Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

Media Pembelajaran Visual


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Media
Pembelajaran

Dosen Titik Rohmatin, S. Pd, M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Nabila Chamalia (1986206033)

Sindy Oktavia Sugiono P (1986206044)

Sucia Ningsih (1986206047)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

STKIP PGRI SIDOARJO

TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat
rahmat dan hidayahnya makalah tentang “Media Pembelajaran Visual” ini bisa
kami selesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih dari berbagai pihak


yang bersedia membantu dalam penulisan makalah ini. Antara lain pihak yang
membantu adalah :
1. Ibu Titik Rohmatin, S. Pd, M.Pd selaku dosen pengampu.
2. Orang tua kami yang banyak memberi segala dukungan.
3. Serta teman-teman yang selalu menyemangati dalam suatu hal.
Dengan demikian kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini
belum sempurna dan masih banyak kekurangannya. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang sportif serta membangun, agar
makalah yang telah kami buat ini menjadi lebih baik. Semoga makalah yang kami
buat ini dapat membantu rekan-rekan dalam memahami materi pada pembelajaran
mata kuliah pengembangan media pembelajaran.

Sidoarjo, 17 November 2020

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah ............................................................. 4
B. Rumusan masalah....................................................................... 5
C. Tujuan ....................................................................................... 5

Bab II PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Pembelajaran Visual ..................................... 6
B. Manfaat dari Media Visual......................................................... 7
C. Unsur Media Berbasis Visual .................................................... 8
D. Cara Pemilihan Media Visual .................................................... 10
E. Kelebihan dan Kekurangan Media Visual.................................. 12
F. Macam-macam Media Visual..................................................... 13

Bab III PENUTUP


A. Kesimpulan .............................................................................. 25
B. Saran-saran................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 26

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Di era globalisasi ini pendidikan merupakan salah satu investivasi
panjang karena proses dari pendidikan itu sendiri akan dirasakan baik untuk
saat ini maupun masa yang akan datang. Pendidikan tidak akan terlepas dari
peranan media dalam pemanfaatannya di dunia pendidikan. Kita sadari
semakin banyak saluran informasi dalam berbagai bentuk media. Dalam hal
ini, kita sebagai calon pendidik dapat lebih mudah untuk menyampaikan
materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan untuk
menyalurkan pesan, merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta
didik serta mengaktifkan pembelajaran dalam memberi tanggapan dan
umpan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar pada diri peserta didik
untuk melakukan praktik-praktik dengan benar.
Maka dari itu, dalam makalah ini kami membahas tentang salah satu
media pembelajaran yaitu media visual. Media visual merupakan media
yang memberikan gambaran menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan
abstrak. Media visual ini lebih bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh
sebagian besar panca indera kita khususnya indera penglihatan. Manfaat
yang kita dapat dalam penggunaan media ini adalah pemakaiannya yang
efektif dan efisien, praktis, dan lebih cepat dipahami oleh peserta didik.
Pendidik dapat memanfaatkan media-media secara optimal sehingga
menghasilkan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan seperti media
visual untuk mempermudah dalam berinteraksi dan pemberian materi yang
akan dibahas pada peserta didik.
Dalam sistem pendidikan modern, fungsi pendidik sebagai penyampai
pesan-pesan pendidikan tampaknya perlu dibantu dengan media pendidikan,
agar proses belajar mengajar dan proses pendidikan pada umumnya dapat
berlangsung secara efektif dan efisien.

4
B. Rumusan Masalah.
1. Apa itu media pembelajaran visual ?
2. Apa manfaat dari media visual ?
3. Apa saja unsur media berbasis visual ?
4. Bagaimana cara pemilihan media visual ?
5. Apa kelebihan dan kekurangan media visual ?
6. Apa saja macam-macam dari media visual ?

C. Tujuan.
1. Untuk mengetahui apa itu media pembelajaran visual.
2. Untuk mengetahui manfaat media visual.
3. Untuk mengetahui unsur media berbasis visual.
4. Untuk mengetahui cara pemilihan media visual.
5. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan media visual.
6. Untuk mengetahui macam-macam media visual.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran Visual.


Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari
“Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu
perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Dalam
pendidikan, media diartikan sebagai komponen sumber belajar atau wahana
fisik yang mengandung materi intruksional dilingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar. 
Media visual merupakan penyampaian pesan atau informasi secara
teknik dan kreatif yang mana menampilkan gambar, grafik serta tata dan
letaknya jelas,sehingga penerima pesan dan gagasan dapat diterima sasaran.
Apabila dikaitkan antara media visual dan pembelajaran maka
pembelajaran itu akan menarik, efektif dan efesien karena peserta didik
terutama siswa sekolah dasar masih berfikir konkrit, semua yang guru
utarakan atau sampaikan harus dibuktikan sendiri dengan mata mereka.
Media visual merupakan sumber belajar yang berisikan pesan atau materi
pelajaran yang dibuat secara menarik dalam bentuk kombinasi gambar, teks,
gerak, dan animasi yang disesuaikan dengan usia peserta didik sehingga
pembelajaran akan menyenangkan dan tidak menjenuhkan.
Media visual adalah media yang memberikan gambaran menyeluruh
dari yang konkrit sampai dengan abstrak. Jadi dapat diambil kesimpulan
bahwa media visual merupakan salah satu media untuk pembelajaran. Media
bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita
terutama oleh indera penglihatan.

6
B. Manfaat Media Visual.
Manfaat media visual antara lain:
1. Media bersifat konkrit, lebih realistis dibandinakan dengan media
verbal atau non verbal sehingga lebih memudahkan dalam
pengaplikasiannya.
2. Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap
melalui pengelihatan (media visual), terutama media visual yang
menarik dapat mempercepat daya serap peserta didik dalam
memahami pelajaran yang disampaikan.
3. Media visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki
oleh para peserta didik dan dapat melampaui batasan ruang kelas.
Melalui penggunaan media visual yang tepat, maka semua obyek itu
dapat disajikan kepada peserta didik.
4. Lebih efektif dan efisien dibandingkan media verbal lainnya karena
jenisnya beragam, pendidik dapat menggunakan semua jenis visual
yang ada. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif dan tidak
membosankan bagi peserta didik.
5. Penggunaannya praktis, maksudnya media visual ini mudah
dioperasikan oleh setiap orang. Misal penggunaan media Transparansi
Overhead Tranparancy (OHT).
Dengan demikian media visual sangatlah berperan penting dalam proses
belajar mengajar karena media visual memiliki peran yaitu memudahkan
dalam penyampaian materi kepada peserta didik. Peserta didik akan terbantu
dalam memahami materi yang komplek. Pemanfaatan media visual juga
berperan bagi peserta didik.

7
C. Unsur Media Berbasis Visual.
Berikut ini unsur-unsur media berbasis visual:
1. Kesederhanaan
Secara umum kesederhanaan itu mengacu kepada elemen yang
terkandung dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit
memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang disajikan
visual  itu. Pesan atau informasi yang panjang atau rumit harus dibagi-
bagi ke dalam beberapa bahan visual yang mudah dibaca dan mudah
dipahami, demikian pula teks yang menyertai bahan visual harus
dibatasi (misalnya antara 15 sampai dengan 20 kata). Kata-kata harus
memakai huruf yang sederhana dengan gaya huruf yang mudah
terbaca dan tidak terlalu beragam dalam satu tampilan ataupun
serangkaian tampilan visual. Kalimat-kalimatnya juga harus ringkas
tetapi padat, dan mudah dimengerti.
Contoh : jika menggunakan metode persentasi dengan slide,
gunakanlah jenis huruf yang tidak terlalu berlebihan, sajikan kata
kuncinya saja di dalam slidenya.

2. Keterpaduan
Keterpaduan mengacu kepada hubungan yang terdapat diantara
elemen-elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi secara
bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu
sebagai suatu keseluruhan sehingga visual itu merupakan suatu bentuk
menyeluruh yang dapat dikenal yang dapat dibantu pembantu
pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.

