Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENGEMBANGAN MEDIA

“Penerapan Media Pembelajaran Dalam Proses Pembelajaran IPA”

Dosen Pembimbing :

Adrian topano M.Pd

Disusun Oleh :

1. Metra Suraya (2011260017)


2. Muhammad Fawwaz (2011260004)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrahim,
Segala puji syukur Penyusun Panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul
“Penerapan Media Pembelajaran IPA dalam Proses pembelajaran”   ini dapat
diselesaikan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dengan adanya
makalah ini, Kami berharap sedikit membantu para pembaca dan saya sendiri
selaku penyusun dalam memahami materi ini. Namun demikian, apabila dalam
makalah ini dijumpai kekurangan dan kesalahan baik dalam pengetikan maupun
isinya, Saya selaku penyusun dengan senang hati menerima kritik dan saran dari
para pembaca.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, Penyusun menghaturkan ucapan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Dosen
Pembimbing mata kuliah serta teman-teman angkatan yang bersama-sama
mewujudkan tercapainya tujuan perkuliahan ini. Semoga makalah yang
sederhana ini bermanfaat adanya. Amin yaa rabb.

Bengkulu, Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

BAB I.................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.............................................................................................................3

A. Latar Belakang..........................................................................................................3

B. Rumusan Masalah.....................................................................................................3

C. Tujuan.......................................................................................................................3

BAB II...............................................................................................................................4

PEMBAHASAN................................................................................................................4

A. Penerapan Media dalam Pembelajaran.....................................................................4

BAB III............................................................................................................................12

PENUTUP.......................................................................................................................12

A. Kesimpulan.............................................................................................................12

B. Saran........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran IPA tidak hanya terpaku dalam belajar fakta, konsep,


prinsip, hukum, tetapi juga belajar tentang cara memperoleh informasi,
penerapan teknologi, bekerja secara ilmiah dan kemampuan berpikir.
Penggunaan media pembelajaran harus dipertimbangkan dengan baik oleh guru
demi menunjang motivasi belajar siswa. Pemilihan media sebagai sumber
belajar mandiri dapat memperkaya pengalaman belajar dan membantu
kesiapan siswa untuk mendapatkan materi yang akan diajarkan dipertemuan
berikutnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan Media Audio Visual dalam proses pembelajaran?
2. Bagaimana penerapan Media Visual dalam proses pembelajaran ?
3. Bagaimana penerapan Media Audio dalam proses pembelajaran ?
4. Bagaimana penerapan media Multimedia dalam proses pembelajaran ?
5. Bagaimana penerapan Media Cetak dalam proses pembelajaran ?
6. Bagaimana penerapan Media Obyek dalam proses pembelajaran ?

C. Tujuan
1. Mengetahui penerapan Media Audio Visual dalam proses pembelajaran.
2. Mengetahui penerapan Media Visual dalam proses pembelajaran.
3. Mengetahui penerapan media audio dalam proses pembelajaran.
4. Mengetahui penerapan media Multimedia dalam proses pembelajaran.
5. Mengetahui penerapan media Cetak dalam proses pembelajaran.
6. Mengetahui penerapan media Obyek dalam proses pembelajaran.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penerapan Media dalam Pembelajaran


1. Media audio visual
Menurut Sudjana dan Rivai (2003) media audio visual adalah
sejumlah alat yang dipakai oleh guru-guru dalam menyampaikan konsep,
gagasan dan pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan
pendengaran.

Langka-langkah penerapan Media Audio Visual dengan penggunaan


media film ini adalah:

a. Langkah persiapan guru, pertama-tama guru harus mempersiapkan unit


pelajaran terlebih dahulu, kemudia baru pemilihan film yang tepat untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
b. Mempersiapkan kelas. Dalam hal ini siswa terlebih dahulu dipersiapkan
dengan menjelaskan maksud pembuatan film, menjelaskan secara
ringkas isi film.
c. Langkah penyajian, berupa pemutaran film dengan memperhatikan
kelengkapan alat yang akan digunakan (pengeras suara, layar proyektor
dan tempat proyektor), serta guru harus memperhatikan intensitas cahaya
ruangan.
d. Aktivitas lanjutan, yang berupa tanya jawab guna mengetahui sejauh
mana pemahaman siswa terhadap materi yang disediakan, membuat
karangan tentang apa yang telah ditonton.
Keterbatasan atau Kekurangan media audio visual yaitu:

