
pula dengan media audio-visual.

Arsyad (2011: 49−50) mengungkapkan beberapa kelebihan dan kelemahan media


audio-visual dalam pembelajaran sebagai berikut.

a. Kelebihan media audio-visual:

1. Film dan video dapat melengkapi pengalaman dasar siswa.


2. Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat
disaksikan secara berulang-ulang jika perlu.
3. Di samping mendorong dan meningkatkan motivasi film dan video menanamkan
sikap-sikap dan segi afektif lainnya.
4. Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan
pembahasan dalam kelompok siswa..
5. Film dan video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya jika dilihat secara
langsung.
6. Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok kecil,
kelompok yang heterogen maupun homogen maupun perorangan.
7. Film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan
dalam satu atau dua menit.
b. Kelemahan media audio-visual:
1. Pengadaan film dan video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang
banyak.
2. semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui film
tersebut.
3. Film dan video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
belajar yang diinginkan, kecuali dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan
sendiri. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kelebihan dan kelemahan
media audio-visual yang berupa film dan video bukan merupakan suatu kendala
dalam proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

https://fatkhan.web.id/pengertian-media-pembelajaran-audio-visual/

https://creatormedia.my.id/langkah-langkah-penggunaan-media-audio-visual/

https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21413113133.pdf

Anda mungkin juga menyukai