3.  Penekanan
Meskipun penyajian visual dirancang sederhana mungkin, seringkali
konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah
satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa. Dengan

8
menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, perspektif, warna, atau
ruang penekanan dapat diberikan kepada unsure terpenting.
Contoh : pada saat belajar tentang “tempat sekitar” walaupun tempat
sekitar itu banyak macamnya, misalnya masjid, taman, kampus, rumah
sakit, warung, bank, toko, pasar, dan sebagainya. Tetapi pada intinya
semua itu termasuk “tempat sekitar”.
4. Keseimbangan
Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan
yang memberikan presepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya
simetris. Keseimbangan yang keseluruhannya simetris disebut
keseimbangan formal. Keseimbangan seperti ini menampakkan dua
bayangan visual yang sama dan sebangun. Oleh karena itu,
keseimbaanga formal cenderung tampak statis. Sebaliknya,
keseimbangan informal-tidak keseluruhannya simetris-memberikan
kesan dinamis dan dapat menarik perhatian.
Pengembangan visual dengan keseimbangan informal memerlukan
daya imajinasi lebih tinggi dan keinginan bereksperimen dari
perancang visual.
          
5.  Bentuk
Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan. Oleh
karena itu, pemilihan bentuk sebaagai unsur visual dalam penyajian
pesan, informasi atau isi pelajaran perlu diperhatikan.

6. Garis
Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat
menuntun perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan
khusus.

9
7. Tekstur
Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau
halus. Tekstur dapat digunakan untuk penekana suatu unsur seperti
halnya warna.
Contoh : pada materi inti atau pokok bisa diberi tekstur yang tebal
atau dibuat berbeda dengan yang lain.

8. Warna
Warna merupakan unsure visual yang penting, tetapi ia harus
digunakan dengan hati-hati untuk memperoleh dampak yang baik.
Warna digunakan untuk memberi kesan pemisahan atau penekanan,
atau untuk membangun keterpaduan.
Disamping itu, warna dapat mempertinggi tingkat realisme objek atau
situasi yang digambarkan, menunjukkan persamaan dan perbedaan,
dan menciptakan respons emosional tertentu.
Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan ketika menggunakan
warna, yaitu
1) Pemilihan warna khusus (merah, biru, kuning, dan sebagainya),
2) Nilai warna (tingkat unsure llain dalam visual tersebut),
3) Intensitas atau kekuatan warna itu untuk memberikan dampak
yang diinginkan. 

D. Cara Pemilihan Media Visual.


Dalam pemilihan media visual ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam
penggunaannya, yaitu:
1. Ketepatan media visual digunakan dalam proses pembelajaran.
Media pembelajaran visual telah terbukti lebih efisien dalam
melakukan komunikasi antara pendidik dengan peserta didik. Dapat
kita simpulkan bahwa media pembelajaran visual (seperti gambar
diam, gambar bergerak, televisi, objek tiga dimensi, dll) mempunyai
hubungan positif yang cukup tinggi.

10
2. Adanya orang yang dapat mengoperasikan media visual dengan baik
dan benar dalam pembelajaran.
Sebenarnya, siapapun bisa mepergunakan media pembelajaran visual
dengan baik dan benar. Namun, dengan catatan orang tersebut telah
mengusai cara penggunaannya dengan benar. Beberapa orang yang
bisa mengoprasikan penggunaan media visual harus memiliki
kemauan untuk belajar.

3. Faktor yang menghambat perkembangan kemampuan seseorang untuk


menggunakan media pembelajaran.
a. Asumsi bahwa menggunakan media itu repot.
b. Menganggap media itu canggih dan mahal.
c. Tidak bisa menggunakan media yang ada.
d. Asumsi bahwa media itu hiburan, memperkecil kemungkinan
anak tetap konsentrasi terhadap pelajarannya.
e. Tidak tersedianya media pembelajaran visual.
f. Kebiasaan menikmati ceramah/bicara tanpa media visual.