1) Jika memutarkan film terlalu cepat, siswa tidak dapat mengikuti


2) Untuk media film bingkai suara, harus memerlukan ruangang yang gelap
3) Untuk media televise, tidak bisa dibawa kemana – mana karena
cenderung ditempat tertentu

5
4) Membutuhkan keahlian dan keterampilan khusus dalam menyajikan atau
membuat media belajar audio visual, karena media ini berupa suara dan
gambar-gambar, baik gambar bergerak maupun diam.

Metode pembelajaran media audio visual sangat cocok dalam


proses pembelajarann pada materi Tata Surya. Karena metode tersebut
membawa pengaruh baik bagi pembelajaran, peserta didik jadi lebih mudah
mencerna dan mengimplementasikan pelajaran dan nilai-nilai akhlak yang
disampaikan lewat metode media audio visual tersebut.

2. Media Visual
Media visual merupakan media komunikasi bersifat visual yang
ditampilkan dalam bentuk sketsa, gambar, foto, diagram, tabel, torso
dan benda visual lainya yang merupakan benda asli atau
replikasinya. Menurut Heinich, R.et.al, (1996), bahwa salah satu definisi
dari media visual adalah berperan dalam mengkonkritkan ide yang
abstrak. Jadi, Media Visual adalah suatu alat atau sumber belajar yang di
dalamnya berisikan pesan, informasi khususnya materi pelajaran yang di
sajikan secara menarik dan kreatif dan diterapkan dengan menggunakan
indera pengelihatan.

Penerapan media belajar visual dipraktekkan dengan mengikuti


beberapa tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap penggunaan, tahap evaluasi,
dan tindak lanjut.

a. Tahapan persiapan Yaitu merancang dan menyajikan media


pembelajaran visual dengan mempertimbangkan karakteristik siswa yang
diajar. Kemudian menyajikan materi pembelajaran dengan media
powerpoint yang memiliki desain menarik. Media PPt tersebut
dikombinasikan dengan gambar-gambar dalam bentuk puzzle yang
kreatif untuk menarik perhatian siswa. Media yang dipilih oleh guru
adalah media yang dapat diproyeksikan, yaitu media yang menggunakan
alat proyeksi sehingga gambar terlihat pada screen atau layar.

6
b. Tahap penggunaan Yaitu menggunakan fitur share screen sehingga
gambar pada PPt dapat terlihat pada layar siswa. Gambar yang dibuat
dengan menggunakan sentuhan teknologi digital dapat memberikan
kesan yang nyata bagi siswa.
c. Tahap evaluasi. Pada tahapan ini, guru melakukan tanya jawab dengan
siswa berupa pemberian kuis dan tanya jawab sesuai dengan topik yang
dibahas.
d. Setelah itu, tahapan keempat yang dilakukan adalah pemberian aktivitas
tambahan yang dapat memperkuat pemahaman siswa mengenai topik
yang dibahas.

Keterbatasan atau kekurangan dari media visual yaitu :

1) Kurang praktis dalam penggunaanya.


2) Hanya berupa gambar dan tulisan saja sehingga media ini tidak dapat di
terapkan untuk peserta didik yang berkebutuhan khusus, salah satunya
adalah tunanetra.
3) Media ini tidak di lengkapi dengan suara jadi kurang menarik.
Media visual memiliki peran penting dalam proses pembelajaran
seperti penggunaan waktu yang efektif, dapat menembus batas ruang
dan waktu, dapat memotivasi belajar siswa serta mengubah konsep
abstrak mejadi konkrit karena kehadiaran media visual. Oleh karena itu
penggunaan media visual sangat cocok dalam proses pembelajaran sangat
Mata Pelajaran IPA Materi Ciri-Ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup.
3. Media Audio
Media Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya hanya
diterima melalui indera pendengaran. Dengan kata lain, media jenis ini
hanya melibatkan indera dengar dan memanipulasi unsur bunyi atau suara
semata (Prasetiyo et al., 2018).
Proses penerapan media audio dengan pengggunaan radio dalam
kelas adalah:

7
a. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah tentang penggunaan waktu
saat radio digunakan. Tempat dan kondisi penerimaan harus saling
mendukung.
b. Langkah persiapan, dalam tahapan ini hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah tujuan yang hendak dicapai melalui penggunaan program, jenis
program, dan umur para siswa. Dalam hubungan ini kelas juga
melakukan persiapan seperti mengumpulkan berbagai bahan tentang
siaran, daftar nama-nama tempat, konsep, dan kunci pertanyaan.
Sedangkan langkah persiapan bagi guru adalah memberikan bimbingan
dan latihan, serta menyediakan perlengkapan yang menjadi penunjang
siaran raio tersebut, seperti pamplet, gambar-gambar dan majalah-
majalah.
c. Langkah penerimaan. Dalam hal ini ada dua kegiatan yaitu kegiatan yang
dilakukan oleh guru, seperti, guru ikut serta mendengarkan siaran dengan
seksama dan harus duduk di depan kelas, membuat catatan, menulis kata-
kata yang baru atau sulit, mendemonstrasikan irama dipapan tulis,
membuat suatu tanda pada peta dan lain sebagainya. Sedangkan kegiatan
siswa adalah membuat catatan tentang pokok-pokok yang diaggap
penting, membuat pertanyaan-pertanyaan, mengikuti demonstrasi,
mengadakan apersepsi, menulis kata-kata atau kalimat tertentu.
d. Kegiatan lanjutan, berupa pembahasan ulang tentang apa yang telah
diperoleh melalui siaran radio, seperti mengadakan kegiatan diskusi,
menarik kesimpulan, membaca buku, membaca peta maupun menulis.
Hal yang terpenting dalam kegiatan lanjutan ini adalah mengintegrasikan
pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya degan yang baru diperoleh
melalui radio.
Keterbatasan atau kekurangan Media Audio :
1) Media ini bersifat abstrak karena hanya berupa suara saja sehingga pada
hal hal tertentu juga memerlukan bantuan visual.
2) Karena media audio ini bersifat abstrak pemahaman pengertiannya hanya
bisa di kontrol melalui kata-kata atau bahasa, serta susunan kalimat

8
3) Media ini akan berhasil jika diterapkan bagi mereka yang sudah
mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak.

Media pembelajaran audio berbasis audio dapat meningkatkan hasil


belajar siswa menjadi lebih baik. Media pembelajaran yang dikembangkan
memudahkan siswa dalam memahami materi yang diberikan guru ketika
pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
materi Pembuatan Makanan pada Tumbuhan Hijau bagi siswa Tunanetra.

4. Media Multimedia
Multimedia merupakan penyatuan dua atau lebih media komunikasi
seperti teks, grafik, animasi, audio, dan video dengan ciri intraktivitas
komputer untuk menghasilkan satu presentasi menarik (Munir, 2013).
Tahap-tahap Penerapan Media Mutlimedia komputer :
a. Tahap persiapan melaksanakan peninjauan lokasi penelitian, untuk
menentukan kelayakan lokasi penelitian dilihat dari sarana komputer dan
prasarana ruangan yang dibutuhkan.
b. Selanjutnya mempersiapkan program pengajaran, uji coba instrumen di
sekolah bersangkutan di kelas XI yang telah mempelajari pokok bahasan
larutan elektrolit dan non elelktrolit.
c. Langkah berikutnya, melakukan tes awal menggunakan instrumen yang
telah dibakukan.
d. Tahap pelaksanaan. Dalam hal ini dilakukan perlakuan sesuai dengan apa
yang telah dirancang, dengan pengajaran menggunakan media komputer
multi media, dan konvensional.
e. Selanjutnya siswa melaporkan proses hasil kerjanya dan pengamatannya.
Keterbatasan / Kekurangan media Multimedia menurut (Munir,
2013) adalah :
1) Memerlukan biaya relatif tinggi dalam pengadaan, dan pengembangan
program.