4. Adanya tempat  media pembelajaran visual dapat digunakan.


Media pembelajaran visual baiknya digunakan di tempat yang tepat,
sesuai dengan jenis medianya. Misalnya, media yang tidak
diproyeksikan dapat dilakukan diluar kelas. Hal itu memungkinkan
untuk media pembelajaran visual yang berupa benda nyata dan media
grafis. Dalam penggunaan media pembelajaran visual berbentuk
benda nyata misalnya, dalam pelajaran biologi kita dapat
menggunakan tumbuhan diluar kelas sebagai media pembelajaran
visual. Media grafis dan model pun bisa digunakan diluar kelas,
apabila media tersebut memungkinkan untuk digunakan diluar kelas.
Sedangkan untuk media pembelajaran yang diproyeksikan, tempat
yang tepat adalah di dalam kelas. Mengingat kebutuhannya akan alat-

11
alat yang cukup berat, dan dibutuhkannya aliran listrik, tentu
penggunaan media pembelajaran visual yang diproyeksikan ini lebih
baik digunakan di dalam kelas.

5. Waktu yang tepat untuk menggunakan media pembelajaran visual.


Melihat berbagai macam jenis media visual, dapat kita simpulkan
bahwa media pembelajaran visual dapat digunakan kapan saja. Para
pendidik dapat menyesuaikan jenis media visual yang dibutuhkan dan
harus disesuaikan dengan tempat kegiatan belajar mengajar.

6. Pemilihan media visual yang tepat.


Cara pemilihan media visual yang tepat adalah :
a. Media yang digunakan harus memperhatikan konsep
pembelajaran atau tujuan dari pembelajaran.
b. Memperhatikan karakteristik dari media yang akan digunakan,
apakah sesuai dengan situasi dan kondisi yang tepat guna.
c. Tepat sasaran kepada peserta didik yang sesuai degan kebutuhan
zaman.
d. Waktu, tempat, ketersediaan,  dan biaya yang digunakan.
e. Pilihlah media visual yang menguntungkan agar lebih menarik,
variatif, mudah diingat, dan tidak membosankan sesuai dengan
konteks penggunaannya.

E. Kekurangan dan Kelebihan Media Visual.

Seperti kita ketahui, media merupakan alat yang menhubungkan kita dengan
dunia luar. Tanpa media, kita akan mengalami kesulitan untuk mengetahui
apa yang terjadi di sekeliling kita. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa
media adalah sumber informasi utama bagi semua orang di dunia.
Namun setiap media tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Salah

12
satunya yaitu media visual.kekurangan dan kelebihan media visual dapat di
kategorikan sebagai berikut:

Kelebihan media visual:

1. Repeatable, dapat dibaca berkali-kali denga menyimpannya atau


mengelipingnya.
2. Analisa lebih tajam,dapat membuat orang benar-benr mengerti isi berita
dengan analisa yng lebih mendalam dan dapt membuat orang berfikir
lebih spesifik tentang isi tulisan.

Kekurangan media visual :

1. Lambat, dan kurang praktis


2. Tidak adanya udio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak
dapat didengar .sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan.
3. Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa
gambar yang mewakili isi berita.
4. Produksi, biaya produksi cukup mahal karena media cetak harus
menyetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh
masyarakat.

F. Macam-macam Media Pembelajaran Visual.


1. Media visual yang tidak dapat diproyeksikan.
a. Media realita dalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus
dihadirkan diruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke
obyek. Kelebihan dari media realita ini adalah dapat
memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk
mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi
makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.

13
b. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang
merupakan representasi atau pengganti dari benda yang
sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala
tertentu sebagai pengganti realita, misal untuk mempelajari
sistem gerak, perencanaan, pernafasan, peredaran darah, sistem
ekskresi, dan syaraf pada hewan.
c. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan
melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah
menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran,
mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah
terlupakan.
Jenis-jenis media grafis adalah :
1) Gambar/foto.
Melalui gambar dapat mengalihkan pengalaman belajar
dari taraf belajar dengan lambang kata-kata ke taraf yang
lebih kongkrit. Misalnya guru akan menjelaskan terjadinya
letusan gunung berapi, maka pembelajar akan lebih mudah
menangkap gambar daripada uraian guru. Selain dapat
menggambarkan berbagai hal, gambar mudah diperoleh
dari majalah, koran, bulletin, dan lain-lain. Kalau terpaksa
tidak dapat menggambar dengan bagus guru dapat
menggambar dengan sederhana, misalnya gambar dengan
bentuk-bentuk seperti tongkat/garis-garis/gambar corek.
Kelebihan gambar antara lain:
 Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam
bentuk yang lebih nyata.
 Banyak tersedia dalam buku-buku.
 Sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan
peralatan.
 Relatif tidak mahal.

14
 Dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan
bidang studi.
Kelemahan gambar antara lain:
 Kadang-kadang terlampau kecil untuk ditunjukkan
di kelas yang besar.
 Gambar mati adalah gambar dua dimensi. Untuk
menunjukkan dimensi yang ke tiga (kedalam benda),
harus digunakan satu seri gambar dari objek yang
sama tetapi dari sisi yang berbeda.
 Tidak dapat menunjukkan gerak.
 Pembelajar tidak selalu mengetahui
bagaimana membacagambar.
2) Sketsa adalah gambar sederhana atau draft kasar yang
melukiskan bagian pokok tanpa detail sehingga dapat
menarik perhatian siswa.
3) Ilustrasi
Ilustrasi didefinisikan sebagai gambar atau wujud yang
menyertai teks. Gambar atau tulisan tersebut merupakan
suatu kesatuan yang bertujuan memperjelas teks. Pendapat
lain mengatakan bahwa ilustrasi adalah gambar atau
wujud lain yang bermaksud menerangkan, menghias,
ditampilkan dengan suatu kepribadian dan mengandung
daya tarik.
Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
ilustrasi mempunyai arti menerangkan atau membuat
sesuatu menjadi lebih jelas, ilustrasi dapat berupa gambar,
tulisan, ucapan, gerak (tari), bunyi (musik).
4) Karikatur
Karikatur adalah gambar yang disederhanakan bentuknya
dan biasanya berisi sindiran. Merencanakan karikatur
tidaklah mudah, karena harus memahami terlebih dahulu

15
objek yang akan dibuat. Jika akan membuat karikatur
tentang seseorang, yang perlu diperhatikan adalah ciri
khas orang yang akan ditonjolkan. Untuk mengungkapkan
hal itu, diperlukan keterampilan-keterampilan khusus
untuk menuangkan ke dalam bentuk goresan-goresan.
Gambar yang berwujud karikatur ini dapat digunakan
sebagai media komunikasi untuk semua tingkatan
sosial.Bentuk karikatur selain menarik, juga dapat
meningkatkan perhatian orang, dan memperjelas ide serta
informasi yang dikemukakan. 
5) Poster
Poster merupakan suatu gambar yang mengkombinasikan
unsur-unsur visual seprti garis, gmbar,dan kata-kata yang
bermaksud menarik perhatian serta mengkomunikasikan
pesan secara singkat. Agar lebih efektif poster seharusnya
berwarna dan menimbulkan daya tarik dengan maksud
menjangkau perhatian dan menghubungkan pesan-
pesannya dengan cepat. Dalam proses pembelajaran,
poster dapat menimbulkan perhatian siswa. Misalnya
untuk mengenalkan suatu topik atau materi baru, sebagai
peringatan untuk hal-hal yang berbahaya, seperti
praktikum dengan bahan-bahan kimia, listrik dengan
tegangan tinggi, dapat diberikan melaluai suatu poster.
6) Diagram/skema: gambar sederhana yang menggunakan
garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari
obyek tertentu secara garis besar. Misal  untuk
mempelajari organisasi kehidupan dari sel sampai
organisme.
7) Bagan/chat: menyajikan ide atau konsep yang sulit
sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan
mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari

16
penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis
lain, seperti : gambar, diagram, kartun, atau lambang
verbal.
Beberapa jenis bagan antara lain:
a) Bagan organisai (aliran)
Bagan organisasi adalah bagan yang menjelaskan
tentang hubungan fungsional antara bagian-bagian
dalam suatu organisasi. Misal kepengurusan tingkat
kelurahan sampai RT. Berikut ini contoh bagan
organisasi.
b) Bagan bergambar (bagan lukisan)
Bagan lukisan merupakan bagan yang disampaikan
dalam bentuk lukisan atau gambar. Misal dalam
suatu peta, dicantumkan gambar hasil-hasil suatu
daerah atau gambar binatang yang hidup di daerah
itu.
c) Bagan perbandingan atau perbedaan.
Bagan ini menunjukkan perbandingan atau
perbedaan sesuatu yang ditunjukkan dengan lukisan
atau kata-kata.
d) Bagan pandang tembus
Bagan pandang tembus adalah bagan yang
menerangkan keadaan di dalam suatu benda. Misal
interior suatu pesawat terbang yang mewah, mobil
atau binatang.
e) Bagan keadaan
bagan yang menerangkan suatu keadaan suatau
benda dengan bermacam-macam ukuran. Misal
macam-macam ukuran gergaji.