9
2) Mendisain dan memproduksi multimedia pembelajaran interaktif tidak
mudah, memerlukan kegiatan intensif yang memerlukan banyak waktu
dan keahlian khusus.

Media pembelajaran berbasis multimedia komputer sangat cocok


diterapkan pada mata materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Ketertarikan
siswa dalam materi yang diajarkan mampu untuk mendorong kegiatan
belajar siswa sehingga siswa akan lebih termotivasi belajarnya.

5. Media Cetak
Media cetak menurut Eric Barnow adalah segala barang yang dicetak
yang ditujukan untuk umum. Maka yang dimaksud media cetak yaitu
majalah, surat kabar dan berbagai bentuk barang cetakan yang tujuannya
dibuat untuk menyebarkan informasi atau pesan komunikasi. Menurut
Ronald H Aderson, media cetak adalah bahan bacaan yang diproduksi secara
profesional seperti buku, majalah, dan buku petunjuk. Pengertian mengenai
media cetak ini biasanya dipahami secara khusus (sempit), dimana yang
ditangkap saat disebutkan ‘media cetak’ adalah koran, buku, majalah dan
sebagainya.
Langkah –langkah penerapan media cetak :
1) Sajikan informasi dalam jumlah yang selayaknya dapat dicerna,
diproses, dan dikuasai. Informasi dibagi kedalam kelompok - kelompok
terkecil yang logis kira-kira antara 3-7 butir/kelompok semakin
kompleks informasi itu semakin sedikit jumlah butir yang ditampilkan
dalam sekali penyajian.
2) Pertimbangkan hasil pengamatan dan analisis kebutuhan siswa dan
siapkan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
3) Pertimbangkan hasil analisis respon siswa:bagaimana siswa menjawab p
ertanyaandan
mengerjakan latihan memberikan kesempatan untuk latihan tambahan,
menyiapkan contoh-contoh, atau menyarankan bacaan tambahan.

10
4) Siapkan kesempatan bagi siswa untuk dapat belajar sesuai kemampuan
dan kecepatan mereka ; keberhasilan penyajian materi dengan media
berbasis teks sangat ditentukan kesempatan siswa belajar berdasarkan
kemampuannya
5) Gunakan bagian jenis latihan dan evaluasi seperti main peran, studi
kasus, berlomba atau simulasi.

Keterbatasan atau kekurangan media cetak :


a. Tidak interaktif.. Konten media cetak tidak interaktif. Tidak ada kolom
komentar bagi para pembacanya. Memang media cetak mempunyai
rubrik surat pembaca, dan menerima kritik saran.
b. Tidak ada konten video dan audio. Konten media cetak hanya berupa
gambar dan tulisan saja.

Pemanfaatan media cetak pada hakekatnya bertujuan untuk


meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengajaran. Media cetak ini cocok
dengan materi kimia zat adiktif dan psikotropika dengan biologi tentang
sistem dalam kehidupan manusia.

6. Media Realita/Obyek

Menurut Rusman (2005) media realita adalah semua media nyata


yang ada di lingkungan alam, baik digunakan dalam keadaaan hidup maupun
yang sudah diawetkan. Misalnya tumbuhan, batuan, binatang,
insectarium, benda-benda, air, sawah, makanan, dan sebagainya.

Langkah – langkah penerapan Media Realita :

1) Mengatur siswa ke dalam kelompok. Guru membagi siswa menjadi


kelompok kelompok kecil.
2) Mengadakan tanya jawab, Guru membagi media tersebut kepada tiap-
tiap kelompok dan Guru mengadakan tanya jawab tentang materi
dengan menggunakan misalnya media insektarium dengan tujuan untuk
merangsang siswa agar termotivasi.