17
f) Bagan terurai
Bagan terurai merupakan bagan yang memberikan
gambaran seandainya sesuatu diurai tetapi tetap
dalam posisi dan urutan semula. Misalnya adalah
bagan terurai mesi sepeda motor.
g) Bagan petunjuk
Bagan petunjuk adalah bagan yang memberikan
petunjuk pembuatan sesuatu. Misal: pembuatan
bangunan, jebatan, bangku.
h) Bagan waktu
Bagan waktu merupakan bagan yang melukiskan
keadaan waktu tertentu terjadi suatu proses. Contoh
tumbuhnya kacang, dari mulai biji ditanam pada hati
pertama sampai tumbuhan berbuah, perkembangan
katak, fase bentuk bulan.
i) Bagan pertumbuhan
Bagan pertumbuhan adalah bagan yang
menerangkan hubungan antara fakta-fakta, terdiri
dari bagan pohon, yang berpangkal pada sesuatu dan
berakhir pada bagian-bagian kecil, contoh silsilah
raja-raja, bagan suatu percetakan dari direksi sampai
dengan bagian penempatan, dan bagan arus.
j) Bagan skematik
Bagan skematik adalah bagan yang menerangkan
jalannya sesuatu atau menerangkan bagian-bagian
yang penting. Misal: skema perencanaan makanan,
bagaimana makanan dari mulut sampai ke anus.
k) Bagan lembaran balik (flip chart)
Bagan lembaran balik merupakan susunan gambar-
gambar yang digantung pada suatu tiang gantungan

18
kecil, cara menunjukkan dengan dibalik satu per
satu. Berikut ini adalah contoh flip chart.
8) Grafik
Grafik merupakan pemakaian lambang-lambang visual
untuk menjelaskan data statistic. Untuk mempermudah
pengertian siswa, deretan angka-angka dapat digambarkan
dengan lambang-lambang visual seperti garis-garis, titik-
titik, gambar atau bentuk-bentuk tertentu sehingga
menarik dan mudah dimengerti.
Jenis grafik yaitu:
a) Grafik garis
Grafik garis biasanya digambarkan dengan garis-
garis atau titik-titik. Contoh grafik garis yang
menggambarkan perbandingan curve hasil
belajar siswa kelas tertentu.
b) Grafik batang atau grafik bidang
Grafik batang menunjukkan perbandingan yang
dilukiskan dengan batang. Misal: jumlah lulusan
sutau sekolah dari tahun ke tahun.
c) Grafik gambar
Grafik gambar merupakan grafik yang dilukiskan
dengan gambar-gambar atau simbol yang telah
dikenal umum. Contoh: perpindahan penduduk dari
desa ke kota, dari tahun ke tahun.
d) Grafik lingkaran
Untuk menjelaskan keadaan atau perbandingan
tentang sesuatu dapat digunakan grafik lingkaran,
Contoh: Prosentase IQ anak-anak Indonesia.
9) Peta

19
Peta adalah gambar yang menjelaskan permukaan bumi
atau beberapa bagian bumi, yang menunjukan urutan dan
posisi relative, menurut skala yang digambarkan.
10) Realia dan model
Realia atau disebut juga objek adalah benda yang
sebenarnya dalam bentuk utuh. Misalnya: orang, binatang,
rumah, dan sebagainya. Model adalah media tiga dimensi
yang mewakili benda yang sebenarnya. Benda tiga
dimensi adalah benda yang mempunyai ukuran panjang,
lebar, dan isi (tinggi). Suatu model mungkin lebih besar,
lebih kecil, atau sama dengan benda sebenarnya yang
diwakili. Mungkin lebih lengkap, terinci atau lebih
sederhana sesuai dengan  tujuan pebelajaran yang telah
ditetapkan.
11) Berbagai jenis papan
Papan untuk pembelajaran yang sudah lama dipakai
adalah papan tulis yang berwarna hitam atau kadang-
kadang hijau tua, yang banyak dipakai oleh guru untuk
membantu penjelasan-penjelasan yang disampaikan secara
lisan.

2. Media visual yang dapat diproyeksikan.


a. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka
sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat
bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa).
Perangkat media transparasi meliputi perangkat lunak
(Overhead transparancy/OHT) dan perangkat keras (Overhead
projector/OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
 Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
 Membuat sendiri secara manual

20
Kelebihan OHP
1) Guru dapat mempersiapkan materi pelajaran sebelumnya
sehingga jam mengajar dapat dimanfaatkan seefisien
mungkin.
2) Tidak menyebabkan tangan kotor seperti pada kapur.
3) Dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai bidang
studi.
4) Sinar lampunya cukup terang sehingga dapat digunakan di
ruang normal (tidak perlu digelapkan).
5) Penyaji (guru) berhadapan dengan siswa sehingga kontak
antara guru dan siswa tetap berlangsung.
6) Mudah digunakan karena sederhana.
7) Dapat digunakan untuk siswa yang besar jumlahnya.

Kelemahan OHP
1) Efektifitas penyajian OHP tergantung pada penyaji.
2) OHP tidak dipersiapkan untuk belajar mandiri.
3) Bahan-bahan cetak seperti gambar, majalah, koran, tidak
dapat secara langsung diproyeksikan karena harus
dipindahkan dahulu ke bahan transparan.
4) Kadang-kadang ada bagian yang tidak dapat diamati bila
guru perlu menambahkan sesuatu tulisan pada transparan,
karena tertutup oleh bayangan guru.

b. Film bingkai/slide adalah film transparan yang umumnya


berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2x2 inci. Manfaat film
bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas
visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya
adalah biaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang
praktis. Untuk menyajikan yang dibutuhkan proyektor slide.
Kelebihan slide:

21
1) Gambar yang bersifat individual, memudahkan guru
dalam mengatur urutan penyajian.
2) Materi pelajaran dapat dibuat sendiri oleh guru dengan
menggunakan prinsip pemotretan.
3) Lama penyajian satu gambar dapat diatur oleh guru sesuai
dengan kebutuhan.
4) Proyektor slide yang bersifat otomatis, dapat menampilkan
sendiri urutan gambar yang telah diatur.
5) Proyektor slide sederhana sehingga mudah menggunakan.
6) Dapat digunakan untuk pembelajaran individual maupun
kelompok.
Kelemahan:
1) Tidak dapat memberikan kesan yang berhubungan dengan
gerak, emosi, maupun suara.
2) Pembuatan bahan membutuhkan biaya yang lebih mahal
dibandingkan bahan untuk OHP.
3) Gambar yang bersifat individual mudah hilang.
4) Kesalahan menempatkan gambar menyebabkan gambar
terbalik pada layar.
5) Tidak dapat menunjukkan kedalaman benda (dimensi
ketiga).
6) Slide yang dibuat dari kaca mudah pecah.
7) Membutuhkan keterangan yang banyak dari guru.
8) Sukar menunjukkan hubungan, karena gambar-gambar
yang lepas-lepas, sehingga dapat merosot menjadi
pertunjukan gambar.

c. Filmstrip Proyektor
Film ini sama halnya dengan slide, akan tetapi tidak di potong-
potong melainkan diberikan dalam gulungan satu rol, kemudian
diproyeksikan dengan projector filmstrip.