11
3) Menjelaskan cara menggunakan media insektarium tersebut.
4) Mempresentasikan laporan. Siswa memberikan laporan dari hasil tugas
yang dilakukan.
5) Evaluasi. Pengecekan keterampilan siswa, tentang penggunaan
Insektarium dengan cara tanya jawab. Selanjutnya, Guru dan siswa
berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa

Dhieni, Ibrahim, dan Syaodih (2003) mengungkapkan beberapa


kelemahan dalam penggunaan media realita yaitu:

a. Membawa anak-anak ke berbagai tempat di luar sekolah kadang-kadang


mengandung resiko dalam bentuk kecelakaan dan sebagainya.
b. Biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai objek nyata kadang-
kadang tidak sedikit, apalagi ditambah dengan kemungkinan
kerusakan dalam menggunakannya.
c. Tidak selalu dapat memberikan semua gambaran dari objek yang
sebenarnya, seperti pembesaran, pemotongan dan gambar bagian
demi bagian, sehingga pengajaran harus didukung pula dengan media
lain.

Media realita ini sangat cocok diterapkan pada materi insektarium


sehingga dalam proses pembelajaran semakin jelas dan menarik.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Media pembelajaran merupakan salah satu bagian yang tidak bisa di
pisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada
umumnya serta tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Penggunaan
media pada proses pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru, ataupun bagi para
peserta didik. Penerapan media belajar visual dipraktekkan dengan mengikuti
beberapa tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap penggunaan, tahap evaluasi, dan
tindak lanjut.

Media Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya hanya
diterima melalui indera pendengaran. Dengan kata lain, media jenis ini hanya
melibatkan indera dengar dan memanipulasi unsur bunyi atau suara semata.
Untuk pemanfaatannya memakai alat yang sama pula, media pembelajaran ini
dapat menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar, serta
membantu meningkatkan konsentrasi tenaga pengajar dalam proses
pembelajaran tersebut.

B. Saran
Apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini, kritik dan saran
sangat saya harapkan. Semoga bisa bermanfaat bagi banyak pihak, terutama bagi
penyusun dan pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hae, Y. T. (2021). Yonathan Hae, Year Rezeki Patricia Tantu, Widiastuti. Penerapan
Media Pembelajaran Visual dalam Membangun Motivasi Belajar Siswa Sekolah
Dasar . Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 3 No 4 .

Hastuti, T. (2016). Peningkatan Hasil Belajar Ipa Sd Melalui Penerapan Media Visual
Bagaimana Kita Dapat Mendengar Suara. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Sekolah Dasar.Vol 4, No 1.

Prasetiyo, T., Setyosari, P., & Sihkabuden, S. (2018). Pengembangan Media Augmented
Reality Untuk Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Di Sekolah
Menengah Kejuruan. JINOTEP (Jurnal Inovasi Dan Teknologi Pembelajaran)
Kajian Dan Riset Dalam Teknologi Pembelajaran, 4(1).

Hastuti, T. (2016). Peningkatan Hasil Belajar Ipa Sd Melalui Penerapan Media Visual
Bagaimana Kita Dapat Mendengar Suara. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Sekolah Dasar.Vol 4, No 1.

Purwanto, E. (2015). Penerapan Model Peta Konsep Tipe Network Tree Menggunakan
Media Visual untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Mata
Pelajaran IPA Kelas IV SDN 3 Jangkar Kabupaten Situbondo Tahun Pelajaran
2015/2016. Jurnal IKA PGSD (Ikatan Alumni PGSD) UNARS 3 (2).

Satriani, M. R. (2018). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan


Model Pembelajaran Artikulasi Berbantuan Media Visual pada Peserta Didik
Kelas IV SDN 5 Panarung Palangkaraya . Tunas: Jurnal Pendidikan Guru
Sekolah Dasar 4 (1).

Sugiasih, P., Tripalupi, L. E., & Meitriana, M. A. (2015). Pengaruh peran guru sebagai
motivator terhadap motivasi belajar Ekonomi siswa SMA Se-kecamatan Seririt
tahun pelajaran 2014/2015. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 5(1).

Wahyugi, R., & Fatmariza, F. (2021). Pengembangan Multimedia Interaktif


Menggunakan Software Macromedia Flash 8 Sebagai Upaya Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(3).

14

Anda mungkin juga menyukai