22
Kelebihan filmsrip:
1) Lebih padat karena filmstrip dapat memuat beberapa
puluh gambar.
2) Mudah menyimpan karena cukup digulung dalam sebuah
silinder.
3) Mudah dipersiapkan baik perangkat lunak maupun
perangkat kerasnya.
4) Dapat menampilkan beberapa jenis tema, baik untuk anak-
anak maupun perguruan tinggi.
5) Memungkinkan terjadi diskusi yang cukup lama.
6) Film dengan bentuk selajur, tidak memungkinkan tercecer,
keliru urutan atau terbalik seperti pada slide.
Kelemahan Filmstrip
1) Proyektor filmstrip sukar diperoleh.
2) Sukar untuk menunjukkan beberapa buah gambar saja,
sebab gambar merupakan suatu rangkaian.
3) Sukar untuk mengganti bila ada gambar yang rusak atau
tak sesuai dengan perkembangan ilmu.
4) Memerlukan ruang gelap untuk dapat menunjukkan
gambar yang jelas, akibatnya pebelajar tidak dapat
mencatat.
5) Film biasanya tidak dibungkus, maka sebagian gambar
dapat tergores atau rusak.

d. Opaque Projector
Nama proyektor ini juga belum diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia. Kalau tiga jenis alat di atas perangkat lunaknya
merupakan lembaran plastik atau film yang transparan, maka
untuk opaque, perangkat lunaknya tidak tembus cahaya, seperti
gambar dalam majalah, Koran, tulisan di buku dan sebagainya.
Kelebihan:

23
1) Berbagai materi pembelajaran dapat ditunjukkan secara
langsung diambil dari buku, Koran, majalah, peta dan
sebagainya.
2) Perangkat lunak tidak membutuhkan biaya banyak.
3) Dapat dipakai berulang-ulang.
4) Berbagai objek tiga dimensi seperti serangga, mata uang,
logam, daun dapat diproyeksikan.

Kelemahan:
1) Tidak dapat menunjukkan gambar yang terang karena
materi yang dipertunjukkan tidak tembus cahaya, kecuali
diperketat dan ruangan gelap.
2) Materi yang diproyeksikan dapat rusak bila terlalu lama
diproyeksikan (melengkung atau hangus) karena
pemantulan cermin dengan lampu yang cukup besar.
3) Pesawat kurang aman bila disentuh karena panas.
4) Membutuhkan ruang yang betul-betul gelap, maka kurang
cocok untuk pembelajaran (siswa tidak bisa mencatat).

24
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan.
Media visual merupakan penyampaian pesan atau informasi secara teknik
dan kreatif yang mana menampilkan gambar, grafik serta tata dan letaknya
jelas, sehingga penerima pesan dan gagasan dapat diterima sasaran.
Media visual mempunyai kelebihan-kelebihan tersendiri seperti
penggunaannya yang praktis, lebih efektif dan efisien serta dapat
mempercepat daya serap peserta didik.
Media visual diklasifikasikan menjadi 2:
a. Media visual yang tidak diproyeksikan: missal: gambar mati, ilustrasi,
karikatur, poster, bagan, diagram, grafik, peta, realia, model,
specimen, mock up, berbagai jenis papan, sketsa.
b. Media visual yang diproyeksikan. Media ini banyak jenisnya, namun
dalam buku ajar ini hanya dikemukakan beberapa jenis. yaitu ohp,
slide, filmstip, dn opaque proyektor.

B. Saran.
Kita sebagai peserta didik, calon pendidik maupun para pendidik hendaknya
perlu memperhatikan setiap pemilihan media pembelajaran yang akan kita
gunakan terutama pada media visual. Pemilihannya harus tepat dan efektif
sesuai konsep dan tujuan pembelajaran serta disesuaikan dengan
perkembangan psikologis anak sehingga dapat mendorong terciptanya
proses belajar pada diri peserta didik.

25
DAFTAR PUSTAKA

Prabowo,Agung.2011.MEDIA PEMBELAJARAN.
http://agung030492.blogspot.com/2011/06/media-audio_14.html diakses
tanggal 17 november 2020
Tyas,Dayub.2017.Media Pembelajaran Visual.
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/4537/4/BAB%20II.pdf diakses tanggal 17
november 2020
Martiana,Septi.2014.Makalah Media Visual.
http://septimartiana.blogspot.com/2014/01/contoh-makalah-media-
visual.html diakses tanggal 17 november 2020
https://bahasaarabcintaallah.blogspot.com/2015/11/makalah-media-berbasis-
visual.html diakses tanggal 17 november 2020

26

Anda mungkin juga menyukai